• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sar"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,

TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA

(2)

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,

TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA

2008

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM

ACARA LOKAL I-RADIO

Oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro

002214119

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si Tanggal,

Pembimbing II

A. Yudi Yuniarto, SE., MBA Tanggal,

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM

ACARA LOKAL I-RADIO

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro

002214119

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : ……...… …...

Sekretaris : ……… ………..

Anggota : ……… ………..

Anggota : ………... ………..

Anggota : ………. ………..

Yogyakarta

Fakultas ekonomi

Universitas Sanata Dharma,

Dekan

Drs. Alex Kahu Lantum, M.S

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“BAIK ITU CUKUP, AKAN TETAPI LEBIH BAIK

ITU MUNGKIN”

“Robertus Danang”

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

 Sang Hyang Gusti Yesus Kristus.

 Orang tuaku yang kusayangi Bapak

Ignatius Sarwan dan Ibu Theresia

Soemini.

 Orang yang kusayangi Carla Eliza Evans

 Kakakku dan Adikku yang aku sayangi

Avila Ratna Maya Dewi dan Monika

Sinta Hendika Sari.

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANEJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Preferensi Pendengar Dan Pola Tuning Dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, Dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I-Radio” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 September 2008 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 13 April 2010 Yang menyatakan

(Robertus Danang Krisdianto)

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Robertus Danang Krisdiantoro

Nomor : 002214119

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul “Preferensi Pendengar dan

Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status

Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara

Lokal I-Radio” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian

saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya

di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 13 April 2010

Pukul : 13.00 WIB

Yang menyatakan

(Robertus Danang Krisdiantoro)

(8)

ABSTRAK

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN

TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Studi Kasus pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Di Jalan Wates Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan, (2) untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin, status penikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, analisis prioritas kepentingan, dan ANOVA (Analisys of Variance). Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan kuesioner yang dibagikan berdasarkan subyek yang ditemui di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “Incidental method”.

Berdasarkan hasil dari analisis data yang mengalir pada masalah kedua yaitu ada perbedaan preferensi pendengar dilihat dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio dan pola tuning pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan mempunyai pola tuning yang baik maksudnya bahwa pendengar suka mendengarkan radio, pendengar selalu mempunyai waktu luang untuk mendengarkan radio, pendengar mempunyai anggapan bahwa radiodapat membantu meningkatkan konsentrasi, pendengar tidak sering berpindah ke chanel yang lain, pendengar selalu menuju ke gelombang radio yang disukai, dan pendengar tidak berpindah sejenak ke chanel yang lain meskipun jeda iklan.

(9)

ABSTRACT

THE PATTERN OF RADIO TUNING AND PROGRAM PREFERNCE OF I-RADIO LOCAL PROGRAM LISTENERS BASED ON AGE, GENDER,

MARITAL STATUS, EDUCATION AND OCCUPATION Case study at PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Wates Street Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

The aim of the research were (1) to create a profile of I-Radio local program listeners based on age, gender, marital status, education and occupation and (2) to identify differences on radio station preference and tuning pattern of I-Radio local program listeners according to age, gender, marital status, education and occupation.

Analysis techniques used were percentage analysis, and importance priority analysis and ANOVA (Analysis of Variance). The analysis was based of a sample size of 100 respondents. Data collection for the research was questionnaires that were distributed in the research location. The sampling technique used was “Incidental Method”.

Based of the sampling results of the data analysis, it can be concluded that there was a difference in listener preference according to age, gender, marital status, education and occupation regarding I-radio local program selection. Furthermore the research indicated that listeners did like listen to the radio, listeners had spare time to listen the radio, listeners believed that radio can support concentration at work. It can also be seen that the listeners did not often change channels, listen predominantly to their favorite radio station and did not change stations during advertisements.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia,

Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan

Terhadap Program Acara Lokal I-Radio. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :

1. Rama Dr. Ir. Paulus Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan

sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan

skripsi.

5. A. Yudi Yuniarto, SE., MBA., selaku dosen pembimbing II yang dengan

sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan

skripsi.

(11)

6. Kepada mas Prasetyo Wibowo selaku Operation Manager I-Radio yang telah

memberikan ijin penelitian dan memberikan data-data yang diperlukan dalam

penelitian.

7. Kepada seluruh crew I-Radio 88.7 FM yang telah membantu memberikan

informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

8. Kepada seluruh i-listeners khususnya di daerah Pelem Gurih yang telah

membantu dalam pengisian kuesioner.

9. Keluarga besar Bruna dan Simon Evans.

10. Keluarga besar F.X Samidi.

11. Keluarga Pakdhe dan Budhe Agus Suprih, Mas Joko, Mbak Maya yang telah

memberikan semangat, perhatian dan kasih sayangnya untukku.

12. Carla Eliza Evans yang memberikan aku perhatian dan kasih sayang,

mengajari aku untuk memahami hidup, dan memberikan semangat aku untuk

menyelesaikan studi.

13. Teman-teman KKP VII di Pundong, Panjangrejo: Wisnu Becak, Bayek Pespa,

Leo PK, Alm. Tian Gimbal, Heru Sutimbul, Lilik Pekox, Gendhon, Trisulo

dan teman-teman seperjuangan lainnya.

14. My best friends Jessica Dunn, Sarah Rennie Fay, CC Ngomple, Belex, Becak,

Bayek, Unggul Su’Iskak’, Nano Bagong, Blackedet, Pak Bina, Yoga Budhi

Anduk, Bandenk, Gembik Sablon, Rwin Bolep, Bowow Kartun, tengs buat

support dan gojeg kerenya!

15. Dayu Riot Family yang semakin riot, makasih atas kebersamaan dan

keceriaanya, ayo kita buat dayu semakin riot..hahaha!

(12)

16. Teman-temanku di Semarang Omen, C’toel, Kadet, Doni Lemu, Darso,

Udjok, Gedhex, Yanu, dan Ableh yang telah memberikan semangat untuk

cepat lulus.

17. Komunitas Clothing Joly Joker, Whyzein, Blessure (R.I.P), Madman, G20,

Routhing (R.I.P), etc.

18. Komunitas Munggur Street Oi, Jovan Riot, Ipe Chicriotic, Gudhel, Kopret

Tambun, dan Godhex yang telah menunjukkan arti hidup sebenarnya, KEEP

SURVIVE GUY’S!!

19. THE BANDEL’S (R.I.P) are nonok, tommy, danang, dan Rwin yang sudah

memberikan semangat dalam berkarya!

20. Ganang Computer (Mas Ganang, Vindo, dan Unggul Iskak) yang membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini, makasih banyak ya pren!

