• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fendy Yulian Rakhmad (L2F606027) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Abstrak. Kata Kunci : drive test, TEMS, GPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fendy Yulian Rakhmad (L2F606027) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Abstrak. Kata Kunci : drive test, TEMS, GPS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

DRIVE TEST GSM PADA PENANGANAN COSTUMER COMPLAINT PT NEXWAVE REGIONAL JAWA TENGAH – YOGYAKARTA DIVISI HCPT (THREE) SEMARANG

Fendy Yulian Rakhmad (L2F606027)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstrak

Uji jaringan atau drive test bertujuan untuk memastikan bahwa layanan suatu provider di wilayah-wilayah yang menghubungkan berbagai daerah dapat diakses dan dinikmati pelanggan dengan nyaman, lancar dan tanpa gangguan. Beberapa parameter yang diukur, antara lain tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan bila pelanggan melakukan panggilan telepon, tingkat kesuksesan pengiriman SMS oleh pelanggan. Kecepatan pelanggan dalam melakukan browsing data juga diuji, termasuk vidoe streaming. Keluhan pelanggan mengenai kualitas sinyal merupakan salah satu hal yang harus ditangani oleh sebuah provider demi memberikan image yang baik kepada pelanggan.

Drive test berguna untuk analisis coverage sebuah cakupan jaringan atau cakupan sebuah cell. Drive test menggunakan sampel data user perception pada coverage tertentu. Pada umumnya drivetest membutuhkan Laptop yang telah terinstal software TEMS, Handphone kabel data, dongle, serta USB GPS.

Pada kerja praktek ini TEMS Investigation digunakan untuk drive test di luar ruangan (outdoor) menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drive test yang dilalui. Parameter-parameter yang diamati, di antaranya RxLev, RxQual, dan SQI. Di samping itu juga pengunaan handphone dan GPS (Global Positioning Satellite) yang digunakan akan membantu menentukan letak dan koordinat posisi MS atau handphone yang digunakan pada saat bergerak.

Kata Kunci : drive test, TEMS, GPS

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bidang komunikasi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak orang yang menghendaki terjaminnya kontinuitas hubungan telekomunikasi, tidak terbatas saat pemakai dalam keadaan diam ditempat maupun pada saat mereka dalam keadaan bergerak.

Setiap penyedia layanan jaringan komunikasi bergerak, termasuk GSM, berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Penyedia layanan Three sebagai salah satu penyedia jaringan GSM pun berusaha memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan. Akan tetapi, ditemukan berbagai permasalahan pada jaringan tersebut. Salah satu permasalahan utama ialah kualitas panggilan yang tidak bagus. Hal ini merugikan pelanggan, dan juga penyedia jaringan GSM yang bersangkutan.

Drive test memberikan solusi cara untuk mendapatkan informasi mengenai daerah mana saja yang mengalami permasalahan tersebut. Informasi yang didapatkan ditampilkan secara online yang didapat dari perangkat TEMS. Proses pengukuran pada sisi gelombang radio udara yaitu dari salah satu BTS ke MS/sebaliknya, dengan menggunakan seluler yang didesain secara khusus untuk pengukuran.

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membatasi permasalahan pada penanganan costumer complaint, metodelogi drive test, mulai dari persiapan drive test , tata cara, proses dalam melakukan drive test dan gangguan pengaruh setelah melakukan drive test, serta dalam penulisan ini tidak menbahas tentang pengolahan data drive test dan drive test yang dibahas dalam kasus ini adalah drive test 2G.

II. DASAR TEORI 2.1 Arsitektur GSM

Unsur-unsur yang utama GSM arsitektur ditunjukkan pada gambar 1. Jaringan GSM terdiri atas tiga sub sistem : Base Station System (BSS), Network Subsystem (NSS), dan Operation Subsystem (OSS).

(2)

 Mobile Station (MS)

Mobile Station (MS) Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. MS terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan Subscriber Identity Module (SIM). ME berisi transceiver radio, display dan Digital Signal Processor. SIM digunakan agar network dapat mengenali user.

