• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN TANAH YANG COCOK UNTUK PENANAMAN SORGUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGTHING (SAW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN TANAH YANG COCOK UNTUK PENANAMAN SORGUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGTHING (SAW)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

76

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN TANAH YANG COCOK

UNTUK PENANAMAN SORGUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

ADDITIVE WEIGTHING (SAW)

Abd. Rohim1,Ary Iswahyudi2, Fathorrozi Ariyanto3

1,2)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Islam Madura

3)

Progam Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Madura Jl.PP. Miftahul Ulum Bettet, Pamekasan 69351, Madura

Email:oinck.abro@gmail.com1,ary.iswahyudi@gmail.com2,yuzanurihsan@yahoo.co.id3

ABSTRAK

Tanah merupakan lahan bagi manusia untuk bercocok tanam, sebagai upaya dalam menjadikan sumber kehidupan mereka. Akan tetapi tidak semua manusia melakukannya, tergantung pada profesinya. Bagi petani, tanaman padi, tembakau dan jagung bukanlah tanaman asing bagi mereka, bahkan tanaman Sorgum yang merupakan tanaman sejenis jagung juga bukankah tanaman yang baru. Sorgum yang berdasarkan penelitian mengandung banyak vitamin, dan merupakan bahan yang bisa diproduksi menjadi tepung, minyak, kecap, sirup dan lain sebagainya, tentu harus melihat kondisi lahannya. Madura yang mayoritas sawah merupakan lahan yang cocok untuk menanamnya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan ilmu baru berupa sebuah Sistem Pendukung Keputusan pada para petani khususnya petani Sorgum, untuk memilih lahan yang cocok dalam penanaman sorgum, mengingat banyaknya kategori lahan yang ada di Kabupaten Pamekasan, dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) sehingga ditemukannya lahan yang paling tepat untuk budidaya sorgum yaitu kecamatan Waru ditentukan oleh nilai rangking setiap lahan atau Kecamatan.

Kata kunci:Sorgum, Sistem Pendukung Keputusan, Lahan Pertanian, Simple Additive Weighting (SAW).

1 PENDAHULUAN

Semakin Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting di berbagai aspek kehidupan. Seperti halnya di masyarakat dalam bidang pertanian, teknologi informasi sangat berperan penting dalam meningkatkan performa dari setiap kegiatan yang dilakukan yang berkaitan dengan pengolahan data dan informasi untuk pengambilan suatu keputusan. Tanaman padi atau beras sebagai bahan pangan utama Masyarakat Indonesia cenderung terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sehingga diprediksi akan membutuhkan beras dalam jumlah yang sangat besar. (Suswono, 2011).

Selama ini, peningkatan produksi beras nasional sangat tergantung pada padi sawah, sementara luas lahan sawah cenderung terus menyusut akibat alih fungsi penggunaan untuk usaha non-pertanian. Kondisi semacam itu akan mempersulit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan beras secara mandiri jika hanya mengandalkan pada produksi padi lahan sawah. Sebagai antisipasi maka alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan produk-tivitas tanaman penghasil karbohidrat sebagai sumber pangan utama non-beras di lahan kering. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar

untuk memproduksi karbohidrat atau gula dari tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan pangan utama (Jusuf, 2002).

Pada akhir tahun 2015, Pemerintah Propinsi Jawa Timur menyelenggarakan uji coba pembu-didayaan Sorgum putih dan merah kecoklatan di Madura, dan bekerjasama dengan sebagian Kelompok Tani di Kabupaten Pamekasan agar menerima program ini. Akan tetapi tidak semua lahan yang ada di Pamekasan bisa dijadikan lahan dalam pembudidayaan sorgum, pasalnya tanaman tersebut nyaris sama dengan tanaman jagung, yakni kondisi tanah sangat mempengaruhi pada kualitas sorgum.Hal ini berdasarkan uji coba yang bersifat manual belum ada penelitian khusus yang bersifat ilmiah.

Upaya pemanfaatan tanah bagi pengembangan pertanian perlu adanya sistem informasi mengenai potensi sumber daya tanah. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Tanah yang Cocok Untuk Penanaman Sorgum dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) diharapkan mampu membantu Dinas Pertanian dan masyarakat dalam meningkatkan hasil pertaniannya dan mampu mendukung pengambilan keputusan untuk

(2)

77 menentukan prioritas tanah yang cocok dibudi-dayakan tanaman sorgum di Pamekasan.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Alter (dikutip oleh Kusrini, 2007:15),Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

1. Pengertian SPK

Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari 3

komponen interaktif yaitu: a. Sistem-Sistem Bahasa

Makanisme yang menyediakan komonikasi antara user dan berbagai komponen SPK

b. Knowledge Sistem

Penyimpanan knowledge domain permasalahan yang di tanamkan dalam SPK, baik sebagai data ataupun prosedur. c. Sistem Pemprosesan Masalah

Penghubung di antara kedua komponen, mengandung satu atau lebih kemampuan memanipulasi masalah yang di butuhkan untuk pengambilan keputusan.

