• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI

METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V

MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2008-2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI.)

O leh

AHMAD MUNDU

NIM 11407106

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

V

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi Saudara:

Nama : Ahmad Muniri

NIM : 114 07 106

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ekstensi

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

(3)

DEPARTEMEN AGAM A RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jalan Tentara P elajar N om or 2 Telepon (029») 323706, F ax 323433 Salatiga K ode Pos 50721

Website: www.stainsalatiea.ac.id E-mail: akademik@stainsalatiea.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi saudara AHMAD MUNIRI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407106 yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISW A KELAS Y MI

MA'ARI F KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2008-2009 telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 29 Agustus 2009 yang bertepatan dengan tanggal 8 Ramadlan 1430 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

(4)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E R N Y A T A A N K E A S L I A N T U L I S A N

Bismilluhirrahmunirruhim

Saya yang bertanda tangan di bawah i n i :

N am a : Ahmad Muniri

NIM : 11407106

Jurusan : Tarbiyah

Program S tu d i: Pendidikan Agam a Islam

M enyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

(5)

MOTTO

K

^ b J p j M Z i l

(6)

PERSEMBAHAN

S krip si ini penulis persembahkan kepada:

1. Istri dan a n a kku tercinta yang setia mendampingi dan m endukungku dalam

penulisan skripsi ini.

2. Orang tuaku yang selalu memberikan do 'a restunya kepadaku

3. Teman-teman yang selalu mendampingi dan membantu dalam pembuatan skripsi

maupun dalam studi, khususnya M uham mad N u ru l Huda.

4. Tem an-tem an P A I E k ste n si angkatan 2 0 0 7 , y a n g tid a k dapat satu

persatu saya sebut.

5. Semua p ih a k yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan Alhamdulillah, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi, walaupun isinya belum sempurna. Penulisan bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Skripsi ini beijudul UPAYA M ENINGKATKAN KEM AM PUAN M EM BACA

AL-QUR’AN MELALUI M ETODE QIRO’ATI PADA SISW A KELAS V MI

M A'ARIF KUTOW INANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2008/2009. Sehubungan dengan terselesaikannya penulisan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, terutama yang telah membantu dalam proses studi dan penulisan skripsi i n i :

1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, beserta staf.

2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, beserta staf.

3. Dr. Sa’adi, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Semua dosen dan staf akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 5. Musayadah, S.Ag. selaku Kepala MI M a’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga

(8)

8. Istriku tercinta Nurul Tarbiyatun, A. Ma., yang selalu setia mendampingi dan memberikan semangat serta dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu mertua yang selalu memberikan restunya.

10. Kawan-kawan yang telah membantu dalam penulisan skripsi, sehingga dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang melimpah kepada semua pihak yang telah membantu penulisan.

Penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi kurang memenuhi syarat, pembaca hendaknya memberikan saran maupun kritik yang membangun ke arah perbaikan dan penyempurnaan.

■ 1 !

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

(9)

ABSTRAK

Muniri, Ahmad. 2009. Upaya M eningkatkan Kemampuan M embaca Al-Q ur ’an M elalui Metode Q iro’ati Pada Sisw a K elas V M I M a 'A rif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2008-2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Sa’adi, M, Ag.

K ata k u n c i: membaca al-Qur’an, metode qira’ati

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an melalui metode qira’ti pada siswa kelas V MI M a'A rif Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2008-2009. Pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dalam membaca al-Qur’an? (2) Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga? (3) Adakah pengaruh penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak tiga siklus.

(10)

mengetahui pengaruh penerapan metode Q iro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga.

Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, yaitu kondisi awal kemampuan siswa rata-rata belum memahami sepenuhnya tentang bacaan tajw id dan m akharijul huruf, rata-rata kemampuan siswa 58,18. Pada siklus I dapat ditingkatkan rata-rata kemampuan siswa menjadi 65,85; pada Siklus II rata-rata kemampuan siswa 71,97; dan di Siklus III rata-rata kemampuan siswa 80,94.

I

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

JU D U L... i

NOTA PEMBIM BING... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN... iv

M O T TO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

DAFTAR I S I ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Rumusan M asalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Penegasan Istilah... 6

G. Metode Penelitian... 7

H. Sistematika Penulisan... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Membaca al-Qur’a n ... 14

(12)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca 14

3. Pengertian al-Qur’a n ... 16

B. Metode Qira’a ti... 24

1. Pengertian Metode Qira’ati... 24

2. Metode Pengajaran Qira’a ti... 25

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Aspek-aspek Penelitian... 27

B. Pelaksanaan Penelitian... 27

1. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1... 28

2. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II... 33

3. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I I I ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Kondisi Awal... 43

B. Diskripsi Pelaksanaan Per S ik lu s ... 44

C. Pembahasan dari Setiap S ik lu s... 53

BAB V PENUTUP A. K esim pulan... 57

B. Saran... 58

C. Penutup... 59

DAFTAR PU STA K A ... 60

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komponen Penelitian Tes Baca Al-Qur’a n ... 23

Tabel 2. Contoh Format Tabel Pre-Tes... 28

Tabel 3. Hasil Pre Tes Membaca al-Qur’an MI M a’arif Kutowinangun... 43

Tabel 4. Hasil belajar mengajar membaca al-Qur’an dalam siklus 1... 45

Tabel 5. Hasil belajar mengajar membaca al-Qur’an dalam siklus II... 48

(14)

B A BI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengenal al-Qur’an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar al-Qur’an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga- lembaga pengajian yang ada di sekitarnya.

