• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA BANJARMASIN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA BANJARMASIN

Dalam pembangunan prasarana bidang cipta karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang

diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan dmikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana Kota bidang PU/ Cipta Karya, yaitu agar investasi pemangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh pemerintah kabupaten/kota sertaterjamin kelanjutannya. Dalam kegiata pembangunan prasarana kota, wilayah kegiatan pembangunan lebih dari satu wilayah kota, maka aspek kelembagaan perlu dibahas si tingkat provinsi dan tingkat nasional. Melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah.

(2)

6.1

KERANGKA KELEMBAGAAN

6.1.1

Badan Perencanaan Pemangunan Daerah

Berdasarkan peraturan walikota Banjarmasin No. 39 tahun 2008 tentang tugas Pokok, Fungsi dan Tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin, maka tugas pokok badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin adalah Menyususn Dan Melakasanakan Kebijakan Daerah Dalam Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

Fungsi badan Perencanaan Pembangunan daerah Kota Banjarmasin :

1. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang perencanaa pembangunan daerah sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh walikota

2. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

3. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan pengaturan, pengendalian dan evaluasi dibidang ekonomi

4. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap peaksanaan penataan dan pengembangan fisik dan prasarana

5. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi dibidang sosial budaya

6. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepala bappeda dibantu oleh sekretaris dan beberapa kepala bidang, tugas dan fungsi dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada seluruh unit kerja badan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengelola urusan umum, rumah tangga, hubungan masyrakat dan keprotokolan; b. Pengelola administrasi dan urusan kepegawaian;

c. Pengelola penyesunan dan pertanggujawaban anggaran serta administrasi keuangan. 2. Sub. Bagian Perencanaan

Sub bagian perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan rencana kerja dan program kerja serta melakukan koordinasi intern tentang penyusunan program kerja badan serta pelaporannya 3. Sub. Bagian umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan kegiatan surat menyurat, kearsipan, urusan perlengkapan dan rumah tangga, hubungan masyarakat serta keprotokolan serta mengumpulkan bahan, melaksanakan pelayanan serta mengelola administratif kepegawaian.

(3)

Sub bagian keuangan mempunyaitugas pokok menyusun rencana dan pertanggung jawaban anggaran serta mengelola administrasi keuangan.

5. Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bidang penelitian dan pengembangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan, penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya, dan fisik prasarana dalam upaya perencanaan pembangunan kota. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang penelitian dan pengembangan mempunyai fungsi :

 Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi;

 Penyiapan bahan dan perumusan kebijaksanaan teknis dalam upaya penelitian dan pengembangan sosial budaya masyaka;t

 Penyiapan bahan dan perumusan kebijakasanaan teknis dalam upaya penilitian dan pengembangan fisik prasarana;

 Pengkoordinasi dan sinkronisasi penelitian dan pengembangan dibidang ekonomi, sosial budaya, dan fisik prasarana serta pelaksanaan kerjasama penelitian dengan lembaga-lembaga peneliti lainnya;

 Pelaporan hasil penelitian dan pengembangan untuk bahan perencanaan pembangunan selanjutnya;

Dalam pelaksanaannya kepala bidang penelitian dan pengembangan dibantu oleh 2 sub bidang, yaitu :

1) Sub bidang ekonomi, sosial dan budaya mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk merencanakan pembangunan kota,melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang ekonomi, sosial dan budaya dengan lembaga-lembaga lainnya.

2) Sub bidang fisik prasarana mempunyai tugas pokok megumpulkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan perencanaan pembangunan dikota, melaksanakan dan mengkooordinasikan penelitian serta mengadakan kerja sama penelitian dibidang fisik prasarana dengan lembaga-lembaga lainnya.

6. Bidang Ekonomi

Bidang ekonomi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencnaan pembangunan pertanian, industry, kelistrikan, perdagangan dan penanaman modal, koperasi dan tenaga kerja serta pengembangan dunia usaha.

(4)

 Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan industri, perdagangan dan penanaman modal serta koperasi dan tenaga kerja;

 Penyiapan bahab dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi perencanaan pembangunan dan pengembangan dunia usaha;

 Pelaksanaan inventarisasi permasalahan perencanaan, program dan proyek dibidang ekonomi serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahnya;

Dalam pelaksanaannya kepala bidang ekonomi dibantu oleh :

1) Sub bidang industri dan perdagangan yang mempunyai yugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan industri dan perdagangan

2) Sub bidang pertanian mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, melaksanakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pengembangan dan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.