21. Thanx to Grand Impreza 100 H 4120 RG yang telah mengantar dan

menemaniku kemanapun aku pergi.

22. Buat anjing-anjingku RAWKY (R.I.P) dan RAMBO yang selalu setia

menjaga keamanan di Dayu Riot.

23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, saran, kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini

akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 31 Juli 2008

Penulis

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Pelaporan ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS... 7

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8

(14)

C. Jasa ... 9

1. Pengertian Jasa ... 9

2. Karakteristik Jasa ... 9

D. Kualitas Pelayanan ... 12

1. Definisi dan perspektif kualitas ... 12

2. Manfaat kualitas ... 13

3. Konsep kualitas jasa ... 14

E. Kepuasan Pelanggan ... 14

1. Pengertian kepuasan pelanggan ... 14

2. Model kepuasan pelanggan ... 15

3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ... 16

4. Harapan dan kepuasan pelanggan ... 18

F. Radio Sebagai Media Komunikasi ... 19

1. Karakteristik Radio ... 20

2. Format Radio ... 21

3. Pendengar Radio ... 22

4. Promosi di radio ... 23

G. Programa Radio ... 24

1. Definisi Programa Radio ... 24

2. Fungsi Programa Radio ... 26

H. Penyiaran ... 27

(15)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30

C. Lokasi Penelitian ... 30

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Definisi Operasional ... 32

F. Populasi dan Sampel ... 32

G. Teknik Pengumpulan Sampel ... 33

H. Data Yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

J. Metode Analisis Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 41

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 41

1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik ... 41

2. Visi Usaha ... 42

3. Misi Usaha ... 42

B. Profil Perusahaan ... 43

1. Lokasi Perusahaan ... 44

2. Logo I-Radio 88.7 FM Jogja ... 45

(16)

3. Waktu Operasional I-Radio Jogja ... 45

4. Format Siaran I-Radio Jogja ... 45

5. Target Dan Profil Pendengar ... 46

6. Data Teknis I-Radio Jogja ... 46

C. Sumber Daya Manusia ... 47

D. Struktur Organisasi ... 49

1. Operation Manager ... 49

2. Produksi ... 51

3. Program Coordinator ... 51

4. Account Executive ... 54

5. Secretary And Traffic ... 56

6. Advertising And Promotion ... 57

7. Senior Accountant ... 58

8. General Affair ... 60

9. Research and Development ... 60

10. Broadcast Operator ... 61

11. Creative Assistant And Producer ... 61

12. Reporter ... 62

13.Penyiar ... 62

14.Office Boy ... 63

15. Security ... 63

E. Program Acara ... 63

1. Program Harian ... 63

(17)

2. Program Spesial ... 64

a. Ojo Sare (Obrolan Jogja Sabtu Sore) ... 64

b. Melodi Cinta ... 65

c. Idaman (i-Radio di Akhir Minggu Anda) ... 65

d. Bincang Wirausaha ... 66

3. Insert Program ... 67

4. Tailor Made Program ... 67

BAB V DESKRIPSI PENELITIAN ... 69

A. Deskripsi Penelitian ... 69

1. Arti dan Tujuan ... 69

2. Kuesioner ... 70

B. Teknik Pengujian Instrumen ... 72

1. Hasil Pengujian Validitas ... 72

2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74

C. Teknik Pencarian Data ... 75

D. Analisis Data ... 76

1. Analisis Persentase ... 76

2. Program Acara Yang Pernah Didengarkan ... 79

3. Analisis Preferensi Pendengar ... 80

4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 84

E. Pembahasan ... 86

1. Analisis Persentase ... 86

(18)

2. Program Yang Pernah Didengarkan ... 87

3. Analisis Preferensi Pendengar ... 87

4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 88

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

C. Keterbatasan ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN

(19)

DAFTAR TABEL

A. Tabel V.1 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Pola Tuning ... 73

B. Tabel V.2 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 76

C. Tabel V.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 77

D. Tabel V.4 Karakteristik Responden Menurut Status Pernikahan ... 77

E. Tabel V.5 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 78

F. Tabel V.6 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 78

G. Tabel V.7 Tabel Ditribusi Frekuensi ... 79

H. Tabel V.8 Preferensi Pendengar Berdasarkan Tingkat Usia ... 80

I. Tabel V.9 Preferensi Pendengar Berdasarkan Status Pernikahan ... 81

J. Tabel V.10 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

K. Tabel V.11 Preferensi Pendengar Berdasarkan.Tingkat Pendidikan ... 82

L. Tabel V.12 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 83

M. Tabel V.8 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Usia ... 84

N. Tabel V.9 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Jenis Kelamin ... 84

O. Tabel V.10 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Status Pernikahan ... 85

P. Tabel V.11 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 85

Q. Tabel V.12 Tabel Hasi Uji f Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 86

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Sarana informasi digunakan oleh berbagai masyarakat, baik itu untuk

sarana pribadi maupun untuk sarana usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidup yang begitu kompleks. Pada masa sekarang ini sarana informasi telah

mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Untuk bidang jasa

informasi dan hiburan audio visual, dapat dilihat pada saat ini televisi swasta

nasional di Indonesia ada sepuluh, yaitu : RCTI, SCTV, TPI, ANTV,

INDOSIAR, GLOBAL TV, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, dan

LATIVI. Untuk televisi swasta daerah, seperti CAKRA TV, RBTV,

BOROBUDUR TV, dan JOGJA TV. Untuk perkembangan radio swasta

sendiri yang tergabung dalam PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta

Nasional Indonesia) di Indonesia hampir mencapai jumlah 1500 buah stasiun

radio.

Diakui atau tidak media radio sampai saat ini masih menjadi alternatif

pilihan bagi masyarakat kita. Baik itu sebagai sarana hiburan, informasi,

maupun sarana komunikasi. Sebagai sarana informasi radio memiliki

competitive advantagedibandingkan media lain. Competitive advantageyang

dimiliki oleh radio adalah bahwa radio bersifat fleksibel, artinya dapat

didengar sambil melakukan berbagai aktivitas. Selain fleksibel radio juga

(21)

diinginkan. Dari segi biayanya sendiri radio relatif lebih murah dibanding

media lainnya dalam memberi hiburan dan informasi.

Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan informasi dan

komunikasi radio sebagai salah satu sarananya, pada saat ini telah banyak

stasiun radio berdiri dan berkembang. Di Yogyakarta saat ini ada 43 stasiun

radio. Mereka bersaing untuk dapat tetap eksis sebagai suatu bentuk usaha

komersial. Dengan adanya kompetisi tersebut kelangsungan hidup perusahaan

sangat bergantung kepada cara pengelolaan manajemen masing-masing

perusahaan otobis. Dengan keberadaannya sebagai perusahaan umum yang

bersifat kegunaan umum (public utility) dan kompetisi untuk mencari

keuntungan, maka perusahaan haruslah mencari terobosan baru untuk

meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

Keberadaan konsumen sebagai pengguna jasa merupakan sumber

untuk meningkatkan penghasilan dan memperoleh laba. Supaya produk yang

dihasilkan oleh perusahaan diminati dan memuaskan konsumen, maka pihak

perusahaan harus memperhatikan keberadaan konsumen dan melihat

bagaimana harapan dari konsumen terhadap kinerja dari perusahaan itu

sendiri, melalui berbagai kegiatan pelayanan dan membandingkan dengan

keberadaan sebenarnya yang dirasakan konsumen. Pendek kata, perusahaan

ingin mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk layanan

informasi yang telah diberikan oleh perusahaan.

Selanjutnya, dengan mengetahui sikap sebenarnya dari pelanggan

(22)

perbaikan-perbaikan untuk dapat lebih memuaskan pelanggan. Bagaimana

perusahaan yang mampu memuaskan konsumen dari pelayanan yang akan

dapat membuat tetap eksis dalam persaingan. Berkaitan dengan itu maka,

penulis tertarik mengadakan penelitian dengan memilih judul “Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I – Radio”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status

pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan?

2. Apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai

kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat

pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi sebagai berikut:

1. Pendengar dalam penelitian ini adalah pendengar yang suka mendengarkan

program acara di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM.

Pendengar yang dijadikan responden sebanyak 100 responden.

2. Program acara lokal yang akan diteliti antara lain: program acara pagi-pagi,

program acara sore-sore, program acara malam-malam, ojo sare (obrolan

jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman (i-radio di akhir minggu anda),

(23)

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia,

jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan?

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola

tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status

pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program

acara lokal I-Radio?

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengharapkan hasil

penelitian ini dapat berfungsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan

seperti bagi:

1. Bagi penulis adalah untuk memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir

penulis tentang dampak program acara lokal di sebuah stasiun radio dan

untuk mengetahui sampai seberapa jauh teori yang diperoleh penulis di

perguruan tinggi dapat diterapkan dalam praktek, dengan kata lain,

membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.

2. Sebagai referensi bagi Universitas Sanata Dharma serta mahasiswa lain

yang mungkin tertarik pada masalah yang sama agar dapat melakukan

penyempurnaan-penyempurnaan terhadap penelitian yang pernah

(24)

3. Sebagai masukkan bagi pihak stasiun radio terutama pada program acara

lokal agar dapat mengetahui preferensi pendengar khususnya yang suka

mendengarkan program acara lokal, sehingga lebih dapat mengambil

kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan.

F Sistematika Pelaporan

Sistematika laporan dari penelitian ini adalah:

BAB I. Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II. Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang akan digunakan

sebagai dasar dalam mengolah data yang penulis peroleh.

BAB III. Metodologi Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan sampel, data yang diperlukan, sumber

data, jenis data dan teknik pengumpulan data, teknik pengujian

instrumen (uji validitas dan uji reabilitas) dan metode analisis data.

BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini mengemukakan tentang sejarah dan alokasi

perusahaan, perkembangan perusahaan, bidang usaha dan struktur

(25)

BAB V. Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang proses dan hasil analisis data yang telah

dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah

ditentukan disertai dengan pembahasan.

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan

(26)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran

Setiap organisasi pasti mengharapkan agar tujuan yang telah

ditetapkan akan dapat tercapai dengan baik. Maka diperlukan adanya

pengelolaan yang baik dari semua kegiatan, diantaranya kegiatan pemasaran.

Hal tersebut dikarenakan persaingan di dunia usaha yang telah begitu ketat

telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih

efektif agar produknya dapat diterima dan memuaskan konsumen. Jika hal ini

dapat berlangsung dengan baik, maka perusahaan tersebut akan mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk melaksanakan hal diatas,

sebuah perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran.

Beberapa ahli mendefinisikan pemasaran secara berbeda-beda, namun

pengertian yang terkandung dalam definisi-definisi tersebut sebenarnya sama.

Perbedaan tersebut dikarenakan tinjauan mereka yang melihat dari sudut

pandang masing-masing, dimana ada yang menitikberatkan pada segi produk,

manajemen, dan ada juga yang menitikberatkan pada semua segi tersebut

sebagai sebuah sistem.

Menurut Kotler (2001:9) pemasaran adalah suatu proses yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan orang lain.

(27)

Menurut William J. Stanton (Swastha, 1985:7) pemasaran adalah

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, mendistribusikan, menentukan harga, mempromosikan

barang-barang yang memuaskan keinginan dan kebutuhan baik kepada

konsumen yang ada pada saat ini maupun konsumen potensial.

Berdasarkan beberapa definisi dan pendapat diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya pemasaran mencakup usaha yang dimulai

dengan mengidentifikasikan hal-hal berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berkaitan dengan

perencanaan dan penentuan harga dari barang dan jasa yang dapat

memuaskan konsumen.

2. Mempromosikan produk dan jasa sehingga konsumen tertarik untuk

membelinya.

3. Mendistribusikan produk barang dan jasa melalui saluran distribusi

yang ada.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Sebelum memahami pengertian manajemen pemasaran, haruslah

terlebih dahulu kita mengetahui kosep manajemen. Menurut Stoner, Freeman

dan Gilbert (1996;7) manajemen adalah proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin dan berusaha mengendalikan pekerjaan

anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk

(28)

Menurut Kotler (2001:9) manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaraan yang

memenuhi sasaran-sasaran baik itu individu maupun organisasi.

C. Jasa

1. Pengertian Jasa

Sebenarnya membedakan antara barang dan jasa sangat sulit

dilakukan, misalnya karena pembelian suatu barang sering dilengkapi

dengan jasa-jasa atau sebaliknya, pembelian jasa sering disertai dengan

barang-barang.

Menurut Kotler (1997:83) yang dimaksud dengan definisi jasa

adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu.

2. Karakteristik Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya

dari barang yaitu: (Tjiptono, 1995:108-110)

a. Intangibility

Adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba atau

sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan atau

(29)

b. Inseparability

Umumnya juga diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang

bersamaan.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas

dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut

dihasilkan.

d. Perishability

Jasa tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah bila

permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan

terhadap permintaan tersebut sebelumnya.