Kenyataan yang peneliti hadapi di sini adalah, di Desa Canden Kelurahan Kutowinangun Tingkir Salatiga, dimana pendidikan dianggap tidak terlalu penting terutama pendidikan agama karena keterbatasan dalam hal ekonomi. Kurangnya perhatian dari orang tua juga menjadi kendala yang sangat berarti bagi keberhasilan siswa dalam belajar.

(15)

Keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh satu faktor lingkungan saja, namun faktor lingkungan yang lain juga mempengaruhinya. Seperti yang dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok. Dalam lingkungan keluarga siswa dalam belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara mendidik orang tua, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang tua. Dalam lingkungan sekolah, yang mempengaruhi belajar siswa antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pembelajaran,, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan fisik sekolah, metode belajar, dan tugas rumah. Dalam lingkungan masyarakat, yang mempengaruhi antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media (baik cetak maupun elektronik), teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.1

Pengamatan peneliti, ternyata masih banyak ditemui siswa-siswi yang berpikiran lambat dalam menerima materi pelajaran, baik itu pelajaran umum maupun pelajaran agama. Dalam kasus membaca al-Qur’an misalnya, banyak siswa-siswi yang hanya mampu membaca saja, akan tetapi belum mengetahui cara membaca yang benar. Kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca al- Qur’an. 1

1 Moh Uzer Usman dan Lilis Setyawati, Upaya O ptim alisasi K egiatan B elajar M engajar,

(16)

Dalam al-Qur’an Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, dalam Surat Az-Zumar {QS.39: 9):

Artinya : “(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. 39 :9y

Salah satu pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memanfaatkan penelitian pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penunaian misi profesionalisme kependidikannya.2 3

Pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini menunjukkan bahwa siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga masih banyak yang

2 Departemen Agama, A l-Q u r’an dan Terjemahnya, Bandung, CV. Diponegoro, 2001, him. 367.

(17)

kemampuan rendah dalam membaca al-Qur’an, apabila dibandingkan dengan siswa seusianya di masa 20 tahun yang lalu. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca aI-Qur’an Melalui Metode Qiro’ati Pada Siswa Kelas V MI M a'arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2008/2009.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibuat penelitian tindakan kelas y aitu:

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dalam membaca al-Qur’an?

2. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga?

3. Adakah pengaruh penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ini adalah :

(18)

2. Mengupayakan peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga.

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas, manfaat yang diharapkan baik bagi siswa maupun bagi guru sebagai berikut:

1. Manfaat bagi siswa

a. Pembelajaran membaca al-Qur’an menjadi lebih menarik.

b. Siswa akan tertarik dan terkesan, dengan belajar menggunakan metode Qiro’ati yang benar.

c. Siswa akan merasa mudah belajar al-Qur’an dan aktif untuk

tadarrus (belajar dengan sistem mengulang) di rumah masing- masing, sehingga kemampuan membaca akan meningkat.

2. Manfaat bagi guru

Guru akan lebih mudah memberi dan menambah materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan keterampilan membaca sesuai dengan media buku Qiro’ati.

3. Bagi lingkungan sekolah

(19)

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang peneliti ajukan adalah “ Dengan menggunakan metode Qiro’ati, kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir dapat ditingkatkan”.

F. Penegasan Istilah

Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini disampaikan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dijadikan topik kajian.

Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan adalah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya.4

Adapun yang peneliti maksudkan adalah meningkatkan mutu mata pelajaran al-Qur’an, khususnya dibidang membaca dan menulis.

2. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan.5

Adapun yang peneliti maksudkan adalah kemampuan dalam membaca al-Qur’an.

3. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.6

4. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW.7 Sehingga kita dianjurkan untuk menjaga kemurniannya, baik itu dari segi bacaan maupun tulisannya.

4 WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta. PN Balai Pustaka, 1984). him. 1078

(20)

5. Metode Qiro’ati hampir sama dengan metode Iqro’ yang tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.7 8

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

a. Perencanaan

Dalam perencanaan perlu di identifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini m eliputi:

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar

mengajar di kelas. 4) Membuat alat evaluasi.

5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

b. Perencanaan tindakan meliputi:

Dalam pelaksanaan tindakan ini, guru menyusun tindakan- tindakan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Langkah langkah yang dilakukan yaitu:

7 M. Dian Nafi’, dkk., P raksis Pem ebelajaran Pesantren Yogyakarta, (Yayasan Selasih : 2007) him. 160

(21)

1) Guru mengadakan appersepsi untuk mengetahui tingkat belajar siswa.

2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa.

3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak tegang. c. Observasi

1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan.

2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

d. Analisis dan refleksi

Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori lancar.

2. Subyek Penelitian a. Siswa.

Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga yang sebanyak 11 anak.

b. Peneliti.

(22)

c. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2008-2009. Dimulai pada tanggal 27 Mei 2009 sampai dengan 6 Juni 2009.

d. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah al-Qur'an - Hadits sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian ini dilaksanakan

3. Langkah-langkah penelitian / siklus penelitian.

Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan / langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali siklus kegiatan. Karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan sistem metode keija, proses, isi, kompentensi, dan situasi9.

Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan

(planning), penerapan tindakan {action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan {observation and evaluation), dan melakukan refleksi {reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan

(23)

yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian tindakan kelas sebagai berikut10:

Gambar 1 . Alur Penelitian tindakan kelas

Siklus 1

4 . Instrumen penelitian.