7. Bidang Fisik Dan Prasarana

Bidang fisik dan prasarana mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan, melakukan dan melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna lahan, serta lingkungan hidup.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang fisi dan prasarana mempunyai fungsi :  Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana, pembangunan

perhubungan dan pariwisata;

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan;

 Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup;

 Pelaksana inventarisasi permasalahan, perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan;

 Penyiapan koordinasi penyusunan RUTRK(rencana umum tata ruang kota), RDTRK (rencana detail tata ruang kota), RTRK (rencana teknis tata ruang kota);

Dalam pelaksanaannya kepala bidang ekonomi dibantu oleh:

1) Sub bidang perhubungan dan pariwisata mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan jalan dan jembatan, darat dan sungai, pos dan telekomunikasi serta pariwisata.

2) Sub bidang tata ruang, guna lahan dan lingkungan hidup mempunyaitugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan

(5)

(rencan teknis tata ruang kota) serta pengaturan, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang seimbang dan serasi.

8. Bidang Sosial Budaya

Bidan sosial budaya mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

melaksanakan dan koordinasi kegiaan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan, mental spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi, pemuda dan olah raga, kependudukan serta pemberdayaan masyarakat.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang sosial budaya mempunyai fungsi :  Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan perencanaan

pembangunan dan pengembangan pendidikan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, agama hukum dan pemerintahan;

 Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan, perencanaan pembangunan, dan ketenaga kerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita;

 Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi kegiatan, perencanaan pembangunan dan pengembangan informasi dan komunikasi;

 Pelaksana inventarisasi permaslahan, perencanaan, program, dan proyek serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan.

Dalam pelaksanaannya kepala bidang ekonomi dibantu oleh :

1) Sub bidang pendidika mental spiritual mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencan dan program pembangunan untuk pengembangan pendidikan pemuda dan olahraga, kebudayaan, agama, hokum dan pemerintahan.

2) Sub bidang sosial kemasyarakatan dan kependudukan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan program pembangunan untuk mengembangkan ketenagakerjaan, pemberdayaan kemasyarakatan, kependudukan, kesehatan, perumahan rakyat dan pemberdayaan wanita.

(6)

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin

6.1.2

DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN

Tugas pokok dinas cipta karya dan perumahan adalah melaksanakan Urusan Rumah Tangga Daerah Dan Tugas Pembantuan Dalam Bidang Pembinaaan Bangunan Dan Pemetaan, Penataan Bangunan Dan Sewa Menyewa, Penerangan Jalan Umum, Dan Perumahan.

Fungsi dinas cipta karya dan perumahan kota Banjarmasin :

1. Perumusan kebijakan teknis daam bidang tata kota dan perumahan sesuai dengan kebijakan umu yang ditetapkan oleh walikota;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang tata kota dan perumahan; 3. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pengaturan, pengendalian dan

evaluasi terhadap pembinaan bangunan dan pemetaan;

4. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi penataan bangunan dan sewa menyewa;

5. Perumusan dan penetapan kebijakan oprasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pengawasan bangunan, reklame dan perumahan;

6. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pengembangan perumahan

7. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi pengembangan perumahan;

(7)

Dalam melaksanakan tugasnyakepala dinas dibantu oleh seorang sekretaris yang membawahi 3 sub bagian yaitu : sub bagian umum dan kepegawaian, sub bagian program, dan sub bagian keuangan. Kepala bidang bertanggungjawab langsung kepada kepala dinas yang membawahi beberapa seksi, yaitu:

A. Bidang cipta Karya, membawawhi 3 orang kepala seksi :  Seksi perencanaan dan pengawasan program  Seksi bangunan dan kawasan

 Seksi prasarana dan perumahan

B. Bidang perumahan, membawahi 3 orang kepala seksi :  Seksi perencanaan dan pengawasan program.  Seksi penataan kawasan

 Seksi sewa menyewa pengelolaan fasum fasos

C. Bidang pengawasan bangunan, membawahi 3 orang kepala seksi :  Seksi jalan

 Seksi pengawasan

 Seksi peralatan dan perbekalan

(8)

6.1.3

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

Dinas kebersihan dan pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dalam bidang peningkatan keberrsihan, pengangkutan sampah,

pengelolaan sampah dan penataan pertamanan. Fungsi dinas kebersihan dan pertamanan :

1. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kebersihan dan pertamanan sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh walikota;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebersihan dan pertamanan;

3. Perumusan dan penetepan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, peengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengangkutan sampah dan tempat pembuangan akhir;

4. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi peningkatan kebersihan;

5. Perumusan dan penetapan kebijakan opreasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penanggulangan dan pengelolaan sampah;

6. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penataan pertamanan dan pemakaman;

7. Pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; 8. Pengeloalaan urusan kesekretariatan.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala dinas dibantu oleh seorang sekretaris yang membawahi 3 sub bagian yakni; sub bagian keuangan, sub bagina umum dan kepegawaian, sub bagian perencanaan dan pelaporan. Kepala bidang bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas yang membawahi beberapa seksi, yakni :

1. Bidang pengangkutan dan tempat pembuangan akhir, membawahi 2 orang kepala seksi, yaitu:  Seksi angkutan dan pembuangan akhir.

 Seksi pemeliharaan dan pengawasan.

2. Bidang kebersihan, membawahi 2 orang kepala seksi, yaitu:  Seksi kebersihan lingkungan

 Seksi kebersihan jalan

3. Bidang penanggulangan dan pengelolaan sampah, membawahi 3 orang kepala seksi, yaitu;  Seksi penanggulangan sampah.

 Seksi tekhnologi dan pengelolaan sampah  Seksi penyuluhan

4. Bidang pertamanan, membawahi 3 orang kepala seksi, yaitu:  Seksi pembibitan dan penanaman.

 Seksi penataan taman dan pemakaman.  Seksi pemeliharaan taman.

(9)

6.1.4

PDAM BANDARMASIH KOTA BANJARMASIN

Perusahaan daerah air minum (PDAM) bandarmasih kota Banjarmasin yang pada awalnya dibangun pada tahun 1937 oleh pemerintah belanda bernama “water leidjing hendrief” mulai difungsikan dengan sambungan sebanyak 300 buah dengan kapasitas sebesar 35lt/dt. Setelah kemerdekaan PDAM bandarmasih mengalami perkembangan yang pesat, berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota. Berikut adalah sejarah singkat tentang PDAM bandarmasih kota Banjarmasin :

 Tahun 1973 : Instalasi Air Minum yang mulai dibangun oleh Belanda pada tahun 1973, mulai difungsikan dengan sambungan sekitar 300 buah dengan kapasitas 35 liter /detik.

 Tahun 1950 : perusahaan yang semula bernama water leiding deins berubah menjadi Jawatan Air Minum, dibawah kementrian departemen pekerjaan dan tenaga.

 Tahun 1960 : status perusahaan menjadi seksi saluran air minum (SAM) Kotapraja Banjarmasin yang merupakan bagian dari dinas usaha pemerintah Kotapraja.

 Tahun 1964 : Dimulai pembangunan pengembangan dan rehabilitasi saluran air minum dengan dana bantuan pemerintah perancis, dengan kapasitas 275 liter /detik.

 Tahun 1972 : pengoperasian instalasi baru dengan debit awal 150 liter /detik dengan jumlah pelanggan 800buah.

 Tahun 1973 : berdirinya PDAM.

(10)

 Tahun 1983 : dimulainya oprasi lima buah sumur bor instalasi KM.24 yang dihibahkan oleh PPSAB Kalimantan Selatan pada PDAM Banjarmasin dengan kapasitas 60 liter/ detik.  Tahun 1986 : dilakukan peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air A. Yani dari 275 liter

/detik menjadi 416 liter /detik.

 Tahun 1987 : Pembangunan mini treatment plan di jalan Kayutangi Ujung dengan kapasitas 12.5 liter /detikdan tahun 1990 ditambah 7,5 liter /detik dari PPSAB Kalimantan Selatan sehingga menjadi menjadi 20 liter /detik untuk pelayanan pelayanan air bersih dibanjar utara dan perumnas kayutangi khususnya.

 Tahun 1989 : berdasarkan peraturan daerah TK. II Banjarmasin no. 12 tahun 1976, perusahaan daerah air minum bandarmasih kotamadya Banjarmasin menjadi perusahaan Daerah Air minum Bandarmasih kotamadya Dati II Banjarmasin.

 Tahun 1989 : pembangunan mini treatment Plan dengan kapasitas 20 liter/detik di jalan sutoyo untuk wilayah banjarbarat.

