• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMS Short Message Service Sebagai Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMS Short Message Service Sebagai Sistem"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SMS (Short Message Service) Sebagai Sistem Pemantau Keamanan Ruang

Berbasis Mikrokonroler Atmega 8535

Virgieovilia Averinzha F. E

115060900111012@ub.ac.id

Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK)

Universitas Brawijaya – Indonesia

Jl. Veteran Malang – Indonesia

Keamanan merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Semakin lama tingkat kriminalitas di Indonesia semakin tinggi. Sistem keamanan dalam penjagaan

gedung umumnya masih menggunakan kunci, menempatkan tenaga keamanan dan pengawasan menggunakan CCTV. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah

sistem yang dapat memantau keadaan dalam ruangan dari jarak jauh dengan memanfaatkan sensor PIR, mikrokontroler ATMega 8535 dan kamera yang akan mendeteksi keberadaan orang di suatu tempat dan akan mengirimkan pemberitahuan

dengan cepat ke handphone penjaga melalui modul GSM.

Kata kunci : PIR, mikrokontroler ATMega 8535, kamera, modul GSM, CCTV.

Security is important in social life. Crime rate in Indonesia is increasing. Crime could threaten anywhere, both on the streets and inside the building. Security system in the maintenance of buildings still use the key, put energy security and surveillance using

CCTV. This study aims to design a system that can monitor the state of the room remotely by using PIR sensor, microcontroller ATMega 8535 and camera will detect the

presence of people in one place and will send a notification quickly to the mobile guard using GSM module.

Keywords : PIR, microcontroller ATMega 8535, camera, modul GSM, CCTV.

1. Latar Belakang

Di jaman yang serba canggih ini, manusia sangat menginginkan suasana yang nyaman dan aman dalam berbagai keadaan, misalnya ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, pasti akan

(2)

atau jika ada objek yang tidak seharusnya ada di dalam ruangan.

Tenaga manusia sangat terbatas untuk menjalankan sistem keamanan yang maksimal. Seringkali keamanan para penjaga justru terancam ketika melaksanakan tugas. Maka dibuat sistem keamanan gedung untuk mengurangi tingkat kejahatan didalam gedung dan agar pemiliknya dapat mengetahui dan mendeteksi kondisi gedungnya melalui komputer.

Berdasar pemikiran-pemikiran di atas maka muncul ide membuat sistem pengendali ruang dengan memanfaatkan sensor sebagai perangkat utama. Sistem keamanan akan dibuat lebih efisien tanpa menhilangkan tugas dari para penjaga sehingga masih diperlukan komponen-komponen lain yang saling berkesinambungan untuk menghasilkan sebuah sistem yang handal. Jika sistem ini mendeteksi adanya unsur tindak kejahatan maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa sebuah pesan singkat atau Short Message Service (SMS) yang akan dikirimkan ke nomor telepon seluler (handphone) sehingga kita dapat mengetahui keadaan yang terjadi di sekitar ruangan tersebut.

Tujuan dari perancangan sistem dalam judul “SMS (Short Message Service) Sebagai Sistem Pemantau Keamanan Ruang Berbasis Mikrokonroler ATMega 8535” adalah :

(3)

sensor gerak, kemudian sensor gerak mengirimkan sinyal analog ke arduino dan arduino memproses data yang dilanjutkan mengirimkan arus listrik melalui serial port ke komputer kemudian komputer menyalakan webcam untuk merekam gambar dan juga menyalakan buzzer, dan hasil rekaman di kirim ke komputer dan disimpan di hardisk. [1]

Penelitian lain yang berkaitan dengan security sistem degan memanfaatkan sensor PIR adalah penelitian yang berjudul “Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler AT89S52”. Dalam penelitian tersebut menggunakan perangkat yaitu Mikrokotroler AT89S52, sensor PIR, motor stepper, buzzer, RS232. Sensor akan berlogika high pada keluaran jika mendeteksi adanya manusia dan jika tidak maka sensor akan berlogika low pada keluarannya. Motor stepper akan bergerak terus sebelum mendapat perintah dari mikrokontroler. Jika PIR mendeteksi adanya manusia, secara otomatis akan mengirim sinyal high ke mikrokontroller kemudian Mikrokontroler akan memproses untuk mengirim perintah buzzer untuk selanjutnya mengirim pesan ke telepon seluler pemilik.[2]

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, perangkat yang sama-sama digunakan adalah sensor infrared dan mikrokontroler sebagai pengolah data. Hal ini menjadikan sensor Infrared menjadi perangkat yang tepat digunakan dalam merancang sebuah sistem keamanan yang inovatif dan akurat. Pada prinsipnya, perancangan “SMS (Short Message Service) Sebagai Sistem Pemantau Keamanan Ruang Berbasis Mikrokonroler ATMega 8535” merupakan sistem keamanan yang terdiri dari Mikrokontroler jenis AVR yaitu ATMega 8535 sebagai pengolah data, sensor (Passive Infrared Receiver), Modul Wavecom GSM, CCTV dan komputer sebagai media pemantau hasil pantauan CCTV.

3. Kajian Pustaka

(4)

Pemantau Keamanan Ruang Berbasis Mikrokonroler ATMega 8535” menggunakan beberapa elemen, antara lain:

3.1 Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemenya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut Single Chip Microcomputer. Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Mikrokontroler AVR ATMega8535 memiliki fitur sebagai berikut:

a. System mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

b. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM sebesar 512 byte.

c. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 saluran.

d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. e. Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Konfigurasi PIN pada mikrokontroler ATMega 8535 adalah sebagai berikut:

- VCC (power supply) - GND (ground) - RESET (Reset input) - XTAL1 (Input Oscillator)

- XTAL2 (Output Oscillator) AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A dan A/D Konverter

- AREF adalah pin referensi analog untuk A/D konverter.

- Port A (PA7..PA0) - Port B (PB7..PB0) - Port C (PC7..PC0) - Port D (PD7..PD0)

Gambar 1. Konfigurasi PIN Mikrokontroller ATMega 8535

3.2 Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)

(5)

suatu objek dalam cakupan tertentu. Berbeda dengan sensor biasa yang menggunakan modul transmitter unutk memancarkan gelombang tersebut, sensor Passive Infrared Receiver hanya terdiri dari 1 modul penerima saja.

Sensor PIR akan bekerja dengan mendeteksi radiasi infra merah yang terjadi ketika ada pergerakan manusia yang memiliki temperatur berbeda dengan lingkungan sekitarnya sampai dengan jarak 8 meter. Sensor PIR yang digunakan disini adalah PIR KC7783R. PIR KC7783R merupakan sensor infrared yang menjadi perangkat keras utama dari sistem ini. Sensor infrared ini merupakan jenis sensor yang menghasilkan output digital. PIR KC7783R merupakan sensor pendeteksi yang berfungsi normal pada tegangan 4,7 – 12 volt DC dan akan mengeluarkan output dengan level high antara 4,9-6 volt. [3]

3.3 Modul GSM

Modul GSM adalah sebuah perangkat yang menawarkan layanan transit SMS, mentransformasikan pesan ke jaringan selular dari media lain, atau sebaliknya, sehingga memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS dengan atau

tanpa menggunakan ponsel. Sebagaimana penjelasan diatas, modul GSM dapat terhubung ke media lain seperti perangkat SMS dan server milik Content Provider melalui link IP untuk memproses suatu layanan SMS.

Dalam perancangan “SMS (Short Message Service) Sebagai Sistem Pemantau Keamanan Ruang Berbasis Mikrokonroler ATMega 8535” menggunakan modul GSM SIM300.

3.4 CodeVision AVR C Compiler Pengujian sistem membutuhkan program untuk mengolah dan mengirim data pada mikrokontroler. Data dari mikrokontroler ATMega 8535 akan dikirim menuju computer menggunakan komunikasi serial. Software yang digunakan dalam pembuatan program adalah CodeVision AVR dengan menggunakan bahasa C.

4. Metode Penelitian

(6)

dilakuan dalam analisis dari sistem yang dirancang.

4.1 Studi Literatur

Studi literatur bertujuan untuk mencari dasar-dasar teori yang dapat dijadikan bahan referensi dalam merancang sistem. Berbagai artikel maupun penelitian yang berkaitan dengan perancangan sistem dianalisis agar dapat menciptakan sistem yang handal.

4.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan akan mengidentifikasi perangkat-perangkat yang akan digunakan dalam membangun dan mengimplementasikan sistem. Perangkat yang digunakan harus sesuai dengan peran yang akan dijalankan dalam kerja sistem sehingga dapat mempermudah dalam perancangan.

4.3 Perancangan Sistem dalam Bentuk Diaram Blok

Perangkat-perangkat yang digunakan dalam perancangan sistem memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Perancangan alat dapat digambarkan dalam blok-blok agar semua perangkat terhubung satu-sama lain sesuai

perannya sehingga aliran proses dapat terlihat dengan jelas. Melalui diagram blok dapat dimulai dengan menetukan komponen apa saja yang akan digunakan dalam perancangan “SMS (Short Message Service) Sebagai Sistem Pemantau Keamanan Ruang Berbasis Mikrokonroler ATMega 8535”.

Gambar 2. Diagram Blok Rancangan Sistem Keamanan Ruang

4.4 Perancangan Perangkat Keras

(7)

4.5 Menggabungkan blok yang dirancang menjadi satu sistem secara keseluruhan.

Perangkat-perangkat yang telah digambarkan dalam blok-blok sistem akan digabungkan sesuai urutan proses yang dibutuhkan dalam membangun sistem agar tercipta sebuah sistem yang dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan perancangan.

REFERENSI

[1] Lestari Jati, dan Gata Grace,.2011. Webcam Monitoring Ruangan Menggunakan Sensor Gerak PIR, Vol. 8, No. 2.

[2] Gifson, Albert.,2009, Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokon troller AT9S52, Vol. 7, No.3, Telkomnika, 2009.

Gambar

Gambar 2. Diagram Blok Rancangan

Referensi

Dokumen terkait

Pembiayaan pertama kali pelaksanaan pemilihan Bupati dan/atau Wakil Bupati Malaka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Dibahas juga berbagai aspek perencanaan energi menggunakan Model MARKAL yang meliputi struktur model, penggunaan perangkat lunak GAMS (General Algebraic Modeling System),

Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya,

Kesimpulan : Ho Ditolak, artinya ada perbedaan pada waktu menit 1 ke menit 0 antara bahan cetak Aroma Fine Plus dengan Cavex CA37 terhadap perubahan berat hasil cetakan bahan

Para pemegang obligasi mempunyai opsi untuk mengkonversi hutang tersebut dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif

Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan  pemanasan dan tanpa

Sehubungan dengan surat pengunduran diri Bapak Sudirman Said selaku Wakil Presiden Direktur tertanggal 4 Juni 2014 dan surat pengunduran diri Bapak Albert Steven

segregasi pada lempeng benua dengan dapur magma dalam (A) Busur magmatik: lempeng benua dengan dapur magma tengah (B) Busur kepulauan dan busur magmatik dangkal MOR