 Base Transceiver Station (BTS)

Base Transceiver Station (BTS) berfungsi sebagai interface komunikasi semua MS yang aktif dan berada dalam coverage area BTS tersebut. Selain itu jg, BTS adalah perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap panggilan di masing-masing cell dalam suatu jaringan. Di dalamnya termasuk sinyal modulasi, demodulasi, equalize signal dan error coding. Beberapa BTS terhubung pada satu Base Station Controller (BSC). Satu BTS biasanya mampu meng-handle 20-40 komunikasi serentak.

 Base Station Controller (BSC)

BSC berfungsi mengatur konkesi BTS-BTS yang berada dalam kendalinya. Fungsi tersebut memungkinkan operasi seperti handover, cell site configuration, management of radio resources dan menyetel power level dari frekuensi radio BTS. Pada jaringan GSM BSC mengatur lebih dari 70 BTS.

 Mobile Switching Centre (MSC) dan Visitor Location Register (VLR)

MSC melakukan fungsi telepon switching dari suatu sistem. MSC mengontrol panggilan ke dan dari telepon lainnya dan sistem data. Selain itu MSC juga bertanggung jawab untuk call set-up, release dan routing.

VLR adalah basis data yang berisi informasi sementara tentang pelanggan, dimana diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang datang berkunjung. VLR selalu terintegrasi dengan MSC. Ketika stasion bergerak menjelajahi ke dalam area MSC yang baru, VLR tersambung ke MSC yang akan meminta data tentang stasion bergerak tersebut dari HLR.

 Home Location Register (HLR)

HLR merupakan suatu basis data yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur abonemen. HLR mempertimbangkan basis data yang paling penting, dimana menyimpan data secara permanen tentang pelanggan, termasuk layanan profile nya, informasi lokasi, dan status aktivitas. Ketika perseorangan menjadi pelanggan dari suatu operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR operator tersebut.

2.2 TEMS Investigation

Dalam pengukuran parameter-parameter pada jaringan wireless, TEMS Investigation dapat bekerja dalam dua mode, yaitu drive test, dan replay.

1. Drive test

Drive test ialah proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang radio di udara yaitu dari arah BTS ke MS atau sebaliknya, dengan menggunakan telepon seluler yang didesain secara khusus untuk pengukuran. Drive test bertujuan untuk mengukur kualitas sinyal dan memperbaiki segala masalah yang berhubungan dengan sinyal.

2. Replay

Informasi yang ditampilkan pada mode ini dibaca dari logfile. Dalam mode ini ketika bisa replay logfile untuk inspeksi dan analisa. Kondisi peralatan tidak ter-connect.

Gambar 2. Tampilan TEMS Investigation TEMS Investigation digunakan untuk drive test di luar ruangan (outdoor) dan di dalam ruangan (indoor) menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drive test yang dilalui.

2.3 Parameter Kualitas Panggilan pada Jaringan GSM

Parameter kualitas panggilan yang harus diketahui untuk para drive tester 2G / GSM pemula adalah sebagai berikut :

1. RxLev

RxLev merupakan tingkat kuat level sinyal penerima di MS (rentang dalam minus dB), makin kecil nilannya semakin lemah sinyalnya.

Pengukuran RxLev dapat digunakan untuk memverivikasi cakupan site ke site BS (Base Station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai RxLev juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari site ke site BS dan seberapa besar interferensi yang dihasilkan.

(3)

2. RxQual

RxQual merupakan tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala 0-7),makin besar nilainya semakin jelek kualitas sinyalnya.

Pengukuran RxQual dapat digunakan untuk memverifikasi cakupan site-site BS (Base Station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai RxQual juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari site - site BS dan seberapa besar interferensi yang dihasilkan.