 Thun 1990 : pembangunan Mini Treatment Plan didaerah jalan S parman dan pasar pagi dengan kapasitas masing-masing 20 liter / detik untuk melayani wilayah banjar utara dan hotel-hotel berbintang.

 Tahun 1991 : pembangunan satu buah bor di daerah ulin dengan kapasitas 10 liter /detik untuk melayani bandara syamsudin noor dan jalan A. yani.

 Pada tahun 1992 : pembangunan mini treatment plan dengan kapasitas 20 liter /detik di daerah sungai lulut untuk melayani wilayah perumnas pemurus luar.

 Pada tahun 1992 : mulai dibangun intake ematang panjang dan instalasi pengolahan air berikut jaringan pipa primer dan sekunder dengan kapasitas 500 liter /detik.

 Pada tahun 1995 : pengoperasian instalasi pengolahan air di jalan pramuka kapasitas 500 liter /detik untuk pelayanan banjar timur dan banjar selatan.

 Pada tahun 1996 : pembangunan dua buah reservoir dengan kapasitas 6.000 m3 berikut jaringan pipa transmisi dan distribusi untuk mlayani wilayah banjar barat dan banjar utara.  Tahun 2000 : tahun 2000 SK walikota Banjarmasin no 9151 tahun 2000 yang menyatakan bahwa

pembinaan UPT PAL (Pengolahan Air Limbah) dibawah PDAM Bandarmasih. UPT PAL tersebut mulai dibangun pada thun 1998.

 Pada tahun 2002 : IPA sumur Bor KM 24 landasan ulin diserahkan kepada PDAM kab. Banjar dalam rangka penyertaan modal dan pemindahan MTP 60 lt/dt dari sutoyo dan S.Parman ke IPA A.yani, sehingga total kapasitas IPA A.Yani adalah 526 lt/dt. Peningkatan suplai air baku menjadi 520 lt/det dengan pekerjaan rehab intake Sungai Bilu dan pengadaan-pemasangan pipa

transmisi Ø 630 mm panjang 1.200 meter dari Intake S.Bilu s/d IPA A.Yani. Penambahan kapasitas suplai air baku sebesar 400 lt/det dengan pekerjaan rehabilitasi intake Sungai Tabuk dan pengadaan-pemasangan pipa transmisi Ø 630 mm sepanjang 2.954 meter dari Intake Emergensi Sungai Ulin sampai dengan waduk pilot schem danØ dilanjutkan pekerjaan

pemasangan pipa Ø 1000 mm sepanjang 1.700 meter mulai dari Intake Sungai Tabuk s/d Intake Pilot Scheme.

 Tahun 2003 : Tahun 2003 Peningkatan Kapasitas Intake Sei Tabuk menjadi 900 lt/det, berupa lanjutan sisa pekerjaan Tahap I beserta pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa transmisi Ø 800 mm sepanjang 3.700 meter Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terpadu.

(11)

dengan PT. BalqisPenandatanganan penyerahan seluruh asset instalasi sumur bor Ulin kapasitas 60 lt/dt beserta jaringan pipa dan pelanggan dari PDAM Bandarmasih kepada PDAM Kabupaten Banjar.Penandatanganan MOU kerjasama antara PDAM Bandarmasih dengan BPD Kalimantan Selatan dan POLRI dalam rangka peningkatan pelayanan dan tindaklanjut pencurian air oleh pelanggan.Program Penyesuaian Tarif sebesar 5% secara bertahap selama 6 bulan

sekali.Program Profesionalisme Karyawan melalui pelaksanaan pelatihan secara berkala, reward dan punishment.

Visi dan Misi PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin

Visi PDAM BandarMasih :

“Menjadi Perusahaan Air Minum Yang Mandiri, Profesional Dan Terbaik Dalam Pelayanan”

Pemahaman dari visi tersebut adalah membangun kemandirian dalam meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan, artinya seluruh program kegiatan dilaksanakan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki. Profesional dalam pengelolaan yang didasari dari kualitas sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan dalam memberikan pelayanan serta menjadi yang terbaik yang tercermin dari konsistensi pendistribusian air minum ke konsumen selama 24 jam per hari secara berkesinambungan sepanjang musim.

Mandiri :

PDAM Bandarmasih 2 (dua) tahun kedepan dalam meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki.

Profesional :

PDAM Bandarmasih, kedepan merencanakan pengelolaan sumber daya manusia yang berjiwakewirausahaan.

