• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi New Media Dalam Membangun Generasi Muda Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Literasi New Media Dalam Membangun Generasi Muda Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP 3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

69

Literasi

New Media

Dalam Membangun Generasi Muda

Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP3

ABSTRACT: SMAN 1 Makassar, District Bontoala, district of Makassar, a school that is the

center of the city of Makassar, and has become one of the favorite school in eastern Indonesia. School SMAN 1 Makassar (SMANSA) has been active in using the media, especially new media in various forms of online media from the school's website, social media page on Facebook, and blogs. School SMAN 1 even have activities Cyber Information Technology of SMANSA that focuses on information technology. School conditions were actively involved using media that is the reason why these schools need to get the new media literacy. Community Service activities conducted at SMAN 1 Makassar done to raise awareness of the younger generation will benefit and the role of new media, as well as the dangers that can be posed by new media. Hopefully with this community service activities can improve the ability of students of SMAN 1 Makassar as a successor to the nation's youth.

Keywords: PPM, New media, the young generation

ABSTRAK: SMAN 1 Makassar, Kecamatan Bontoala, Kabupaten Kota Makassar, merupakan sebuah sekolah yang terletak dipusat kota Makassar, dan telah menjadi salah satu sekolah favorit di Indonesia bagian timur. Sekolah SMAN 1 Makassar (SMANSA) telah aktif dalam menggunakan media, khususnya new media dalam berbagai bentuk media online mulai dari

website sekolah, page di social media Facebook, dan blog. Sekolah SMAN 1 bahkan memiliki kegiatan ekstrakuliker Cyber Information Technology of SMANSA yang memfokuskan diri pada teknologi informasi. Kondisi sekolah yang aktif terlibat menggunakan media inilah yang menjadi alasan mengapa sekolah ini perlu mendapatkan literasi mengenai new media. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan di SMAN 1 Makassar dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan manfaat dan peranan dari new media, serta bahaya yang dapat ditimbulkan oleh new media. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan para siswa SMAN 1 Makassar sebagai generasi muda penerus bangsa.

Kata Kunci: PPM, New media, Generasi muda Pendahuluan

Dalam rangka membangun dan menciptakan kesadaran akan peran penting media pada masa sekarang ini, khususnya bagi generasi muda, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKom) Universitas Tarumanagara Jakarta (UNTAR) berencana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan tema: Literasi New

Media Dalam Membangun Generasi Muda di SMAN 1 Makassar, JL. Gunung

Bawakaraeng no. 53, Kecamatan Bontoala, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang akan melibatkan dosen dilingkungan FIKom UNTAR.

SMAN 1 Makassar, Kecamatan Bontoala, Kabupaten Kota Makassar, merupakan sebuah sekolah yang terletak dipusat kota Makassar, dan telah menjadi salah satu sekolah favorit di Indonesia bagian timur. Sekolah SMAN 1 Makassar (SMANSA) telah aktif dalam menggunakan media, khususnya new media dalam berbagai bentuk

1

Staf pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Email: sintap@fikom.untar.ac.id)

2 Staf pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Email: Suzya@Fikom.untar.ac.id) 3

(2)

70

media online mulai dari website sekolah, page di social media Facebook, dan blog. Sekolah SMAN 1 bahkan memiliki kegiatan ekstrakuliker Cyber Information Technology of SMANSA yang memfokuskan diri pada teknologi informasi. Kondisi sekolah yang aktif terlibat menggunakan media inilah yang menjadi alasan mengapa sekolah ini perlu mendapatkan literasi mengenai new media.

Pendekatan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan. Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa SMAN 1 Makassar memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang new media untuk memahami peranan dan fungsinya serta bahayanya. Bahkan program yang positif ini, dapat ditularkan kesekolah-sekolah lainnya. Dengan demikian generasi muda dapat membangun dan menciptakan kesadaran akan peran media dalam kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan baik kuantitas maupun kualitas, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh para siswa sebagai generasi muda. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, informasi dan kreativitas dalam menggunakan segala bentuk new media serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif. Selain itu, kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada siswa sekolah SMAN 1 Makassar dalam menggali potensi-potensi pengetahuan yang ada di sekitarnya dan mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak lain.

Tiga aspek penting yang menjadi fondasi utama pemberdayaan masyarakat yaitu pengetahuan, informasi dan kreativitas (inovasi) merupakan faktor-faktor yang diperlukan dalam membangun pengetahuan generasi muda sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, orientasi kegiatan yang akan dijalankan oleh FIKom UNTAR meliputi upaya untuk membangun dan mengembangkan ketiga hal yang dimaksud. Untuk mencapai ketiga hal yang dimaksud maka implementasi program antara lain meliputi penguatan terhadap bahaya new media melalui upaya menciptakan kesadaran bahwa media memiliki sisi negatif, dengan memberikan contoh kegiatan ceramah terkait literasi new media dan penggunaan new media secara maksimal.

