PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,
TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA
PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,
TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA
2008
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM
ACARA LOKAL I-RADIO
Oleh :
Robertus Danang Krisdiantoro
002214119
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si Tanggal,
Pembimbing II
A. Yudi Yuniarto, SE., MBA Tanggal,
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM
ACARA LOKAL I-RADIO
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Robertus Danang Krisdiantoro
002214119
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : ……...… …...
Sekretaris : ……… ………..
Anggota : ……… ………..
Anggota : ………... ………..
Anggota : ………. ………..
Yogyakarta
Fakultas ekonomi
Universitas Sanata Dharma,
Dekan
Drs. Alex Kahu Lantum, M.S
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“BAIK ITU CUKUP, AKAN TETAPI LEBIH BAIK
ITU MUNGKIN”
“Robertus Danang”
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Sang Hyang Gusti Yesus Kristus.
Orang tuaku yang kusayangi Bapak
Ignatius Sarwan dan Ibu Theresia
Soemini.
Orang yang kusayangi Carla Eliza Evans
Kakakku dan Adikku yang aku sayangi
Avila Ratna Maya Dewi dan Monika
Sinta Hendika Sari.
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANEJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Preferensi Pendengar Dan Pola Tuning Dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, Dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I-Radio” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 September 2008 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 13 April 2010 Yang menyatakan
(Robertus Danang Krisdianto)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Robertus Danang Krisdiantoro
Nomor : 002214119
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul “Preferensi Pendengar dan
Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status
Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara
Lokal I-Radio” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian
saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 13 April 2010
Pukul : 13.00 WIB
Yang menyatakan
(Robertus Danang Krisdiantoro)
ABSTRAK
PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN
TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Studi Kasus pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Di Jalan Wates Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta
ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan, (2) untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin, status penikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, analisis prioritas kepentingan, dan ANOVA (Analisys of Variance). Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan kuesioner yang dibagikan berdasarkan subyek yang ditemui di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “Incidental method”.
Berdasarkan hasil dari analisis data yang mengalir pada masalah kedua yaitu ada perbedaan preferensi pendengar dilihat dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio dan pola tuning pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan mempunyai pola tuning yang baik maksudnya bahwa pendengar suka mendengarkan radio, pendengar selalu mempunyai waktu luang untuk mendengarkan radio, pendengar mempunyai anggapan bahwa radiodapat membantu meningkatkan konsentrasi, pendengar tidak sering berpindah ke chanel yang lain, pendengar selalu menuju ke gelombang radio yang disukai, dan pendengar tidak berpindah sejenak ke chanel yang lain meskipun jeda iklan.
ABSTRACT
THE PATTERN OF RADIO TUNING AND PROGRAM PREFERNCE OF I-RADIO LOCAL PROGRAM LISTENERS BASED ON AGE, GENDER,
MARITAL STATUS, EDUCATION AND OCCUPATION Case study at PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Wates Street Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta
ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA 2008
The aim of the research were (1) to create a profile of I-Radio local program listeners based on age, gender, marital status, education and occupation and (2) to identify differences on radio station preference and tuning pattern of I-Radio local program listeners according to age, gender, marital status, education and occupation.
Analysis techniques used were percentage analysis, and importance priority analysis and ANOVA (Analysis of Variance). The analysis was based of a sample size of 100 respondents. Data collection for the research was questionnaires that were distributed in the research location. The sampling technique used was “Incidental Method”.
Based of the sampling results of the data analysis, it can be concluded that there was a difference in listener preference according to age, gender, marital status, education and occupation regarding I-radio local program selection. Furthermore the research indicated that listeners did like listen to the radio, listeners had spare time to listen the radio, listeners believed that radio can support concentration at work. It can also be seen that the listeners did not often change channels, listen predominantly to their favorite radio station and did not change stations during advertisements.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia,
Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan
Terhadap Program Acara Lokal I-Radio. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :
1. Rama Dr. Ir. Paulus Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan
sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan
skripsi.
5. A. Yudi Yuniarto, SE., MBA., selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan
skripsi.
6. Kepada mas Prasetyo Wibowo selaku Operation Manager I-Radio yang telah
memberikan ijin penelitian dan memberikan data-data yang diperlukan dalam
penelitian.
7. Kepada seluruh crew I-Radio 88.7 FM yang telah membantu memberikan
informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian.
8. Kepada seluruh i-listeners khususnya di daerah Pelem Gurih yang telah
membantu dalam pengisian kuesioner.
9. Keluarga besar Bruna dan Simon Evans.
10. Keluarga besar F.X Samidi.
11. Keluarga Pakdhe dan Budhe Agus Suprih, Mas Joko, Mbak Maya yang telah
memberikan semangat, perhatian dan kasih sayangnya untukku.
12. Carla Eliza Evans yang memberikan aku perhatian dan kasih sayang,
mengajari aku untuk memahami hidup, dan memberikan semangat aku untuk
menyelesaikan studi.
13. Teman-teman KKP VII di Pundong, Panjangrejo: Wisnu Becak, Bayek Pespa,
Leo PK, Alm. Tian Gimbal, Heru Sutimbul, Lilik Pekox, Gendhon, Trisulo
dan teman-teman seperjuangan lainnya.
14. My best friends Jessica Dunn, Sarah Rennie Fay, CC Ngomple, Belex, Becak,
Bayek, Unggul Su’Iskak’, Nano Bagong, Blackedet, Pak Bina, Yoga Budhi
Anduk, Bandenk, Gembik Sablon, Rwin Bolep, Bowow Kartun, tengs buat
support dan gojeg kerenya!
15. Dayu Riot Family yang semakin riot, makasih atas kebersamaan dan
keceriaanya, ayo kita buat dayu semakin riot..hahaha!
16. Teman-temanku di Semarang Omen, C’toel, Kadet, Doni Lemu, Darso,
Udjok, Gedhex, Yanu, dan Ableh yang telah memberikan semangat untuk
cepat lulus.
17. Komunitas Clothing Joly Joker, Whyzein, Blessure (R.I.P), Madman, G20,
Routhing (R.I.P), etc.
18. Komunitas Munggur Street Oi, Jovan Riot, Ipe Chicriotic, Gudhel, Kopret
Tambun, dan Godhex yang telah menunjukkan arti hidup sebenarnya, KEEP
SURVIVE GUY’S!!
19. THE BANDEL’S (R.I.P) are nonok, tommy, danang, dan Rwin yang sudah
memberikan semangat dalam berkarya!
