BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Profil PT. MitraBuana JayaLestari
PT. MitraBuana JayaLestari adalah sebuah perusahaan pengelola Rest Area KM 57 yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 57, Klari,
Karawang. Rest Area ini mulai beroperasi pada tanggal 19 Mei 2006
menempati lahan seluas 5,1 hektar. Rest Area KM 57 memiliki konsep ‘One Stop& The Most Integrated Rest Area’, yang memadukan semua kebutuhan
pengunjung untuk berhenti beristirahat dengan nyaman dan segala kebutuhannya terpenuhi.
Rest Area KM 57 memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat
memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk memenuhi kebutuhannya seperti:
‐ SPBU dengan Sistem Komputerisasi
‐ Tenant branded (Nasional dan Internasional) serta Tradisional
‐ Masjid seperti ikon dari Rest Area KM 57 yang secara rutin mengadakan
pengajian dengan ustadz-ustadz kondang seperti (Ust. Jefry Al-Bukhori, Yusuf Mansur, AA Gym, Arifin Ilham, dan lainnya)
‐ Posko mudik terlengkap yang diikuti oleh 40 vendor mulai dari otomotif, bank, rumah sakit dll.
‐ Pengolahan daur ulang sampah menjadi pupuk organik 4.1.2 Visi dan Misi PT. MitraBuana JayaLestari
PT. MitraBuana JayaLestari memiliki visi dan misi sebagai berikut: ‐ Visi PT. MitraBuana JayaLestari
Rest Area KM 57 sebagai tempat istirahat dan SPBU terbaik yang menjadi
tempat tujuan utama
‐ Misi PT. MitraBuana JayaLestari
1. Mengutamakan pelayanan terbaik dalam upaya menciptakan kepuasan pelanggan
2. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme untuk kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan
3. Memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
4.1.3 Struktur Organisasi PT. MitraBuana JayaLestari
Struktur organisasi PT. MitraBuana JayaLestari dapat digambarkan seperti gambar di bawah berikut ini:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT MitraBuana JayaLestari
Berdasarkan struktur organisasi diatas tugas dan wewenang masing-masing unsur organisasi adalah sebagai berikut:
Direksi:
- Melakukan pengawasan dan pengarahan dalam mengelola perusahaan.
- Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Direktur utama:
- Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif. - Memimpin rapat umum.
- Mewakili PT atas nama perseroam untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain. Direktur Utama Direksi Direktur Keuangan Manajer Keuangan Manajer Operasi Manajer HRD Manajer Pemasaran General Manajer
- Mengurus dan mengelola PT untuk segala kepentingan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Direktur keuangan:
- Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai jenis resiko keuangan yang dihadapi perusahaan.
- Melakukan koordinasi aktivitas di Direktorat Keuangan.
- Mengkoordinasi aktifitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.
- Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada Direksi perusahaan.
General Manajer:
- Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
- Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat. - Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta
mencari solusi bagi permasalahan yang muncul.
- Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.
Manajer HRD:
- Menyusun rencana kerja dan anggaran sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran.
- Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksasaan fungsi manajemen SDM di seluruh perusahaan.
Manajer Pemasaran:
- Membuat strategi pengembangan dan segmentasi pasar yang tepat yang dapat menunjang peningkatan penjualan perusahaan.
- Merencanakan program-program pemasaran.
- Membuat anggaran yang meliputi seluruh fungsi dan kegiatan pemasaran serta penjualan.
Manajer Operasi:
- Mengontrol persediaan yang ada di gudang.
- Mengontrol proses bisnis mulai dari pengadaan barang, kinerja karyawan, proses transaksi dan proses pesan antar hingga barang sampai ke tangan konsumen.
- Mengevaluasi semua proses dari awal hingga akhir. Manajer Keuangan:
- Merumuskan rencana kerja dan anggaran perusahaan.
- Membuat langkah-langkah antisipasi yang dapat mengurangi dan
- Membuat pelaporan keuangan berkala dan memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu.
