• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BEST PRACTICE PROGRAM INTEGRASI MALARIA DAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BEST PRACTICE PROGRAM

INTEGRASI MALARIA DAN

KESEHATAN IBU ANAK

KESEHATAN IBU ANAK

Disampaikan Pada

Pertemuan Inovatives Strategies and Strategies Selection for MNCH Investment in Indonesia, tanggal 22 September di Yogyakarta Dr. MOHAMMAD ALHABSYI

(2)

LUAS LAUTAN : 78% LUAS DARATAN : 22%

JUMLAH PULAU : 400 PULAU

PENDUDUK : 191.160 JIWA Bumil : 4.668

Bayi : 4.243

WILAYAH ADMINISTRATIF (2008) @ JUMLAH KECAMATAN = 30 KEC @ JUMLAH DESA = 249 DESA (98 % Bayi : 4.243 @ JUMLAH DESA = 249 DESA (98 %

DIPESISIR PANTAI)

Visi : Mengantarkan Halmahera Selatan sebagai Kabupaten baru yang Bermoral

Agamis, Stabil dan Mandiri, Sehat dan Cerdas, Maju dan Sejahtera dalam Kebersamaan Yang Adil.

Misi : Mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk mempercepat

(3)

POLA PIKIR

SINERGIS

EFEKTIF & EFISIEN

TERUKUR

TERUKUR

(4)

PEMBERDAYAAN

1. Pemberdayaan kelembagaan

2. Pemberdayaan masyarakat

Biarlah mereka menyelesaikan persoalan mereka sendiri,kita hanya perlu membuka

(5)

Kebijakan Malaria

• Pembentukan Malaria Center

• Deklarasi Labuha Gebrak Malaria

• Pencanangan Program Gebrak Malaria

• Alokasi 40% ADD untuk Malaria

• Kurikulum Mulok untuk Malaria

• Kurikulum Mulok untuk Malaria

• Pengadaan Kelambu Berinsektisida yang terintegrasi dengan

(6)

3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberantasan Malaria dengan Pendekatan Participatory Learning Participatory Learning

(7)

PELATIHAN

FASILITATOR/KADER MALARIA DESA (PLA) DI

KAB (2 Org/Desa) K M E A G L I A A R

PERTEMUAN FASILITASI (20 Org Stakeholder di Desa)

- Mengenal Malaria (Body Mapping, Village Mapping, Transect Walk)

-Musyawarah untuk Penyusunan RKM (Rencana Kegiatan Masyarakat)

-Pembentukan Komite Malaria Desa

Oleh Tim Malaria Center, Pappeda dan BPMD

BAPPEDA,

Laporan

FASILITATOR PLA KAB DAN TIM MALARIA CENTER

A R T I A A N D P E L S A A

KEGIATAN MASY. UNTUK PEMBERANTASAN MALARIA, FOKUS PADA PEMBERANTASAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK/GENANGAN AIR : -Penimbunan -Saluran air -Tanggul di pantai -MCK dll Digerakkan oleh Komite Malaria Desa dan Kader PLA

KEGIATAN DIBIAYAI DARI ADD UNTUK

MALARIA (40%)

PEMBINAAN MONITORING & EVALUASI

Oleh Tim Malaria Center, Bappeda dan BPMD BAPPEDA, BPMD, MALARIA CENTER Laporan

(8)

Hasil Kegiatan Pemberantasan Malaria Berbasis

Masyarakat (dengan Pemanfaatan ADDK Malaria Tahun 2007)

MCK 291 unit

Saluran Air 37,582 m

Saluran Air 37,582 m

Rehabilitasi MCK 48 unit

Rehabilitasi Saluran Air 10,775 m

Penimbunan 33,077 m²

(9)

Hasil Kegiatan Pemberantasan Malaria Berbasis Masyarakat (dengan Pemanfaatan

ADDK Malaria Tahun 2008)

MCK 58 unit Saluran Air 9,574 m Rehabilitasi MCK unit2 Penimbunan 50 m² Penimbunan 50 m² Pembuatan Tanggul 591 m

(10)

Diare; 25,2 Tenggelam; 4,9

TB; 3,9

Malaria; 2,9 Leukemia; 2,9

Proporsi Penyebab Kematian pada Umur 1- 4 Tahun, Riskesdas 2007 Pneumonia; 15,5 Necroticans Entero Colitis; 10,7 Meningitis; 8,8 DBD; 6,8 Campak; 5,8

(11)