3. SQI (Speech Quality Indicator)

SQI merupakan indikator kualitas suara dalam keadaan dedicated atau menelpon dengan rentang -20 s.d 30. Semakin besar nilai SQI, semakin baik pula kualitas suara. Nilai SQI dihitung oleh TEMS secara otomatis yang di-update setiap 0.5 detik. SQI dihitung berdasarkan FER dan BER.

III. DRIVE TEST GSM PADA ENANGANAN COSTUMER COMPLAINT PT

NEXWAVE REGIONAL JAWA TENGAH – YOGYAKARTA DEVISI HCPT (THREE) SEMARANG

3.1 Penanganan pada Costumer Complaint Bisnis telpon seluler merupakan usaha di bidang jasa layanan telekomunikasi yang mempunyai operasi relatif besar, berteknologi canggih dan dirancang untuk melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan semakin diterimanya eksistensi telpon seluler di masyarakat, tentunya membuat banyak perusahaan tertarik untuk menanamkan modalnya ataupun mempeluas jaringan dalam bisnis telpon seluler.

Karena dasar itu lah maka kepuasan pelanggan adalah hal yang utama. Dalam P.T. Nexwave keluhan pelanggan menjadi hal diprioritaskan. Untuk kasus ini yang dibahas adalah keluhan mengenai kualitas sinyal atau trouble pada jaringan atau dalam pengiriman dan penerimaan data dan panggilan telepon. Untuk itu perlu adanya penanganan khusus guna menanggapi keluhan pelanggan tersebut, diantaranya adalah :

1. Menanyakan keluhan yang dialami pelanggan. 2. Mengetahui letak trouble yang telah

disampaikan oleh pelanggan.

3. Melakukan Drive Test untuk mengetahui kualitas jaringan pada daerah/tempat yang telah dikeluhkan oleh pelanggan.

4. Menentukan solusi dalam menangani trouble yang terjadi tersebut sesuai dengan hasil Drive Test yang didapat.

3.2 Definisi Drive Test

Drive test adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil

pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test merupakan bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.

Drive test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang digunakan karena dalam pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu. Perjalanan pun dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan perangkat lunak drivetest TEMS (Ericsson).

Drive test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan dengan berkendara (drive) mobil sedangkan walk test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan (walk). Istilah drive test lebih umum digunakan daripada walk test.

Optimasi merupakan langkah penting dalam siklus suatu jaringan. Penggunaan jaringan GSM melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan jaringan dan kualitas panggilan. Drive test merupakan langkah awal proses, dengan tujuan untuk mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pengguna setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan diproses pada suatu perangkat lunak tertentu.

Setelah masalah, penyebab dan solusi telah dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pemecahan masalah tersebut. Drive test dilakukan kembali untuk menverifikasi apakah tindakan yang dilakukan sudah benar atau belum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan QoS, menjaga pelanggan lama dan menarik pelanggan baru sambil mengembangkan kapasitas jaringan.

3.3 Prinsip Drive Test

Drive test memungkinkan operator untuk melakukan optimisasi yang terus menerus. Umumnya, drive test dilakukan dengan menghubungkan MS ke PC/laptop.

Sistem drive test melakukan pengukuran, menyimpan data di komputer, dan menampilkan data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe sistem drive test yang tersedia adalah, drive test berbasis MS, berbasis receiver yang mampu mengukur semua sinyal pilot yang ada, dan kombinasi keduanya.

Perangkat berbasis MS merupakan konfigurasi minimum yang dibutuhkan dalam melakukan drive test. Pengukuran umum seperti panggilan gagal ataupun terputus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana performa jaringan dari sudut pandang pelanggan. Gambar 3 menunjukkan sistem drive test secara struktural.

(4)

Gambar 3. Struktur sistem Drive test

Sistem drive test diterapkan dalam kendaraan dan dikemudikan sepanjang area cakupan operator. Perhatikan Gambar 4.

