• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS JUMLAH TOTAL BAKTERI CPS PADA SWAB TANGAN PEMEGANG ANJING DI RSHP FKH UNAIR SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENSUCIAN MENURUT KAIDAH ISLAM DAN PEMBERSIHAN MENGGUNAKAN SABUN PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS JUMLAH TOTAL BAKTERI CPS PADA SWAB TANGAN PEMEGANG ANJING DI RSHP FKH UNAIR SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENSUCIAN MENURUT KAIDAH ISLAM DAN PEMBERSIHAN MENGGUNAKAN SABUN PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

JUMLAH TOTAL BAKTERI CPS PADA

SWAB

TANGAN

PEMEGANG ANJING DI RSHP FKH UNAIR SEBELUM

DAN SESUDAH DILAKUKAN PENSUCIAN MENURUT

KAIDAH ISLAM DAN PEMBERSIHAN

MENGGUNAKAN SABUN

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

Oleh

GRETANIA RESIDIWATI

061414253010

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU PENYAKIT DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

TESIS

JUMLAH TOTAL BAKTERI CPS (

COAGULASE POSITIVE

STAPHYLOCOCCUS

) PADA

SWAB

TANGAN PEMEGANG

ANJING DI RSHP FKH UNAIR SEBELUM DAN SESUDAH

DILAKUKAN PENSUCIAN MENURUT KAIDAH ISLAM DAN

PEMBERSIHAN MENGGUNAKAN SABUN

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

Oleh

GRETANIA RESIDIWATI 061414253010

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU PENYAKIT DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

(3)

JUMLAH TOTAL BAKTERI CPS (COAGULASE POSITIVE

STAPHYLOCOCCUS) PADA SWAB TANGAN PEMEGANG ANJING DI RSHP FKH UNAIR SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENSUCIAN MENURUT KAIDAH ISLAM DAN PEMBERSIHAN MENGGUNAKAN SABUN

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

Tesis

untuk memperoleh gelar Magister

dalam Program Studi Ilmu Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Surabaya

GRETANIA RESIDIWATI 061414253010

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU PENYAKIT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

(4)
(5)
(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dihaturkan atas kehadirat Allah Subhannahu Wata’ala; pencipta dan pengkehendak segala sesuatu yang tampak ataupun luput dari indra manusia yang sangat terbatas, Alhamdulillah atas segala yang telah dilimpahkan. Sholawat serta salam pada Nabi Muhammad Sallahhu’alaihi Wassalam, yang semoga semangat cinta kita kepada keduanya dapat membuat jiwa ini senantiasa diperkenankan berada di jalan yang lurus, meski karena dangkalnya iman, hati masih sering berpaling dari kepatuhan. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala ketulusan hati, serta penghargaan yang mulia kepada: Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes., selaku Dekan FKH UNAIR Surabaya, atas kesempatan mengikuti pendidikan; Prof. Dr. Lucia Tri Suwanti, drh. M. P., selaku Ketua Prodi S2-IPKMV, yang telah memberikan bimbingan moril maupun materiil; Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH., selaku pembimbing utama dan

Didik Handijatno, drh., MS., Ph.D., selaku pembimbing serta; Prof. Dr. Bambang

Sektiari L., drh., DEA., Prof. Dr. Rahaju Ernawati, drh., M. Sc dan Dr. Nenny

Harijani, drh., M. Si., selaku tim penguji, atas segala ilmu, dorongan serta seluruh pelajaran berharga yang telah saya terima; seluruh Bapak dan Ibu Pengajar; Bapak dan Ibu Staf di Lab. Bakteriologi dan Mikologi serta Bapak dan Ibu Staf di RSHP FKH UNAIR, atas segala arahan dan motivasi selama jatuh bangun dalam proses pelaksanaan penelitian.

