• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. 4 PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB. 4 PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-1

BAB. 4

PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA

4.1. Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya berada di sisi Barat Daya Propinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi 0°13'40,83” sampai dengan 1°00'53,09” Lintang Selatan dan 109°02'19,32” Bujur Timur sampai dengan 109°58'32,16” Bujur Timur.

Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:

 Utara : berbatas dengan Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan

Kabupaten Landak

 Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara

 Barat : berbatasan dengan Laut Natuna

 Timur : berbatasan dengan kabupaten Kab. Ketapang dan Kab. Sanggau

4.2. Luas Wilayah

Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang ada di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 6.985,24 km2. Dari 9 kecamatan pada akhir tahun 2011, kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Batu Ampar (2.002,70 Km2 atau 28,67 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya) dan kecamatan dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya yaitu 111,07 Km2 atau 1,59 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya.

4.3. Penggunaan Tanah

Dilihat dari penggunaan tanah menurut kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, pada tahun 2013 sebagian besar daerah Kabupaten Kubu Raya Hutan Negara (355.400 hektar atau 50,88 persen), Perkebunan (101.896 hektar atau 14,59 persen), dan Sawah Pasang Surut (49.339 hektar atau 7,06 persen) yang terhampar di seluruh kecamatan.

(2)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-2

4.4. Wilayah Pembangunan

Pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan pembangunan pusat-pusat kegiatan dengan membagi wilayah pembangunan menjadi tiga yaitu PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang terdiri dari Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Ambawang; PKL (Pusat Kegiatan Lokal) yang terdiri dari Kec. Sungai Kakap, Kec. Rasau Jaya, Kec. Kubu, dan Kec Batu Ampar; PKK (Pusat Pelayanan Kawasan) yang terdiri dari Kec. Batu Ampar, Kec. Terentang, dan Kec. Teluk Pakedai, serta PKL (Pusat Pelayanan Lingkungan) yang terdiri dari Kec. Batu Ampar, Kec. Sungai Raya, Kec. Sungai Kakap dan Kec. Sungai Ambawang. Selain itu, pemerintah juga merencanakan pengembangan sistem perkotaan dengan membentuk tiga satuan wilayah pengembangan.

4.5. Pulau-pulau

Walaupun sebagian kecil wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan perairan laut, akan tetapi Kubu Raya memiliki sejumlah pulau. Pulau yang ada di Kabupaten Kubu Raya berjumlah 39 (lihat tabel 1.1.9.) dimana 64,10 persen tidak berpenghuni sedangkan sisanya yaitu 35,90 persen berpenghuni. Pulau- pulau ini tersebar di 6 kecamatan yaitu kecamatan Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai Ambawang.

4.6. Musim

Di Kubu Raya dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April–Mei dan Oktober– November.

4.7. Curah Hujan dan Keadaan Angin

Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Pada tahun 2013, rata-rata curah hujan

(3)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-3 di Kubu Raya adalah 281,8. Curan Hujan terendah tercatat pada bulan Juni yaiitu 128 mm dan tertinggi tercatat pada bulan Desember yaitu sebesar 445 mm. Sedangkan rata-rata hari hujan pada tahun 2013 adalah 19 hari. Jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei yaitu dan 26 hari sedangkan terendah terjadi pada bulan Juni yaitu tercatat sebesar 9 hari.

Adapun keadaan angin di wilayah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 disajikan pada tabel 1.2.4, dimana rata-rata kecepatan angin tercatat sebesar 2 knot dan kecepatan maksimum terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 27 knot.

4.8. Temperatur dan Kelembaban Udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kubu Raya yang sangat dekat dengan garis Katulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.

Pada tahun 2013, temperatur udara rata-rata yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Supadio Kubu Raya berkisar 22,7°C sampai dengan 33,8°C. Suhu terendah tercatat pada bulan November yang tercatat sebesar 22,7°C sedangkan temperatur udara tertinggi tercatat pada bulan Maret yaitu sebesar 33,8°C.

Pada tahun 2013, rata-rata kelembaban nisbi tercatat sekitar 83 persen. Lebih rendah apabila kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun kelembaban nisbi tertinggi terjadi pada bulan Desember yakni sebesar 90 persen dan kelembaban nisbi terendah tercatat pada bulan Januari yaitu sebesar 81 persen.

4.9. Sejarah Kabupaten Kubu Raya

Secara historis, sebelum ditetapkan menjadi Daerah Tingkat II, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang-undang Nomor 3 Tahun

(4)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-4 1953 tentang Pembentukan daerah Tingkat II se-Kalimantan, Wilayah Kabupaten Pontianak merupakan 3 (tiga) Daerah Pemerintah Administratif Swapraja, yaitu: 1) Swapraja Mempawah dengan Ibukota Mempawah

2) Swapraja Landak dengan Ibukota Ngabang 3) Swapraja Kubu dengan Ibukota Kubu

Beberapa keputusan yang melatarbelakangi pembentukan Kabupaten Raya:

a. Berdasarkan Keputusan Politik DPRD Kab.Pontianak No. 08/1998 tentang Menerima dan Menyetujui Pemekaran Kabupaten Daerah Tk.II Pontianak dalam rangka pembentukan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Landak dan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Kubu, maka sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut terbentuklah Kabupaten Landak melalui Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 Landak, untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kubu belum mendapat persetujuan DPR RI.

b. Semakin berkembangnya aspirasi masyarakat dari wilayah selatan untuk melaksanakan Pemekaran Kabupaten Kubu Raya, ditindak lanjuti dengan keputusan Bupati Pontianak No. 154/2005 tanggal 1 Juni 2005 tentang Pembentukan Tim Penelitian Pemekaran Kabupaten Pontianak.

c. Surat Bupati Pontianak No.135/1137/Pem perihal Usul Persetujuan Pembentukan Kabupaten Kubu Raya.

d. Keputusan DPRD Kabupaten Pontianak No.22/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang Persetujuan Penetapan Nama Kabupaten Kubu Raya dan Letak Ibu Kota Kabupaten di Sungai Raya.

e. Keputusan DPRD kabupaten Pontianak No.23/2005 tentang Persetujuan Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Induk Selama 3 tahun berturut-turut. f. Surat Bupati Pontianak No.135/1251.A/Pem tanggal 27 Oktober 2005 perihal

Pemekaran Kabupaten Pontianak.

g. Surat Gubernur Kalimantan Barat No.125.1/3502/Pem tanggal 27 Desember 2005 perihal Usul Pemekaran kabupaten Pontianak.

h. Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Barat No.01/2006 tentang Persetujuan Terhadap Pemekaran Kabupaten Pontianak.

(5)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-5 i. Keputusan Gubernur Kalbar No. 49/2006 tanggal 15-2-2006 tentang Pemberian

Dukungan Dana Operasional bagi Penyelanggaraan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang dibentuk di Propinsi kalimantan Barat.

j. Pertemuan-pertemuan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan DPR RI baik yang dilaksanakan di DPR RI, Departemen Dalam Negeri maupun daerah dalam rangka membahas pembentukan Kabupaten Kubu Raya.

k. Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 ditetapkan pengesahan RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat.

l. Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disyahkan dengan UU Nomor 35 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751.

4.10. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Jumlah anggota legislatif Kabupaten Kubu Raya periode 2009- 2014 tercatat sebanyak 45 orang, DPRD Kubu Raya dibagi menjadi 4 komisi yakni:

 Komisi A bidang pemerintahan;

 komisi B bidang perekonomian;

 komisi C bidang pembangunan dan

 Komisi D bidang Kesra dan Sosbud.

