• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terapi Topikal Azelaic Acid Dibandingkan Dengan Niacinamide+zinc Pada Akne Vulgaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terapi Topikal Azelaic Acid Dibandingkan Dengan Niacinamide+zinc Pada Akne Vulgaris"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN

DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Diajukan sebagai Syarat Kelulusan Program Sarjana Kedokteran Umum

AINI SOEYONO G2A009101

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

(2)
(3)

TERAPI TOPICAL THERAPY AZELAIC ACID COMPARED

WITH NIACINAMIDE+ZINC IN ACNE VULGARIS

Aini Soeyono1, Retno Indar W2

ABSTRACT

Background : Acne vulgaris is a skin disease caused by an abnormal hiperkeratinisasition and excessive sebum production. Azelaic acid is one of the therapy for acne that has an effect of antimicrobial and anti-inflammatory. Combination Niacinamide and Zinc have a functions as an anti-inflammatory, reduce sebum production and prevent acne scars. In addition it is very well-tolerated on facial skin.

Objective : To analyze the differences effectiveness of using azelaic acid compared with the combination of niacinamide and zinc in the treatment of acne vulgaris

Methods : This was an experimental study with randomized control trial design - double blind. Sample is acne vulgaris patients with mild to moderate listed as a student at the Faculty of Medicine Diponegoro University with age range 18-25 years. Forty people were randomized to receive treatment azelaic acid and niacinamide+Zinc, used 2 times a day for 2 weeks after washing your face. For analizing data using SPSS 16.0

Results : No significant difference in efficacy between treatment groups Azelaic acid and niacinamide+zinctopical

Conclusion : There is no significant difference between the treatment groups compared with Azelaic acid group and niacinamide+zinc group therapy on reduction of acne vulgarislesions.

(4)

TERAPI

TOPIKAL

AZELAIC

ACID

DIBANDINGKAN

DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS

Aini Soeyono1, Retno Indar W2

ABSTRAK

Latar Belakang: Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh hiperkeratinisasi yang abnormal dan produksi sebum yang berlebihan . Azelaic acid adalah salah satu terapi akne vulgaris yang memiliki efek antimicrobial dan anti-inflamatory. Kombinasi niacinamide+zinc berfungsi sebagai anti inflamasi, menurunkan produksi sebum, dan mencegah timbulnya bekas luka jerawat. Selain itu niacinamide sangat well-tolerated terhadap kulit wajah.

Tujuan: Menganalisis perbedaan efektivitas penggunaan azelaic acid dibandingkan dengan kombinasi zinc + niacinamide sebagai terapi akne vulgaris Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental dengan rancangan randomized control trial – double blind. Sampel adalah penderita akne vulgaris derajat ringan-sedang yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP dengan rentang usia 18 – 25 tahun. Empat puluh orang dikelompokkan secara acak untuk mendapat pengobatan Azelaic Acid dan niacinamide+zinc, digunakan 2 kali sehari selama 2 minggu setelah cuci muka. Analisis data dengan SPSS 16.0 Hasil: tidak ada perbedaan efektivitas yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dan niacinamide+zinc topikal

Simpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dibandingkan dengan kelompok terapi niacinamide+zinc pada penurunan lesi akne vulgaris.

Kata Kunci : AkneVulgaris, Azelaic acid , Niacinamide+Zinc

1.

Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK UNDIP 2.

(5)

PENDAHULUAN

Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh hiperkeratinisasi yang abnormal dan produksi sebum yang berlebihan oleh kelenjar sebasea. Akne muncul pertama kali pada awal remaja dan seringkali berlanjut pada awal masa dewasa, yang dapat memberikan efek negatif terhadap kualitas hidup. 1

Etiologi dari akne vulgaris bersifat kompleks. Pada akne vulgaris ini terdapat empat faktor primer yang berhubungan dengan perkembangannya, diantaranya peningkatan produksi sebum, penumpukan keratinosit, pertumbuhan dan kolonisasi bakteri dan inflamasi serta respon sistem imun. Perlu diketahui bahwa pada saat pubertas, stimulasi androgen juga mempengaruhi timbunya akne. 1,2

Umumnya akne vulgaris terdapat pada masa remaja, meskipun terkadang dapat menetap hingga dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut. Pada wanita, akne vulgaris berkembang lebih awal daripada pria, yaitu pada saat premenarche.3 Lesi awal akne mungkin terlihat pada usia 8-9 tahun dan kurang lebih 50-60% terdapat pada usia remaja. Puncak insiden pada wanita dijumpai pada usia 14-17 tahun sedangkan pada pria antara usia 16-19 tahun.4

