• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA

KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DALAM

PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN

DI KOTA SURABAYA

WIRA YUDHA ALAM S.IP., M.S.M.

071414453009

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

i

TESIS

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA

KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA

WIRA YUDHA ALAM S.IP., M.S.M.

071414453009

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

(3)

ii

TESIS

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA

KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Magister Ilmu Politik

Pada Program Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

OLEH:

WIRA YUDHA ALAM S.IP., M.S.M.

071414453009

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(4)
(5)
(6)
(7)

v

KATA PENGANTAR

ميــحرلا نم رلا هــللا مســـِب

Alhamdulillahi Rabbil Alamiin, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan tesis yang berjudul “Politik Tata Ruang: Relasi Kekuasaan Antara DPRD, Pemerintah Kota, dan Korporasi dalam Penerbitan Ijin Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan di Kota Surabaya” ini.

Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menempuh gelar Magister Ilmu Politik Di Universitas Airlangga Surabaya. Dalam penelitian tesis ini penulis telah banyak menerima bimbingan, petunjuk, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Siti Aminah, Dra., MA, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik Universitas Airlangga yang sekaligus selaku Dosen Pembimbing Ketua.

2. Dr. Dwi Windyastuti, Dr. Siti Aminah, Dra., MA., Wisnu Pramuntato, M.Si., Ucu Martanto, S.IP., M.A. selaku dosen penguji.

(8)

vi

4. Istri Khusnul Fikriyah, SE., M.SEI. yang terus memotivasi saya, putra saya Muhammad Zaidan Aljibran yang selalu menjadi penghibur dan penyemangat, sehingga tesis ini bisa selesai tepat waktu. Serta saudara – saudara tersayang Wira Mei Rio dan Wira Yudha Nata.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga dalam penulisan tesis nantinya bisa lebih baik lagi.

(9)

vii

RINGKASAN

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA

KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA

Relasi kekuasaan dalam proses penerbitan ijin pengelolaan dan pemanfaatan lahan merupakan proses politik antara korporasi, pemerintah kota dan DPRD kota Surabaya. Ijin pemanfaatan dan pengelolaan lahan menjadi hal penting bagi korporasi properti untuk melakukan pembangunan dan menghasilkan produk baik berupa apartemen, perumahan, hotel dan bangunan lainnya yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Ini menjadikan peluang bagi korporasi untuk melakukan hubungan kerjasama baik secara formal, informal, legal maupun illegal kepada pihak berwenang untuk menerbitkan ijin pemanfaatan lahan. Penataan ruang merupakan aspek politik yang mempunyai implikasi ekonomi dan sosial baik kepada masyarakat maupun pemerintah kota.

Relasi pada DPRD dan Pemkot Surabaya yang cenderung mengafirmasi kepentingan developer tentang penggunaan ruang sebagai area-area privat, seperti Mall (Pusat Perbelanjaan), apartemen, perumahan. Kecenderungan ini menghasilkan dua sisi efek. Efek positif, yaitu ketika relasi mutualisme tersebut (Pemkot, DPRD Kota dan korporasi) mendukung pembangunan yang tumbuh secara massif dan ekspansif. Sedangkan salah satu Efek negatifnya adalah ketersediaan ruang publik yang ada lebih diutamakan untuk kepentingan capital (korporasi) sehingga tidak ada ketersediaan perumahan untuk masyarakat miskin maupun ruang publik untuk berinteraksi. Penulis mengangkat tema dan fokus penelitian tentang relasi kekuasaan dalam penataan ruang perkotaan dengan judul penelitian “Politik Tata Ruang : Relasi kekuasaan antara korporasi, DPRD dan Pemerintah Kota Surabaya dalam penerbitan ijin pengelolaan dan pemanfaatan lahan di Kota Surabaya.

