• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

PROFIL HOME INDUSTRY PERKAKAS LOGAM GALONGGONG DI DESA CILANGKAP KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN

TASIKMALAYA

Drs. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 ( Nandanghendriawan2@yahoo.co.id) Evin Alfiani 2 ( alfiyanievin@gmail.com )

Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT

This study has a background issue of Home Industrial Tools Metal Galonggong in Sub Cilangkap which is one of the economic activities that can increase the income of the population, are studied based on geographical studies. The main issues addressed are: How Profile Home Industry Tools Metal Galonggong in the Village District of Manonjaya Cilangkap Tasikmalaya District and factors that influence the existence of the Home Industry Tools Metal Galonggong in the Village District of Manonjaya Cilangkap Tasikmalaya District. The hypothesis of this study is Profile Home Industry Tools Metal Galonggong can be seen from the capital, raw materials, technology and processing methods, labor, and marketing and still many enthusiasts to galonggong artificial metal tooling, raw material availability can still sufficient industrial activity and can basic needs - today. The research method used is descriptive quantitative research methods, the instrument used is the observation, interviews, documentation studies and literature studies. In this study, sampling was taken 100% of the study population. Processing and data analysis using quantitative analysis techniques (simple percentage). The results showed that the Profile Home Industry Tools Metal can be seen from the capital, raw materials, technology and processing methods, labor, and marketing, and still many enthusiasts to galonggong artificial metal tooling, raw material availability can still sufficient industrial activity and can basic needs - today. For future researchers expected to be more selective in revealing the problems associated with industrial activities. To be able to give feedback on the progress of an industrial entrepreneur

Keywords: home industry, metal tooling galonggong, employment

ABSTRAK

Penelitian ini mempunyai latar belakang masalah tentang Home Industry perkakas logam yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dapat menambah pendapatan penduduk, yang dikaji berdasarkan kajian geografis. Masalah pokok yang dibahas adalah: Bagaimanakah Profil Home Industry

1

Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi 2

(2)

2 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

Perkakas Logam Galonggong di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi Home Industry Perkakas Logam Galonggong di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Hipotesis penelitian ini adalah Profil Home Industry Perkakas Logam Galonggong dapat dilihat dari modal, bahan baku, teknologi dan cara pengolahan, tenaga kerja, dan pemasaran dan Masih banyaknya peminat terhadap perkakas logam buatan galonggong , ketersediaan bahan baku yang masih dapat mencukupi kegiatan industri dan penghasilnnya dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Dalam penelitian ini penarikan sampel diambil 100% dari populasi penelitian. Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif (persentase sederhana). Hasil penelitian menunjukan bahwa Profil Home Industry Perkakas Logam dapat dilihat dari modal, bahan baku, teknologi dan cara pengolahan, tenaga kerja, dan pemasaran, dan Masih banyaknya peminat terhadap perkakas logam buatan galonggong , ketersediaan bahan baku yang masih dapat mencukupi kegiatan industri dan penghasilnnya dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari. Untuk peneliti yang akan datang diharapkan lebih selektif dalam mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan industri. Agar dapat memberikan masukan terhadap pengusaha dalam kemajuan suatu industri

Kata kunci: home industry, perkakas logam galonggong, ketenagakerjaan PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan industri menyangkut aspek jenis barang yang di olah atau di hasilkan, penduduk yang terlibat teknologi yang di terapkan, permodalan dan sebagainya, sehingga untuk mengenali atau untuk mengidentifikasi industri dikembangkan system pengolahan industri, yang dapat di dasarkan pada jumlah atau produksi tenaga kerja, lokasi pabrik, proses atau hasil produksi, bahan mentah, permodalan, dan pengusahanya.

Tersedianya sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi, maka sebagai modal dasar dalam mengembangkan industri. Kecukupan akan sumber daya, maka pengembangan industri tergantung pada kemampuan untuk memanfaatkannya. Beberapa macam jenis home industri ini berkembang di

(3)

3 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

wilayah Jawa Barat dan salah satunya adalah home industri Besi Golok dengan nilai seni kerajinan yang tinggi dan sudah menjadi identitas wilayah di Jawa Barat.

Pada dekade 1950-an, panday masih ada di hampir setiap desa di Jawa Barat. Panday masih disegani, tetapi telah bergeser, yaitu dilihat dari kemampuan ekonomi. Masyarakat saat itu masih sangat memerlukannya, terutama untuk memperbaiki alat pertanian dari besi yang rusak, seperti memperbaiki cangkul, golok, pisau, arit dan kored, di samping membuat yang baru. Kemampuan teknis lebih diutamakan, sedangkan kemampuan olah batin hampir ditinggalkan.