Banyak studi kasus menemukan azelaic acid efektif untuk mengobati akne vulgaris dengan waktu dan lama pemberiaan dua kali sehari dalam waktu 9-15 minggu. 7,8,9,10,11 Azelaic acid adalah salah satu terapi akne vulgaris yang memiliki efek antimicrobial dan anti-inflamatory. 12,13 Beberapa studi kasus menunjukkan bahwa azelaic acid 20% dapat mengurangi lesi akne vulgaris baik yang bersifat inflamasi maupun yang bersifat non inflamasi.14,15,16 Azelaic acid ini juga dapat menghambat prosessintesis protein bakteri. 17

(6)

Selain itu Niacinamide dapat digunakan sebagai salah satu terapi baru yang sudah teruji sebagai obat anti-akne dengan anti inflamasi yang poten. Mengurangi inflamasi adalah mekanisme utama niacinamide dalam mengobati akne. Beberapa studi terakhir menyebutkan bahwa topikal niacinamide sangat

well-tolerated terhadap kulit wajah. 18,19

Adapun terapi lain yang digunakan adalah mineral. Mineral yang sudah terbukti keunggulannya untuk pengobatan dan pengendalian akne vulgaris adalah zinc. Zinc terutama digunakan untuk meningkatkan sistem imun, mengontrol inflamasi dan mempercepat dalam proses penyembuhan luka. Studi klinis telah

menegaskan bahwa zinc memiliki peran langsung dalam

mengobati akne vulgaris. 20,21,22

METODE

Penelitian dilakukan pada penderita akne vulgaris usia 16-25 tahun yang tercatat sebagai mahasiswa atau mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Penelitian ini dilakukan di Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro selama empat bulan dimulai dari tahap penyusunan proposal dengan desain Rancangan penelitian ini berjenis ekperimental dengan rancangan

Randomized control trial secara double blind.

Sampel penelitian ini memenuhi kriteria inklusi berupa usia 16-25 tahun, menderita akne vulgaris dengan derajat ringan sampai sedang dan bersedia menandatangani informed consent. Dan dengan kriteria eksklusi dalam dua minggu terakhir tidak sedang mendapat terapi akne topikal, kortikosteroid topikal

(7)

23.

, penderita yang hamil dan menyusui ,penderita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, tidak sedang dalam pengobatan antibiotik sistemik maupun topikal atau kortikosteroid sistemik. Cara sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel adalah 17 orang untuk setiap kelompoknya, data dianalisis menggunakan SPSS versi secara diskriptif dan analitik dengan menggunakan uji : paired T test dan independent T-test. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun grafik. Pengambilan kesimpulan statistik menggunakan confident interval 95 %

HASIL

Perhitungan rerata jumlah akne vulgaris sebelum dilakukan perlakuan berfungsi untuk menilai kondisi maupun situasi dari kelompok sampel sehingga ketika dibandingkan antara dua kelompok terapi didapatkan hasil yang valid.

Tabel 4. Rerata Jumlah Akne Vulgaris pada Kedua Kelompok Terapi Sebelum Pengobatan

Kelompok terapi N MEAN SD p

Azelaic acid 20 4,35 3,150

Niacinamide+Zinc 20 3,00 2,471 0,140

Dapat disimpulkan bahwa kelompok terapi Azelaic Acid N = 20, dengan rerata jumlah lesi MEAN = 4,35. Dapat diketahui pula untuk kelompok Niacinamide+Zinc jumlah sampel data teramati N = 20, dengan rerata jumlah lesi jerawat MEAN = 3. Oleh karena nilai probabilitas atau p lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yaitu p=0,140 maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa rerata

(8)

jumlah perbedaan kedua kelompok sampel tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Dikarenakan perbedaan yang tidak signifikan antara dua kelompok perlakuan, uji beda dapat dilakukan karena kedua kelompok memiliki situasi dan kondisi yang sama

Perbedaan Jumlah Akne Vulgaris Sebelum dan Sesudah Terapi dengan Azelaic Acid

Variable N Mean SD p

Sebelum pemakaian 20 4,35 3,150

Sesudah pemakaian 20 1,25 1,682 0,000

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang teramati adalah N=20, dengan rerata jumlah Akne sebelum pemakaian MEAN= 4,35 dan rerata jumlah akne setelah pemakaian MEAN= 1,25. Perbedaan jumlah akne sebelum dan sesudah penggunaan Azelaic acid menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna yang ditunjukkan oleh nilai p< 0,05 (p = 0,000)