Dari ke-45 anggota dewan tersebut terbagi ke dalam Fraksi Golongan Karya; PDI-Perjuangan; Partai Persatuan Pembangunan; Demokrat; PAN, DKS dan RKNR Adapun jumlah anggota legislatif masing-masing Fraksi Golongan Karya 12 orang; Fraksi PDI-Perjuangan 5 orang; Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 5 orang; Demokrat 4 orang; PAN sebanyak 4 orang; DKS 7 orang dan RKNR sebanyak 8 orang.

Dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditamatkan oleh para anggota legislatif periode 2009- 2014 terlihat bahwa 36 orang atau 80,0 persen sudah memiliki ijazah D- IV/S1 ke atas, sementara yang memiliki ijazah SLTA hanya 9 orang atau 20,0 persen. Namun demikian jika dilihat menurut jenis kelamin hanya ada 2 orang wakil

(6)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-6 perempuan yang duduk di kursi legislatif atau hanya 4,44 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa masih kurangnya keterwakilan wanita dalam lembaga legislatif di Kabupaten Kubu Raya yang menunjukkan masih kurangnya kesetaraan gender di lembaga legislatif padahal jumlah penduduk wanita pada tahun 2013 mencapai 49,23 persen dari seluruh penduduk Kubu Raya.

Adapun produk yang dikeluarkan oleh DPRD Kubu Raya pada tahun 2013, yaitu 19 Peraturan Daerah, 18 Pembahasan Raperda, 23 Keputusan DPRD, 3 Keputusan Pimpinan dan 20 Keputusan Sekwan.

4.11. Pemerintahan Desa

Sampai akhir tahun 2013, Kabupaten Kubu Raya terdiri atas 9 kecamatan yang terbagi menjadi 117 desa, 433 dusun, 752 RW dan 2.977 RT. Perangkat desa yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Kubu Raya berjumlah 574 orang yang terdiri dari 117 kepala desa, 107 sekretaris desa dan 350 kepala urusan desa. Sedangkan kepala dusun di Kabupaten Kubu Raya berjumlah 440 orang.

4.12. Pegawai Negeri Sipil

Sejak adanya otonomi daerah yang menuntut pelayanan dalam hal administrasi pemerintahan yang semakin baik maka pemerintah Kabupaten Kubu Raya berusaha meningkatkan mutu pelayanan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah pegawai pemerintah daerah yang disebar di seluruh instansi yang ada.

Pada tahun 2013, perbedaan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan baik pada instansi dengan status pegawai pusat maupun daerah terlihat cukup mencolok, dimana jumlah pegawai laki-laki berjumlah 1.209 (69,44%) sedangkan pegawai perempuan hanya sebanyak 532 (30,56%).

(7)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-7 Sedangkan dilihat dari golongan yang ada, sebagian besar masih berada pada golongan III yakni sebanyak 1.063 pegawai (61,06%) sedangkan golongan I adalah golongan yang paling kecil yakni sebanyak 4 pegawai (0,23%).

Jika ditinjau dari sisi jenjang pendidikan, sebagian besar merupakan lulusan DIV/S1/S2/S3 yakni sebanyak 824 (47,33%) disusul kemudian lulusan SLTA sebanyak 538 (30,90%).

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah mengikuti penidikan pimpinan berjumlah 313 dengan rincian 257 (82,11%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yakni 56 (17,89%) berjenis kelamin perempuan.

4.13. Registrasi Penduduk

Pada bagian ini disajikan berbagai hal yang bersifat umum seperti dalam bidang pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten Kubu Raya mengenai banyaknya pembuatan akte.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten Kubu Raya, pada tahun 2013 banyaknya pembuatan akte adalah sebanyak 228.514. Dari total 228.514 dibagi menjadi lima yaitu akte kelahiran umum, akte kelahiran lainnya, akte perkawinan, akte cerai, dan akte kematian. Untuk akte kelahiran umum sebanyak 25.739 (11,26%), aklte kelahiran terlambat sebanyak 201.593 (88.22%), akte perkawinan sebanyak 743 (0,33%), akte cerai sebanyak 7 (0,003%) dan akte kematian sebanyak 432 (0,19%).

Pada tahun 2013, realisasi pemberian KTP terhadap penduduk wajib KTP di Kabupaten Kubu Raya mencapai 88,12%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 81,54%.

(8)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-8

4.14. Penduduk

Pada hakekatnya pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masayarakat. Sejak semula telah disadari bahwa pembangunan bukanlah hal yang mudah dan pembangunan mencakup segi-segi yang luas dan serba dimensi. Penduduk dari satu sisi merupakan sumber utama dalam proses pembangunan karena bagaimanapun juga penduduklah yang secara aktif dalam proses pembangunan tersebut. Kekuatan yang mempengaruhi jumlah penduduk dapat dari faktor alamiah dan non alamiah. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk bersifat alamiah seperti Fertilitas dan Mortalitas sedangkan faktor non alamiah seperti Migrasi baik migrasi keluar maupun migrasi masuk.

Pada tahun 2013 penduduk Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 529.320 jiwa. Jika dibagi dengan luas wilayah Kubu Raya yang cukup luas yakni 6.985,24 Km2, maka kepadatan penduduk tercatat sebesar 76 jiwa per Km2 . Penyebaran penduduk di Kubu Raya terlihat belum merata dimana kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terbesar yaitu terdapat di kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan penduduk sebesar 240 jiwa per Km², Rasau Jaya dengan kepadatan penduduk sebesar 226 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Sungai Raya sebesar 214 jiwa per Km². Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah Kecamatan Terentang yakni 14 jiwa per Km2.

Pada tahun 2013 seks rasio atau perbandingan jenis kelamin antara penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 103 yang artinya jika ada 100 penduduk perempuan maka terdapat 103 penduduk laki-laki.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kubu Raya selama kurun waktu 2012 - 2013 adalah sebesar 1,37 persen. Jika dilihat menurut kecamatan yang ada, maka laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2012 - 2013 terjadi di Kecamatan Sungai Kakap yaitu sebesar 1,96 persen dan Kecamatan Rasau Jaya yaitu sebesar 1,75 persen. Tingginya pertumbuhan penduduk di dua kecamatan ini dilatarbelakangi karena perkembangan industri di kecamatan Rasau Jaya cukup tinggi sehingga menarik orang untuk bekerja pada industri-industri tersebut. Sedangkan untuk pertumbuhan penduduk Kecamatan Sungai Kakap yang cukup tinggi dikarenakan dari segi geografis, wilayah

(9)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-9 kecamatan Sungai Kakap berbatasan langsung dengan kota Pontianak hal ini juga sedikit mempengaruhi perkembangan jumlah penduduk yang ada.

Dilihat dari kelompok umur, penduduk Kubu Raya masih masuk dalam kelompok penduduk muda dimana kebanyakan penduduk yang ada masih berusia muda. Adapun kelompok umur dibawah 15 tahun mencapai 31,37 persen dari total penduduk yang ada, sedangkan penduduk yang berusia 75 tahun ke atas hanya 1,02 persen.

4.15. Ketenagakerjaan

Banyaknya penduduk Kabupaten Kubu Raya berumur 15 tahun ke atas yang merupakan angkatan kerja pada tahun 2013 adalah 222.970 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu turun sebesar 2,15 persen.

Indikator yang penting dalam ketenagakerjaan adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yaitu rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun ke atas). TPAK Kabupaten Kubu Raya keadaan tahun 2013 sebesar 64,19 persen dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 66,17 persen maka angka TPAK tersebut turun sebesar 2,99 persen. Indikator lain yang cukup penting adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka), yaitu rasio dalam persen antara jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja. Angka TPT Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 sebesar 9,26 persen atau naik 52,81 persen terhadap tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kubu Raya paling besar oleh sektor pertanian, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Penyerapan tenaga kerja paling kecil terjadi pada sektor listrik, gas dan air minum.

Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Kubu Raya jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013, rata-rata jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 2.455 orang. Jumlah pencari kerja tersebut jauh lebih besar dari tahun

(10)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-10 sebelumnya yang hanya mencapai 399 orang. Pencari kerja laki-laki jumlahnya lebih sedikit bila dibanding dengan pencari kerja perempuan, dimana terdapat 961 orang atau 39,15 persen pencari kerja laki-laki dan 1.474 orang atau 60,04 persen pencari kerja perempuan. Dari sekian banyak pencari kerja yang terdaftar, sebanyak 1.224 orang atau 49,86 persen memiliki ijazah sarjana; 568 orang atau 23,14 persen memiliki ijazah akademi/diploma III, dan sebanyak 613 orang atau 24,97 persen berijazah Sarjana.

Data ketenagakerjaan khususnya pencari kerja yang ada disini dapat dianggap kurang mewakili keadaan yang sebenarnya karena masih kurang sadarnya para pencari kerja untuk melaporkan diri ke dinas yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dicacat sebagai pencari kerja hanya mereka yang melapor ke Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi (yang mencari kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja). Sedangkan yang tidak melapor tidak dapat diketahui. Sehingga data yang diperoleh cenderung under estimate karena data pencari kerja yang tercatat cenderung jumlahnya lebih kecil.

4.16. Pendidikan

Pendidikan merupakan variabel yang memiliki faktor yang sangat dominan dalam pembentukan kualitas SDM yang ada di suatu daerah atau wilayah disamping variabel yang lainnya misalkan kesehatan. Secara teori, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka konsekuensinya adalah semakin banyak pilihan untuk mendapatkan suatu pekerjaan dan lebih spesifik dalam jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam perumusan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin tinggi tingkat IPM memberi indikator semakin majunya suatu daerah. Untuk itu perlu penanganan yang serius dalam dalam dunia pendidikan.

Berdasarkan laporan dari Dinas pendidikan kabupaten Kubu Raya tahun 2013 tercatat bahwa jumlah guru sebanyak 6.299 orang dengan rincian 3.678 (58,39%) mengajar di sekolah negeri dan sisanya yaitu 2.621 (41,61%) mengajar di sekolah swasta. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum sebagian besar tenaga guru yang ada di kabupaten Kubu Raya mengajar di sekolah- sekolah negeri.

(11)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-11 Tetapi jika kita pilah per tingkat pendidikan, tampak bahwa untuk tingkat pendidikan tenaga guru yang mengajar di sekolah negeri banyak di tingkat pendidikan SD yaitu berjumlah 2.528 orang , sedangkan terendah ada di tingkat pendidikan MA yang tercatat sebanyak 16 orang. Untuk tenaga guru yang mengajar di sekolah swasta, tingkat pendidikan SD juga yang paling banyak yaitu 475 orang.

Secara umum berdasarkan status kepegawaian yang dibedakan menjadi dua yaitu: Guru tetap dan Guru honorer. Untuk guru dengan status guru tetap tercatat sebanyak 4.088 orang (64,89%), sedangkan sisanya yakni 1.211 orang (19,23%) berstatus sebagai tenaga guru honorer. Jika dirinci berdasarkan tingkat sekolah untuk status guru tetap terbesar di tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri sedangkan untuk status guru honorer terbesar juga pada tingkat Sekolah Dasar (SD).

4.17. Kesehatan

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terdapat sebanyak 328 unit fasilitas kesehatan dimana fasilitas kesehatan yang paling banyak adalah fasilitas kesehatan Puskesmas Keliling sebanyak 120 sedangkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum hanya terdapat 2 buah.

Adapun banyaknya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan yang tercatat oleh Dinas kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 720 orang yang terdiri dari: Dokter umum sebanyak 34 orang atau 4,72 persen, Dokter gigi sebanyak 17 orang atau 2,36 persen, Dokter spesialis sebanyak 11 orang atau 1,53 persen ,sementara perawat dan bidan sebanyak 491 orang atau sekitar 68,19 persen.

Realisasi kegiatan imunisasi menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 37.490. Enam jenis imunisasi terdiri dari: BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio3, Campak, dan Hepatitis BO. Dari ke enam jenis imunisasi tersebut, realisasi imunsisasi jenis DPT1+HB1 menempati urutan pertama yakni 9.313 (24,84%) sedangkan yang terendah adalah realisasi imunisasi BCG yakni sebanyak 5.656 (15,09%).

(12)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-12 Banyaknya kunjungan pasien di puskesmas Kabupaten Kubu Raya tercatat sebanyak 242.637. Kalau melihat kunjungan ke puskesmas didominasi oleh rawat jalan umum yaitu sebanyak 187.053 (77,09%) sedangkan yang paling rendah ada pada kunjungan gangguan jiwa yakni sebanyak 585 (0,24%).

4.18. Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi secara konsisten dan berkesinambungan. Disamping itu, program KB bertujuan membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Alat kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor KB baru di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 tercatat sebanyak 31.806. Alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai adalah Suntik yaitu sebanyak 13.334 (41,92%) dan menyusul PIL sebanyak 7.785 (24,48%), dan yang paling rendah alat kontrasepsi MOW yakni sebanyak 214 (0,67%).

Sedangkan banyaknya peserta KB aktif di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 berjumlah 61.447. Dari jumlah tersebut, alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai oleh peserta KB aktif adalah PIL dengan jumlah 16.953 (27,59%) sedangkan yang paling rendah adalah alat kontrasepsi MOP yakni sebanyak 651 (1,06%).

4.19. Agama

Salah satu butir penting yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah Negara menjamin kehidupan beragama dan senantiasa mengembangkan kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan.

Rumah ibadah merupakan sarana yang sangat vital bagi setiap pemeluk agama. Banyaknya rumah ibadah yang tercatat oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 sebanyak 1.315 yang terdiri dari: 540 Masjid, 603 Surau, 68 Gereja Katholik, 23 Gereja Protestan, 38 Vihara, 5 Pura, dan 8 Kelenteng.

(13)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-13 Pondok pesantren merupakan salah satu media yang sangat penting dalam menempa mental spiritual generasi muda. Jumlah pondok pesantren di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 tercatat sebanyak 67. Dari 67 yang tersebar di 5 kecamatan, kecamatan Sungai Ambawang merupakan kecamatan yang paling banyak dalam jumlah pondok pesantrennya yaitu sebanyak 26 (38,81%) sedangkan yang terendah ada di kecamatan Rasau Jaya yakni sebanyak 4 (5,97%).

4.20. Kriminalitas

Statistik kriminalitas sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana tingkat keamanan suatu daerah. Kriminalitas yang cukup tinggi di suatu daerah memberikan implikasi yang sangat kurang baik terhadap iklim investasi di suatu daerah. Semakin rendah tingkat kriminalitas suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut cukup aman bagi kehidupan masyarakat.

Berdasarkan data dari Poltabes Kota Pontianak mengenai banyaknya kejahatan/pelanggaran yang dilaporkan dan diselesaikan di wilayah hukum Sungai Raya, Sungai Ambawang, Sungai Kakap, Rasau Jaya, dan Kuala Mandor B tercatat sebanyak 800 dilaporkan dan 248 diselesaikan. Jenis kejahatan dibagi menjadi empat yaitu: Kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan kejahatan kontijensi. Dari jenis kejahatan yang ada, jenis kejahatan konvesional yang paling banyak dilaporkan dan diselesaikan yakni masing-masing sebanyak 799 dan 248, sedangkan jenis kejahatan kontijensi di Kubu Raya tidak ada yang dilaporkan ke Poltabes Kota Pontianak.