4.2 Permasalahan Kepemimpinan di PT. MitraBuana JayaLestari
Beberapa permasalahan mengenai kepemimpinan yang ada di PT. MitraBuana JayaLestari adalah pemimpin tidak fokus atau perhatian dengan pekerjaan karyawannya dalam artian bahwa pemimpin hanya sebatas tahu apa pekerjaan karyawannya tanpa mengetahui lebih detail mengenai bagaimana para karyawan mengerjakan pekerjaannya. Pemimpin juga tidak dapat melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh karyawannya padahal para karyawan sangat membutuhkan pimpinannya untuk membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Pemimpin juga terkadang emosional apabila mendapati karyawannya yang salah dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan beberapa karyawan menganggap pemimpinnya sedang mengalami masalah sehingga efek masalahnya itu terbawa dalam urusan pekerjaan di kantor.
Pemimpin hanya melakukan komunikasi dengan cara satu arah kepada karyawannya, dengan artian pemimpin hanya memberikan intruksi kepada karyawannya tanpa memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk berbicara sehingga mengakibatkan sering terjadinya kesalahpahaman informasi yang disampaikan karena karyawan tidak dapat memastikan apakah
perkerjaan yang dilakukan sesuai atau tidak dengan yang diinstruksikan. Pada akhirnya pemimpin hanya dapat menyalahkan pekerjaan karyawannya karena pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh pemimpinnya. Beberapa masalah di atas, beberapa karyawan merasa tidak puas dengan gaya kepemimpinan pemimpin PT. MitraBuana JayaLestari dan dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah mengenai gaya kepemimpinan di PT. MitraBuana JayaLestari.
4.3 Peranan Motivasi untuk Peningkatan Produktivitas Karyawan PT. MitraBuana JayaLestari
Peran motivasi karyawan baik dari dalam maupun luar diri karyawan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Hal ini ditandai dengan respon karyawan yang menegaskan bahwa perlunya motivasi dari dalam diri maupun luar diri. Berdasarkan hasil kuisioner, beberapa karyawan sependapat jika motivasi yang berasal dari dalam diri dan luar diri akan meningkatkan produktivitas kerja masing-masing karyawan. Faktor yang memengaruhi motivasi dari dalam diri misalnya adalah inisiatif dari dalm diri karyawan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan dan menyelesaikannya pada waktu yang telah ditentukan serta percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya dan kemampuan yang sesuai dengan
pekerjaannya. Faktor yang memengaruhi motivasi dari luar diri misalnya adalah hubungan atau komunikasi dengan karyawan dan pimpinan, gaji dan kompensasi yang diberikan perusaahan, keamanan dalam mengerjakan pekerjaan, pekerjaan yang menantang, karena pekerjaan yang menantang membuat karyawan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan penghargaan atau pengakuan dari pemimpin perusahaan atas pekerjaannya.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, beberapa karyawan sependapat jika faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi motivasi masing-masing karyawan, dan para karyawan berusaha untuk membenahi dirinya masing-masing sehubungan peran motivasi dari dalam diri. Selain itu, karyawan cukup antusias untuk mendapatkan motivasi dari luar dirinya. Motivasi dari luar diri dapat diperoleh dari pemimpinnya. Karyawan menginginkan agar pemimpin perusahaan bersedia turun langsung memotivasi mereka dalam segala macam pekerjaan yang dilakukannya dan juga adanya interaksi dengan pemimpin sehingga mereka dapat termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh dalam peningkatan produktivitas karyawan dengan catatan masing-masing karyawan meningkatkan motivasi dari dalam dirinya dan juga dukungan pimpinan untuk dapat meningkatkan motivasi dari luar diri karyawan.
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan (variabel X) dengan skor total (variabel Y).
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut:
‐ Jika r hitung ≥ 0.261 maka butir atau pertanyaan tersebut valid. ‐ Jika r hitung < 0.261, maja butir atau pernyataan tersebut tidak valid.
Nilai r hitung diperoleh dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total.
1. Uji Validitas Gaya Kepemimpinan yang dijawab oleh karyawan ditunjukkan pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan 1 .700 .261 Valid
Pertanyaan 2 .877 .261 Valid
Pertanyaan 3 .712 .261 Valid
Pertanyaan 4 .657 .261 Valid
Pertanyaan 6 .635 .261 Valid
Pertanyaan 7 .629 .261 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuisioner yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan dinyatakan valid. Dikarenakan semua r hitung > r tabel maka dinyatakan valid secara keseluruhan.
2. Uji Validitas Motivasi Karyawan yang dijawab oleh karyawan dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Uji Validitas Motivasi Karyawan
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan 8 .762 .261 Valid Pertanyaan 9 .806 .261 Valid Pertanyaan 10 .796 .261 Valid Pertanyaan 11 .659 .261 Valid Pertanyaan 12 .333 .261 Valid Pertanyaan 13 .665 .261 Valid Pertanyaan 14 .815 .261 Valid Pertanyaan 15 .656 .261 Valid
Pertanyaan 16 .767 .261 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuisioner yang berhubungan dengan motivasi karyawan dinyatakan valid. Dikarenakan semua r hitung > r tabel maka dinyatakan valid secara keseluruhan.
3. Uji Validitas Peningkatan Produktivitas Karyawan yang dijawab oleh keryawan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Uji Validitas Peningkatan Produktivitas Karyawan
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan 17 .651 .261 Valid Pertanyaan 18 .476 .261 Valid Pertanyaan 19 .739 .261 Valid Pertanyaan 20 .784 .261 Valid Pertanyaan 21 .804 .261 Valid Pertanyaan 22 .810 .261 Valid Pertanyaan 23 .823 .261 Valid Pertanyaan 24 .841 .261 Valid Pertanyaan 25 .717 .261 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuisioner yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas karyawan dinyatakan valid. Dikarenakan semua r hitung > r tabel maka dinyatakan valid secara keseluruhan.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuisioner. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas internal pada instrumen penelitian dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha.
Uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha dilakukan pada instrumen pertanyaan yang menggunakan kategorisasi jawaban dengan skala bukan 0 dan 1, seperti skala 1 sampai 5, 1 sampai 7, atau -3 sampai 3. Teknik Alpha dilakukan dengan memperhitungkan varians butir pertanyaan.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu: ‐ Bila r hitung > r tabel maka kuisioner yang diuji reliabel. ‐ Bila r hitung < r tabel maka kuisioner yang diuji tidak reliabel.
‐ Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan yang ditunjukkan melalui tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Indikator Variabel Gaya Kepemimpinan r hitung Keterangan
0.892 Reliabel
‐ Uji Reliabilitas Motivasi Karyawan yang ditunjukkan melalui tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Indikator Variabel Motivasi Karyawan r hitung Keterangan
0.912 Reliabel
‐ Uji Reliabilitas Peningkatan Produktivitas Kerja yang ditunjukkan melalui tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Indikator Variabel Produktivitas Kerja r hitung Keterangan
0.928 Reliabel
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuisioner adalah reliabel, karena nilai r hitung > r tabel yaitu 0.261. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menggunakan data yang sebenarnya.
4.5 Uji Normalitas Data dan Varians
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji KORMOGOROV SMIRNOV.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
‐ Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal.
‐ Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
Angka signifikansi dapat diperoleh melalui perhitungan test of normality atau plot melalui atau plot melalui alat bantu SPSS.
Angka 0.05 merupakan tingkat kesalahan atau α.
4.5.1 Uji Normalitas Data Gaya Kepemimpinan
Untuk mengetahui apakah distribusi data gaya kepemimpinan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Test of Normality Variabel Gaya Kepemimpinan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X2_Gaya_Ke pemimpinan X1_Motivasi Y_Produktivita s_kerja_karya wan N 57 57 57
Normal Parametersa Mean 26.2982 32.8070 33.1579
Std. Deviation 5.06375 6.26053 6.64882 Most Extreme Differences Absolute .140 .119 .157 Positive .063 .069 .086 Negative -.140 -.119 -.157 Kolmogorov-Smirnov Z 1.060 .902 1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .211 .390 .122
a. Test distribution is Normal.
Variabel gaya kepemimpinan ditunjukkan oleh tabel 4.8 memiliki sig = 1.060 maka data gaya kepemimpinan berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Normalitas Data Motivasi Karyawan
Untuk mengetahui apakah distribusi data motivasi karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS.
Variabel motivasi karyawan ditunjukkan oleh tabel 4.8 memiliki sig = 0.902 maka data motivasi karyawan berdistribusi normal.
4.5.3 Uji Normalitas Data Produktivitas Karyawan
Untuk mengetahui apakah distribusi data produktivitas karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS.
Variabel produktivitas karyawan ditunjukkan oleh tabel 4.8 memiliki sig = 1.183 maka data produktivitas karyawan berdistribusi normal.
4.6 Analisa Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Karyawan
Analisa regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas karyawan PT MitraBuana JayaLestari. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Model Summary Motivasi (X1)
Model Summary Mo del R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .909a .825 .822 2.80348
Angka R square adalah 0.825 yang terdapat dalam tabel 4.8 model summary. Hal ini berarti produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi sebesar 82.5% dan sisanya sebesar 17.5% dipengaruhi oleh faktor lain.
Angka R yang terdapat dalam tabel 4.8 model summary menunjukkan bahwa korelasi motivasi (X1) dengan produktivitas karyawan (Y) sebesar 0.909. angka 0.909 menunjukkan hubungan yang kuat.
Tabel 4.9 Anova Motivasi (X1)
ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2043.308 1 2043.308 259.98 0 .000a Residual 432.271 55 7.859 Total 2475.579 56
a. Predictors: (Constant), X1_Motivasi
b. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Lalu variabel X1 dan Y harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebut dengan melihat pada tabel 4.9 anova, yaitu sebagai berikut:
‐ Ho: Variabel Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Karyawan
‐ H1: Variabel Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Karyawan
Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ho ditolak Hasil:
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima Kesimpulan:
Motivasi (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y).
Tabel 4.10 Coefficients Motivasi (X1)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) 1.504 1.998 .753 .455 X1_Motiv asi .965 .060 .909 16.124 .000
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) 1.504 1.998 .753 .455 X1_Motiv asi .965 .060 .909 16.124 .000
a. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Pada tabel 4.10 coefficient menunjukkan persamaan regresi yaitu: Y = 1.504 + 0.965 X1
Dapat disimpulkan persamaan regresi diatas tersebut yaitu konstanta sebesar 1.504 yang menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi maka produktivitas karyawan sebesar 1.504. Dan koefisien regresi X1 sebesar 0.965 yang menyatakan bahwa jika motivasi baik, maka produktivitas karyawan juga akan baik.
4.7 Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Karyawan
Analisa regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana
JayaLestari. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Model Summary Gaya Kepemimpinan (X2)
Model Summary Mo del R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855a .730 .725 3.48361
a. Predictors: (Constant), X2_Gaya_Kepemimpinan
Angka R square adalah 0.730 yang terdapat dalam tabel 4.11 model summary. Hal ini berarti produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi sebesar 73% dan sisanya sebesar 27% dipengaruhi oleh faktor lain.
Angka R yang terdapat dalam tabel 4.9 model summary menunjukkan bahwa korealsi gaya kepemimpinan (X2) dengan produktivitas karyawan (Y) sebesar 0.855. angka 0.855 menunjukkan hubungan yang kuat.
Tabel 4.12 Anova Gaya Kepemimpinan (X2)
ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 1808.124 1 1808.124 148.99 4 .000a Residual 667.455 55 12.136
Total 2475.579 56
a. Predictors: (Constant), X2_Gaya_Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Lalu variabel X2 dan Y harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebut dengan melihat pada tabel 4.12 anova, yaitu sebagai berikut:
Hipotesis:
‐ Ho: Variabel Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Karyawan
‐ H1: Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Produktivitas Karyawan
Dasar Pengambilan Keputusan: Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Sig < 0.05 maka Ho ditolak Hasil:
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima Kesimpulan:
Gaya Kepemimpinan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas kerja Karyawan (Y).
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.648 2.461 1.482 .144 X2_Gaya_Kepemimpina n 1.122 .092 .855 12.206 .000
a. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Pada tabel 4.13 coefficient menunjukkan persamaan regresi yaitu: Y = 3.648 + 1.122 X2
Dapat disimpulkan persamaan regresi diatas tersebut yaitu konstanta sebesar 3.648 yang menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi maka produktivitas karyawan sebesar 3.648. Dan koefisien regresi X2 sebesar 1.122 yang menyatakan bahwa jika motivasi baik, maka produktivitas karyawan juga akan baik.
4.8 Analisa Pengaruh Antara Motivasi dan Gaya Kepemimpinan Karyawan dengan Produktivitas Karyawan PT. MitraBuana JayaLestari
Analisa anova dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan terhadap
produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Anova ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2070.219 2 1035.109 137.89 2 .000a Residual 405.360 54 7.507 Total 2475.579 56
a. Predictors: (Constant), X2_Gaya_Kepemimpinan, X1_Motivasi
b. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Analisa coefficients dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara
individu antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) .689 1.999 .345 .732 X1_Motivasi .751 .127 .707 5.909 .000 X2_Gaya_Kepemimpina n .298 .157 .227 1.893 .064
a. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
Analisa model summary dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16 Model Summary
Model Summaryb Mo del R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .914a .836 .830 2.73983 1.442
a. Predictors: (Constant), X2_Gaya_Kepemimpinan, X1_Motivasi b. Dependent Variable: Y_Produktivitas_kerja_karyawan
4.9 Implikasi Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan, maka dilakukan analisa pengaruh dan hubungan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari.
Setelah dilakukan analisa pengaruh dan hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas karyawan maka diperoleh kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan PT. MitraBuana JayaLestari terdapat hubungan yang kuat dan ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.730 terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Ini menunjukkan bahwa, saat ini produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari tergantung akan bagaimana gaya kepemimpinan pemimpinnya.
Selain itu, hasil analisa pengaruh dan hubungan antara motivasi karyawan terhadap produktivitas karyawan diperoleh kesimpulan bahwa motivasi karyawan terdapat hubungan yang kuat dan ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.825 terhadap produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari. Dapat diartikan bahwa, saat ini motivasi karyawan PT. MitraBuana JayaLestari dapat dikatakan kurang yang menyebabkan produktivitas karyawan menurun dan masing-masing karyawan harus meningkatkan motivasinya dengan dorongan dari pemimpin agar produktivitas karyawan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas karyawan tentu produktivitas perusahaan juga akan meningkat.
Bila dilihat lebih jauh lagi, hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan dengan produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan dengan produktivitas karyawan yaitu sebesar 0.836. Apabila dilihat dari pengaruh secara keseluruhan, gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan memiliki pengaruh sebesar 83.6% sehingga ditunjukkan bawah produktivitas karyawan PT. MitraBuana JayaLestari dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 16.3%.
Dengan hal ini pimpinan diharapkan dapat memotivasi karyawannya juga dengan berbagai cara agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja sehingga produktivitas karyawan meningkat dan dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu, pimpinan diharapkan dapat mempertahankan kinerjanya dengan dukungan sumber daya manusia, manajemen strategi yang baik agar PT. MitraBuana JayaLestari menjadi pilihan pelanggan dan tujuan perusahaan dapat tercapai.