• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

185

Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM)

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dan Jumlah Penduduk

Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Temanggung

The Influence of Gross Regional Domestic Product (GRDP) and Population on The Level of Poverty in The Temanggung District

Andriyani Musrifah1*

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar *[email protected]

Abstrak

___________________________________________________________________

Kemiskinan dapat diartikan sebagai keterbatasan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya baik sandang, papan, maupun pangan dalam kehidupan keluarganya sesuai standar hidup minimum. Di Kabupaten Temanggung angka kemiskinan dari tahun 2005-2019 mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Temanggung pada tahun 2005-2019. Metode penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB memiliki efek negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan untuk Jumlah Penduduk memiliki efek negatif dan signifikan terhadap kemiskinan.

Kata kunci: PDRB, Jumlah Penduduk, Kemiskinan

Abstract

________________________________________________________________

Poverty can be interpreted as a person's limitations in meeting their daily needs both clothing, shelter, and food in their family lives according to a minimum standard of living. In Temanggung Regency the poverty rate from 2005-2019 has increased. The purpose of this study is to find out how and how much influence the GRDP and Population on Poverty in Temanggung Regency, Central Java, Indonesia. This study uses secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) of Temanggung Regency in 2005-2019. This research method uses multiple linear regression analysis using the help of Eviews 10. The results of this study indicate that the GRDP has a negative effect and does not have a significant effect on poverty, while the Total Population has a negative and significant effect on poverty.

(2)

186

PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan persoalan yang masih sulit terpecahkan hampir di seluruh daerah di Indonesia. Kemiskinan juga menjadi persoalan pembangunan ekonomi yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan. Dalam rangka menurunkan angka kemiskinan setiap negara atau daerah akan berusaha keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal (Jonaidi, 2012). Kemiskinan dapat terjadi baik di negara berkembang ataupun di negara maju, akan tetapi kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh negara berkembang (Vincent, 2009).

Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum (Kuncoro, 1997). Banyak sekali faktor-faktor penyebab kemiskinan sehingga definisi dari kemiskinan ini semakin meluas. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai keterbatasan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya baik sandang, papan, maupun pangan dalam kehidupan keluarganya.

Pada tabel 1 dapat dilihat perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Temanggung dari tahun 2005-2019. Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Temanggung dari tahun ke tahun relatif berfluktuatif. Pada tahun 2007 tingkat kemiskinan di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan dibanding tahun 2005 dan 2006 dari 100.8 ribu jiwa menjadi 115 ribu jiwa, kemudian dari tahun 2008 - 2012 mengalami penurunan dari 114.68 ribu jiwa menjadi 89.5 ribu jiwa, lalu pada tahun 2013 mengalami kenaikan kembali menjadi 91.17 ribu jiwa, kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi 85.53 ribu jiwa, pada tahun 2015 mengalami

kenaikan kembali menjadi 87.45 ribu jiwa dan pada tahun 2016-2019 mengalami penurunan dari angka 87.09 ribu jiwa menjadi 72.57 ribu jiwa. Akan tetapi walaupun tingkat kemiskinan Kabupaten Temanggung dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif, jika dilihat dari tahun 2005 dan 2019 tingkat kemiskinan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan yang signifikan dari angka 100.8 ribu jiwa menjadi 72.57 ribu jiwa.

Tabel 1. PDRB, Jumlah Penduduk, dan Kemiskinan Kabupaten temanggung

tahun 2005-2019 Tahun Kemiskinan (Jiwa) PDRB (Miliar Rupiah) Jumlah Penduduk (Jiwa) 2005 100.8 6775158.31 717486 2006 114.9 8354474.21 694949 2007 115 8689022.27 700845 2008 114.68 8987099.98 707707 2009 105.83 9335714.41 714411 2010 95.4 9710199.26 709979 2011 94.9 10 301 569.79 717472 2012 89.5 10 740 983.02 724810 2013 91.17 11 299 342.97 731911 2014 85.53 11 867 679.59 738915 2015 87.45 12 489 394.54 745778 2016 87.09 13 116 363.64 752509 2017 86.77 13 776 254.81 759128 2018 75.39 14 483 255.21 765594 2019 72.57 15 214 058.87 791264 Sumber : Bps Kabupaten Temanggung

(3)

187

Sebagaimana kita ketahui bahwa hubungan antara PDRB terhadap kemiskinan adalah negatif, dimana apabila tingkat PDRB mengalami peningkatan maka dapat menekan angka kemiskinan (kemiskinan mengalami penurunan). Sebagaimana terlihat pada tabel bahwasannya pada tahun 2008-2012 nilai PDRB mengalami kenaikan yang signifikan, hal tersebut diikuti dengan tingkat kemiskinan yang mengalami penurunan pada tahun tersebut. Akan tetapi pada tahun 2013 dan tahun 2015 muncul permasalahan yang terjadi karena pada tahun tersebut nilai PDRB mengalami kenaikan namun hal tersebut tidak menekan angka kemiskinan, sebab pada tahun tersebut angka kemiskinan juga mengalami kenaikan.

Jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami fluktuatif , namun pada tahun 2006 dan 2010 jumlah penduduk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2006 angka kemiskinan menjadi 644949 jiwa lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2005 sebesar 717486 jiwa dan pada tahun 2010 angka kemiskinan menjadi 709979 jiwa lebih rendah dari tahun sabelumnya pada tahun 2009 yaitu sebesar 714411 jiwa.

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2005-2019.

LANDASAN TEORI

Kemiskinan

Kemiskinan dapat diartikan sebagai keterbatasan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya baik sandang, papan, maupun pangan dalam kehidupannya sesuai dengan standar kualitas hidup.

Kemiskinan dapat diartikan sebagai

ketidakmampuan

seseorang

untuk

memenuhi standar hidup minimum yang

sesuai dengan tingkat kelayakan hidup

(Todaro, 2006). Dari sisi ekonomi yang

dilihat dari sisi pengeluaran kemiskinan

juga dapat berarti ketidakmampuan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan

dasar

makan

dan

bukan

makan.

Penduduk miskin dapat diartikan sebagai

penduduk

yang

memiliki

rata-rata

pengeluaran perkapita perbulan dibawah

garis kemiskinan (BPS, 2019).

Garis

kemiskinan

merupakan

suatu ukuran yang digunakan untuk

menyatakan besarnya pengeluaran untuk

memenuhi kebutuhan. Robert Chambers

(2010) menyatakan bahwa kemiskinan

adalah suatu konsep terintegrasi yang

memiliki lima dimensi, yaitu :

1. Kemiskinan (proper)

2. Ketidakberdayaan (powerless)

3. Kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency)

4. Ketergantungan (dependence)

5. Keterasingan secara geografis ataupun sosiologis.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah, PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar dimana dalam pergitungan ini digunakan tahun 2010 (BPS, 2019).

Semakin tinggi nilai PDRB suatu daerah maka menunjukkan tingginya tingkat

pertumbuhan ekonomi serta

menggambarkan bahwa daerah tersebut

mengalami kemajuan dalam

perekonomiannya (Sukirno, 2004).

Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari penurunan kemiskinan di suatu

(4)

188

wilayah, adanya pertumbuhan ekonomi berarti terjadi peningkatan produksi dan meningkatkan peluang lapangan kerja sehingga kemiskinan dapat berkurang dan meningkatkan pembangunan (Mankiw, 2007).

Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal atau berdomisisli pada suatu daerah dan memiliki pencaharian tetap di daerah tersebut serta tercatat sah berdasarkan peraturan yang berlaku didaerah tersebut (Sukirno, 2013).

Jumlah penduduk yang besar menjadi pemicu kemiskinan, dan tinggi rendahnya penduduk dipengaruhi oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan imigrasi. Dengan tingkat kelahiran yang tinggi tentu akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk, dan biasanya tingkat kelahiran yang tinggi berasal dari golongan miskin. Maka dari itu pertumbuhan penduduk berkaitan dengan angka kemiskinan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Besarnya jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap kemiskinan. Hal itu dibuktikan dalam perhitungan indek Foster Greer Thorbecke (FGT), dimana apabila jumlah penduduk bertambah maka kemiskinan juga akan bertambah (Todaro, 2010).

Nelson dan Leibenstein menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat di negara berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perbaikan yang berarti dan dalam jangka panjang akan mengalami penurunan kesejahteraan serta meningkatkan jumlah penduduk miskin (Sukirno, 2002). Teori siklus populasi kemiskinan merupakan argumen utama dari para ekonom yang berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk secara cepat menimbulkan berbagai konsekuensi ekonomi

yang merugikan (Todaro dan Smith, 2006).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat dihitung secara matematik dan analisis secara statistik untuk melihat seberapa besar pengaruh PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung.