3. Jenis-jenis Jasa

Jasa dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu:

a. Jasa Industri (Industrial service)

Jasa Industri disediakan untuk organisasi dalam lingkup yang luas,

termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non laba

dan pemerintah.

Contohnya: jasa arsitektur, auditing, komunikasi, jasa stenografi, dsb.

b. Jasa konsumen (Customer service)

Jasa konsumen banyak digunakan secara luas oleh masyarakat.

Penggolongan jasa konsumen sangat relatif, penggolongan ini hanya

(30)

1) Jasa Konvenien

Jasa konvenien adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering

dan masyarakat membelinya dengan usaha yang minimal.

Biasanya, lokasi merupakan variabel pemasaran yang sangat

penting bagi jasa konvenien. Sedangkan harga bukanlah

merupakan faktor yang penting dalam pembelian jasa konvenien.

2) Jasa Shopping

Jasa shopping adalah jasa yang dibeli oleh masyarakat sesudah

mengadakan perbandingan kualitas, harga dan reputasi. Konsumen

membutuhkan informasi untuk membandingkan jasa shopping,

sehingga komunikasi menjadi lebih penting daripada lokasi yang

menjadi variabel pemasaran. Untuk jasa shopping, promosi

(komunikasi) merupakan faktor sukses apabila produk tersebut

dibutuhkan oleh konsumen.

3) Jasa Spesial.

Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya

khusus dengan cara tertentu dengan pembayaran yang lebih besar.

Variabel pemasaran yang penting adalah faktor sukses dan

pelaksanaannya. Harga dan lokasi secara relatif hanya merupakan

(31)

D. Kualitas Pelayanan

1. Definisi dan perspektif kualitas

Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, sumberdaya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan.

Perspektif kualitas dapat diklasifikasikan kedalam lima

kelompok yaitu:

a. Transcendetal approach

Dalam ancangan ini, kualitas dipandang sebagai innate excellence

yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namun sukar untuk

didefinisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan. Perspektif ini

menegaskan bahwa orang hanya bisa belajar memahami kualitas

melalui pengalaman yang didapatkan dari eksportir berulangkali.

b. Product-based approach

Ancangan ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik

dan atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur.

Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah

beberapa unsur atau atribut yang dimiliki oleh produk.

c. User-based approach

Ancangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung

pada orang yang menilainya sehingga produk yang paling memuaskan

(32)

d. Manufacturing-based approach

Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada

praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan

kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan.

e. Value-based approach

Ancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga. Dengan

mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga. Kualitas

didefinisikan sebagaiaffordable excellence.

Rust, Moorman dan Dickson (2002) mengatakan bahwa perspektif

kualitas didalam departemen pemasaran dipandang sebagai customer

perceived quality yang menekankan pada kualitas yang diterima oleh

pelanggan yang ada terhadap produk yang telah mereka terima dari suatu

usaha.

2. Manfaat kualitas

Tjiptono dan Chandra (2005:115) mengatakan bahwa kualitas

berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan

dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling

menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan

emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan dan kebuthan spesifik pelanggan. Pada

gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana

perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan

(33)

3. Konsep kualitas jasa

Tjiptono dan Chandra (2005:119) mengatakan bahwa konsep

kualitas jasa terkait erat dengan sikap atau cara karyawan dalam melayani

pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan

keunggulan layanan. Keunggulan seperti ini dibentuk melalui

pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan erat yaitu kecepatan,

ketepatan, keramahan, dan kenyamanan layanan. Sekalipun upaya

mewujudkan keunggulan layanan bukanlah pekerjaan mudah, namun

apabila sebuah organisasi mampu melakukannya, maka manfaat

yang didapatkan sangat besar baik bagi perusahaan, pelanggan

maupun karyawan.

Parasuraman, et al (1985) mengatakan kualitas jasa bisa

diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan

serta ketepatannya dalam mengimbangi harapan pelanggan sehingga ada

dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan

dan jasa yang dirasakan/dipersepsikan dari yang diberikan oleh pemberi

layanan.

E. Kepuasan Pelanggan

1. Pengertian kepuasan pelanggan

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”

(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat).

Sehingga kepuasan bila diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau

(34)

Sementara definisi kepuasan menurut Oxford Advanced Learner's

Dictionary (2000) adalah perasaan terbaik yang kamu miliki ketika kamu

menyenangi sesuatu atau ketika sesuatu yang kamu cari untuk sangat

diinginkan. Sedangkan Engel mengatakan kepuasan pelanggan merupakan

evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya

memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan.

Kotler mengatakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja yang diharapkan dengan harapannya.

Giese dan Cote (2000) menyusun definisi yang spesifik kontekstual

dari kepuasan pelanggan yaitu:

a. Kepuasan pelanggan merupakan respon emosional dan kognitif.

b. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu yang spesifik.

c. Ditujukan bagi aspek penting dalam pemerolehan atau konsumsi

produk.

2. Model kepuasan pelanggan

Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para

pelanggan yang puas. Dimana secara garis besar riset-riset kepuasan

pelanggan didasarkan pada tiga teori utama yaitu:

a. Contrast theory berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan

kinerja produk aktual dengan ekspektasi pra-pembelian.

b. Assimilation theorymengatakan bahwa evaluasi purna beli merupakan

(35)

c. Assimilation-contrast theory berpegangan efek asimilasi atau efek

kontras merupakan fungsi dari tingkat kesejangan antara kinerja yang

diharapkan dengan kinerja yang aktual.

3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur

tingkat kepuasan pelanggan. Empat metode untuk mengukur

kepuasan pelanggan yaitu:

a. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu

memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pelanggan untuk

menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang

dipakai meliputi kotak saran, via telepon dan via sms.

b. Ghost shoping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan

beberapa orang untuk berperan sebagai pelanggan, lalu mereka

menyampaikan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan dari

produk pesaing.

c. Lost customer analysis

Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti membeli atau beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh

(36)

d. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya penelitian kepuasan pelanggan dilakukan melalui

metode survey, baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi.

Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan

berbagai cara, diantaranya:

1) Directly reported satisfaction

Pengukuran dilakukan secara langsung melalui

pertanyaan-pertanyaan.

2) Direven dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut harapan dan kinerja yang

dirasakan.

3) Problem analysis

Responden diminta mengungkapkan dua hal pokok yaitu

mengenai masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan

penawaran dan organisasi dan saran-saran untuk melakukan

perbaikan.

