• Tidak ada hasil yang ditemukan

DR ROSEDIANA SUHARTO SEKRETARIAT ISPO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DR ROSEDIANA SUHARTO SEKRETARIAT ISPO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DR ROSEDIANA SUHARTO SEKRETARIAT ISPO

(2)

KESEPAKATAN DALAM MEMBUAT ISPO

Pembuatan ISPO didukung oleh :

- Kementerian Kehutanan

- Kementerian Lingkungan Hidup

- Kementerian Perindustrian

- Kementerian Perdagangan

- BPN dll

Dukungan dari asosiasi GAPKI, GIMNI, AIMMI,

APROBI, dan beberapa LSM. Seluruh organisasi

pendukung tersebut duduk dalam panitia

(3)

ISPO as instrument to improve economy

 WTO is an agreement among the MFN to promote free trade , higher tariff trade is not a preference unless you bind it to WTO agreement ,

 The trade barrier that allow by WTO is non-tariff

barrier or known as technical barrier as in article 33

The Marakesh Agreement ,

 The implementation of ISPO Indonesia do not use this barrier because we only implement ISPO to our country to ensure sustainability in reaching better economy

(4)

Hambatan Technical Barrier

 Seharusnya hambatan ini berupa standar dan

ketentuan sertifikasi yang sesuai dengan anjuran ISO, Codex, WHO, IEC, dll

 Penerapan standar yang tidak disusun dengan aturan tertentu akan menghambat perdagangan

 Permintaan pembeli yang persyaratan berubah-ubah, misalnya saat ini minta HCV bulan depan minta bebas deforestasi , HCS dan selanjutnya.Hal ini berbeda lagi dan merupakan hambatan technical barier

(5)

Dasar Pembuatan Prinsip dan Kriteria serta

Sistem Sertifikasi

 Mengadopsi peraturan yang terkait dengan persyaratan sustainability,

dimana peraturan di Indonesia mencakup seluruh persyaratan

sustainability untuk itu tidak perlu dibuat suatu standar baru

 Menggunakan peraturan lebih menjamin konsistensi hukum dan wajib

diterapkan bagi mereka yang bergerak di bidang perkelapasawitan

 Bagi pengusaha yang tidak menerapkan akan terkena sanksi sesuai

dengan ketentuan tersebut

 Menerapkan peraturan tidak berarti akan mendapatkan harga premi,

namun merupakan kewajiban, peraturan yang menjamin penerapan

sustainable palm oil dan keunggulan dari peraturan tersebut yang

dapat meyakinkan pembeli bahwa minyak sawit ISPO betul-betul

sustainable

 Persyaratan ISPO tidak berbeda dengan persyaratan sustainability

(6)

Standard ISPO

1. ISPO berdasarkan Permentan no.11 tahun 2015

2. ISPO revisi terdiri dari :

a. ISPO untuk perusahaan perkebunan

b. ISPO untuk PKS tanpa kebun c. ISPO untuk kebun tanpa PKS d.ISPO untuk petani plasma

e. ISPO untk petani swadaya f. ISPO for bioenergy

3. Standar a, b, c adalah wajib atau mandatory sedangkan standar d,e,f diterapkan secara sukarela

4. Standar ISPO untuk bioenergi disesuaikan dengan

permintaan pembeli dan perhitungan Gas Rumah kacanya berdasarkan life cycle analysis dari tanaman sawit

(7)

Prinsip dan Kriteria ISPO

Tujuh Prinsip ISPO

1. Legalitas lahan perkebunan

2. Manajemen Perkebunan

3. Moratorium terhadap izin pembukaan lahan baru

4. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan

5. Tanggung terhadap pekerja

6. Tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat

7. Peningkatan usaha secara berkelanjutan

ISPO memiliki lebih dari 300 kriteria yang disarikan dari lebih dari 200 peraturan yang berlaku

(8)

Persyaratan ISPO

 Perusahaan Perkebunan yang akan disertifikasi ISPO wajib diklasifikasi oleh Disbun setempat. Perusahaan perkebunan yang telah diklasifikasi dalam kelas I, II, III sejumlah 880 perusahaan. Perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki HGU dan memiliki mill

 Apabila perusahaan tersebut tidak memohon untuk disertifikasi maka perusahaan tersebut diturunkan kelasnya ke kelas IV. Bila dalam waktu 1 1/2 tahun perusahaan tersebut tidak menerapkan ISPO, maka IUP-nya terancam dicabut

