• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

63

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL DI POLIKLINIK OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO TAHUN 2016

Jolie Sambeka*, Freddy W. Wagey*, Nelly Mayulu*

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Defisiensi zat besi merupakan penyebab utama terjadinya anemia, akan tetapi defisiensi asam folat, vitamin B12 dan vitamin A juga berpengaruh terhadap anemia kepada seseorang. Anemia defisiensi besi adalah penurunan sel darah merah dalam darah yang disebabkan karena zat besi yang kurang. Data kesehatan 2013 menyebutkan ibu hamil di Indonesia yang terkena anemia mencapai 40-50% itu berarti lima dari 10 ribu ibu hamil di Indonesia terkena anemia. Di Sulut saat ini prevalensi anemia pada ibu hamil rendah 4,5% dibandingkan dengan daerah lain. Di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado jumlah ibu hamil yang dirawat selama bulan Januari 2015 – Maret 2015 berjumlah 285 ibu hamil dengan hemoglobin <11gr% berjumlah 119 ibu hamil (38,7%). Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang akan dilakukan di poliklinik Obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dengan sampel dalam penelitian sebanyak 105 responden. Data dianalisis mulai dari univariat, bivariat dan multivariate dengan menggunakan chi-square dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian analisis uji Chi-Square menunjukkan Pendidikan P=0,000, pendapatan P=0,000, asupan zat besi P=0,000 dan asupan protein P=0,000 yang menunjukkan terdapat hubungan dengan kejadian anemia defiensi besi pada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara pendidikan, pendapatan keluarga, asupan zat besi dan asupan protein dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado, sedangkan variabel pendapatan keluarga paling dominan terhadap kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Kata kunci: Anemia, Defisiensi Besi, Ibu Hamil ABSTRACT

Iron deficiency is the main cause of anemia, but the deficiency of folic acid, vitamin B12 and vitamin A also influence of anemia to man. Iron deficiency Anemia is a decrease of red blood cells in the blood that caused the iron is less. Health Data 2013 mentions the pregnant mother in Indonesia affected by anemia reach 40-50% means that five of ten thousand pregnant women in Indonesia affected by anemia. In North Sulawesi is currently the prevalence of anemia in pregnant low 4.5 percent compared with other areas. In General Hospital Pancaran Kasih GMIM Manado the number of pregnant women totaled 285 pregnant with hemoglobin <11gr% numbered 119 pregnant (38,7%). This research is a type of research cohort studies analytically using the cross sectional approach that will be done in polyclinics obstetrics and gynecology General Hospital Pancaran Kasih GMIM Manado in March - June 2016 with samples in research as much as 105 respondents. The data has been analyzed from univariat, bivariat and multivariate using chi-square with the value of α=0.05. The results of the test analysis Chi-Square research shows Education P=0,000, revenue P=0,000, intake of iron P=0,000 and protein intake P=0,000 which shows there is a relationship with the genesis of anemia defiensi iron on the pregnant mother in polyclinics obstetrics and gynecology General Hospital Pancaran Kasih GMIM Manado. The conclusion, there is a relationship between education, family income, intake of iron and protein intake with genesis anemia iron deficiency on the pregnant mother in polyclinics obstetrics and gynecology General Hospital Pancaran Kasih GMIM Manado, while family income variable most dominant against the genesis anemia iron deficiency on the pregnant mother in polyclinics obstetrics and gynecology General Hospital Pancaran Kasih GMIM Manado.

(2)

64 PENDAHULUAN

Setiap ibu yang sedang mengalami

kehamilan berharap janin dalam

rahimnya tumbuh sehat dan tanpa masalah. Sampai saatnya tiba, bayi lahir dengan lancar, selamat, dan sehat. Namun tidak sedikit ibu dan remaja putri mengalami komplikasi kehamilan

bahkan berakhir pada peristiwa

kematian, satu atau diantara keduanya. Pada umumnya, kematian pada ibu yang

melahirkan disebabkan perdarahan,

infeksi, atau eklampsia (Indrayani dan Asmuji, 2014).

Anemia merupakan suatu

keadaan dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin di bawah normal (Anonim, 2007).

Prevalensi rata-rata lebih tinggi pada ibu hamil (51%) dibandingkan pada wanita yang tidak hamil (41%). Menurut Waryana (2010) wanita hamil

beresiko tinggi mengalami anemia

defisiensi besi karena kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan selama kehamilan.

