• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERIMAN DAN PERCAYA SEKALIPUN KENYATAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERIMAN DAN PERCAYA SEKALIPUN KENYATAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BERIMAN DAN PERCAYA SEKALIPUN KENYATAAN TIDAK SEPERTI APA YANG DIHARAPKAN

Sebuah kesaksian kisah nyata dari Keluarga Kristen sederhana.

Dalam dewasa ini banyak orang percaya (Kristen) menghadapi suatu persoalan dimana iman dan kepercayaan mereka diuji pada saat apa yang mereka percaya dan imani itu tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan, tidak jarang orang percaya menjadi kecewa karena doa – doa mereka belum dijawab, harapan mereka belum sesuai dengan kenyataan yang ada, tidak jarang juga mereka berbalik meninggalkan kepercayaan mereka dan mencari jawaban dari sumber lain yang sepertinya menjawab dan menyelesaikan dari kebutuhan mereka. Maka timbul dalam benak penulis apakah hanya sebatas itu saja iman kepercayaan orang Kristen kepada Tuhan Yesus??

(2)

bisu dan tuli. Widodo berhasil di tangani dokter dan nyawanya dapat diselamatkan, namun dalam pertumbuhan secara fisik widodo bertumbuh normal, namun seperti yang dikatakan oleh dokter bisa saja lumpuh atau bisu dan tuli. Widodo mengalami kebisuan dan tuli sehingga dalam komunikasinya menggunakan bahasa tubuh, setelah widodo berumur 8 tahun ada tanda – tanda yang mencurigakan yang terjadi di dalam dirinya yaitu dia tiba – tiba seluruh tubuhnya kejang dan sangat kaku mulutnya mengluarkan buih, bola matanya berubah menjadi putih semua, hal tersebut terjadi berulang – ulang kali pada dirinya, durasi kejang yang dia alami berlangsung kurang lebih selama 10 menit. Setelah beberapaka kali hal tersebut terjadi kepada widodo orang tuanya membawanya ke Rumah Saikt Daerah yang ada di sana.

Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa dia mengalami penyakit epilepsy (ayan) yang menyiksa hidupnya. Rumah sakit daerah tidak sanggup untuk menangani penyakitnya tersebut dan menyarankan untuk membawanya kerumah sakit yang lebih lengkap lagi. Orang tuanya membawa mereka ke salah satu rumah sakit Swasta di Pekan Baru, dan langsung di tangani oleh dokter spesialis syaraf, dalam proses pengobatannya dokter memberikan pernyataan bahwa dalam lima tahun pengobatan maka widodo dapat disembuhkan. Widodo hidup dengan bergantung kepada obat karena jika dia tidak minum obat maka kejangnya akan kambuh dan itu dapat membahayakan nyawanya karena di umur seperti itu merupakan masa anak aktif bermain kemana dia suka, jika sewaktu –waktu kambuh maka bisa saja sewaktu – waktu juga nyawanya melayang.

(3)

permohonan kesembuhan terus di panjatkan kepada Tuhan namun hasil seperti itu, sekalipun usaha yang keras juga telah mereka lakukan banyak rumah sakit yang sudah didatangi dan biaya yang tidak sedikit telah dikeluarkan.

Selepas pemberhentian pengobatan tersebut dan penyakitnya semakin parah, orang tua widodo membawanyakerumah sakit kembali untuk di rawat inap, lalu pengobatan di ulangi kembali untuk memperoleh hasil yang maksimal. Rumah sakit dan peralatan medis sepertinya sudah tidak asing lagi menempel di tubuh widodo, obat menjadi makanan pokok baginya. Sama seperti lima tahun pertama yang sudah leewat walapun mengkonsumsi obat widodo tepa mengalami kejang, dalam tahun ke 4 di lima tahun ke 2 orang tua widodo tidak sanggup lagi dalam pembiayaannya pengobatannya, dan pengobatannya berhenti hanya beberapa bulan saja dan akhirnya penderitaan yang dia alami setelah pemberhentian pengobatan di lima tahun pertama dialami lagi oleh widodo dan ini lebih parah lagi, seakan – akan nyawa widodo tersebut akan tercabut dari raganya namun sepertinya masih ada sesuatu yang menahan, jadi dia hanya tersiksa kesakitan tubuhnya kejang – kejang dan tubuhnya kaku semua matanya menjadi putih semua. Orang tua widodo hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Tuhan bahkan keluarga – keluarga yang lain sudah memberikan saran supaya mengiklaskan saja widodo untuk dipanggil oleh Tuhan namun orang tuanya tetap percaya bahwa muzijat pasti akan terjadi di dalam diri widodo. Orang tua widodo membawanya ke rumah sakit kembali dan di tangani oleh dokter spesialis syaraf selain memang syarafnya mengalami gangguan ternyata terjadi beberapa komplikasi widodo mengalami infeksi paru – paru dan beberapa penyakit lainnya yang menyebabkan semakin parahnya keadaan dia.

Orang tua widodo hanya berharap kepada Tuhan dan hanya berdoa dan berdoa untuk memperoleh muzijat dari Tuhan, di saat perawatan widodo di rumah sakit berlahan – lahan dia mengalami pemulihan dan akhirnya dia bisa pulang ke rumah karena kondisinya mulai memebaik. Pengobatan rutin yang perbulan tetap di teruskan karena untuk menghindari hal – hal yang tidak di inginkan lagi.

(4)

bagian yang sering di pukuli adalah bagian kepala dan dada, melakukan perusakan kepada barang – barang yang ada dirumah melempari rumahnya dengan batu, sepertinya dia tidak menerima keadaan dirinya sendiri, dia memnjadi berani melawan orang tua, menyerang orang tuanya dan orang – orang yang tidak dia sukai. Tiada hari tanpa marah, waktu – waktunya dihabiskan untuk marah- marah/mengamuk saja, jika makanan tidak di dapur tidak enak dan suka maka dia akan mengamuk dan membuang makanan tersebut. seluruh permintaannya harus dituruti. Dia banyak melakukan hal – hal yang aneh, seperti dia pergibermain ketempat – tempat yang tidak lazim untuk dia datangi, jika ditanya dia dari mana dia jawab dengan menggunakan bahasa tubuh dia tidur di rumpunan pohon bambu dan dia ditanya dengan siapa dia menjawab dengan jawaban yang tidak masuk akal dan mistis. Sangat aneh semua yang dia lakukan. Maka orang tuanya berinisiatif untuk membawa ke ahli jiwa karena tindakannya sudah tidak masuk akal lagi. Setelah dibawa ke ahli jiwa namun dokter tidak menemukan kelainan jiwa di dalam dirinya. Dokter hanya memberikan obat penenang kepadanya. Jadi sepanjang hidupnya sepertinya kebahagiaan tidak ada di dalam kehidupannya, sampai tulisan ini ditulis keadaanya masih tetap sama, dia masih bisu, masih tuli, masih kejang-kejang, masih mengkonsumsi obat terus, masih mengalami steres yang mungkin di karena obat yang selalu dikonsumsi.

Lalu apakah Tuhan tutup mata dengan keadaan ini? Apakah Tuhan tidak mendengar doa – doa dari orang tua widodo? Mengapa hal ini dapat terjadi? Apakah Tuhan tidak perduli? Mungkin banyak diantara pembaca mengalami apa yang dialamikeluarga ini dan mungkin juga lebih parah dari apa yang mereka alami.

(5)

mengalami suatu penderitaan atau musibah yang terjadi dalam hidupnya. Namun, “Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. (Joh 9:3 ITB)

Tuhan mengizinkan penderitaan itu terjadi di dalam keluarga widodo, sepertinya keluarga tersebut tidak terlepas dari penderitaan, ya… semua orang dapat mengalaminya. namun tergantung bagaiman sikap dan respon dalam menghadapi penderitaan tersebut. kita renungkan pernyataan Yesus dalam Yohanes 9:3, Tuhan mengizinkan supaya pekerjaan – pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam keluarga widodo dan melalui permasalahan tersebut nama Tuhan dipermuliakan. jadi masyarakat disekitar hanya tau bahwa keluarga dari widodo tersebut selalu bahagia sekalipun mereka mengalami permasalahan yang begitu berat, namun saat di Tanya mengapa bisa seperti itu, keluarga ini menyatakan bahwa “jika kalau bukan kekuatan Tuhan Yesus yang menguatkan kami kami tidak akan pernah kuat, TUhan Yesus begitu mengasihi kami sekalipun begitu berat permasalahan yang kami hadapi namun Tuhan selalu bersama dengan kami saat kami percaya dan selalu berharap kepada Yesus karena tidak ada Tuhan yang seperti Tuhan kami ”, terbukti dari selama permasalahan itu terjadi maka pertolongan Tuhan selalu nyata dan ada – ada saja caranya, pekerjaan ayah dari widodo hanya seorang petani sawit yang pengahsilannya hanya cukup saja,namun saat mereka memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk perobatan widodo Tuhan selalu bukan jalan saja. Melalui permasalahan yang mereka hadapi mereka menjadi saksi untuk kemuliaaaan nama Yesus. Mereka menjadi saksi, dan mereka menjadi berkat secara tidak langsung mereka makan menjadi contoh nyata bahwa Tuhan yang disembah orang Kristen membedakan keluarga mereka dengan keluarga –keluarga yang tidak mengenal Yesus.

(6)

dinginkannya, berkat yang di dambakannya tidak sesuai dengan fakta APAKAH dia MASIH PERCAYA KEPADA TUHAN, KEPADA KUASANYA , KEPADA MUJIZATNYA?????

Ataukah dia akan berbalik dari kepercayaannya karena kekecewaan yang dia alami, karena kenyataan tidak sesuai dengan harapan?

Kita rubah pola pikir kita bahwa percaya karena kenyataan yang kita percaya itu sesuai dengan harapan kita itu merupakan percaya yang biasa – biasa saja, namun kita tetap pecaya disaat kenyataan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan kita tetap percaya itu percaya yang sesungguhnya. DASAR KITA UNTUK PERCAYA ITU BUKAN DI DASARI DENGAN KATA “KARENA” (karena saya melihat mujizat, karena harapan saya terwujud, karena, karena karena dan karena yang lain – lain), NAMUN DASAR KITA PERCAYA ITU DIDASARI DENGAN KATA “WALAUPUN” (walaupun Tuhan tidak menolong aku, walaupun doa ku belum dijawab, walaupun, walaupun dan walaupun) ITU PERCAYA DAN BERIMAN YANG SEJATI.

Referensi

Dokumen terkait

Altia Classic Automotive Manufacturing dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dapat di simpulkan bahwa rata-rata beban kerja karyawan pada bagian proses Extruder

Informasi penting dari karakterisasi menggunakan FTIR ini adalah untuk menentukan keberadaan suatu molekul, dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan molekul

- Pertimbangan dari propelan yang digunakan meliputi faktor ekonomi dan penyimpanan, faktor energetik, dan faktor yang berhubungan dengan penggunaan dalam motor roket,. -

Pengembangan Bisnis IT merupakan salah satu ajang kompetisi dalam IT CONVERT 2021 yang berfokus pada pengembangan model bisnis dengan produk TIK.. Dalam kategori ini,

Sesuai dengan potensi dan kendala sumberdaya lahan untuk pengembangan komoditas unggulan tanaman kakao di Pulau Sebatik, arahan pengelolaan lahan untuk meningkatkan

Sementara masyarakat yang setuju jika rencana kegiatan penambangan pasir bono ini dilakukan, banyak argumentasi yang muncul dari masyarakat akan dampak dari kegiatan

Apabila penyimpangan seperti tersebut di atas direspon masyarakat dalam bentuk melapor ke pemerintah (Dinas kehutanan) tetapi tidak memperoleh respon ulang dari Dinas Kehutanan