(10)

viii

SUMMARY

SPATIAL POLITICS : RELATIONSHIP BETWEEN

CORPORATE POWER , PARLIAMENT , AND THE

GOVERNMENT OF PERMIT ISSUANCE IN SURABAYA

CITY MANAGEMENT AND LAND USE IN SURABAYA

Power relations in the process of issuing permits and land-use management is a political process between the corporate, municipal and DPRD Surabaya. Permit the use and management of land to be crucial for corporations to undertake property development and produce products in the form of apartments, residential, hotel and other buildings that have high economic value. This creates the opportunity for corporations to do a good cooperative relationship formally, informally, legally and illegally to the authorities to issue a land use permit. Spatial planning is a political aspect that has economic and social implications of both the community and the city government.

Relations on Parliament and the Surabaya City Government that tends to affirm the interest of developers on the use of space as private areas, such as the Mall (Shopping Center), apartment, residential. This trend resulted in a two-sided effect. Positive effect, namely when the mutualistic relationship (municipal, corporate and City Council) to promote development that is growing massively and expansive. While one of the negative effects is the availability of public space that is preferred for the interests of capital (corporation) so there is no availability of housing for the poor and public space to interact. Authors theme and focus research on the arrangement of power relations in the urban space with the title "Spatial Politics: Relations of power between corporations, Parliament and city officials in the issuance of permits and land-use management in the city of Surabaya.

Issues raised in this research are: 1) How do the dynamics of power relations between the DPRD Surabaya, Surabaya City Government and corporations in the issuance of permits and land-use management in Surabaya; 2) What is the impact of the power relations of the spatial Surabaya. This problem analyzed using qualitative methods. The results of this study explains that the Surabaya city government to negotiate and compromise with the property that resulted in the implementation of corporate governance rules in accordance room could not walk properly. Corporate interests if it could not be accommodated by the city government will use the path the legislature (DPRD Surabaya) nor vice versa if the interests of the corporation can not be accommodated by the government. the town then use the relationships in the legislature. Thus, the corporate interests will take precedence property by the city government and parliament.

(11)

ix

POLITIK TATA RUANG: RELASI KEKUASAAN ANTARA

KORPORASI, DPRD, DAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DALAM PENERBITAN IJIN PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA SURABAYA

Abstrak

Studi Penataan ruang merupakan kebijakan yang tidak terlepas dari aspek politik. penataan ruang perkotaan menjadi ruang bagi berbagai kepentingan khususnya kepentingan korporasi properti. Politik tata ruang menjadi arena bagi semua pihak baik eksekutif, legislatif, korporasi dan juga masyarakat. Surabaya saat ini menjadikan kota yang kondusif bagi investasi jangka panjang dan memiliki banyak prospek. Surabaya juga tidak terlepas dari perhatian para pengembang-pengembang besar dan para pelaku bisnis. Pesatnya pembangunan infrastruktur tidak terlepas dari faktor birokrasi sebagai pintu masuk utama keberadaan investor dan awal mula pembangunan massif tersebut. Hal ini pula akan mengubah wajah perkotaan Surabaya kedepan menjadikan kota yang kapitalistik dengan kehadiran korporasi – korporasi properti besar yang membangun kawasan propertinya di Surabaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan dinamika relasi kekuasaan DPRD Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya dan Korporasi yang ada di Surabaya. Selain itu untuk mengetahui dan menjelaskan dampak adanya relasi tersebut terhadap penataan kota di Surabaya. Penelitian ini menggunakan data primer berdasarkan informasi dari informan yang sesuai dengan keperluan untuk menjelaskan permasalahan penelitian.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ruang yang dijelaskan Henri Lefebvre. Teori ini menjelaskan bahwa ruang tidak terlepas secara korelatif dengan konteks politik, dan konteks politik melingkupi bagian-bagian dari area spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika relasi antara korporasi, DPRD, dan Pemerintah Kota Surabaya terjadi khususnya dalam kebijakan penerbitan perijinan pemanfaatan dan pengelolan lahan yang dilakukan oleh korporasi properti. Korporasi properti telah membangun jejaring kekuasaan baik ditingkat eksekutif maupun legislatif sehingga kepentingan korporasi lebih mudah terakomodasi. Selain itu dampak relasi tersebut maka penataan ruang perkotaan Surabaya lebih mengutamakan kepentingan kapital dari korporasi properti sehingga ruang untuk masyarakat kelas bawah tidak menjadi prioritasi kebijakan pemerintah kota.