Hipotesis Penelitian :

H1 = Diduga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung. H2 = Diduga Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung.

Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dan tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Temanggung pada bulan Mei - Juni 2020.

Target/Subjek Penelitian

Populasi atau sampel dari penelitian ini yaitu Kabupaten Temanggung, dipilihnya lokasi ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung tahun 2005-2019. Prosedur

Penelitina ini menggunakan tipe penelitian pendekatan kuantitatif dimana data dalam bentuk penelitian ini berbentuk angka yang dapat dihitung secara sistematik dan dianalisis secara statistik. Pertama peneliti harus menentukan jenis data yang akan dipakai, dalam penelitian ini jenis data yang dipakai yaitu data sekunder meliputi data PDRB, Jumlah Penduduk, dan Kemiskinan di Kabupaten Temanggung

(5)

189

dalam jangka waktu 2005-2019. Data yang digunakan yaitu data Time Series. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Temanggung. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya yaitu teknik analisis data yang akan diuji, banyak sekali teknik analisis data yang tersedia, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda. Dalam teknik analisis data tersebut dapat menggunakan software pengolahan data yang tersedia. Setelah data diolah maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis data dan kemudian menarik kesimpulan dari data yang diolah.

Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data PDRB harga konstan, Jumlah Penduduk, dan Kemiskinan di Kabupaten Temanggung. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS), data yang digunakan yaitu data Time Series dalam kurun waktu 2005-2019.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui pendalaman literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menelusuri dan mendokumentasikan data-data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Alat analisis untuk pengolahan data penelitian ini dengan menggunakan software eviews 10, adapun model regresinya sebagai berikut :

KMS = β0 + β1PDRB + β2PNDK + ei

Dimana :

KMS = Kemiskinan

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto PNDK = Pendidikan

Β0 = Konstanta

Β1,β2 = Koefisien regresi variabel

ei = Error Term (Variable Penganggu)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen (lebih dari satu variabel) terhadap variabel dependen. Berkaitan dengan hal ini, variabel independen (X) yang digunakan yaitu Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah penduduk. Sedangkan variabel dependen nya (Y) yang digunakan yaitu kemiskinan.

Adapun hasil pengolahan data menggunakan program Eviews 10 yang digunakan sebagai alat analisis regresi linier berganda pada penelitian ini adlah sebagai berikut:

1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah diagram batang yang tercipta dari data serasi dengan kurva distribusi normal.

Tabel 2. Uji Normalitas

Sumber : Pengolahan data dengan Eviews. Berdasarkan Tabel 2 diatas diperoleh bahwa nilai probabilitas Jarque-Bera nya sebesar 0.613052, nilai tersebut lebih besar dari (α = 5% atau 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa model ini residual berdistribusi normal.

(6)

190

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat hubungan antar variabel independen (variabel bebas) dalam satu regresi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidak nya multikolinearitas bisa dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dikatakan adanya multikolinearitas jika nilai VIF > 10 (Agus Widarjono, 2018).

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Pengolahan data dengan Eviews. Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel PDRB dan PNDK (jumlah penduduk) sama-sama 7.174870. karena nilai VIF dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10, maka dapat dikatan tidak terjadi multikolinearitas pada kedua variabel independen tersebut. c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi yaitu adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu (Agus Widarjono, 20180).

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Pengolahan data dengan Eviews. Pada Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa nilai Obs*R-squared sebesar 3.306175 sedangkan Probabilitas Chi-Square(2) nya 0.1915 lebih besar dari nilai kritis (α = 5% atau 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa model ini tidak terdeteksi masalah autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini untuk melihat ada atau tidaknya variansi dalam data.

Tabel 5. Uji Heteroskkedastisitas

Sumber : Pengolahan data dengan Eviews. Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa nilai Obs*R-squared sebesar 3.594535, sedangkan nilai Prob. Chi-Square(2) sebesar 0.1658 lebih besar dari nilai (α = 5% atau 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa model ini tidak terdeteksi masalah Heteroskedastisitas.

2. Hasil Regresi Linear Berganda

Untuk melihat hasil analisis nya, penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program Eviews 10, berikut hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel : Tabel 6. Hasil Regresi Linear Berganda

Sumber : Pengolahan data dengan Eviews. Berdasarkan Tabel 6 dibuat persamaan regresi sebagai berikut :

KMS = β0 + β1PDRB + β2PNDK + ei

KMS = 368.5822 – 1.12E-06PDRB – 0.000358PNDK

Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda diatas dapat disimpulkan

(7)

191

bahwa konstanta (β0) sebesar 368.5822

artinya jika PDRB dan jumlah penduduk (Variabel bebas) tetap, maka angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung juga akan tetap sebesar 368.5822 jiwa.