Pada dekade 2000-an, panday sudah mulai menghilang. Kalaupun ada, wajah tradisionalnya sudah tidak tampak. Peralatan gosali sudah berubah. Ububan diganti dengan kipas angin bertenaga listrik, sementara gerinda menjadi alat andalan untuk membentuk dan menghaluskan. Masyarakat melihat panday tiada bedanya dengan tukang-tukang lain (sering disebut perajin), yaitu terpuruk dan terpinggirkan.

Saat Indonesia masih ditindas penjajah Belanda, pandai besi di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menancapkan eksistensinya. Mereka telah mendapat kepercayaan membuat pedang komando dan tempur untuk petinggi Belanda saat itu. Selain itu, banyak jawara lokal di tanah Jawa memilih karya Manonjaya karena keunggulannya pada berbagai pertarungan.

Produksi Manonjaya sudah dikenal di Kanada, Belgia, Jepang, Austalia, hingga Amerika Serikat. Beberapa pasukan khusus di Indonesia juga pernah menggunakan produk buatan Manonjaya. Akan tetapi, kondisi ini justru membuat perajin kewalahan. Penyebabnya, antara lain, minimnya regenerasi dan peralatan yang tidak memadai. perajin di Kampung Galonggong, Desa Cilangkap, mengatakan, generasi muda memilih bekerja sebagai pembuat kerajinan mendong atau merantau ke kota besar karena menganggap pekerjaan ini terlalu berat. Misalnya, penempaan besi yang masih dilakukan secara manual. Tempat bekerja panday disebut gosali. Peralatan gosali biasanya terdiri dari ububan (alat untuk

(4)

4 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

meniup perapian), piruruhan (perapian), dan cangkorah (tempat air untuk menyepuh besi). Di samping itu tentu (sekarang) ada palu, paron, dan penjepit untuk menjepit besi yang sedang dibakar. Letak gosali secara tradisional biasanya dekat dengan sumber api alam atau sumber bahan bakar, sumber air, dan yang paling utama dengan sumber bijih besi.

Kerajinan golok Galonggong Tasikmalaya dari waktu ke waktu semakin terjepit dan terancam punah karena tidak ada regenerasi perajin golok tersebut. Omset penjualan “ Bedog Galonggong” di daerah Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya itu juga terus menurun. Kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan nama Bedog Galonggong yang sempat mengharumkan nama Tasikmalaya dan sempat dikenal hingga ke luar negeri lambat laun bisa punah ditelan waktu. Akibat dari kondisi tersebut mengakibatkan para pengrajin berpindah ke usaha yang lain.

METODE PENELITIAN

Metode yang di gunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu metode yang mencoba untuk mencari, mendeskripsikan pemecahan masalah pada masalah-masalah yang sedang muncul pada saat ini. yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian.

PEMBAHASAN

1. Profil Home Industry Perkakas Logam Galonggong di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

a. Modal

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam memperlancar proses produksi. Modal dapat berupa uang, barang, keahlian dlam memperlancar usaha home industry perkakas logam Galonggong.

(5)

5 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada responden para pemilik home industry Perkakas logam, responden berpendapat bahwa modal awal yang dimiliki pengusaha ada yang berasal dari modal sendiri dan adapun yang merupakan pinjaman dari Bank.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan bahwa pada saat ini pengusaha home industry perkakas logam mengaku tidak mengalami kekurangan modal, karena mungkin proses produksi telah lancar diaksanakan, dan modal telah bergulir.

b. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud atau bentuk lain.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada responden pemilik home industry perkakas logam, setiap industri memiliki kebutuhan bahan baku dengan jumlah yang berbeda.

Pembelian bahan mentah biasanya dilakukan oleh pemilik industri perkakas logam. Bahan baku yang biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan perkakas logam adalah per mobil dan khusus untuk pembuatan bedog balik mipih menggunakan bahan logam baja sebagai bahan campuran. Bahan baku biasanya di dapat dari pengepul besi, bengkel mobil bahkan ada pula yang berprofesi sebagai pemasok bahan baku kepada para industri perkakas logam.

c. Teknologi Peralatan dan Cara Pengolahan

Di dunia perindustrian saat ini keberadaan teknologi merupakan peralatan yang utama, karena dalam pengertiannyapun industri adalah kegiatan mengolah. Mengolah sesuatu pada sebuah industri membutuhkan alat dan teknologi. Pada home industry perkakas logam, teknologi peralatan yang digunakan pada masing-masing home industri semuanya hampir sama. Teknologi peralatan yang digunakan tidak seluruhnya lagi tradisional seperti dulu karena sekarang sudah menggunakan peralatan semi modern seperti penggunaan blower dan gurida listrik. Disamping alat

(6)

6 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

modern tadi, industri perkakas logam ai tetap menggunakan alat trasisional seperti palu besar, perapian seadanya, paron dan cangkorah dan arang. d. Tenaga Kerja

Dari penelitian yang dilkukan diketahui bahwa dari seluruh pemilik home industry perkakas logam dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 25 orang. Pada proses produksi terbagi menjadi beberapa tahap yaitu satu atau dua orang yang berperan sebagai tukang atau ahli dalam pembentukan perkakas logam, kemudian pekerja yang bertugas sebagai penepa biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Sedangkan yang bertugas sebagai pengurida atau yang bertugas untuk menghaluskan permukaan perkakas logam biasanya dilakukan oleh satu orang untuk satu mesin gurinda.