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terjadi 55 kecelakaan yang dilaporkan ke Poltabes dengan jumlah korban meninggal sebanyak 33 orang, luka berat 27 orang dan luka ringan sebanyak 54 orang. Kecelakaan terjadi paling banyak pada bulan Juli. Di Kabupaten Kubu Raya terdapat dua Lembaga Pemasyarakatan (LP), yakni LP Dewasa dan LP Anak. Rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Dewasa pada tahun 2013 adalah 583 orang, 60 orang diantaranya adalah perempuan. Sedangkan

(14)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-14 rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak pada tahun 2013 adalah 43 orang, satu orang diantaranya adalah perempuan.

4.21. Lansia, Anak Terlantar dan Penderita Cacat

Pada tahun 2013, jumlah orang lanjut usia yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya sebanyak 2.433 orang. Sedangkan, jumlah anak terlantar adalah sebanyak 924 anak.

Banyaknya penderita cacat menurut jenisnya yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi kabupaten Kubu Raya berjumlah 764 dengan rincian Tuna Rungu sebanyak 171 (9,29%); Tuna Grahita sebanyak 115 (15,05%); Tuna Netra sebanyak 89 (11,65%); Cacat Tubuh sebanyak 408 (53,40%); dan Cacat Mental sebanyak 117 (15,31%)

4.22. Pertanian

Pada tahun 2013 di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kubu Raya, pertanian masih menjadi salah satu sektor penopang perekonomian. Terbukti sektor ini memberikan kontribusi PDRB kabupaten Kubu Raya yang cukup significant yakni sebesar 17,88 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengelolaan di sektor pertanian ini guna semakin memantapkan sektor ini di dalam menopang perekonomian.

4.23. Tanaman Pangan dan Hortikurtura

Untuk sektor pertanian khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang); jagung; ubi kayu; ubi jalar; kacang tanah; kacang kedelai dan kacang hijau. Penyediaan sub sektor tanaman pangan ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat khususnya dalam hal penyediaan pangan di Kabupaten Kubu Raya. Dengan semakin meningkatnya produksi di sub sektor ini, diharapkan adanya ketahanan pangan yang baik di Kabupaten Kubu Raya. Dan nantinya daerah Kubu Raya mampu menjadi swasembada pangan.

(15)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-15 Pada tahun 2013 tanaman padi jumlah produksinya sebesar 217.912 ton dengan rincian padi sawah sebanyak 217.112 ton dan padi ladang 800 ton. Jika kita bandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan produksi sebesar 12.912 ton (6,30 persen).

Hasil produksi jagung pada tahun 2013 sebesar 11.927 ton; ubi kayu sebesar 4.883 ton; ubi jalar sebesar 1.193 ton; kacang tanah sebesar 67 ton; kacang kedelai 63 ton; dan kacang hijau sebesar 5 ton.

Adapun jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan oleh petani di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 ini adalah Kacang Panjang sebanyak 278 ton; Petsai/sawi 200,90 ton dan Kangkung 179,30 ton.

Sedangkan jenis tanaman buah- buahan yang banyak diusahakan oleh para petani di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah tanaman nenas dengan produksi sebanyak 44.612,20 ton. Selanjutnya, berturut-turut produksi tertinggi adalah Pisang sebanyak 6.686,20 ton; serta Pepaya sebanyak 3.228,70 ton.

4.24. Perkebunan

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kubu Raya tercatat bahwa pada tahun 2013 jumlah petani perkebunan berjumlah 47.612 orang. Jumlah petani tertinggi terdapat pada perkebunan karet yaitu sebesar 16.924 orang sedangkan yang terendah ada di petani perkebunan cengkeh dengan jumlah sebesar 19 orang. Total luas area tanaman perkebunan baik yang belum menghasilkan; menghasilkan; maupun tua/rusak adalah sebesar 129.049 Ha. Dari jumlah tersebut, luas tanam yang menghasilkan merupakan luas tanam terbesar yakni sebesar 67.064 Ha, kemudian belum menghasilkan 49.550 Ha, dan tua/rusak sebesar 12.419 Ha.

Secara umum perkembangan produksi tanaman perkebunan di kabupaten Kubu Raya mengalami peningkatan sangat baik dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 1.104 ton

(16)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-16 atau naik sebesar 1,40 persen. Sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 produksi tanaman perkebunan mengalami kenaikan sebesar 24.236 ton atau turun sebesar 46,08 persen.

Secara spesifik dari luas tanaman dan produksi perkebunan menurut jenisnya sedikit berkorelasi positif. Luas tanam tanaman karet pada tahun 2013 sebesar 33.985 Ha dengan produksi sebesar 13.365 ton; luas tanaman kelapa dalam 36.313 Ha dengan produksi sebesar 35.834 ton dan terendah luas tanaman cengkeh sebesar 2 Ha dengan belum ada yag berproduksi.

4.25. Kehutanan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU No.41 Tahun 1999 Pasal 1 Angka 2). Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 tercatat luas lahan hutan seluas 831.760 Ha dengan rincian: 367.990 Ha (44,24%) areal dalam kawasan selebihnya adalah Areal Di Luar Kawasan Hutan atau Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 463.770 Ha (55,76%).

Jika ditinjau dari tingkat kekritisannya, pada tahun 2013 terlihat bahwa tingkat kekritisan ada pada status lainnya (Agak kritis; potensi kritis dan tidak ada data) yakni seluas 519.440,29 Ha; disusul kemudian tidak kritis yakni seluas 155.837,86 Ha dan paling sedikit potensinya adalah sangat kritis yakni seluas 875,11 Ha.

4.26. Peternakan

Populasi ternak besar pada tahun 2013 di kabupaten Kubu Raya untuk jenis sapi adalah 17.834 ekor; jumlah ternak kerbau 161 ekor; babi 36.653 ekor, dan kambing sebanyak 44.288 ekor.

Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam pedaging mencapai 5.126.023 ekor; ayam petelur 191.811 ekor; ayam buras 2.550.020 ekor dan itik 76.217 ekor.

(17)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-17

4.27. Perikanan

Kabupaten Kubu Raya yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan baik berupa laut maupun sungai-sungai yang mengalir di berbagai kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Kubu Raya merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan sektor perikanan baik perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya. Namun pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Banyaknya alat penangkapan ikan menurut jenisnya di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 sebanyak 15.885 buah. Persentase tiga besar untuk alat penangkapan ini adalah perangkap kepiting sebanyak 5.431 (34,19%); perangkap lainnya 1.580 (9,95%); dan tramel nett sebanyak 1.467 (9,24%).

Sarana penangkapan ikan di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 4.411 buah yang terdiri dari: jukung 765 buah (17,79%), perahu papan kecil 595 buah (12,80%), perahu papan sedang 456 buah (10,06%), perahu papan besar 44 buah (1,13%), motor tempel 1.401 buah (31,38%), dan GT 1.150 buah (26,85%). Angka ini menunjukkan bahwa jenis perahu motor tempel mendominasi sarana penangkapan ikan yang ada di kabupaten Kubu Raya.

Produksi dan nilai produksi perikanan laut di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 masing- masing 19.852,20 ton dan Rp. 140,16 milyar. Produksi ikan perairan umum yang ada di kabupaten Kubu Raya sebanyak 274,3 ton; dan nilai produksinya sebesar Rp. 7,05 milyar. Sedangkan, produksi ikan budidaya yang ada di kabupaten Kubu Raya sebanyak 2.155,95 ton; dan nilai produksinya sebesar Rp. 41,10 milyar. Bila dilihat dari nilai produksi tahun sebelumnya, ketiga jenis perikanan tersebut mengalami kenaikan.

4.28. Industri

Banyaknya industri kecil dan menengah tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 411 unit usaha. Dari jumlah tersebut, terbanyak adalah jenis industri makanan sebesar 277 unit usaha

(18)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-18 (69,25%) dan paling sedikit adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang hanya berjumlah 1 unit usaha (0,25%).

Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri makanan yaitu sebanyak 863 orang, kemudian disusul industri barang dari kayu, gabus, rotan dan bambu dengan tenaga kerja sebanyak 248 orang. Total penyerapan tenaga kerja industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 1.427 orang. Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri makanan yaitu Rp 4,64 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu raya tahun 2013 adalah sebesar Rp 8,90 milyar.

Sedangkan, banyaknya industri besar tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 85 unit usaha. Dari jumlah tersebut, terbanyak adalah jenis industri dowel, moulding sebesar 18 unit usaha (21%), sedangkan industri remiling karet, industri garam beryodium, industri pengolahan nenas, industri kelapa sawit, industri penyosohan bersa dan industri barang dari semen, kapur, gips dan asbes masing-masing hanya berjumlah 1 unit usaha.

Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri kayu lapis yaitu sebanyak 5.760 orang, kemudian disusul industri dowel/moulding dengan tenaga kerja sebanyak 4.356 orang. Total penyerapan tenaga kerja industri besar di Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 17.267 orang.

Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri crum rubber yaitu Rp 226,12 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri besar di Kabupaten Kubu raya tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.031,89 milyar.

4.29. Pertambangan

Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi bahan tambang. Ada beberapa jenis mineral yang tersimpan di kecamatan-kecamatan yanga ada di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini tentunya memberikan banyak keuntungan bagi pendapatan daerah.

(19)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-19 Jenis bahan tambang yang ada di Kabupaten Kubu Raya antara lain Andesit, Granit, Gambut, Pasir Sungai, Pasir Kuarsa, Gas Methan dan Bauksit.

Dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, semuanya memliki potensi tersendiri. Kecamatan Batu Ampar misalnya mempunyai potensi Andesit/Dasit, Granit/Diorit/Granodiorit dan Gambut. Sedangkan untuk jenis Pasir Sungai yang berpotensi adalah Kecamatan Terentang, Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Kuala Mandor B. Untuk lebih jelasnya, data potensi pertambangan dan penggalian menurut jenis bahan tambang di Kabupaten Kubu Raya.

Jumlah perusahaan pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 adalah 35 buah. Sementara itu, jumlah tenaga kerjanya adalah 277 orang. Perusahaan pertambangan dan penggalian paling banyak beroperasi di Kecamatan Sungai Raya sebanyak 22 buah.

4.30. Listrik

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat dewasa ini. Manfaat listrik yang sangat urgen dapat dirasakan oleh masyarakat, baik masyarakat di daerah pedesaan maupun masyarakat di daerah perkotaan. Beberapa manfaat listrik diantaranya adalah: sebagai sumber penerangan; sumber energi untuk alat-alat rumah tangga; sumber energi untuk industri dan lain-lain.

Banyaknya pelanggan; daya terpasang; listrik terjual dan nilai penjualan listrik PLN terjual yang dicatat oleh PT.PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya tahun 2012 rata- rata masing-masing sebanyak 29.314 Pelanggan; 24.175.313 VA; 3.587.015 KWH dan Rp 2,01 milyar.

Jika kita melihat trend selama tahun 2013, ternyata untuk Listrik terjual yang paling banyak tercatat pada bulan Desember yakni 4.005.211 KWH sedangkan yang terkecil tercatat pada bulan Mei yakni sebanyak 3.266.445 KWH. Sedangkan, untuk nilai

(20)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-20 penjualan listrik terbesar tercatat pada bulan November yakni sebanyak Rp. 2,34 milyar dan yang paling sedikit terjadi di bulan Mei yakni sebanyak Rp. 1,76 milyar. Rata-rata banyaknya pelanggan sektor Rumah Tangga selama tahun 2013 adalah sebanyak 28.081 pelanggan; sektor Industri sebanyak 4 pelanggan; sektor sosial sebanyak 573 pelanggan; sektor usaha sebanyak 592 dan sektor kantor sebanyak 65 pelanggan. Dengan melihat data tersebut di atas, terlihat secara rata-rata sektor Rumah Tangga memilki jumlah pelanggan di atas ke empat sektor lainnya.

Persentase jumlah rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 yang menggunakan sumber penerangan yang paling banyak adalah listrik PLN sebesar 96,56 persen, kemudian pelita/senter/ obor sebesar 1,50 persen dan listrik Non PLN sebesar 1,94 persen. Kemudian bahan bakar untuk memasak yang paling banyak di gunakan oleh penduduk kabupaten Kubu Raya pada tahun 2012 adalah gas/elpiji sebesar 64,30 persen, kemudian kayu bakar sebesar 34,37 persen.

4.31. Air Minum

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi setiap individu. Manfaat air bersih dapat digunakan untuk mencuci, mandi dan juga sebagai air minum. Ada beberapa syarat kesehatan air bersih baik dari syarat secara kimiawi maupun biologi. Diantara syarat- syarat tersebut antara lain: tidak bau; tidak mengandung unsur kimia dan tidak berwarna. Air yang memiliki kualitas yang baik akan berkorelasi positif terhadap tingkat kesehatan manusia. Perlu diingat bahwa variabel kesehatan merupakan salah satu variabel dalam pembentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin tinggi tingkat IPM suatu daerah maka mengindikasikan bahwa daerah tersebut semakin maju.

Pada tahun 2013 jumlah pelanggan dan volume air bersih yang disalurkan menurut jenis pelanggan yang dicatat oleh PDAM Kubu Raya masing-masing sebanyak 10.108 pelanggan dan volume air yang disalurkan sebesar 97.957 m3.

(21)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-21 Jika kita melihat dari sisi pelanggan, terlihat bahwa jenis pelanggan Rumah permanen memilki jumlah pelanggan yang paling banyak yakni 9.152 (90,54%), kemudian ruko perdagangan 851 (8,42%), rumah ibadah 34 (0,34%), dan instansi pemerintah 19 (0,19%) pelanggan.

4.32. Perdagangan

Kabupaten Kubu Raya secara geografis wilayahnya berbatasan langsung dengan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Dengan kondisi tersebut di atas memilki konsekuensi yaitu sektor perdagangan memiliki peranan yang cukup vital atau penting. Banyaknya perusahaan perdagangan yang ada di kabupaten Kubu Raya yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) selama tahun 2013 ada sebanyak 509 perusahaan perdagangan. Dari jumlah tersebut, jenis perdagangan kecil paling dominan dalam kepemilikan SIUP yaitu sebesar 406 atau sebesar 79,76 persen kemudian perdagangan menengah sebanyak 50 atau sebesar 9,82 persen dan perdagangan kecil sebanyak 53 atau sebesar 10,41 persen.

Adapun penyebaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 439 buah. Dari 439 TDP, TDP terbesar tercatat pada Perusahaan berbentuk CV yaitu sebesar 206 atau 46,93 persen, kemudian perusahaan perseorangan sebesar 154 atau 35,08 persen. Kemudian diikuti perusahaan berbentuk PT sebesar 57 atau 12,98 persen dan Koperasi sebesar 22 atau 5,01 persen. Sedangkan Perusahaan Asing dan Badan Usaha Lainya tidak ada yang terdaftar.

4.33. Transportasi dan Komunikasi

Transportasi merupakan variabel yang sangat penting bagi pembangunan di suatu daerah. Sebuah ilustrasi yang sederhana adalah jika sebuah daerah memiliki potensi alam yang berlimpah tetapi tidak didukung oleh sarana transportasi yang memadai maka hasil alam yang seharusnya bernilai ekonomi tersebut tidak memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Hasil- hasil dari produksi alam daerah tidak dapat dijual bahkan diekspor ke daerah lain karena tidak didukung oleh sarana transportasi yang memadai,

(22)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-22 untuk itu pembenahan transportasi oleh pemerintah daerah khususnya stakeholder harus direncanakan dengan matang dan tepat sasaran sesuai dengan skala kebutuhan.