4) Importance-performance analysis

Responden diminta merangking berbagai elemen dari penawaran

berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen, selain itu

responden juga diminta mengurutkan seberapa baik kinerja setiap

(37)

4. Harapan dan kepuasan pelanggan

Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor,

diantaranya pengalaman dimasa lampau, opini teman, informasi dan janji

perusahaan dan pesaing. Ada beberpa penyebab utama tidak terpenuhinya

harapan pelanggan. Diantara beberapa faktor penyebab itu ada yang dapat

dikendalikan penyedia jasa. Hal tersebut membuat penyedia jasa harus

mengambil inisiatif agar dapat memahami dengan jelas instruksi dari

klien dan klien mengerti benar apa yang diberikan oleh perusahaan.

Sebelum menggunakan jasa, pelanggan sering memiliki empat

skenario jasa yang berbeda mengenai apa yang dialaminya yaitu:

a. Jasa ideal

b. Jasa yang diharapkan

c. Jasa yang selayaknya diterima

d. Jasa minimum yang dapat ditoleransi

Apabila jasa minimum yang dapat ditoleransi yang diharapkan, lalu

yang terjadi sama dengan atau melampaui harapan tersebut maka timbul

kepuasan. Sebaliknya bila yang diharapkan adalah jasa yang ideal maka

bila yang terjadi kurang dari yang diharapkan maka timbul ketidakpuasan.

Bila yang diharapkan adalah jasa minimum yang dapat diterima maka

semakin besar kemungkinan tercapainya kepuasan. Kadangkala pelanggan

memandang apa yang selayaknya ia terima, walaupun itu berbeda pada

(38)

F. Radio Sebagai Media Komunikasi

Radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.

(KBBI, 1995:808).

Radio adalah bentuk media elektronik yang utama sebelum munculnya

media elektronik yang lebih populer yaitu televisi. Radio merupakan media

komunikasi karena radio dapat berfungsi sebagai wahana penyampaian

informasi dan hiburan antara pengelola radio dengan pendengar. Informasi

yang disajikan radio bentuknya antara lain berupa berita peristiwa

(internasional, nasional, dan lokal), berita ekonomi, berita lalu lintas, berita

cuaca, berita hiburan, berbagai bentuk tips prakstis, dan talkshow. Bentuk

hiburan yang ditampilkan sebagian besar dalam bentuk musik selain itu,

terdapat bentuk beberapa hiburan antara lain, seperti sandiwara radio dan

talkshow yang berhubungan dengan hiburan dan gaya hidup. Sebagai salah

satu bentuk media massa, radio menjadi pilihan produsen untuk

mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen sasaran.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, terjadi perubahan bentuk fisik

radio menjadi lebih ringkas dan dapat difungsikan secara bergerak, tidak

terpaku hanya di satu lokasi saja. Selain dari sisi teknologi radio penerima,

terjadi juga peningkatan mutu teknologi dari sisi pemancar radio yang

menawarkan kualitas suara yang lebih prima. Radio menjadi salah satu pilihan

sebagai sumber informasi dan hiburan dalam perjalanan. Dengan demikian

ada tiga kelompok besar pendengar radio, yaitu pendengar di rumah,

(39)

Untuk memahami mengenai radio sebagai media komunikasi, maka

pembahasan mengenai radio akan dibagi menjadi empat bagian, yaitu

karakteristik radio, format radio, publik radio, dan promosi di radio.

(Ekananda, 1994:12-15).

1. Karakteristik Radio

a. Harga radio relatif tidak mahal

Radio merupakan media komunikasi yang efektif dalam memberikan

informasi dan hiburan karena harganya tidak mahal sehingga dimiliki

oleh banyak orang.

b. Selektif

Radio memiliki derajat yang tinggi dalam selektivitasaudiensmelalui

berbagai stasiun radio yang menawarkan beragam format program dan

lingkup geografis. Radio dapat menanggapi pendengar yang tidak

dapat dilakukan oleh media yang lain dan lebih fokus pada pendengar

yang spesifik. Penonton yang sedikit menonton televisi atau pembaca

yang kurang membaca koran, lebih memilih mendengarkan radio.

c. Fleksibilitas

Radio adalah media komunikasi yang fleksibel, karena radio dapat

menyesuaikan peran, informasi dan hiburan yang disampaikan dengan

kondisi pendengar yang dituju. Radio juga dapat menyiarkan dengan

segera berita terakhir dibandingkan media lain, sehingga nilai

(40)

d. Melibatkan Imajinasi

Keunggulan radio untuk melibatkan imajinasi pendengar seringkali

luput dari perhatian lain. Karena keterbatasan dalam hal visual, para

penyiar radio berusaha untuk melibatkan imajinasi pendengar untuk

membayangkan wujud visual pesan dalam suatu komunikasi yang

disampaikan kepada pendengar.

e. Sebagai pendukung kegiatan lokal

Stasiun radio merupakan bagian integral dari suatu komunitasnya,

maka stasiun radio dapat mendukung berbagai kegiatan di wilayahnya,

misalnya penyelenggara seminar dan pendengar musik.

2. Format Radio

Strategi komunikasi di radio sering disebut sebagai format.

Pengertian format adalah perspektif dan tata bahasa yang digunakan dalam

penyajian materi program. Perspektif memiliki pengertian sebagai cara

“melihat” atau mendefinisikan berbagai fenomena. Dalam penentuan

format ini, radio menyesuaikan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang

dimiliki pendengarnya.

Pemilihan kata, penekanan kata, dan kosakata merupakan strategi

yang digunakan untuk menghidupkan hubungan dengan pendengarnya.

Selain pemilihan kata, radio menyesuaikan dengan pola kehidupan

sehari-hari pendengar yang ditujunya. Hal yang diperhatikan adalah aktivitas

dalam satu hari, hari-hari sibuk dalam satu minggu, dan bagaimana

(41)

disesuaikan dengan pendengar adalah pemilihan musik dengan ritme

kehidupan yang dilaui oleh pendengar sehari-hari.

Penyelenggara radio dihadapkan pada pilihan dua konsumen yang

dituju, namun demikian dapat sekaligus menjadi pembatas jumlah

pendengar karena adanya unsur seleksi. Penyesuaian format dengan target

pendengar juga berakibat pada pemilihan gaya penyiar, materi siaran, dan

pemilihan lagu.

3. Pendengar Radio

Keistimewaan radio dibanding dengan media komunikasi lainnya

adalah kemampuan untuk selalu menemani pendengar di dalam kegiatan

mereka. Bahkan radio sebagian besar pendengarnya adalah bagian dari

kegiatan itu sendiri, seperti mendengarkan radio dalam mobil atau pada

saat bekerja. Alasan utama mengapa pendengar memilih stasiun radio

favorit adalah karena radio tersebut dapat memenuhi minat spesifik dari

pendengarnya.