Seluruh tenaga kerja (100%) atau sebanyak 25 orang pekerja home industry perkakas logam mempunyai upah antara Rp.500.000-1000.000 perbulan. Pekerja yang bekerja pada home industry perkakas logam merupakan pekerja utama.

e. Pemasaran

Pemasaran adalah faktor penting dalam industri. Upaya tersebut mencari keuntungan dan dapat diperoleh dari hasil pemasaran karena pemasaran sangat menentukan dalam industri. Pemasaran sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan. Seperti saat ini yang sedang dialami oleh home industry perkakas logam di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Pengusaha memasarkan hasil produksi perkakas logamnya dengan dijual kepada pengepul yang ada di daerah Galonggong yang kemudia di jual di jajakan di pinggir jalan sekitar Galonggong. Ada juga Bandar dari dalam atau luar kota yang datang langsung tepet industri pembuatan perkakas logam. Kemudian dengan banyaknya layanan paket/jasa pengiriman barang yang ada, para pembeli yang sudah berlangganan tidak perlu datang langsung ke Galonggong tetapi menggunakan jasa pengiriman tersebut seperti

(7)

7 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

pembelian dari daerah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Garut, Singaparna dan wilayah lainnya.

2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Eksistensi Home Industry Perkakas Logam Galonggong Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

a. Masih banyaknya peminat terhadap perkakas logam buatan galonggong

Kualitas perkakas logam buatan dari Galonggong Di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya memang sudah cukup ternama di Tasikmalaya bahkan higga luar kota karena dianggap lebih tajam dan kuat. Bahkan para pengepul dari dalam ataupun luar kecamatan yang datang langsung ke Gosali (tempat/industri pembuatann perkakas logam). Para pengepul lebih tertarik membeli perkakas logam dari gosali langsung karena mereka memeli dalam jumlah yang cukup banyak dan harganya lebih murah.

b. Ketersediaan bahan baku yang masih dapat menukupi kegiatan industri

Ketersediaan bahan baku dalam sebuah kegiatan industri sangatlah peting karena bahan baku merupakan salah satu faktor utamanya. Dalam kegiatan industri perkakas logam sendiri untuk mendapatkan bahan baku per mobil sendiri bisa dikatakan cukup mudah karena selain bisa membeli sendiri bahan baku dari bengkel mobil da pengepul besi, ada pula yang mendapatkan dari pemasok bahan baku yang menjdi langganan home industry perkakas logam Galonggong.

c. Penghasiln dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari.

Pendapatan dari industri perkakas logam lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjadi petani, dengan upah harian untuk para pengrajin Rp. 60.000/hari. Jika bekerja sebagai petani, para pekerja hanya

(8)

8 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

dibutuhkan pada musim – musim tertentu atau pada musim panen dan musim tanam saja. Sedangkan jika bekerja sebagai pengrajin perkakas logam mempunyai penghasilan tetap tanpa terikat usim tertentu. Meskipun pekerjaan sebagai pengrajin perkakas logam merupakan pekerjaan berat tetapi bagi para pengrajin merupakan rutinitas dan suatu kebutuhan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarka Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, hasil pengolahan dan hasil hipotesis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Profil Home Industry Perkakas Logam Galonggong Di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

a. Modal

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada responden para pemilik home industry Perkakas logam, responden berpendapat bahwa modal awal yang dimiliki pengusaha ada yang berasal dari modal sendiri dan adapun yang merupakan pinjaman dari Bank.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan bahwa pada saat ini pengusaha home industry perkakas logam mengaku tidak mengalami kekurangan modal, karena mungkin proses produksi telah lancar diaksanakan, dan modal telah bergulir

b. Bahan Baku

Bahan baku yang biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan perkakas logam adalah per mobil sebagai bahan baku utama dan bahan logam lainnya sebagai bahan campuran khusus untuk pembuatan bedog balik mipih. Bahan baku biasanya di dapat dari pengepul besi, bengkel mobil bahkan ada pula yang berprofesi sebagai pemasok bahan baku kepada para industri perkakas logam. Bahan baku biasanya diperoleh dari Kecamatan Manonjaya sendiri

(9)

9 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

dan dari luar wilayah seperti kota Tasikmlaya, Ciamis, Bajar dan wilayah lainnya

c. Teknologi Peralatan dan Cara Pengoahannya

Teknologi peralatan yang digunakan sudah menggunakan peralatan semi modern seperti penggunaan blower dan gurida listrik. Disamping alat modern tadi, industri perkakas logam tetap menggunakan alat trasisional seperti palu besar, perapian seadanya, paron dan cangkorah dan arang.