Komunikasi pada dekade ini juga memiliki peran yang sangat vital karena bagaimanapun juga kita sekarang telah memasuki era globalisasi , dimana jarak antar daerah terasa semakin dekat bahkan jarak antar negara sekalipun. Kita dapat mengetahui perkembangan dalam level lokal, nasional maupun internasional karena media komunikasi yang semakin canggih dan pesat perkembangannya dewasa ini.

4.34. Jalan Darat

Berbicara mengenai transportasi maka tidak akan terlepas dari sebuah variabel yang bernama jalan. Jalan merupakan media yang sangat vital dalam mengangkut hasil-hasil ekonomi suatu daerah ke daerah lainnya. Disamping memilki fungsi ekonomi, jalan juga dapat dijadikan sarana mobilitas penduduk dari daerah asal ke daerah lain maupun sebaliknya dari daerah lain menuju daerah asal. Pemeliharaan jalan secara kontinyu dengan baik akan berdampak pada baiknya kondisi jalan tersebut. Dan dengan kondisi jalan yang baik maka transportasi hasil ekonomi maupun mobilitas penduduk akan berjalan lancar juga.

Panjang jalan di wilayah kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 menurut status pengawasan dibagi menjadi lima: Status pengawasan negara; status pengawasan propinsi; status pengawasan kabupaten; status pengawasan lokal sekunder dan status pengawasan non status. Di Kabupaten Kubu Raya hanya ada jalan dengan status pengawasan kabupaten yaitu sepanjang 529.603 km.

Sedangkan bila ditinjau jenis permukaan jalan dibagi menjadi empat: jenis aspal; jenis kerikil; jenis tanah; dan lainnya. Jika dirinci panjang jalan berdasarkan jenis permukaannya: Jalan aspal 181.249 km; jalan kerikil 7.400 km; Jalan tanah 162.665 km; dan lainnya 178.289 km.

Jika ditinjau dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kubu Raya berada dalam kondisi baik dibandingkan dengan kondisi yang lainnya. Status pengawasan Kabupaten kondisi jalan dengan status baik sepanjang 197.962 km atau

(23)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-23 32,19 persen, kondisi sedang adalah 63,307 km atau 12,10 persen dan kondisi rusak sepanjang 21.282 km atau 4,51 persen. Sisanya adalah kondisi rusak berat yaitu sepanjang 247.052 km atau sebesar 51,21 persen.

4.35. Angkutan Darat

Banyaknya kendaraan bermotor wajib uji menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.607. Dari 1.607 kendaraan bermotor tersebut yang paling banyak adalah jenis mobil barang tidak umum dan mobil penumpang umum.

Sedangkan banyaknya kendaraan bermotor menurut merk dan jenisnya yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.482. Dari 1.482 kendaraan bermotor tersebut, jenis kendaraan Pick up memiliki jumlah yang paling banyak yaitu 829 dan Truck berjumlah 414. Lainnya di sini mencakup: Best Wagon; Mobil Tangki; Mobil Kran; Mobil Bis; Ambulan; Oplet; ST Wagon, Taxi dan Trie Car berdasarkan merk Chevrolet; Daihatsu; Datsun; Toyota; Mitsubishi; Suzuki; Isuzu; Nisan; Changan; Mazda; Fuso, Hino; KIA dan Mercedes.

4.36. Angkutan Air

Banyaknya alat angkutan pedalaman/transport air pada tyahun 2013 adalah sebanyak 142 buah. Bila dilihat dari tahun sebelumnya, jumlah alat angkutan pedalaman/transport air tersebut mengalami kenaikan. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 12 jenis angkutan yaitu: Bandung bermotor, Bandung gandeng, motor boat Tongkang gandeng, Talk boat, Long boat, speed boat, sampan bermotor, haus boat, tongkang palma, Ferry boat, dan Truck Air. Jenis angkutan air yang terbanyak di kabupaten Kubu Raya adalah kapal motor (motor Boat) sebanyak 81 buah, kemudian Long boat 36 buah, dan speed boat 19 buah.

4.37. Angkutan Udara

Data angkutan udara meliputi lalu lintas pesawat, jumlah penumpang, dan jumlah bongkar/muat barang seperti kargo, bagasi, pos dan paket. Pada tahun 2013 jumlah

(24)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-24 pesawat yang datang dan berangkat melalui pelabuhan udara Supadio tercatat sebanyak 22.749 penerbangan atau naik sebesar 7,31 persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan penumpang yang berangkat selama tahun 2013 sebanyak 1.123.744 orang mengalami kenaikan sebesar 8,69 persen dibanding tahun sebelumnya dan penumpang datang sebanyak 1.115.861 orang juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 5,71 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Secara rata-rata, jumlah penumpang yang datang di bandara Supadio per bulan sebanyak 92.988 orang sedangkan rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari bandara Supadio per bulan sebanyak 93.645 orang.

Jika kita melihat bulan datangnya selama tahun 2013, penumpang yang berangkat paling banyak terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 109.717 orang sedangkan penumpang yang datang terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebanyak 102.862 orang. Secara umum jumlah pesawat terbang yang baik yang berangkat maupun yang datang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pesawat terbang yang datang maupun yang berangkat naik masing-masing sebesar 5,84 persen dan 5,87 persen.

Aktifitas bongkar kargo pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 65,45 persen. Sedangkan muat kargo juga mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu sebesar 98,72 persen. Volume bagasi yang dimuat turun sebesar 11,47 persen dan bagasi yang dibongkar naik sebesar 9,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bongkar muat pos/paket di pelabuhan udara Supadio turun cukup signifikan yaitu 84,70 persen dan 96,43 persen untuk pos/paket yang dimuat.

4.38. Telekomunikasi

Telekokomunikasi dewasa ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Alat komunikasi sejak zaman dahulu sudah dikenal oleh manusia. Alat komunikasi dari bentuk yang sangat sederhana sampai yang paling canggih seperti yang ada dewasa ini. Perkembangan alat telekomunikasi sekarang ini begitu cepat seiring dengan berkembangnya zaman.

(25)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-25 Alat telekomunikasi sekarang yang banyak dipakai orang baik di desa maupun di kota adalah telepon genggam atau HandPhone (HP). Alat telekomunikasi berupa telepon yang dahulu menjadi primadona bagi setiap orang tergeser dengan adanya HP tersebut. Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 117 desa dan 9 Kecamatan hampir semuanya dapat mengakses HP. Dengan semakin luasnya jaringan sinyal ke seluruh daerah di Kabupaten Kubu Raya berdampak positif karena akses komunikasi kabupaten semakin mudah. Dengan komunikasi yang ada, informasi cepat di akses oleh masyarakat di daerah kabupaten Kubu Raya pada khususnya.

Pada tahun 2013, terdapat 63 media elektronik dan hiburan yang tersedia di Kabupaten Kubu Raya. Lima puluh buah diantaranya berupa warung internet (internet), enam buah berupa situs internet (web site), tiga berupa stasiun radio dan satu stasiun televisi. Sedangkan media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan lokasi penerbitnya ada 28 buah, terdiri dari 4 penerbit berada di Kabupaten Kubu Raya, 5 penerbit d luar Kabupaten Kubu Raya tetapi masih dalam Provinsi Kalimantan Barat dan 19 penerbit luar Provinsi Kalimantan Barat. Dari 28 media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya tersebut 10 diantaranya adalah majalah, 8 berupa surat kabar, 7 berupa tabloid, 2 berupa buletin dan 1 berupa lainnya.

4.39. Pariwisata

Pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan sebagai kunjungan wisata baik bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Barat dan kabupaten baru tentu harus banyak berbenah diri dalam menata potensi obyek-obyek wisata yang ada di daerah ini. Banyak faktor yang menjadi penarik bagi wisatawan untuk datang di suatu tempat wisata. Beberapa faktor tersebut antara lain: kenyamanan; keindahan tempat wisata; kebersihan; promosi tempat wisata serta faktor keamanan bagi wisatawan tersebut. Hal ini tentu harus dipersiapkan sebaik mungkin dan seoptimal mungkin oleh pemerintah daerah kabupaten Kubu Raya.