Frekuensi Penurunan Lesi dalam Persen pada Kelompok Terapi Azelaic Acid

1 2 3 4 5 6 7

(9)

Penurunan lesi 40% 1 0rang Penurunan lesi 70% 1 0rang Penurunan lesi 43% 1 orang Penurunan lesi 71% 1 orang

Penurunan lesi 54% 1 orang Penurunan lesi 80% 3 orang

Penurunan lesi 60% 2 orang Penurunan lesi 100 % 10 orang

Untuk menilai efektifitas terapi Azelaic acid terhadap lesi akne vulgaris menurut

Physician Global Evaluation, yaitu

Sangat baik = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 75 – 100% Baik = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 50 – 74,9% Cukup = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 25 – 49,9% Kurang = bila papul/pustul jumlahnya berkurang 0% - 24,9% Memburuk = bila papul/pustul jumlahnya bertambah

Perbedaan Jumlah Akne Vulgaris Sebelum dan Sesudah Terapi dengan Niacinamide+Zinc

Variable N MEAN SD p

Sebelum pemakaian 20 3,00 2,471

Sesudah pemakaian 20 1,40 2,113 0,008

Dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang dapat diamati adalah N=20, dengan rerata jumlah Akne sebelum pemakaian MEAN= 3,00 dan rerata jumlah akne sesudah pemakaian MEAN= 1,40. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistika ditemukan penurunan lesi akne. Perbedaan jumlah lesi akne sebelum dan sesudah penggunaan Niacinamide+Zinc menunjukkan perbedaan

(10)

yang sangat bermakna yang ditunjukkan secara statistika oleh nilai p< 0,05 ( p = 0,008).

Frekuensi Penurunan Jumlah Lesi Berdasarkan Persen pada Kelompok Terapi Niacinamide+Zinc

Penurunan lesi 20% 1 orang Penurunan lesi 67% 3 orang Penurunan lesi 25% 2 orang Penurunan lesi 80% 1 orang

Penurunan lesi 33% 1 orang Penurunan lesi 100% 9 orang Penurunan lesi 50% 2 orang

Perbedaan Efektivitas Penurunan Jumlah Lesi Akne pada Kedua KelompokTerapi

Kelompok Terapi N MEAN SD std.eror mean

p Azelaic Acid 20 3,10 1,774 1,774 Niacinamide+zinc 20 1,60 0,995 0,222 0,003 1 2 3 4 5 6

(11)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rata rata berkurangnya lesi akne pada kelompok terapi Azelaic acid adalah MEAN= 3,10 sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 1,60 . Nilai probabilitas dengan nilai p=0,003 atau p<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara penurunan lesi pada kelompok terapi Azelaic acid dan kelompok terapi Niacinamide+Zinc dilihat dari penurunan jumlah lesi.

Perbedaan Efektivitas Penurunan Jumlah Lesi Akne pada Kedua Kelompok Terapi dalam Persen

Kelompok Terapi N MEAN(%) SD p

Azelaic acid 20 81,90 21,218

Niacinamide+zinc 20 64,20 36,399 0,70

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rerata proporsi kesembuhan pada kelompok terapi Azelaic Acid adalah MEAN = 81,90 % sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 64,20 %. Dapat disimpulkan secara statistika bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi kesembuhan kelompok terapi Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc dalam persen karena nilai probabilitas atau nilai p > 0,05 ( p = 0,70 ).

PEMBAHASAN

Pada sampel kelompok terapi Azelaic acid, setelah penggunaan azelaic acid yang dilakukan selama dua minggu berturut-turut didapatkan penurunan lesi akne secara statistik maupun secara klinis. Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara jumlah akne sebelum dan sesudah

(12)

penggunaan Azelaic acid yang diketahui dengan jumlah probabilitas atau p <0,05 yaitu p= 0,000. Rerata jumlah lesi akne pada kelompok terapi Azelaic acid sebelum dilakukannya perlakuan adalah 4,35, sedangkan rerata jumlah lesi akne setelah dilakukannya perlakuan adalah 1,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistika ditemukan penurunan lesi akne setelah dilakukan perlakuan pada kelompok terapi Azelaic acid.