Keterlibatan FIKom UNTAR, dengan dukungan berbagai pihak diharapkan dapat menjadi partner pemerintah, industri dalam menumbuh kembangkan kesadaran mengenai literasi new media di sekolah SMAN 1 Makassar.Berdasarkan penjelasan diatas, maka target khalayaknya adalah : siswa sekolah SMAN 1 Makassar, JL. Gunung Bawakaraeng no. 53, Kecamatan Bontoala, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan jumlah siswa sebanyak 1069 jiwa yang terdiri dari:

o Laki-laki : 458 jiwa

o Perempuan : 611 jiwa

Informasi awal mengenai sekolah SMAN 1 berasal dari data pembinaan sekolah menengah atas dari Direktorat Jendral Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai profil sekolah dan status sekolah sebagai sekolah unggulan dan beragam aktifitasnya siswa, termasuk kedalamnya adalah aktifitas dalam kegiatan yang berhubungan dengan new media. Selanjutnya atas dasar informasi tersebut, FIKom UNTAR melakukan pendekatan awal melalui survey dan wawancara kepada pihak sekolah, mengajukan permohonan untuk beraudiensi dengan pihak sekolah. Berdasarkan hasil survey tersebut diperoleh data sebagai berikut :

(3)

71  Lokasi

Kabupaten Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,79 km2, secara geografis terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan pada koordinat 119°18'27,97" 119°32'31,03" Bujur Timur dan 5°00'30,18" - 5 pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18' dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatas dengan Kabupaten Pangkajane Kepulauan. Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Maros. Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Gowa. Sebelah Barat : berbatas dengan Selat Makassar.

Sekolah SMAN 1 Makassar terletak di pusat kota yang pada awalnya merupakan Sekolah Pendidikan zaman Pemerintahan Belanda yang dikenal dengan nama AMS Makassar dan pada tahun 1950 berubah menjadi SMA ABC Makassar di bawah pimpinan Bapak Yatmo (1950 - 1952) dan pada tahun 1957 beralih menjadi SMA Negeri 1 Makassar Bagian AB yang bersamaan berdirinya SMA Negeri 2 Makassar Bagian C.

Pada tanggal 21 Mei 1979 SMA Negeri 1 Makassar yang terletak di Jalan Gunung Bawakaraeng No. 53 Makassar mengalami musibah kebakaran besar sehingga tidak memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar. Pembangunan SMU Negeri 1 Makassar yang terbilang megah pada waktu itu yang terletak di jantung Kota Makassar akhirnya rampung pada tahun 1982 yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Daud Yoesoef pada tanggal 14 April 1982. Tujuan Kegiatan dari pengabdian ini adalah

1. Memperkenalkan eksistensi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara yang peduli dan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pengembangan generasi muda.

2. Menumbuhkan kepedulian dan empati FIKom UNTAR terhadap siswa sebagai generasi muda dengan memberikan bantuan pelatihan dan diseminasi pengetahuan.

3. Memberdayakan para siswa agar memahami pentingnya literasi new media. 4. Memfasilitasi dan membantu peningkatan penggunaan new media, melalui

kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan potensi siswa dan masalah-masalah yang dihadapi siswa selama ini.

5. Menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya komunikasi dan teknologi dalam menggerakan pemberdayaan ekonomi dan peradaban masyarakat.

Sedangkan manfaat dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah:

1. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu para siswa SMAN 1 Makassar untuk mengurangi resiko dampak negatif dari penggunaan new media, dan juga meningkatkan kesadaran para siswa akan pentingnya literasi penggunaan new media.

2. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang komunikasi dan literasi new media. Serta dapat menjadi referensi bagi pihak lain yang berkeinginan melakukan kegiatan dengan tema serupa.

(4)

72

Pusat dari pembelajaran mengenai komunikasi massa terletak pada media. Teknologi media terus mengalami perkembangan, mulai dari adanya media cetak, media broadcasting (radio dan televisi), dan yang terakhir adalah hadirnya media online. Media online merupakan sebuah bentuk media baru yang lahir dari adanya teknologi yang disebut dengan internet, dan popularitasnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya pengguna internet.

McQuail (2010: 136) mengemukakan bahwa “media baru” sangat berbeda dan tidak mudah dijelaskan. Perhatian mengenai “media baru” ini terutama berpusat pada keseluruhan aktivitas yang dihasilkan oleh internet. Internet menyatukan radio, film, dan televisi, serta mendistribusikan kesemua media tersebut melalui alat bantu teknologi. Media baru melebihi batas media cetak dan broadcasting melalui: (1) memungkinkan percakapan many-to-many; (2) memungkinkan penerimaan, perubahan, dan redistribusi dari objek kebudayaan secara bersama-sama; (3) menyediakan keterhubungan secara global dengan segera; (4) memasukkan unsur subjek modernitas atau pasca modernitas kedalam sebuah mesin yang disebut jaringan (networked).