20. Ganang Computer (Mas Ganang, Vindo, dan Unggul Iskak) yang membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini, makasih banyak ya pren!
21. Thanx to Grand Impreza 100 H 4120 RG yang telah mengantar dan
menemaniku kemanapun aku pergi.
22. Buat anjing-anjingku RAWKY (R.I.P) dan RAMBO yang selalu setia
menjaga keamanan di Dayu Riot.
23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran, kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini
akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 31 Juli 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Pelaporan ... 5
BAB II LANDASAN TEORITIS... 7
A. Pengertian Pemasaran ... 7
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8
C. Jasa ... 9
1. Pengertian Jasa ... 9
2. Karakteristik Jasa ... 9
D. Kualitas Pelayanan ... 12
1. Definisi dan perspektif kualitas ... 12
2. Manfaat kualitas ... 13
3. Konsep kualitas jasa ... 14
E. Kepuasan Pelanggan ... 14
1. Pengertian kepuasan pelanggan ... 14
2. Model kepuasan pelanggan ... 15
3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ... 16
4. Harapan dan kepuasan pelanggan ... 18
F. Radio Sebagai Media Komunikasi ... 19
1. Karakteristik Radio ... 20
2. Format Radio ... 21
3. Pendengar Radio ... 22
4. Promosi di radio ... 23
G. Programa Radio ... 24
1. Definisi Programa Radio ... 24
2. Fungsi Programa Radio ... 26
H. Penyiaran ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30
C. Lokasi Penelitian ... 30
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Definisi Operasional ... 32
F. Populasi dan Sampel ... 32
G. Teknik Pengumpulan Sampel ... 33
H. Data Yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 34
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 35
J. Metode Analisis Data ... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 41
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 41
1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik ... 41
2. Visi Usaha ... 42
3. Misi Usaha ... 42
B. Profil Perusahaan ... 43
1. Lokasi Perusahaan ... 44
2. Logo I-Radio 88.7 FM Jogja ... 45
3. Waktu Operasional I-Radio Jogja ... 45
4. Format Siaran I-Radio Jogja ... 45
5. Target Dan Profil Pendengar ... 46
6. Data Teknis I-Radio Jogja ... 46
C. Sumber Daya Manusia ... 47
D. Struktur Organisasi ... 49
1. Operation Manager ... 49
2. Produksi ... 51
3. Program Coordinator ... 51
4. Account Executive ... 54
5. Secretary And Traffic ... 56
6. Advertising And Promotion ... 57
7. Senior Accountant ... 58
8. General Affair ... 60
9. Research and Development ... 60
10. Broadcast Operator ... 61
11. Creative Assistant And Producer ... 61
12. Reporter ... 62
13.Penyiar ... 62
14.Office Boy ... 63
15. Security ... 63
E. Program Acara ... 63
1. Program Harian ... 63
2. Program Spesial ... 64
a. Ojo Sare (Obrolan Jogja Sabtu Sore) ... 64
b. Melodi Cinta ... 65
c. Idaman (i-Radio di Akhir Minggu Anda) ... 65
d. Bincang Wirausaha ... 66
3. Insert Program ... 67
4. Tailor Made Program ... 67
BAB V DESKRIPSI PENELITIAN ... 69
A. Deskripsi Penelitian ... 69
1. Arti dan Tujuan ... 69
2. Kuesioner ... 70
B. Teknik Pengujian Instrumen ... 72
1. Hasil Pengujian Validitas ... 72
2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74
C. Teknik Pencarian Data ... 75
D. Analisis Data ... 76
1. Analisis Persentase ... 76
2. Program Acara Yang Pernah Didengarkan ... 79
3. Analisis Preferensi Pendengar ... 80
4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 84
E. Pembahasan ... 86
1. Analisis Persentase ... 86
2. Program Yang Pernah Didengarkan ... 87
3. Analisis Preferensi Pendengar ... 87
4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 88
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 93
A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 94
C. Keterbatasan ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Tabel V.1 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Pola Tuning ... 73
B. Tabel V.2 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 76
C. Tabel V.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 77
D. Tabel V.4 Karakteristik Responden Menurut Status Pernikahan ... 77
E. Tabel V.5 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 78
F. Tabel V.6 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 78
G. Tabel V.7 Tabel Ditribusi Frekuensi ... 79
H. Tabel V.8 Preferensi Pendengar Berdasarkan Tingkat Usia ... 80
I. Tabel V.9 Preferensi Pendengar Berdasarkan Status Pernikahan ... 81
J. Tabel V.10 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82
K. Tabel V.11 Preferensi Pendengar Berdasarkan.Tingkat Pendidikan ... 82
L. Tabel V.12 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 83
M. Tabel V.8 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Usia ... 84
N. Tabel V.9 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Jenis Kelamin ... 84
O. Tabel V.10 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Status Pernikahan ... 85
P. Tabel V.11 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 85
Q. Tabel V.12 Tabel Hasi Uji f Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 86
1
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Sarana informasi digunakan oleh berbagai masyarakat, baik itu untuk
sarana pribadi maupun untuk sarana usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup yang begitu kompleks. Pada masa sekarang ini sarana informasi telah
mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Untuk bidang jasa
informasi dan hiburan audio visual, dapat dilihat pada saat ini televisi swasta
nasional di Indonesia ada sepuluh, yaitu : RCTI, SCTV, TPI, ANTV,
INDOSIAR, GLOBAL TV, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, dan
LATIVI. Untuk televisi swasta daerah, seperti CAKRA TV, RBTV,
BOROBUDUR TV, dan JOGJA TV. Untuk perkembangan radio swasta
sendiri yang tergabung dalam PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta
Nasional Indonesia) di Indonesia hampir mencapai jumlah 1500 buah stasiun
radio.
Diakui atau tidak media radio sampai saat ini masih menjadi alternatif
pilihan bagi masyarakat kita. Baik itu sebagai sarana hiburan, informasi,
maupun sarana komunikasi. Sebagai sarana informasi radio memiliki
competitive advantagedibandingkan media lain. Competitive advantageyang
dimiliki oleh radio adalah bahwa radio bersifat fleksibel, artinya dapat
didengar sambil melakukan berbagai aktivitas. Selain fleksibel radio juga
diinginkan. Dari segi biayanya sendiri radio relatif lebih murah dibanding
media lainnya dalam memberi hiburan dan informasi.
Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan informasi dan
komunikasi radio sebagai salah satu sarananya, pada saat ini telah banyak
stasiun radio berdiri dan berkembang. Di Yogyakarta saat ini ada 43 stasiun
radio. Mereka bersaing untuk dapat tetap eksis sebagai suatu bentuk usaha
komersial. Dengan adanya kompetisi tersebut kelangsungan hidup perusahaan
sangat bergantung kepada cara pengelolaan manajemen masing-masing
perusahaan otobis. Dengan keberadaannya sebagai perusahaan umum yang
bersifat kegunaan umum (public utility) dan kompetisi untuk mencari
keuntungan, maka perusahaan haruslah mencari terobosan baru untuk
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
Keberadaan konsumen sebagai pengguna jasa merupakan sumber
untuk meningkatkan penghasilan dan memperoleh laba. Supaya produk yang
dihasilkan oleh perusahaan diminati dan memuaskan konsumen, maka pihak
perusahaan harus memperhatikan keberadaan konsumen dan melihat
bagaimana harapan dari konsumen terhadap kinerja dari perusahaan itu
sendiri, melalui berbagai kegiatan pelayanan dan membandingkan dengan
keberadaan sebenarnya yang dirasakan konsumen. Pendek kata, perusahaan
ingin mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk layanan
informasi yang telah diberikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, dengan mengetahui sikap sebenarnya dari pelanggan
perbaikan-perbaikan untuk dapat lebih memuaskan pelanggan. Bagaimana
perusahaan yang mampu memuaskan konsumen dari pelayanan yang akan
dapat membuat tetap eksis dalam persaingan. Berkaitan dengan itu maka,
penulis tertarik mengadakan penelitian dengan memilih judul “Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I – Radio”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status
pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan?
2. Apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai
kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi sebagai berikut:
1. Pendengar dalam penelitian ini adalah pendengar yang suka mendengarkan
program acara di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM.
Pendengar yang dijadikan responden sebanyak 100 responden.
2. Program acara lokal yang akan diteliti antara lain: program acara pagi-pagi,
program acara sore-sore, program acara malam-malam, ojo sare (obrolan
jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman (i-radio di akhir minggu anda),
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia,
jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan?
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola
tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status
pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program
acara lokal I-Radio?
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengharapkan hasil
penelitian ini dapat berfungsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
seperti bagi:
1. Bagi penulis adalah untuk memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir
penulis tentang dampak program acara lokal di sebuah stasiun radio dan
untuk mengetahui sampai seberapa jauh teori yang diperoleh penulis di
perguruan tinggi dapat diterapkan dalam praktek, dengan kata lain,
membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.
2. Sebagai referensi bagi Universitas Sanata Dharma serta mahasiswa lain
yang mungkin tertarik pada masalah yang sama agar dapat melakukan
penyempurnaan-penyempurnaan terhadap penelitian yang pernah
3. Sebagai masukkan bagi pihak stasiun radio terutama pada program acara
lokal agar dapat mengetahui preferensi pendengar khususnya yang suka
mendengarkan program acara lokal, sehingga lebih dapat mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan.
F Sistematika Pelaporan
Sistematika laporan dari penelitian ini adalah:
BAB I. Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II. Landasan Teori
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang akan digunakan
sebagai dasar dalam mengolah data yang penulis peroleh.
BAB III. Metodologi Penelitian
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan sampel, data yang diperlukan, sumber
data, jenis data dan teknik pengumpulan data, teknik pengujian
instrumen (uji validitas dan uji reabilitas) dan metode analisis data.
BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini mengemukakan tentang sejarah dan alokasi
perusahaan, perkembangan perusahaan, bidang usaha dan struktur
BAB V. Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang proses dan hasil analisis data yang telah
dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah
ditentukan disertai dengan pembahasan.
BAB VI. Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran
Setiap organisasi pasti mengharapkan agar tujuan yang telah
ditetapkan akan dapat tercapai dengan baik. Maka diperlukan adanya
pengelolaan yang baik dari semua kegiatan, diantaranya kegiatan pemasaran.
Hal tersebut dikarenakan persaingan di dunia usaha yang telah begitu ketat
telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih
efektif agar produknya dapat diterima dan memuaskan konsumen. Jika hal ini
dapat berlangsung dengan baik, maka perusahaan tersebut akan mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk melaksanakan hal diatas,
sebuah perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran.
Beberapa ahli mendefinisikan pemasaran secara berbeda-beda, namun
pengertian yang terkandung dalam definisi-definisi tersebut sebenarnya sama.
Perbedaan tersebut dikarenakan tinjauan mereka yang melihat dari sudut
pandang masing-masing, dimana ada yang menitikberatkan pada segi produk,
manajemen, dan ada juga yang menitikberatkan pada semua segi tersebut
sebagai sebuah sistem.
Menurut Kotler (2001:9) pemasaran adalah suatu proses yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan orang lain.
Menurut William J. Stanton (Swastha, 1985:7) pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, mendistribusikan, menentukan harga, mempromosikan
barang-barang yang memuaskan keinginan dan kebutuhan baik kepada
konsumen yang ada pada saat ini maupun konsumen potensial.
Berdasarkan beberapa definisi dan pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya pemasaran mencakup usaha yang dimulai
dengan mengidentifikasikan hal-hal berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berkaitan dengan
perencanaan dan penentuan harga dari barang dan jasa yang dapat
memuaskan konsumen.
2. Mempromosikan produk dan jasa sehingga konsumen tertarik untuk
membelinya.
3. Mendistribusikan produk barang dan jasa melalui saluran distribusi
yang ada.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Sebelum memahami pengertian manajemen pemasaran, haruslah
terlebih dahulu kita mengetahui kosep manajemen. Menurut Stoner, Freeman
dan Gilbert (1996;7) manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan berusaha mengendalikan pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk
Menurut Kotler (2001:9) manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaraan yang
memenuhi sasaran-sasaran baik itu individu maupun organisasi.
C. Jasa
1. Pengertian Jasa
Sebenarnya membedakan antara barang dan jasa sangat sulit
dilakukan, misalnya karena pembelian suatu barang sering dilengkapi
dengan jasa-jasa atau sebaliknya, pembelian jasa sering disertai dengan
barang-barang.
Menurut Kotler (1997:83) yang dimaksud dengan definisi jasa
adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu.