Hal ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Roar Bjerke mengenai efifektivitas azelaic acid dalam terapi akne vulgaris. Azelaic acid merupakan salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengobati akne vulgaris. Azelaic acid memiliki efet antimikroba pada bakteri folikuler dan memiliki kemampuan untuk menormalisasi keratinisasi folikuler. 24

Selain itu, sifat bakteriostatik dan bakterisidal terhadap berbagai mikroorganisme aerobik dan anaerobik yang ada pada kulit menyebabkan penurunan kolonisasi Propionibacterium acnes. Kolonisasi Propionibacterium acnes ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya akne. Efek anti inflamasi juga merupakan efek yang ditimbulkan oleh Azelaic acid.25

Menurut hasil penelitian yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc sebelum dan sesudah perlakuan. Hal ini ditandai dengan nilai probabilitas atau p<0,05 (p=0,008). Rerata jumlah lesi akne pada 20 sampel penelitian adalah MEAN= 1,6 sedangkan rerata proporsi kesembuhan sebesar 64,20 %.

Menurut pustaka Nicotinamide (niacinamide), bentuk aktif dari niacin (asam nicotinic), kombinasi dengan zinc telah diteliti secara klinis sebagai terapi

(13)

penyakit inflamasi kulit seperti akne vulgaris. Dasar penelitian ini karena niacinamide+Zinc memiliki anti inflamasi,efek bacteriostatic terhadap

Propionibacterium acnes dan menurunkan produksi sebum. 26

Menurut analisis data yang diperoleh, efektivitas Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc berdasarkan rata – rata proporsi kesembuhan dalam persen tidak memiliki perbedaan yang bermakna karena nilai probabilitas atau nilai p>0,05 (p = 0,70). Dapat diketahui rerata proporsi kesembuhan pada kelompok terapi Azelaic Acid berdasarkan jumlah penurunan lesi dalam persen adalah MEAN = 81,90 % sedangkan pada kelompok terapi Niacinamide+Zinc adalah MEAN = 64,20 kesembuhan kelompok terapi Azelaic acid dan Niacinamide+Zinc dalam persen karena nilai probabilitas atau nilai p > 0,05 ( p = 0,70 ).

Berdasarkan analisis data lainnya yang menggunakan proporsi penurunan jumlah lesi pada kedua kelompok terapi berdasarkan penurunan jumlah lesi menemukan bahwa nilai probabilitas atau p<0,05 (p=0,003). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan lesi pada kelompok terapi Azelaic acid dan kelompok terapi Niacinamide+Zinc dilihat dari penurunan jumlah lesi.

Proporsi kesembuhan kelompok terapi Niacinamide+Zinc yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok terapi Azelaic acid disebabkan karena fungsi utama dari Niacinamide+Zinc adalah sebagai anti inflamasi dan tidak berfokus pada efek bacterisidal Propionibacterium acnes. Padahal Propionibacterium acnes adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan Akne Vulgaris. Azelaic

(14)

acid yang merupakan salah satu gold standard untuk pengobatan akne vulgaris karena memiliki efek bacterisisdal dan bacteriostatik.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Secara statistika ,tidak ada perbedaan efektivitas yang bermakna antara kelompok terapi Azelaic acid dan niacinamide+zinc topikal ( p=0,620 ; p>0,05 ).

SARAN

Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel penelitian yang lebih besar dan durasi penelitian yang lebih lama.. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan meminimalkan faktor – faktor perancu yang bisa menimbulkan bias terhadap hasil penelitian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada dr. Retno Indar Widayati Msi SpK atas bimbingannya. Tidak lupa kepada dr. Asih Budiastuti SpKk(K) selaku ketua penguji dan dr. Muslimin SpKk selaku penguji. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada keluarga, sahabat, dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pharmacotherapy: A Pathophysiological Approach. Joseph T. DiPiro, Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael Posey (Eds). 7th edition. Chapter 100. Acne Vulgaris : Treatment : Acne Vulgaris Accesspharmacy.

http://www.accesspharmacy.com/content.aspx?aID=3212123

2. Haider A, Shaw J. Treatment of Acne Vulgaris. JAMA:2004;292(6):726-35.

(15)

4. Arnold HR, Odom RB, James WD. Acne. In: Andrew’s disease of the skin. 8thed. Philadelphia: WB Saunders Co, 1999: 250-67.