Sungkem dan penghormatan yang paling ta’zim pada malaikat-malaikat nyata di dunia yang selalu tersayang karena Allah Subhannahu Wata’ala, Bapak Budiono dan Ibu Harwatiningsih serta Mas Hario Laskito Ardi, yang selalu menjadi alasan untuk kembali bangkit, atas segala dukungan dan doa yang seakan tiada jeda; Guru jiwa yang sumbangsihnya begitu luar biasa untuk mendidik hati ini, Ustad Syukron, Ustad Buwono, Ustad Qoyyid, Ustad Qolid dan seluruh pengajar serta keluarga tercinta di Griya Madani Indonesia; Saudari syurga yang tak pernah putus oleh jarak dan masa, Mamlu’atus

Sa’diyah, Silvi Noor Khofiyah dan Dyah Ayu Kurniawati; Saudara-Saudari yang meski kini tangan tak dapat sering berjabat namun InsyaAllah hati ini selalu terikat; keluarga As-Shulha, keluarga S2-IPKMV; Mbak Nuraeni, Tika, Ririn, Cita, Dinda, Lia, Rani dan semua teman seperjuangan; Adek-adek tercinta ‘the Lion of Allah’ yang ada di JMV, BEM serta

(7)

RINGKASAN

Jumlah Total Bakteri CPS pada Swab Tangan Pemegang Anjing di RSHP FKH

UNAIR Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pembersihan Menggunakan Sabun dan Pensucian Menurut Kaidah Islam

Penelitian berjenis eksperimental laboratorik, bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah bakteri CPS pada tangan pemegang anjing sebelum dan sesudah dilakukan pensucian menggunakan tanah menurut kaidah Islam dengan pembersihan menggunakan sabun menurut medis, serta apakah konsep pensucian menurut kaidah Islam juga mencakup konsep pembersihan menurut medis. Dalam hukum Islam pada mahzab

Syafi’iyah, air liur beserta seluruh badan anjing digolongkan dalam kelompok najis berat,

yang berdasar hadist Imam Muslim, cara mensucikannya adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali menggunakan air, salah satunya menggunakan tanah. Berdasar WHO, cara pembersihan tangan yang baik untuk mencegah transmisi agen penyakit melalui tangan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Pada dasarnya, ketetapan najis bagi anjing ini dipandang dari dimensi ritual, bukan rasional dan kebenarannya bersifat mutlak, sehingga tidak perlu ada alasan logisnya. Tidak dapat pula kita campuradukkan konsep kesucian menurut agama dengan konsep steril menurut medis. Namun, sejauh kita mempraktekkan cara bersuci tersebut, tentu ada rahasia besar yang telah Allah Subhannahu

Wata’ala simpan. Dilakukan pengambilan sampel dengan teknik random sampling pada 12 subjek penelitian. Sampel berupa swab tangan, dengan model daerah punggung tangan. Dilakukan isolasi dan identifikasi, serta penghitungan terhadap koloni CPS menggunakan teknik TPC, dengan media MSA. Dua dari tiga koloni yang berbeda, menunjukkan karakteristik CPS; koloni kuning bulat sempurna, tepi rata, timbul, bentuk coccus, tersusun seperti anggur, Gram +, memproduksi koagulase, katalase, memfermentasi dan tidak memfermentasi mannitol serta memiliki berbagai tipe hemolisis. Satu koloni lain menunjukkan karakteristik Bacillus sp.; koloni kuning tidak bulat sempurna, tepi tidak tara, tipis, bentuk bacil, Gram + dan tersusun berantai. Kemudian, dilakukan penghitungan koloni CPS, lalu data dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Diperoleh nilai rata-rata jumlah bakteri dengan perlakuan pre-tanah=4,58 CFU/ml; post-tanah=2,14 CFU/ml; pre-sabun= 4,76 CFU/ml; dan post-sabun=3,10 CFU/ml. Hasil dari uji beda perlakuan diperoleh nilai signifikansi (p) pre-sabun dan pre-tanah=0,561; post-sabun dan post-tanah=0,178, dimana masing-masing nilai p>α (0,025). Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan pre-sabun dan pre-tanah dengan post-sabun dan post-tanah. Hasil yang didapatkan dari uji beda perlakuan diperoleh nilai signifikansi (p) pre-tanah dan

post-tanah=0,000; pre-sabun dan post-sabun=0,001, dimana masing-masing nilai p<α (0,025). Hal ini berarti bahwa sabun maupun tanah dapat menjadi sarana pembersih yang baik untuk mengurangi jumlah CPS pada tangan pemegang anjing, dengan penurunan jumlah bakteri CPS oleh tanah lebih banyak daripada sabun, serta fungsi tanah sebagai sarana pensucian menurut kaidah Islam juga mencakup konsep pembersihan menurut medis.