(12)

x

SPATIAL POLITICS : RELATIONSHIP BETWEEN

CORPORATE POWER , PARLIAMENT , AND THE

GOVERNMENT OF PERMIT ISSUANCE IN SURABAYA

CITY MANAGEMENT AND LAND USE IN SURABAYA

Abstract

Study of Spatial planning is a policy that can not be separated from the political aspect. arrangement of urban space into space for a wide range of interests, especially the interests of corporate property. Spatial politics into an arena for all parties, the executive, legislative, corporations and communities. Surabaya is to make the city conducive to long-term investment and has a lot of prospects. Surabaya is also inseparable from the attention of the big developers and business people. The rapid infrastructure development is inseparable from bureaucratic factors as the main entrance where the investor and the beginning of the massive construction. It also would change the face of urban Surabaya making the city a capitalistic future with the presence of corporations - corporations that build large property in Surabaya district property.

The method used is descriptive qualitative research method to explain the dynamics of power relations DPRD Surabaya, Surabaya City Government and Corporations in Surabaya. In addition to identify and explain the impact of their relation to settlement of the city of Surabaya. This study uses primary data based on information from informants in accordance with the need to explain the research problems.

The theory used in this research is the theory described space Henri Lefebvre. This theory explains that the space can not be separated is correlative with the political context and the political context surrounding parts of the spatial area. The results of this study indicate that the dynamics of relations between the corporation, parliament, and the government of Surabaya occurred particularly in the issuance policy permitting the use and management of land carried out by the corporation property. The corporation property has built a network of power both at the executive and legislative branches so that corporate interests more easily accommodated. Besides the impact of these relationships, spatial planning of urban Surabaya prioritize the interests of corporate capital property so the space for the lower classes do not become government policy prioritization city.

Keywords: Spatial Politics, Power Relations, Impact Relationships

(13)

x

HALAMAN COVER DEPAN

HALAMAN COVER DALAM ...i

HALAMAN PRASYARAT GELAR ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv I.1 Latar Belakang Masalah ...1

(14)

xi

III.6 Teknik Pengumpulan Data ...42

III.6.1 Wawancara ...44

III.6.2 Deskripsi Informan...45

III.6.3 Observasi ...50

III.6.4 Dokumentasi ...51

III.7 Teknik Analisa Data ...52

III.7.1 Pengolahan Data...52

III.7.2 Analisis Data ...54

BAB IV POTENSI TATA RUANG KOTA SURABAYA IV.1 Profil Wilayah ...57

IV.3 Fasilitas Sosial dan Umum...66

IV.3.1 Pendidikan dan Kesehatan ...66

IV.3.2 Jalan dan Transportasi...68

IV.4 Tata Ruang Kota Surabaya ...70

(15)

xii

V.1 Penertiban Ijin Pemanfaatan dan Pengelolaan Lahan Pemerintah Kota Surabaya ... 73 V.1.1 Aturan dan Impelementasi Kebijakan Pemerintah Kota Surabaya

dalam Penerbitan Ijin ... 75 V.1.2 Pengembangan Potensi Ruang Kota Surabaya... 79 V. 2 Relasi Kekuasaan Institusi Negara dengan Korporasi ... 83 V.2.1 Interaksi Kepentingan Pemerintah Kota dengan

DPRD Surabaya ... 87 V.2.2 Interaksi Kepentingan APERSI, HIPMI, dan KADIN dengan

Pemkot Surabaya ... 92 V.2.3 Interaksi Kepentingan PT. Pakuwon Group dengan DPRD

Surabaya ... 99 V.2.4 Interaksi Kepentingan PT. Pakuwon Group dengan Pemkot

Surabaya ... 102 V.3 Dampak Relasi Kekuasaan Terhadap Tata Ruang Kota

Surabaya ... 106 V.3.1 Implikasi Politik dan Ekonomi dalam Penataan Ruang Kota

Surabaya ... 109 V.3.2 Implikasi Relasi Kekuasaan Antar Institusi Negara Dengan

Korporasi Terhadap Penataan Ruang Kota Surabaya ... 124

BAB VI Kesimpulan dan Saran

VI.1Kesimpulan ... 144 VI.2 Saran ... 146

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Penggunaan Lahan Kota Surabaya ... 58

Tabel IV.2 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan hasil Sensus Penduduk ... 60

Tabel IV.3 Jumlah Sekolah dan Murid yang Ada di Surabaya ... 66

Tabel IV.4 Jumlah Fasilitas Kesehatan Kota Surabaya ... 67

Tabel IV.5 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Kondisi Jalan Beraspal dan Kelas Jalan di Kota Surabaya ... 69

Tabel V.1 APBD Kota Surabaya Menurut SKPD tahun 2010-2014 ... 81

Tabel V.2 Proporsi Luas Area yang Telah Terlayani Rencana Tata Ruang ... 82

Tabel V.3 Jumlah Penanaman Modal di Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 84

Tabel V.4 Ringkasan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 85

Tabel V.5 Pendapatan Daerah Kota Surabaya Menurut SKPD tahun 2010-2014 ... 94

Tabel V.6 Realisasi Retribusi Mendirikan Bangunan tahun 2011-2014... 96

Tabel V.7 Jumlah Sentra PKL Baru Kota Surabaya tahun 2011-2015 ... 107

Tabel V.8 Jumlah Pasar Modern di Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 108

Tabel V.9 Pertumbuhan Ekonomi (%) Surabaya tahun 2011-2014 ... 109

Tabel V.10 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara tahun 2011-2014 ... 112

Tabel V.11 Jumlah Hotel di Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 130

Tabel V.12 Peranan Ekonomi Sektural terhadap PDRB Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 131

Tabel V.13 Realisasi Pajak Daerah tahun 2011-2014 ... 132

Tabel V.14 Realisasi Peningkatan dan Rata-Rata Peningkatan Pendapatan Daerah Kota Surabaya tahun 2010-2014 ... 137

(17)

xiv

Gambar II.1 Pola Regulasi Penataan Ruang Perkotaan... 35

Gambar IV.1 Peta Surabaya ... 59

Gambar IV.2 Presentase Penempatan Pencari Kerja pada Pasar Kerja... 63

Gambar IV.3 Diagram Pembagian APBD Kota Surabaya ... 65

Gambar V.1 Presentase Keluhan Masyarakat yang ditindaklanjuti DPRD Kota Surabaya tahun 2011-2015... 102

Gambar V.2 Korporasi dan Pemerintah Kota... 114

Gambar V.3 Relasi dan Jejaring Pengusaha Properti REI di Surabaya... 116

Gambar V.4 Relasi dan Jejaring Pengusaha HIPMI di Surabaya... 118

Gambar V.5 Relasi dan Jejaring Pengusaha KADIN di Surabaya... 121

Gambar V.6 Relasi dan Jejaring DPRD Kota dan Pengusaha di Surabaya... 123

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya Tahun 2016

Lampiran 3. Undangan Rapat Dewan Perwakilan Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah merupakan kawasan bernilai sejarah yang mulai berdiri sejak tahun 1771. Kawasan ini meliputi seluruh area perkembangan fisik di

Secara perekonomian, peserta didik klas VIII D dalam satu kelas yang mendapatkan Bantuan Peserta didik Miskin (BSM) sebanyak 6 anak dari 31peserta didik. Obyek penelitian

Sebagian besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menggunakan teknologi yang memadai dalam melakukan distribusi panen kelapa sawit.Diantara teknologi ini dengan

Jika kontraktor telah mengetahui kesulitan yang dihadapi pekerja maka dapat dipikirkan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut,

Dengan kondisi alam tersebut Magetan merupakan daerah yang berpotensi sebagai daerah pertanian yang subur, khususnya untuk.

PEMANFAATAN AMPAS KEDELAI MENJADI BIODIESEL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF (BBA) DENGAN PROSES TRANS-.. ESTERIFIKASI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana Current Ratio (CR), Total Asset Turnoverr (TAT), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan

Program yang saat ini berjalan di Dinas Kesehatan Kota Binjai masih belum memaksimalkan peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI