• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

47

Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah – langkah yang akan diikuti dalam melakukan penelitian ini. Rancangan penelitian ini menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mempersiapkan data penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan hasil yang diperoleh, masalah dan hipotesis penelitian.

Pada rancangan penelitian akan dijelaskan mengenai langkah awal hingga akhir mengenai tata cara dilakukannya penelitian ini membentuk proses dan hasil yang efektif, valid dan efisien. Penelitian ini diawali dengan menetapkan tujuan dimana penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan bukti secara empirisi pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran KAP, audit tenure dan audit

report lag terhadap integritas laporan keuangan. Tahapan – tahapan penelitian ini

(2)

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian 4.2 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market

Directory. Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan sektor keuangan

tahun 2011-2013. Rancangan Penelitian Hipotesis Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Latar Belakang Masalah Penelitian Data Penelitian Kajian Pustaka dan

Penelitian Sebelumnya Data Sekunder BEI Purposive sampling Data Kualitatif Hasil dan Pembahasan Independen: -Corporate Governance -Ukuran KAP -Audit Tenure -Audit Report Lag

Dependen :

Integritas Laporan Keuangan

Analisis Regresi : Logistik Regresi Simpulan Penelitian Saran Variabel Penelitian

(3)

4.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu mekanisme

corporate governance, ukuran KAP, audit tenure dan audit report lag.

Variabel dependen, yaitu integritas laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013.

4.4 Penentuan Sumber Data

1) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013.

2) Data kualitatif, merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema atau gambar. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dan catatan atas laporan keuangan perusahaan tersebut

4.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini meneliti perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sector keuangan pada tahun 2011 - 2013. Hal ini didasarkan sebagai faktor pembeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang cenderung menggunakan perusahaan pada industri lain, terutama perusahaan manufaktur. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel yang dipilih merupakan sampel yang memenuhi kriteria-kriteria yang

(4)

telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan dengan lengkap laporan keuangan dan laporan audit selama periode tahun 2011 sampai tahun 2013 secara berturut-turut;

2) Perusahaan tidak melakukan merger atau merupakan perusahaan hasil merger selama periode penelitian;

3) Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya; 4) Perusahaan memiliki periode laporan keuangan yang berakhir per 31

Desember

5) Listing selama periode penelitian. 4.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan sampel. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Data sekunder dari penelitian ini mengambil dari:

(5)

2) Jurnal-jurnal, tesis dan bahan dari internet yang berhubungan dengan integritas laporan keuangan.

3) Data yang dipublikasikan di BEI dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dan annual report yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode data panel. Data panel adalah penggabungan antara data cross-section dan data time series (runtut waktu). Data cross section adalah data dari hasil observasi entitas yang berbeda dimana variabel tersebut diukur pada satu titik waktu yang sama (Ghozali, 2011:18).

4.7 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, variabel yang diteliti dalam penelitian (pengujian hipotesis) ini diklasifikasikan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah integritas laporan keuangan, sedangkan variabel independennya adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, ukuran KAP, audit tenure dan audit report lag.

4.7.1 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini integritas laporan keuangan diukur dengan menggunakan konservatisme. Alasan untuk menggunakan konservatisme sebagai proxy integritas laporan keuangan adalah konservatisme identik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil daripada laporan keuangan yang overstate sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih reliable.

(6)

Konservatisma dalam penelitian in diukur menggunakan akrual, yaitu selisih antara net income dan cash flow. Net income yang digunakan adalah net

income sebelum depresiasi dan amortisasi, sedangkan cash flow yang digunakan

adalah cash flow operasional (Givoly dan Hayn, 2000). Pengukuran Konservatisme dalam penelitian ini menggunakan skala nominal yaitu Apabila

akrual bernilai negatif maka laba digolongkan konservatif dengan skala nominal

(1) dan apabila bernilai positif maka digolongkan optimis dengan skala nominal (0). Rumus untuk menghitung akruals yaitu :

CONit = NIit-CFit Keterangan :

CONit = adalah tingkat konservatisma i pada tahun t;

NIit = adalah net income sebelum extraordinary item dikurangi depresiasi dan

amortisasi perusahaan i pada tahun t;

CFit = adalah cash flow dari kegiatanoperasional perusahaan i pada tahun t. 4.7.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4.7.2.1 Mekanisme Corporate Governance

Corporate Governance didefinisikan sebagai suatu system yang mengatur

dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder-nya (Sulistyanto dan Prapti, 2003). Variabel ini merupakan variabel yang tidak diukur secara mandiri tetapi diukur dengan menggunakan empat dimensi variabel, yaitu :

1) Komisaris Independen Secara teoritis keberadaan dewan ini akan mempunyai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan tingkat rekayasa yang dilakukukan manajemen. Komisaris Independen diberi symbol KI dan

(7)

diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan (independen) dengan total anggota dewan komisaris.

Jumlah Komisaris Independen

Proporsi KI = X 100% Total dewan komisaris

2) komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi untuk mengaudit operasi dan keadaan perusahaan. Komite audit juga dapat meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris. Komite audit diberi simbol KA dan diukur dengan menggunakan jumlah anggota komite audit yang terdapat dalam perusahaan.

3) Kepemilikan Manajerial diberi symbol MANJ dan diukur dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Oktadella dan Zulaika, 2010:15).

4) Kepemilikan Institusional yang tinggi akan menghasilkan pengawasan yang lebih intensif sehingga dapat membatasi perilaku opportunistik manajer. Variabel ini diberi symbol INST yaitu proporsi saham yang dimiliki oleh institusional pada akhir tahun di bandingkan dengan total jumlah saham yang beredar. Institusi yang dimaksud dalam hal ini misalnya perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Variabel kepemilikan institusional ini diukur dalam persentase saham yang dimiliki oleh institusi (Susiana dan Herawaty, 2007).

(8)

4.7.2.2 Ukuran KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan perbedaan besar kecilnya KAP, dimana ukuran KAP dibagi menjadi dua yaitu KAP besar (Big 4) dan KAP kecil (non Big 4). Variabel ukuran KAP ini menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien diaudit oleh KAP besar (big 4), maka akan diberikan nilai 1 Tetapi jika perusahaan klien diaudit oleh KAP kecil (non Big 4), maka akan diberikan nilai 0. Variabel ini diberi symbol KAP. Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok KAP Big 4 di Indonesia yaitu:

1) Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Hans Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan; Osman Bing Satrio & Rekan.

2) Ernst & Young (EY) yang berafiliasi denganPrasetio, Sarwoko & Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta & Widjaja.

4) Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari &Rekan.

4.7.2.3 Audit Tenure

Audit tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan Publik

(KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Ketentuan mengenai

audit tenure telah dijelaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 359/KMK.06/2008 perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2. Variabel audit

(9)

tenure diukur dengan menjumlah total panjang masa perikatan audit sebelum auditor berpindah. Dummy tenure audit, lama masa pemberian jasa audit oleh suatu KAP (bernilai 1 apabila perusahaan diaudit oleh KAP yang sama selama ≥3 tahun, dan 0 apabila perusahaan diaudit oleh KAP yang sama selama < 3 tahun. Variabel ini diberi symbol TENURE

4.7.2.4 Audit Report Lag

Dalam penelitian ini hanya akan berfokus pada konsep audit report lag

sebagai interval waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen, yang oleh Dyer dan McHugh (1975) disebut sebagai auditors’ signature lag. Hal ini disesuaikan dengan penelitian Lee et al. (2009) yang menjadi penelitian acuan bagi penelitian ini.

Audit report lag diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari yang

memproksikan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, yaitu sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen (Subekti dan Widiyanti, 2004). Variabel ini diberi simbol ARLAG.

4.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Analisis

(10)

kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression) dengan bantuan SPSS. Alasan penggunaan alat

analisis regresi logistik (logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dummy. Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011:333).

4.8.1 Statistik Deskriptif

Analisis ini disajikan dengan menggunakan tabel statistic descriptive

yang memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan

standar deviasi (standard deviation). Mean digunakan untuk memperkirakan

besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai disperse rata-rata dari sampel. Maksimum dan nilai minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

4.8.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

(11)

terjadi dalam analisis regresi logistik apabila antar variabel independen saling berkorelasi. Dalam Ghozali (2011) mutikolonieritas dapat dilihat dari :

1) Nilai tolerance dan lawannya 2) Variance Inflation Factor (VIF)

Kedua ukuran tersebut menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen yang lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011). Apabila terjadi gejala multikolonieritas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi, sehingga bisa dipilih model yang baik

4.8.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi antara anggota observasi yang terletak berderetan secara seri dalam bentuk waktu (jika data yang digunakan adalah data time series) atau korelasi empat variable yang berdekatan (jika data yang digunakan adalah data cross sectional).

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain dalam model regresi. Uji

(12)

AutoKorelasi penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut :

Positif Daerah tak Daerah tak Negatif Autokorelasi ada ada Autokorelasi Keputusan Keputusan

Tidak ada Autokorelasi

0 DL DU 2 4-DU 4-DL 4

1) Jika DW lebih kecil dari Dl, atau lebih besar dari 4-Dl berati terdapat autokorelasi

2) Jika DW terletak diantara Du dan 4-Du, berarti tidak ada autokorelasi 3) Jika DW terletak diantara Dl dan Du atau diantara 4-Du dan 4-Dl maka

dikatakan tidak keputusan yang pasti.

Nilai Du dan Dl tersebut dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson (DW) yang nilainya tergantung dari banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.

4.8.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan logistic regresion

karena variabel dependennya berupa variabel dummy (non-metrik) dan variabel independennya berupa gabungan antara variabel metrik dan non-metrik sehingga tidak perlu lagi menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik (Ghozali, 2011). Model yang digunakan adalah :

Ln p/1-p = CONt=β0+β1INSTit+β2MANJit+β3KAit+β4KIit+β5TENUREit+β6KAPit+ β7ARLAGit+E

(13)

CON = Ukuran integritas laporan keuangan yang diukur menggunakan variabel dummy dari asumsi konservatisme.

INST = Persentase kepemilikan saham oleh institusi. MANJ = Persentase kepemilikan saham oleh manajemen. KA = Jumlah anggota komite audit perusahaan.

KI = Proporsi komisaris independen terhadap keseluruhan jumlah dewan komisaris perusahaan.

KAP = Ukuran KAP, variabel ini menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika KAP merupakan KAP big four dan nilai 0 untuk KAP non big four.

TENURE = Masa kerja, lamanya hubungan auditor sebelum auditor berpindah.

ARLAG = Audit Report Lag, di hitung dari interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

E = error

4.8.5 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Menurut Ghozali (2011), untuk menilai keseluruhan model dalam penelitian dilakukan dengan melihat angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (Blok Number = 0) dan angka -2 Log Likelihood pada akhir (Blok Number = 1). Jika terjadi penurunan angka -2 Log Likelihood (Blok Number 0 - Blok Number 1), maka secara keseluruhan model regresi yang digunakan merupakan model yang baik.

4.8.6 Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test)

Kelayakan model regresi dinilai menggunakan Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test. (Ghozali, 2011). Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model

(tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Keputusan model ini, (Ghozali, 2011) :

1) Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

(14)

terdapat perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasi.

2) Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak. Ini berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Gambar

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian  4.2  Lokasi dan Waktu

Referensi

Dokumen terkait

Sertifikat Lembaga Pendidikan dan pelatihan ini dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara menurut peraturan penerbangan Indonesia dibawah otoritas Undang-Undang

Untuk mengaktifkan Menu Home , coba anda klik tab Menu Home pada tab menu atau tekan Alt+H , perhatikan ribbon menu yang tampil1. Untuk mengaktifkan Menu Insert, coba

Berdasarkan penelitian yang telah disebutkan diatas, pada penelitian ini penulis menggunakan metode multi- classifier ensemble learning dengan kombinasi geterogen dari

Faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi Wajib Pajak melakukan tindakan tax aggressiveness seperti Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial,

c) Gambar penempatan tata letak komponen yang tersusun rapi d) Jarak antar jalur tidak terlalu rengga atau terlalu rapat. e) Hal yang perlu diperhatikan karena jarak jalur

Hal ini berarti sumber pakan yang dihasilkan dari tanaman pertanian seperti, jagung yang berasal dari sawah, ladang dan tegalan serta perkebunan sangat besar, sehingga dapat

Adapun rencana perbaikan yang telah disusun antara lain: mengembangkan jaringan dan kerjasama untuk pengembangan kewirausahaan dengan berbagai pihak baik di dalam negeri