(9)

Sistem perizinan

1.1 izin Lokasi

1.2 Izin Usaha Perkebunan 1.3 Hak Atas Tanah

1.4 Penggunaan lahan dari Kawasan Hutan

1.5 Pembangunan kebun untuk masyarakat sekitar 1.6 Lokasi Perkebunan

1.7 Hak Tanah Ulayat 1.8 Tanah Terlantar 1.9 Sengketa Lahan

(10)

4. Penglolaan dan Pemantauan Lingkungan

4.1 Kewajiban Pengelola kebun yang

memiliki paberik

4.2 Kewajiban terkait izin lingkungan

4.3 Penglolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun/ Tempat Penyimpanan sementara

Limbah B3

4.4 Gangguan sumber yang tidak bergerak

(11)

4.6 Pelestarian Biodiversity

4.7 Kawasan Lindung

4.8 Konservasi kawasan dengan potensi

erosi tinggi

(12)

System yang digunakan pada ISPO

Certification

System applied for certification is ISO :

1. ISO 19011 : 2002

Guideline for quality and/or environmental management system auditing.

2. ISO/IEC Guide 17021

General requirement bodies operating assessment and certification/ registration of environment

management system.

3. ISO/IEC 14001 : 2004

Environment management system

4. ISO/IEC 9001 : 2008

Quality management system

(13)

Perusahaan yang telah menerapkan ISPO

 Pada saat ini terdapat 96 perusahaan yang lulus

mendapatkan sertifikat ISPO , yang mewakili 756.743 ha kebun dan produksi 3.849.484 ton pada tahun 2014

 Perusahaan yang telah dinilai berjumlah lebih dari 200 perusahaan dan dalam peroses penilaian ada 35

perusahan , sedangkan lainnya masih dalam tahap audit

 Perusahaan perkebunan yang telah menyatakan akan menerapkan skema sertifikasi ISPO kira kira

berjumlah lebih dari 700 perusahaan

(14)

Perusahaan yang telah mengajukan dan sedang di

proses untuk sertifikasi ISPO

 Total perusahaan yang telah diklasifikasi ialah 831

perusahaan, yang telah mendaftar untuk mendapat sertifikat ISPO 600 lebih

 Perusahaan yang laporan auditnya telah diterima Sek ISPO

238 yang sudah mendapat sertifikat 96 dalam proses adalah 32 perusahaan sebagian besar perusahaan yang

mengajukan proses sertifikasi memilki IUP baru dan HGU yang terbitnya setelah tahun 2012

 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk

menerapkan ketentuan Pemerintah Indonesia mengenai sustainability.

(15)

Hambatan dalam menerapkan ISPO

 Masalah yang menyangkut perizinan , yaitu izin lokasi, IUP izin pelepasan kawasan hutan dan HGU dan izin lingkungan

 Banyak perusahan yang telah lama berdiri tetapi belum

mengurus dokumen mengenai legalitas lahan . Tetapi pada saat ini terlihat keinginan tsb menyelasaikan makin besar

 Sejumlah besar perusahaan menunggu hingga tanggal akhir proses sertifikasi ISPO baru mengajukan permintaan audit

 Perusahaan anggota RSPO mengutamakan penyelesaian karena adanya time bound RSPO yang harus diselesaikan pada tahun 2015

 Banyak perusahaan yang kurang mengerti terhadap peraturan yang berlaku yang diadop oleh ISPO

 Isu negatif yang terus menerus disuarakan oleh NGO dalam dan luar negeri sejak tahun 2000 dan sistem labeling Uni Eropa

(16)

Usaha untuk meningkatkan akses pasar

 Pasar terbesar minyak sawit Indonesia ialah India ,Cina dan Uni Eropa ,sedikit ke Amerika Serikat

 India Solvent Extractor Association tidak bersedia

membeli minyak sawit yang sustainable bila harganya mahal , namun pengusaha /mnufacturing India ingin membeli minyak ISPO karena dijamin legalitasnya dan berusaha mengurangi deforestasi dan GRK

 Pembeli Cina juga membuat pernyataan yang sama dengan India, namun karena 75% pasar Cina dikuasai oleh Wilmar group, bila Wilmar menjual sustainable palm oil Cina tidak punya pilihan lain,tetapi membeli

(17)

Sedangkan pasar Eropa banyak sekali menerapkan

technical barrier sehingga jaminan untuk masuk

ke pasar tersebut menjadi sangat terbatas

terutama untuk biodiesel , apalagi setelah

ditetapkan antidumping duty untyuk biodiesel ,

ekspor ke negara negara tersebut sangat menurun

 Pembelian minyak sawit oleh beberapa negara Eropa, tampak menurun , ada beberapa nedgara tidak

(18)

EXPORT MINYAK SAWIT INDONESIA KE EROPA 2009 2010 2011 CPO 1.494,227 1.917,287 1.747,778 Other CPO 957,652 921,721 1.051,459 Total 2.452,179 2.839,088 2.799,237 2012 2013 2014 CPO 2.104,386 2.455,270 1.908,627 Other CPO 1.215,105 1.948,341 2.826,269 Total 3.319,491 4.403,611 4.734,896

(19)

EXPORT MINYAK SAWIT INDONESIA KE NEGARA EROPA TERTENTU Jerman 2012 2013 2014 CPO 138.778 227.74 109.893 Other CPO 80.705 55.335 76.831 Total 219.483 277.075 186.721 Inggris 2012 2013 2014 CPO - - - Other CPO 49 - 28.868 Total 49 - 28.868 Francis 2012 2013 2014 CPO - - - Other CPO 30 - - Total 30 - - Belanda 2012 2013 2014 CPO 1.031,539 832.439 641.516 Other CPO 248.729 266.739 352.818 Total 1.280.268 1.099,178 994.334 Italy 2012 2013 2014 CPO 577.433 683.552 601.648 Other CPO 73.098 339.222 751.118 Total 650.531 1022.714 1.352,766 Spanyol 2012 2013 2014 CPO 198.678 421.572 276.017 Other CPO 70.294 791.737 627.225 Total 268.972 1.213.309 903.242

(20)

 Amerika Serikat sampai saat ini membeli minyak sawit sangat kecil volumenya dan tidak membuka pathway

minyak sawit untuk biodiesel karena melindungi minyak kedele

 Hambatan pasar terbesar dikenakan kepada minyak sawit

yang digunakan untyuk biodiesel , karena pasar Amerika Serikat tidak mengiuziunkan minyak sawit masuk ke sana maka ekspor Indonesia masih kecil

 Disamping itu minyak sawit Indonesia harga lebih mahal

dari minyak sawit Malaysia karena pajak ekspor Indonesia sangat tinggi, bila ditetapkan sustainability hanya

menolong sedikit karena persaingan harga sangat berat . Untuk beberapa negara Indonesia belum menerapkan PTA sehingga tidak ada potongan bea masuk

(21)

Promosi

 Komisi ISPO , Ditjen perkebunan dan Ditjen Pengolahan dan

Pemasaran selama 6 tahun telah mengadakan promosi minyak sawit di Inggeris, Belanda, Jerman,Spanyol, Itali, Pedrancis, Finlandia,

Amerika Serikat, Cina, India, Russia dan Australia . Indonesia juga telah berkali kali mengunjungi Komisi Eropa di Brussel

 Pada tahun 2012 dan tahun 2015 takan memperkenalkan ISPO ke

Belanda, Komiai Eropa , Jerman , Cina dan India

 Sebagian peserta seminar promosi menyatakan ingin membeli minyak

sawit bersertifikasi ISPO, karena dianggap memiliki legalitas lahan

yang jelas dan tidak merusak lingkungan , namun jumlah yang berada dipasar belum cukup besar. Apabila jumlah yang diproduksi cukup

besar maka promosi akan ditingkatkan

 Pemerintah berencana memberikan insentif bagi perusahaan yang

memproduksi minyak sawit bersertifikasi ISPO , dan berencana hanya minyak sawit bersertifikat ISPO saja yang dapat diekspor.

(22)

Pengakuan

 Sesuai ketentuan WTO standar yang diterbitkan suatu

negera merupakan standar yang dapat dipercaya dibanding standar lainnya

 ISPO telah melakukan pengajuan pengakuan untuk

standar biofuel ISPO , prosesnya menunggu hingga terbitnya SK Menteri Pertanian yang baru

 Untuk penentuan perhitungan Gas Rumah Kaca ISPO juga

bekerja sama dengan ISCC sehingga tidak ada dua kali perhitungan GRK bagi minyak sawit yang dihasilkan oleh kebun yang sama

 ISPO juga bekerjasama dengan ISCC untuk perhitungan

Gas Rumah Kaca dari kebun petani yang mungkin akan berakhir dengan penetuan nilai default value

(23)

Proyek Bantuan bagi Petani Swadaya

 Kementerian Pertanian bekerjasama dengan UNDP dan para donor sedang membuat pilot proyek di

Propinsi Riau , Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat . Tujuannya untuk membantu petani

menerapkan sistem sertifikasi ISPO untuk kebun Swadaya pada pilot plan tsb.

 Diperoleh suatu model kelompok petani swadaya menerapkan sertifikasi ISPO dan dapat diterapkan ditempat lainnya . Juga ingin mengetahui perkiraan biaya audit dan survaillance , sebagai petunjuk dalam penentuan biaya sertifikasi petani

(24)

Kerjasama Petani dan Pekebun besar

Didalam rencana persyaratan yang akan terbit

dinyatakan pada tahun 2020 , minyak sawit ISPO

yang dapat diekspor minimal mengandung 70%

sustainable palm oil yang hitungan sesuai dengan

aturan mass balance

Dengan demikian menjadi tanggung jawab kebun

besar yang membeli dari petani agar petani dapat

memproduksi sustainable palm oil

(25)

Mekanisma Bantuan UNDP

 Masalah yang ditemui dilapangan dalam usaha

mensertifikasi petani terkait dengan masalah nasional akan dibahas di pertemuan Kelompok kerja yang terdiri:

1. WG 1 Peningkatan kemampuan petani

2. WG2 Penanganan masalah lingkungan

3. WG3 Penanganan masalah konflik lahan dan mediasi

4. WG4 Sertifikasi dan Akses pasar ISPO

Masalah yang dibahas di tingkat working group akan di bahas kembali ditingkat nasional didalam PLATFORM NASIONAL dan hasilnya kan disampai kepada Kementerian Pertanian sebagai masukan untuk kebijakan baru dan perbaikan dari kebijakan yang sedang di terapkan

(26)

Akses Pasar dan Kesejahteraan Petani

 Akses pasar akan diperoleh dengan melakukan

promosi,namun harga premium dapat diperoleh oleh pengusaha dengan melakukan negosiasi dan tawar menawar. ISPO tidak memiliki anggota , anggotanya adalah pekebun Indonesia tidak termasuk pembeli atau manufacturer dan retailer di dalam dan luar negeri

 Kesejahteraan petani dapat dicapai dengan

berproduksi dengan cara yang benar , termasuk

pemilihan bibit yang unggul cara pemeliharaan kebun dan memiliki legalitas lahan . Bila mill mendapat

harga yang baik maka harga ditingkat petani sepatutnya naik

(27)

ISPO COMMISSION SECRETARIAT Address: Ministry of Agriculture

Building C, 5th Floor, Room 5.09 Jl. RM Harsono No.3 Ragunan Jakarta Selatan

Phone/Fax : +62 21 7827460, 7818367 Email : sekretariat.ispo@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Dalam literatur yang dimiliki peneliti dan hasil study pustaka didapatkan unity 3D ini juga bisa diterapkan dalam penggunaan untuk teknologi AR • Perangkat lunak Vuforia

Dalam pelatihan bidang Penumbuhan jiwa kewira usahaan bagi Usaha Kecil di Pekanbaru ternyata tingkat partisipasi peserta wanita cukup mengembirakan, yaitu sebanyak

Biotechnology Second Edition Volume 9: Enzymes, Biomass, Food and Feed.. VCH Verlagsgesellschaft

Jumpstart Coalition for Personal Financial Literacy (2005) conducted a survey on the financial literacy of high school students in the United States about the

Dimana pada hasil penelitian ini yang menjawab cukup menerapkan dan menggunakan pemanfaatan pelayanan kesehatan secara lebih baik menunjukan 51,6% panjang badan anak

Dalam keberjalanannya ada satu tujuan yaitu karnaval (perayaan)ulang tahun komunitas yang ingin didatangi melalui proses-proses yang penulis rasakan dan diolah dalam bentuk

Kutipan-kutipan di atas sepintas tampaknya biasa-biasa saja alias terasa tidak ada yang salah. Tetapi bila kita cermati, pada kelima contoh tersebut terdapat kesalahan dengan poia

Hasil analisis dan pembahasan di atas, untuk mengukur berapa besar kontribusi/penerimaan sektor pariwisata berupa pajak hotel dan pajak restoran tersebut