• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Kepemimpinan dalam KJKS BMT Nurussa adah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Kepemimpinan dalam KJKS BMT Nurussa adah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Kondisi kepemimpinan dalam KJKS BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan ini, tidak lepas dari peran kepemimpinan yaitu Bapak Yusuf Arinal Huda, SE dalam memanajemen sebuah lembaga hingga dapat mempertahankan eksistensi BMT Nurussa’adah. Kepemimpinan Bapak Yusuf Arinal Huda, SE selaku pimpinan BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan menerapkan lingkungan kerja yang tegas, disiplin, cooperative dan sesuai dengan syariat

Islam, namun tetap menjaga kenyamanan, kekeluargaan, serta menganggap karyawan sebagai partner kerja bukan bawahan. Kondisi Kepemimpinan Bapak Yusuf Arinal Huda dikatakan cukup baik, itu ditinjau dari peran kepemimpinan yang telah beliau terapkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tugas rutin dan simbolis

Dalam peran hubungan antar pribadi, seorang manajer menjalankan peran sebagai figure atasan. Dalam hal ini seorang manajer harus menjalankan sejumlah tugas rutin resmi maupun yang bersifat sosial.

Dikemukakan oleh Yth. Bpk. Yusuf Arinal Huda, SE selaku pimpinan sekaligus Manajer Pelaksana BMT Nurussa’adah Tirto dalam wawancara dengan peneliti hari Senin tanggal 10 maret 2014 jam 11.00 di ruang kerjanya sebagai berikut:42

42

Data- data diperoleh dari wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda hari Senin tanggal 10 maret 2014

(2)

“ Untuk tugas-tugas yang sifatnya rutin, hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab kami. Dalam hal ini, kami mengadakan training, rekreasi bersama, studi banding ke lembaga-lembaga percontohan dan lebih peduli terhadap kompensasi baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan tugas rutin yang sering kita lakukan adalah pertemuan antar keluarga pegawai yang dilakukan 2 bulan sekali dengan tempat pertemuan bergilir dari tiap-tiap pegawai, tilawatil Qur’an bersama antar pegawai yang dilakukan 1 bulan sekali, briefing

pagi sebelum dimulainya aktifitas kerja sekaligus berdo’a bersama, kemudian meeting untuk membahas target-target kerja, ini kita adakan dua kali dalam satu bulan. Disini kita juga sharing dengan para karyawan mengenai kendala-kendala apa saja yang dihadapi, yang nantinya akan kita cari solusinya secara bersama-sama. Untuk para karyawan marketing selebihnya sama dengan karyawan lain soal tugas-tugas rutin yang di lakukan , hanya saja untuk para pegawai marketing saya sering melakukan sharing lebih mendalam tentang pangsa pasar dan masalah-masalah yang di hadapi oleh para pegawai marketing.”

Dikemukakan juga oleh Yth. Bpk. Bustomi Ardie SE. sebagai Staf remedial dan umum BMT Nurussa’adah Tirto dalam wawancara dengan peneliti hari Senin tanggal 10 Juni 2014 jam istirahat di ruang kerjanya sebagai berikut: 43

“Manajer kami selalu melaksanakan tugas-tugas yang sifatnya rutin. Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakannya meeting, lalu pengecekan pengajuan kredit, penandatanganan surat-surat, dan yang lebih penting adalah manajer kami selalu memotivasi kerja karyawan terutama untuk kerja team, kami juga pernah melakukan study banding ke salah salah satu lembaga keuangan syariah di Magelang, guna menambah informasi dan meningkatkan kinerja kami”.