Terbaik :

PDAM Bandarmasih, mampu memberikan pelayanan prima melalui pendistribusian air minum kepada konsumen selama 24 jam/hari secara berkesinambungan sepanjang tahun.

Misi PDAM Bandarmasih :  Pelayanan prima, kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan.  Karyawan profesional dan sejahtera.

 Memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah.

Sasaran, Strategi &Kebijakan A. Sasaran :

Berdasarkan visi dan misi diatas sasaran utama yang akan dicapai adalah peningkatan kinerja PDAM, yaitu :

(12)

Cakupan pelayanan tahun 2011 sebesar 98 % dari total jumlah penduduk kota Banjarmasin sebanyak 686.450 jiwa dengan jumlah pelanggan sebanyak 120.703 sambungan serta pelayanan berwawasan regional.

2. Full Cost Recovery

Rasio antara pendapatan dibagi biaya melebihi 100 %, termasuk didalamnya PDAM dapat membayar tanggung jawab hutang serta dapat memperbaiki atau mengganti peralatan-peralatan sistem produksi dan distribusi.

3. Pelayanan Prima

Seluruh wilayah kota Banjarmasin terlayani PDAM dengan kualitas air minum (17 zona air minum tahun 2011), kontinuitas pengaliran selama 24 jam sepanjang tahun serta layanan pelanggan yang cepat, tepat, mudah dan bersahabat.

B. Strategi :

 Optimalisasi sistem produksi dan distribusi.  Peningkatan kualitas pelayanan

 Pengembangan sumber daya manusia  Peningkatan pendapatan perusahaan C. Kebijakan:

 Peningkatan cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan

 Sharing PDAM dengan Pemerintah pusat, Propinsi dan Kota dalam Optimalisasi infrastruktur sistem penambahan air baku.

 Upaya restrukturisasi hutang dengan Departemen Keuangan  Peningkatan kualitas sumber daya manusia

 Efesiensi dan efektivitas dilingkungan kerja.

Struktur organisasi PDAM Bandarmasih kota Banjarmasin terdiri dari : 1. Walikota sebagai pemilik modal

2. Direksi PDAM 3. Dewan pengawas Tugas direksi PDAM :

1) Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan mengawas seluruh kegiatan operasional PDAM;

2) Membina pegawai;

3) Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;

4) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

5) Menyusun rencana strategi Bisnis 5 (lima) tahunan (Business Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Walikota melalui usul Dewan Pengawas;

6) Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana Strategi Bisnis (Business Plan/Corporate Plan) kepada Walikota melalui Dewan Pengawas; dan

(13)

Wewenang Direksi PDAM :

1. Mengangkat dan memberhentikan pegawai PDAM berdasarkan Peraturan Kepegawaian PDAM; 2. Menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja PDAM dengan persetujuan Dewan Pengawas; 3. Mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direksi;

4. Mewakili PDAM di dalam dan di Luar pengadilan;

5. Menunjuk Kuasa untuk melakukan perbuatan Hukum mewakili PDAM; 6. Menandatangani Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan;

7. Menjual, menjaminkan atau melepaskan asset milik PDAM berdasarkan persetujuan Walikota atas pertimbangan Dewan Pengawas;

8. Melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian, dan melakukan Kerjasama dengan pihak lain dengan persetujuan Walikota atas Pertimbangan Dewan Pengawas dengan menjaminkan asset PDAM.

(14)

keterampilan dan kualifikasi, perbaikan sistem administrasi dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan di Kota Banjarmasin. Dalam rangka itu rencana peningkatan kapasitas disusun berdasarkan prinsip :

1. Berjangka waktu, yaitu 5 tahun 2. multiple stakeholder

3. bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas / luar tetapi datang dari stakeholder-nya sendiri

4. mengacu pada kebijakan nasional.

Kondisi ketatalaksanaan bidang cipta karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

(15)

Table xx-xx

Hubungan kerja instansi bidang cipta karya di Kota Banjarmasin.