Pendengar radio juga memiliki kecenderungan loyal kepada stasiun

radio yang sesuai dengan subkulturnya. Namun demikian seorang

pendengar sering memiliki preferensi lebih dari stasiun radio sebagai

alternatif jika perubahan mood, sekedar ingin tahu, atau ada orang lain

yang mengendalikan pencari gelombang. Radio telah menjadi bagian hidup

sehari-hari, sehingga hubungan yang tercipta antara keduanya lebih bersifat

(42)

4. Promosi di radio

Penunjang kelangsungan hidup stasiun radio adalah iklan.

Pemilihan target pendengar mengakibatkan perusahaan pengiklan akan

mempertimbangkan kecocokan berpromosi menggunakan media tersebut

(radio). Selain kesesuaian dengan stasiun radio yang dipilih, perusahaan

pengiklan juga harus memperhatikan kategori produk yang ditawarkan.

Untuk menarik perhatian pendengar dapat dilakukan antara lain dengan

menggunakan musik, humor, dan kata kunci yang mudah diingat.

Radio sebagai media komunikasi massa memiliki keunggulan dapat

dekat dengan pendengarnya karena kesesuaian format dengan gaya

hidup dan kehidupan sehari-hari pendengarnya. Kemajuan teknologi yang

memungkinkan radio dapat bergerak (mobile) sesuai dengan aktivitas

para pendengarnya. Kondisi ini mengakibatkan radio bisa didengarkan

dimana saja.

Dengan mengetahui peran radio dalam kehidupan sehari-hari, maka

dapat dimengerti bila radio memiliki posisi tersendiri bagi pendengarnya

berdasarkan persepsi masing-masing pendengar. Jika acara-acara suatu

radio disenangi oleh seorang pendengar, maka persepsi yang dimilikinya

terhadap radio tersebut juga akan memiliki posisi yang lebih tinggi bagi

pendengar itu dibandingkan dengan stasiun radio lain. Seseorang yang

menyenangi siaran radio tertentu akan lebih senang mendengarkan siaran

(43)

G. Programa Radio

1. Definisi Programa Radio

Dalam “broadcasting and telecommunication” Bittner (1997;9),

mengungkapkan “Just as a store sells goods. Broadcasting sells

programming. Just a store owners set prices for their goods. Broadcaster

set rates for the commercials that will share time with programming”

Programming atau programa adalah produk yang dijual pengelola

media ke pengiklan. Sebagai konsekuensinya, iklan tersebut akan

ditempatkan bersama dengan programming. Produk ini akan berupa

serangkaian program beserta isi yang terkandung didalamnya, yang

tersusun dalam penjadwalan yang sedemikian rupa. Rangkaian inilah yang

dijual kepada pengiklan, sehingga diantara program tersebut biasanya

ditempatkan pesan komersial pengiklan.

Konsep programa diatas senada dengan pengertian darwanto

tentang istilah programa. Onong U. Efendi (1991;112-125), programa

adalah komposisi dari beberapa acara yang diatur atau disusun dengan pola

mozaik untuk waktu yang sesuai, sasaran atau audiens beserta kondisi

objektifnya, dan progam tersebut harus diselenggarakan secara konsekuen

dan teratur serta harus baik untuk disiarkan kepada khalayak.

Program itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu paket produksi

yang memiliki nama atau judul cerita dan credit title serta diproduksi oleh

lembaga tertentu (misalnya radio jaringan). Sebagai sebuah paket, sebuah

program biasanya menyangkut jenis content, cara penyajian, hingga pilihan

(44)

yang berpedoman pada programming (programa) yang disusun oleh

pengelola radio dalam aktivitas programa.

Programa tidak memerlukan pola yang baku. Perencanaan serta

pelaksanaannya tergantung dari sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh

masing-masing radio siaran. Programa dalam sebuah radio siaran meliputi

tiga hal yaitu:

a. Pembagian bahan siaran

Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan bahan-bahan

siaran yang dianut oleh badan-badan radio siaran di dunia, yaitu

pembagian menurut unsur acara siaran dan pembagian menurut tujuan

acara siaran.

b. Pembagian waktu siaran

Meliputi waktu siaran pagi, siang, petang dan malam.

c. Perencanaan siaran

Terdiri dari rencana siaran bulanan, pekanan dan harian.

Bukan tidak mungkin bahwa kegiatan programa yang telah

direncanakan ataupun dilaksanakan dapat mengalami berbagai macam

perubahan. Tentu saja perubahan yang dilakukan untuk mendapatkan

hasil yang terbaik dan mampu memuaskan keinginan pendengar dan

pemasang iklan.

Dalam kondisi ketatnya persaingan antar stasiun radio dalam

memperebutkan pendengar dan pengiklan, Budi sayoga

mengemukakan bahwa programan adalah strategi dan taktik bagi

(45)

cermat mengenai sebuah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus

sebagai sebuah aktivitas, programa adalah kegiatan pada manajemen

siaran dalam merencnakan program-program siaran, kemudian

menyusun dan menempatkannya kedalam jadwal penayangan dalam

periode tertentu (bulanan,mingguan ataupun harian), untuk menarik

minat pendengar / audiens yang dituju stasiun radio tersebut.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa programa adalah

sebuah kegiatan dalam manajemen siaran yang meliputi aktivitas

pemilihan program, penjadwalan, serta pengawasan program.

Dalam manajemen penyiaran, pemilihan program serta penyusunan

jadwal dapat dimasukkan kedalam kelompok besar aktifitas

perencanaan program.

2. Fungsi Programa Radio

Programa yang dilakukan oleh sebuah stasiun radio mempunyai

beberapa fungsi, antara lain :

a. Agar kegiatan penyiaran berkesinambungan secara nyata dari hari ke

hari karena pendengar mempunyai kecenderungan apabila menyukai

suatu program acara, mereka akan terus mendengarkan program demi

program dan tidak akan meninggalkan stasiun radio tersebut.

b. Untuk mengatasi persaingan dengan stasiun radio penyiaran lainnya,

program acara yang disajikan harus berbeda dengan stasiun radio

lainnya dan dibuat semenarik mungkin, sehingga menjadi program

(46)

c. Menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal ini merupakan upaya

untuk mengembangkan kebiasan mendengarkan. Semakin lama waktu

pendengar mengikuti program, maka akan berdampak pada

lamanya pemasang iklan untuk melakukan promosi. Selain itu juga

dapat berfungsi sebagai acuan dalam merencanakan program baru

yang akan dibuat.

d. Mencari, memperoleh ide dan materi kreatif. Dalam melakukan

programa, para pekerja di industri radio dituntut untuk memperoleh

ide dan materi kreatif, yang pada akhirnya akan diolah dan

direalisasikan ke dalam sebuah program baru yang berupaya menarik

dan memperoleh jumlah pendengar sebanyak mungkin.

e. Melakukan spekulasi yang tinggi. Spekulasi yang tinggi sangat

diperlukan dalam melakukan kegiatan programa. Tidak ada

seseorangpun yang dapat meramalkan apakah sebuah program akan

berhasil atau tidak. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan

penelitian. Penghitungan, serta pelaksanaan yang cermat dan tepat

dalam kegiatan programa.