Hasil regresi koefisien Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar –1.12E-06, artinya apabila PDRB meningkat sebesar 1 juta rupiah sedangkan variabel lainnya tetap seperti jumlah penduduk, maka dapat mengurangi angka kemiskinan sebanyak –1.12E-06.

Variabel Jumlah Penduduk (PNDK) memiliki hasil regresi sebesar -0.000358, artinya apabila Jumlah Penduduk bertambah sebesar 1 orang akan menurunkan angka kemiskinan sebesar -0.000358.

3. Pengujian Hipotesis Uji Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji yang digunakan untuk melihat kesignifikasian (kelayakan) dari model regresi yang diestimasi, model regresi dikatakan layak apabila nilai prob (F-Statistik) pada hasil uji regresi lebih kecil dari α 5% (0,05), sedangkan apabila nilai prob (F-Statistik) lebih besar dari α 5% (0,05) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.

Dari hasil pengujian regresi linear berganda pada tabel 6 diatas bahwa hasil uji F memiliki nilai prob. F (statistic) sebesar 0.000024 lebih kecil dari tingkat α 5% (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 6, kriteria dari pengujian ini yaitu apabila nilai prob. thitung lebih kecil

dari α 5% (0,05) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. thitung lebih

besar dari α 5% (0,05) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Hasil pengujian regresi linear berganda pada tabel 6 menunjukkan bahwa variabel PDRB memiliki nilai prob. thitung sebesar 0.5341 lebih besar dari 0,05

sehingga variabel PDRB tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kemiskinan pada α 5%.

Variabel Jumlah Penduduk memiliki nilai prob. thitung sebesar 0.0438 lebih kecil

dari 0,05 sehingga variabel Jumlah Penduduk berpengaruh signifikan terhadap variabel kemiskinan pada α 5%. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi dapat diukur dengan meliat nilai R-Square atau Adjusted R-Square. Dalam penelitian ini untuk menentukan koefisien determinasi dilihat dari hasil R-Square nya.

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil dari R-Square sebesar 0.829827 menunjukkan bahwa pengaruh variabel PDRB dan variabel PNDK (Jumlah Penduduk) terhadap variabel KMS (Kemiskinan) sebesar 82,98% sedangkan sisannya 17,02% (100%-82,98%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.

(8)

192

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian dan pembahas diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

berpengaruh negatif tetapi tidak secara signifikan terhadap kemiskinan, jika PDRB meningkat maka akan menurunkan kemiskinan, hal ini sejalan dengan teori yang ada, dimana apabila PDRB meningkat maka akan menurunkan kemiskinan.

2. Jumlah Penduduk (PNDK) berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap kemiskinan, dimana jika Jumlah Penduduk meningkat maka akan mengurangi Kemiskinan di Kabupaten Temanggung.

3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kemiskinan. Saran

1. Untuk penulis penelitian ini sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana pengaruh PDRB dan Jumlah penduduk terhadap Kemiskinana di Kabupaten Temanggung pada tahun 2005-2019.

2. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Temanggung sendiri agar dapat menekan angka kelahiran, sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah penduduk yang akan mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan.

3. Peneliti berharap supaya peneliti berikutnya dapat mengupdate penelitian ini sesuai tahun yang akan datang.

Implikasi dan Keterbatasan

Implikasi dari penelitian ini yaitu peneliti dapat ikut berkontribusi dalam memberi informasi terhadap masyarakat luas

terkhusus masyarakat Kabupaten Temanggung tentang pengaruh PDRB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung.

Tentunya peneliti banyak sekali kekurangan dalam penulisan penelitian ini maka penulis sangat membuka kritik dan saran dari pembaca bagi penulis, sehingga kedepannya penulis dapat memperbaiki kesalahan penulis dalam menyusun artikel.

DAFTAR PUSTAKA

Widarjono, Agus, Ph.D. (2018). Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews (Edisi 5). UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Gujarati, Damodar N & Dawn, C. Porter (2009). Dasar-dasar Ekonometrika (Edisi 5) Terjemahan Eugenia Mardagraha. Jakarta : Salemba Empat.

Vincent, B. (n.d.). The Concept Poverty towards Understanding in The Context of Developing Countries Poverty Qua Poverty. Journal Of Suistainable Development.

Jonaidi, A. (2012). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(1). 140-164. Usman, Umaruddin & Evi Berutu. (2018).

Pengaruh Produk Domestik Regiona Bruto dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Kota Lhokseumawe. Jurnal Ekonomi Regional Unimal, 1 (1), 23-29. Dama, H. Y., Lapian, A. L. C. & Sumual, J. I.

(2016). Pengaruh Produk Domestik Regiona Bruto (Pdrb) Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3), 549-561. Wahyuningsih, Y. E & Zamzani. (2014).

Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto Dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di

(9)

193

Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia, 1(1), 39-47.

Wahyudi, D & Rejekingsih, T. W. (2013). Analisis Kemiskinan Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Economics, 2(1), 1-15.

Susanti, S. (2013). Pengaruh Produk Domestik Regiona Bruto, Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Kemiskinan di Jawa Barat dengan Menggunakan Analisis Data Panel. Jurnal Matematika Integratif, 9(1), 1-18.

Wirawan, I. M. T & Arka, S. (2015). Analisis Pengaruh Pendidikan, Pdrb per Kapita dan Tingkat Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali.

E-Jurnal Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana, 4(5), 546-560. Silastri, N., Iyan, R. Y. & Sari, L. (2017).

Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (Pdrb) terhadap Kemiskinan di Kabupaten Temanggung. Jom Fekon, 4(1), 105-117.

Suhandi, N., Putri, E. A. K. & Agnisa. S. (2018). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Jumlah Kemiskinan Menggunakan Metode Regresi Linear di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Informatika Global, 09(2), 77-82.

Suryadi, Y. C (2019). Analisis Hubungan pdrb dan Kemiskinan di Kawasan Barat Indonesia Secara Simultan : Model Tsls. Skripsi, tidak dipublikasi. Universitas Lampung.

Wardani, E. P (2018). Analisis Determinan Kemiskinan di Kabupaten / Kota provinsi Jawa Tengah. Skripsi, tidak di publikasi. Universitas Islam Indonesia.

BPS. (2019). Jumlah Penduduk kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 25 Mei

2020 dari

https://temanggungkab.bps.go.id/sub

ject/12/kependudukan.html#subjekVi ewTab3.

Iqbal. M, S.Si., M.Si. (2015). Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda. Diakses tanggal 12 Juni 2020 dari

https://dosen.perbanas.id/wp- content/uploads/2015/08/Regresi-Linier-Berganda-Eviews.pdf

BPS. (2020). Pdrb Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha. Diakses tanggal 30

Mei 2020 dari

https://temanggungkab.bps.go.id/sub ject/52/produk-domestik-regional-

bruto--lapangan-usaha-.html#subjekViewTab3

BPS. (2019). Garis Kemiskinan di Kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 22 Juni

2020 dari

https://temanggungkab.bps.go.id/dyn

amictable/2019/12/12/27/garis- kemiskinan-di-kabupaten-temanggung-1996-2018.html

Gambar

Tabel 1. PDRB, Jumlah Penduduk, dan  Kemiskinan Kabupaten temanggung
Tabel 2. Uji Normalitas
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dampak yang ditimbulkan karena adanya bencana banjir adalah dampak sosial ekonomi yang berada di klasifikasi sedang,

Sinoviosit yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix Metalloproteinases (MMPs) dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke dalam rongga sendi dan merusak

13 Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian yaitu: implementasi religious culture in school sebagai fokus penelitian yang pertama, Keterkaitan

unggulan yang akan menjadi fokus dalam pengembangan pariwisata Kota Magelang sekaligus dijadikan sebagai icon pariwisata daerah. 2) Belum optimalnya komitmen pemerintah Kota

Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kota Ambon dengan hasil yang menunjukkan bahwa pembangunan infrastuktur jalan berpengaruh signifkan terhadap PDRB Kota Ambon

Adapun tujuan kajian dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kinerja persimpangan jalan Raya Karanglo pada kondisi eksisting/ kondisi sebelum ada aktivitas toko

Aspek sosial budaya mempunyai hubungan sebesar 0,675 dengan etos kerja Tukang Kiridit perempuan, yang berarti aspek sosial budaya (tradisi, tekanan sosial, dan nilai

Untuk beberapa produk dengan desain komplek, Industri Ukir Tembaga dan Kuningan Zazen Art Galeria sebenarnya masih terbatas dalam desain produk sehubungan dengan keterbatasan