Gambar 1.Komponen interaktif SPK

2.2 Metode SAW

1. Pengertian Metode SAW

Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal dengan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut, metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (x) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2006) Langkah Penyelesaian SAW:

a. Menentukan alternatif, yaitu Ai.

b. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cji

c. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

d. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

i. (3-1)

e. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

f. Membuat matrik keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai x setiap alternatif (Ai) pada setiap criteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana, i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

g. Melakukan normalisasi matrik keputusan dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj.

Keterangan :

a) Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai xij memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila xij menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan. b) Apabila berupa kriteria keuntungan

maka nilai xij dibagi dengan nilai Maxi(xij) dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai Mini (xij) dari setiap kolom dibagi dengan nilai xij.

h. Hasil dari nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) membentuk matrik ternormalisasi (R)

i. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian eleman kolom matrik (W).

User

Knowledge System

(3)

78 Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih

besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai merupakan alternatif terbaik (Kusumadewi, 2006).

3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Flowchart Perancangan Sistem

Untuk perancangan sistem dari penelitian ini akan digambarkan dalam bentuk flowchart yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Mulai

Menu Login

Masukkan Username dan Password

Klik Log In Sukses?

Ya Menu Awal Menu Error Tidak

Menu Dashboar

Data

Master Laporan Pengaturan

Menu Logout Menu Login Ya Selesai Tidak Data Tanah Pembobotan Kriteria Data Kriteria Data Klasifikasi Laporan Hasil Analisa Manajemen Pengguna Module

Gambar 2.Flowchart Perancangan Sistem

4 IMPLEMENTASI SISTEM

Teknologi yang digunakan dalam sistem ini adalah teknologi aplikasi berbasis dekstop. Dalam proses pengaplikasiannya sistem ini membutuhkan program aplikasi, apabila program pendukung aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan tanah yang cocok untuk penanaman sorgum di Pamekasan terpasang (installed) dalam komputer yaitu Xampp-win32-5.6.12-0-VC11-installer. maka langkah selanjutnya adalah mewujudkan rancangan sistem yang telah dibuat.

4.1 Menu Login

Sebagai langkah awal, harus memasuki menu login di daftar user id., yakni dengan mengisi

username kemudian memasukkan password

sebagaimana pada gambar berikut ini:

Gambar 3. Menu Login

4.2 Tampilan Awal

Berikut adalah tampilan menu utama untuk mendeteksi kualitas tanah. Form ini adalah merupakan tampilan awal program yang ingin dijalankan. Pada halaman tersebut berisi sapaan kepada admin atau pengguna yang sudah berhasil masuk untuk mengoperasikannya, seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Tampilan Awal

4.3 Data Tanah

Pada gambar 6 di bawah ini berisi data tanah di beberapa kecamatan di Pamekasan. Halaman tersebut berfungsi untuk mengumpulkan semua data lahan di daerah-daerah tersebut.

Gambar 5. Data Tanah

4.4 Pembobotan Kriteria

Pada halaman ini dijelaskan tentang kriteria dan bobot tanah sebagaimana pada gambar di bawah ini.

(4)

79 Gambar 6. Pembobotan Kriteria

4.5 Data Kriteria

Pada halaman ini berfungsi untuk menginput data kriteria, sebagaimana pada gambar berikut ini.

Gambar 7. Data Kriteria

4.6 Data Klasifikasi

Halam berikut adalah untuk mengklasifikasi tinggi rendahnya lahan dari tiap-tiap daerah yang ada di Pamekasan, dengan mengedit klasifikasinya pada kolom aksi sebagaimana pada gambar di bawah ini.

Gambar 8. Data Klasifikasi

4.7 Laporan Hasil Analisa

Gambar berikut mmerupakan hasil akhir dari penghitungan sistem berupa rangking klasifikasi lahan. Seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 9. Laporan Hasil Analisa

4.8 Perbandingan Hasil Manual dan Program

Dalam upaya pengujian validitasnya, antara perhitungan program dan manual harus memiliki hasil yang sama. Dan upaya tersebut sudah dilakukan sebagaimana pada tabel di atas. Sehingga mengahasilkan sebagaimana gambar berikut.

Gambar 10. Grafik hasil penghitungan Grafik di atas mendeskripsikan bahwa sistem yang dibangun mampu menentukan tanah yang cocok untuk pembudidayaan sorgum sehingga bisa dijadikan suatu keputusan penentuan tanah.

Rangking tertinggi adalah Kecamatan Waru yang dinilai sebagai kecamatan paling cocok untuk pembudidayaan sorgum, dan Kecamatan Galis dengan rangking terendah yang dapat dinilai sebagi kecamatan yang kurang cocok untuk pembudi-dayaan tanaman tersebut.

5 KESIMPULAN

Setelah melakukan analisa, merancang dan mengimplementasikan Sistem pendukung keputusan untuk mendeteksi kualitas tanah ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Perancangan dan pembuatan sistem pendukung keputusan ini telah selesai dibuat dan diimplementasikan dengan hasil yang efisien dan mudah dipahami.

2. Parameter yang dapat digunakan dalam mendeteksi kualitas tanah adalah berdasarkan beberapa variabel yang meliputi tidak cocok, kurang cocok, cocok, dan sangat cocok. 3. Sistem yang dibangun mampu menentukan

daerah atau kecamatan yang cocok untuk dikonversi menjadi lahan pembudidayaan sorgum.

4. Berdasarkan hasil perangkingan maka lahan yang sangat cocok untuk pembudidayaan sorgum adalah Kecamatan Waru dengan nilai rangking tertinggi, dan yang kurang cocok adalah Kecamatan Galis dengan rangking terendah.

DAFTAR PUSTAKA

Beni, I. (2013). Spk Pemilihan Bibit Kelapa Sawit

(5)

80 Informatika Universitas Dan Nuswantoro: Jurnal Publik.

Beti, Y.A., A. Ispandi, Sudaryono. (1990). Sorgum

Monografi Balai Penelitian Tanaman

Pangan. Malang.

DEPTAN. (2004). Program Pengembangan

Tanaman Sorgun. Makalah Sosialisasi

Pengembangan Agribisnis Sorgum dan

Hermada. Jakarta: Departemen Pertanian.

Destriyana, D. (2011).

ImplementasiMetodeSimpelAdditiveWeighting (SAW)

dalamSistemInformasiLowonganKerjaBerbasi sWEBuntuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik. Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Univrsitas Tanjungpura: Jurnal.

Dewanto, I. j. (2006). WEB Desain (Metode Aplikasi dan Implementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fanindi, Ahmad., Siti Yuhaini, Wahyu H. (2005). Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sorgum. Bogor: Balai Penelitian Ternak. Hendri, H. (2014). Penerapan Metode SAW Pada

Penjualan RumahDi Perumahan Grand

Manyaran Estate Kediri. Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas PGRI Kediri: Jurnal.

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi : Peran Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.

Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI. Kusumadewi, Sri dkk. (2006). Fuzzy Multi-Atribute

Decision Making (Fuzzy MADM) .

Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Rina, H. (2013). Sistem Pendukung

KeputusanUntuk Evaluasi Kinerja

DosenDengan Metode SAW Di Amik Amikom Cipta Darma Surakarta. Sekolah Tinggi Manejemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta: Jurnal Publikasi. Siprianus Endro Sri Widodo, Septia Lutfi, Solikhin.

(2011). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Simple Additive Weighting(SAW) Pada Pt. Indonesia Steel Tube Work. Sistem Informasi STMIK Himsya: Jurnal.

Slamet Budijanto, Yuliyanti. (2012). Studi Persiapan Tepung Sorgum(Sorgum Bicolor L. Moench) Dan AplikasinyaPada Pembuatan

Beras Analog. Departemen Ilmu dan

Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor: jurnal Teknologi Pertanian vol.13 No. 3 (Desember 2012).

Suarni. (2012). Potensi Sorgum Sebagai Bahan

Pangan Fungsional. Balai Penelitian

Tananaman Serealia Sulawesi Selatan: Naskah Publik.

Subekti, I. (2002). Buku Panduan Sistem Pendukung Keputusan . Surabaya.

Sutarman. (2003). Membangun Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

widi, H. (2013). Sistem Pendukung

Keputusandalam DiagnosaPenyakitAyam

Broiler Dengan Metode SAW. Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta: Makalah.

Yadi, U. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prioritas Penanganan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode SAW Berbasis Mobile WEB. Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya: Skripsi.

Youllia Indrawaty, Andriana, Restu Adi Prasetya. (2011). Implementasi Metode Simpel Additive Weighting Pada Sistem Pengambilan

Keputusan Sertifikasi Guru. Teknik Informati Institut Teknologi Nasional Bandung: Journal Informatika.

Gambar

Gambar 3. Menu Login
Gambar  berikut  mmerupakan  hasil  akhir  dari  penghitungan  sistem  berupa  rangking  klasifikasi  lahan

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan adalah Data primer, data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui pernyataan yang ditetapkan melalui angket mengenai motivasi

Bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, yaitu: Keefektifan, Belajar, Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar, Pembelajaran, Aktivitas

Dalam penelitian ini digunakan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan metode Simple Additive Weghting (SAW) yang dapat membantu petani dalam menentukan benih tomat

Selain sumber dana yang menjadi permasalahan BUMDes Cokrokembang yaitu permasalahan sumber daya manusia yang mengelola, masih banyak pengurus BUMDes yang merangkap menjadi

Kemudian untuk membuat software tersebut menggunakan metode SAW (simple additive weighting) pada sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan mahasiswa yang

kesehatan, sumber daya dan yankes, upaya kesmas, humaniora kesehatan, sumber daya dan yankes, upaya kesmas, humaniora 2 Balai Besar Litbang; sebagai pelaksana fungsi litbangkes

NISSAN BTX Th. Lsg ats Nama. Duren Tiga No. INDOMOBIL FINANCE Ferry 0852. kond mulus bgt.. Iklan Baris Iklan Baris Mobil Dijual PROTON SSYANGYONG NISSAN SUZUKI NISSAN X - TRAIL

Penolakan TNI diberikan hak pilihnya bukan karena faktor tidak suka terhadap institusi TNI, akan tetapi dikarenakan trauma pada masa lalu di mana TNI terlibat secara