H. Penyiaran

Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun

televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi

(J.B. Wahyudi, 1994:1). Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Siaran

(47)

masyarakat. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa,

yang lahir di dunia berkat perkembangan teknologi elektronika.

Kegiatan penyiaran dilakukan oleh organisasi penyiaran. Organisasi

penyiaran bersifat public sector, privat sector, bisa pula bersifat no for profit

(non-profit oriented).

Makna aktual dalam penyiaran menjadi berbeda dibandingkan dengan

makna pada media massa cetak, karena melalui penyiaran, penyiaran

peristiwa, pendapat dalam realita yang tengah terjadi sudah dapat langsung

disajikan kepada khalayak melalui proses siaran langsung.

Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu

rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau suara dan atau visual atau

gambar yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik

melalui udara (terestrial dan satelit) maupun kabel dan atau serat optik yang

dapat diterima oleh pesawat penerima (radio atau televisi) (J.B. Wahyudi,

1994:8).

Output penyelenggaraan penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda

abstrak yang sangat potensial untk dipergunakan mencapai tujuan yang

bersifat idiil maupun materiil. Siaran dapat berupa siaran audio (radio), dapat

pula dalam bentuk siaran audio visual gerak dan sinkron, seperti pada siaran

televisi.

Siaran, baik siaran radio maupun televisi, berkembang menjadi mata

(48)

konsumen. Siaran dapat dijual dan dapat dipakai untuk sarana menjual hasil

produk atau jasa. Hal ini dikarenakan sasaran khalayak masyarakat dapat

dijangkau melalui siaran relatif sangat besar. Itulah sebabnya, siaran dapat

(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu kemudian data yang diperoleh

diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku

pada objek yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pendengar yang pernah

mendengarkan program acara pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio

88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Objek penelitian ini adalah preferensi pendengar dan pola tuning

terhadap program acara lokal pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio

88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman,

Yogyakarta pada bulan April – Mei 2008.

(50)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

diteliti sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini.

Variabel dalam penelitian ini:

1. Profil pendengar I-Radio yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status

pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

2. Preferensi pendengar I-Radio terkait dengan program acara lokal yang

meliputi: program acara pagi-pagi, program acara sore-sore, program acara

malam-malam, ojo sare (obrolan jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman

(i-radio diakhir minggu anda), bincang wirausaha.

3. Pola tuning yang meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola

tuning dapat diukur dengan memberikan skor pada setiap jawaban dari

pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan skala likert (Sugiyono hal : 26)

sebagai berikut:

a. Jawaban sangat setuju (SS) diberi bobot 5, berarti pendengar sangat

tertarik mendengarkan radio.

b. Jawaban setuju (S) diberi bobot 4, berarti pendengar tertarik

mendengarkan radio.

c. Jawaban netral (N) diberi bobot 3, berarti pendengar cukup tertarik

mendengarkan radio.

d. Jawaban tidak setuju (TS) diberi bobot 2, berarti pendengar kurang

tertarik mendengarkan radio.

e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi bobot 1, berarti pendengar

(51)

E. Definisi Operasional

1. Profil pendengar merupakan karakteristik dari pendengar I–Radio, yang

meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan

jenis pekerjaan.

2. Preferensi pendengar I-Radio adalah pilihan pendengar I-Radio untuk

mendengarkan program-program acara lokal yang paling disukai

di I-Radio. Preferensi pendengar mengenai program acara secara

keseluruhan, mereka memiliki beberapa indikator/petunjuk yang bisa

dilihat. Pendengar mungkin tersenyum ketika mereka berbicara mengenai

acara yang ada di radio. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang bagus

tentang program acara tersebut. Senyum merupakan suatu bukti bahwa

seseorang tertarik, cemberut, sebaliknya mencerminkan ketidak

tertarikan. Istilah preferensi program acara merupakan label yang

dipergunakan untuk meringkas suatu himpunan aksi/tindakan yang

terlihat, terkait dengan produk dan atau jasa.

3. Pola tuning adalah pola pergantian frekuensi pendengar radio yang

meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola tuning merupakan

indikator dengan pola waktu dan pola perpindahan chanel pendengar

dalam menentukan program acara radio yang ingin didengarkan.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari objek dan subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan

(52)

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001: 72). Dalam penelitian

ini yang menjadi populasi adalah orang yang pernah mendengarkan

program acara I-Radio di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman,

Yogyakarta. Karena populasi sangat luas maka penulis mengambil

sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi tersebut.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73).

Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin

meneliti seluruh populasi yang ada, maka responden yang diambil adalah

100 orang pendengar yang pernah mendengarkan program acara I-Radio

dan bermukim di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

G. Teknik Pengumpulan Sampel

Sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya

dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Metode sampling yang

digunakan adalah Incidental Method yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data yang menjadi

sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 100 responden,

(53)

H. Data yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan meliputi:

a. Gambaran umum I-Radio

b. Struktur organisasi

c. Preferensi pendengar terhadap program acara lokal I-Radio meliputi:

1) Preferensi pendengar terhadap program acara pagi-pagi

2) Preferensi pendengar terhadap program acara sore-sore

3) Preferensi pendengar terhadap program acara malam-malam

4) Preferensi pendengar terhadap program acara ojo sare

5) Preferensi pendengar terhadap program acara melodi cinta

6) Preferensi pendengar terhadap program acara idaman

7) Preferensi pendengar terhadap program acara bincang wirausaha

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari konsumen yang

menjadi responden untuk pengisian kuisioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti, misalnya data-data tentang perusahaan seperti data tentang

(54)

3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data ordinal. Data ordinal

adalah data statistik yang diurutkan dari jenjang yang paling rendah

sampai ke jenjang yang paling tinggi atau sebaliknya dari jenjang yang

paling tinggi sampai yang paling rendah dan dalam bentuk kategori atau

klasifikasi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Kuisioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan daftar yang berisi sejumlah pertanyaan kepada para

responden yang dipilih menjadi subjek dalam penelitian yang

dilakukan.

b. Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui buku-buku,

catatan dan literatur yang ada dalam mendukung penelitian ini.