(8)

SUMMARY

The Total Count of CPS Bacteria on Hand Holding Dog Swab in Animal Hospital, Veterinary Faculty, Airlangga University, Before and After Cleaning based on

Islamic Rules and Cleaning Using Soap

This research type is experimental laboratory research, in order to determine whether there are differences in the number of Coagulase Positive Staphylococcus bacteria in the hands of dog’s holder before and after cleaning using soil according to the Islamic rules with cleaning using soap according to medical guiding, as well as whether the concept of cleaning according to Islamic rules also include the concept of cleansing according to a medical guiding. In Islamic law which refers to Syafi’iyah, saliva and all of the dog's body are najis mugholadzoh, which is based on the hadist of Muslim, the purification way is washing in seven times with water and one of them using soil. Based on WHO, the best way to clean hands to prevent the transmission of disease agents is by washing hands with soap. Basically, the provision of najis for dog is seen from the ritual dimensions, not rational, and the truth is absolute, so there should be no logical reason. Similarly, we cannot confuse the concept of the sanctity of religion according to the concept of sterile if we associate with the medical. However, as far as we know and practice the way of purification, of course it is a big secret that Allah Subhannahu wata'ala save.

This research is done by random sampling technique on 12 research subjects. Swab samples is done in hand, with the regional back of the hand as model. Isolation and identification were done, then counted of the CPS colony in MSA using TPC technique. Two of three different colonies, shows the characteristics of CPS; yellow with perfectly round colony, flat edge, arising, coccus, arranged like wine, Gram +, produces coagulase, catalase, mannitol fermented and non-fermented also have various types of hemolysis. One other colonies showed characteristics of Bacillus sp .; yellow with non perfectly round colony, non-tare edges, thin, bacil, Gram + and arranged chain. Then, the CPS colonies were counting and the data was presented in descriptive form. The average values obtained with the bacterial number of pre-ground treatment = 4.58 CFU/ml; post-soil = 2.14 CFU/ml; pre-soap = 4.76 CFU/ml; and post-soap = 3.10 CFU/ml. The results from different test treatments significance value (p) pre-soap and pre-ground = 0.561; soaps and post-land = 0.178, where each significance value (p) > α (0,025). This means that there is no difference between pre-treatment and post-treatment with soil and soap. The results obtained from different test treatments significance value (p) pre and post-soil = 0,000; pre-and post-soap = 0.001, where each signicance value (p) < α (0,025). This means that the soil and soap can be a good cleanser that can reduce the number of CPS in the hands of the

dog’s holder, with the reducing of CPS number with soil are bigger than soap, as well as soil functions as a means of cleansing according to Islamic rules also include the concept of cleansing according to a medical guiding.

(9)

The Total Count of CPS Bacteria on Hand Holding Dog Swab in Animal Hospital, Veterinary Faculty, Airlangga University, Before and After Cleaning based on

Islamic Rule and Cleaning Using Soap

GRETANIA RESIDIWATI

ABSTRACT

The aim of this study was to determine whether there were differences in the number of CPS on the hands of the dog’s holder before and after cleaning with soil and soap, as well as whether the concept of cleaning according to Islamic rules with soil also include the concept of sterility according to medical guiding with soap. Sampling method from hand swab done on 12 dog holder’s, with each consist of pre-soap, post-soap, pre-soil and post-soil sample. Alcohol 10 % had given in the hands of dog holders before the treatment using soap or soil. Followed by providing the opportunity for dog holders had contact with dogs, including the dog saliva within 10 minutes. Then, the dog holders washed their hands with soap or soil for 30 seconds, for further post-treatment samples. Average values obtained by the treatment of bacterial number of pre-soil = 4.58 CFU/ml; post-soil = 2.14 CFU/ml; pre-soap = 4.76 CFU/ml; and post-soap = 3.10 CFU/ml. The analysis show that the significance value (p) of pre-soil and pre-soap = 0.561; post-soil and post-soap = 0.178; pre-post soil = 0.000; pre-post soap = 0.001, where each value of p < α (0.025). The result show that the soil and soap can be a good cleanser, with the reducing number of CPS with soil are bigger than soap, as well as soil functions as cleaner according to Islamic rules also include the function as cleanser according to medical guiding.

Keywords: CPS, soil, soap.