2. Karakteristik Jasa
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya
dari barang yaitu: (Tjiptono, 1995:108-110)
a. Intangibility
Adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba atau
sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan atau
b. Inseparability
Umumnya juga diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang
bersamaan.
c. Variability
Jasa bersifat sangat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas
dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
d. Perishability
Jasa tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah bila
permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan
terhadap permintaan tersebut sebelumnya.
3. Jenis-jenis Jasa
Jasa dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu:
a. Jasa Industri (Industrial service)
Jasa Industri disediakan untuk organisasi dalam lingkup yang luas,
termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non laba
dan pemerintah.
Contohnya: jasa arsitektur, auditing, komunikasi, jasa stenografi, dsb.
b. Jasa konsumen (Customer service)
Jasa konsumen banyak digunakan secara luas oleh masyarakat.
Penggolongan jasa konsumen sangat relatif, penggolongan ini hanya
1) Jasa Konvenien
Jasa konvenien adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering
dan masyarakat membelinya dengan usaha yang minimal.
Biasanya, lokasi merupakan variabel pemasaran yang sangat
penting bagi jasa konvenien. Sedangkan harga bukanlah
merupakan faktor yang penting dalam pembelian jasa konvenien.
2) Jasa Shopping
Jasa shopping adalah jasa yang dibeli oleh masyarakat sesudah
mengadakan perbandingan kualitas, harga dan reputasi. Konsumen
membutuhkan informasi untuk membandingkan jasa shopping,
sehingga komunikasi menjadi lebih penting daripada lokasi yang
menjadi variabel pemasaran. Untuk jasa shopping, promosi
(komunikasi) merupakan faktor sukses apabila produk tersebut
dibutuhkan oleh konsumen.
3) Jasa Spesial.
Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya
khusus dengan cara tertentu dengan pembayaran yang lebih besar.
Variabel pemasaran yang penting adalah faktor sukses dan
pelaksanaannya. Harga dan lokasi secara relatif hanya merupakan
D. Kualitas Pelayanan
1. Definisi dan perspektif kualitas
Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, sumberdaya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Perspektif kualitas dapat diklasifikasikan kedalam lima
kelompok yaitu:
a. Transcendetal approach
Dalam ancangan ini, kualitas dipandang sebagai innate excellence
yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namun sukar untuk
didefinisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan. Perspektif ini
menegaskan bahwa orang hanya bisa belajar memahami kualitas
melalui pengalaman yang didapatkan dari eksportir berulangkali.
b. Product-based approach
Ancangan ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik
dan atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur.
Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah
beberapa unsur atau atribut yang dimiliki oleh produk.
c. User-based approach
Ancangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung
pada orang yang menilainya sehingga produk yang paling memuaskan
d. Manufacturing-based approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada
praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan
kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan.
e. Value-based approach
Ancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga. Dengan
mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga. Kualitas
didefinisikan sebagaiaffordable excellence.
Rust, Moorman dan Dickson (2002) mengatakan bahwa perspektif
kualitas didalam departemen pemasaran dipandang sebagai customer
perceived quality yang menekankan pada kualitas yang diterima oleh
pelanggan yang ada terhadap produk yang telah mereka terima dari suatu
usaha.
2. Manfaat kualitas
Tjiptono dan Chandra (2005:115) mengatakan bahwa kualitas
berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan
dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling
menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan
emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan dan kebuthan spesifik pelanggan. Pada
gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana
perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan
3. Konsep kualitas jasa
Tjiptono dan Chandra (2005:119) mengatakan bahwa konsep
kualitas jasa terkait erat dengan sikap atau cara karyawan dalam melayani
pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan
keunggulan layanan. Keunggulan seperti ini dibentuk melalui
pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan erat yaitu kecepatan,
ketepatan, keramahan, dan kenyamanan layanan. Sekalipun upaya
mewujudkan keunggulan layanan bukanlah pekerjaan mudah, namun
apabila sebuah organisasi mampu melakukannya, maka manfaat
yang didapatkan sangat besar baik bagi perusahaan, pelanggan
maupun karyawan.
Parasuraman, et al (1985) mengatakan kualitas jasa bisa
diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta ketepatannya dalam mengimbangi harapan pelanggan sehingga ada
dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan
dan jasa yang dirasakan/dipersepsikan dari yang diberikan oleh pemberi
layanan.
E. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian kepuasan pelanggan
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat).
Sehingga kepuasan bila diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
Sementara definisi kepuasan menurut Oxford Advanced Learner's
Dictionary (2000) adalah perasaan terbaik yang kamu miliki ketika kamu
menyenangi sesuatu atau ketika sesuatu yang kamu cari untuk sangat
diinginkan. Sedangkan Engel mengatakan kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan.
Kotler mengatakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja yang diharapkan dengan harapannya.
Giese dan Cote (2000) menyusun definisi yang spesifik kontekstual
dari kepuasan pelanggan yaitu:
a. Kepuasan pelanggan merupakan respon emosional dan kognitif.
b. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu yang spesifik.
c. Ditujukan bagi aspek penting dalam pemerolehan atau konsumsi
produk.
2. Model kepuasan pelanggan
Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para
pelanggan yang puas. Dimana secara garis besar riset-riset kepuasan
pelanggan didasarkan pada tiga teori utama yaitu:
a. Contrast theory berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan
kinerja produk aktual dengan ekspektasi pra-pembelian.
b. Assimilation theorymengatakan bahwa evaluasi purna beli merupakan
c. Assimilation-contrast theory berpegangan efek asimilasi atau efek
kontras merupakan fungsi dari tingkat kesejangan antara kinerja yang
diharapkan dengan kinerja yang aktual.
3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan
Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur
tingkat kepuasan pelanggan. Empat metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan yaitu:
a. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu
memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pelanggan untuk
menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang
dipakai meliputi kotak saran, via telepon dan via sms.
b. Ghost shoping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan
beberapa orang untuk berperan sebagai pelanggan, lalu mereka
menyampaikan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan dari
produk pesaing.
c. Lost customer analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh
d. Survei kepuasan pelanggan
Umumnya penelitian kepuasan pelanggan dilakukan melalui
metode survey, baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi.
Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan
berbagai cara, diantaranya:
1) Directly reported satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui
pertanyaan-pertanyaan.
2) Direven dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut harapan dan kinerja yang
dirasakan.
3) Problem analysis
Responden diminta mengungkapkan dua hal pokok yaitu
mengenai masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dan organisasi dan saran-saran untuk melakukan
perbaikan.