Gambar 4. Proses drive test dalam mobil pada jaringan GSM

3.4 Syarat Drive Test

Metode baru drive test ini, berupaya untuk mengumpulkan data. Antara lain sebagai berikut:

 Drive test harus dikumpulkan dalam penetrasi di dalam mobil itu berarti tanpa menggunakan antena eksternal.

 Posisi GPS diletakkan di atap mobil.

 Posisi telepon seluler dalam mobil (taruh di dashboard).

3.5 Model Drive Test

Untuk penerimaan situs baru ada dua macam drive test dilakukan. Mereka adalah idle mode dan dedicated unlocked mode.

1. Idle Mode

Pada saat Idle mode drive test dilakukan dengan cara tidak melakukan panggilan pada saat melakukan drive test sedang berlangsung. Tujuan drive test modus siaga adalah untuk mengetahui cakupan sebenarnya dari situs.

2. Dedicated unlocked Mode

Pada saat Dedicated modus drive test dilakukan dengan cara melakukan panggilan pada saat melakukan drive test sedang berlangsung. Tujuan modus didedikasikan adalah untuk mengukur kualitas udara (RxQual, SQI) dan kinerja situs (Drop tingkat panggilan, CSSR, terutama kinerja HOSR).

3.6 Pengambilan Data

Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu mempersiapkan perangkat drive test, pemetaan area, persiapan rute dan pengambilan data drive test.

Gambar 5. Flowchart persiapan drive test 3.7 Pemetaan Area Drive Test

Tujuan dari proses ini adalah memetakan area menjadi beberapa area yang memiliki karakteristik yang sama. Contoh : area urban, sub urban dll

Pada proses ini yang perlu diperhatikan adalah, jika pemetaan area semakin banyak (luas area tiap model kecil) berarti semakin banyak pula drive test yang harus dilakukan, dan sebaliknya semakin sedikit area yang di definikan ( area tiap model besar) semakin sedikit juga drive test yang akan dilakukan. Jadi, semuanya tergantung resource dan waktu yang dimiliki.

3.8 Persiapan Drive Test

Untuk melakukan drive test, hal pertama yang diperlukan adalah rute drivetest. Rute mempermudah proses pengambilan data. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan rute diantaranya ialah rute diusahakan memiliki bentuk yang kembali ke tempat dimulai drive test pertama kali, rute dibagi menjadi beberapa sub rute agar dalam proses drive test diusahakan tidak ada yang dilewatkan lebih dari sekali, dan drive test dijalankan dengan sub sute yang tetap.

Rute drive test dapat dibuat dengan menggunakan MapInfo Professional 8.5.

(5)

Gambar 6 Peta - peta yang telah dimasukkan pada workspace

Menentukan daerah mana yang akan dijadikan daerah yang dilewati rute drive test. Pada Laporan kerja praktek ini, daerah yang dipilih ialah daerah Simpang Lima.

Setelah menentukan daerah mana yang akan dilewati. Untuk mempermudah pengamatan sebaiknya mengganti gaya garis yang sebelumnya berupa titik-titik menjadi garis lurus. Dalam laporan ini hanya ada 1 rute drive test.

Gambar 7 Flow rute drive test tipe download

3.9 Proses Pengambilan Data Drive Test Setelah persiapan pengambilan data selesai dilakukan, maka pengambilan data pun siap dilakukan. Adapun caranya ialah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan saat drive test, yaitu mobil, seperangkat laptop yang telah berisi program TEMS Investigation GSM 8.0.3, seperangkat TEMS Investigation GSM 8.0.3, dan GPS. 2) Memasang semua peralatan yang dibutuhkan.

GPS dan MS dipasang melalui port USB laptop. Pemasangan peralatan tersebut harus sesuai dengan port pada saat pertama kali menginstall peralatan tersebut. Membuka program TEMS Investigation GSM 8.0.3, kemudian melakukan pengaturan port configuration. Pertama, memilih Configuration kemudian Port Configuration. 3) Mengendarai mobil pada rute drive test yang

telah ditentukan, sesuai dengan flow.