(10)
(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Hasil Analisis Menggunakan Uji T Dua Sampel Bebas... 64

Tabel 2. Hasil Analisis Menggunakan Uji T Dua Sampel Bebas... 64

Tabel 3. Hasil Analisis Menggunakan Uji T Dua Sampel Berpasangan... 65

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tujuh langkah cuci tangan yang baik dan benar... 15

2.2. Penampang melintang kulit... 15

2.3. Perbedaan histologi kulit tebal (A) dan kulit tipis (B)... 16

2.4. Abses pada kulit pada manusia yang disebabkan oleh S. intermedius.…… 32

2.5. Abses pada otak manusia yang disebabkan oleh S. intermedius.…………. 32

2.6. Pendataan kasus pada manusia yang disebabkan oleh S.intermedius.……. 33

2.7. Struktur morfologi Staphylococcus intermedius.………. 34

2.8. Sifat-sifat biokimia Staphlococcus intermedius.……….. 36

2.9. Strukur morfologi Staphylococcus aureus..…………...….... 39

2.10. Struktur Staphylococcus aureus... 39

3.1. Diagram kerangka konseptual penelitian………. 42

4.1. Bagan kerangka operasional……….…... 58

5.1. Teknik Total Plate Count... 59

5.2. Koloni CPS yang tampak pada media MSA... 60

5.3. Koloni Bacillus sp. pada media MSA... 61

5.4. Hasil pengamatan mikroskopis... 61

5.5. Hasil ji katalase... 62

5.6. Hasil uji koagulase... 62

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. HR. Imam Muslim dan Surah Al-Maidah 6... 90

2. HR. Al-Hakim dan Ad-Daruquthuny dan Surah Al-Maidah 4... 91

3. Surat Permohonan dan Penyataan Kesediaan Subjek Penelitian... 92

4. Tanah dan Pengukuran pH Tanah... 93

5. Pembuatan Media MSA (Mannitol Salt Agar)... 94

6. Pembuatan Media BA (Blood Agar)... 95

7. Pemeriksaan Produksi Katalase... 96

8. Pemeriksaan Produksi Koagulase... 97

9. Pemeriksaan Mikroskopis dengan Pewarnaan Gram... 98

10. Model hands gloove plastic dan swab pattern... 99

11. Data Jumlah Bakteri CPS pada Perlakuan Tanah... 100

12. Data Jumlah Bakteri CPS pada Perlakuan Sabun... 101

13. Hasil Uji Normalitas dan Uji T Dua Sampel Berpasangan Tanah... 102

14. Hasil Uji Normalitas dan Uji T Dua Sampel Berpasangan Sabun... 103

15. Hasil Uji T Dua Sambel Bebas Perlakuan Tanah dan Sabun... 104

(15)

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

ASI : Air Susu Ibu BA : Blood Agar

BLIS : Bacteriocin Like Substances CaO : calcium oxide

CFU : Colony Forming Unit HR : Hadist Riwayat H2O2 : hydrogen peroxida

MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus aureus ml : milliliter

mm : millimeter

pH : power of Hydrogen QS : Qur’an Surah

RSHP : Rumah Sakit Hewan Pendidikan SAW : Shallallahu'alaihi Wassalam SWT : Subhanahu Wata’ala

VP : Voges Proskauer °C : derajat Celsius

Gambar

Tabel 1. Hasil Analisis Menggunakan Uji T Dua Sampel Bebas........................ 64

Referensi

Dokumen terkait

perhitungan nilai rata-rata sebagai berikut: Berdasarkan hasil penghitungan nilai rata-rata sebesar 70,25 maka kemampuan menganalisis makna gaya bahasa metafora dalam

Variasi asam sitrat dan asam tartrat mempengaruhi sifat fisik granul dan tablet, rasa tablet effervescent yang dihasilkan serta kadar senyawa fenolik total dari

Kelebihan dari produk tersebut adalah setiap langkah dari praktikum telah dilakukan pengamatan sesuai dengan apa yang akan diukur serta disajikan secara runtut dan

Selanjutnya apabila ditinjau berdasarkan kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah, tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis baik itu pada siswa

Gambar 4.13 Grafik Hubungan antara Kadar Air Optimum Tanah (W opt ) dengan Variasi Campuran Kapur dan Abu Gunung Vulkanik. 4.3.3 Pengujian CBR (California

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model probing- prompting

Penentuan Basal-Value tekanan darah mahasiswa dari sejumlah latar belakang etnik, Lorintje Sahusilawane, Ferry F.Kawur, Kristiawan P.A.N, Skripsi, Fakultas Ilmu

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas..