• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERBAIKAN PADAGEARBOX/MARINE TRANSMISSION TWIN DISC MODEL MG SC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERBAIKAN PADAGEARBOX/MARINE TRANSMISSION TWIN DISC MODEL MG SC"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PERBAIKAN

PADAGEARBOX/MARINE TRANSMISSION TWIN DISC MODEL MG. 5202 SC

3.1 Pengertian Perbaikan

Service/Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian benda atau alat tersebut pada kondisi semula. Proses perbaikan tidak menuntut penyamaan sesuai kondisi awal saja, akan tetapi yang diutamakan juga pergantian suatu komponen atau spare part yang memang benar-benar harus digantikan atau layak untuk digantikan.

Terkadang dari beberapa komponen atau part yang ada dipasaran tidak menyediakan spare part untuk penggantian saat dilakukan perbaikan meski pun ada, mungkin harganya jauh lebih mahal harga spare part tersebut dan hampir mendekati harga unit baru.

(2)

Tidak setiap perbaikan dapat diselesaikan dengan mudah, tergantung dengan tingkat kesulitan dan kerumitan assembling/perakitan alat tersebut.Mulai dari tingkatan jenis bahan hingga tingkat teknologi fungsi alat tersebut.Tingkat kesulitan tersebutlah yang membedakan jenis perbaikan.Mulai dari perbaikan ringan, perbaikan sedang dan yang sering kita dengar yaitu perbaikan besar atau servis berat.Dari jenis perbaikan diatas dapat disimpulkan dan diprediksi berapa biaya yang harus dibayar sesuai dengan tingkat kesulitan.

Didalam perbaikan/service kita juga sering mengenal atau mendengar sebutan kata atau istilah yang hampir sama arti dan proses pengerjaannya yang bertujuan untuk memperbaiki suatu komponen atau barang. Nama lain itu adalah :

- Overhaul

Pekerjaan overhaulmerupakan suatu aktifitas perawatan/

maintenanceyang timbul sebagai berikut dari pemakaian yang dilakukan secara terus-menerus atau kelebihan beban dan untuk melaksanakan overhaul suatu barang atau unit harus berada dalam posisi tidak digunakan dengan kata lain sedang tidak beroprasi.

Dengan adanya pemakaian atau pengoprasian yang secara terus-menerus , maka suatu saat keadaan unit tersebut akan mengalami kerusakan-kerusakan kecil yang akan mengakibatkan kerusakan yang cukup besar.

Pelaksanaan kegiatan overhauladalah :

 Pemberentian operasi suatu unit

 Pembongkaran (pemeriksaan kerusakan).

 Pembersihan unit dari segala kotoran yang berada di dalam unit ataupun diluar unit.

(3)

- Repair

Repair bias disebut juga reparasi adalah suatu perbaikan (penggantian dan pemasangan kembali) dari kerusakan yang terjadi, dengan maksut agar bagian-bagian yang rusak itu dapat diperbaiki dan digunakan kembali dalam keadaan yang baik. Disamping itu juga harus dipelajari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi. Agar dapat menemukan tindakan-tindakanyang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang sama.

3.2 Konsep Umum Dalam Perbaikan

Konsep umum dalam perbaikan/ service pada dasarnya terbagi dalam tiga bagian, yaitu :

1. Membersihkan komponendari debu dan kotoran lainnya yang dianggap perlu untuk dibersihkan. Karena debu dan kotoran akan menjadi sumber utama adanya penyebab kerusakan-kerusakan yang terjadi pada setiap komponen. 2. Memeriksa bagian-bagian komponen yang cukup kritis, juga terhadap unit

instalasi yang diperlukan secara teratur.

3. Memperbaiki bagian-bagian unit dan instalasi bila terdapat kerusakan sedemikian rusaknya diperlukan sesegera mungkin untuk dilakukannya penggantian part/komponen yang rusak. Agar tidak merusak koponen/part

yang lainnya.

3.3 Perbaikan Berkala

Perbaikan berkala pada umumnya ialah perbaikan yang dilakukan secara terprediksi atau memiliki waktu tersendiri untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang sifatnya perbaikan kecil atau pun perbaikan besar secara terjadwal yang harus dilakukan jika

(4)

pada waktu yang sudah ditentukan. Adapun tujuan perbaikan/serviceberkala adalah sebagai berikut :

1. Meminimalisir resiko kerusakan yang cukup berat. 2. Memperpanjang usia pakai unit/komponen.

3. Dapat meminimalisir pengeluaran anggaran akibat kerusakan berat.

4. Dapat mengoprasikan unit dengan performance yang sesuai dengan standar. 5. Kenyamanan bagi penggunanya.

Oleh karena itu, perbaikan berkala sangatlah baik dan efisien dalam penggunaan suatu unit/komponen.

3.4 ProsesPerbaikan

Pada bab III ini poin 3.4, saya akan menjelaskan proses perbaikan pada Gearbox/ Marine Transmission akibat kerusakan pada cluth plate,spring, piston primary dan secondary shaft, dan beberapa komponen bearing yang timbul akibat pemakaian secara terus-menerus. Berikut prosesnya :

A. Alat yang digunakan.

Sebenarnya peralatan atau pekakas yang digunakan untuk melakukan proses perbaikan disesuaikan dengan kebutuhan, namun pada dasarnya peralatan atau pekakas yang digunakan di workshop atau bengkel telah disesuaikan dengan ketetapan yang di keluarkan oleh TWINDISC mengenai peralatan atau pekakas yang akan digunakan. Hal ini dilakukan guna mengefisienkan pekerjaan, agar tidak terjadi kesembrautan dalam pernggunaan peralatan atau pekakas serta memberikan kesan rapih serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen agar konsumen mendapatkan kepuasan tersendiri. Adapun perlatan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

(5)

- Jangka ukur (vervier calipers) - Sikmat

- Alat pengukur kecepatan - Alat pengukur temperature - Multi tester

- Elemen pemanas (heater) - Treker-treker - Ass drat - Balok kayu - Pump/jack hidrolik - Tools - Dan lain-lain.

B. Pengerjaan Service/perbaikan.

Gambar 3.1Gearbox Sebelum Diperbaiki. (Sumber : Dok. PT. MTA)

(6)

- Tahapan pembongkaran

Pada tahap pengerjaan service/perbaikan gearbox/marine transmission

twindisc MG.5202 SC berawal dari pembukaan atau membongkar bagian atas

gearbox setelah itu membuka bagian manifoldyang berada dipandangan depan

gearbox.Setelah dibongkar bagian manifoldtersebut.Terlihat bagian atas shaft komponen primarydansecondaryseperti yang di tunjukkan oleh Gambar 3.2

Gambar 3.2 Melepaskan Bagian Manifold

(Sumber : Dok. PT. MTA)

Pada tahap pembongkaran atau membuka manifold.Langkah pertama yaitu dengan membuka baut diseluruh bagian manifold kemudian masukan dua buat baut berukuran seperti ukuran yang berada pada lobang treker tersebut. Kencang atau masukkan baut tersebut maka perlahan-lahan dengan sendirinya

manifold tersebut akan terbuka sendiri karena adanya gaya tolakan dari baut tersebut. Setelah bagian manifold terbuka kemudian buka atau bongkar lagi lapisan manifold yang berada persis dibawa manifold cara membukanya sama dengan membuka manifold dengan memakai alat bantu seperti baut yang dimasukkan pada lobang khusus tersebut.

(7)

Gambar 3.3 Bagian Primary dan Secondary

(Sumber :www.twindisc.com)

Jika bagian komponen manifold dan lapisannya sudah terbuka maka langkah selanjutnya adalah dengan mengangkat atau mengeluarkan bagian bagian komponen primary dan secondary. seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. jika semua bagian komponen primary dan secondary sudah diangkat. maka langkah selanjutnya iyalah dengan membuka semua komponen yang terdapat pada bagian primary dan secondary. bagian komponen yang terdapat didalam komponen tersebut adalah :

- Bearing

- Snap ring

- Piston

- Ring piston

- Clutch plate (steel 10 & fruction 11)

- Spring

- Pinions gear

(8)

Komponen yang terdapat pada bagian primary dan secondary semua sama dan fungsinya juga sama. Namun yang membedakan part primary dan secondary adalah terdapat pada shaftnya.Jika shaft primary lebih panjang ukurannya disbanding shaft secondary karena shaft primary kontak langsung dengan bagian flywheel mesin induk.

Gambar 3.4 Komponen Primary dan Secondary

(Sumber : PT. MTA)

Setelah bagian komponen yang terdapat di bagian primary dan secondary sudah dibuka atau dikeluarkan semua.Disamping itu harus dilakukan pengecekan pada semua komponen part.jika diperlukan pergantian part atau terdapat part yang rusak sangat dianjurkan untuk melakukan pergantian part tersebut.

Kemudian langkah selanjutnya adalah membuka bagian Output pada bagian ini terdapat beberapa komponen yang berada didalamnya seperti :

- O-ring - Shim - Bearing - Output gear - Output shaft - Flange output

(9)

Langkah pertama untuk membuka bagian dari output yaitu dengan membuka bagian output flange bagian ini terdapat pada bagian paling luar bagian output tersebut. Terlihat seperti Gambar 3.5

Gambar 3.5Output flange

(Sumber :www.twindisc.com)

Setelah membuka bagian atas output flange langkah selanjutnya ialah membuka output flange itu sendiri. Dengan cara membuat bagian untuk melakukan tolakan terhadap bagian shaft dan flange tersebut dengan menggunakan as drat dan pump/jack hidrolik. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.6

(10)

Gambar 3.6membuka Output flange

(Sumber :www.twindisc.com)

Setelah bagian output flange terbuka langkah selanjutnya adalah dengan melepaskan bagian komponen output gear dan output shaft. Sama dengan membuka output flange cara membukanya memerlukan alat bantu seperti ass-drat dan pump/jack hidrolik tapi yang membedakan hanya tekanan yang dihasilkan untuk membuka bagian tersebut sangatlah besar dikarenakan bagian ini sangat kritis dan beban torsinya cukup besar. Cara membukanya terlihat pada Gambar 3.7

Gambar 3.7 membuka shaft dan gear output (Sumber : Dok. PT. MTA)

(11)

Setelah semua bagian komponen terbuka.Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8.langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan membersihkan seluruh part dari kotoran-kotoran dan juga memilih part yang masih layak untuk digunakan, jika terdapat part yang rusak part tersebut boleh digantikan dengan part yang baru.

Gambar 3.8 Gearbox setelah dibongkar (Sumber : Dok. PT. MTA)

- Tahapan Pemasangan Komponen Output

Pada tahap pemasangan ini langkah pertamanya ialah dengan melakukan pemasangan Output shaft dan Output gear terlebih dahulu. Pemasangan tersebut yaitu sama seperti membuka atau membongkar bagian tersebut namun, yang membedakan hanyalah pada saat proses pemasangan menggunakkan parameter atau ukuran yang harus dipenuhi dalam proses pemasangan bagian tersebut. Berikut pemasangan bagian komponen Output terlihat pada gambar 3.9 dan 3.10 dibawah ini.

(12)

Gambar 3.9 Pemasangan Output gear dan shaft

(Sumber :www.twindisc.com)

Gambar 3.10 Pemasangan Output gear dan shaft

(13)

Setelah pemasangan Output gear dan shaft sudah terpasang dengan baik. Langkah selanjutnya iyalah pemasangan cover output shaft.Sebelum dilakukan pemasangan sebaiknya melakukan pengecekan pada bearing output

apakah masih bisa digunakan atau perlu dilakukan pergantian part. Pada proses ini pemasangan dilakukan dengan pengecekan pada clearance bearing output. Parameter clearance bearing terlihan pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.14

Tabel 3.1Clearence Output bearing

(Sumber :www.twindisc.com)

Gambar 3.11 Pengukuran Clearance bearing pada cover output shaft

(14)

Jika semua pengecekan bearing output dan clereancenya sudah dilakukan dengan baik. Selanjutnya pemasangan cover output shaft. Pemasangan cover output shaft sebaiknya perlu dilakukan penggantian part oil seal. Yang berguna untuk mengatasi kebocoran oli akibat putaran yang terjadi pada

output shaft. Pemasangan cover output shaft terlihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Pemasangan cover output shaft

(15)

Langkah selanjutnya ialah dengan pemasangan Output flange. Pemasangan bagian komponen ini tidak terlalu rumitsama dengan membuka bagian tersebut hanya saja proses ini memasukkan kedalam Output shaft. Yang terpenting hanyalah berhati-hati dan teliti saat proses pemasangannya agar komponen tersebut terpasang dengan baik dan benar. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Proses Pemasangan Output flange

(Sumber :www.twindisc.com)

- Tahap Pemasangan komponen Primary dan Secondary.

Pada tahap pemasangan komponen Primary dan Secondary secara teknis dan sistemnya sama. Hanya yang membedakan jenis komponen pada bagian shaftnya saja. Semua bentuk dan bagian komponen antara primary dan secondary sama saja. Berikut tahapan-tahapan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau sudah tidak layak untuk digunakkan.

Langkah pertama yaitu pemasangan spring piston dan pistonnya.Dari pokok permasalahan diatas bagian ini yang harus digantikan partnya karena sudah

(16)

waktunya untuk digantikan atau tidak layak untuk digunakkan lagi. Pemasangannya terlihat pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Pemasangan Piston

(Sumber :www.twindisc.com)

Gambar 3.15 Pemasangan Spring dan Retainer

(17)

Gambar 3.16 Pemasang Snap Ring Piston

(Sumber :www.twindisc.com)

Setelah semua komponen yang ada di bagian piston sudah terpasang semua.Selanjutnya dilakukan pemasangan dan penggantian cluth plate (steel 10 & fruction 11) yang sudah tidak layak untuk digunakkan seperti Gambar 3.17 dan digantikan dengan part yang baru.

Gambar 3.17Cluth Plate yang sudah tidak dapat digunakkan (Sumber : Dok. PT. MTA)

Proses pemasangan cluth plate sangatlah sederhana tapi pemasangannya diurutkan sesuai ketentuannya. Kemudian langkah selanjutnya ialah dengan

(18)

memasangkan pinions gear. Pinions gear ini adalah sebagai gear transfer dari mesin induk ke output gear. Setelah pinions gear terpasang kedalam komponen primary dan secondary. kemudian langkah selanjutnya adalah memasukan bagian komponen primary dan secondary ke dalam block gearbox seperti yang terlihat pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 Memasukan bagian komponen primary dan secondary

(Sumber :www.twindisc.com)

Memasukan kedua komponen primary dan secondary.setelah itu pemasang paking-paking dan mengecek clearance bearing primary dan secondary paramameternya terlihat pada Tabel 3.2 dan pengecekannya terlihat pada Gambar 3.19

Tabel 3.2 Clearance bearing Primary dan Secondary

(19)

Gambar 3.19Clearance bearing check ( Dial Test)

(Sumber :www.twindisc.com)

Jika pengecekan dan semua komponen terpasang dengan baik dan benar. Selanjutnya adalah tahapan terakhir proses service/perbaikan gearbox yaitu dengan memasangan komponen manifold atau menutup dengan mengencangkan seluruh baut yang sudah terpasang dibagian manifold tersebut dan menutup bagian atas gearbox dengan plat atau komponen yang sudah ada. Setelah melalui tahapan-tahapan sampai dengan pengantian spare-partyang sudah tidak layak untuk digunakkan dan pemasangan kembali part-part atau komponen yang sudah terbongkar melalui sistem proses perbaikan yang sesuai dengan ketentuan yang sudah ada dan melakukan pengecatan ulang. Pada tahap inilah semua proses perbaikan/servicetelah selesai pengerjaannya sebagai tambahan. Pada saat pengecekan performance gearbox/marine transmission harus terpenuhi standar pressure yang sudah ditentukan. Seperti Tabel 3.3

(20)

Tabel 3.3Pressure oil check

(Sumber :www.twindisc.com)

(21)

Gambar 3.21Form test sea trial

(Sumber : Dok. PT.MTA)

PT. MARINA TEKNIK ABADI

JL. Lautze No. 42 A Jakarta Pusat (10710) Telp : 3441970, 386 1466, Fax : 344 1972

POSITION OF

ENGAGEMENT TIME ENGINE RPM OUTPUT RPM

MAIN PRESSURE (PSI) INLET WATER TEMP. (° C) OUTLET WATER TEMP. (° C) DATE

SEA TRIAL & COMMISSIONING REPORT GEARBOX LAYOUT: P / C / S

OIL SUMP TEMP (° C)

OVERALL PERFORMANCE OF GEARBOX SATISFACTORY

JOB DESCRIPTION :

Gambar

Gambar 3.1Gearbox Sebelum Diperbaiki.  (Sumber : Dok. PT. MTA)
Gambar 3.2  Melepaskan Bagian Manifold  (Sumber : Dok. PT. MTA)
Gambar 3.3  Bagian Primary dan Secondary  (Sumber : www.twindisc.com )
Gambar 3.4 Komponen Primary dan Secondary  (Sumber : PT. MTA)
+7

Referensi

Dokumen terkait