No Instansi Peran instansi pembanunan bidang cipta karya

Unit/bagian yang mengangani pembangunan bidang

CK

1 Badan perencanaan pembangunan daerah

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan

perhubungan dan pariwisata; b) Penyiapan bahan perumusan

kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan tata ruang dan tata guna lahan;

c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksana, koordinasi rencana pembangunan dan pengaturan lingkungan hidup; d) Pelaksana inventarisasi

permasalahan, perencanaan, program dan proyek dibidang fisik prasarana serta perumusan kebijakan langkah-langkah pemecahan;

Bidang Fisik dan Prasarana

2 Dinas Cipta Karya dan Perumahan

a) erumusan kebijakan teknis dalam bidang penataan ruang dan cipta karya;

b) Penyelenggaraan urusan dan pelayanan dibidang penataan ruang dan cipta karya;

c) Perumusan dan penetapan

kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pengawasan bidang penataan ruang dan cipta karya;

Bidang Penataan ruang. Bidang Cipta Karya

3 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

a) Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kebersihan

b) Perumusan dan penetapan

(16)

c) Perumusan dan penetapan

kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi peningkatan kebersihan; d) Perumusan dan penetapan

kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap penanggulangan dan pengelolaan sampah;

4 PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin

a) Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawas seluruh kegiatan operasional PDAM; b) Membina Pegawai;

c) Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;

d) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

e) Menyusun rencana strategi Bisnis 5 (lima) tahunan (Business

Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Walikota melalui usul Dewan Pengawas;

f) Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana Strategi Bisnis (Business

Plan/Corporate Plan) kepada Walikota melalui Dewan Pengawas; dan Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM;

Tugas Direksi PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin

6.2

KERANGKA REGULASI

no ARAH REGULASI KAJIAN DAN PENELITIAN

SUBSTANSI ARAHAN REGULASI UNIT PENANGGU 460 tahun 2015

Penetapan lokasi permukiman kumuh di kota banjarmasin

Dinas Cipta Karya dan perumahan

2 Perda No. 5 th.

2014 Pengolahan

airlimbah domestik

(17)

sehingga meningkatkan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup khususnya sumberdaya air

3 Perda No. 1 Th

2013 Pembangunan

system air minum

pengembangan sistem penyediaan air minum, yang

memuat hal‐hal, yaitu

ketentuan umum, ruang lingkup, azas dan tujuan, sistem penyediaan air minum, penyelenggaraan

pengembangan spam, penyedia air minum komersial,

wewenang, tanggung jawab, tugas, peran, hak dan kewajiban, pembiayaan dan tarif / iuran, kerjasama, perizinan, pembinaan dan pengawasan, sanksi administratif, ketentuan penyidikan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup

4 Perda kota

Banjarmasin no 5 th. 2013

Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota Banjarmasin tahun 2013-2032

mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai yang Aman, Nyaman dan Menarik dalam mendukung kemajuan kegiatan sosial, budaya, pariwisata, perdagangan dan jasa, dengan menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

5 Perda kota

Banjarmasin no 8 tahun 2009 jangka panjang daerah provinsi kalmantan selatan tahun 2005-2025

Sebagai acuan dasar dari dokumenRPJP kota Banjarmasin provinsi kalmantan selatan tahun 2005-2025

Bappeda provinsi kalsel

7 Perda kota

Banjarmasin no. 2 tahun 2007

Pengelolaan sungai

Penetapan dan pengaturan pemanfaatan sepadan sungai bertujuan untuk melindungi dan

melestarikan fungsi sungai dari segala kegiatan daratan yang mengganggu. kualitas air dan pengendalian pencemaran air 10 Perda kota

(18)

jangka panjang daerah kota Banjarmasin tahun 2006-2025 11 Perda kota

Banjarmasin no 10 tahun 2005

Rencana pembangunan jangka menengah daerah kota Banjarmasin 12 Perda provinsi

Kalimantan selatan no 9 tahun 2000

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media permainan Ludo untuk pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis dengan tema donner l’identité (menyatakan jati diri) dan

Fitriana, Wahyu, ”Studi Analisis Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Al-Khulȃṣah al- Wafiyyah”, Skripsi S1 Fakultas Syari’ah, Semarang: IAIN Walisongo, 2011.. Ghozali, Ahmad

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan penyusunan

(2) Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perpustakaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis getah je- lutung sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan di lahan gambut berdasarkan kriteria dan

Beberapa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pembudidaya ikan lele seperti dengan menerapkan sistem lele sehat boster yang memiliki hasil daging lele berbeda dengan sistem

Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, perumusan rencana dan program kegiatan, penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan pelaporan di bidang

Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 29.1.36/UNgZlKp|ZOL5 tanggat 29 Januari 20L5, terhitung mulai tanggal 4 Maret 2015 telah nyata