Dalam pengolahan perkakas logam memang cukup sulit dan memerlukan tenaga yang cukup besar. Dalam proses tersebut, para pekerja ditungtut bergerak dengan cepat karena apabila terlalu lambat maka bahan logam yang sudah dibakar akan kembali mengeras kemudian susah diolah dan dibentuk diakibatkan bahan logam yang kembali megeras.

d. Tenaga Kerja

Home industry perkakas logam dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 25 orang. Keahlian yang dimiliki oleh para pekerja di dapat dari berlatih secara otodidak. Pada saat ini industri perkakas logam sedang mengalami kerisis tenaga kerja karena sedikitnya minat dari generasi muda untuk menekuni bidang sebagai pengrajin perkakas logam.

e. Pemasaran

Pengusaha memasarkan hasil produksi perkakas logamnya dengan dijual kepada pengepul yang ada di daerah Galonggong yang kemudia di jual di jajakan di pinggir jalan sekitar Galonggong. Ada juga Bandar dari dalam atau luar kota yang datang langsung ke gosali/tepet industri pembuatan perkakas logam. Kemudian dengan banyaknya layanan paket/jasa pengiriman barang yang ada, para pembeli yang sudah berlangganan tidak perlu datang langsung ke Galonggong tetapi menggunakan jasa pengiriman tersebut seperti

(10)

10 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

pembelian dari daerah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Garut dan wilayah lainnya.

2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Eksistensi Home Industry Perkakas Logam Galonggong Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Yaitu Masih banyaknya peminat terhadap perkakas logam buatan galonggong, ketersediaan bahan baku yang masih dapat mencukupi kegiatan industri dan penghasilnnya dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dalam penulisan dalam kesimpulan ini memberi saran kepada berbagai pihak dalam Profil Home Industry Perkakas Logam Galonggong Di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

1. Adanya Home Industry Perkakas Logam Galonggong Di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat daerah Cilangkap.

2. Home Industry Perkakas Logam Galonggong Di Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya diharapkan bisa kembali bangkit dan menjadi ciri khas Manonjaya.

3. Untuk peneliti yang akan datang diharapkan lebih selektif dalam mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan industri. Agar dapat memberikan masukan terhadap pengusaha dalam kemajuan suatu industri.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, Idris. (1983). Geografi Industri. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi . FKIPS-IKIP

Ahman, Sya. (2011). Pengantar geografi : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika (BSI).

(11)

11 | Nandang Hendriawan dan Evin Alfiani., Profil Home Industry

Bintarto dan Surastopo H. Metode Analisis Geografi. Jakarta. LP3ES. BSAP. Standar Isi KTSP. Jakarta. BSNP

Bintarto, R. (1997). Interaksi Desa Kota. Yogyakarta: UP Spring

Kristanto, Phillip. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Universitas Kristen PETKA Surabaya.

Kuncoro, Mudrajad. (2007). Ekonomi Industri Indonesia. Yogyakarta : ANDI Monografi Desa Cilangkap. (2013). Profil Desa Cilangkap. Tidak diterbitkan. Nasution. (2012). Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara.

Ruhimat dan B Utoyo. (2002). LPS Geografi. Jakarta

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung : Alumni.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CAR, LDR, BOPO, dan NPL terhadap profitabilitas (ROA) bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.. Data

Terlaksananya penelitian berbasis Rumah Sakit Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perlu didukung penelitian berbasis kebutuhan pengembangan RS2. Memfasilitasi

Masukan username dan password jika anda sudah terdaftar pada ina-geoportal, jika anda belum terdaftar di ina-geoportal klik link Daftar Sekarang seperti pada gambar 1.0.2, maka

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor.. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai etika

Jika perkuatan longitudinal ditinjau terhadap penambahan tegangan normal yang bekerja saat dilakukan pengujian, maka tahanan gesek tulangan rotan akan bernilai semakin

Terdapat hubungan petugas kesehatan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Pulau Rakyat kabupaten Asahan Tahun 2016. Terdapat hubungan keluarga

Berdasarkan pembandingan tabel hasil pengujian akurasi yang menggunakan algoritma Smith-Waterman dengan bantuan proses tambahan pre-processing antara pengubahan struktur kata

pertamanya yang diberi judul “wow”// dalam bukunya/ Adri Subono ingin berbagi pengalaman tentang perjalanan karirnya/ mulai dari awal ia mendirikan sampai bisa