5. 1. van Zuuren EJ, Gupta AK, Gover MD, Graber M,Hollis S. Systematic review of rosacea treatments.J Am Acad Dermatol 2007; 56: 107-115. PMID:17190628

6. Jappe U, Schnuch A, Uter W. Rosacea and contactallergy to cosmetics and topical medicaments—retrospective analysis of multicentre surveillancedata 1995-2002. Contact Dermatitis 2005; 52: 96-101. PMID: 15725288

7. Maddin S. A comparison of topical azelaic acid 20% cream and topical metronidazole 0.75% cream in the treatment of patients with papulopustularrosacea. J Am Acad Dermatol 1999; 40: 961-965. PMID: 10365928

8. Bjerke R, Fyrand O, Graupe K. Double-blind comparison of azelaic acid 20% cream and its vehicle in treatment of papulo-pustular rosacea. Acta Derm Venereol 1999; 79: 456-459. PMID: 10598760

9. Elewski BE, Fleischer AB Jr, Pariser DM. A comparison of 15% azelaic acid gel and 0.75% metronidazole gel in the topical treatment of papulopustular rosacea: results of a randomized trial. Arch Dermatol 2003; 139: 1444-1450. PMID: 14623704

10.Thiboutot D, Thieroff-Ekerdt R, Graupe K. Efficacy and safety of azelaic acid (15%) gel as a new treatment for papulopustular rosacea: results from two vehicle-controlled, randomized phase III studies. J Am Acad Dermatol 2003; 48: 836-845.PMID: 12789172

11. Nazzaro-Porro M, Passi S, Picardo M, Breathnach A, Clayton R, Zina G. Beneficial effect of 15% azelaic acid cream on acne vulgaris. Br J Dermatol 1983; 109: 45-48. PMID: 6222755

12.Gupta AK, Gover MD. Azelaic acid (15% gel) in the treatment of acne rosacea. Int J Dermatol 2007; 46: 533-538. PMID: 17472690

13. Liu RH, Smith MK, Basta SA, Farmer ER. Azelaic acid in the treatment of papulopustular rosacea: a systematic review of randomized controlled trials. Arch Dermatol 2006; 142: 1047-1052. PMID: 16924055

14. Cunliffe WJ, Holland KT. Clinical and laboratory studies on treatment with 20% azelaic acid cream for acne. Acta Derm Venereol (Stockh) 1989;143(Suppl):31–4.

15.Katsambas A, Graupe K, Stratigos J. Clinical studies of 20% azelaic acid cream in the treatment of acne vulgaris. Acta Derm Venereol 1989;143(Suppl):35–9.

16.Hjorth N, Graupe K. Azelaic acid for the treatment of acne. A clinical comparison with oral tetracycline. Acta Derm Venereol 1989;143(Suppl):45–8.

17.King K. The Effect of azelaic acid on Cutaneus microflora in vivo. J Invest Dermatol 198;4S8-11

18.Bissett DL, Oblong JE, Berge CA. Niacinamide: A B Vitamin that improves aging facial skin appearance. Dermatol Surg 2005; 31: 860-865. PMID: 16029679

(16)

19.Draelos ZA, Matsubara A, Smiles K. The effect of 2% niacinamide on facial sebum production. J Cosmet Laser Ther 2006; 8: 96-101. PMID: 16766489

20.Rosenberg E.W. and Kirk B.S. Acne diet reconsidered. Arch. Dermatol. 117:193-95, 1981

21.Abdel KM et al. Glucose intolerance in blood and skin of patients with acne vulgaris. Ind. J. Derm. 22:139-49. 1977

22.Michaelsson G et al. Serum zinc and retinol binding protein in acne. Brit. J. Dermatol.96:283, 1977.

23.http: www.medicinet.com/steroid/topical/dermatitis

24.Fitton A, Goa KL. Azelaic acid. A review of its pharmacological

properties and therapeutic ef®cacy in acne and hyperpigmentarydisorders. Drugs 1991; 41: 780 ± 798

25.Thiboutot D (2008). Versatility of azelaic acid 15% gel in treatment of inflammatory acne vulgaris. Journal of Drugs in Dermatology, 7(1): 13-16. 26.Fivenson DP.The Mechanism of Action of Nicotinamide and Zinc in

Gambar

Tabel  4.  Rerata  Jumlah  Akne  Vulgaris  pada  Kedua  Kelompok  Terapi  Sebelum  Pengobatan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Harga E-Commerce Account Agoda Terhadap Keputusan Menginap Tamu Di Serela Hotel Riau Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Peraturan BPJS Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Cara. Pengawasan dan Pemeriksaan Atas

Hasil menunjukkan bahwa penggunaan kondisi mixed slip dengan daerah slip 65% dari permukaan akan menghasilkan load support yang paling besar dan menghasilkan friction

Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Yang Dilakukan Pemerintah sebagai.. judu l dari

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan untuk Kepentingan Umum Undang-Undang Nomor 2

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi. Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen ini adalah sebagai berikut. a.Kelompok eksperimen. 1) Tahap

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEKSUAL DINI DAN MEROKOK TERHADAP KEJADIAN KANKER SEVIKS DI RSUD PROF.Dr.