4) Importance-performance analysis
Responden diminta merangking berbagai elemen dari penawaran
berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen, selain itu
responden juga diminta mengurutkan seberapa baik kinerja setiap
4. Harapan dan kepuasan pelanggan
Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor,
diantaranya pengalaman dimasa lampau, opini teman, informasi dan janji
perusahaan dan pesaing. Ada beberpa penyebab utama tidak terpenuhinya
harapan pelanggan. Diantara beberapa faktor penyebab itu ada yang dapat
dikendalikan penyedia jasa. Hal tersebut membuat penyedia jasa harus
mengambil inisiatif agar dapat memahami dengan jelas instruksi dari
klien dan klien mengerti benar apa yang diberikan oleh perusahaan.
Sebelum menggunakan jasa, pelanggan sering memiliki empat
skenario jasa yang berbeda mengenai apa yang dialaminya yaitu:
a. Jasa ideal
b. Jasa yang diharapkan
c. Jasa yang selayaknya diterima
d. Jasa minimum yang dapat ditoleransi
Apabila jasa minimum yang dapat ditoleransi yang diharapkan, lalu
yang terjadi sama dengan atau melampaui harapan tersebut maka timbul
kepuasan. Sebaliknya bila yang diharapkan adalah jasa yang ideal maka
bila yang terjadi kurang dari yang diharapkan maka timbul ketidakpuasan.
Bila yang diharapkan adalah jasa minimum yang dapat diterima maka
semakin besar kemungkinan tercapainya kepuasan. Kadangkala pelanggan
memandang apa yang selayaknya ia terima, walaupun itu berbeda pada
F. Radio Sebagai Media Komunikasi
Radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.
(KBBI, 1995:808).
Radio adalah bentuk media elektronik yang utama sebelum munculnya
media elektronik yang lebih populer yaitu televisi. Radio merupakan media
komunikasi karena radio dapat berfungsi sebagai wahana penyampaian
informasi dan hiburan antara pengelola radio dengan pendengar. Informasi
yang disajikan radio bentuknya antara lain berupa berita peristiwa
(internasional, nasional, dan lokal), berita ekonomi, berita lalu lintas, berita
cuaca, berita hiburan, berbagai bentuk tips prakstis, dan talkshow. Bentuk
hiburan yang ditampilkan sebagian besar dalam bentuk musik selain itu,
terdapat bentuk beberapa hiburan antara lain, seperti sandiwara radio dan
talkshow yang berhubungan dengan hiburan dan gaya hidup. Sebagai salah
satu bentuk media massa, radio menjadi pilihan produsen untuk
mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen sasaran.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, terjadi perubahan bentuk fisik
radio menjadi lebih ringkas dan dapat difungsikan secara bergerak, tidak
terpaku hanya di satu lokasi saja. Selain dari sisi teknologi radio penerima,
terjadi juga peningkatan mutu teknologi dari sisi pemancar radio yang
menawarkan kualitas suara yang lebih prima. Radio menjadi salah satu pilihan
sebagai sumber informasi dan hiburan dalam perjalanan. Dengan demikian
ada tiga kelompok besar pendengar radio, yaitu pendengar di rumah,
Untuk memahami mengenai radio sebagai media komunikasi, maka
pembahasan mengenai radio akan dibagi menjadi empat bagian, yaitu
karakteristik radio, format radio, publik radio, dan promosi di radio.
(Ekananda, 1994:12-15).
1. Karakteristik Radio
a. Harga radio relatif tidak mahal
Radio merupakan media komunikasi yang efektif dalam memberikan
informasi dan hiburan karena harganya tidak mahal sehingga dimiliki
oleh banyak orang.
b. Selektif
Radio memiliki derajat yang tinggi dalam selektivitasaudiensmelalui
berbagai stasiun radio yang menawarkan beragam format program dan
lingkup geografis. Radio dapat menanggapi pendengar yang tidak
dapat dilakukan oleh media yang lain dan lebih fokus pada pendengar
yang spesifik. Penonton yang sedikit menonton televisi atau pembaca
yang kurang membaca koran, lebih memilih mendengarkan radio.
c. Fleksibilitas
Radio adalah media komunikasi yang fleksibel, karena radio dapat
menyesuaikan peran, informasi dan hiburan yang disampaikan dengan
kondisi pendengar yang dituju. Radio juga dapat menyiarkan dengan
segera berita terakhir dibandingkan media lain, sehingga nilai
d. Melibatkan Imajinasi
Keunggulan radio untuk melibatkan imajinasi pendengar seringkali
luput dari perhatian lain. Karena keterbatasan dalam hal visual, para
penyiar radio berusaha untuk melibatkan imajinasi pendengar untuk
membayangkan wujud visual pesan dalam suatu komunikasi yang
disampaikan kepada pendengar.
e. Sebagai pendukung kegiatan lokal
Stasiun radio merupakan bagian integral dari suatu komunitasnya,
maka stasiun radio dapat mendukung berbagai kegiatan di wilayahnya,
misalnya penyelenggara seminar dan pendengar musik.
2. Format Radio
Strategi komunikasi di radio sering disebut sebagai format.
Pengertian format adalah perspektif dan tata bahasa yang digunakan dalam
penyajian materi program. Perspektif memiliki pengertian sebagai cara
“melihat” atau mendefinisikan berbagai fenomena. Dalam penentuan
format ini, radio menyesuaikan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang
dimiliki pendengarnya.
Pemilihan kata, penekanan kata, dan kosakata merupakan strategi
yang digunakan untuk menghidupkan hubungan dengan pendengarnya.
Selain pemilihan kata, radio menyesuaikan dengan pola kehidupan
sehari-hari pendengar yang ditujunya. Hal yang diperhatikan adalah aktivitas
dalam satu hari, hari-hari sibuk dalam satu minggu, dan bagaimana
disesuaikan dengan pendengar adalah pemilihan musik dengan ritme
kehidupan yang dilaui oleh pendengar sehari-hari.
Penyelenggara radio dihadapkan pada pilihan dua konsumen yang
dituju, namun demikian dapat sekaligus menjadi pembatas jumlah
pendengar karena adanya unsur seleksi. Penyesuaian format dengan target
pendengar juga berakibat pada pemilihan gaya penyiar, materi siaran, dan
pemilihan lagu.
3. Pendengar Radio
Keistimewaan radio dibanding dengan media komunikasi lainnya
adalah kemampuan untuk selalu menemani pendengar di dalam kegiatan
mereka. Bahkan radio sebagian besar pendengarnya adalah bagian dari
kegiatan itu sendiri, seperti mendengarkan radio dalam mobil atau pada
saat bekerja. Alasan utama mengapa pendengar memilih stasiun radio
favorit adalah karena radio tersebut dapat memenuhi minat spesifik dari
pendengarnya.
Pendengar radio juga memiliki kecenderungan loyal kepada stasiun
radio yang sesuai dengan subkulturnya. Namun demikian seorang
pendengar sering memiliki preferensi lebih dari stasiun radio sebagai
alternatif jika perubahan mood, sekedar ingin tahu, atau ada orang lain
yang mengendalikan pencari gelombang. Radio telah menjadi bagian hidup
sehari-hari, sehingga hubungan yang tercipta antara keduanya lebih bersifat
4. Promosi di radio
Penunjang kelangsungan hidup stasiun radio adalah iklan.
Pemilihan target pendengar mengakibatkan perusahaan pengiklan akan
mempertimbangkan kecocokan berpromosi menggunakan media tersebut
(radio). Selain kesesuaian dengan stasiun radio yang dipilih, perusahaan
pengiklan juga harus memperhatikan kategori produk yang ditawarkan.
Untuk menarik perhatian pendengar dapat dilakukan antara lain dengan
menggunakan musik, humor, dan kata kunci yang mudah diingat.
Radio sebagai media komunikasi massa memiliki keunggulan dapat
dekat dengan pendengarnya karena kesesuaian format dengan gaya
hidup dan kehidupan sehari-hari pendengarnya. Kemajuan teknologi yang
memungkinkan radio dapat bergerak (mobile) sesuai dengan aktivitas
para pendengarnya. Kondisi ini mengakibatkan radio bisa didengarkan
dimana saja.
Dengan mengetahui peran radio dalam kehidupan sehari-hari, maka
dapat dimengerti bila radio memiliki posisi tersendiri bagi pendengarnya
berdasarkan persepsi masing-masing pendengar. Jika acara-acara suatu
radio disenangi oleh seorang pendengar, maka persepsi yang dimilikinya
terhadap radio tersebut juga akan memiliki posisi yang lebih tinggi bagi
pendengar itu dibandingkan dengan stasiun radio lain. Seseorang yang
menyenangi siaran radio tertentu akan lebih senang mendengarkan siaran
G. Programa Radio
1. Definisi Programa Radio
Dalam “broadcasting and telecommunication” Bittner (1997;9),
mengungkapkan “Just as a store sells goods. Broadcasting sells
programming. Just a store owners set prices for their goods. Broadcaster
set rates for the commercials that will share time with programming”
Programming atau programa adalah produk yang dijual pengelola
media ke pengiklan. Sebagai konsekuensinya, iklan tersebut akan
ditempatkan bersama dengan programming. Produk ini akan berupa
serangkaian program beserta isi yang terkandung didalamnya, yang
tersusun dalam penjadwalan yang sedemikian rupa. Rangkaian inilah yang
dijual kepada pengiklan, sehingga diantara program tersebut biasanya
ditempatkan pesan komersial pengiklan.
Konsep programa diatas senada dengan pengertian darwanto
tentang istilah programa. Onong U. Efendi (1991;112-125), programa
adalah komposisi dari beberapa acara yang diatur atau disusun dengan pola
mozaik untuk waktu yang sesuai, sasaran atau audiens beserta kondisi
objektifnya, dan progam tersebut harus diselenggarakan secara konsekuen
dan teratur serta harus baik untuk disiarkan kepada khalayak.
Program itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu paket produksi
yang memiliki nama atau judul cerita dan credit title serta diproduksi oleh
lembaga tertentu (misalnya radio jaringan). Sebagai sebuah paket, sebuah
program biasanya menyangkut jenis content, cara penyajian, hingga pilihan
yang berpedoman pada programming (programa) yang disusun oleh
pengelola radio dalam aktivitas programa.
Programa tidak memerlukan pola yang baku. Perencanaan serta
pelaksanaannya tergantung dari sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh
masing-masing radio siaran. Programa dalam sebuah radio siaran meliputi
tiga hal yaitu:
a. Pembagian bahan siaran
Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan bahan-bahan
siaran yang dianut oleh badan-badan radio siaran di dunia, yaitu
pembagian menurut unsur acara siaran dan pembagian menurut tujuan
acara siaran.
b. Pembagian waktu siaran
Meliputi waktu siaran pagi, siang, petang dan malam.
c. Perencanaan siaran
Terdiri dari rencana siaran bulanan, pekanan dan harian.
Bukan tidak mungkin bahwa kegiatan programa yang telah
direncanakan ataupun dilaksanakan dapat mengalami berbagai macam
perubahan. Tentu saja perubahan yang dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dan mampu memuaskan keinginan pendengar dan
pemasang iklan.
Dalam kondisi ketatnya persaingan antar stasiun radio dalam
memperebutkan pendengar dan pengiklan, Budi sayoga
mengemukakan bahwa programan adalah strategi dan taktik bagi
cermat mengenai sebuah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus
sebagai sebuah aktivitas, programa adalah kegiatan pada manajemen
siaran dalam merencnakan program-program siaran, kemudian
menyusun dan menempatkannya kedalam jadwal penayangan dalam
periode tertentu (bulanan,mingguan ataupun harian), untuk menarik
minat pendengar / audiens yang dituju stasiun radio tersebut.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa programa adalah
sebuah kegiatan dalam manajemen siaran yang meliputi aktivitas
pemilihan program, penjadwalan, serta pengawasan program.
Dalam manajemen penyiaran, pemilihan program serta penyusunan
jadwal dapat dimasukkan kedalam kelompok besar aktifitas
perencanaan program.