(26)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-26 Tempat-tempat wisata yang ada di kabupaten Kubu Raya menyebar di beberapa kecamatan. Tempat- tempat wisata tersebut antara lain seperti: Batu Gajah, Selat Teluk Air, Dermaga Batu Ampar yang terletak di Kecamatan Batu Ampar, Pulau Bidara, Air Terjun Bujang Dahar, Gunung Wangkang, Pulau Gelanggang; Replika kraton kubu yang terletak di Kecamatan Kubu, Danau Tujuh di Kecamatan Terentang, Pantai Patok 20 di Kecamatan Rasau Jaya, Bukit Tunggal, Pulau hanyut di Kecamatan Sungai Ambawang, Pantai Kakap Indah, Agrowista Langsat, Agrowisata manggis, Taman Agro Rekadena, Danau Kongsi di Kecamatan Sungai Kakap, Habitat Buaya, Pantai Nibung di Kecamatan Teluk Pakedai, dan di Kecamatan Sungai Raya memiliki: Taman Fantasia; Taman Randayan; Taman Bermain Keluarga, dan Makam Ismail Mundu. Beberapa potensi wisata ini harus dioptimalkan dan diberdayakan agar daya tarik terhadap wisatawan lebih baik lagi.

4.40. Wisatawan Nusantara

Pada tahun 2013 banyaknya wisatawan nusantara (wisnus) yang tercatat oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda & Olahraga Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 54.120 orang dengan laju perkembangan yang menurun drastis sebesar 93,32 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya perubahan data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kubu Raya dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011 menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya.

4.41. Wisatawan Mancanegara

Perkembangan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan yaitu dari 11.335 orang tahun 2009 menjadi 13.346 orang pada tahun 2010 dengan laju perkembangan sebesar 15,06 persen. Sedangkan untuk tahun 2011, perkembangan wisatawan mancanegara mengalami penurunan yang sangat besar yaitu sebesar 72,01 persen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya perubahan data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kubu Raya

(27)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-27 dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011 menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya. Untuk lebih rinci tentang perkembangan wisman yang berkunjung selama tahun 2008- 2010.

4.42. Hotel

Pada tahun 2013, terdapat lima penginapan, dua hotel bintang dan dua hotel non-bintang di Kabupaten Kubu Raya yang tersebar di lima Kecamatan yaitu Batu Ampar, Kubu, Rasau Jaya, Sungai Raya dan Sungai Ambawang. Jumlah kamar hotel dan penginapan tersebut seluruhnya adalah 252 kamar, terdiri dari 216 kamar standar/superior dan 36 suite . Sedangkan jumlah tamu yang menginap di hotel dan penginapan di wilayah Kabupaten Kubu Raya selama tahun 2013 adalah sebanyak 36.250 orang, 242 diantaranya adalah WNA (Warga Negara Asing). Jumlah tamu yang menginap tersebut mengalami kenaikan sebesar 43,67 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

4.43. Perbankan

Perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakan perekonomian di suatu daerah. Modal kerja; investasi; dan konsumsi merupakan tiga variabel dari sebuah bank menurut jenis penggunannya. Data yang dihimpun sektor perbankan dilakukan terhadap Bank Perkreditan Rakyat yakni: BPR Dana Tirta; BPR Cahaya Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa yang ada di Kecamatan Sungai Raya.

Jika kita menganalisa lebih rinci ketiga BPR tersebut di atas, terlihat posisi dana simpanan rupiah dan valuta asing ke tiga BPR tersebut. Jenis simpanan yang banyak digunakan adalah berupa deposito dan tabungan rupiah yang rata-rata tahun 2013 pada BPR Dana Tirta; BPR Cahaya Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa masing-masing senilai Rp. 7,61 milyar, Rp 25,75 milyar dan Rp. 38,12 milyar.

(28)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-28 Pada tahun 2013, Ketiga BPR berdasarkan posisi kredit menurut jenis penggunannya terlihat cukup bervariatif. Arti variatif di sini mengandung arti bahwa BPR Dana Tirta kreditnya banyak digunakan untuk konsumsi yaitu senilai Rp. 3,37 milyar, BPR Cahaya Wiraputra banyak juga digunakan untuk Modal Kerja senilai Rp 10,56 milyar, sementara BPR Lokadana Santosa banyak digunakan untuk Modal Kerja yaitu sebesar Rp 12,18 milyar.

Posisi kredit pada ketiga BPR menurut sektor Ekonomi, terlihat bahwa BPR Dana Tirta dan BPR Cahaya Wiraputra dan BPR Lokadana Sentosa memberikan kredit terbesar pada sektor lain-lain masing-masing senilai Rp. 3,30 milyar; Rp. 9,05 milyar dan 10,31 milyar.

Posisi kredit mikro, kecil dan menengah menurut plafond pada ketiga BPR tersebut terlihat bahwa BPR Dana Tirta banyak memberikan kredit pada plafond kecil (50 - 500 juta) rata-rata sebanyak Rp. 4,15 milyar. Untuk BPR Cahaya Wiraputra plafond kredit yang banyak dikeluarkan pada jenis Mikro (50 - 500 juta) rata-rata sebanyak Rp. 17,40 milyar. Sedangkan, BPR Lokadana Sentosa mengeluarkan plafond kredit paling banyak pada jenis Kecil (50 juta-500 juta) rata- rata sebanyak Rp. 15,82 milyar.

4.44. Keuangan Daerah

Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 mencapai Rp 954,29 trilyun. Dari total pendapatan tersebut sebesar Rp 774,98 trilyun atau 81,21 persen masih berasal dari dana perimbangan. Sementara sumber pendapatan yang berasal dari PAD hanya mencapai Rp 64,28 trilyun atau 6,74 persen dan dari pendapatan lain-lain sebesar Rp. 115,03 trilyun atau 12,05 dari total realisasi pendapatan daerah.

Kemudian dapat kita lihat bahwa realisasi pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun yang sama mencapai Rp 946,96 trilyun dengan proporsi untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 464,45 trilyun atau 49,05 persen dan Rp 482,52 trilyun atau 50,95 persen untuk belanja langsung. Sebanyak Rp 410,10 trilyun dari jumlah belanja tidak langsung digunakan untuk belanja pegawai dan sisanya digunakan

(29)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-29 untuk belanja lain-lain. Sedangkan realisasi anggaran pada pos belanja langsung sebagian besar digunakan pada pos belanja modal yaitu sebesar Rp 270,09 trilyun atau 55,97 persen .

Jika kita amati realisasi penerimaan pajak tahun 2013, ternyata Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan daerah yaitu sebesar Rp 25,13 trilyun, kemudian Pajak Penenrangan Jalan sebesar Rp 11,60 trilyun, Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 5,84 trilyun, Pajak Pengambilan bahan Gol. C sebesar Rp. 2,75 trilyun dan Pajak Restoran sebesar Rp 1,09 milyar.

4.45. Pegadaian

Jumlah kredit barang jaminan di perum pegadaian cabang sungai raya selama tahun 2013 relatif homogen. Homogen di sini mengandung arti bahwa dari bulan ke bulan selama tahun 2013 baik kredit berupa barang jaminan maupun uang pinjaman fluktuatifnya tidak terlalu tinggi.

Selama tahun kalender 2013, kredit dengan barang jaminan terbanyak terjadi pada bulan September yakni sebanyak 1.519 potong sedangkan yang terendah terjadi di bulan Agustus yakni sebanyak 1.262 potong. Secara keseluruhan selama tahun 2013 kredit dengan barang jaminan sebesar 16.755 potong.

