• Tidak ada hasil yang ditemukan

13.11.0141 Atikah Pramudhita (9.8%).BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "13.11.0141 Atikah Pramudhita (9.8%).BAB III"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktivitas

Kegiatan atau aktivitas yang terjadi di dalam bangunan galeri dan butik busana muslim ini dibagi mejadi tiga kelompok aktivitas utama yaitu pada galeri dan butik. Pengelompokan ketiga kegiatan tadi akan ditunjang dengan kegiatan penunjang dan servis.

3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan

Pengelompokan kegiatan ini dibagi berdasarkan fungsi ruang. 1. Aktivitas Galeri Busana Muslim

Kegiatan yang cenderung pada kegiatan pameran display produk.

 Memamerkan produk desain butik

 Memamerkan display produk yang akan dijual di butik.

2. Aktivitas Butik Busana Muslim

Kegiatan yang cenderung pada kegiatan penjualan produk.

 Memamerkan display produk

 Melihat produk

(2)

3. Aktivitas ruang fashion show

Kegiatan yang difokuskan sebagai tempat peragaan busana.

 Meragakan hasil produk desain butik

 Melihat peragaan hasil produk desain butik

4. Aktivitas Pengelola

Kegiatan dalam mengelola pusat galeri dan butik busana muslim dan bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan galeri dan butik.

 Meeting

 Kegiatan pemasaran

 Kegiatan promosi

 Kegitan internal karyawan

5. Aktivitas Penunjang

Kegiatan yang menunjang dari fungsi kegiatan utama

 Melayani pengunjung

 Mencari atau memberi informasi

 Promosi produk

 Pemasaran produk

6. Aktivitas Service

(3)

 Kegiatan kebersihan

 Pelayanan Pengunjung

 Kegiatan Penyimpanan

 BAB-BAK

7. Aktivitas Produksi

 Mendesain busana muslim

 Membuat pola desain

 Menjahit

 Mencuci

 Menggunting kain

 BAB/BAK

 Merapihkan pakaian (menyetrika pakaian)

 Mem”Packing pakaian

Kelompok Kegiatan Utama

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

Pameran Busana Muslim

Karyawan Meletakkan pakaian desain terbaru , Merawat dan membersihkan ruangan, marawat dan membersihakan mannequin,

Menjawab pertanyaan

R.Galeri Busana Muslim

(4)

pengunjung mengenai desain. Pengunjung Melihat karya desain

pakaian muslim, Menanyakan desain pakaian muslim. R.Galeri Busana Muslim Mode Show /Peragaan Busana

Model Meragakan desain busana muslim desain terbaru dari hasil desainer. R.Mode Show/ Peragaan Busana. Publik Desainer Mengarahkan model

pada saat peragaan busana berlangsung. R.Mode Show/ Peragaan Busana Workshop Tutorial Hijab

Karyawan Mengajarkan/member ikan tutorial hijab.

R.Workshop Semi Publik Pengunjung Belajar mengenakan

hijab dengan model dan trend terbaru.

R.Workshop

Jual-Beli Pakaian Muslim

Karyawan Melayani pengunjung.

Butik

Publik Pengunjung Mencari dan membeli

pakaian muslim. Butik Perancangan /mendesain busana muslim

Desainer Merancang desain busana muslim.

R.Desainer

Privat Pengunjung Memberi

/mengonsultasikan desain yang

diinginkan.

R.Desainer

Table 8. Pengelompokan Kegiatan Utama

(5)

Pengelompokan Kegiatan Pengelola Kategorisasi

Kegiatan

Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

Pimpinan Pengelola Bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses produksi dan pemasaran, Menciptakan sistem produksi dan pemasaran, Menetapkan kebijakan yang erhubungan dengan pengembangan pusat galeri dan butik yang dibantu oleh para staf-stafnya.

R.Pengelola Privat

Pembantu Pengelola Manajer Keuangan Bertanggung jawab atas laporan keuangan. R.Manajer Keuangan Privat Manager Pemasaran Bertanggung jawab atas pemasaran produksi. R.Manajer Pemasaran Manajer Produksi Bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan produksi. R.Manajer Produksi Manajer Operasional Bertanggung jawab dalam hal operasional pusat galeri dan butik.

R.Manajer Operasional

Admin Bertanggung jawab mengenai penjualan online.

(6)

Purchase Bertanggung jawab pebelian bahan baku.

R.Manajer Pemasaran Pemasaran Manajer Pemasaran Bertanggung jawab atas pemasaran produksi R.Manajer Pemasaran Privat Admin Bertanggung jawab

mengenai penjualan online.

R.Manajer Pemasaran

Pengelompokan Kegiatan Penunjang

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

Makan dan Minum

Pengelola Beristirahat (makan&minum).

Caffe

Publik Karyawan Beristirahat

(makan&minum).

Caffe

Pengunjung Beristirahat (makan&minum).

Caffe

Staff Beristirahat (makan&minum).

Caffe

Bermain

Pengunjung Menikmati permainan anak-anak.

Playground Publik

Pengelola Beribadah (sholat) Mushola

Semi Publik Mushola

Staff Beribadah (sholat) Mushola Pengunjung Beribadah (sholat) Mushola Karyawan Beribadah (sholat) Mushola

Table 9. Pengelompokan Kegiatan Pengelola

(7)

Pengelompokan Kegiatan Service

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktivitas Ruang Sifat

Toilet

Pengelola BAB&BAK Toilet

Service

Staff BAB&BAK Toilet

Pengunjung BAB&BAK Toilet Karyawan BAB&BAK Toilet Keamanan Security Menjaga seluruh

keamanan pada pusat galeri dan butik.

R.CCTV, Pos Satpam, Entrance Butik, Entrance Pusar Galeri

Service

Kebersihan Cleaning Service

Membersihkan keseluruhan pusat galeri dan butik , membuat makanan dan minuman.

R.Pantry Service

Table 10. Pengelompokan Kegiatan Penunjang

Sumber : Analisa Pribadi

Table 11. Pengelompokan Kegiatan Service

(8)

3.1.1.2 Pola Aktivitas

 Pola Aktivitas Datang

Gambar 56. Badan Pola Aktivitas Datang

Analisa : Pribadi

Gate

Parkiran Motor Parkiran Mobil

Entrance

Pusat Galeri Butik

Taman

Kantor Pengelola

Playground ATM

Caffe

Mushola

(9)

 Pola Aktivitas Pulang

Galeri Butik Kantor pengelola

Exit

Parkiran Mobil Parkiran Motor

Site

Exit Site

Gambar 57. Badan Pola Aktivitas Pulang

(10)

 Pola Aktivitas Pengunjung Pusat Galeri

Parkir

Entrance

Loby

Tiketing R.Fashion Show

Toilet Mushola

Ruang Santai

Pakaian Wanita

Pakaian Pria

Workshop Tutorial Hijab

Stand Tutorial Hijab

Hijab

Perlengkapan Ibadah

Gambar 58. Bagan Pola Aktivitas Pengunjung Galeri

(11)

 Pola Aktivitas Pengunjung Butik

Parkir

Entrance

Toilet Mushola Loby

R. Desainer

VIP Busana Muslim Pria

VIP Busana Muslim Wanita

Busana Muslim Pria

Busana Muslim Wanita

Busana Muslim Anak-Anak

Fitting Room

Kasir

Gambar 59. Bagan Pola Aktivitas Pengunjung Butik

(12)

 Pola Aktivitas Karyawan Galeri

Gambar 60. Bagan Pola Aktivitas Karyawan Galeri

Sumber : Analisa Pribadi

Parkir

Entrance

Tiketing R.Fashion Show

Loby

Ruang Santai

Pakaian Wanita

Toilet Mushola

Pakaian Pria

Workshop Tutorial Hijab

Perlengkapan Ibadah

Hijab

Stand Tutorial Hijab

Backstage

R. Rias Model

(13)

 Pola Aktivitas Karyawan Butik

Parkir

Entrance

Toilet Mushola Loby

R. Produksi

VIP Busana Muslim Pria

VIP Busana Muslim Wanita

Busana Muslim Pria

Busana Muslim Wanita

Busana Muslim Anak-Anak

Kasir Toilet

R. Pola

R. Jahit

Loker

Gambar 61. Bagan Pola Aktivitas Karyawan Butik

(14)

 Pola Aktivitas Pengelola Parkir Loby T o ile t M u sh o la L o ke r R. Marketing R. CCTV R. Logistik R. Purchase R. Operator R. Finance R. Direktur R. Manager Keuangan R. Manager Pemasaran R. Manager Produksi R. Manager Operasional Entrance R. Ra p a t

Gambar 62. Bagan Pola Aktivitas Pengelola

(15)

 Pola Aktivitas Service

3.1.2 Studi Fasilitas

3.1.2.1 Pendekatan Kebutuhan Ruang

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat Ruang

Jenis Ruang

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

pengelola

R.

Pengelola

Privat Indoor

Memantau Kegiatan Galeri

Galeri busana muslim

Publik Indoor Parkir Loby T o ile t P a n try A T M M u sh o la Gu da ng

Gambar 63. Bagan Pola Aktivitas Service

(16)

Pengelola

Memantau kegiatan butik

Butik Publik Indoor Memantau

Kegiatan Produksi

R. Produksi Privat Indoor Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan pusat galeri dan butik

R. Rapat Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Manajer Keuangan

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

manajer keuangan

R. manajer keuangan

Privat Indoor

Mencatat laporan keuangan

R. manajer keuangan

Privat Indoor Mengecek pemasukan dan pengeluaran kebutuhan R. manajer keuangan

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Bersantai R. Santai Semi Privat

Indoor Makan , Minum Caffe Publik Outdoor/

Indoor BAB , BAK Toilet Service Indoor Pulang Exit/Pintu

keluar

(17)

Manajer Pemasaran

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

manajer pemasaran

R. Manajer Pemasaran

Privat Indoor

Memasarkan produk butik

R. Manajer Pemasaran

Privat Indoor

Mencari customer Publik Indoor

Beristirahat R. Bersantai Semi Privat

Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Manajer Produksi

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

manajer produksi

R. Manajer Produksi

Privat Indoor

Memantau perkembangan produksi

R. Produksi Privat Indoor

Mengecek keperluan yang dibutuhkan mengenai produksi (bahan baku, dll)

R. Produksi Privat Indoor

Beristirahat R. Bersantai Semi Privat

Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

(18)

BAB,BAK Toilet Service Indoor Pulang Exit/Pintu

Keluar

Publik Outdoor

Manajer Operasional

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

manajer Operasional

R. Manajer Operasional

Privat Indoor

Mencari Customer R. Manajer operasional

Privat Indoor Memantau dan

mengecek

ketersediaan stok

Gudang Produksi

Privat Indoor

Melakukan pembelian dan pengiriman barang ke customer R. Manajer operasional Semi Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Admin

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke ruang

Admin

R. Admin Privat Indoor

Membantu manajer pemasaran memasarkan produk butik

(19)

Beristirahat R. Bersantai Semi Privat

Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Karyawan Galeri busana muslim

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke Galeri R. Galeri

Busana Muslim

Publik Indoor

Ganti Pakaian (Seragam)

Loker Karyawan

Privat Indoor Melayani

pengunjung

R. Galeri Busana Muslim

Publik Indoor

Beristirahat R. Bersantai Privat Indoor Breafing R. Galeri

Busana Muslim

Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke Butik Butik

Busana Muslim

Publik Indoor

Ganti Pakaian (Seragam)

Loker Karyawan

(20)

Karyawan Butik busana muslim Melayani pengunjung R. Butik Busana Muslim

Publik Indoor

Melayani transaksi jual-beli busana muslim R. Butik Busana Muslim

Publik Indoor

Breafing R. Butik Busana Muslim

Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Manajer Marketing

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Menyimpan dan

mengolah data

R. Manajer Marketing

Privat Indoor Beristirahat R. Bersantai Semi

Privat

Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Desainer

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke Butik Butik

Busana Muslim

Publik Indoor

Masuk ke ruangan desainer

R. Desainer Privat Indoor Mendesain

busana muslim

(21)

mngonsultasikan desain

Memberi desain kepada

taylor/penjahit

R. Produksi Privat Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Taylor/ penjahit

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor Masuk ke Butik Butik

Busana Muslim

Publik Indoor

Masuk ke ruangan produksi

R. Produksi Privat Indoor Menerima desain

dari desainer

R. Produksi Privat Indoor Memotong pola

kain

R.

Pemotongan pola kain

Privat Indoor

Menjahit pakaian R. Jahit Privat Indoor Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/

Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor

Breafing Taman Publik Outdoor

Masuk ke pusat galeri dan butik

Pusat Galeri dan Butik

(22)

Scurity

Busana Muslim

Mengawasi CCTV R. CCTV Privat Indoor Menjaga

keamanan pusat galeri dan butik busana muslim

Pusat Galeri dan Butik Busana Muslim

Publik Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Cleaning Service

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor

Breafing Taman Publik Outdoor

Masuk ke pusat galeri dan butik

Pusat Galeri dan Butik Busana Muslim

Publik Indoor

Meletakkan dan mengambil alat untuk menjaga kebersihan R. Cleaning Service

Privat Indoor

Menjaga

kebersihan pusat galeri dan butik busana muslim

Pusat Galeri dan Butik Busana Muslim

Publik Indoor

Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Datang Main

Entrance Tapak

(23)

Koki Caffe

Breafing Taman Publik Outdoor

Masuk ke Caffe Caffe Publik Indoor/ Outdoor Masuk ke dapur Dapur Caffe Privat Indoor Memasak Dapur Caffe Privat Indoor Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/

Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Pelayan Caffe

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor

Breafing Taman Publik Outdoor

Masuk ke Caffe Caffe Publik Indoor/ Outdoor Melayani

Pengunjung

Caffe Publik Indoor/ Outdoor Makan,Minum Caffe Publik Outdoor/

Indoor

BAB,BAK Toilet Service Indoor

Pulang Exit/Pintu Keluar

Publik Outdoor

Datang Main

Entrance Tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir

Mobil/Motor

Publik Outdoor

Masuk ke Pusat Galeri dan Desain Busana Muslim

Pusat Galeri dan Desain Busana Muslim

Publik Indoor

Melihat hasil desain

Galeri butik busana muslim

(24)

Pengunjung

Melihat fashion show/peragaan busana

Galeri butik busana muslim

Publik Indoor

Melihat pakaian Butik busana muslim

Publik Indoor

Mencoba pakaian Fitting Room Sem Publik

Indoor Membeli pakaian Kasir Publik Indoor Mengonsultasikan

desain yang diinginkan kepada desainer

R. Desainer Semi Privat

Indoor

Makan , Minum Caffe Publik Outdoor/ Indoor BAB , BAK Toilet Service Indoor

Table 12. Pendekatan Kebutuhan Ruang

(25)

 Ruang-Ruang yang terdapat di Galeri dan Butik Busana Muslim ini antara lain :

No. Nama

Ruang

Jadwal Operasional

No. Nama Ruang

Jadwal Operasional 1. Stand Tutorial

Hijab

10.00 - 21.00 24. R. Penjahit 09.00 - 21.00 2. R. Mode Show 10.00 - 21.00 25. Kasir 09.00 - 21.00 3. R. Ganti Model 10.00 - 21.00 26. R. Direktur 08.00 - 17.00 4. R. Rias 10.00 - 21.00 27. R.

Manajemen Keuangan

08.00 - 17.00

5. Galeri

BusanaMuslim

10.00 - 21.00 28. R.

Manajemen Pemasaran

08.00 - 17.00

6. Backstage 10.00 - 21.00 29. R.

Manajemen Produksi

08.00 - 17.00

7. Loby 10.00 - 21.00 30. R.

Manajemen Operational

08.00 - 17.00

8. R. Loker Karyawan

08.00 - 21.00 31. R. Rapat 08.00 - 17.00 9. R. Operator 10.00 - 12.00 32. R. Logistik 08.00 - 21.00 10. R. VIP Busana

Muslim Wanita

09.00 - 21.00 33. R.

Manajemen Marketing

08.00 - 17.00

11. R. VIP Busana Muslim Pria Dewasa

09.00 - 21.00 34. R. Admin 08.00 - 17.00

12. R. Busana Muslim Wanita Dewasa

09.00 - 21.00 35. Pantry 08.00 - 21.00

13. R. Busana Muslim Pria Remaja

09.00 - 21.00 36. R. Cleaning Service

08.00 - 21.00

14. R. Busana Muslim Wanita Remaja

09.00 - 21.00 37. Ruang Keamanan CCTV

08.00 - 21.00

15. R. Busana Muslim Anak-anak

09.00 - 21.00 38. Loading Dock

(26)

16. R. Hijab 09.00 - 21.00 39. Mushola 08.00 - 21.00 17. R.

Perlengkapan Ibadah

09.00 - 21.00 40. Playground 09.00 - 17.00

18. R. Assesoris 09.00 - 21.00 41. ATM 09.00 - 21.00 19. Fitting Room 09.00 - 21.00 42. Caffetaria 08.00 - 17.00 20. R. Desainer 08.00 - 17.00 43. Toilet 08.00 - 21.00 21. R. Pemotongan

Pola

08.00 - 17.00 44. Toilet Difable

(27)

3.1.2.2 Pola Sirkulasi Ruang

 Pola Sirkulasi Ruang

Gate

Drop Off Parkir Mobil/ Motor

Entrance

Loby

Area Utama Area Pengelola Area Penunjang

Area Service

Gambar 64. Bagan Pola Ruang Makro

(28)

 Pola Mikro Ruang Utama

Gate

Drop Off Parkiran mobil/motor

Entrance Loby Toilet Mushola R. P rod u ksi Bu tik B usa n a M u sli m Ga leri b u tik b u sa n a m u sli m R. P e rag a a n B u sa n a W o rks h o p T u to ri a l Hi jab

Gambar 65. Bagan Pola Ruang Mikro Ruang Utama

(29)

 Pola Mikro Ruang Pengelola

Gate

Drop Off Parkiran mobil/motor

Entrance

Loby Loker Toilet

Mushola

R. Direktur R. Manajer

Keuangan

R. Manajer Produksi

R. Manajer Pemasaran

R. Manajer Operasional

R. Rapat

R. Bersantai

R. Marketing

R. Logistik

Gambar 66. Bagan Pola Ruang Mikro Ruang Pengeloka

(30)

 Pola Mikro Ruang Penunjang

Gambar 67. Bagan Pola Ruang Mikro Ruang Pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi

Gate

Dropp Off Parkir mobil/ motor

Entrance

Loby Toilet

R. Ganti / Loker Karyawan

Playground

Caffe

(31)

 Pola Mikro Ruang Service

Gate

Drop Off Parkir mobil/motor

Entrance Loby

R. CCTV Gudang

R. Cleaning Service

Pantry

Mushola Toilet

R. Panel

R. AHU

R. Genset

Gambar 68. Bagan Pola Ruang Mikro Ruang Servis

(32)

3.1.2.3 Pendekatan Jumlah Pelaku

Pendekatan jumlah pengelola dan bagian servis dalam bangunan :

Pelaku Jumlah

Pengelola 1

Manajer Keuangan 1

Manajer Pemasaran 1

Manajer Produksi 1

Manajer Operasional 1

Manajer Marketing 1

Karyawan Galeri 17

Karyawan Butik 24

Desainer 2

Taylor 10

Security 4

Cleaning Service 2

Koki Caffe 1

Pelayanan Caffe 3

Total 69

3.1.3 Studi Ruang Khusus

Berdasarkan studi dari fungsi bangunan galeri dan butik busana muslim , maka ruang khusus yang dijadikan sebagai fokus kajian adalah ruang peragaan busana , galeri busana muslim dan ruang vip busana muslim wanita.

Table 13. Jumlah Pelaku

(33)

 Ruang Peragaan Busana

Bentuk dari panggung peragaan busana/ fashion show memanjang dan memotong ruang yang dimaksudkan agar memungkinkan bagi para model untuk berjalan tepat dihadapan penonton. Ketinggin panggung peragaan busana dapat sejajar dengan lantai maupun berupa platform dengan ketinggian antara 30-150 cm. Lebar minimum 2 Meter , panjang minumim 8 meter dan tinggi 5-150 centimeter.

Untuk acara fashion show dengan skala kecil, dengan panggung berukuran 120 cm adalah ukuran yang disarankan. Besaran lebar panggung tersebut memberi ruang hanya untuk satu baris model saja. Ukuran ini dianjurkan untuk tempat pelaksanaan yang tidak terlalu besar. Ukuran ini dirancang untuk fashion show dalam skala kecil.

Gambar 69. Panggung Peragaan Busana

Elib.unikom.ac.id

(34)

Berikut ini adalah pangung fashion show dengan lebar 180 cm. Dengan ukuran ini lebih memungkinkan untuk arus sirkulasi yang lebih baik agar model dapat jalan berdampingan. Dalam acara fashion show dengan besaran panggung seperti ini model dibuat untuk dapat berjalan secara berpasangan.

Lebar Panggung 240 cm ini adalah ukuran yang terbaik untuk acara fashion show dengan skala yang besar. Ukuran ini adalah ukuran

Gambar 70. Panggung Peragaan Busana

Elib.unikom.ac.id

Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 12.17

Gambar 71. Panggung Peragaan Busana

Elib.unikom.ac.id

(35)

dalam waktu yang bersamaan dan dapat menyajikan peragaan busana yang bauk dengan ukuran skala yang besar.

Desain panggung ini menggunakan dua pintu masuk yang menuju ke panggung peragaan busana. Dengan fasilitas dua pintu masuk ini memberikan lebih banyak ruang yang ditujukan untuk para model untuk bergerak menuju panggung utama. Pada sisi kanan dan kiri panggung fashion shoe terdapat kursi penonton.Pencahayaan pada bangunan ini menggunakan pencahayaan buatan seperti lampu sorot yang memfokuskan model dalam meragakan pakian busana muslim agar penonton memfokuskan pandangan mereka mengarah ke apnggung.

Gambar 72. Panggung Peragaan Busana

Elib.unikom.ac.id

(36)

Layout Ruang Mode Show/Peragaan Busana

 Ruang Galeri Busana Muslim

Memajang atau memamerkan desain terbaru dari koleksi butik yang akan dijual di butik nantinya. Pakaian Muslim akan dipasangkan pada manekin yang berada di dalam kaca dengan ukuran 80 x 80

Gambar 73. Display Pakaian Muslim

anakwilayah.wordpress.com , 2017

(37)

cm yang dilengkapi dengan sorotan lampu agar dapat menambah estetika pada busana muslim pada saat dipamerkan.

Full Body wanita manekin plastik dengan ukuran 103 x 32 x 36 cm.

Full Body wanita manekin plastik yang dilapisi dengan kain busa dengan ukuran 103 x 32 x 36 cm.

Gambar 74. Manekin Wanita

www.aliexpress.com

Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 12.20

Gambar 75. Manekin Wanita

www.aliexpress.com

(38)

Dress manekin wanita yang dilapisi dengan busa dan kaki yang berbahan dasar kayu dengan ukuran 77 x 37 x 35 cm.

Full body manekin pria plastik yang dilapisi dengan kain busa dengan ukuran 110 x 32 x 36 cm.

Gambar 76. Manekin Wanita

www.aliexpress.com

Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 12.30

Gambar 77. Manekin Pria

www.aliexpress.com

(39)

Full body manekin anak-anak plastik yang dilapisi dengan kain busa dengan ukuran 110 x 32 x 36 cm.

Tekhnik Pencahayaan Buatan :

 Downlight (Penerangan ke bawah)

Merupakan tekhnik pencahayaan yang umum digunakan, yaitu lampu diarahkan untuk menyinari benda di bawahnya. Cahaya yang dihasilkan cenderung rata dan menyebar dengan baik.

 Uplight (Penerangan ke atas)

Merupakan tekhnik pencahayaan yang menyorotkan sinar lampu ke atas ruang atau benda. Lampu yang digunakan biasanya diletakan dilantai dengan arah cahaya ke atas. Cahaya yang dihasilkan kerap digunakan untuk menghasilkan kesan megah dan dramatis.

Gambar 78. Manekin Anak-Anak

www.aliexpress.com

(40)

Layout Galeri Busana Muslim

 Ruang VIP Busana Muslim Wanita

Ruang VIP busana muslim yang terletak pada galeri dan butik

Gambar 79. Ruang VIP Butik Wanita

www.artdreamshome.com

(41)

hanya tersedia satu ukuran satu model saja. Di dalam ruangan ini terdapat Gawang display pakaian dengan sorotan lampu yang memfokuskan pada pakaian agar pakaian terlihat lebih eksklusif.

Gawang pakaian berbahan dasar besi dengan ukuran 120-150 cm.

Meja Karyawan Butik berbahan dasar kayu dengan ukuran 140 x 80 x 60 cm.

Gambar 80. Meja Karyawan Butik VIP Wanita

www.aliexpress.com

(42)

Lemari Display Butik berbahan dasar kayu dan besi dengan ukuran 170 x 120 x 45 cm.

Pencahayaan yang digunakan Ruang VIP menggunakan pencahayaan buatan. Teknik pencahayaan yang digunakan yaitu teknik pencahayaan downlight, lampu diarahkan untuk menyinari benda di bawahnya agar terlihat elegant pada pakaian busana muslim yang akan dijual. Cahaya yang dihasilkan cenderung rata dan menyebar dengan baik.

Gambar 81. Lemari Display Pakaian Butik VIP Wanita

http://www.jatijeparamebel.com/buffet-tv-minimalis-kombinasi-lemari-pakaian/

(43)

Fasilitas Difable :

 Rute yang dapat diakses terdiri dari jalan selasar dengan lereng

maksimum 1:20 , diberi tanda apabila ada persimpangan dengan jalan kendaraan, ruang bebas pada tiap elemen yang dapat diakses seperti ramp , lift , dan kamar mandi difable.

 Permukaan lantai harus kokoh , stabil dan tidak licin.

 Hindari perubahan ketinggian dan anak tangga.

Fasilitas pengunjung difable pada Galeri dan Butik Busana Muslim di semarang diantaranya yaitu :

Gambar 82. Lift

(44)

Gambar 83. Lift

Sumber :

Ching, Francis D.K. 1991. Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Erlangga, Jakarta.

Gambar 84. Rump

Sumber : www.kompasiana.com

(45)

Penataan Butik :

Penataan butik di desain dengan meletakkan pakaian yang diletakaan pada gawang pakaian yang berukuran panjang 2,4 m. Butik ini didesain dengan menggunakan lampu downlight dan lampu sorot agar pakaian terlihat lebih elegant.

Gambar 85. Kamar Mandi Difable

Sumber : Pribadi

Gambar 86. Ruang VIP Butik Wanita

www.artdreamshome.com

(46)

Analisa Jumlah Pengunjung :

Pagi 10%

Siang 50%

Malam 40%

Asumsi Jumlah Pengunjung

Pagi : 10% x 350 = 35 orang Siang : 50% x 350 = 175 orang Malam : 40% x 350 = 140 orang

Gambar 87. Ruang VIP Butik Wanita

www.artdreamshome.com

(47)

3.1.4 Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir

3.1.4.1 Studi Luas Bangunan

Unit Kegiatan Utama Nama

Ruang

Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas Ruang Workshop

Turorial Hijab

1 AS 54  54 Meja Workshop @1,2 m x 0,6 m = 0,72 m2

 0.72 m x 50 = 38,8 m2

 54 Kursi @0,4 mx 0,4 m= 0,16 m2

 0,16 m2 x 54 = 8,64 m2

 2 Lemari Hijab @1,2 m x 0,4 m= 0,48 m2

 0,48 m2 x 2 = 0,96 m2

 54 Orang @1,2 m2 = 64,8 m2

30% 147 m2

R. Mode Show / Peragaan busana

1 AS 200 1 Panggung Peragaan @ Panjang panggung 8 mx Lebar Panggung 1,8 m= 14,4 m2 Kursi Penonton @ 0,4 mx 0,4 m = 0,16 m2

 0,16 m2 x 200 = 32 m2

200 Orang @1,2 m2 = 240 m2

(48)

R. Ganti Model

4 AS 20 1 Orang @ 1,2 m2 10 % 12 m2

R. Rias 2 AS 20 5 Meja Rias @ 1,5 m x 0,5 m= 0,75 m2

0,75 m2 x 5 = 3,74 m2

5 Kursi @ 0,45 mx 0.45 m= 0.2025 m2

0.2025 m2 x 5 = 1,0125 m2

3 Sofa Tunggu @ 1,2 mx 0,5 m = 0,6 m2

3 x 0,6 m2 = 1,8 m2

20 orang @1,2 m2 = 24 m2

20% 40 m2

Galeri Pakaian Muslim

1 AS 175 30 Manekin @ 0,32 mx 0,36 m= 0,1152 m2

30 x 0,1152 m2 = 3,456 m2 30 Box Kaca @ 1 m x 1 m = 2 m2

30 x 2 m2 = 60 m2

1 Meja Karyawan @ 1,2 m x 0,6 m = 0, 72 m2

175 @ 1,2 = 210 m2

30% 356 m2

Backstage 1 AS 30 5 Sofa Tunggu @ 2 m x 0,5 m = 1 m2

5 x 1 m2 = 5 m2

(49)

Lobby Galeri

1 AS -  1 Meja Reseptionis 1,5 m x 0,6 m2 = 0,9 m

 2 Pot bunga @0,4 mx 0,4 m= 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 0,32 m2

 2 Sofa @1,2 m x 0,5 m= 0,6 m2

 0,6 m2 x 2 = 1,2 m2

 2 orang @ 1,2 m2 = 2,4 m2

40% 24 m2

R. Loker

1 AS 3  2 Meja @1,2 m x 0,7 m= 0,84 m2

 0,84 m2 x 2 = 1,68 m2

 8 Kursi @0,4 mx 0,4 m= 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 1,28 m2

 24 orang @ 1,2 m2 = 28,8 m2

 10 Loker @0,38 mx 0,5 m= 0,19 m2

 0,19 m2 x 10 = 1,9 m2

30% 132 m2

R.

Operator

3 AS 4 1 Meja Operator @1,5 mx 0,9 m = 1,35 m2

4 Kursi @0,4 mx 0,4 m= 0,16 m2

 0,16 m2 x 4 = 0,64 m2

 4 Orang @1,2 m2 = 4,8 m2

30 % 27 m2

Lobby Butik

1 AS -  1 Meja Reseptionis 1,5 m2 x 0,6 m2 = 0,9 m2

(50)

Busana Muslim

 2 Pot bunga @0,4 m2 x 0,4 m2 = 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 0,32 m2

 2 Sofa @1,2 m2 x 0,5 m2 = 0,6 m2 0,6 m2 x 2 = 1,2 m2

Butik 1 AS 350 20 Manekin @ 0,32 m2 x 0,36 m2 = 0,1152 m2

20 x 0,1152 m2 = 2,304 m2 6 Meja karyawan @ 1,2 m2 x 0,6 m2 = 0,72 m2

6 x 0,72 m2 = 4,32 m2

31 Gawang Pakaian @ 2,4 x 0,4 m2 = 0, 96 m2

31 x 0,96 m2 = 29,76 m2 3 Rak Lemari @ 1,2 x 0,4 m2 = 0, 48 m2

3 x 0,48 m2 = 1,44 m2

2 Lemari Asesoris @ 1,2 x 0,6 m2 = 0, 72 m2

2 x 0,72 m2 = 1,44 m2 350 @ 1,2 = 420 m2

30% 598 m2

Gudang Pakaian

1 AS 10 6 Lemari Pakaian @ 1,2 x 0,6 = 0.72 m2

0.72 m2 x 6 = 4,32 m2

(51)

Fitting Baju 6 AS - 6 Fitting Room @1,5 mx 1,5 m2= 3 m2

6 x 3 m2 = 18 m2

20 % 18 m2

Kasir + R.Pengepa kan

2 AS 3  3 Meja Kasir @ 2,4 m x 0,6 m= 1,44 m2

 1,44 m2 x 3 = 4,32 m2

 2 lemari penitipan barang @ 2,4 mx 0,4 m= 0,96 m2

 0,96 m2 x 2 = 1,92 m2

 3 orang @1,2 m2 = 3,6 m2

20% 24 m2

Ruang Pengelola

1 AS 1  1 Meja Kerja 2 m x 1 m= 2 m2

 2 Kursi @0,5 mx 0,4 m= 0,2 m2

 0,2 m2 x 2 = 0,4 m2

 1 Sofa @1,2 m x 0,5 m= 0,6 m2

 1 Lemari @1,2 m x 0,6 m= 0,72 m2

 1 orang @1,2 m2 = 1,2 m2

30% 16 m2

Ruang Staff

5 AS 1  1 Meja Kerja 1,8 m x 1 2 = 1,8 m2

 2 Kursi @0,5 mx 0,4 m= 0,2 m2

 0,2 m2 x 2 = 0,4 m2

 1 Lemari @1,2 m x 0,6 m= 0,72 m2

 1 orang @1,2 m2 = 1,2 m2

(52)

Ruang Rapat

1 AS 10 1Meja Rapat @1,2 mx 6 m2 = 7,2 m2

10 Kursi @0,5 mx 0,4 m= 0,2 m2

 0,2 m2 x 10 = 2 m2

 10 Orang @1,2 m2 = 12 m2

30 % 28 m2

Ruang Admin

1 AS 2  2 Meja Kerja 1,2 m2 x 0,6 m2 = 0,9 m2

 0,9 m2 x 2 = 1,8 m2

 2 Kursi 0,4 m2 x 0,4 m2 = 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 0.32 m2

 2 orang @1,2 m2 = 2,4 m2

30% 9 m2

Ruang Desainer

2 AS 3  1 Meja untuk mendesain @ 2 m2 x 1 m2 = 2 m2

 2 Kursi @0,5 m2 x 0,4 m2 = 0,2 m2

 0,2 m2 x 2 = 0,4 m2

 1 Sofa @1,2 m2 x 0,5 m2 = 0,6 m2

 1 Lemari @1,2 m2 x 0,6 m2 = 0,72 m2

 3 orang @1,2 m2 = 3,6 m2

(53)

Ruang Pemotong an

pola+pema sangan label

1 AS 5  1 Meja Pemotongan pola kain @2,4 m x 1,6 m= 3,84 m2

 2 Lemari Penyimpanan barang @1,2 mx 0,4 m = 0,48 m2

 0,48 m2 x 2 = 0,96 m2

 5 orang @1,2 m2 = 6 m2

40% 20 m2

Gudang Penyimpan an bahan baku

1 AS 2 Gulungan Bahan

ran 2 orang @1,2 m2 = 2,4 m2

20% 15 m2

Ruang Jahit

1 SB 12 10 Mesin Jahit @0,6 m x 1,2 m = 0,72 m2

 0,72 m2 x 10 = 7,2 m2

10 Kursi @0,4 m x 0,4 m = 0,16 m2

 0,16 m2 x 10 = 1,6 m2

 3 Lemari Penyimpanan barang @1,2 m x 0,4 m= 0,48 m2

 0,48 m2 x 3 = 1,44 m2

 12 Orang @1,2 m2 = 9,6 m2

30 % 197 m2

Ruang Cleaning Service

3 AS 2  2 Lemari Penyimpanan barang @1,2 m x 0,4 m= 0,48 m2

 0,48 m2 x 2 = 0,96 m2

(54)

 2 Kursi 0,4 m x 0,4 m= 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 0.32 m2

 2 Orang @1,2 m2 = 2,4 m2 Ruang

Pantry

3 AS 2  1 Meja @ 2 m2 x 0,6 m2 = 1,2 m2

 0,48 m2 x 2 = 0,96 m2

 2 Kursi 0,4 m2 x 0,4 m2 = 0,16 m2

 0,16 m2 x 2 = 0.32 m2

10% 27 m2

Ruang Keamanan

1 AS 3 1 Meja @1,5 m2 x 0,6 m2 = 0,9 m2

 1 Kursi @0,4 m2 x 0,4 m2 = 0,16 m2

10 % 9 m2

ATM 4 AS 1  1 Mesin ATM @0,6 m2 x 0,6 m2 = 0,36 m2

10% 14,4 m2

Ruang AHU

1 AS 1  1 Mesin AHU @2 m2 x 3 m2 = 0,36 m2

10% 48 m2

Ruang Panel

1 AS 2  1 Mesin Panel @2 m x 3 m= 5 m2

10% 4 m2

Ruang Genset

1 AS 2 10 % 64 m2

Ruang Pompa

1 AS  10% 9 m2

Toilet Wanita (3)

(55)

Toilet Pria(3)

3 AS 1 WC @ 0,7 m2 x 0,4 m2 = 0,28 10% 22 m2

Toilet Difable

4 AS 1  WC @ 0,7 m2 x 0,4 m2 = 0,28 10% 24 m2

Lift 2 AS 12  Lift 2m x 2m = 4 m2 10% 8,8 m2

Mushola 1 AS 50  Tempat Wudhu @ 2 m x 5 m x 2 = 20 m2

 50 orang @1,2 m2 = 60 m2

30% 80 m2

Dapur 1 AS 2 2 Kompor @ 1 m2 x 0,4 m2 = 0,4 m2

2 Kulkas @ 0,7 m2 x 0,7 m2 = 0,49 m2

1 Meja @ 2 m2 x 1,5 m2 = 3 m2

20 % 12 m2

Cafetaria 1 AS -  40 meja @0,8 m2 x 0,75 m2 = 0,6 m2

 80 kursi @ 0,4 m2 x 0,4 m2 = 0,16 m2

30% 100 m2

Total jumlah bangunan x 30 % (sirkulasi)

3.475 m2

Table 14. Besaran Ruang

(56)

Kebutuhan Outdoor :

Pos Satpam : 3 m x 3m= 12 m2

Playground : 75 m2 x sirkulasi 100% = 150 m2 Loading Dock : 2 m2 x 5 m2 = 10 m2

( 2 mobil @10 m2 = 20 m2)

20 m2 x 100% = 40 m2

Kebutuhan Parkir

Pengunjung : 350 orang Pengelola : 6 orang Karyawan : 63 orang

Total 419 orang

Asumsi Kendaraan

Drop Off 30%, Mobil 40%, Motor 30%

Perhitungan Jumlah Motor :

Jumlah Pengguna Motor (pengunjung) = 350 x 30% = 105 Diasumsikan 1 motor  2 orang

105 : 2 = 52 motor

Jumlah Pengguna Motor (Karyawan) = 69 x 30% = 21 motor

Diasumsikan 1 motor  1 orang

Perhitungan Jumlah Mobil :

(57)

140 : 2 = 70mobil

Jumlah Pengguna Mobil (Karyawan) = 69 x 40% = 28 mobil

Diasumsikan 1 mobil  1 orang

Kebutuhan Lahan Parkir

Motor per unit : 2m x 1m = 2 m2

Luas Parkir Pengunjung = 52 x 2 m2 = 104 m2 Luas Parkir Karyawan = 21 x 2 m2 = 42 m2

Mobil per unit : 2,5 m x 5 m = 12,5 m2

Luas Parkir Pengunjung = 70 x 12,5 m2 = 875 m2 Luas Parkir Karyawan = 28 x 12,5 m2 = 350 m2

104 m2 + 42 m2 + 875 m2 + 350 m2 = 1.371 m2

Total Kebutuhan Lahan Parkir + sirkulasi 100%

Lahan Parkir Pengunjung :

104 m2 + 875 m2 = 979 m2 979 m2 x 100% = 1.958 m2

Lahan Parkir Karyawan :

42 m2 + 350 m2 = 392 m2 392 m2 x 100% = 784 m2

(58)

Studi Kebutuhan Besaran Luas Lahan :

a. Regulasi Kecamatan Semarang Selatan

 KDB maksimal 60 %

 KLB maksimal 2,4 , maksimal 4 laintai

b. Luas Kebutuhan Tapak

 = Luas bangunan : KLB

 = 3.475 m2 : 1,2 ( Perkiraan 2 lantai )

 = 2.896 m2

c. Luas Lantai Dasar

 = KDB 60% x 2.896 m2

 = 1.738 m2

d. RTH

 = Luas Lahan – Luas Lantai Dasar

 = 2.896 m2 - 1.738 m2

 = 1.158 m2

Luas Total Lahan :

1.738 m2 + 1.158 m2 + 2.742 m2 + 200 m2 = 5.838 m2

3.1.5 Studi Citra Arsitektural

(59)

peragaan busana muslim yang juga menyediakan busana muslim untuk dijual-belikan yang tersedia di butik dengan desain dan produksi sendiri. Proyek ini merupakan fasilitas komersial yang akan didirikan di kecamatan Mijen dengan beberapa hal yang harus dicapai , antara lain:

 Sirkulasi yang mudah dicapai dan nyaman

 Pencahayaan yang alami pada interior bangunan

 Hubungan dan tatanan ruang yang terlihat selaras.

 Penghawaan dan bukaan yang cukup

 Konsep bangunan yang dapat tersampaikan dengan baik

 Diperhatikannya estetika pada bangunan

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

3.2.1.1 Studi Sistem Struktur

(60)

SUB STRUCTURE 1. Pondasi Foot Plat

 Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan diatas tanah lembek.

 Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat dibawah kolom/tiang dan

kedalamannya sampai pada tanah keras.

 Penyaluran beban melalui tulangan yang menyatu dengan pondasi.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisa biaya.

 Galian tanah lebih sedikit (hanya dalam kolom struktur saja)

 Untuk bangunan bertingkat

penggunaan pondasi footplat lebih handal dari pada batu belah

 Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dahulu

(persiapan lebih lama).

 Diperlukan waktu pekerjaan lebih lama.

 Tidak semua tukang bisa mnegerjakannya.

 Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.

 Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah. 2. Pondasi Bored Pile

 Jenis Pondasi dalam yang mempunyai

Gambar 88. Pondasi Foot Plat

http://bangunan88.com/blog/jenis-jenis-pondasi-tiang-pancang-dan-cara-pemasangannya

(61)

memanjang yang terdiri dari campuran beton dengan besi bertulang yang memiliki dimensi diameter tertentu yang dipasang di dalam tanah dengan

menggunakan metoda pengeboran dengan instalasi pemasangan besi setempat serta pengecoran beton setempat.

 Panjang tiang pondasi bored pile harus sampai pada kedalaman

dengan tingkat

kekerasan daya dukung tanah yang disyaratkan untuk pondasi dasar konstruksi bangunan.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Mudah dalam transportasi

 Operasional peralatannya lebih mudah

 Tidak menimbulkan getaran

sehingga tidak merusak lingkungan sekitar.

 Spesifikasi bangunan terpenuhi secara maksimal.

 Tidak bisa digunakan pada tanah dengan kandungan air tinggi.

 Waktu pelaksanaan lebih lama.

 Biaya kurang ekonomis.

 Jika pelaksanaan kurang baik akan menyebabkan keropos pada pondasi.

3. Pondasi Batu Belah

 Jenis pondasi yang strukturnya terbuat dari pasangan batu belah

Gambar 89. Pondasi Bored Pile

http://www.borpile.info/2015/07/mengenal-jenis-pondasi-strauss-pile.html

(62)

yang disusun sedemikian rupa sehingga berdiri kokoh bahkan mampu

mendukung beban dinding batu bata rumah ( atau pagar ) diatasnya.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Pemasangan pondasi mudah

 Batu belah mudah di dapatkan

 Kurang baik untu bangunan tinggi. UPPER STRUCTURE

1. Baja Konvensional

 Baja adalah bahan

dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya

Gambar 90. Pondasi Batu Belah

http://muse- enterprise.blogspot.co.id/2012/04/panduan-pondasi-batu-kali-serta.html

Diakses tanggal 1 september 2017 , pukul 10.12

Gambar 91. Atap Baja Konvensional

(63)

barang berbahan logam.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Tahan Rayap / Kumbang.

 Bentang bebas dapat sampai jarak yang lebih jauh.

 Bahan baku berasal dari biji besi jadi tidak merusak hutan.

 Biaya terpasang paling mahal dibandingkan dengan rangka atap lainnya.

 Beban struktur lebih berat dibandingkan dengan rangka atap lainnya.

 Perlu perawatan sebab baja ini bisa timbul karat, jangka waktu tertentu diperlukan pengecatan ulang agar tidak terjadi karat. 2. Struktur Shell

 Terbuat dari beton bertulang

 Merupakan struktur bentang lebar

 Permukaan tipis

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Tahan lama terhadap rayap

 Tahan terhadap kebakaran

 Menambah nilai estetis bangunan

 Bentuk atap harus mengandung unsur lengkung

Gambar 92. Struktur Shell

http://jefryarchitats.blogspot.co.id/2010/06/struktur shell.html

(64)

 Memerlikan biaya yang mahal

3. Space Frame

 Sistem struktur ini sering digunakan pada struktur atap bentang lebar.

 suatu sistem kontruksi rangka ruang dengan menggunakan sistem sambungan antar batang.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Batang-batang space frame

biasanya diproduksi secara masal di pabrik sehingga dapat memberikan keuntungan sistem industri

konstruksi.

 Struktur space frame bersifat ringan.

 Struktur space frame memiliki bentuk yang fleksible.

 Mahal.

 Tenaga ahlinya masih sedikit , sehingga masih jarang digunakan.

 Tidak tahan api karena bahan dasar struktur ini adalah logam.

3.2.1.2 Studi Sistem Enclosure

Studi system enclosure pada Pusat Galeri dan Butik Busana Muslim dikategorikan menjadi Penutup Atap , Plafon , Dinding , Penutup

Gambar 93. Struktur Space Frame

https://id.pinterest.com/pin/406168460123463059/?lp rue

Diakses tanggal 1 september 2017 , pukul 10.12

Table 15. Studi Struktur

(65)

Penutup Atap 1. Dag Beton

 Berfungsi sebagai penutup atap.

 Terbuat dari bahan beton dengan tulangan.

 Umumnya berbentuk datar.

 Ketebalan beton 12 cm.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Permukaan yang datar bisa difungsikan sebagai lantai.

 Lebih hemat biaya perawatannya.

 Tergolong atap yang kuat dan tidak mudah rusak.

 Termasuk atap yang tahan terhadap api sehingga tidak mudah terbakar.

 Tergolong atap dengan biaya mahal.

 Proses pekerjaannya tergolong rumit.

 Mudah terserang lumut jika tidak sering dibersihkan.

2. Bitumen

 Atap ini terbuat dari berbagai macam bahan , yaitu serat alam dan aspal , kayu pulp yang telah

diproses.

Gambar 94. Atap Dag Beton

(66)

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Dapat meredam panas dengan sangat baik.

 Bersifat tahan lama

 Atap ini lebih ringan

dibandingkan dengan yang lainnya.

 Bahan Kedap air.

 Ramah Lingkungan.

 Kemiringan atap minimum 12 derajat.

 Setelah pemasangan harus dilapisi dengan waterproof.

PLAFOND 1. Kalsiboard

 Diproduksi dengan

menggunakan bahan baku pilihan dan melalui proses AOTOCLAVE (Proses pengeringan dengan tekanan tinggi) untuk mendapatkan hasil produk yang stabil dan tahan lama.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Kalsi board sangat aman demi kesehatan, sedikitpun tidak mengandung bahan asbes.

 Dimensi stabil.

 Flexible.

 Jika plafond mau dibuka , tidak bisa rapi dan terlihat retak rambutnya.

 Membutuhkan rangka yang lebih kuat.

Gambar 95. Bitumen

https://nusantaragalvalum.wordpress.com/penut up-atap/

Diakses tanggal 1 september 2017 , pukul 13.11

Gambar 96. Kalsiboard

https://daftarharga.biz/harga-kalsiboard/

(67)

2. Gypsumboard

 Dipasang menggunakan rangka besi hollow

 Berfungsi sebagai penutup penutup sisi atap ruang.

 Dapat menambah estetika pada interior bangunan.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Perawatan dan perbaikan gypsum lebih mudah.

 Cukup yahan lama dan terlihat sambungannya.

 Papan gypsum tahan terhadap api.

 Pemasangannya tidak terlalu rumit.

 Tidak tahan terhadap air.

 Terlihat kusam juka berjamur.

 Tidak tahan terhadap benturan.

DINDING 1. Batu Bata

 Material yang munkin palin lama dikenal dan hingga saat ini paling jamak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding.

 Sebelum menemukan sistem struktur rangka , yang menganalkan

kekuatan balok dan kolom sebagai penopang

kekuatan struktur , batu

Gambar 97. Gypsum board

http://www.projectethio.com/home/cons/gypsu m-board-making-plant

(68)

bata digunakan sebagai bahan pembuat struktur dinding pendukung (tanpa kolom dan balok).

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kekuatan struktur.

 Merupakan insulasi yang baik terhadap panas dan suara.

 Memudahkan dalam

pengaplikasian berbagai macam finishing dengan cat.

 Mudah dalam penempelan furnuture dan aksesoris.

 Bahan bata mempunyai ukuran yang tidak presisi.

 Waktu pengerjaan yang lama.

 Stok material dipasaran tergantung musim, karena sebagian besar masih diproduksi secara tradisional.

2. Kaca

 Dipasang

menggunakan rangka besi hollow

 Berfungsi sebagai penutup penutup sisi atap ruang.

 Dapat menambah estetika pada interior bangunan.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Mampu memaksimalkan view.

 Kedap suara.

 Tidak tahan terhadap getaran.

Gambar 98. Dinding Batu Bata

http://stelladeoriente.net/2016/11/02/ensuite-bathroom design-ideas/creative-living-room-ideas-dindingbatubata/

Diakses tanggal 1 september 2017 , pukul 13.14

Gambar 99. Dinding Kaca

https://pasangkacaspider.wordpress.com/2014/01/

14/pasang-kaca-spider-oleh-kontraktor-aluminium-dan-kaca/

(69)

 Mmeberikan kesan modern pada hunian.

 Karena faktor ketebalan , sehingga bisa memaksimalkan luas ruangan.

 Walaupun mudah kotor , namun kaca termasuk dalam mudah membersihkannya.

 Jika tergores sulit untuk memperbaikinya.

3. ACP

 Digunakan sebagai pelapis dinding.

 Menambah estetika pada bangunan dan terlihat elegant.

 Terbuat dari bahan plat alimunium dan bahan kmposit.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Mudah diaplikasikan.

 Tahan Lama.

 Terlihat Rapih.

 Mudah dibersihkan.

 Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemasangannya.

 Lebih mahal.

 Diperlukannya rangka tambahan dalam pemasangannya.

LANTAI 1. Keramik Granit

 Material penutup lantai kermaik granit dengan berbagai macam motif dan corak.

 Lebih cenderung pada keramik yang berukuran besar.

Gambar 100. ACP

(70)

 Material keramik berbahan mengkilap dan halus.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Sambungan nat lebih tipis dan bisa terlihat menyatu.

 Memiliki kesan yang mewah.

 Harganya relatif mahal.

 Perlu melakukan perawatan ekstra.

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

3.2.2.1 Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami diterapkan pada bangunan Pusat Galeri dan Butik Busana Muslim ini dengan cara :

 Pencahayaan Skylight

Merupakan pencahayaan alami dengan menggunakan atap yang transparant sebagai penghantar masuknya sumber cahaya alami

Gambar 101. Keramik granit

http://hargakeramiklantaigranit.blogspot.com/2016/08/men genal-lebih-dekat-kelebihan-sampai.html

Diakses tanggal 1 september 2017 , pukul 13.14

Table 16. Material

(71)

seperti (Kaca, polycarbonate ,glassbocks, dll). Pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan tidak bersifat memantulkan namun menangkap untuk menerangi sebuah ruangan.

 Pencahayaan Bukaan Dinding

Pencahayaan bukaan dinding fungsinnya hampir sama dengan jendela yang memanfaatkan bukaan dinding untuk memperoleh pencahayaan alami yang masuk ke dalam sebuah ruangan. Penggunaan sistem pencahayaan dinding mempengaruhi orientasi bangunan yang menyesuaikan dengan arah matarahri terbit dan terbenam.

b. Pencahayaan Buatan

Untuk penerangan pada ruang yang tidak terkena cahaya alami yang masuk ke ruangan , dibutuhkan pencahayaan buatan yaitu dengan beberapa jenis lampu yang digunakan pada bangunan. Diantaranya :

 Lampu TL (Tubular Lamp) / Fluorescent Lamp

Gambar 102. Lampu TL

Inflopju.blogspot.co.id

(72)

Tingkat iluminasi pada lampu TL cukup tinggi sehingga lampu ini biasanya digunakan untuk menerangi ruang-ruang service seperti Ruang Genset , Ruang AHU , Ruang Produksi dan Kantin.

 Lampu SL (Soft Light) / Essential Lamp

Jika sebelumnya Lampu TL memiliki tingkat cahaya yang tinggi maka lampu SL merupakan kombinasi dari lampu TL. Pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu SL lebih efisien dan lebih sejuk dibandingkan lampu TL.

 Lampu LED

Gambar 103. Lampu SL

Semarangkota.com

(73)

Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan

cahaya ketika dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang

harus dipijarkan (dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran

partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik

yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu

LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas

ruangan seperti lampu pijar. Lampu LED juga memiliki warna

cahaya sinar yang beragam, yaitu putih, kuning, dan

warna-warna lainnya.

 Lampu Halogen

Gambar 104. Lampu LED

Semarangkota.com

Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 13.24

Gambar 105. Lampu Halogen

aliexpress.com

(74)

Lampu halogen biasanya memiliki reflektor (cermin dibelakangnya) untuk memperkuat cahaya yang keluar. Lampu ini merupakan lambu spot yang baik. Lampu ini hanya mengarah ke satu area saja.

 Downlight

Cahaya yang berasal dari lampu yang ditanam di langit-langit dengan dengan rumah lampu yang menjorok ke luar , masuk ke dalam , menempel pada tembok , atau berupa lampu gantung.Macam lampu yang digunakan untuk lampu downlight yaitu lampu pijar , neon , dll.

3.2.2.2 Penghawaan

a. Penghawaan Alami

Menggunakan penghawaan yang alami , berupa bukaan Gambar 106. Downloght

aliexpress.com

(75)

alami dengan memperhatikan orientasi bangunan sesuai dengan arah angin.

b. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan adalah penghawaan yang dihasilkan oleh udara buatan yang memanfaatkan energi listrik untuk menciptakan kenyamanan thermal, yaitu BERUPA :

- Air Conditioner ( AC)

AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan untuk

mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas

refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh

kompresor.

Terdapat beberapa macam AC , yaitu : AC Split dan AC Central.

- Exhaust Fan

(76)

3.2.3 Studi Sistem Utilitas

3.2.3.1 Sistem Distribusi Air Bersih

 PDAM

(77)

3.2.3.2 Sistem Pengelola Limbah a. Limbah Padat

Limbah padat berasal dari kotoran manusia yang terurai pada septictank , awalnya limbah padat masuk ke bak control kemudian diolah di septictank mellui biopori yang ada di dalamnya, kemudian di filtrasi dan resapan ke tanah , dan sisanya dapat digunakan sebagai pemupukan.

Gambar 107. Utilitas Air Kotor

Sumber : Doc.Google

Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 13.30

Gambar 108. Pengolahan Limbah Padat

(78)

b. Limbah Cair

Limbah cair dialirkan ke bak penampung yang kemudian di filtrasi dalam filter organic dan kemudia dibagi menjadi air yang dibuang melalui saluran kota dan digunakan kembali untuk penyiraman tanaman , dll.

3.2.3.3 Manajemen Sampah

Sampah merupakan bahan sisa baik bahan-bahan yang tidak

digunakan maupun barang yang sudah diambil bagian utamanya dari

aspek sosial ekonomi, sampah merupakan barang yang sudah tidak

ada harganya, dari aspek lingkungan sampah merupakan barang

buangan yang sudah tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah

pencemaran dan gangguan kelestarian lingkungan.

Gambar 109. Pengolahan Limbah Cair

http://narkoo.blogspot.co.id/2014/11/mesin-atau-alat-pengolahan-limbah-cair.html

(79)

1.Metode Penanganan Sampah

Metode ini bertujuan agar permasalahan-permasalahan yang

ditimbulkan oleh sampah dapat ditekan seminimal mungkin dengan

cara :

-Pengumpulan Sampah

-Pemisahan Sampah berdasarkan jenis dan keperluanya

-Mengkomposting (Bokasi) sampah organik menjadi pupuk

2.Perencanaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

- Lokasi yang dapat digunakan

- Luas daerah yang tersedia

- Jumlah (volume) sampah yang akan dibuang

- Peralatan yang dibutuhkan

- Biaya

- Dampak lingkungan dari penimbunan sampah Pada dasarnya

pengelolaan sampah cukup sederhana, pemupukan sampah yang

terjadi dari berbagai sumber harus segera diangkat, selanjutnya

dibuang ketempat pembuangan akhir (TPA). Agar sampah

mencapai TPA, tahapan yang harus dilalui adalah :

- Collections (Pengumpulan)

- Haullages (Pengangkutan)

- Disposal (Pembuangan)

(80)

antara lain ; rumah tangga, pasar, rumah sakit, jalan, taman dan

lain-lain. Agar pengangkutannya mudah sampah harus dikumpulkan

diberbagai tempat atau wadah seperti : Kantong plastik, bak sampah,

gerobak dan lainnya. Dari tempat pengumpulan ini kemudian sampah

diangkut ke TPS yang selanjutnya diangkut ke TPA oleh fasilitas

pengangkut sampah seperti : truk bak terbuka, dump truck, compactor

truck dan arm roll truck. Di TPA, sampah dipilih dan dipilah menurut

jenis dan keperluanya.

3.2.3.4 Fire Fighting System

Sistem pencegahan kebakaran yang digunakan pada bangunan ini adalah :

a. Tangga Darurat

Tangga darurat di sebuah gedung merupakan jalur evakuasi saat terjadinya kebakaran atau bahaya lainnya yang mengancam bangunan. Material pada dinding yang digunakan sebagai pelingkup tangga dariray yang harus tahan terhadap api , buasanya menggunakan dinding beton masif untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

b. Smock Detector dan Sprinkler

(81)

alarm dari smoke detector dan sprinkler merupakan satu kesatuan yang saling berkoordinasi jika terjadi kebakaran pada bangunan. c. Hydrant

Sebuah alat pelindung api aktif yang tersedia di sebagian wilayah perkotaan , pinggiran kota , dan dalam bangunan tertentu yang memiliki ketersediaan pasokan air tersebut untuk membantu pemadam kebakaran dalam memadamkan api.

3.2.3.5 Elektrikal

Suplai sumber listrik pada bangunan Galeri dan Butik Busana Muslim ini adalah PLN yang kemudian disalurkan melalui trafo dan di distribusikan ke MDP dan SDP kemudian disebarkan ke masing-masing ruang. Sedangkan sumber listrik cadangan pada bangunan ini yaitu genset , genset digunakan pada saat keadaan darurau atau pada saat keadaan listrik sedang padam.

3.2.3.6 Sistem Transportasi Vertikal a. Tangga

(82)

b. Lift

Lift merupakan transportasi vertikal bangunan yang memiliki 2 lantai. Lift bekerja secara mekanis dengan menggunakan bantuan mesin. Pada bangunan ini menggunakan lift agar memudahkan sirkulasi vertikal pada bangunan.

3.2.3.7 Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan jasa security yang selalu standby yang siap menjaga keamanan 24 jam. Tidak hanya menggunakan jasa scurity saja bangunan ini juga menggunakan fasilitas yang dipasang pada seluruh area pusat galeri dan butik busana muslim untuk mengamati keamanan secara tidak langsung yang dipantau melalui suatu ruangan khusus (ruang CCTV).

3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi

Rainwater Harvesting Teknologi

Rainwater Harvesting Teknologi telah terbukti efektif dalam menyediakan pasokan air bersih untuk keperluan domestik dan komersial. Dalam mendukung penghijauan diperlukan adanya sistem penampungan air hujan yanng dapat menghemat penggunaan PDAM / Air Sumur.

(83)

disimpan di dalam area penyimpanan U.V. Alat ini dapat digunakan untuk menyiram taman.

3.3 Analisis Konteks Lingkungan

Gambar 110. Teknologi Rainwater Harvesting Tank

http://www.lifegreensystems.com/services/fresh-water-management/modular-rain-water-harvesting/ Diakses tanggal 26 Agustus 2017 , Pukul 13.30

Gambar 111. Badan Wilayah Kota (BWK) Semarang

(84)

Kota Semarang merupakan merupakan sebuah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah , dan juga merupakan kota metropolitan urutan nomer 5 terbesar seindonesia posisinya dibawah Jakarta , Surabaya , Bndung dan Medan. Kota Semarang merupakan kota yang mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

Kota Semarang memiliki jumalah penduduk lebih dari dua juta jiwa. Kota ini terletak pada 109o35”-110o50” Bujur Timur dan 6o50”-7o10” Lintang Selatan. Secara Geografis , bentangan alam di Kota Semarang terbagi menjadi dua yaitu :

o Dataran Rendah yang dikenal dengan Kota Bawah dimana pada wilayah ini sering terjadi banjir pada saat hujan deras dan juga diakibatkan luapan air laut karena merupakan daerah rob.

o Dataran Tinggi yang lebih dikenal dengan Kota Atas. Wilayah ini cenderung mana dari banjir karena bukan meripakan wilayah rob.

Kota Semarang berbatasan dengan wilayah-wilayah lain disekitarnya. Batasan-batasan wilayah Kota Semarang Meliputi :

- Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

(85)

Secara Administratif , Pemerintahan Kota Semarang membawahi enam belas kecamatan dan 177 kelurahan. Adapun Kecamatannya meliputi :

Kota Semarang juga terbagi dalam 10 Bagian Wilayah Kota (BWK). Kesepuluh Bagian Wilayah Kota (BWK) ditetapkan sebagai berikut :

BWK I Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang

Timur, dan Kecamatan Semarang Selatan

BWK II KecamatanCandisari dan Kecamatan Gajah mungkur

BWK III Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Semarang

Utara

BWK IV Kecamatan Genuk

 Kecamatan Banyumanik

 Kecamatan Candisari

 Kecamatan Gajah Mungkur

 Kecamatan Gayamsari

 Kecamatan Genuk

 Kecamatan Gunung Pati

 Kecamatan Mijen

 Kecamatan Ngaliyan

 Kecamatan Pedurungan

 Kecamatan Semarang Barat

 Kecamatan Semarang Selatan

 Kecamatan Semarang Tengah

 Kecamatan Semarang Timur

 Kecamatan Semarang Utara

 Kecamatan Tembalang

(86)

BWK V Kecamatan Gayamsari dan KecamatanPedurungan

BWK VI Kecamatan Tembalang

BWK VII Kecamatan Banyumanik

BWK VIII Kecamatan Gunungpati

BWK IX Kecamatan Mijen

BWK X Kecamatan Ngaliyan dan KecamatanTugu

3.3.1 Analisis Pemilihan Lokasi

Lokasi Galeri dan Butik Busana Muslim ini direncanakan berada di salah satu wilayah di kota Semarang yaitu Kecamatan Semarang Tengah di BWK I atau Kecamatan Semarang Selatan di BWK I kota Semarang. Pemilihan kedua lokasi ini tidak lepas dari target pasar otomotif di Semarang.

(87)

Pands Colection Jl .Pandanaran

(88)

Gambar 112. Peta Peletakan Busana Muslim di Semarang

Fatimah Zahra Jl .MH. Thamrin

Al”Fath Jl .Anggrek

Raya Danar Hadi

(89)

Alternatif Lokasi 1

Kecamatan Semarang Tengah

BWK I meliputi Kecamatan Semarang Tengah dengan Kelurahan Bangunharjo , Brubungan , Gubahan , Jagalan , Karangkidul , kauman , kembangsari , Kranggan , Miroto , Pandansari , Pekunden , Pendriakn Kidul , Pendrikan lor , Purwodinatan , Sekayu.

Batas Wilayah

Utara : Kecamatan Semarang Utara

Selatan : Kecamatan Gajah Mungkur dan Kecamatan Candisari.

Timur : Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Genuk. Barat : Kecamatan Semarang Barat.

Gambar 113. Kecamatan Semarang Tengah

Sumber :

https://www.google.com/search?q=kecamatan+semarang+tengah&s

(90)

Potensi Alternatif 1 :

 Lokasi Strategis , Dekat dengan Pusat Kota.

 Lokasi berada di dekat dengan jalan utama yang diakses oleh

kendaraan umum.

 Lokasi mudah dijangkau oleh konsumen.

 Memiliki daya dukung tanah yang baik dengan lahan datar.

 Terletak di daerah Komersial.

 Letak tapak berada di dekat mall paragon.

Kelemahan Alternatif 1 :

 Lokasi yang padat

 Kurangnya penghijauan dan vegetasi

(91)

Alternatif 2 :

Kecamatan Semarang Selatan

BWK I meliputi Kecamatan Semarang Selatan dengan Kelurahan Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Muggasari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri.

Batas Wilayah

Utara : Kelurahan Karang Kidul Barat : Kelurahan Mugasari Timur : Kelurahan Wonodri Selatan : Kelurahan Tegalsari

Gambar 114. Kecamatan Semarang Selatan

Sumber :

https://www.google.com/search?biw=1252&bih=664&tbm=isch&sa= 1&q=kecamatan+semarang+selatan&oq=kecamatan+semarang+selat

(92)

Gambar

Gambar 59. Bagan Pola Aktivitas Pengunjung Butik
Gambar 60. Bagan Pola Aktivitas Karyawan Galeri
Gambar 61. Bagan Pola Aktivitas Karyawan Butik
Gambar 65. Bagan Pola Ruang Mikro Ruang Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

mempengaruhi lingkungan fisik kimiawi, proses dan hasilnya mempengaruhi lingkungan sosial budaya, eksploitasi sumber daya air yang pemanfaatannya berpotensi menimbulkan

Populasi penelitian adalah seluruh data sekunder pasien demam berdarah dengue yang dirawat di bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013

Akan tetapi, pada saat hidrogen mulai terbentuk dengan kata lain semakin tingginya tekanan parsial hidrogen akan menyebabkan konversi metana menurun sesuai dengan

Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penggunaan larutan pereaksi kadaluarsa dalam proses pengujian yang dilakukan departemen QC di GSK adalah menerapkan

Oleh karena itu implementasi IbW ke desa tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi potensi wisata yang menarik dan unik Desa Bayung Gede

Malaria merupakan penyakit parasit tropis yang penting di dunia dan masih menjadi masalah kesehatan utama, Desa Mata Air merupakan wilayah dengan kejadian malaria

Tanda bahaya bahaya kehamilan kehamilan adalah adalah suatu suatu kehamilan kehamilan yang yang memiliki memiliki suatu suatu tanda tanda bahaya bahaya atau risiko

Aquarius adalah pribadi yang suka menyendiri, perlu banyak waktu untuk mengenal mereka karena mereka hanya membuka diri pada orang yang mereka suka atau percaya,.. Asmara