Disamping itu diperoleh juga keterangan dalam wawancara peneliti dengan Yth. Bpk. Sudarno selaku staf Marketing Unit kantor pusat BMT Nurusa’adah Samborejo kec. Tirto pada hari selasa tanggal 11 Juni 2014 di ruang kerjanya sebagai berikut: 44

“Manajer aktif berkonsultasi dengan konsultan untuk selalu memberikan motivasi kerja kepada seluruh karyawan terutama pada

43

Data-data dari hasil wawancara dengan Bapak Bustomy Ardiehari Senin tanggal 10 Juni 2014

(3)

kami selaku karyawan marketing Pak Yusuf sering melakukan sharing dan konsultasi mengenai pangsa pasar, target pasar dan masalah-masalah di hadapi. Mengadakan pelatihan-pelatihan, bahkan kami pernah diikutsertakan dalam seminar tentang lembaga keuangan dan juga pemasaran beserta inovasi-inovasi kerja. Dan untuk para staf Teller, account administrasi, dan save account di ikutsertakan dalam kursus Komputer disamping itu program-program untuk refreshing

seperti rekreasi bersama, juga kami dapatkan”.

2. Penyampaian informasi dari pihak luar kepada anggota organisasi

Menyampaikan atau menyalurkan informasi yang diterima dari pihak luar atau dari unit yang lain kepada seluruh anggota organisasi, merupakan peran manajer sebagai penyebar informasi.

Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Yusuf Arinal Huda SE. adalah sebagai berikut:

“Informasi yang diperoleh dari pihak luar, selalu kami sampaikan kepada seluruh karyawan baik secara langsung melalui meeting maupun tidak langsung melalui pengumuman yang ada pada papan pengumuman di kantor pusat. Sedangkan untuk mengetahui apakah informasi tersebut telah diterima oleh seluruh karyawan atau belum, kita dapat mengeceknya melalui pemeriksaan target-target kerja mereka”.

Ditambahkan pula keterangan oleh Bapak Bustomy ardie sebagai berikut:

“Manajer selalu menyampaikan informasi kepada kami dan setiap informasi yang telah disampaikan selalu di up date oleh karyawan. Biasanya berbagai informasi tersebut disampaikan secara langsung atau lesan, maupun melalui papan pengumuman”.

Adapun dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Sudarno adalah sebagai berikut:

“Melaui meeting, manajer selalu menyampaikan hal-hal baru kepada kami, dan dalam rapat selanjutnya menajer akan mengecek target kerja kami apakah telah sesuai dengan apa yang disampaikan sebelumnya atau tidak”.

(4)

3. Mengadakan negosiasi dengan pihak diluar oganisasi

Setiap melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk meningkatkan keuntungan unit atau organisasinya, maka manajer menjalankan peran sebagai negosiator.

Dijelaskan oleh Bapak Yusuf Arinal Huda dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut:45

“Yang lebih besar melakukan peran ini adalah pihak Direksi, tujuannya adalah untuk suatu ekspansi yang dijalankan melalui kerja

team. Jika negosiasi antara kedua belah pihak sudah deal, maka kerjasama dapat segera dijalankan untuk meningkatkan jaringan juga pemasaran ”.

Menurut Bapak Bustomy Ardie dalam wawancaranya dengan peneliti adalah sebagai berikut:

“ Sebenarnya bukan manajer secara pribadi, tetapi pihak Direksi atas nama team. Mereka juga menggunakan jasa konsultan dan selalu melibatkan karyawan yang bermotivasi tinggi, melakukan pengembangan jaringan ini salah satu cara untuk memperluas pasar”.

Ditambahkan pula oleh staf Marketing BMT Nurussa’adah Tirto dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut:

“Pihak Direksi bernegosiasi dengan sekolah-sekolah, Usaha-usaha mikro, maupun instansi untuk bekerjasama. Setelah ada hasil, maka akan segera dibuat planning, dan setelah ada planning, maka kita akan siap untuk menjalankannya”.

Dari ketiga peran tersebut kondisi Kepemimpinan Bapak Yusuf Arinal Huda sudah dapat dikatakan cukup baik, namun itu belum masuk dalam kriteria baik dikarenakan ada beberapa peran yang belum secara optimal di laksanakan oleh pimpinan KJKS BMT Nurussa’adah tirto Kab. Pekalongan, yaitu sebagai berikut:

45

Data - data diperoleh dari wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda, Bustomy Ardie dan Sudarno hari Senin dan selasa tanggal 10-11 maret 2014

(5)

1. Menjabarkan rencana kegiatan dan kebijakan-kebijakan organisasi kepada pihak diluar organisasi.

Menyampaikan dan menjabarkan informasi kepada pihak luar mengenai rencana kegiatan organisasi, kebijakan, langkah-langkah, hasil, dan sebagainya adalah peran manajer sebagai juru bicara.

Keterangan yang diperoleh dari wawancara peneliti dengan Bapak Yusuf Arinal Huda SE. adalah sebagai berikut:

“Kami jarang menjabarkannya kepada pihak diluar organisasi mengenai rencana, kebijakan, langkah-langkah, hasil, dan lain-lain. Yang kami informasikan hanya garis besar secara umum saja”.

Ditambahkan keterangan oleh Bapak Bustomy Ardie dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut: 46

“Untuk menjabarkan kepada pihak-pihak diluar organisasi, saya rasa tidak sepenuhnya, tetapi manajer selalu menjabarkan dan menyampaikan kepada seluruh anggota di dalam organisasi mengenai rencana-rencana kegiatan, kemudian kebijakan-kebijakan, langkah-langkah ke depan maupun hasil yang telah dicapai”.

Sementara itu Bapak Sudarno juga menyampaikan hasil wawancara-nya dengan peneliti sebagai berikut:

“Manajer selalu menyampaikan dan menjabarkan rencana kegiatan dan kebijakan-kebijakan sampai dengan hasil yang dicapai kepada seluruh karyawan melalui laporan bulanan. Tetapi untuk pihak diluar organisasi, sepertinya tidak begitu sering”.

Ini membuktikan bahwah kepemimpinan BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan kurang transparan dengan pihak diluar lembaga, bahkan cenderung tertutup. Hal ini akan berimbas pada mengecilnya peluang terjalin kerjasama dengan pihak-pihak di luar lembaga.

(6)

2. Pengalokasian sumber daya organisasi dengan tepat

Manajer bertanggung jawab untuk mengalokasikan semua jenis sumber daya organisasi. Hal ini merupakan peran pengambil keputusan seorang manajer sebagai pengalokasi sumber daya.

Disampaikan Bapak Yusuf Arinal Huda SE. dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut: 47

“Sumber daya organisasi pada perusahaan kami rasanya masih belum dapat dikatakan teralokasi dengan tepat. Karena memasuki tahun 2014 ini kami dalam masa transisi karena adanya regenerasi atau kadernisasi dari pihak direksi. Untuk saat ini perhatian kami pada moral atau mental karyawan karena perusahaan kami selalu berhubungan dengan uang. Jadi kejujuran adalah tujuan utama pembentukan moral karyawan”.

Ditambahkan oleh Bapak Bustomy Ardie pada wawancara dengan peneliti sebagai berikut:

“Menurut saya sumber daya organisasi pada perusahaan kami sudah dapat dikatakan telah dialokasikan dengan tepat. Contohnya Jika karyawan di sistem all round kamipun juga mampu. Bahkan saya perhatikan jika ada karyawan yang pandai tetapi dirasa tidak produktif, itupun juga tidak terpakai. Akan tetapi karyawan yang pandai dan produktif pasti dipakai, jadi dalam hal ini praktek di lapangan yang akan menjadi pusat perhatian”.

Sedangkan Bapak Sudarno menambahkan dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut:

“Mengenai pengalokasian sumber daya organisasi, perusahaan yang lebih tahu. Jika menurut saya untuk alokasi sumber daya manusia sudah tepat”.

Dalam peran pengalokasian sumber daya khususnya sumber daya Manusia, masih belum dialokasikan dengan baik seperti yang dikatakan oleh Bapak Yusuf Arinal Huda di atas. Prinsip the right man on the right

47

Data - data diperoleh dari wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda, Bustomy Ardie dan Sudarno hari Senin dan selasa tanggal 10-11 maret 2014

(7)

place masih belum dicapai secara optimal dikarenakan pembagian pekerjaan sesuai kompetensi pegawai belum terlaksana dengan baik, itu terlihat dengan adanya pembagian kerja all round membuat pegawai melakukan tugas dengan random.

3. Menggunakan peluang untuk menciptakan inovasi dan inisiatif baru guna mengembangkan organisasi

Memanfaatkan peluang organisasi dengan berinisiatif menciptakan rencana pengembangan untuk membawa organisasi pada suatu perubahan yang lebih baik, dan mengawasi rencana-rencana tersebut agar berjalan dengan lancar adalah peran manajer sebagai pengusaha.

Keterangan yang diperoleh melalui wawancara peneliti dengan pimpinan BMT nurusa’adah adalah sebagai berikut:48

“Masalah inovasi, kami selalu mempunyai program-program kearah sana. Semua program kami mengarah pada suatu kebersamaan. Secara tidak langsung adalah untuk merangsang peningkatan kinerja karyawan terutama kerja team. Misalnya kita mengadakan program rekreasi setiap akhir tahun, dimana hal ini akan dapat meningkatkan kompensasi tidak langsung bagi seluruh karyawan, untuk inovasi dalam menghadapi keadaan persaingan pasar tentu saja kami selalu berupaya untuk menciptakan inovasi-inovasi pada produk kami, pengembangan produk untuk sekarang ini masih dalam tahap perencanaan agar tepat sasaran dan terancang dengan matang ”.

Ditambahkan oleh bapak Bustomi ardie SE. sebagai berikut:

“Ya, manajer selalu mempunyai inisiatif dan inovasi untuk itu. Kita mendapatkan program rekreasi tiap akhir tahun, olahraga, dan kompensasi tidak langsung yang lain. Setelah rekresi bersama karyawan misalnya, kebersamaan dan kerja team kelihatan ada perubahan kearah positif dalam arti ada peningkatan, karena hal ini juga saya rasakan. Selain itu mengenai inovasi-inovasi dalam produk pimpinan kami selalu membuka pada setiap karyawan yang memiliki ide cemerlang

(8)

baik itu inovasi produk baru, pelayanan ataupun kegiatan kerja yang positif dan berimbas baik terhadap lembaga, memang dalam beberapa tahun belakangan ini belum ada inovasi produk baru dari lembaga kami, hanya sebatas mengembangkan produk yang sudah ada terhadap para mitra kami”.

Adapun keterangan yang diperoleh dari wawancara peneliti dengan Bapak Sudarno adalah sebagai berikut:

“Tentu saja manajer selalu mempunyai inovasi untuk itu. Misalnya adanya rolling, program rekreasi dan olahraga bersama untuk mengurangi kejenuhan karyawan. Setelah itu kondisi kita akan fresh

lagi dan semangat untuk kerjapun akan meningkat, bahkan bisa jadi klo kondisi kita menjadi fresh kembali, ide-ide cemerlang pun dapat kembali muncul. Mengenai inovasi produk baru, kami belum melucurkan produk baru dalam beberapa tahun ini namun sudah banyak ide-ide yang sedang dalam perencanaan tentu saja banyak pertimbangan yang perlu pimpinan kami perhatikan sebelumnya.”

Dalam peran pemimpin sebagai seorang pengusaha, Bapak Yusuf Arinal Huda belum mampu melaksanakannya dengan baik. Terlihat dari tidak adanya inovasi produk baru yang diluncurkan selama beberapa tahun terakhir. Bapak Yusuf justru lebih fokus dalam hal mengurangi kejenuhan pegawai, dengan berinisiatif memberikan rekreasi dan olahraga bersama. Ini dilakukan supaya pegawai tidak terlalu jenuh dengan aktifitas kerja, serta agar bisa memunculkan ide-ide baru untuk organisasi. Namun inisiatif tersebut kurang memberikan dampak positif terhadap KJKS BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan, ini terlihat dari persentase pertambahan Nasabah yang masih menurun.

Ketiga peran di atas belum dilaksanakan secara optimal, yang menyebabkan kondisi kepemimpinan KJKS BMT nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan belum masuk katagori baik. Kemudian berimbas pada masalah perlambatan pertambahan nasabah.

(9)

B. Strategi Pemimpin KJKS BMT Nurussa’adah Dalam Meningkatkan Kinerja Tenaga Marketing Produk Simpanan

Bapak Yusuf Arinal Huda SE. Selaku pemimpin (manajer pelaksana) di KJKS BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan melakukan beberapa strategi guna meningkatkan kinerja para pegawainya, dalam hal ini khususnya tenaga marketing pada produk simpanan. Beberapa strategi yang di lakukan oleh Bapak Yusuf Arinal Huda adalah sebagai berikut:

1. Memberikan motivasi kepada karyawan

Seorang manajer bertanggung jawab untuk memotivasi dan menggerakkan unit-unit di bawahnya, serta memberikan pelatihan kepada karyawan. Hal ini merupakan peran seorang manajer sebagai pemimpin.

Keterangan yang diperoleh dalam wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda .SE selaku pimpinan adalah sebagai berikut:

49“Terhadap seluruh karyawan, saya merasa sebagai pemimpin, bukan atasan. Karena saya bukan figur yang ditakuti. Hal ini dapat saya rasakan ketika saya sedang berada diantara mereka maksudnya ketika saya berada ditengah-tengah seluruh anggota organisasi, saya tidak merasakan adanya unsur rasa takut karyawan kepada saya. Justru, saya mencoba lebih akrab terhadap para karyawan, saya menginginkan suasana kerja yang hangat dalam arti tidak tegang. Maksudnya saya ingin karyawan-karyawan saya dapat bekerja dengan nyaman tidak ada tekanan, sehingga dengan suasana kerja yang sehat, maka tujuan dan

dateline yang ada dapat tercapai. Mengenai motivasi kerja terhadap karyawan saya melakukan dua hal motivasi secara mental dan financial, motivasi secara mental yang saya lakukan seperti memberikan kepedulian terhadap karyawan dan memberikan pengarahan-pengarahan serta dukungan moral agar karyawan tidak cepat putus asa dengan masalah yang di hadapi. motivasi secara finansial ini biasanya berupa reward berupa bonus atau tambahan gaji ,atas prestasi kinerjanya contohnya kami memberikan bonus kepada para karyawan

(10)

marketing yang mendapatkan Nasabah deposito/ Tabungan berjangka, untuk besar bonus tersebut adalah 3 persen dari jumlah uang yang di depositokan, kami juga memberikan tambahan gaji pada setiap karyawan yang menerima lembur kerja”.

Sejumlah keterangan juga ditambahkan oleh Bapak Bustomy Ardie dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut:

“Menurut saya manajer kami berperan sebagai pemimpin, bukan atasan. Karena dapat mengayomi bawahan, dapat menerima keluh kesah karyawan, dan beliau objektif sekali akan tetapi luwes juga cukup loyal pada para karyawannya, mengenai motivasi menurut saya manajer kami sudah cukup baik memberikan motivasi kerja terhadap para karyawannya”.

Selain itu keterangan dari wawancara dengan Bapak Sudarno adalah sebagai berikut:

“Manajer adalah pemimpin kami dan peran ini telah dijalankan, karena menurut saya manajer kami telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, manajer kami ini seperti pembimbing bagi kami, beliau mau menerima pendapat ataupun masukan dari para karyawannya”

Strategi memberikan motivasi kepada karyawan bisa dikatakan berhasil, itu dikarenakan para pegawai merasa termotivasi atas peran yang dilakukan oleh pimpinan.

2. Memelihara dan mengembangkan jaringan dengan pihak di luar organisasi Memelihara perkembangan komunikasi dengan pihak diluar organisasi dan penyedia informasi merupakan peran manajer sebagai penghubung.

Keterangan hasil wawancara peneliti Bapak Yusuf Arinal Huda SE. adalah sebagai berikut:50

50

Data - data diperoleh dari wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda, Bustomy Ardie dan Sudarno hari Senin dan selasa tanggal 10-11 maret 2014

(11)

“Dalam rangka memelihara dan mengembangkan jaringan dengan pihak di luar perusahaan, kami aktif juga menggunakan jasa konsultan. Sedangkan pihak luar yang kami maksud disini adalah Dinas Perkoprasian sebagai Lembaga yang mengatur organisasi-organisasi yang bernaung dalam perkoperasian, kemudian kami juga berkerja sama dengan beberapa instansi Bank syariah”.

Sedangkan dari Bapak Bustomi ardie SE. menambahkan sejumlah keterangan sebagai berikut:

“Pihak manajemen terutama Direksi termasuk manajer selalu dapat membaca pangsa pasar diluar. Contoh informasi yang diperoleh adalah tentang perluasan pasar, manajer kami pernah melakukan perluasan pasar sampai ke daerah kec. Bandar Kab. Batang disana manajer kami mendirikan sebuah koperasi kelompok petani, tentu saja koperasi ini bernaung di bawah lembaga kami. Disamping itu manajer juga selalu memperhatikan dan memberikan kesempatan untuk pendidikan karyawan bahkan jika ada suatu seminar dari Dinas Koprasi, lembaga pemerintahan bahkan dari seminar Bank Indonesia, karyawanpun sering dilibatkan”.

Adapun keterangan tambahan yang diperoleh dari bapak Sudarno BMT Nurussa’adah Tirto kab. Pekalongan adalah sebagai berikut:

“Dalam hal pengembangan jaringan dengan pihak-pihak diluar organisasi, manajer sudah melaksanakannya dengan baik dan dalam hal ini selalu dibantu oleh divisi marketing”.

Strategi ini sebenarnya sudah baik untuk di upayakan, hanya saja sedikit terkendala dengan kurang terbukanya pemimpin BMT Nurussa’adah untuk menjabarkan perencanaan-perencanaan kepada pihak di luar organisasi.

3. Penyerapan segala bentuk informasi oleh pimpinan

Menyerap informasi untuk mengembangkan organisasi dan lingkungannya dengan seksama serta sebagai pusat informasi internal dan eksternal organisasi adalah merupakan peran manajer sebagai pengawas.

(12)

Dalam wawancara peneliti dengan Bapak Yusuf Arinal Huda diperoleh keterangan sebagai berikut: 51

“Dalam hal monitoring terhadap informasi-informasi terutama terkait dengan satuan kinerja karyawan dalam mencapai target, kami memiliki dewan Direksi dan dewan Penasehat yang senantiasa memeberi penilaian dan memberikan saran terhadap kinerja kami. Karena untuk meningkatkan kinerja perusahaan kami apakah telah memenuhi standar, kita juga selalu memonitor kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung, mengenai target kerja khususnya marketing tentu saja kami memiliki standar-standar pencapaian kinerja, setiap periode nya kami selalu meningkatkan standar target dalam pemasaran produk dan layanan kami. Target ini kami berikan agar lembaga kami tetap mampu bersaing dengan lembaga-lembaga yang lainnya dan juga untuk mengukur loyalitas karyawan, untuk jumlah nasabah kami menargetkan untuk tetap mengalami pertambahan setiap periode nya ”.

Disamping itu diperoleh keterangan dari wawancara peneliti dengan Bapak Bustomy Ardie sebagai berikut:

“Menurut saya, manajer kami sangat berperan dalam hal ini. Saya dapat mengatakan demikian karena selalu ada kontrol dan pantauan apakah pekerjaan karyawan telah selesai dengan baik, atau ada kendala dalam menyelesaikannya. Disamping itu, untuk target-target kerjapun juga menjadi perhatiannya, standar target yang di bebankan oleh pimpinan saya rasa itu masih bisa kami atasi, karena standar yang di targetkan tidak terlalu berat untuk di kerjakan misalnya mengenai target jumlah nasabah adalah harus di tingkatkan dalam setiap periodenya namun tidak mematok angka secara pasti berapa jumlah nasabah yang di targetkan”.

Adapun keterangan tambahan yang disampaikan oleh staf bagian marketing adalah sebagai berikut:

“Manajer sangat berperan dalam hal ini yang dibuktikan dengan adanya monitoring kerja kami per hari kerja, terutama mengenai target kerja apakah sudah tercapai dengan baik atau tidak, misalnya dalam setiap hari kami sebagai staf Marketing sering ditanyai “apakah hari ini dapat closingan Nasabah atau tidak? “ meskipun itu bukan termasuk target harian yang harus kami penuhi, melainkan target bulanan kami”.

51

Data - data diperoleh dari wawancara dengan Bapak Yusuf Arinal Huda, Bustomy Ardie dan Sudarno hari Senin dan selasa tanggal 10-11 maret 2014

(13)

Strategi pengawasan ini cukup memberikan dampak positif, dalam sebuah organisasi seorang pemimpin harus mempunyai kontrol penuh atas kegiatan para anggotanya, sehingga tujuan organisasi bisa dicapai dengan baik.

4. Pengembangan Produk BMT Nuruss’adah Kab. Pekalongan

Ketatnya persaingan saat ini membuat BMT Nurussa’adah harus mampu menciptakan produk-produk yang tepat dengan ukuran sederhana (mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun penerapannya sesuai prinsip-prinsip syariah). Strategi pengembangan produk-produk BMT dimulai dengan langkah awal identifikasi masalah kebutuhan dan keinginan nasabah terhadap pelayanan kemudian melakukan perencanan penetapan produk baru . Ketika langkah tersebut sudah mewujudkan output yang dirasakan tepat, maka penciptaan pengembangan produk produk pun dilakukan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Nurussa’adah Kab. Pekalongan.

Semua itu dilakukan karena BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan menargetkan pertumbuhan aset hingga 15 persen di tahun 2014 ini. Sasarannya pada pembiayaan mikro terutama kepada para pedagang kecil tetap yang menjadi fokus perkembangan BMT yang berbasis di Kab. Pekalongan ini.

Dalam mencapai tujuannya tersebut BMT Nurussa’adah Tirto Kab. Pekalongan harus mampu menciptakan produk yang lebih baik dan dapat diterima atau dibutuhkan oleh masyarakat, agar mampu bersaing dengan

(14)

belum mampu menciptakan produk baru, atau lebih tepatnya masih dalam proses perencanaan dan perancangan meluncurkan produk baru. Guna menutupi kekurangan dalam hal pengembangan produk yang belum terealisasikan dengan baik, maka salah satu cara yang dilakukan BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan dalam menghadapi persaingan pemasaran adalah dengan cara memberikan sedikit perbaikan pada produk-produk yang sudah ada, baik dalam hal pemasaran maupun dalam hal pelayanannya. Seperti produk simpanan Nusa, simpanan Nusa Raya, Salam Nusa, serta simpanan Berjangka Mudharabah.

Berikut ini adalah karakteristik produk-produk simpanan yang dimiliki KJKS BMT Nurrussa’adah Kab. Pekalongan:52

a. Simpanan Nusa

Simpanan ini diperuntukan bagi siapa saja yang akan menabung. Baik sebagai perorangan ataupun badan hukum.

- Setoran awal minimal Rp. 25.000.- (dua puluh lima ribu rupiah) - Dapat tambahan dan diambil sewaktu-waktu sesuai kebutuhan - Bagi Hasil yang kompetitif

- Dalam jumlah tertentu, pihak BMT siap mengambil simpanan - Aman dan nyaman karena dikelola dengan konsep syariah

Perbaikan yang dilakukan dalam produk ini adalah pada awalnya produk ini dipasarkan melalui penyebaran brosur ke tempat-tempat ramai, sekarang produk ini dipromosikan dengan cara

52

(15)

mendatangi kesebuah institusi masyarakat seperti sekolah, pasar tradisional, karang taruna, dan lain-lain.

Dalam hal pelayanan pihak BMT melakukan peningkatan yaitu pada awalnya pihak BMT bersedia mengambil tabungan ke rumah

consumer dalam jumlah tertentu, sekarang pihak BMT bersedia mengambil tabungan ke rumah consumer tanpa patokan jumlah tertentu namun dengan syarat consumer sudah menjadi anggota BMT Nurusa’adah lebih dari 4 tahun.

b. Simpanan Nusa Raya

Simpanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para anggota pada Hari Raya.

- Disediakan dua item produk dalam tabungan ini yaitu paket Hari Raya Idul Fitri atau paket Hari Raya Qurban

- Simpanan ini hanya dapat diambil mulai 10 hari menjelang Hari Raya

- Khusus paket simpanan Qurban. Bila dibhutuhkan pihak BMT membantu anggota dalam pengadaan maupun penyaluran Hewan Qurban

Perbaikan yang dilakukan dalam produk ini hanya dalam hal pelayanannya yaitu pada awalnya tabungan harus di ambil sendiri pada 10 hari sebelum hari raya, sekarang pihak BMT bersedia mengantarkan tabungan apa bila consumer tidak sempat untuk

(16)

mengambilnya dengan kententuan dikenai biaya pengantaran Rp.2000.-

c. Salam NUSA

Simpanan ini disediakan untuk para anggota yang ingin menyimpan dalam waktu relatif agak lama, dikarenakan suatu kebutuhan akan dana yang cupuk besar atau untuk kebutuhan persiapan biaya pendidikan, pernikahan , aqiqah atau kebutuhan lainya.

- Simpanan ini berjangka waktu 2,5 tahun.

- Penyimpanan dilakukan secara bulanan, sebesar Rp. 50.0000, /bulan

- Bonus tiap bulan untuk anggota penyimpanan yang beruntung. - Dapatkan pula Grand bonus pada akhir periode dan hadiah-hadiah

menarik lainya.

Perbaikan yang dilakukan dalam produk ini adalah pada awalnya produk ini dipasarkan melalui penyebaran brosur ke tempat-tempat ramai, sekarang produk ini dipromosikan dengan cara mendatangi langsung kerumah calon consumer secara door to door.

Dalam hal pelayanan pihak BMT siap mengambil tabungan tiap bulannya.

(17)

d. Simpanan Berjangka Mudharabah

Disediakan bagi mereka yang ingin menginvestasikan dananya untuk masyarakat mikro. Dengan tersedia pilihan jangka waktu penyimpanan. Mulai 3 bulan , 6 bulan, dan 12 bulan

Perbaikan yang dilakukan dalam produk ini adalah pada awalnya produk ini dipasarkan melalui penyebaran brosur ke tempat-tempat ramai, sekarang produk ini dipromosikan dengan cara mendatangi langsung kerumah calon consumer secara door to door.

Semua itu dilakukan untuk memudahkan para anggota BMT melakukan simpanan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Selain itu produ-produk BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan tersebut digunakan untuk menarik minat calon anggota agar mau bergabung dengan BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan yang sebagian besar dari mereka lebih cenderung menitipkan tabungannya ke Bank. Dengan perbaikan pemasran dan pelayanan produk-produk yang dimiliki BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan tersebut, BMT Nurussa’adah Kab. Pekalongan yakin mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya terutama lembaga keuangan non syariah yang tidak memiliki berbagai macam produk simpanan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan untuk menentukan hubungan komposisi etanol pada destilat dan residu titik didihnya terjadi penyimpangan pada destilat dimana seharusnya titk didih

Kriptografi simetris memerlukan suatu kunci rahasia yang disepakati bersama. Namun akan terjadi masalah jika kunci rahasia ditukarkan pada jalur komunikasi yang

Setelah pasien dirujuk ke RSSA dan dilakukan pemeriksaan baru diketahui pasien menderita lepra dengan reaksi tipe 2 (ENL), bersamaan dengan itu dari pemeriksaan radiologis

siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang sedang disajikan, objek yang ditampilakan terlihat konkret nyata, penyajian power point yang variatif karena

Pengaruh Capital Intencity Ratio, Free Cash Flow, Kualitas Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.. Does

Pada saat sekarang ini banyak sekali perusahaan yang memproduksi surat kabar, akan tetapi satu hal yang belum diperhatikan oleh seluruh perusahaan surat kabar ialah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa platform Sistem Informasi Desa milik Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo dikelola oleh pemerintah desa

Sedangkan elemen kunci pada tolok ukur adalah meningkatnya diversifikasi produk talas, elemen kendala adalah lemahnya sistem kelembagaan, kurang adanya dukungan pemerintah