2. Fungsi Programa Radio
Programa yang dilakukan oleh sebuah stasiun radio mempunyai
beberapa fungsi, antara lain :
a. Agar kegiatan penyiaran berkesinambungan secara nyata dari hari ke
hari karena pendengar mempunyai kecenderungan apabila menyukai
suatu program acara, mereka akan terus mendengarkan program demi
program dan tidak akan meninggalkan stasiun radio tersebut.
b. Untuk mengatasi persaingan dengan stasiun radio penyiaran lainnya,
program acara yang disajikan harus berbeda dengan stasiun radio
lainnya dan dibuat semenarik mungkin, sehingga menjadi program
c. Menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal ini merupakan upaya
untuk mengembangkan kebiasan mendengarkan. Semakin lama waktu
pendengar mengikuti program, maka akan berdampak pada
lamanya pemasang iklan untuk melakukan promosi. Selain itu juga
dapat berfungsi sebagai acuan dalam merencanakan program baru
yang akan dibuat.
d. Mencari, memperoleh ide dan materi kreatif. Dalam melakukan
programa, para pekerja di industri radio dituntut untuk memperoleh
ide dan materi kreatif, yang pada akhirnya akan diolah dan
direalisasikan ke dalam sebuah program baru yang berupaya menarik
dan memperoleh jumlah pendengar sebanyak mungkin.
e. Melakukan spekulasi yang tinggi. Spekulasi yang tinggi sangat
diperlukan dalam melakukan kegiatan programa. Tidak ada
seseorangpun yang dapat meramalkan apakah sebuah program akan
berhasil atau tidak. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan
penelitian. Penghitungan, serta pelaksanaan yang cermat dan tepat
dalam kegiatan programa.
H. Penyiaran
Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun
televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi
(J.B. Wahyudi, 1994:1). Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Siaran
masyarakat. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa,
yang lahir di dunia berkat perkembangan teknologi elektronika.
Kegiatan penyiaran dilakukan oleh organisasi penyiaran. Organisasi
penyiaran bersifat public sector, privat sector, bisa pula bersifat no for profit
(non-profit oriented).
Makna aktual dalam penyiaran menjadi berbeda dibandingkan dengan
makna pada media massa cetak, karena melalui penyiaran, penyiaran
peristiwa, pendapat dalam realita yang tengah terjadi sudah dapat langsung
disajikan kepada khalayak melalui proses siaran langsung.
Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu
rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau suara dan atau visual atau
gambar yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik
melalui udara (terestrial dan satelit) maupun kabel dan atau serat optik yang
dapat diterima oleh pesawat penerima (radio atau televisi) (J.B. Wahyudi,
1994:8).
Output penyelenggaraan penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda
abstrak yang sangat potensial untk dipergunakan mencapai tujuan yang
bersifat idiil maupun materiil. Siaran dapat berupa siaran audio (radio), dapat
pula dalam bentuk siaran audio visual gerak dan sinkron, seperti pada siaran
televisi.
Siaran, baik siaran radio maupun televisi, berkembang menjadi mata
konsumen. Siaran dapat dijual dan dapat dipakai untuk sarana menjual hasil
produk atau jasa. Hal ini dikarenakan sasaran khalayak masyarakat dapat
dijangkau melalui siaran relatif sangat besar. Itulah sebabnya, siaran dapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu kemudian data yang diperoleh
diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku
pada objek yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pendengar yang pernah
mendengarkan program acara pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio
88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Objek penelitian ini adalah preferensi pendengar dan pola tuning
terhadap program acara lokal pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio
88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman,
Yogyakarta pada bulan April – Mei 2008.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang
diteliti sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini.
Variabel dalam penelitian ini:
1. Profil pendengar I-Radio yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status
pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
2. Preferensi pendengar I-Radio terkait dengan program acara lokal yang
meliputi: program acara pagi-pagi, program acara sore-sore, program acara
malam-malam, ojo sare (obrolan jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman
(i-radio diakhir minggu anda), bincang wirausaha.
3. Pola tuning yang meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola
tuning dapat diukur dengan memberikan skor pada setiap jawaban dari
pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan skala likert (Sugiyono hal : 26)
sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju (SS) diberi bobot 5, berarti pendengar sangat
tertarik mendengarkan radio.
b. Jawaban setuju (S) diberi bobot 4, berarti pendengar tertarik
mendengarkan radio.
c. Jawaban netral (N) diberi bobot 3, berarti pendengar cukup tertarik
mendengarkan radio.
d. Jawaban tidak setuju (TS) diberi bobot 2, berarti pendengar kurang
tertarik mendengarkan radio.
e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi bobot 1, berarti pendengar
E. Definisi Operasional
1. Profil pendengar merupakan karakteristik dari pendengar I–Radio, yang
meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan
jenis pekerjaan.
2. Preferensi pendengar I-Radio adalah pilihan pendengar I-Radio untuk
mendengarkan program-program acara lokal yang paling disukai
di I-Radio. Preferensi pendengar mengenai program acara secara
keseluruhan, mereka memiliki beberapa indikator/petunjuk yang bisa
dilihat. Pendengar mungkin tersenyum ketika mereka berbicara mengenai
acara yang ada di radio. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang bagus
tentang program acara tersebut. Senyum merupakan suatu bukti bahwa
seseorang tertarik, cemberut, sebaliknya mencerminkan ketidak
tertarikan. Istilah preferensi program acara merupakan label yang
dipergunakan untuk meringkas suatu himpunan aksi/tindakan yang
terlihat, terkait dengan produk dan atau jasa.
3. Pola tuning adalah pola pergantian frekuensi pendengar radio yang
meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola tuning merupakan
indikator dengan pola waktu dan pola perpindahan chanel pendengar
dalam menentukan program acara radio yang ingin didengarkan.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek dan subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001: 72). Dalam penelitian
ini yang menjadi populasi adalah orang yang pernah mendengarkan
program acara I-Radio di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman,
Yogyakarta. Karena populasi sangat luas maka penulis mengambil
sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi tersebut.
2. Sampel
Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73).
Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin
meneliti seluruh populasi yang ada, maka responden yang diambil adalah
100 orang pendengar yang pernah mendengarkan program acara I-Radio
dan bermukim di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
G. Teknik Pengumpulan Sampel
Sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya
dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Metode sampling yang
digunakan adalah Incidental Method yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data yang menjadi
sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 100 responden,
H. Data yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan meliputi:
a. Gambaran umum I-Radio
b. Struktur organisasi
c. Preferensi pendengar terhadap program acara lokal I-Radio meliputi:
1) Preferensi pendengar terhadap program acara pagi-pagi
2) Preferensi pendengar terhadap program acara sore-sore
3) Preferensi pendengar terhadap program acara malam-malam
4) Preferensi pendengar terhadap program acara ojo sare
5) Preferensi pendengar terhadap program acara melodi cinta
6) Preferensi pendengar terhadap program acara idaman
7) Preferensi pendengar terhadap program acara bincang wirausaha
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari konsumen yang
menjadi responden untuk pengisian kuisioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti, misalnya data-data tentang perusahaan seperti data tentang
3. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data ordinal. Data ordinal
adalah data statistik yang diurutkan dari jenjang yang paling rendah
sampai ke jenjang yang paling tinggi atau sebaliknya dari jenjang yang
paling tinggi sampai yang paling rendah dan dalam bentuk kategori atau
klasifikasi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Kuisioner
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan daftar yang berisi sejumlah pertanyaan kepada para
responden yang dipilih menjadi subjek dalam penelitian yang
dilakukan.
b. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data melalui buku-buku,
catatan dan literatur yang ada dalam mendukung penelitian ini.