4) Pada saat mendekati titik awal dari tiap rute, proses pengambilan data siap dilakukan

Gambar 8 Menyimpan hasil recording

5) Ketika mendekati titik akhir dari suatu sub rute, maka mobil akan bersiap untuk diberhentikan di titik tersebut. Setelah itu, pastikan terlebih dahulu apakah pada command sequences sudah pada kondisi end call atau belum

6) Pengambilan data dilakukan hingga rute telah dilalui.

3.10 Hasil Pemrosesan Drive Test

Terkait dengan penerimaan KPI (Key Performance Indicator) drive test, drive test pada saat idle terkunci digunakan untuk mengetahui cakupan sebenarnya dari situs dibandingkan dengan prediksi plot cakupan.

Langkah ini untuk mendapatkan nilai akhir dari hasil uji KPI Drive sebagai berikut:

 Ekspor DT log file untuk Tab File menggunakan TEMS

 Buka target plot wilayah dengan menggunakan MapInfo

 Tambahkan diekspor DT file log (*. tab) pada lapisan cakupan sasaran plot

 Lakukan seleksi pada target plot wilayah  Ekspor dipilih data ke excel

Justifikasi hasil drive test dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan statistik dan drive test target KPI yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 9 Contoh plot RxLevel (modus siaga) hasil drive test

Tabel di bawah ini adalah kisaran baru uji drive untuk menghitung RxLevel, pada drive test yang dilakukan pada kerja praktek ini yaitu antara rentang Rx Tingkat sampai Rx terendah GSM.

(6)

Tabel 1 Kisaran Baru uji Drive Rxlevel

Rxlevel warna GSM

Level-1 Hitam -66 dbm=<

Level-2 Hijau tua -68 dbm=< RxLev<-66 dbm Level-3 Hijau muda -72 dbm=< RxLev<-68 dbm Level-4 Biru muda -76 dbm=< RxLev<-72 dbm Level-5 Biru tua -80 dbm=< RxLev<-76 dbm Level-6 Kuning -84 dbm=< RxLev<-80 dbm Level-7 Jingga -89 dbm=< RxLev<-84 dbm Level-8 merah -105 dbm=< RxLev<-89 dbm

Dari warna tersebut memiliki nilai RxLev yang berbeda-beda. Nilai Rxlev yang paling baik kualitas sinyalnya adalah warna hitam, sedangkan nilai RxLev yang terburuk adalah warna merah. Sebenarnya dari setiap provider memiliki ketentuan warna yang tidak sama dalam menentukan nilai RxLev.

3.11 Gangguan Pengarah Drive test

Idealnya, pada saat pengujian kualitas sinyal. Dalam drive test pada saat pengambilan data harus menentukan apakah hasil DT di dalam nilai bisa di terima atau tidak. Sebenarnya hasil dari drive test dapat diterima nilainya, apa bila langkah-langkah dalam pengambilan nilai dilakukan dengan cara yang tepat. Antara lain :

1. Jika RxLevel itu tidak baik dibandingkan dengan coverage ploynya :

 Jika ada suatu bukit/lembah, pohon-pohon, bangunan, atau rintangan-rintangan lain manapun ambil suatu bukti untuk membenarkan kondisi dilokasi.

 Memeriksa kemiringan antenna, asimut dan kondisi dilokasi. Informasikan semua informasi ini di DT Report.

2. Jika sektor yang akan di drive test mengarah ke laut dan coverage plotnya mengarah ke laut juga, maka untuk mode dedicatednya harus dikunci.

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Dalam uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada 4 langkah dalam menangani costumer complain yaitu menanyakan keluhan yang dialami pelanggan, mengetahui letak trouble, melakukan Drive Test, dan menentukan solusi.

2. Drive test merupakan langkah awal proses, dengan tujuan untuk mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pengguna setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan diproses pada suatu perangkat lunak tertentu.

3. Drive test adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test merupakan bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.