Diare; 11,3

Pneumonia; 11,3 Tenggelam; 7,5

NEC; 7,5

Tifoid; 3,8 Gagal Ginjal; 3,8

Proporsi Penyebab Kematian Kelompok Umur 5-14 Tahun di Perdesaan, Riskesdas 2007 Malaria; 9,4 Kecelakaan Lalu Lintas; 9,4 Hati; 7,5 Jatuh; 7,5

(12)

Situasi Malaria di Halsel (2003-2006)

• AMI : 2003 = 73,8‰, 2004= 74,6‰ 2005=80,2‰ 2006= 77,8‰ • Kematian : 2003 = 205, 2007= 63 karena KLB Malaria KLB Malaria

• Setiap tahunnya terjadi KLB Malaria

• Program Pengendalian Malaria hanya berfokus pada pengobatan penderita ( >>> dengan

klorokuin)

• Sumber daya kesehatan yang terbatas (sarana, prasarana, tenaga dan biaya)

(13)

GLOBAL FUND U N I C E F Deklarasi Labuha Integrasi KIA-Malaria P e la ti h a n M ik ro s k o p is & T a ta la k s a n a K a s u s Integrasi Imun-Mal 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 KLB KLB KLB KLB KLB Malaria Center Dibentuk P e n ca n a n g a n In te n si fi ka si M a la ri a Aktivasi Malaria Center PLA Malaria Labuha GM Mulok Malaria disusun

(14)

Skema Pelayanan Integrasi (Gambaran Umum Program)

Ibu Hamil (ANC)

Ib u M e la h ir k a n , N e o n a tu s

Bayi < 1 tahun Balita Ibu Hamil (ANC) Bayi < 1 tahun Balita

1. Ibu dan janin dilindungi dengan kelambu

2. Ibu diskrining malaria pada kunjungan

pertama ANC 3. Ibu mendapat

pemeriksaan dan pengobatan jika malaria selama hamil

1.Berku-rangnya komplikasi malaria karena perlindung-an selama kehamilan 2. ASI inisiasi dini 1. Bayi terlindungi

kelambu yang diterima ibu saat ANC

2. Bayi terlindungi dari ISPA dan diare dengan ASI eksklusif

3. Bayi mendapat

imunisasi lengkap dan kelambu untuk

melindunginya saat balita

1. Balita terlindungi dari PD3I karena

menerima imunisasi lengkap saat bayi

2. Balita terlindungi dari malaria karena

menerima kelambu saat imunisasinya lengkap

(15)

Bagaimana Pelayanan Malaria Terintegrasi

berperan dalam usaha penurunan angka kematian ibu dan balita?

Integrasi dengan ANC :

- Menurunkan komplikasi malaria pada ibu hamil dan melahirkan.

- Menurunkan komplikasi malaria pada bayi yang dilahirkan (perinatal)

dilahirkan (perinatal)

- Menurunkan kejadian malaria pada bayi < 1 tahun yang tidur menggunakan kelambu bersama ibunya.

Integrasi dengan Imunisasi :

- Menurunkan kejadian malaria pada anak > 1 tahun yang tidur menggunakan kelambu

(16)

Alur Pelayanan Malaria Terintegrasi

Bumil ANC

Sesuai SPK

Screening Malaria (K1 wajib, berikutnya ketika ada gejala) &

Diberi Kelambu (K1)

Positif Negatif Positif Negatif

Diobati sesuai protokol

BAYI Telah mendapat imunisasi

(17)

Tahapan Pelaksanaan Program

Integrasi Malaria-KIA di Halsel

• Pelatihan bidan

• Social Mobilisitation melalui kampanye lewat radio, poster, baligho dan sosialisasi ke

toma/toga toma/toga

• Distribusi kelambu berinsektisida

• Survey penggunaan kelambu berinsektisida

(18)

Pelatihan Bidan

• Pelatihan Malaria dalam kehamilan

dilaksanakan pada tahun 2007 di 8 zona gugus pulau puskesmas yang diikuti 42 bidan, 142

perawat dan 8 dokter

• Pada Februari 2010 dilaksanakan Pelatihan

• Pada Februari 2010 dilaksanakan Pelatihan Refreshing Malaria dalam Kehamilan bagi

(19)
(20)

Survey Kelambu Tahun 2008

N O Desa Yang Di Suvey Jumlah Rumah Tangga sebagai Sampel Jumlah ART (Anggota Rumah Tangga) yang di Survey Jumlah Kelambu Yang Dimiliki Jumlah Kelambu Berinsektisi da Yang Pernah Diterima Jumlah ART Yang Tidur dengan Kelambu % ART Yang Tidur dengan Kelambu Survey Diterima 1 Jibubu 60 281 109 107 197 70,1 2 Koititi 60 292 114 94 196 67,1 3 Tokaka 60 303 114 110 240 79,2 Jumlah 180 876 337 311 633 72,3

(21)

85 67 93 72 100,2 71 61 81 70 62 72 60 80 100 120 P e rs e n ( % )

PROSENTASI CAKUPAN K1 DAN K4 SEBELUM DAN SESUDAH PROGRAM INTEGRASI MALARIA PADA IBU HAMIL TAHUN 2006-2009

2006 2007 2008 K1 K4 Kelambu 2006 85 67 0 2007 93 72 100,2 2008 71 61 81 2009 70 62 72 0 0 20 40 2009

(22)

4521 3745 3286 1,5 1,5 1,5 1,5 1,6 3500 4000 4500 5000

IBU HAMIL DISCREENING DAN POSITIF MALARIA TAHUN 2007-2009

DI KAB. HALMAHERA SELATAN

3286 57 56 48 1,3 1,1 1,2 1,2 1,3 1,3 1,4 1,4 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 2007 2008 2009 % P o s it if Diperiksa Positif % Positif

(23)

238 289 49,7 34,5 40,0 50,0 60,0 200 250 300 350 % P o s it if

BAYI POSITIF MALARIA TAHUN 2007-2009 DI KAB. HALMAHERA SELATAN

Diperiksa 177 88 82 61 34,5 21,1 0,0 10,0 20,0 30,0 0 50 100 150 200 2007 2008 2009 % P o s it if Diperiksa Positif % Positif

(24)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

2007 2008 Program Integrasi BCG (%) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

2007 2008

Program Integrasi

(25)

1093 2518 1816 1210 753 58,7 48,1 41,5 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 1000 1500 2000 2500 3000 % P R

PARASITE RATE (PR) PADA UMUR 0-9 TAHUN DI KAB. HALMAHERA SELATAN 2007-2009

2007 2008 2009 Diperiksa 1093 2518 1816 Positif 642 1210 753 PR 58,7 48,1 41,5 642 753 0,0 10,0 20,0 0 500 1000

(26)

Kesimpulan

• Dengan integrasi program malaria, KIA dan imunisasi

setidaknya mampu melindungi (menurunkan

penyakit malaria) pada kelompok beresiko yakni ibu

hamil, bayi dan balita penggunaan kelambu

berinksektisida berinksektisida

• Disamping melalui integrasi dengan program

malaria, program KIA sendiri perlu diperkuat untuk peningkatan pelayanan bagi ibu hamil dan anak

• Masih terbatasnya tenaga bidan di desa untuk

pemberian pelayanan bagi ibu hamil secara paripurna

(27)

Rekomendasi

STANDAR PROSES

STANDAR HASIL

Sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan/ pemberian pelayanan

Sesuai dengan SPM

STANDAR STRUKTUR Tersedianya SDM (bidan), dana, alat & bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal

pemberian pelayanan yang paripurna

Untuk meningkatkan pencapaian hasil dibidang pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya diadaerah endemis malaria maka diperlukan penguatan/standarisasi program KIA dan malaria.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian di daerah endemi malaria dengan transmisi tinggi di Gambia menun- jukkan penggunaan kelambu pada anak-anak yang tidur dengan kelambu celup tidak menghasilkan perbedaan

Hasil uji hubungan menun- jukkan bahwa cara pencucian kelambu memengaruhi ke- jadian malaria pada anak 0-4 tahun secara signifikan, artinya responden yang cara pencucian kelambu

Faktor lingkungan dan prilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Panyabungan adalah perilaku tidak menggunakan kelambu pada malam hari, tidak

Pada kategori pemeriksaan berdasarkan kelompok umur,prevalensi kejadian malaria tertinggi pada pasien anak–anak (&lt;12 tahun)yaitu sebesar 14%.Angka kejadian

menggunakan kelambu saat tidur malam hari sebesar 44,7% dan responden yang menggunakan kelambu saat tidur malam hari sebesar 55,3%, responden yang tidak

Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan penggunaan kelambu berinsektisida dengan kejadian

Faktor lingkungan dan prilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Panyabungan adalah perilaku tidak menggunakan kelambu pada malam hari, tidak

menggunakan kelambu saat tidur malam hari sebesar 44,7% dan responden yang menggunakan kelambu saat tidur malam hari sebesar 55,3%, responden yang tidak