(Sugiono, 1997:50)
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Uji validitas kuisioner adalah uji tentang ketepatan penggunaan alat
masing-masing item pada kuisioner menggunakan teknik korelasi “Product
Moment” (Suharsimi Akunta, 1996:162) dengan rumus:
Dimana:
r = Korelasi Product Moment
x = Nilai masing-masing butir per item
y = Nilai seluruh butir per item
n = Jumlah responden
Jika rxy rtabel maka dikatakan valid
2. Pengujian Reabilitas
Reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien keterandalan
digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:
s
r = Korelasi setelah koreksi
s
r = Korelasi setengah test (split half) yang diperoleh dari person r.
J. Metode Analisis Data
1. Analisis Persentase
Masalah pertama tentang profil pendengar yang diteliti, dianalisis
dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuisioner,
tentang profil pendengar yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status
pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Analisis digunakan
untuk mengetahui profil konsumen. Jawaban yang diperoleh
dipresentasikan sehingga diketahui profil pendengar.
Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:
N nx P
Dimana:
P = Jumlah persentase
nx = Jumlah yang akan dianalisis
N = Jumlah total
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Masalah kedua tentang preferensi pendengar dan program acara
yang pernah didengarkan di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7
FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis
prioritas kepentingan yaitu mengetahui perbedaan preferensi pendengar
dan menganalisis program acara lokal mana yang pernah didengarkan
Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis ini berdasarkan jawaban
responden dari kuisioner bagian II, dimana pembobotan sebagai berikut:
Peringkat 1 diberi bobot 7
Peringkat 2 diberi bobot 6
Peringkat 3 diberi bobot 5
Peringkat 4 diberi bobot 4
Peringkat 5 diberi bobot 3
Peringkat 6 diberi bobot 2
Peringkat 7 diberi bobot 1
Jawaban responden dari setiap program acara dikalikan dengan
bobot yang diberikan dari setiap program acara. Kemudian dijumlahkan.
Hasil dari perkalian tiap program acara menentukan urutan kepentingan,
dimana hasil yang paling banyak merupakan program acara yang
menjadi prioritas pendengar pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio
88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
3. Analysis of Variance (ANOVA)
ANOVA digunakan untuk mengetahui pola tuning pendengar
dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan jenis pekerjaan. Langkah-langkah pengujian yang
a. Menentukan Hipotesis Penelitian
HO1= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia
pendengar.
HO2= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis kelamin
pendengar.
HO3= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek status
pernikahan pendengar.
HO4= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat
pendidikan pendengar.
HO5= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis pekerjaan
pendengar.
b. Menentukan daerah penerimaan hipotesis
Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis
diperoleh dengan bantuan tabel-F dimana titik kritis ditentukan oleh :
a) Taraf nyata atau signifikan () = 5%
b) Derajat bebas ataudegree of freedom(df) yang terdiri dari :
Numerator = k – 1
Denominator = N – k
c. Menentukan nilai statistik uji :
Nilai statistik uji atau yang disebut dengan F-Ratio dilihat dengan
F-ratio =
n = Banyaknya sample
Xij = Individu ke 1 dari sampel j
k = Banyaknya kolom
x = Mean dari semua populasi
d. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Hipotesis.
Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) ditolak jika F-ratio < F tabel
Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) diterima jika F-ratio > F tabel
e. Menarik kesimpulan
1) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5, ditolak artinya tidak ada
perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis
kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan.
2) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5,diterima artinya ada perbedaan
pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis kelamin, status
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik
MRA Media Divisi Elektronik adalah salah satu divisi dibawah
payung usaha kelompok usaha MRA GROUP yang didirikan untuk
menaungi usaha MRA di bidang elektronik khususnya radio dan televisi.
MRA Media Divisi Elektronik terdiri dari :
a. PT. Surya Mediatama (MRA EMD)
b. PT. Media Network Wahana (MNI)
c. PT. Radio Antar Nusa Djaja (Hard Rock FM Jakarta)
d. PT. Radio Baturiti Menaraswara (Hard Rock FM Bali)
e. PT. Radio Ekacita Swara Buana (Hard Rock FM Bandung)
f. PT. Radio Harini Jaya Mandiri (Hard Rock FM Surabaya)
g. PT Radio Suara Kedjajaan (Trax FM Jakarta)
h. PT. Radio Dinamika Ornamen Ragam Suara (Trax FM Semarang
i. PT Radio Muara Abdinusa ( Cosmopolitan FM Jakarta)
j. PT. Radio Mustika Abadi (I-Radio Jakarta)
k. PT. Radio Gema Dwipa Intinada (I-Radio Bandung)
l. PT. Radio Permata Swaranusa (I-Radio Jogjakarta)
Masing-masing radio memiliki format dan positioning yang
berbeda-beda yaitu :
a. Hard Rock FM, adalah radio “Life Style and entertainment” ditujukan untuk pendengar berusia 20-30 tahun dengan SES menengah
keatas dan memiliki karakter muda, Individualistik, berpikiran terbuka
dan berwawasan.
b. Cosmopolitan FM, adalah radio yang ditujukan untuk perempuan karir yang sudah menikah atau lajang berusia 28-38 tahun dengan SES
menengah keatas yang memiliki kepribadian modern.
c. Trax FM, Adalah radio dengan musik sebagai konsep utama siarannya (music station), ditujukan untuk pendengar dengan usia
15-25 Tahun dengan SES menengah keatas serta memiliki karakter
berani, out going, kreatif, berfikiran terbuka, inovatif, sangat
memperhatikan arus mode dan memiliki kepribadian.
d. I-Radio, adalah radio yang memutar 100% lagu Indonesia, ditujukan untuk pendengar 21-35 tahun dengan SES menengah dan memiliki
karakter berjiwa muda, aktif, enerjik, serta mengikuti perkembangan
dunia.
e. MNI, adalah perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan dan dukungan kepada unit-unit usaha radio.
2. Visi Usaha
Menjadi yang terbaik dibidangnya.
3. Misi Usaha
a. Melakukan inovasi dan kreasi di segala kesempatan.