Kredit berupa uang pinjaman selama tahun kalender 2013, tertinggi terjadi di bulan September yakni sebesar Rp. 2,90 milyar sedangkan yang terendah terjadi di bulan April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar. Secara Rata-rata/bulan selama tahun 2013 kredit berupa uang pinjaman sebesar Rp. 2,46 milyar.

Dari sisi pelunasan yang juga dibagi menjadi yakni: pelunasan dengan barang jaminan dan pelunasan berupa uang pinjaman memiliki trend yang tidak berfluktuatif. Nilai pelunasan berupa barang jaminan tertinggi terjadi di bulan Januari yakni sebanyak 1.694 potong sedangkan yang terendah terjadi di bulan September yakni sebanyak 1.194 potong. Adapun secara keseluruhan pelunasan berupa barang jaminan selama kurun waktu 2011 sebanyak 16.926 potong.

(30)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-30 Pelunasan berupa uang pinjaman selama kurun waktu tahun 2013 rata-rata sebesar Rp. 2,36 milyar. Nilai tertinggi untuk pelunasannya tercatat sebesar Rp. 2,74 milyar yang terjadi di bulan Agustus sedangkan nilai terendah terjadi di bulan April yakni sebesar Rp. 2,14 milyar.

Jumlah barang jaminan yang dilelang selama tahun 2013 sebanyak 16.755 potong dengan angka tertinggi terjadi pada bulan September yakni sebanyak 1.519 potong sedangkan terendah terjadi di bulan November yakni sebanyak 1.277 potong. Untuk barang jaminan berupa uang selama tahun 2013 sebesar Rp. 29,57 milyar. Nilai tertinggi untuk barang jaminan berupa uang terjadi di bulan September yakni sebesar Rp. 2,90 milyar sedangkan terendah terjadi di bulan April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar.

4.46. Koperasi

Koperasi merupakan wadah kegiatan ekonomi yang sesuai dalam negara kita seperti tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi merupakan soko guru bagi perekonomian di Indonesia.

Banyaknya koperasi di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas Koperasi dan UMKM sebesar 415. Dari jumlah 415 tersebut, jenis Kredit Serba Usaha (KSU) memiliki jumlah yang paling banyak yakni sebesar 223 (53,73%) sedangkan yang terendah untuk jenis koperasi KOPANG, Kopermas dan Kopti yakni masing-masing sebanyak 1 (0,24%).

Sedangkan jika ditinjau dari banyaknya anggota koperasi baik koperasi KUD maupun Non KUD berjumlah sebanyak 27.376 orang. Koperasi KUD berdasarkan catatan dari Dinas Koperasi dan UMKM berjumlah sebanyak 5.184 (18,94%) sedangkan koperasi Non KUD sebanyak 22.192 (81,06%).

4.47. Pengeluaran Konsumsi

Besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk bukan makanan terhadap seluruh pengeluaran merupakan salah satu cerminan kesejahteraan penduduk. Makin besar

(31)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-31 proporsi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya. Sebaliknya, jika proporsi itu mengecil berarti refleksi tingkat kesejahteraan semakin menurun ( Hukum Engle ).

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas) tahun 2013, sebanyak 41,10 persen rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya memiliki pengeluaran makanan perkapita sebulan berkisar antara Rp 200.000,- sampai dengan Rp 299.999,-. Sedangkan, sebesar 36,24 persen rumah tangga memiliki pengeluaran untuk non makanan perkapita sebulan berkisar antara Rp 100.000,- sampai dengan Rp 199.999,-.

Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data Susenas tahun 2013 mencapai adalah sebesar 56,84 persen dan untuk non makanan sebesar 43,16 persen.

4.48. Pendapatan Regional

Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk merubah keadaan dari kurang baik menjadi lebih baik dari kondisi keterbelakangan menuju arah kemajuan. Inflasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga sering dijadikan indikator ekonomi makro di suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi adalah perubahan antara PDRB konstan dari tahun t terhadap tahun sebelumnya. PDRB adalah penjumlahan nilai tambah dalam satu periode tertentu di suatu wilayah tertentu. Nilai tambah yang diciptakan, diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) sektor ekonomi yaitu : pertanian; pertambangan; industri manufaktur; perdagangan, hotel- restoran; bangunan; listrik-gas-air bersih; pengangkutan & komunikasi; keuangan dan sektor-sektor jasa.

4.49. Pertumbuhan Ekonomi

Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 ini adalah yang kelima sejak terbentuk menjadi kabupaten baru, adalah merupakan pecahan dari kabupaten Pontianak yang merupakan kabupaten induk, dan baru mulai penghitungan PDRB menurut lapangan usaha. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Kubu

(32)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-32 Raya tahun 2013 tercatat sebesar 6,79 persen. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang hanya mencapai 6,69 persen dan dengan tahun 2011 yang hanya mencapai 6,51 persen atau tahun 2010 yang hanya mencapai 6,23 persen. Sektor yang paling besar mendongkrak tingginya pertumbuhan ekonomi kabupaten Kubu Raya tahun 2013 adalah pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi yang pertumbuhannya mencapai 17,43 persen dan sektor bangunan/kontruksi yang pertumbuhannya mencapai 12,01 persen.

4.50. Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 ini masih didominasi Sektor Industri pengolahan; Pertanian dan Perdagangan Hotel & Restoran. Namun jika dicermati dari ketiga sektor di atas yang terbesar memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Kubu Raya adalah sektor industri pengolahan sebesar 43,00 persen terhadap total PDRB.

4.51. Pendapatan per Kapita

PDRB perkapita Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 atas dasar harga berlaku sebesar 24,08 juta rupiah dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan sebesar 12,22 persen. Peningkatan PDRB perkapita ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di kabupaten Kubu Raya semakin baik.

4.52. Investasi Daerah

Investasi daerah di Kabupaten Kubu Raya terbagi menjadi dua yaitu penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2013 dari sektor primer adalah 48, dari sektor sekunder ada 23 proyek, sedangkan proyek tersier adalah sebanyak 156 proyek. PMDN tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 10.109 orang, tujuh belas diantaranya adalah warga negara asing (WNA).

(33)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-33 Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) tahun 2013 dari sektor primer adalah 8, sektor sekunder sebesar 8 proyek, sedangkan dari sektor tersier ada 2 proyek. PMA tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2.683 orang, 47 orang diantaranya adalah warga negara asing (WNA).

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian Kajian Visual Relief Pada Monumen Perjuangan Jogja II, adalah pendekatan deskriptif kualitatif naturalistik, yaitu prosedur

Segala puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-NYA berupa rahmat, hidayah serta perlindungan-NYA kepada penulis hingga

Diu#ur dari tulang leher yang men"nj"l ditengah bela#ang lurus #e bawah sampai pinggang adalah $ara mengu#ur..... Diu#ur dari bawah #erung lengan sampai batas pinggang

diterima maupun dikeluarkan dengan cara pergeseran, yakni mengeser satu bit data ke kiri atau ke kanan untuk setiap satu periode clock yang diberikan..  Jenis shift register ada

Hasil penelitian ini juga dapat dijelaskan, remaja dengan dukungan teman sebaya yang cenderung tinggi memiliki identitas diri pada kategori positif, dan

Manfaat Rhizobacteria yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara tidak langsung yaitu dengan mengurangi keparahan penyakit melalui senyawa antibiosis, induksi

Air Mancur yaitu dengan menyesuaikan luas gudang yang tersedia dan juga menggunakan sistem racking untuk menyimpan barang, selain itu metode FIFO yang digunakan

sifat-sifat-Nya pasti ( wajib ) Azali , mengingat kebaharuan sifat suatu dzat mengharuskan kebaharuan dzat tersebut. Seperti pembahasan tentang apakah sifat-sifat Allah