Adapun Instrumen yang disiapkan diantaranya berupa:

(24)

1. Soal tes.

2. Pedoman dan kreteria penelitian/ searing.

3. Lembar Observasi. 4. Catatan lapangan. 5 . Pengumpulan Data.

Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Wawancara b. Pengumpulan data c. Observasi

d. Dokumentasi a. Wawancara

Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa dan orang tua untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan menulis huruf hijaiyyah sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas dilakukan.

b. Pengumpulan data

(25)

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik observasi,

c. Observasi

Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda.dkk. Observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah jik a :

1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan 2) Direncanakan secara sistematik

3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata

4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya11.

Sedangkan observasi/ pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sikap dan respon setelah diadakan pre tes pada tiap siklus,

d. Dokumentasi

Untuk memperkuat dari hasil penelitian, maka peneliti juga mengunakan lembar dokumentasi yang berupa foto-foto dari kegiatan penelitian tindakan kelas. 11

(26)

H. Sistematika Penulisan.

Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, dan penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada siswa kelas V.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus L deskripsi pelaksanaan siklus H, deskripsi pelaksanaan siklus DI (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menguraikan deskripsi awal, deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/ evaluasi/ tes membaca dan menulis), refleksi keberhasilan dan kegagalan, serta pembahasan tiap siklus)

BAB V PENUTUP

(27)

BAB II K A JIA N PU ST A K A

A. K em am p u an M em b aca A l-Q u r’an

1. Pengertian Membaca

Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis di dalam buku itu1.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca. Kemampuan membaca yang dimaksud adalah pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya. Faktor-faktor itu antara lain:

a. Tingkat intelegensi membaca

Dua orang yang tingkat intelegensinya berbeda, sudah pasti akan berbeda pula hasil dan kemampuan membacanya.

b. Kemampuan berbahasa

Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya, maka akan sulit memhami teks bacaan tersebut. Penyebabnya karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya.

c. Sikap dan minat

Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tidak senang. Sedangkan minat merupakan kedaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. 1

(28)

d. Kebiasaan membaca

Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak.Tradisi ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai kebutuhan.

e. Keadaan membaca

Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desain halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga dapat mempengaruhi proses membaca.

f. Pengetahuan tentang cara membaca

Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika tidak memiliki pengetahuan tentang membaca.

g. Emosi

Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca seseorang.

h. Pengalaman yang dimiliki

Sebelumnya proses membaca sehari-hari pada hakikatnya merupakan modal pengetahuan untuk membaca berikutnya.

Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca yang telah diuraikan di atas, dalam proses membaca juga terdapat hambatan-hambatan seperti:

(29)

sedang terganggu, 3) suasana hati yang tidak tenang, 4) keadaan lingkungan yang tidak mendukung.

b. Daya tahan membaca cepat berkurang yang disebabkan oleh : 1) posisi badan yang salah, 2) lampu atau penerangan yang tidak mendukung2.

3. Pengertian Al-Qur’an

! ’ ;

a. Pengertian

Al-Qur’an berdasarkan dari segi bahasa merupakan bentuk

mashdar dari kata qara’a, yang berarti bacaan dan ismu al-fa'il

(subyek) dari qara’a yakni yang berarti apa yang tertulis padanya3. Seperti terdapat dalam surat Al-Qiyamah (QS.75:17-18):

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.4

Adapun definisi al-Qur’an secara terminologi, menurut sebagian besar ulama Ushul Fiqih adalah sebagai berikut:

2 httn://www.guruit07.bloespot.com/2009/01/faktor-faktor yang mempengaruhi membaca 3 Nasrun Haroen, ushul Fiqh /, Jakarta, Logos Publishing House, Cet. 1, 1996, him. 19

-20.

(30)

M il* 'L

J L * ±j l * a

Jc.

Jjialt

j

U

j

ibl

f

SAW dalam bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, tertulis dalam mushaf; dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.”5

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril a.s. yang tertulis pada mushahif. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas6.

Al-Qur’an bukanlah kitab karangan Muhammad atau pikiran- pikiran serta pendapat Muhammad yang sering diistilahkan dengan Muhammadisme. Maka para ulama’ berusaha memberikan pengertian al-Qur’an dengan cara yang menurut mereka sejelas dan seterang mungkin, hingga tidak terjadi kesalahan mengenai pengertian tersebut. Al-Qur’an adalah benar-benar dari Allah SWT, dan bukan buatan manusia ataupun malaikat.

5 Nasrun Haroen, Op. Cit., him. 19 - 20.

(31)

Beberapa pendapat ulama' tentang pengertian al-Qur'an : 1) K. H. Munawar Khalil, dia mengatakan :

“ Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersifat mukjizat dengan sebuah surat dari padanya yang beribadat bagi yang membacanya”.

2) Drs. H. M. Khudari Umar, dia mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

“ Al-Qur'an adalah kalam Allah yang tiada tandingnya (mukjizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai penutup para nabi dan rasul, dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya suatu ibadah, dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas”.

3) Prof. Dr. TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, dia memberikan pengertiannya sebagai berikut:

“Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan lagi mutawatir penulisannya”.

4) Fazur Rahman, yang mengartikan al-Qur'an sebagi berikut:

“Al-Qur'an adalah sumber yang mampu menjawab semua persoalan "7

Dengan memperhatikan apa yang telah disampaikan dan dijelaskan oleh para pakar dan ulama' mengenai pengertian al-Qur'an di atas maka pengetian tersebut dapat dirangkum sebagai berikut, al- Qur'an adalah:

1) Wahyu atau Firman Allah SWT

(32)

2) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW 3) Dengan perantara Malikat Jibril

4) Menggunakan bahasa Arab

5) Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia

6) Merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yng terbesar 7) Diterima umat Islam secara mutawatir

Al-Qur'an adalah pedoman dan tuntunan hidup manusia, baik sebagai individu maupun sebagai umat. Sebagai pedoman dan tuntunan hidup, al-Qur'an diturunkan oleh Allah bukan sekedar untuk dibaca secara tekstual melainkan dipahami dan diamalkan,

b. Keutamaan-keutamaan al-Qur'an

1) Orang yang membaca al-qur'an adalah orang yang mengharapkan suatu perniagaan yang tidak akan merugi. Firman Allah SWT dalam surat al-Fathir ayat 29 :

Artinya : “ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”8

(33)

2) Orang yang mendengarkan dan diam pada saat al-Qur'an dibaca maka orang tersebut akan mendapatkan rahmat.Firman Allah SWT

al-A 'ra f ayat 204 :

/aJ S 1S13

x f - *

Artinya : “ dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”9

3) Orang yang paling baik adalah orang yang mau belajar al-Qur'an dan mengajarkannya. Seperti pada hadits berikut:

79 9 ,s •>', 9, 'h , C - ' f ? ' * . s ' P 9 v / belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).10

4) Orang yang pandai dalam membaca al-Qur'an maka bersama nabi dan syuhada'. Hal ini sesuai dengan Hadits Riwayat Muttafaqun ‘Alaih berikut ini:

9 Departemen Agama, Ibid., him. 140

(34)

'r' f a * S * C' V fi . ^ ' / ' 7 ' ^ membacanya dengan gagap (kurang fasih bacaannya karena berat lidahnya dan sulit membetulkannya), namun hatinya sangat terpaut kepadanya, maka ia mendapat dua pahala. (HR. Muttafaqun ‘Alaih).11 orang-orang yang paling mulia diantara umatku adalah mereka yang hafal al-Qur’an dan biasa shalat malam”. Rasulullah SAW bersabda, bacalah al-Qur’an

11 Syekh Islam Muhyiddin, Riyadhus Shalihin, Pustaka ‘U luwiyah, Semarang, tt, him. 431 12 A li M ustofa Yaqub, N asihat N abi kepada Pem baca dan P enghafal Q u r’an, G em a Insani, Jakarta, 1990, him. 18.

(35)

sesungguhnya ia akan memberikan syafaat pada orang yang membacanya, kelak di hari kiamat. (HR. Muslim). c. Tujuan pengajaran al-Qur'an

1. Murid-murid dapat membaca kitab allah (al-Qur'an) dengan mantap, baik dari segi ketepatan harakat, saktat (tempat-tempat berhenti), membunyikan huruf-huruf sesuai dengan makhrajnya dan persepsi maknanya.

2. Murid-murid mengerti makna al-Qur'an dan berkesan dalam jiwanya.

3. Murid-murid mampu menimbulkan rasa haru, khusuk, dan tenang jiwanya serta takut kepada Allah SWT.

4. Membiasakan murid-murid kemampuan membaca pada m ashaf

dan memperkenalkan istilah-istilah yang tertulis baik untuk waqaf, mad (tanda panjang), dan idgham,14

Adapun yang penulis maksudkan dengan kemampuan membaca al- Qur’an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca al-Qur’an yang meliputi tiga komponen yaitu :

a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf al-Qur’an secara benar dan jelas,

b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca al-Qur’an secara benar dan tartil.

(36)

c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca, merangkai kata perkata secara benar dan tepat.IS

Ketiga komponen tersebut disatukan dan dijadikan sebagai alat ukur kesempurnaan dalam membaca al-Qur'an.Masing-masing komponen berisi indikator secara bertingkat menunjukkan cakupan penguasaan ketrampilan dalam mengucapkan makhraj, tajwid, dan kelancaran dalam membaca.

Tabel 1 :

KOMPONEN PENELITIAN TES BACA Al-Qur’an

KET KOMPONEN

MAKHROJ TAJWID KELANCARAN

1 Anak dapat 1 Anak dapat 1 Anak dapat

T mengucapkan mengucapkan dengan membaca dengan

I huruf dengan benar hukum benar

N benar bacaannya nun sukun

G dan mim sukun

G 2 Anak dapat 2 Anak dapat 2 Anak dapat

I membedakan suara mengucapkan dengan merangkai dengan dengan jelas huruf benar hukum benar

yang mirip bacaannya mad

1 Anak tidak dapat 1 Anak tidak dapat 1 Anak dapat

S mengucapkan mengenal dengan membaca tetapi

E seluruh sifat huruf lengkap bacaan huruf kurang lancar D dengan benar nun sukun dan mim

A sukun

N 2 Anak belum bisa 2 Anak tidak dapat 2 Anak agak sulit G membedakan suara mengenal dengan merangkai kata

huruf yang hampir lengkap bacaan mad secara tepat sama

1 Anak tidak dapat 1 Anak tidak tahu 1 Anak membaca R mengucapkan bacaan nun sukun dengan

tersendat-E masing-masing dan mim sukun sendat

N huruf dengan bertemu huruf

D benar hijaiyyah

A 2 Anak tidak dapat 2 Anak tidak tahu 2 Anak sama sekali H membedakan suara hukum bacaan tidak dapat

yang mirip merangkai huruf

(37)

B. Metode Qira'ati

1. Pengertian

Metode Q ira'ati adalah suatu metode dalam belajar membaca al- Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil

sesuai dengan kaidah ilmu tajwid l<s. Firman Allah SWT dalam Surat Al Muzzammil ayat 4, yang berbunyi:

Artinya : “atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan(tar//7j.” 17

Tartil adalah membaguskan bacaan huruf-huruf al-Qur’an dengan terang, teratur, dan tidak terburu-buru serta mengenal tempat-tempat w aqaf

sesuai aturan-aturan tajwid'*. Firman Allah SWT dalam surat A l Qiyamah

ayat 16 yang berbunyi:

Artinya : “ Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al- Qur’an karena hendak cepat-cepat (mengusai)nya19.

iv n . a s au num m am , i^ara t^epai a eta ja r iq jw ia rra iu is, lea m Tadarus AM M , Yogyakarta, him. 4.

(38)

2. Metode Pengajaran Qira'ati

Secara umum metode pengajaran qira’ati adalah : a. Klasikal dan privat

b. Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan, selanjutnya siswa membaca sendiri (CBSA).

c. Siswa membaca tanpa mengeja

d. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan cepat.

Sedangkan metode yang dikembangkan tiap jilid yaitu: a. Praktis, langsung, tanpa dieja

b. Bahasa singkat dan sederhana c. Tidak menuntun

d. Jangan ditambah jika belum bisa baca cepat dan tepat. e. Ciptakan suasana bersaing

f. Teliti, waspada, dan tegas g. Driil, anak bisa karena biasa.

3. Keunggulan Metode Qira’ati

/ ; I

a. Berkesinambungan antara halaman ke halaman berikutnya. b. Berkesinambungan antara jilid satu ke jilid seterusnya. c. Disesuaikan dengan usia para pelajar al-Qur’an.

d. Kata dan kalimatnya tidak keluar dari kaidah ayat-ayat al-Qur’an, tidak kedaerahan.

(39)

f. Dilengkapi petunjuk mengajar disetiap pokok bahsannya. g. Dilengkapi buku ghorib, muskilat, dan tajwid praktis. h. Sangat mudah untuk diucapkan.20

(40)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik dan penting bagi peneliti. Menurut Zaenal Aqib penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan teijadi di dalam kelas.1 Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut sehingga ada tiga pengertian yang dapat diterangkan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian : menunjukkan dalam suatu kegiatan mencermati sebuah objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan : menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidanng pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah

1 Zaenal Aqib, P enelitian Tindakan K elas, Bandung, CV. Yrama Widya, 2006, him. 13.

(41)

kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan dari guru yang sama pula.2

Suatu kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan untuk siswa.

Dari pengertian di atas dapat diartikan pula bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang memfokuskan kelas sebagai bahan penelitian. Pada penelitian ini diupayakan tindakan praktis yang berupa pengulangan masalah belajar siswa dan kesulitan mengajar guru. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

A. Aspek-aspek Penelitian

Aspek-aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Makharijul huruf, yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf al- Qur’an.

2. Tajwid.

3. Kelancaran dalam membaca al-Qur’an.

B. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum dilaksanakan siklus I, peneliti melakukan pre-tes terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa-siswi kelas V

2 Ibid, him. 12.

(42)

MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dalam hal membaca al-Qur'an. Pre-tes ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2009.

Tabel 2

Makhroj Tajwid Kelancaran T S R

1 Aina Khusniati

1. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan.

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku

(43)

Qiro’ati, soal-soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati, dan alat -alat peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa,

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2009 di MI M a'arif Kutiwinangun Tingkir Salatiga pada kelas V sebanyak 11 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru.

Awal proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu : bagi guru, bagi siswa, dan target.

1. Peran Guru

a. Guru mengajak siswa untuk berdo’a. b. Guru mengucapkan salam pembukaan.

c. Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar.

d. Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh dan mengulangi bunyi huruf hijaiyyah sesuai makhrojnya,

kemudian siswa disuruh menirukan

(44)

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

f. Meminta tolong guru lain untuk mengamati penelitian tindakan kelas yang sedang dilaksanakan.

g. Guru memberikan soal imtihan baik secara individu maupun kelompok.

2. Peran siswa

a. Siswa membaca do’a b. Siswa menjawab salam

c. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

d. Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru e. Siswa mempersiapkan buku Qiro’ati masing-masing

f. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru baik secara individu maupun kelompok

g. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. 3. Target

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarget dengan indikator 70% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar membaca al-Qur'an dengan menggunakan metode Qiro’ati. c. Pengamatan/observasi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Tanggapan dari teman guru :

(45)

a. Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pembelajaran.

b. Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan

v

c. Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama pembelajaran berlangsung sehingga siswa masih ada yang tidak memperhatikan

d. Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengan teman ketika guru menerangkan

e. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

f. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung g. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam menjawab pertanyaan

karena siswa baru mengenal metode yang diberikan

h. Suasana pembelajaran dengan metode yang baru membuat siswa nampak tegang

2. Tanggapan dari siswa :

a. Siswa merasa Senang dengan metode yang baru

b. Siswa belum bisa paham benar dengan defigan metode baru c. Guru kurang dalam menyampaikan materi kepada siswa d. Guru terlalu panjang dalam menyampaikan metode Qiro’ati

(46)

d. Refleksi

Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus I dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :

1. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

2. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias.

4. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan. Maka guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan, dan dalam membuat pertanyaan guru harus tahu seberapa jauh materi yang telah diberikan dalam pembelajaran sehingga siswa siswi dapat bisa langsung memberikan jawaban dan menirukan setiap ucapan yang telah diberikan oleh guru.

(47)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat adanya peningkatan yang ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari siswa. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II.

2. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyajikan materi yang berkelanjutan dari siklus I, yaitu peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati, soal-soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati, berikut alat-alat peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2009 di MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga sebanyak 11 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

(48)

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru. Pembelajaran dilakukan dengan cara siswa dibuat kelompok yang berbeda anggotanya pada siklus I.

Awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Peran Guru

a. Guru mengajak siswa untuk berdo’a. b. Guru mengucapkan salam pembukaan.

c. Guru mengamati keadaan siswa sampai betul-betul siap menerima pelajaran.

d. Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh dan mengulangi bunyi huruf hijaiyyah sesuai makhrajnya,

kemudian siswa disuruh menirukan .

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

f. Meminta tolong guru lain untuk mengamati penelitian tindakan kelas yang sedang dilaksanakan.

g. Guru memberikan soal latihan baik secara kelompok maupun individu.

2. Peran siswa

a. Siswa membaca do’a. b. Siswa menjawab salam.

(49)

e. Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengan teman ketika guru menerangkan/ membimbing siswa secara individu. f. Siswa terkesan asing dengan metode yang diberikan, sebab

masih terbiasa dengan menggunakan metode klasik.

g. Siswa kesulitan dalam menirukan kembali ucapan yang diberikan oleh guru, sebab sudah terlanjur terbiasa dengan cara pengucapan metode klasik.

2. Tanggapan dari Siswa

a. Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi b. Metode Qiro’ati mudah dipahami

c. Banyak hal yang menarik untuk dipelajari

d. Menjadi menyenangkan belajar membaca al-Qur'an dengan Metode Qiro’ati.

d. Refleksi

Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus II dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus II dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :

1. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebab siswa sudah terlanjur terbiasa dengan menggunakan metode klasik.

(50)

2. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dan lebih sabar dalam membimbing siswa.

3. Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam menggunakan metode klasik dengan metode Qiro’ati

4. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran terutama ketika guru sedang melakukan bimbingan siswa secara individu, siswa yang lain belum bisa dikendalikan secara optimal. 5. Siswa menjadi lebih mudah dalam menerima apa yang telah

diajarkan oleh guru, sebab siswa langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus II ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya peningkatan yang ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari siswa. Namun belum memenuhi target yang ditentukan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus III.

3. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III.

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyajikan materi yang berkelanjutan dari siklus II, yaitu peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati, soal-soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati, berikut alat-alat peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu

(51)

juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa,

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2009 di MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga sebanyak 11 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan poada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru. Pembelajaran dilakukan dengan cara siswa dibuat kelompok yang berbeda anggota pada siklus I dan siklus II.

Pada awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Peran Guru

a. Guru mengajak siswa untuk berdo’a. b. Guru mengucapkan salam pembukaan.

(52)

d. Meminta tolong guru lain untuk mengamati penelitian tindakan kelas yang sedang dilaksanakan.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

f. Guru menyuruh siswa mengulang mengucapkan seluruh komponen huruf hijaiyyah, dari awal sampai akhir secara acak. g. Guru menyuruh siswa menuliskan huruf demi huruf yang

dirangkai menjadi kalimat pendek, kemudian disuruh siswa yang lain untuk membacanya.

h. Guru memberikan latihan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok.

2. Peran siswa

a. Siswa membaca do’a. b. Siswa menjawab salam.

c. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

d. Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru. e. Siswa mempersiapkan buku Qiro’ati masing-masing.

f. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru baik dalam kelompok maupun individu.

3. Target

(53)

c. Pengamatan/observasi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasii pengamatan sebagai berikut:

1. Tanggapan dari teman guru :

a. Pembelajaran berjalan dengan baik.

b. Guru sudah optimal dalam pengelolaan waktu.

c. Guru mampu menghidupkan suasana kelas sehingga siswa tertarik dengan metode yang diberikan.

d. Guru sabar dalam membimbing siswa ketika mengucapkan huruf hijaiyyah.

e. Siswa sudah aktif dan kreatif dengan inovasi yang diberikan guru dalam proses belajar, sehingga siswa sibuk kreatifitas yang diberikan guru.

f. Metode Qiro’ati yang digunakan oleh guru sangat membantu dan mempermudah siswa dalam mempelajari baca dan tulis huruf hijaiyyah.

g. Siswa dapat dengan mudah menerangkan tentang bagaimana cara membaca ai-Qur'an.

h. Peningkatan pada setiap siklus. i. Optimalnya hasil belajar siswa. 2. Tanggapan dari sisw a:

a. Guru bisa menghidupkan suasana kelas kami.

(54)

c. Metode Qiro’ati membuat kami senang belajar membaca al- Qur'an dan memudahkan kami dalam mempelajarinya.

d. Guru bisa tepat waktu, d. Refleksi

Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus III dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus III dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :

1. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun masih ada beberapa aspek yang belum sempurna tetapi persentase pelaksanaan sudah cukup meningkat.

\

2. Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu.

3. Guru berhasil dalam upayanya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam belajar membaca al-Qur'an dari menggunakan metode klasik beralih kepada metode Qiro’ati.

4. Siswa menjadi bertambah aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

5. Siswa menjadi lebih mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh guru, sebab siswa langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.

6. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(55)
(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Kemampuan membaca al-Qur’an siswa-siswi Kelas V MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tergolong rendah. Mereka belum memahami sepenuhnya tentang bacaan tajwid dan

makhorijul huruf. Mereka belum bisa membedakan antara bunyi bacaan

idhar dengan bunyi bacaan ikhfa ’, bacaan panjang (mad) dengan bacaan pendek, bunyi huruf dengan huruf c A huruf i dengan Hal ini sesuai dengan hasil pre tes yang dilakukan oleh peneliti di bawah ini.

Tabel 3

Hasil Pre Tes Membaca al-Qur’an MI Ma’arif Kutowinangun

No Nama Aspek yang dinilai Rata- Keterangan

makhraj tajwid kelancaran rata T S R

1 Aina Khusniati 63 63 70 65,33

'T

2 Agus Masalaik 60 60 65 61,67

V

(57)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan membaca al- Qur’an pada siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun masih tergolong rendah. Terbukti bahwa diantara 11 anak yang memiliki kemampuan sedang dalam membaca al-Qur’an sebanyak 5 orang, sedangkan 6 orang lainnya berkemampuan rendah. Maka perlu dilakukan upaya agar kemampuan membaca al-Qur’an siswa menjadi meningkat yaitu dengan melakukan penelitian tindakan kelas.

B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

1. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca al-Qur’an dengan metode Qiro’ati yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode Qiro’ati, yang berupa tes lesan dengan cara siswa mengucapkan beberapa ayat al-Qur’an dengan baik dan benar.

(58)

Tabel 4

Hasil belajar mengajar membaca al-Qur’an dalam siklus L

No Nama

Aspek yang dinilai Rata- Keterangan makhraj tajwid kelancaran rata T

s

R

1 Aina Khusniati 80 81 85 82,00

V

2 Agus Masalaik

1) . Siswa kategori tinggi dalam membaca al-Qur’an beijumlah 3 siswa dari 11 siswa atau 27,27 %.

2) . Siswa kategori sedang dalam membaca al-Qur’an beijumlah 4 siswa dari 11 siswa atau 36,36 %.

3) . Siswa kategori kurang dalam membaca al-Qur’an beijumlah 4 siswa dari 11 siswa atau 36,36 %.

(59)

Siswa yang masih kurang mampu dalam membaca al-Qur’an sebanyak 36.36%. Hal ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru. Hasil observasi masih kurang memuaskan, karena perhatian siswa diperoleh secara paksa, sebab merasa asing dengan metode yang diberikan. Meskipun baru tahap awal, perhatian siswa tidak tumbuh secara alamiah.

Menurut pengamatan teman guru, dalam siklus I ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I, diantaranya:

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa. 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung 4) Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran b. Refleksi

(60)

Kegagalan pada siklus I ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu:

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode klasik diupayakan untuk beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati yang lebih memudahkan dalam mempelajari tata cara dalam membaca al- Qur’an.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu.

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias.

4) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan, dan dalam mengalihkan cara pengucapan setiap hurufnya agar lebih sabar karena siswa menjadi bingung dengan apa yang talah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa dengan metode klasik, sementara metode Qiro’ati sedikit banyak nampak adanya perbedaan.

2. Siklus II.

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi soal yang berkesinambungan dari siklus I dengan

(61)

iuiuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca al-Qur’an dengan metode Qiro’ati yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode Qiro’ati, yang berupa tes lesan dengan cara siswa mengucapkan beberapa ayat al- Qur’an dengan baik dan benar.

Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Hasil belajar mengajar membaca aI-Qur’an dalam siklus II.

No Nama Aspek yang dinilai Rata- Keterangan

makhraj tajwid kelancaran rata T s R

1 Aina Khusniati 85 84 90 86,33

V

2 Agus Masalaik 80 81 82 81,00

V

(62)

Keterangan:

1) Siswa kategori tinggi dalam membaca al-Qur’an berjumlah 5 siswa dari 11 siswa atau 45,45 %.

2) Siswa kategori sedang dalam membaca al-Qur’an berjumlah 4 siswa dari 11 siswa 36,36 %.

3) Siswa kategori rendah dalam membaca al-Qur’an berjumlah 2 siswa dari 11 siswa 18,18 %.

Siswa yang kategori rendah dalam membaca al-Qur’an sebanyak 18,18 %. Hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih banyak kekurangan yang selama proses pembelajaran berlangsung.

Menurut guru wali kelas VI yaitu Bapak Khurur Rosyad, S.PdI., bahwa melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu sangat bagus sekali, karena dengan metode Qiro’ati ini siswa-siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka, dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilannya dalam belajar membaca al-Qur’an sebab metode ini langsung bisa dipraktikan. Masih menurut, Bapak Khurur Rosyad, S.PdI., dalam siklus II ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajarannya, diantaranya:

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa. 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

(63)

4) Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran3 b. Refleksi

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus II secara umum siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati hanya sebesar 45,45%, lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan metode yang diberikan, dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model dari metode Qiro’ati sebagai metode pembelajaran dalam membaca al- Qur’an.

Kegagalan pada siklus II ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu :

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode klasik diupayakan untuk beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati yang lebih memudahkan dalam mempelajari tata cara dalam membaca al- Qur’an.

3 Khurur Rosyad, Wawancara, tanggal 2 Juni 2009

(64)

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu.

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias.

4) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan, dan dalam mengalihkan cara pengucapan setiap hurufnya agar lebih sabar karena siswa menjadi bingung dengan apa yang talah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa dengan metode klasik, sementara metode Qiro’ati sedikit banyak nampak adanya perbedaan.

3. Siklus III.

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus III siswa diberi soal yang berkesinambungan dari siklus I dan siklus II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca al-Qur’an dengan metode Qiro’ati yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan ialah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode Qiro’ati, yang berupa tes lesan dengan cara siswa mengucapkan beberapa ayat al-Qur’an dengan baik dan benar.

Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:

(65)

Tabel 6

Hasil belajar mengajar membaca al-Qur’an dalam siklus HI

No Nama

Aspek yang dinilai Rata- Keterangan makhraj tajwid kelancaran rata T s R 1 Aina Khusniati

1). Siswa kategori tinggi dalam membaca al-Qur’an beijumlah 9 siswa dari 11 siswa atau 81,82 %.

2) . Siswa kategori sedang dalam membaca al-Qur’an beijumlah 2 siswa dari 11 siswa atau 18,18 %.

(66)

Siswa yang kategori rendah dalam membaca al-Qur’an sudah bisa ditingkatkan semua, sehingga hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih terdapat sedikit kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung, b. Refleksi

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus III secara umum siswa telah dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca al-Qur#an dengan menggunakan metode Qiro’ati sebesar 81,82 %. Dengan demikian menurut kesepakatan peneliti dan para teman guru sejawat, persentase yang diperoleh telah memenuhi indikator yang diinginkan oleh peneliti.

C. Pembahasan dari Setiap Siklus

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara belajar membaca al- Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan, pembahasan dari setiap siklus pembelajaran yang telah dilakukan y aitu :

1. Siklus I

(67)

kekurangan, di mana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, sehingga siswa belum aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, sehingga proses belajar kurang optimal. Dan siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa masih bercanda dengan teman sebangku ketika guru menerangkan materi pembelajaran yang diberikan.

Sehingga dalam siklus I belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan, karena hasil penilaian pada siklus 1 adalah 27,27 % , sementara indikatornya adalah 70%.

2. Siklus U

Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan, maka pada siklus II ini, sedikit mencapai peningkatan dari siklus I. Namun, ada juga kekurangannya dalam penerapan pembelajaran membaca al-Qur’a a

Peneliti pada siklus II ini menggunakan sistem yang sama dengan siklus I hanya pembagian kelompoknya saja yang dibuat berbeda dari siklus I.

(68)

pembelajaran, namun demikian siswa sudah bisa mengikuti sepenuhnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Dalam siklus II ini, masih belum mencapai indikator yang peneliti harapkan, karena prestasi pada siklus II ini adalah 45,45 %, belum mencapai 70 % dari hasil yang peneliti harapkan.

3. Siklus m

Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan dalam siklus III dengan metode Qiro’ati ini, diperoleh peningkatan motivasi belajar siswa melalui peran siswa yang ditunjukkan dengan sikap siswa menjadi lebih meningkat dalam kreatifitas dan aktifitas selama pembelajaran berlangsung. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa karena pembelajaran dilakukan secara optimal.

Pada siklus III peningkatan belajar siswa telah mencapai indikator yang diharapkan, karena hasil penilaian pembelajaran membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati adalah 81,82 %. Hasil ini telah memenuhi indikator yang diinginkan.

Pada siklus III ini guru telah menerapkan belajar membaca al- Qur’an dengan metode Qiro’ati dengan baik dan dilihat dari antusias siswa dan juga dari peningkatan kreatifitas dan aktifitas siswa serta hasil belajar siswa.

(69)

selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar membaca al-Qur’an dengan metode Qiro’ati ini dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga nanti bisa diterapkan dalam mata pelajaran BTQ dalam Madrasah.

(70)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan dalam tiga siklus dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Kondisi awal kemampuan siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dalam membaca al-Qur’an masih tergolong rendah. Rata-rata belum memahami sepenuhnya tentang bacaan tajwid dan

makharijul huruf. Hal ini dibuktikan dari hasil Pra Siklus rata-rata kemampuan siswa 58,18.

2. Kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas V MI M a'arif Kutowinangun Tingkir Salatiga dapat ditingkatkan dengan upaya menggunakan metode Qiro’ati hal ini dibuktikan dari hasil Pra Siklus rata-rata kemampuan siswa 58,18; pada Siklus I rata-rata kemampuan siswa 65,85; pada Siklus II rata-rata kemampuan siswa 71,97; dan di Siklus III rata-rata kemampuan siswa 80,94.

(71)

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran dengan membaca dan menulis al-Qu^an melalui metode Qiro’ati lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan model pengajaran membaca dan menulis al- Qur'an melalui metode Qiro’ati memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran dengan metode Qiro’ati dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, dan dengan berbagai media yang ada dan sekiranya dapat diterapkan walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas V MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran 2008-2009.

(72)

C. Penutup

Gambar

Tabel 1. Komponen Penelitian Tes Baca Al-Qur’a n .....................................
Gambar 1. Alur Penelitian tindakan kelas
Tabel 1:KOMPONEN PENELITIAN TES BACA Al-Qur’an
Tabel 2Contoh Format Tabel Pre-Tes
+6

Referensi

Dokumen terkait

Evi Wulan Ningsih (2013), dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan cross sectional, variable yang digunakan tingkat pengetahuan dan motivasi

Di samping itu, terdapatnya sejumlah tantangan yang dihadapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan saat ini, yaitu: (1) kekurangan guru

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

Nama Obyek : Nama objek dari Skripsi Studio Desain Komunikasi Visual ini adalah “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Sosialisasi Air Terjun Blemantung di Pujungan” yang

Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan PT BPRS Harta Insan Karimah Ciledug bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember

sudah asuk PAP atau belum.. TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung dengan cara TFU bila kepala sudah. masuk panggul dikurangi 11 dan bila

ASI -Panduan Pemberian MP- ASI -Jenis MP-ASI -Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP- ASI -Komposisi susu formula -Kerugian susu formula -Jenis susu formula Usia ibu

Berdasarkan uraian diatas, wilayah kerja Puskesmas Mranggen I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak sebagai daerah endemik DBD dan anak usia sekolah berisiko