Pemerintah memerlukan upaya yang sinergis yang terpadu untuk

mempercepat penurunan AKI di

Indonesia khususnya dalam mencapai target Milineum Development Goals

(MDGs) pada tahun 2015. Target

RPJMN tahun 2010-2014

mengamanatkan agar AKI dapat

diturunkan menjadi 118/100.000

kelahiran hidup pada tahun 2014. MDGs

menerangkan AKI di Indonesia dapat

diturunkan menjadi 102/100.000

kelahiran hidup (Indrayani dan Asmuji (2014).

Penyebab utama kematian ibu hamil adalah perdarahan yang sering terjadi pada saat persalinan, yang menempati presentasi tertinggi sebesar 28% (Anonim, 2010). Faktor pemicu perdarahan tersebut antara lain adalah anemia dan kekurangan energy kronis (Anonim, 2007).

Menurut Morsy, dkk (2014) Sekitar dua ratus juta orang menderita anemia per tahun dengan tingkat prevalensi tertinggi ditemukan di antara perempuan usia reproduksi, terutama mereka dari status sosial ekonomi yang buruk. Dari 400 wanita yang diteliti 27,5 % anemia ringan, 28,5 % anemia sedang dan 32 % mengalami anemia berat.

Data terbaru menyebutkan ibu hamil di Indonesia yang terkena anemia mencapai 40-50% itu berarti lima dari 10 ribu ibu hamil di Indonesia terkena anemia (Lalega, 2013). Di Sulut saat ini prevalensi anemia pada ibu hamil rendah 4,5% dibandingkan dengan daerah lain (Riskesdas, 2013).

Di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado jumlah ibu hamil yang dirawat selama bulan Januari 2015 – Maret 2015 berjumlah 285 ibu hamil dengan

(3)

65 hemoglobin <11gr% berjumlah 119 ibu hamil (38,7%)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian

observasional analitik dengan

menggunakan pendekatan cross

sectional (potong lintang).

Penelitian dilakukan di poliklinik Obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado pada.

Populasi adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di poliklinik Obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih

GMIM Manado selama penelitian

dilaksanakan.

Sampel adalah bagian dari

populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dananalisis multivariate.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Univariat

Tabel 1.Distribusi Responden Menurut

Pendidikan, Pendapatan,

Asupan Zat Besi, Asupan Protein dan Kejadian Anemia

Pendidikan n % Rendah 50 47,6 Tinggi 55 52,4 Total 105 100,0 Pendapatan n % Rp. <2.500.000 59 56,2 Rp. ≥ 2.500.000 46 43,8 Total 105 100,0

Asupan Zat Bsi n %

Kurang 71 67,6 Cukup 34 32,4 Total 105 100.0 Asupan Protein n % Kurang Cukup 70 66,7 Cukup 35 33,3 Total 105 100,0 Kejadian Anemia n % Anemia 48 45,7 Tidak Anemia 57 54,3 Total 105 100,0

Data menunjukkan bahwa mayoritas

berpendidikan tinggi sebanyak 55

responden (52,4%), sedangkan

responden paling sedikit berpendidikan rendah sebanyak 50 responden (47,6%). Data menunjukkan bahwa mayoritas

responden berpendapatan Rp.

<2.500.000 sebanyak 59 responden (56,2%), sedangkan responden paling

sedikit berpendapatan Rp.

>=2.500.000sebanyak 46 responden

(43,8%). Data menunjukkan bahwa mayoritas Asupan zat besi sebanyak 71

responden (67,6%), sedangkan

responden paling sedikit memiliki asupan zat besi sebanyak 34 responden (32,4%). Data menunjukkan bahwa mayoritas Asupan protein kurang cukup

(4)

66

sebanyak 70 responden (66,7%),

sedangkan responden asupan protein cukup sebanyak 35 responden (33,3%). Data menunjukkan bahwa mayoritas responden yang tidak anemia sebanyak

57 responden (54,3%), sedangkan

responden mengalami anemia sebanyak 48 responden (47,7%).

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Pendidikan

Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Poliklinik Obstetrik Dan Ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado

Berdasarkan tabulasi silang yang

dilakukan antara pendidikan dengan

kejadian anemiapada ibu hamil,

diperoleh data bahwa jumlah responden yang berpendidikan rendah sebanyak 50 responden (47,6%) yang mengalami anemia sebanyak 40 responden (28,8%) dan yang tidak anemia sebanyak 10 responden (3,8%); sedangkan jumlah responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 58 responden (52,4%) dengan HB yang rendah sebanyak 8 responden (7,6%) dan yang HB normal sebanyak 47 responden (44,8%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,000<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

b. Hubungan Antara Pendapatan

Keluarga Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Poliklinik Obstetrik Dan Ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Berdasarkan tabulasi silang yang

dilakukan antara pendapatan dengan

kejadian anemiapada ibu hamil,

diperoleh data bahwa jumlah responden

yang pendapatan Rp. <2.500.000

sebanyak 59 responden (56,2%) dengan responden yang mengalami anemia sebanyak 48 responden (42,9%) dan

yang tidak anemia sebanyak 14

responden (13,3%); sedangkan jumlah

responden yang pendapatan Rp.

>=2.500.000 sebanyak 46 responden (43,8%) dengan HB yang rendah sebanyak 3 responden (2,9%) dan yang HB normal sebanyak 43 responden (41,0%). Berdasarkan hasil analisis uji

Chi-Square didapatkan hasil dengan

nilai p= 0,000<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

(5)

67

c. Hubungan Antara Asupan Zat Besi

Dengan Kejadian anemiaPada Ibu Hamil Di Poliklinik Obstetrik Dan Ginokelogi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Berdasarkan tabulasi silang yang

dilakukan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil, diperoleh data bahwa jumlah responden yang asupan zat besi kurang sebanyak 71 responden (67,6%), sebanyak 41 responden (39,0%) mengalami anemia dan yang tidak anemia sebanyak 30 responden (28,6%); sedangkan jumlah responden yang asupan zat besi cukup sebanyak 34 responden (32,4%) dengan anemia sebanyak 7 responden (6,7%) dan yang tidak anemia sebanyak 27 responden (25,7%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,000<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

d. Hubungan Antara Asupan Protein

Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Poliklinik Obstetrik Dan Ginokelogi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Berdasarkan tabulasi silang yang

dilakukan antara asupan protein dengan

kejadian anemiapada ibu hamil,

diperoleh data bahwa jumlah responden yang asupan protein kurang sebanyak 70 responden (66,7%) dengan anemia sebanyak 41 responden (39,0%) dan

yang tidak anemia sebanyak 29

responden (27,6%); sedangkan jumlah responden yang asupan protein cukup sebanyak 35 responden (33,3%) dengan anemia sebanyak 7 responden (6,7%) dan yang tidak anemia sebanyak 28 responden (36,7%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,000<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahap sebelum dilakukan uji regresi logistik adalah menentukan variabel bebas yang mempunyai p ≤ 0,05 dalam uji hubungan dengan variabel terikat (uji Chi Square) dalam uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji bivariat dari

empat variabel bebas (pendidikan,

pendapatan, asupan zat besi dan asupan protein); keempat variabel tersebut memiliki nilai p ≤ 0,05 sehingga dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Hasil analisis regresi logistik seperti terlihat pada tabel 20.

(6)

68 Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Logistik

Variabel B Wald Sig. Exp.(B)

Pendidikan 1.517 4.570 .033 4.560 Pendapatan 2.607 9.901 .002 13.562 Asupan Zat Besi .961 1.310 .252 2.614 Asupan Protein 1.318 4.195 .041 3.736

Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa pendidikan, pendapatan, asupan zat besi dan asupan protein berhubungan secara signifikan terhadap kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi. Berdasarkan nilai statistik Wald Kompetensi > nilai statistik Wald dan menjadi faktor yang paling dominan dari beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran

Kasih GMIM adalah variabel

pendapatan.

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara pendidikan

dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

2. Terdapat hubungan antara

pendapatan keluarga dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik

obstetrik dan ginekologi RSU

Pancaran Kasih GMIM Manado.

3. Terdapat hubungan antara asupan zat

besi dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

4. Terdapat hubungan antara asupan

protein dengan kejadian anemiapada ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

5. Variabel pendapatan keluarga paling

dominan terhadap kejadian

anemiapada ibu hamil di poliklinik

obstetrik dan ginekologi RSU

Pancaran Kasih GMIM Manado.

SARAN

1. Bagi Kesehatan / RS / Puskesmas /

Petugas Kesehatan

a. Meningkatkan kerja sama antara

dinas kesehatan dengan lintas sektoral di bidang kesehatan untuk dapat memberikan edukasi berupa sosialisasi/ penyuluhan tentang program – program peningkatan kesehatan pada ibu hamil berupa pembuatan poster, pamphlet, liflet, dan brosur tentang kesehatan kehamilan.

b. memasang iklan tentang

pencegahan anemia serta bahaya yang dapat terjadi, dan bagaimana pencegahan anemia pada ibu hamil.

(7)

69

2. Rumah Sakit

a. Agar memeriksa kadar Hb pada

ibu hamil yang datang melakukan pemeriksaan di rumah sakit, di poliklinik obstetric dan ginekologi

b. Petugas kesehatan agar

memberikan penyuluhan

kesehatan tentang bahaya anemia pada ibu hamil dan bagaiman cara pencegahannya.

3. Bagi Masyarakat

Agar lebih gencar mencari informasi tentang bahaya anemia pada ibu hamil.

4. Pengembangan Keilmuan

Dapat melanjutkan penelitian terhadap faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil lainnya seperti peran keluarga, peran

suami, pendidikan responden,

pendidikan suami, pengetahuan

responden, pengetahuan suami,

pengetahuan orang tua, dan media masa lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andriana, D. dan S. Sumarmi. 2006.

Hubungan konsumsi protein

hewani dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada balita usia 13-36 bulan. The Indonesian Journal of Public Health.;3(1): 19-23

Anonim 2007. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Laporan

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).

Anonim. 2007. Data Survey Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI).

2007. http://etd.ugm.ac.id.

Diakses tanggal 3 Maret 2015 Anonim 2010. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Profil

Kesehatan Indonesia 2009,

Jakarta. P.106-7,

www.depkesri.com diakses pada tanggal 20 Februari 2015

Anonim 2010. Direktorat Bina Gizi.

Profil Kesehatan Indonesia.

Jakarta.

Indriyani, dan Asmuji. 2014. Buku Ajar

Keperawatan Maternitas.

Jogyakarta: Ar. Ruzz Media. Liow, F. M., N. H, Kapantow, dan N.

Malonda. 2013. Hubungan Antara

Status Sosial Ekonomi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa

Sapa Kecamatan Tenga

Kabupaten Minahasa Selatan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT

Mega S, N. Momongan, dan S

Kawengian. 2013. Hubungan

Antara Asupan Energi, Frekuensi ANC Dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja

Puskesmas Sario Kota Menado.

Jurnal. Fakultas Kesehatan

Masyarakat UNSRAT

Sulastri. 2013. Hubungan Penghasilan

(8)

70

Dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Anggut Atas Kota

Bengkulu Tahun 2013. Sekolah

Tinggi Ilmu Dehasen Bengkulu. Wawointana, J, A.S Bolang dan R.

Purba. 2013. Hubungan Asupan

Energi, Frekuensi ANC Dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kombos Kota

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Menurut  Pendidikan,  Pendapatan,           Asupan  Zat  Besi,  Asupan  Protein dan Kejadian Anemia

Referensi

Dokumen terkait

Etiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja hipotalamus – hipofisis yang mengakibatkan anovulasi sekunder. Pada masa ini ovarium masih belum

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

Pengujian aktivitas 5 isolat bakteri endofit terhadap kedua bakteri tersebut tidak menunjukkan adanya zona bening yang menandakan isolat bakteri endofit dari daun

Apabila ada dua orang/lebih, PNS yang berpangkat sama dan diangkat dalam pangkat itu dalam waktu yang sama dan memangku jabatan yang sama dan memiliki masa kerja yang sama, maka

perencanaan PBJ di SKPD telah selesai dikerjakan dan proses PBJ sedang berlangsung, pemeriksaan tersebut tidak dilaksanakan dari awal perencanaan pengadaan dan sebelum

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

menggunakan model konvensional penulis menggunakan pembelajaran biasa saat ini ternyata hasilnya kurang memuaskan, karena kekeliruan dalam memandang proses

Ketja praktek dengan judul &#34; Proses Pengolahan Kraft Menjadi Corrugated Cardboard dan Proses Pencetakan Karton dengan Flexographic Printing Machine di PT..