STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR
KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO
Mohammad Dimas Noor Syamsuddin¹, Evi Nur Cahya²,M Janu Ismoyo² ¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
²Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail: dimasnos21@gmail.com
ABSTRAK : Desa Sumber Anyar di kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu desa yang mengalami krisis air baku di mana warga hanya memanfaatkan air dari sumur dangkal saja yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau. Pada studi kali ini direncanakan jaringan perpipaan yang direncanakan dengan sistem gravitasi yang memanfaatkan mata air Baturemuk dengan debit sebesar 5,7 ltr/dtk. Jaringan pipa direncakan mulai dari sumber (broncaptering) menuju desa dengan pelayanan dusun Krajan Barat, Krajan timur, dusun Ranon, dan Timur Sawah 1 dengan tingkat pelayanan sebesar 61%. Dari hasil perencanaan dan analisis hidrolika didapatkan dimensi broncaptering sebesar 3 x 2,5 x 2,75 m dan analisis hidrolika dengan hasil kecepatan 0,04 – 0,78 m/dtk , kehilangan tinggi tekan 0,280 – 12,912 m/km, tekanan 0,58-6,25 atm. Untuk instalasi jaringan pipa ini didapat rencana anggaran biaya sebesar Rp.285.287.792,09. Hasil analisa ekonomi pada saat B=C, didapatkan harga air minimum sebesar Rp. 872,35-/m³ dengan payback periode Selama 8,82 tahun, dan dengan analisa harga air sebesar 1.100-/m³ didapatkan B/C = 1,26 , B-C = 12.713.961,85/tahun, IRR 11,439% , dan Payback Periode selama 6,23 tahun.
Kata kunci: Perencanaan Jaringan Pipa, Analisa Ekonomi.
ABSTRACT :Sumber Anyar Village in Mlandingan sub-district of Situbondo Regency is one of the villages experiencing raw water crisis where the people only use water from shallow wells that experience drought during the dry season. In this study, the pipeline networks are planned with a gravity system that utilizes Baturemuk springs with a discharge of 5,7ltr / sec. The pipeline is planned starting from the source (broncaptering) to the village with the service of Krajan Barat hamlet, Krajan Timur hamlet, Ranon hamlet and Timur Sawah 1 hamlet with service level of 61%. From result of planning and analysis of hydraulics, we have broncaptering dimension of 3 x 2,5 x 2,75 m and hydraulic analysis with result of the velocity 0,04 - 0,78 m / s, headloss gradient 0,280 - 12,912 m / km, pressure 0,58-6,25 atm. The budget plan is Rp.285.287.792,09. The economic analysis from the pipeline instalation network at time B = C got minimum price of water equal to Rp. 872,35- / m³ with Payback Period For 8.82 years, and with a water price analysis of 1,100- / m³ obtained from B / C = 1.26, B-C = 12.713.961,85 / year, IRR 11.439%, and Payback Period for 6,23 years.
Keywords: Pipeline Instalation Networks, Economic Analysis.
1. PENDAHULUAN
Krisis air bersi menjadi sebuah problem yang terus meningkat di sebagian wilayah indonesia. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di indonesia yang berkembang pesat sehingga kebutuhan air
juga semakin meningkat. namun ketersediaan air baku tidak sebanding dengan hal tersebut.
lebih terdapat enam Kecamatan di Situbondo yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau. Pada Desa Sumber Anyar sendiri sebetulnya memilliki potensi mata air yang debitnya ada sepanjang tahun, Diketahui dari daerah tersebut terdapat beberapa area yang mempunyai mata air tetapi mempunyai kesulitan akses menuju daerah pelayanan. Oleh sebab itu desa Sumber Anyar tergolong desa yang langkah akan air bersih
Adapun rencana pembuatan sistem utilitas air baku salah satunya berasal dari sumber watu remuk yang berada di desa Sumber Anyar Kecamatan Mlandingan di Kabupaten Situbondo. Adapun alasan menggunakan sumber watu remuk karena debit cukup besar dan aliran dasar ada sepanjang tahun.