4. Dalam melakukan drive test perlu dilakukan pengambilan data. Dalam hal ini, operator jaringan GSM melakukan drive test untuk mengoptimalkan kinerja jaringan baik ketika situs site dibangun, maupun telah terjadi perubahan pada lingkungan infrakstruktur. 5. Untuk penerimaan situs baru ada dua macam

drive test dilakukan. Antara lain adalah idle mode dan dedicated unlocked mode.

6. Dalam pemilihan telpon seluler dalam melakukan drive test ini yang paling penting yaitu terdapat TEMS dalam telepon seluler tersebut.

7. Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu mempersiapkan perangkat drive test, pemetaan area, persiapan rute dan pengambilan data drive test.

8. Dalam mengamati besarnya nilai RxLev pada waktu drive test, kita harus mengetahui warna-warna yang dipakai dalam menentukan nilai RxLev itu karena setiap warna menentukan baik buruknya suatu kualitas sinyal pada daerah tersebut.

9. Dalam drive test pada saat pengambilan data harus menentukan apakah hasil DT di dalam nilai bisa di terima atau tidak. Sebenarnya hasil dari drive test dapat diterima nilainya, apa bila langkah-langkah dalam pengambilan nilai dilakukan dengan cara yang tepat.

4.2 Saran

1. Laporan Kerja Praktek ini dapat dikembangkan tentang pengenalan macam-macam drive test yaitu antara lain drive test indoor, drive test cluster, drive test PLO, drive test AOR, drive test 3G dan lain-lain. 2. Laporan Kerja Praktek ini dapat

dikembangkan hingga tahap pengukuran kualitas sinyal pada jaringan GSM.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Freeman, Roger L. 1998. Telecommunications, Transmission Handbook. John Wiley & Sons Inc.

[2] Rappaport, Theodore S. 1996. Wireless Communications : Principles&Practices. Prentice-Hall Inc.

[3] Eberspacher, J and friends. 2009. GSM – Architecture, Protocols and Services Third Edition. John Wiley & Sons.

[4] Gairola, Shailendra. 2007. TEMS Investigation (GSM). ADA Cellworks.

[5] ----.Pengenalan TEMS. 2009. (http://badien.wordpress.com/2009/07/29/peng enalan-tems/, diakses Mei 2010).

[6] ----.Global System for Mobile

Communication (GSM).

(http://purwakarta.org/flash/GSM.pdf, diakses Mei 2010).

[7] Tutorial dari PT Nexwave

BIODATA Fendy Yulian Rakhmad, lahir di Semarang, 2 Juli 1988. Menempuh pendidikan di SDN Karang Rejo 01 Semarang, SMPN 5 Semarang, SMU 3 Semarang dan saat ini masih menyelesaikan studi Strata-1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro

Semarang dengan mengambil konsentrasi Elektronika Telekomunikasi.

Semarang, Oktober 2012

Menyetujui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing

Darjat, ST. MT. NIP. 197206061990031001

Gambar

Gambar 1. Arsitektur GSM
Gambar 2. Tampilan TEMS Investigation
Gambar 4. Proses drive test dalam mobil pada jaringan  GSM
Gambar 7 Flow rute drive test tipe download
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu hari Toba pergi memancing, setelah lama menunggu Toba merasakan pancingannya ada yang menarik, dengan sekuat tenaga dia menariknya, ternyata ada seekor ikan besar

Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai.. Variabel Moderating (Studi pada

Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik?. “Jangan takut Pak, aku

berkembang ke berikutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan karakter disiplin dapat merubah sikap dan tingkah laku guru maupun siswa-siswa SD Negeri 7

Now that you have the WSDL and WS-BPEL definitions created, you need to create the Process Deployment Descriptor (PDD) document that contains the information required for

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

Film animasi 3 dimensi ―Perjalanan Rempah-Rempah‖ menceritakan tentang bagaimana sejarah perjalanan rempah-rempah Indonesia sampai ke Eropa dan diceritakan melalui

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, tahap pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan permasalahan yang ada, kemudian melakukan analisa dan desain