Konsep internet sebagai bentuk media baru ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Marshall McLuhan, yang menyebutkan bahwa manusia sekarang hidup ditempat yang disebutnya sebagai “global village”, dimana media komunikasi modern memungkinkan jutaan orang di dunia untuk saling terhubung dimanapun dalam waktu singkat. McLuhan menjelaskan bahwa media, terpisah dari konten apapun yang ditransmisikannya mempengaruhi individu dan masyarakat. (Littlejohn, 2002: 303)

Keberadaan internet sebagai media baru ini, menyebabkan arus informasi berjalan dengan lebih cepat dan banyaknya komunitas-komunitas dunia maya yang tercipta. Sosial media juga menjadi trend baru, yang sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya politik, iklan komersial, dll. Sehingga literiasi mengenai media baru ini menjadi penting agar dampak negatifnya tidak sampai pada generasi muda.

Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menggunakan metode observasi dan focus grup discussion. Focus group discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai. Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan dengan panduan seorang moderator. Berbeda dengan riset kuantitatif yang metodologinya memiliki sifat pasti (exact), metode FGD yang bersifat kualitatif memiliki sifat tidak pasti, berupa eksploratori atau pendalaman terhadap suatu masalah dan tidak dapat digeneralisasi.

Hasil Dan Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2014 di sekolah SMAN 1 Makassar. Berikut adalah uraian singkat mengenai kegiatan PKM. Setelah tiba di SMAN 1 Makassar, tim pengabdian disambut oleh pihak sekolah dan diantar menuju ruang kelas yang telah dipersiapkan untuk mengadakan penyuluhan dan ceramah

(5)

73 mengenai literasi new media. Tim pengabdian dari FIKom UNTAR, Sinta Paramita, SIP, MA dan Wulan Purnama Sari Jaya Putra, S.I.Kom bertugas untuk melakukan presentasi mengenai literasi new media dihadapan para siswa, sedangkan Suzy Azeharie, MA, MPhil bertugas mendokumentasikan semua kegiatan.

Gambar 1: Pintu Gerbang SMAN 1 Makassar (Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Gambar 2: Penyampaian Penyuluhan Literasi New Media (Sumber: Dokumentasi Peneliti)

(6)

74

Gambar 3: Penyampaian Penyuluhan Literasi New Media (Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Gambar 4: Foto Dengan Siswa Setelah Penyuluhan (Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Melalui gambar di atas dapat dilihat proses kegiatan penyuluhan dan ceramah sedang berlangsung. Para siswa dengan seksama mendengarkan apa yang disampaikan oleh tim pengabdian mengenai apa itu new media, dan bahaya dari penggunaan new media, seperti cyber bullying yang disertai dengan contoh-contoh. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan bagaimana kehati-hatian sangat diperlulakn sebelum melakukan kegiatan di social media, karena rekam jejak digital tidak dapat dihilangkan dan dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab, seperti yang terlihat pada gambar 4. Para siswa dengan antusias mengajukan pertanyaan kepada tim. Setelah sesi Tanya jawab selesai dilakukan, acara dilanjutkan dengan pembagian majalah Tarumanagara kepada para siswa, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara tim dan para siswa.

(7)

75 Simpulan Dan Implikasi

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para siswa SMAN 1 Makassar, telah memahami tentang adanya bahaya atau dampak negatif dari penggunaan new media. Para siswa juga telah menyadari bahwa dalam menggunakan internet dan social media diperlukan kehati-hatian karena jejak digital mereka tidak akan bisa dihapus.

Daftar Pustaka

Littlejohn,Stephen W. 2002. Theories of Human Communication, 7th Edition. USA: Wadsworth Thomson Learning.

McQuail,Denis.2010.Mass Communication Theory,6th Edition. London: Sage Publication Ltd.

Profil Sekolah Menengah Atas (SMA) Berdasarkan Data 2013/2014. 20 Juli 2014.

Gambar

Gambar 1:   Pintu Gerbang SMAN 1 Makassar (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
Gambar 3:  Penyampaian  Penyuluhan  Literasi  New  Media  (Sumber:  Dokumentasi  Peneliti)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, orang Kristen perlu menyadari bahwa mayoritas dan minoritas sama-sama atau setara sebagai warga negara Indonesia yang tidak boleh

Hasil pengukuran proporsi jenis tanaman hutan yang ditemukan di dalam digesta rumen anoa (Tabel 1) menunjukkan, bahwa ada lima jenis vegetasi hutan yang

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan

Anak Sayang sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan bahan bangunan, penelitian ini berfokus pada perancangan sistem informasi akuntansi penjualan yang masih

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang proses berpikir kreatif siswa tipe sekuensial abstrak dan acak abstrak pada pemecahan masalah biologi dapat

Islam, Ditjen Pendidikan Islam akan melaksanakan Pembekalan terhadap Staf Teknis Panitia sertifikasi Dosen (PSD) untuk penyelenggaraan serdos online yang

Medsos yang merupakan bagian dari perkembangan teknologi informasi, pada saat ini sudah dijadikan media primer bagi kalangan remaja dalam berinteraksi dan

• Dari   sejumlah sampel desa,   hingga bulan Maret ‐ April   sebagian besar desa belum membuat pelaporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan desa sesuai dengan standar yang