Tujuan dilakukan studi ini adalah Menghitung kebutuhan air penduduk sampai dengan tahun 2030 , Menghitung kondisi hidrolis sistem jaringan air bersih, menghitung besarnya Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada tahap perencanaan, dan menghitung analisa ekonomi untuk jaringan air bersih di Desa SumberAnyar
2. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1. Peta Batas Administrasi Desa Sumber Anyar Kecamatan Mlandingan
Desa Sumber Anyar merupakan salah satu wilayah desa yang berada di Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Desa Sumber Anyar berjarak kurang lebih 5 km dari ibukota Kecamatan Mlandingan dengan luas wilayah 3,87 km2 dengan
ketinggian antara 50 – 650 m dpl dengan topografi berbukit. Untuk gambar mengenai letak wilayah batas desa Sumber Anyar dapat dilihat pada gambar 3.1. untuk skema perencanaan instalasi jaringan pipa dapat dilihat pada gambar 1
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka diperlukan suatu langkah pengerjaan secara sistematis. Adapun langkah-langkah pengerjaan studi sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data berupa hidrometri, topografi dan jumlah penduduk. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari PT.Bina Buana Raya dan Situbondo Dalam Angka.
2. Berdasarkan data jumlah penduduk dapat menghitung proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan Metode Aritmatik, Eksponensial serta Geometrik, setelah itu dilakukan analisa korelasi untuk menentukaan metode yang dipakai.
3. Menghitung besarnya kebutuhan air baku berdasarkan proyeksi penduduk. 4. Merencanakan bangunan utama
(Broncaptering), jaringan transmisi penyediaan air bersih, dan jaringan distribusi air bersih.
5. Melakukan simulasi jaringan perpipaan dengan program watercad v8i.
6. Menghitung total biaya pembangunan. 7. Menghitung biaya tahunan dalam hal
ini adalah biaya operasional dan pemeliharaan meliputi biaya teknisi, biaya administrasi, biaya mekanik dan biaya pemeliharaan itu sendiri.
8. Menghitung analisa manfaat dan biaya dari kebutuhan air bersih
9. Setelah mengetahui besarnya manfaat dan biaya, selanjutnya dilakukan analisa ekonomi yaitu BCR, IRR, NPV, Analisa Sensitivitas dan Analisa Payback Period.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk dihitung menggunakan tiga metode yaitu aritmatik, geometrik dan eksponensial. Kemudian dari ketiga metode tersebut dipilih salah satu berdasarkan koefien korelasi mendekati +1 atau -1. Untuk perhitungan koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Perhitungan Koefisien Korelasi
Desa Metode Proyeksi
Geometrik Aritmatik Eksponensial Sumber
anyar 0,918985 0,914681 0,918999
Tabel 2. Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial
No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 2016 3140
Dari ketiga metode tersebut dipilih salah satu berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang mendekati +1 atau -1 yaitu metode Eksponensial. Perhitungan proyeksi penduduk dengan metode eksponensial sampai dengan tahun 2030 dapat dilihat pada tabel 2. Perhitungan Kebutuhan Air bersih
Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan sampai tahun 2030. Berikut ini adalah perhitungan kebutuhan air bersih
yang dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Kebutuan air Desa Sumber Anyar
No Tahun Uraian Debit (ltr/dtk)
1
2030
Debit Rata-Rata 2,102 2 Debit Maksimum 2,417 3 Debit Jam Puncak 3,279
Analisa Perencanaan Jaringan Air Bersih Menggunakan WaterCAD V8i
Dalam analisanya maka direncanakan dengan tingat pelayanan 61% meliputi 4 dusun yang berada di Desa Sumber Anyar. Jaringan perpipaan direncanakan dengan sistem gravitasi dengan sebuah broncaptering dan tanpa tandon. Untuk detail rencana jaringan pipa Desa Sumber Anyar dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini
Tabel 4. Perencanaan Jaringan Pipa
No Rencana Perencanaan Jaringan Perpipaan Desa Sumber Anyar
1 61% penduduk terlayani
2 3.752
Hasil Running WaterCAD V8i
Gambar 2 Hasil Running WaterCAD v8i
Evaluasi Kondisi Aliran Pada Pipa
Hasil dari simulasi menggunakan program WaterCAD v8i dapat diuraikan pada tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Kondisi Hidrolis Pipa
Keterangan
I Kondisi Hidrolis Jaringan Air Bersih
1 Kecepatan
Tertinggi = 0,78 m/detik pada pukul 07.00 Terendah = 0,04 m/detik pada pukul 00.00 2 Headloss Gradient
Tertinggi = 12,91 m/km pada pukul 07.00 Terendah = 0,28 m/km pada pukul 00.00 3 Tekanan
Tertinggi = 6,52 atm pada pukul 07.00 Terendah = 0,58 atm pada pukul 00.00
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan harga pekerjaan mengacu pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) PU Ciptakarya tahun 2013. Untuk hasil perhitungan rencana anggaran biaya untuk jaringan pipa dan instalasinya dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Rekapitulasi RAB Jaringan Perpipaan
No Uraian Kegiatan Total Harga
(Rp)
1 Pengadaan Pipa &
Aksesoris Pipa 237.070.152,96
2 Pekerjaan
Broncaptering 22.282.385,31
Total 259.352.792,02
Analisa Ekonomi Analisa Biaya
Analisa Biaya Terdiri dari 2 macam yaitu biaya langsung dan biaya tak
langsung. biaya tak langsung terdiri dari (Kodoatie,1995 :72) :
- Engineering (5 % dari biaya langsung) - Administrasi (2,5 % biaya langsung) - Tak Terduga (5% dari biaya langsung) Tabel 7. Biaya Proyek
No Uraian Kegiatan Total Harga (Rp) 1 Biaya langsung 259.352.538,26
2
Biaya (2,5%)
Administrasi 6.483.813,46
3
Biaya Konsultan
Pengawas (5%) 12.967.626,91
4
Biaya Tak
Terduga (5%) 12.967.626,91
Total + PPN 10% 320.948.766,10
Dari harga total konstruksi selanjutnya akan dicari nilai biaya modal tahunan dengan tingkat suku bunga bi tahun 2016 sebesar 6,5%. Dari hasil perhitungan maka didapatkan biaya modal tahunan sebesar Rp. 36.402.811,42 ( Tiga Puluh Enam Juta Empat Ratus Dua Ribu Delapan Ratus Sebelas Rupiah ).
B. Biaya Tahunan
Tabel 9. Biaya Total Rencana
Tahun Biaya Modal Biaya O&P Biaya Total 2016 36.402.811,42 - 36.402.811,42 2017 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2018 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2019 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2020 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2021 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2022 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2023 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2024 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2025 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2026 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2027 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2028 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2029 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2030 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 2031 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42 C. Benefit Cost Ratio ( B/C)
Suku Bunga pada studi ini sebesar 6,5% dengan usia guna proyek 15 tahun.
Dari perhitungan kebutuhan air sampai dengan tahun 2030 maka didapatkan total kebutuhan air sebesar 66.283.960 m³/tahun. Dengan nilai harga jual air sebesar Rp.
1.100,-/m3 maka didapatkan total manfaat penjualan air pertahun sebesar Rp. 72.912.355,81/tahun.
Untuk perhitungan biaya (cost) didapat dari biaya modal ditambah dengan biaya operasi dan oemeliharaan sehingga total biaya sebesar Rp. 57.822.811,42/tahun.
Setelah didapatkan nilai manfaat biaya, maka dapat dicari nilai rasio manfaat biaya yang merupakan salah satu faktor kelayakan ekonomi .
Komponen biaya (cost)
Total Biaya Tahunan = Rp. 57.822.811,42
Sehingga:
B/C =
Total manfaat / Total biaya tahunan = Rp. 72.912.355,81/ Rp. 57.822.811,42 = 1,26
Karena BCR > 1, maka dapat dikatakan bahwa proyek ini layak secara ekonomi.
D. Net Present Value (NPV)
Perhitungan B-C proyek rencana untuk tingkat suku bunga 6,5 % adalah sebagai berikut:
Annual Benefit (B) = Rp. 72.912.355,81/tahun
Annual Cost (C) = Rp. 60.198.393,95/tahun
B-C = Rp. 12.713.961,85/tahun
Rincian perhitungan Net Benefit dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 10. Perhitungan Net Benefit
Suku Bunga Manfaat Nilai Tahunan (B) Nilai Biaya Tahunan (C ) B-C
Rp Rp
6,0%
72.912.355,81 57.133.894,90 15.778.460,91 6,5%
72.912.355,81 60.198.393,95 12.713.961,85 7,0%
72.912.355,81 60.373.551,74 12.538.804,06 8,0%
72.912.355,81 63.707.567,52 9.204.788,28 9,0%
72.912.355,81 67.174.456,10 5.737.899,71 10%
72.912.355,81 71.128.544,89 1.783.810,91 11%
72.912.355,81 75.195.607,66 (2.283.251,85) 12%
72.912.355,81 80.583.053,65 (7.670.697,84) 13% 72.912.355,81 83.143.615,00 (10.231.259,19) 14%
72.912.355,81 88.177.343,35 (15.264.987,54)
E. Internal Rate of Return (IRR)
IRR = P1-C1 X (P2-P1/C2-C1) (1.783.810,91 – (-2.283.251,85) = 10,439 %
F. Analisa Periode Pengembalian (Payback Period)
K(PBP) = Investasi / Annual Benefit K(PBP) =
G. Analisa Sensitivitas dan Harga Air
Analisa sensvitas digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan proyek pada saat berbagai kondisi ekonomi, rekapitulasi hasil analisa sensivitas dapat dilihat pada tabel 11 dibawah ini :
Tabel 11. Rekapitulasi Analisa Sensivitas
Kondisi B/C B-C IRR (%) kondisi yaitu pada saat nilai B=C dan B/C >1. Untuk harga air pada saa B=C didapatkan harga air sebesar Rp. 873,35-/m3. Sedangkan pada saat B/C > 1 didapatkan harga air sebesar 1.100-/m3.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebutuhan air pada Desa Sumber Anyar pada tahun 2030 sebesar 2,102 ltr/dtk untuk kebutuhan rata-rata. Kebutuhan maksimum 2,417 ltr/dtk, dan kebutuhan jam puncak sebesar 3,279 ltr/dtk
2. Desain jaringan perpipaan direncanakan dengan menggunakan sistem gravitasi dengan dimensi broncaptering 3m x 2,5m x 2,75m, dan jaringan pipa direncanakan sepanjang 3,101 km dengan menggunakan pipa Galvanis Iron dan PVC. Kondisi hidrolis pada pipa dianalisa dengan menggunakan sofware WaterCAD v8i dengan hasil kecepatan sebesar 0,04 m/s – 0,78 m/s, Headloss Gradient : 0, 280 m/km – 12,912 m/km , dan tekanan sebesar 0,58 atm – 6,52 atm. 3. Rencana Anggaran Biaya didapatkan
sebear Rp. 285.287.792,09,00
4. Analisa ekonomi dengan tingkat suku bunga sebesar 6,5% pada saat B=C
didapatkan nilai haga air sebesar Rp. 872,35-/m3 dan manfaat sebesar Rp. 57.822.811,42/tahun, dan Payback Periode 8,82 tahun. Sedangkan analisa ekonomi pada saat nilai harga air sebesar Rp 1.100-/m3 nilai B/C sebesar 1,26 dengan manfaat Rp. 72.912.355,81/tahun, B-C = Rp. 12.713.8=961,85/tahun, IRR sebesar 11,439% dan Payback Periode 6,23 tahun.
Saran
1. Berdasarkan rencana anggaran biaya dan analisa harga air, dapat dijadikan dasar sebegai pengambilan keputusan dalam diterapkanya iuran pembayaran harga air pada HIPPAM Desa Sumber Anyar.
2. Perlu adanya kesadaran penduduk akan penggunaan air yang baik dan memastikan pemasangan water meter untuk mengontrol tiap pengambilan air 3. Perlu dibentuk sebuah badan HIPPAM
dari desa sendiri untuk merawat serta menjaga jaringan perpipaan.
4. Diperlukan peranan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam kawasan disekitar sumber mata air.
5. Masyarakat harus bergotong royong untuk pembangunan , pengoperasian, serta merawat jaringan air bersih yang ada
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada penduduk Desa Sumber Anyar yang telah membantu dalam proses pengumpulan data primer maupun sekunder sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Penyelenggaraan Pengembangan SPAM. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. Anonim. 2013. Analisis Harga Satuan
Departemen Pekerjaan Umum. 1994. Pedoman Kebijakan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. Giatman, M. 2006. Ekonomi
Teknik.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Linsey, RK dan Franzini, JB. 1996.Teknik Sumber Daya Air jilid I. Jakarta : Erlangga
Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi Penduduk. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran Tertutup. Malang: Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Rispiningtati.2008. Ekonomi Teknik . Malang: Tirta Media
Triatmodjo, Bambang. 1996. Hidraulika II. Yogyakarta : Beta Offset.
Suyanto, Adhi. 2001. Ekonomi Teknik Proyek Sumberdaya Air. Jakarta : Masyarakat Hidrologi Indonesia Rispiningtati.2008. Ekonomi Teknik .