Bab I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hampir semua air laut termasuk air laut di Pantai Karpyak dan Pantai Pangandaran merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari tentu tidak asing lagi dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam beriodium.
Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa. Karena asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam maupun basa. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam NaCl saja.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan garam NaCl?
2) Apa yang dimaksud dengan konsentrasi garam NaCl?
3) Bagaimana cara mengetahui konsentrasi garam NaCl dari air laut Pantai Karapyak dan Pangandaran?
3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1) Memberikan penjelasan mengenai garam NaCl. 2) Memberikan penjelasan mengenai penge.
Bab II. ISI dan PEMBAHASAN
1. Garam NaCl
a. Pengertian Garam NaCl
Garam NaCl atau yang biasa disebut Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.
b. Proses Terbentuknya Garam NaCl
Berdasarkan teori : Zat-zat garam tersebut berasal dari dalam dasar laut melalui proses outgassing, yakni rembesan dari kulit bumi di dasar laut yang berbentuk gas ke permukaan dasar laut. Bersama gas-gas ini, terlarut pula hasil kikisan kerak bumi dan bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua dalam perbandingan yang tetap sehingga terbentuk garam di laut.
Berdasarkan reaksi kimia : Pembentukan garam NaCl dapat berlangsung antara larutan Natrium hidroksida dengan larutan asam klorida. Senyawa NaOH tergolong basa kuat dan HCl asam kuat, maka garam yang terbentuk yaitu NaCl bersifat netral.
NaOH(aq)+HCl(aq)→ NaCl(aq)H2O(aq)
2. Pengertian Konsentrasi Garam NaCl
Konsentrasi garam NaCl atau kadar garam NaCl (salinitas) yaitu banyak sedikitnya kadar garam yang terdapat dalam 1 liter air laut. Rata-rata kadar garam air laut 3,5% artinya tiap 1 liter air laut mengandung garam 3,5 gram. Kadar garam normal umumnya 3,5%.
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida.
Faktor – faktor yang mempengaruhi salinitas
1. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
3. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
3. Menghitung Konsentrasi Garam NaCl (Salinitas)
Ada berbagai cara menentukan salinitas, baik secara kimia maupun fisika. Secara kimia untuk menentukan nilai salinitas dilakukan dengan cara menghitung jumlah kadar klorida dalam sample air laut. Hal ini dilakukan karena sangat susah untuk menentukan salinitas senyawa terlarut secara keseluruhan. Oleh sebab itu hanya dilakukan peninjauan pada komponen terbesar yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.
Dalam percobaan yang dilakukan selama Praktek Uji Kopetensi Lapangan (PUKL) pada tanggal 23-24 Febuari 2015, akan ditentukan salinitas dalam sample air laut Pantai Karapyak dan Pantai Pangandaran.
a. Alat dan Bahan
No Jenis Alat/Bahan Jumlah/
Satuan Gambar Alat/Bahan
1. Gelas ukur 10 ml 1 buah
2. Tabung Ukur 1 buah
3. Cawan porselin 1 buah
4. Neraca digital 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah
7. Kasa I buah
8. Penjepit kayu 1 buah
9. Corong 1 buah
b. Prosedur Kerja
1) Diambil 10 ml air laut Pantai Karapyak dan Pantai Pangandaran dengan gelas ukur. 2) Pasangkanlah Radas atau seperti pada gambar dibawah ini.
1. Cawan porselin 2. Kasa
3. Kaki tiga
4. Pembakar spiritus
3) Ditimbang berat basah cawan (sebelum dipanaskan) dengan timbangan digital. Kemudian dicatat massanya.
4) Dipanaskan cawan diatas kasa kaki tiga sampai ±5 menit, kemudian ditimbang kembali berat kering cawan ( setelah dipanaskan). Catat kembali massanya.
5) Dipindahkan sample air laut sebanyak 10 ml kedalam tabung ukur dengan disaring terlebih dahulu menggunakan corong yang dilapisi oleh kasa.
6) Setelah didapatkan air laut yang disaring, kemudian tuangkan kedalam cawan. 7) Dipanaskan cawan dan air laut diatas kasa kaki tiga.
8) Hentikan pemanasan jika kristal-kristal garam terbentuk.
c. Table Perbandingan Cawan Porselin No
. Massa Cawan (gram) Basah Kering
Kering & Kristal garam 1. Percobaan I di Pantai
Karapyak 14.00 12.10 12.15
2. Percobaan II di Pantai
Pangandaran 14.30 14.15 14.25
d. Perhitungan
a) Massa Kristal Garam NaCl
Massa cawankering∧kristal garam−Massa cawan kering=Z gr
Percobaan I 12.15gr−12.10gr=0.05gr
Percobaan II 14.25gr−14.15gr=0.1gr
b) Salinitas Garam NaCl (Gr/Liter)
Massa kristal garam
Massaair laut × densitas ×100 %
Hasil Densitas (d) diambil dari hasil penelitian kelompok fisika di kelas X MIPA 3.
Percobaan I
Dik : massa Kristal garam = 0.05 gr massa air laut = 10 ml
densitas = 1.05 gr/cm3 = 1.05 gr ml -Dit : salinitas Garam NaCl di Pantai Karapyak? Jwb :
Jadi, salinitas Garam NaCl di Pantai Karapyak adalah sebesar 0.48%.
Percobaan II
densitas = 0.92 gr/cm3 = 0.92 gr ml
-Dit : salinitas Garam NaCl di Pantai Pangandaran? Jwb :
Jadi, salinitas Garam NaCl di Pantai Karapyak adalah sebesar 1.08%.
c) Molarias Air Laut
Jadi, molaritas air laut Pantai Karapyak adalah sebesar 0.08 M
Percobaan II
0.1gr
58.5gr mol−¿×1000
10ml=100585=0.17M¿
Jadi, molaritas air laut Pantai Panngandaran adalah sebesar 0.17 M
e. Tabel Hasil Percobaan 1. Percobaan I di Pantai
Karapyak 0.05 gr 0.48% 0.08 M
2. Percobaan II di Pantai
Pangandaran 0.1 gr 1.08% 0.17 M
Bab III. PENUTUP 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, ternyata salinitas dan molaritas air laut Pantai Karapyak lebih rendah dibandingnkan dengan air laut Pantai Pangandaran.
2. Saran