DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK BERBASIS PANGAN LOKAL (ENBAL)
UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN PANGAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA
OLEH :
IR. ANDERIAS RENTANUBUN BUPATI MALUKU TENGGARA
DAN
DRS. YUNUS SERANG, MSI WAKIL BUPATI MALUKU TENGGARA
DISAMPAIKAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN DEWAN KETAHANAN PANGAN
± 4.178,95 km2 ± 1.007,71 Km² ± 3.170,95 Km² 84 pulau 189 Ohoi/1 kelurahan 98.474 jiwa
“Terwujudnya
Maluku Tenggara
Sejahtera“
1
Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Masyarakat
2
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur
3
Peningkatan Daya Saing Daerah
4
P O T E N S I
Luas Lahan Pertanian = 6.360,10 Ha
Jumlah Produksi enbal= 12.132 Ton
Jumlah Gapoktan = 45 Gapoktan
Jumlah kelompok tani = 298 Poktan
Jumlah petani = 4.100 Orang
Budaya masyarakat kei, enbal sebagai
makanan pokok
TANTANGAN YANG DI HADAPI
1. Tingginya angka kemiskinan (24,6), sebagian besar adalah petani dan nelayan kawasan pesisir
2. Kondisi Geografis wilayah kepulauan dengan daerah resapan air yang terbatas, iklim yang tidak menentu serta keterbatasan akses dan distribusi pangan antar pulau
3. Masih tingginya kebutuhan dan ketergantungan pangan khususnya beras dari luar daerah
4. Pengetahuan dan ketrampilan petani/peternak masih rendah;
5. Belum tersedianya benih bermutu dan agro input yang sesuai dengan kondisi daerah di tingkat petani;
6. Usaha-usaha pertanian dan peternakan belum
diberlakukan dalam skala yang lebih besar sebagai usaha ekonomi produktif
KONDISI SAAT INI
No
Komoditi
Produksi (Ton)
2012
2013
2014
2015
1
Padi ladang
1.125
1.914 1.895,5
1.334
2
Jagung
1.991
2.142 2.373,0
3.339
4
Ketela pohon
10.430 11.664 11.856,0 12.132
5
Ketela Rambat
550
605 1.560,5
1.592
7
Kacang-kacangan
602
708
676,0
242
INOVASI
A. REGULASI TENTANG PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL
1. RPJMD menetapkan komiditi unggulan daerah adalah ENBAL DAN RUMPUT LAUT
2. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2015 tentang Membangun Kemandirian Pangan Melalui Diversifikasi Pangan Pokok Berbasis Pangan Lokal (Enbal); 3. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
4. Surat Edaran Bupati Maluku Tenggara Nomor : 521/288/Setda Tanggal 05 Februari 2014 Tentang
5. Kesepahaman Bersama antara BKP dengan PKK, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Politeknik Perikanan Tual dan PT. POS INDONESIA
B. PEMANFAATAN KONSUMSI PANGAN LOKAL PADA SETIAP EVENT
PEMERINTAHAN MAUPUN KUNJUNGAN PEJABAT KE KECAMATAN/OHOI SERTA KONSUMSI PANGAN LOKAL PADA MEJA TAMU PIMPINAN SKPD
C. PENYIAPAN OUTLET DAN KIOS PANGAN LOKAL UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN
D. LOUNCHING ONE DAY NO RICE DAN DISTRIBUSI ENBAL GORENG 5 TON
E. GERAKAN KONSUMSI PANGAN LOKAL UNTUK 1500 ORANG DAN DISTRIBUSI ENBAL GORENG 9,5 TON
F. GEBYAR GERAKAN KONSUMSI PANGAN LOKAL 2.500 ORANG DAN DISTRIBUSI ENBAL GORENG 21 TON
KEGIATAN AKAN DILAKSANAKAN
BERSAMAAN DENGAN FESTIVAL
GELAR PESONA METI KEI OKTOBER 2016
G. INOVASI HARAPAN MENUJU PANGKIN
LUAS AREAL = 1.240 Ha LUAS PANEN = 1.011 Ha PRODUKSI (TON) = 12.132 TON PRODUKSTIFITAS = 12 TON/Ha
CATATAN
UKS = UBI KAYU SEGAR EG = ENBAL GORENG 4 kg UKS = 1 kg EG 12.132 TON UKS 3.030 EG/THN 252 TON EG/BULAN RTS-PM MALRA = 7.949 KK (SK BUPATI) APABILA 1 KK MENDAPAT 5 KG EG 480 TON EG/THN ATAU 40 TON EG / BULAN 156 Ha per Tahun atau 13 Ha per Bulan
JUMLAH KELOMPOK TANI = 298 MAKA 1 KELOMPOK TANI MEMPRODUKSI 1,6 TON ENBAL GORENG PER TAHUN
DUKUNGAN BIAYA BUDIDAYA UBI
KAYU BAGI PETANI DAN KEMASAN DARI APBD I DAN APBD II
1 Ha = 10.000.000 maka 156 Ha = 1.560.000.000 Untuk KEMASAN ADALAH SEBESAR 480.000 X 1.500 =
720.000.000 TOTAL
2.280.000.000
BESARAN SUBSIDI RASKIN = 7.949 x 5 Kg x 7.265 x 12 bln = 3.464.969.100,-/Thn PEMBAYARAN RTS-PM TERHADAP ENBAL GORENG = Rp 3.780 / kg 7.949 x 5 Kg x 3.780 x 12 bln = 1.802.833.200,-/Thn
5.267.802.300,-/Thn
PEMBELIAN ENBAL GORENG DARI PETANI DAN PENGOLAH ENBAL PER TAHUN 480 TON ADALAH : 480.000 X 11.000 =
5.280.000.000
PETANI PENDAPATAN
TANTANGAN MEWUJUDKAN INOVASI
1. DUKUNGAN ANGGARAN YANG BELUM MEMADAI
2. REGULASI TENTANG PEMANFAATAN PANGAN
LOKAL SEBAGAI SUATU KOMODITI DIVERSIFIKASI
PANGAN POKOK BERBASIS KEARIFAN LOKAL
BELUM ADA
3. STANDARISASI MUTU PANGAN LOKAL BELUM
DILAKUKAN
4. KOMITMEN SELURUH STAKE HOLDERS DALAM
MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN
Pada Tahun 2015 Angka kemiskinan dapat ditekan mencapai 24,6 %. Dengan demikian target penurunan angka kemiskinan RPJMD yaitu dibawah 25 % dapat tercapai.
1. DALAM HAL PENANGULANGAN KEMISKINAN
Konsumsi energi masyarakat Maluku Tenggara sampai tahun
2015 adalah 1.850 kkal/kapita/hari lebih rendah dari angka
kecukupan yang dianjurkan (WNPG). Sedangkan angka
konsumsi protein masih lebih tinggi 3,00 gram/kapita/hari
dari angka kecukupan yang dianjurkan WNPG yaitu sebesar
60 gram/kapita/hari.
2. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita sehari di kabupaten Maluku Tenggra Menurut Jenis Bahan Makanan di Daerah Perkotaan dan Pedesaan
3. KONSUMSI BERAS
Konsumsi beras per kapita per tahun adalah sebesar 86,76
Kg/Kapita/Tahun mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya sebesar 112,8 Kg/Kapita/Tahun
4. KONSUMSI PANGAN LOKAL
Konsumsi PANGAN LOKAL (2015) adalah sebesar 2.078 ton per tahun mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya (2014) sebesar 1.633/Tahun
5. DIVERSIVIKASI ANEKA PRODUK PANGAN LOKAL (Khusus Enbal)
ANEKA PRODUK OLAHAN ENBAL YANG DIPRODUKSI DAPAT MENCAPAI 200 JENIS PANGAN BERBAHAN BAKU ENBAL YANG AKAN
DITAMPILKAN PADA PEMBERIAN PENGHARGAAN REKOR MURI 2016 PADA BULAN OKTBER MENDATANG BERSAMAAN DENGAN ACARA FESTIVAL PESONA METI KEI
6. SEBAGAI PANGAN SEHAT MAKA PANGAN LOKAL
(Khusus Enbal) DAPAT MENURUNKAN PENYAKIT GULA
PADA TAHUN 2016 S/D JULI INI PASIEN PENYAKIT GULA SEBANYAK 32 ORANG. SEMENTARA TH 2013 (68 ORANG) ; TH 2014 (77 ORANG) DAN TH 2015 (89 ORANG)
7. PEMBERIAN PENGHARGAAN TENTANG
PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
1.
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012
Kategori Pembina dari Prsiden RI
2.
Penghargaan sebagai Bupati Teladan Dalam Gerakan
Diversifikasi Pangan Tahun 2013
3.
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2014
Kategori Pelaku dari Prsiden RI
4.
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012
Kategori Pelaku dari Gubernur Propinsi Maluku 2013 dan
2015
Arah Kebijakan Pengembangan Ketahanan
Pangan (Menurut RPJMD 2013-2018
1. Mengembangkan pembangunan sentra-sentra
produksi komoditas unggulan daerah;
2. Menyediakan benih bermutu dan agro input
lainnya yang
sesuai dengan kondisi daerah
untuk meningkatkan usaha tani pangan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pangan;
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
petani/peternak;
4. Mengubah kebiasaan masyarakat dari sistem
meramu menjadi sistem pertanian produktif.
HASIL YANG DI CAPAI
Ketersediaan Pangan
Aspek Produksi : Kebijakan Bupati menjadikan enbal/ubi kayu sebagai komoditi
unggulan. Enbal ini yang akan dijadikan sebagai pra-pangkin. Telah dilakukan Pencanangan One Day No Rice dan Lounching
pra-Pangkin dengan memproduksi 21 ton enbal goreng.
Cadangan Pangan : dari cadangan pangan pemerintah telah disalurkan 350 ton
beras selama 3 tahun dan cadangan masyarakat berupa enbal. Telah dibangun 7 lumbung pangan dan 3 unit rumah produksi mocaf.
Lanjutan ……….
Distribusi Pangan
• Sekitar 250 milyar u pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sarana transportasi, pasar umum, sarana penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian, untuk mendukung ketahanan pangan.
• Penyediaan angkutan pedesaan berupa 5 unit truk untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dari desa ke pusat-pusat pemasaran.
• Lembaga usaha ekonomi di pedesaan, koperasi tani, Lembaga Keuangan Desa (LKD) merupakan upaya pemerintah untuk mengaktifkan kembali peran dan fungsi lembaga pemasaran agar dapat menstabilkan bahkan meningkatkan harga pangan pada saat panen raya sehingga petani dapat menerima harga pada tingkat tawar yang wajar.