(Sugiono, 1997:50)

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Uji validitas kuisioner adalah uji tentang ketepatan penggunaan alat

(55)

masing-masing item pada kuisioner menggunakan teknik korelasi “Product

Moment” (Suharsimi Akunta, 1996:162) dengan rumus:

Dimana:

r = Korelasi Product Moment

x = Nilai masing-masing butir per item

y = Nilai seluruh butir per item

n = Jumlah responden

Jika rxy rtabel maka dikatakan valid

2. Pengujian Reabilitas

Reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien keterandalan

digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

s

r = Korelasi setelah koreksi

s

r = Korelasi setengah test (split half) yang diperoleh dari person r.

(56)

J. Metode Analisis Data

1. Analisis Persentase

Masalah pertama tentang profil pendengar yang diteliti, dianalisis

dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuisioner,

tentang profil pendengar yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status

pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Analisis digunakan

untuk mengetahui profil konsumen. Jawaban yang diperoleh

dipresentasikan sehingga diketahui profil pendengar.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

N nx P 

Dimana:

P = Jumlah persentase

nx = Jumlah yang akan dianalisis

N = Jumlah total

2. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah kedua tentang preferensi pendengar dan program acara

yang pernah didengarkan di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7

FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis

prioritas kepentingan yaitu mengetahui perbedaan preferensi pendengar

dan menganalisis program acara lokal mana yang pernah didengarkan

(57)

Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis ini berdasarkan jawaban

responden dari kuisioner bagian II, dimana pembobotan sebagai berikut:

Peringkat 1 diberi bobot 7

Peringkat 2 diberi bobot 6

Peringkat 3 diberi bobot 5

Peringkat 4 diberi bobot 4

Peringkat 5 diberi bobot 3

Peringkat 6 diberi bobot 2

Peringkat 7 diberi bobot 1

Jawaban responden dari setiap program acara dikalikan dengan

bobot yang diberikan dari setiap program acara. Kemudian dijumlahkan.

Hasil dari perkalian tiap program acara menentukan urutan kepentingan,

dimana hasil yang paling banyak merupakan program acara yang

menjadi prioritas pendengar pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio

88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

3. Analysis of Variance (ANOVA)

ANOVA digunakan untuk mengetahui pola tuning pendengar

dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat

pendidikan, dan jenis pekerjaan. Langkah-langkah pengujian yang

(58)

a. Menentukan Hipotesis Penelitian

HO1= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia

pendengar.

HO2= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis kelamin

pendengar.

HO3= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek status

pernikahan pendengar.

HO4= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat

pendidikan pendengar.

HO5= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis pekerjaan

pendengar.

b. Menentukan daerah penerimaan hipotesis

Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis

diperoleh dengan bantuan tabel-F dimana titik kritis ditentukan oleh :

a) Taraf nyata atau signifikan () = 5%

b) Derajat bebas ataudegree of freedom(df) yang terdiri dari :

Numerator = k – 1

Denominator = N – k

c. Menentukan nilai statistik uji :

Nilai statistik uji atau yang disebut dengan F-Ratio dilihat dengan

(59)

F-ratio =

n = Banyaknya sample

Xij = Individu ke 1 dari sampel j

k = Banyaknya kolom

x = Mean dari semua populasi

d. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Hipotesis.

Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) ditolak jika F-ratio < F tabel

Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) diterima jika F-ratio > F tabel

e. Menarik kesimpulan

1) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5, ditolak artinya tidak ada

perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis

kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan.

2) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5,diterima artinya ada perbedaan

pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis kelamin, status

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik

MRA Media Divisi Elektronik adalah salah satu divisi dibawah

payung usaha kelompok usaha MRA GROUP yang didirikan untuk

menaungi usaha MRA di bidang elektronik khususnya radio dan televisi.

MRA Media Divisi Elektronik terdiri dari :

a. PT. Surya Mediatama (MRA EMD)

b. PT. Media Network Wahana (MNI)

c. PT. Radio Antar Nusa Djaja (Hard Rock FM Jakarta)

d. PT. Radio Baturiti Menaraswara (Hard Rock FM Bali)

e. PT. Radio Ekacita Swara Buana (Hard Rock FM Bandung)

f. PT. Radio Harini Jaya Mandiri (Hard Rock FM Surabaya)

g. PT Radio Suara Kedjajaan (Trax FM Jakarta)

h. PT. Radio Dinamika Ornamen Ragam Suara (Trax FM Semarang

i. PT Radio Muara Abdinusa ( Cosmopolitan FM Jakarta)

j. PT. Radio Mustika Abadi (I-Radio Jakarta)

k. PT. Radio Gema Dwipa Intinada (I-Radio Bandung)

l. PT. Radio Permata Swaranusa (I-Radio Jogjakarta)

Masing-masing radio memiliki format dan positioning yang

berbeda-beda yaitu :

(61)

a. Hard Rock FM, adalah radio “Life Style and entertainment” ditujukan untuk pendengar berusia 20-30 tahun dengan SES menengah

keatas dan memiliki karakter muda, Individualistik, berpikiran terbuka

dan berwawasan.

b. Cosmopolitan FM, adalah radio yang ditujukan untuk perempuan karir yang sudah menikah atau lajang berusia 28-38 tahun dengan SES

menengah keatas yang memiliki kepribadian modern.

c. Trax FM, Adalah radio dengan musik sebagai konsep utama siarannya (music station), ditujukan untuk pendengar dengan usia

15-25 Tahun dengan SES menengah keatas serta memiliki karakter

berani, out going, kreatif, berfikiran terbuka, inovatif, sangat

memperhatikan arus mode dan memiliki kepribadian.

d. I-Radio, adalah radio yang memutar 100% lagu Indonesia, ditujukan untuk pendengar 21-35 tahun dengan SES menengah dan memiliki

karakter berjiwa muda, aktif, enerjik, serta mengikuti perkembangan

dunia.

e. MNI, adalah perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan dan dukungan kepada unit-unit usaha radio.

2. Visi Usaha

Menjadi yang terbaik dibidangnya.

3. Misi Usaha

a. Melakukan inovasi dan kreasi di segala kesempatan.

Gambar

Tabel Ditribusi Frekuensi .....................................................
gambar yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik
Tabel V.1Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Pola Tuning
Tabel V.2 Karakteristik Responden Menurut Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait