• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DAN SEJARAH PERSUASI KOMUNIKASI PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DAN SEJARAH PERSUASI KOMUNIKASI PE"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

DASAR

Persuasi adalah studi tentang perilaku dan bagaimana cara mengubahnya. Dari sisi lain persuasi juga dimanfaatkan untuk melakukan perubahan sosial. Beberapa aktivis buruh menggunakan ini untuk membantu menciptakan perubahan terhadap diskriminasi ras dan peran gender. Persuasi suatu saat juga bisa menarik rasa ingin tahu kita dan menolak kita. Kita dikagumkan oleh karisma yang beberapa orang memilikinya dan yang lainnya tidak. Kita banyak di kelilingi oleh godaan dan berbagai pengaruh, baik darisajian televisi, yang kebanyakan fiksi, maupun dunia nyata. Tidak sedikit kasus pembunuhan yang di sebabkan pengaruh tontonan televisi yang mengandung pesan persuasi yang tidak baik. Kekuatan dari persuasi, yaitu kemampuan untuk memikat dan berkerja secara diam-diam untuk membuat orang-orang di seluruh dunia kagum.

Persuasi merupakan hal yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.Saking banyaknya kita tidak bisa mengelak dari itu. Salah satu pengamat mencoba melakukan percobaan untuk menghitung langsung berapa banyak pesan persuasi yang ia dapatkan selama sehari dan dari sana ia dapatkan kurang lebih 500 persuasi yang ia dapatkan dari orang lain selama seharian.

Dalam dua dekade ini persuasi telah menjadi hingar bingar di sosial media. Bagaimana tidak, hal pertama yang cari ketika orang-orang ketika bangun tidur sekarang adalah smartphone. Berbagai aktifitas yang dilakukan kini tidak lepas dari smartphone dan internetnya. Sosial media seperti facebook, twitter, snapchat, blog yang sarat akan pesan persuasi online. Ketika di mall maupun kantor, kapanpun,dimanapun kita pasti akan menemukan persusasi di kehidupan kita.

Sejarah

(2)

Di Amerika Serikat, persuasi memainkan peran sangat besar dalam politik dan penjualan komersial, maka tidak aneh jika kampanye komunikasi seperti dijalankan salah satu media iklan di Amerika Serikat apple pie! Berhasil merubah kebiasaan sehat warga Amerika Serikat. Bukan pada tahun 1970 atau 1870. Tetapi pada tahun 1820. Reformasi abad 19 menunjukan perhatiannya terhadap peningkatan pesta minuman keras dan mendorongnya pada kampanye pantang alkohol atau menolak alkohol. Beberapa tahun kemudian, beberapaaktivismelakukangayahidupbersihuntukmempersuasiwargaamerika untuk berhenti menggunakan tembakau, sebagai usaha gantinya merekam empersuasi orang untuk lebih banyak berolah raga dan mulai mengadopsi diet vegetarian.

Seperti pepatah prancis yang diartikan ke dalam bahasa inggris sebagai “the more things change, the more they remain same”. Meski banyak kesamaan, tentu saja ada perbedaan yang penting antara era persuasi saat ini dengan yang sudah lalu. Setiap zaman mempunyai karakternya, rasa dan ritmenya masing-masing. Persuasi kontemporer berbeda dengan yang ada di masa lalu dalam beberapa hal.

Jumlah dan jangkauan komunikasi persuasi yang telah tumbuh secara ekponensial Iklan online, pengumunan pelayan publik, iklan politik negatif, dan berbagai hambatan dari pemasar telepon karena iklan adalah beberapa indikator yang menonjol pada tren masa kini. Beberapa abad lalu kita masih bisa melewati hari dengan sedikit terkena paparan pesan persuasif. Namun hal ini tidak bertahan lama karena pada masa kini, pesan tersebut sudah banyak bertrasformasi ke dalam berbagai channel yang lebih variatif.

Persuasi melebarkan sayapnya dengan baik di Amerika Serikat, lalu tersebar keberbagai negara dan jaringan komunitas membawanya pada pemasaran media seluruh dunia dan menyesuaikan dengan tren olahraga selebritris saat ini.Contohnya ketika murid sekolah dari amerika berkunjung ke china dan berdiskusi dengan anak-anak Tibet, anak itu bertanya “apa yang dilakukan Michel Jordan saat ini?” Hal ini membuktikan paparan pesan persuasi sudah tersebar secara global, hingga masyarakat dari suatu negara bisa tahu tentang sesuatu yang ada di negara lain.

Pesan persuasi lebih cepat dari sebelumnya

(3)

Teks, tweet, dan postingan pendek telah menjadi tanda bahwa persuasi kontemporer kini begitu instan, karakter postingan di buat singkat agar infomasi cepat tersampai. Mengingat saat kasus polisi yang membunuh warga afrika saja tweet tentang kejadian itu tersebar luas dengan cepat. Hastag sekarang menjadi terkenal. Sederhananya akibat kejadian itu, isu ketidakadilan/diskriminasi ras kembali diangkat dan tersebar di media sosial. Mengizinkan para aktivis yang peduliakan hal itu melakukan aksinya. Dalam tempo singkat mereka berhasil meraih jutaan dukungan dengan kekuatan pesan persuasi dan gambar-gambar, berharap merubah perilaku orang-orang yang melakukan diskriminasi tanpa melakukan persuasi secara tatap muka.

Twiter adalah contoh dari media pesan persuasi yang singkat. Hastag menjadi jalan untuk menyampaikan dan menggerakan perilaku tertentu. Perumpamaan hastag tidak ragukan bisa menstimulasi orang untuk menyatakan perilakunya terhadap sesuatu.

Persuasi menjadi institusional

Banyak dari perusahaan ternyata bergerak di bisnis persuasi atau bertujuan untuk membujuk. Agensi periklanan, perusahaan humas, perkumpulanpemasaran, lobbying group, aktivis sosial, pengumpul suara (pollsters), penulis pidato, konsultan image, baik perusahaan besar atau kecil terlibat dalam berbagai bidang/segi persuasi. Dan daftar tersebut masih bisa bertambah dan berkembang.

Persuasi bisa menjadi senjata di saat genting bagi perusahaan yang memiliki kekuatan. Contohnya : perusahaan tembakau/rokok akan menggunakan jasa public relation untuk membangun image merekamelawan kririkan masyarakat agar bisa terus bertahan, grup-grup politik akan mengeluarkan jutaan uangnya untuk mempengaruhi pemilihan senat/kongres, perusahaan energi juga akan menyewa ahli persuasi untuk mengurangi perdebatan dengan para pakar lingkungan mengenai global warming.Orang-orang kaya dan organisasi yang kuat, memiliki lebih banyak sumber daya untuk menggunakan persuasi secara efektif dibandingkan kelompok atau perusahaan yang tidak terhubung dengan politik. Mereka tergantung dari jaringan koneksi sosial yang tersebar dengan lembaga berpengaruh.

Sementara pesan persuasif disiapkan oleh golongan pengusaha individu yang bekerja online, banyak persuasi terus terjadi dalam pengaturan organisasi. Dengan kekuatan besar perusahaan hal ini memainkan peranan penting dalam politik dan proses pengaruh sosial.

(4)

Dulu para sales kosmetik akan mengetuk pintu rumah kita dan menjajakan kosmetinya secara langsung. Namun sekarang, sales tahu akan bujukan, rayuan, empati, komunikasi nonverbal, penampilan yang disukai, dan berbagai hal lain yang bisa mereka gunakan untuk mempersuasi orang/calon konsumen.

Iklan tidak lagi bergantunghanya pada bentuk fisiknya saja (hard-sell), tetapi juga pada pesan (soft-sell) yang memainkan emosi. Seringkali iklan komersial menampilkan anak terlantar atau seseorang yang kekurangan untuk mengugah rasa empatikita, dan tetap saja di dalamnya terdapat pesan-pesan persuasif komersial yang tujuannya untuk menjual barang. Masih banyak contoh yang menggambarkan betapa pesan persuasif kini begitu halus dan licik. Pembujuk kini juga banyak memanipulas iteknologi internet, menyanarkan niat persuasif. Para pengiklan dengan bebas menempatkan cerita sponsor dan postingan blog di sebelah artikel berita terpercaya di website. Mereka dengan cerdas mempadukan hal tersebut menjadi halaman website yang mensugesti konsumen bahwa postingan tersebut tidak sepenuhnya iklan, tetapi merupakan artikel yang di tulis jurnalis atau web producers.

Apakah Komunikasi persuasif Lebih Kompleks dan Mediated

Dulu, ketika kota dikembangkan dan industrialisasi menyebar pembujuk tahu mengenai pelanggan mereka. Pembujuk mengerti klien mereka karena antara pembujuk dan pelanggan mereka semua berbagi latar belakang budaya dan etnis. Seperti Amerika Serikat yang telah menjadi lebih membudaya dengan ras yang beragam. Seorang pemasar tidak bisa berasumsi bahwa kliennya berpikir dengan cara yang sama seperti dirinya, yang dialakukan adalah mendekati saat pertemuan komunikasi. Pembauran orang dari kelompok budaya yang berbeda adalah fenomena mendalam yang positif, tapi itu menjadi sulit dalam melakukan persuasi interpersonal.

Kini teknologi semakin menengahi antara komunikator dan penerima pesan. Terlebih lagi, komunikasi persuasif tampaknya membombardir di beberapa arah, dari sejumlah media. Iklan yang berbasis computer dapat dilihat dari Facebook dalam bentuk film. Bergabung atau menolak sikap manipulatif adalah simbol dari era kontemporer.

Komunikasi Persuasif Menjadi Digital

(5)

menginformasikan atau menghibur, nyatanya malah menggabungkan informasi atau hiburan tersebut dengan citra dan mengirimkan modifikasi melalui Internet.

Selama dekade berikutnya, jutaan orang telah rutin melakukan strategi editing digital yang sama pada pesan persuasif bertingkat. Teknologi kontemporer memungkinkan bagi seseorang untuk mengubah isi pesan persuasif dan memberikan pesan yang bermakna. Dari sudut pandang murni, hal ini menimbulkan pertanyaan. Beraninya seseorang melakukan remix terhadap Alkitab, atau Shakespeare?. Di sisi lain, terdapat kebebasan untuk memodifikasi isi pesan bujukan seperti memberdayakan penerima atau menawarkan mereka kesempatan untuk menantang bujukan yang kuat dalam cara-cara inovatif.

Internet telah menjadi media demokratisuntuk wacana persuasif, menciptakan mekanisme bahwa "warga bisa memiliki lebih dari sebuah kamera video yang murah ( ponsel atau cam komputer), dapat memiliki dampak yang signifikan pada pemilu, debat publik, kontroversi bisnis, atau bentuk lain dari masalah publik "(Gurak & Antonijevic, 2009, hal. 504).

Teknologi interaktif telah menghancurkan batas budaya antara pembujuk dan persuadee. Sebagai salah satu penulis catatan, "garis antara pembujuk dan persuade menjadi kurang seperti yang terjadi antara pekerja dan manajemen dan lebih seperti yang terjadi antara pengemudi dan pejalan kakiyang mungkin sering menyeberang dalam satu hari" (Johnson, 2011, p. 18; lihat juga Gambar 1.3).

Media Persimpangan Sosial

Media sosial mengaburkan batas-batas tersebut bahkan lebih.Hal ini juga mengubah topografi persuasi.Banyak persuasi sekarang terjadi secara online via tweet, posting, hashtag, dan emoji daripada tatapmuka. Apakah ini mengubah sifat persuasi? Tidakdanya. Di satu sisi persuasi melibatkan proses simbolik dimana pesan mempengaruhi keyakinan dan sikap. Hal ini terjadi melalui media sosial, seperti yang terjadi selama berabad-abad dalam komunikasi interpersonal atau, pada abad ke-20, melalui film dan televisi.

(6)

Gambar 1.3 Media Sosial dan Internet Apakah termasuk demokratisasi persuasif Wacana, Batas kabur, dan Mengubah Kontur Persuasi

Media sosial dan komunikasi online yang unik seperti pesan dalam tweet yang singkat, di mana makna kuat yang terkandung menjadi frase. Frase hashtag sederhana ini bisa memberi efek kuat melalui kesederhanaan sastra dan terdapat makna simbolik yang kuat, baik melalui kata-kata dan gambar visual seperti emoji dan emoticon.

Pesan lebih bernuansa mencoba untuk menyeimbangkan titik kuat dan lemah dari posisi yang berbeda. Hal ini dapat membuat media sosial menjadi ruang gema, individu akhirnya merasa lebih kuat bahwa posisi mereka benar.Semua ini diperparah dengan fitur resmi dari banyak media sosialdarisegi kecepatandansingkatnya. Karena orang merasa berkewajiban untuk merespon dengan cepat untuk pesan singkat, mereka mengirim tweet persuasif atau posting langsung, tanpa memikirkan masalah yang lebih besar.

Sosial media telah diperbesar dengan menyebarkan informasi palsu. Media sosial dan internet memungkinkan difusi semacam informasi yang keliru, seperti salah persepsi bahwa vaksin menyebabkan autisme.Mispersepsi ini dapat menjadi bagian dari debat publik, menciptakan potensi bahwa kebijakan publik dapat berdasarkan informasi tanpa landasan dalam fakta-fakta ilmiah (Bode & Vraga 2015).

Tabel 1.1 Cara Key Persuasion hari ini Berbeda dari Era Sebelumnya 1. Jumlah Pesan

2. Kecepatan dan Singkat

3. Melakukan melalui Lembaga dan Organisasi 4. Kehalusan

5. Kompleksitas dan Mediasi

6. Digitalisasi (Paparan pendek, Messages metafora, dengan Pesan Simultan, Pertukaran antara Jutaan Orang asing, Tunduk Beberapa Interpretasi)

(7)

diinginkan dan pada akhirnya mengingatkan kita bahwadilihatdaricaranyapersuasi saat ini berbeda dengankomunikasipersuasisebelumnya.

Pondasi dari Persuasi

Frans de Waal mengamati simpanse di kebun binatang Belanda dan mencatat pengamatannya dalam sebuah buku “Chimpanzee Politik” (1982). Kesimpulannya: Simpanse menggunakan segala macam teknik untuk mendapatkan jalan mereka dengan teman sebaya. Mereka sering menggunakan kekerasan, tetapi tidak selalu. Simpanse membentuk koalisi, menggertak satu sama lain, dan bahkan menunjukkan beberapa kesadaran timbal balik sosial, karena mereka tampaknya mengakui bahwa nikmat harus dihargai dan ketidaktaatan dihukum.

Apakah ini berarti bahwa simpanse mampumelakukan persuasi? Beberapa ilmuwan akan menjawab "ya" dan mengutip teknik halus bukti simpanse 'untuk mengamankan kekuasaan. Memang, ada bukti yang berkembang bahwa kera dapat membentuk gambar, menggunakan simbol-simbol, dan melakukan penipuan (Angier, 2008; Miles, 1993). Untuk beberapa ilmuwan, berpendapatbahwaterdapatperbedaan antara persuasi yang dilakukanmanusia dan hewan.

Apakah kita benar-benar berpikir bahwa simpanse membujuk rekan-rekan mereka? Mungkin mereka membujuk dalam arti membuat lawanmereka tidak bisa menolak. Seperti yang akan kita lihat, persuasi melibatkan kesadaran pembujuk yang sedang dia coba untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini juga mensyaratkan bahwa "persuadee" membuat keputusan sadar atau tidak sadar untuk berubah pikiran tentang sesuatu.

Dengan definisi ini, perilaku simpanse 'lebih baik digambarkan sebagai pengaruh sosial atau paksaan dari persuasi.Contohlainnyaadalahsalah satu mahasiswa pecinta kucing mengatakan kepada sayaperihalkucingnya, "Dia duduk manis di tempat favoritnya di sofa saya ketika saya kembali dari sekolah” dan kemudian "kucing mendengkur pelan sampai aku pergi ke dapur dan mengambilkannya susu. Bukankah itupersuasi ? "Yah-tidak. kucing Anda mungkin mencoba untuk menjilat Anda, tapi dia tidak melakukan suatu tindakan persuasi. kucing tidak menyadari bahwa dia sedang mencoba untuk "mempengaruhi" Anda.

(8)

lebihdilakukan di kehidupan kita sebagai manusia. Ini berarti bahwa kita harus mendefinisikan apa yang kita maksud dengan persuasi dan membedakannya dari istilah terkait.

Gambar 1.4 Hewan Higher seperti Kera dan Gorila Bisa Memaksa Peers mereka. Mereka juga dapat terlibat dalam pengaruh sosial yang cukup besar. Namun, mereka tidak mampu

mempersuasi seperti aktivitas manusia; Gambar milik Shutterstock

Mendefinisikan Persuasi

Para ahli telah mendefinisikan persuasi dengan cara yang berbeda. Persuasi, menurut sarjana komunikasi, adalah:

 proses komunikasi dimana komunikator berusaha untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari penerimanya (Andersen, 1971, p 6.);

 upaya sadar oleh satu individu untuk mengubah sikap, keyakinan, atau perilaku individu lain atau kelompok individu melalui transmisi beberapa pesan (Bettinghaus & Cody, 1987, hal 3.);

 kegiatan simbolik yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi internalisasi atau penerimaan sukarela negara kognitif baru atau pola perilaku terbuka melalui pertukaran pesan (Smith, 1982, hal 7.); dan

 upaya yang disengaja berhasil mempengaruhi yang lain adalah keadaan mental melalui com - munication dalam keadaan di mana persuadee memiliki beberapa ukuran kebebasan (O'Keefe, 2016, p 4.).

(9)

Apakah Persuasi Proses Simbolik?

Persuasi membutuhkan waktu, terdiri dari sejumlah langkah, dan secara aktif melibatkan penerima pesan.Persuasi juga melibatkan penggunaan simbol-simbol. Simbol adalah bentuk bahasa yang merupakan konsep atau ide. Simbol termasuk kata-kata seperti kebebasan, keadilan, dan kesetaraan; tanda-tanda nonverbal seperti bendera, Star of David, atau Salib Suci; dan gambar yang langsung diakui dan diproses seperti logo Nike atau lengkungan emas Mc Donald.

Simbol adalah alat pembujuk, dimanfaatkan untuk mengubah sikap dan opini. Bahasa yang digunakan itu multitafsir. Terdapat makna yang berbeda tergantung pada imajinasi penonton dan interpretasi individu berlaku untuk pesan yang sama. Contohnya : untuk orang-orang Yahudi, Kristen, dan Muslim yang mendiami Timur Tengah, Yerusalem merupakantepat yang memilikiarti yang berbeda-beda. Ini adalah tempat kekudusan untuk orang Yahudi, tertanam dalam kesadaran Yahudi sebagai tanah air leluhur spiritual dari orang-orang Yahudi. Bagi orang Kristen, Yerusalem adalah kota di mana Yesus berkhotbah dan menyembuhkan, dan profetis duduk di Perjamuan Terakhir-Nya. Bagi umat Islam, Yerusalem adalah tempat suci, tempat pendakian Nabi Muhammad ke surga.

Persuasi Melibatkan Sebuah Percobaan untuk Mempengaruhi

Meskipun dapat memiliki efek dramatis, persuasi tidak selalu atau pasti berhasil. Kadang-kadang gagal untuk mempengaruhi sikap atau perilaku. Pembujuk harus berniat untuk mengubah sikap atau perilaku individu lain dan harus menyadari bahwa mereka mencoba untuk mencapai tujuan ini.

Dalam cara yang sama, kita tidak harus membuat klaim bahwa anak-anakmampu mempersuasi. Benar, ibu merespon tangisan bayi sebagai bentuk bahwa bayi itu ingin susu. Seorang balita melihat mainan saat menonton tv dan ia berteriak, "Saya ingin itu."Kepada ibunya. Namun tangisan bayi sebagai bentuk ingin susu dan permintaan balita untuk mainan tidak memenuhi syarat sebagai persuasi. anak-anak ini belum mencapai titik di mana mereka sadar bahwa mereka mencoba untuk mengubah keadaan mental orang lain. Tindakan mereka lebih baik digambarkan sebagai pengaruh sosial koersif dari persuasi.

(10)

mental yang rentan terhadap perubahan. Ini adalah jenis pengaruh sosial. pengaruh sosial adalah proses yang luas di mana perilaku satu orang mengubah pikiran atau tindakan lain. pengaruh sosial dapat terjadi ketika penerima bertindak atas isyarat atau pesan yang belum tentu ditujukan untuk konsumsi mereka (Dudczak, 2001). Persuasi terjadi dalam konteks pesan yang disengaja yang diprakarsai oleh komunikator dengan harapan mempengaruhi penerima. Padaintinyabahwa persuasiitu melibatkan semacam upaya yang disengaja untuk mengubah pikiran orang lain.

Persuasi Melibatkan Transmisi Pesan

Pesan meliputi verbal atau nonverbalsertadapat disampaikan interpersonal, melalui media massa atau situs jejaring sosial. Mungkin wajar atau tidak masuk akal, faktual atau emosional. Pesan dapat terdiri dari argumen atau isyarat sederhana, seperti musik dalam iklan yang membawa kenangan menyenangkan untuk pikiran. Persuasi adalah kegiatan komunikatif, dengan demikian harus ada pesan untuk persuasi sebagai bentuk dari pengaruh sosial yang terjadi.

Hidup dikemas dengan pesan yang mengubah atau mempengaruhi sikap. Orang Amerikamenonton liputan TV White polisi yang mengalahkan Blacks di Selatan atau chatting dengan orang-orang yang melihat berita di televisi tentang Perang Vietnam. Denganhaltersebut Anda akan mendapatkan bukti langsung tentang bagaimana berita televisi bisa mengguncang pandangan dunia masyarakat.

Buku, film, drama, dan lagu-juga memiliki pengaruh yang kuat pada bagaimana kita berpikir dan merasa tentang kehidupan.Penggambaran artistik dapat mengangkut orang ke realitas yang berbeda, mengubah cara mereka melihat kehidupan (Green & Brock, 2000; Igartua & Barrios, 2012).

(11)

persuasi. Pesan mereka secara kuat dapat mempengaruhi pandangan dunia kita, tetapi karena maksud dari komunikator ini lebih luas dan lebih kompleks dari perubahan sikap, berita dan seni terbaik dilihat sebagai berbaring sepanjang perbatasan persuasi dan domain besar pengaruh sosial.

Misalnya, Anda dapat dengan mudah memikirkan film yang memiliki tujuan jelas persuasif. Michael Moore pasti berharap bahwa Fahrenheit 9/11 akan meyakinkan Amerika untuk mengubah sikap mereka terhadap mantan Presiden Bush dan perang di Irak, dan bahwa 2016 dokumenternya, Dimana untuk menyerang Berikutnya, dengan penekanan pada reformasi sosial bergaya Eropa, akan menghalau Amerika dalam mempertimbangkan reformasi ini sebagai model untuk Amerika Serikat. Para direktur dari Netflix dokumenter dirayakan, Membuat Pembunuh, yang berfokus pada keyakinan pembunuhan mungkin salah dari Wisconsin warga Steven Avery, berharap film ini akan menjelaskan pada penyakit keadilan Amerika.

Persuasi Membutuhkan Panduan Pilihan

Jika, seperti disebutkan sebelumnya, self-persuasi adalah kunci untuk pengaruh berhasil, maka seorang individu harus bebas untuk mengubah perilakunya sendiri atau untuk melakukan apa yang dia ingin dalam pengaturan komunikasi. Tapi apa artinya menjadi bebas? Filsuf telah diperdebatkan pertanyaan ini selama berabad-abad, dan jika Anda mengambil kursus filsafat, Anda mungkin ingat perdebatan-perdebatan yang terkenal tentang kehendak bebas versus determinisme.

(12)

Secara teoritis, ya, tetapi praktis, tidak ada. Dari usia dini, anak-anak Amerika yang terkena iklan yang mempromosikan berkat produk komersial, namun hampir tidak memiliki paparan komunikasi yang mempertanyakan kebajikan dari sistem kapitalis. Mengingat kekuatan dari sosialisasi, bagaimana kebebasan individu-individu untuk menolak ornamen kapitalisme ketika mereka menjadi dewasa? Di Amerika, anak perempuan dan anak laki-laki belajar (sebagian melalui iklan) bahwa cincin berlian melambangkan kebahagiaan perkawinan dan pernikahan itu adalah diinginkan hidup-mengejar. Bagaimana kemungkinan bahwa, sebagai orang dewasa, individu-individu ini bisa menolak cincin pernikahan dan perkawinan setelah, mengatakan, membaca artikel yang mengkritik kekosongan spiritual dari harta benda dan kekakuan dari peran perkawinan? bila mengajukan pertanyaan ini tidak untuk menyatakan bahwa cincin pernikahan atau perkawinan tanpa nilai, tetapi untuk menunjukkan bahwa tidak satupun dari kita adalah sebebas kita berpikir-tidak di Amerika atau di budaya lain, dan bahwa konsep kebebasan yang mendasari persuasi adalah relatif, tidak mutlak, konsep.

Ringkasan

Bagian ini telah menawarkan definisi persuasi, menggambarkan fitur utama. Sepanjang buku ini, kita akan menelusuri cara di mana karakteristik khas dari persuasi bermain dalam kehidupan nyata. Atribut kunci dari persuasi adalah bahwa itu beroperasi sebagai proses, bukan produk; bergantung pada simbol; melibatkan maksud komunikator untuk pengaruh; memerlukan diri persuasi; membutuhkan transmisi pesan; dan mengasumsikan pilihan bebas. Dari semua atribut ini, salah satu yang memotong ke inti dari persuasi adalah persuasi diri. Pada akhirnya, kami membujuk diri kita sendiri. Kami memutuskan untuk mengubah pikiran kita sendiri tentang isu-isu, orang, dan ide-ide. Pembujuk mengirimkan pesan, memanggil fitur mereka yang paling menarik, bermain permainan kata-kata, dan bahkan memanipulasi petunjuk verbal dengan harapan meyakinkan kita untuk mengubah sikap kita tentang masalah.

Sekarang persuasi yang telah ditetapkan, penting untuk membedakan dari aspek terkait pengaruh sosial. Untuk benar-benar memahami sifat persuasi, Anda harus menghargai betapa tumpang tindih dengan dan menyimpang dari paksaan, propaganda, dan manipulasi.

(13)

Bagaimana membedakan persuasi dari paksaan ? Jawabannya mungkin tampak sederhana pada awalnya. Persuasi berhubungan dengan alasan dan banding lisan, sementara paksaan mempekerjakan tenaga, Anda sarankan. Ini bukan awal yang buruk, tetapi ada hubungan antara menarik tumpang tindih-yang menarik- Anda mungkin tidak biasanya berpikir.

Pertimbangkan skenario ini:

 Tom bekerja untuk sebuah lembaga pelayanan sosial yang menerima beberapa dana dari kesatuan daerah . Pada akhir setiap tahun, Kesatuan daerah meminta karyawan untuk berkontribusi amal. Tom ingin menyumbang, namun ia membutuhkan setiap sen gajinya untuk menghidupi keluarganya. Satu tahun, bosnya, Anne, mengirimkan memo sangat mendesak karyawan untuk diberikan kepada Kesatuan Daerah. Anne tidak mengancam, tetapi pesan implisit adalah: Saya mengharapkan Anda untuk menyumbang, dan saya akan tahu siapa yang melakukannya dan siapa yang tidak. Tom memilih untuk menyumbangkan uang untuk kesatuan daerah. Apakah dia dipaksa atau dibujuk?

 Sebelum kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus tahu apa yang dimaksud dengan paksaan. Filsuf mendefinisikan pemaksaan sebagai teknik untuk memaksa orang untuk bertindak sebagai paksaan mereka untuk ingin bertindak-mungkin bertentangan dengan preferensi mereka. Bos Tom, mendorong mereka untuk bertindak dengan cara-cara yang bertentangan dengan preferensi mereka. Komunikator bekerja langsung atau terselubung. Tampaknya bahwa mereka dipekerjakan paksaan.

Hal mendapatkan suram ketika Anda melihat definisi ilmiah yang membandingkan pemaksaan dengan persuasi. Mary J. Smith (1982) mengambil perspektif relativis, menekankan peran persepsi. Menurut pandangan ini hanya bagaimana orang memandang sesuatu. Smith berpendapat bahwa ketika orang percaya bahwa mereka bebas untuk menolak posisi komunikator, sebagai hal praktis mereka bebas, dan pengaruh upaya berada di bawah payung persuasi. Ketika individu merasa bahwa mereka tidak punya pilihan selain untuk mematuhi, pengaruh upaya untuk memaksa.

(14)

akan menyimpulkan bahwa pemaksaan, tidak persuasi, telah terjadi.Saat ini sangat sulitnya untuk membedakan persuasi dan pemaksaan. Ulama berbeda pada di mana mereka menarik garis antara dua istilah. Beberapa orang akan mengatakan bahwa tiga pengaruh agen yang digunakan sedikit baik persuasi dan pemaksaan. (Pandangan saya sendiri adalah bahwa kasus pertama adalah contoh paling jelas dari paksaan komunicator dipekerjakan ancaman terselubung. Terlebih lagi, bos Tom memegang kekuasaan atas dirinya, yang mengarah ke persepsi yang masuk akal bahwa Tom punya banyak pilihan selain untuk mematuhi.Selain itu, tidak ada ancaman langsung apapun yang bekerja dalam kasus ini) lebih umum saat ini, titik untuk diingat adalah bahwa persuasi dan pemaksaan tidak bertolak belakang, melainkan, tumpang tindih konsep.

Persuasi dan pemaksaan berlebihan pada tahap Internasioanal

Terorisme adalah yang memaksa tindakan: Ini mempekerjakan ancaman konsekuensi mengerikan dan kekuatan fisik untuk memaksa individu untuk berperilaku sebagai paksaan mereka berperilaku. Tapi teroris juga memiliki tujuan persuasif. "Titik terorisme," catatan Louise Richardson, "bukan untuk mengalahkan musuh tapi untuk mengirim pesan. Korban digunakan sebagai sarana mengubah perilaku audiens yang lebih besar "(2006, pp. 4-5). Teroris melakukan aksi-aksi kekerasan untuk mendapatkan perhatian dan simpati untuk tujuan mereka. Mereka bisa membunuh puluhan orang untuk mempengaruhi jutaan orang lain. Mereka berusaha untuk memprovokasi reaksi, berharap untuk menakut-nakuti orang, meyakinkan mereka untuk mengubah gaya hidup mereka, atau menunjukkan bahwa organisasi teroris tetap mampu berkomunikasi pesan. Persuasi dan pemaksaan kadang-kadang dapat dipisahkan, lebih sulit untuk mengungkap daripada yang umumnya diasumsikan.

(15)

bahwa perilaku para prajurit itu tidak etis. Apakah para prajurit dipaksa atau dibujuk? Sulit untuk memisahkan dua bentuk pengaruh sosial

Sangat mudah untuk mengkritik Inggris dan Graner, tapi tak satu pun dari kita yang tahu apa yang akan kita lakukan jika kita telah menghadapi tekanan yang sama bahwa dua tentara tersebut mengalami di Irak. Sosial pengaruh pemaksaan dan persuasi diberikannya efek kuat, tidak selalu positif, pada perilaku manusia. Mereka yang mengatakan itu semua bermuara pada persepsi harus bergulat dengan ambiguitas (tidak memuaskan di pengadilan) yang berpengaruh upaya dapat persuasi untuk satu orang (jika ia mengklaim bebas untuk menolak posisi komunikator), namun memaksa untuk yang lain (jika dia klaim dia tidak punya pilihan selain mematuhi). Ini berarti bahwa dua individu dapat dipengaruhi oleh pesan yang sama, tapi satu (yang mengklaim itu persuasi) akan bertanggung jawab atas tindakannya, sementara yang lain (yang dianggap paksaan) dapat dibebaskan dengan alasan bahwa ia tidak memiliki kebebasan untuk menolak pesan tersebut.

Berdasarkan pendekatan kontemporer, kita dapat mengatakan bahwa pemaksaan terjadi ketika pengaruh agen:

a) memberikan ancaman dipercaya dari bahaya fisik atau emosional yang signifikan bagi mereka yang menolak perintah tersebut,

b) menghalangi individu dari beberapa ukuran kebebasan atau otonomi, dan

c) upaya untuk mendorong individu untuk bertindak bertentangan dengan preferensi nya (Dahl, 1989; Feinberg, 1998; Rosenbaum, 1986).

Persuasi, sebaliknya, terjadi dalam suasana bebas memilih: Ini mengasumsikan individu mampu menolak pengaruh upaya atau rela membujuk dirinya sendiri untuk mengubah sikap tentang masalah.

Paksaan_______________________________________________ Ajakan Sifat ancaman psikologis

(16)

Pemaksaan dan persuasi tidak bertolak belakang. Mereka lebih baik dilihat sebagai berbaring sepanjang kontinum dari pengaruh sosial.

Bujukan Buruk dari persuasi untuk anak laki-laki

Ada dua persyaratan tambahan yang ketika pengaruh sosial dan persuasi dibahas: propaganda dan manipulasi. Kita semua telah mendengar propaganda. Ini adalah istilah umum dalam budaya populer. Di tahun 2014 film, The Hunger Games: Mockingjay -Part 1, salah satu pemimpin dari kelompok pemberontak ringan, hampir bercanda, mengacu pada "prop" atau video yang propaganda yang dibintangi pahlawan Katniss Everdeen. Tidak lama setelah The Hunger Games ini dirilis di bioskop Amerika, film lain, komedi gegabah, Wawancara, menjadi terkait erat dengan propaganda dalam kebenaran dari film adalah episode fiksi. Secara luas diyakini bahwa Korea Utara menyusup ke dalam komputer dari Sony Pictures untuk menjegal ril.

Wawancara, yang menggambarkan pembunuhan fiksi pemimpin Korea Utara. Pemerintah Korea Utara tampaknya melihat film sebagai murni propaganda AS, gagasan menggelikan yang diasumsikan di Hollywood sebagai perpanjangan tangan dari AS mengatur pemerintah. Ini adalah lelucon fiksi, kontras dengan realitas. contoh klasik dari propaganda Nazi di Jerman, dimana film, pidato Aryan, dan asosiasi simbolik antisemitisme yang digunakan untuk menyebarkan ideologi tercela.

Propaganda dan persuasi tumpang tindih di kedua komunikasi digunakan untuk kuat mempengaruhi sikap. Tapi ada perbedaan penting, baik substantif dan semantik. Propaganda didefinisikan sebagai bentuk komunikasi di mana para pemimpin dari kelompok penguasa harus dekat atau total kontrol atas transmisi informasi, biasanya mengandalkan media massa atau sosial untuk mencapai anggota audiens target, menggunakan bahasa dan simbol secara menipu dan manipulatif . Ada beberapa perbedaan utama antara propaganda dan persuasi.

(17)

kelompok Afrika Islam, Boko Haram. Anda lihat, propaganda masih ada, berabad-abad setelah itu dikerahkan oleh Perang Salib dari Abad Pertengahan, Gereja Katolik, Napoleon, dan Nazi (Jowett & O'Donnell, 2015).

Propaganda telah menjadi virus, dengan ISIS posting video YouTube mengerikan bergaya abad pertengahan pemenggalan wartawan Amerika, dibalut jas melompat jeruk sengaja mengejek pakaian yang dikenakan oleh para tahanan di kamp tahanan AS Guantanamo Bay. Kelompok ekstrimis Afrika pembunuh, Boko Haram, bahkan menciptakan media outlet sendiri, dengan logo, akun Twitter, dan video (Callimachi, 2015a). Untuk Boko Haram, ISIS, dan kultus politik kekerasan lainnya, propaganda adalah urutan komunikatif hari. Tidak ada alternatif, pesan pembangkang. Ini adalah pandangan. Propaganda tepat menggambarkan sifat dan struktur dari lingkungan sosial mereka, untuk anggotanya melainkan hanya terkena satu perspektif.

Sebaliknya, persuasi, karena bekerja dalam masyarakat demokratis, melibatkan aliran bebas informasi, di mana orang memiliki akses yang mudah untuk perspektif yang menantang pemerintah atau penguasa kelompok. Beberapa pesan persuasif, seperti iklan politik negatif, tapi orang-orang juga dapat melihat YouTube atau iklan televisi dari partai politik lain, atau iklan yang mengkritik. Perbedaan terkait kedua adalah propaganda yang menipu, menyajikan hanya satu sekerat fakta-satu propagandis ingin orang mendengar. Propaganda sengaja menyembunyikan atau mendistorsi posisi yang berlawanan, dan sistem media mereka membuatnya tinggi hampir mustahil bagi warga negara untuk memiliki akses ke sudut pandang alternatif. Propaganda menipu, seperti yang telah dipraktekkan sepanjang sejarah dan hari ini, memiliki komponen politik yang kuat, biasanya mencerminkan pandangan dari rezim anti-demokrasi.

Perbedaan ketiga antara propaganda dan persuasi adalah propaganda yang biasanya melibatkan media, baik media massa, atau media interaktif seperti YouTube yang dapat diakses oleh jutaan orang di seluruh dunia. Persuasi, sebaliknya, terjadi dalam pengaturan dimediasi, tetapi juga dalam interpersonal dan satu konteks organisasi dalam pertemuan kelompok pada pekerjaan, dan pada rapat umum politik besar.

(18)

Namun keduanya tetap memiliki perbedaan utama. Manipulasi adalah teknik persuasi yang terjadi ketika komunikator menyembunyikan tujuan dari persuasif dan cenderung menyesatkan komunikan dengan memberikan pesan yang seolah-olah benar. Adapun teknik manipulatif antara lain sanjungan, bicara manis, dan janji-janji palsu.

Semua persuasi tidaklah manipulatif, contohnya seperti seseorang yang berkomunikasi dengan motif jujur dan terbuka tentunya tidak menggunakan manipulasi. Karena manipulasi dikatakan ‘licik’ dan memiliki konotasi negatif, terkadang dikaitkan dengan pemaksaan. Namun, manipulasi berbeda dengan pemaksaan. Manipulasi mengasumsikan pilihan bebas sedangkan pemaksaan terjadi ketika kebebasan pilihan terganggu.

Memahami Efek Komunikasi Persuasif

Persuasi bukanlah berasal hanya dari satu bagian, namun terdapat berbagai jenis komunikasi persuasif dengan beragam jenis efek yang berbeda. Beberapa pesan dramatis dapat mempengaruhi sikap dan mengerahkan dampak yang lebih kecil. Miller (1980) mengusulkan bahwa komunikasi mempunyai tiga efek persuasif yang berbeda yaitu membentuk, memperkuat, dan mengubah tanggapan.

Membentuk (Shaping)

Semua orang tentunya telah mendengar dan mengetahui Nike “swoosh” (sebuah produk atletik) dari berbagai ratusan iklan pada pakaian atlet selebriti. Ini menjadi salah satu simbol yang ‘sering didengar’ dan membantu membentuk Nike menjadi a leader

(19)

Memperkuat (Reinforcing)

Berlawanan dengan pendapat populer, banyak komunikasi persuasif yang tidak dirancang untuk mengkonversi orang, melainkan untuk memperkuat posisi yang sudah mereka pegang. Contohnya : dalam kampanye politik, kandidat mencoba untuk memperkuat komitmen partai pendukung. Dalam cara yang sama, para ahli pendidikan kesehatan mencoba untuk memperkuat keputusan individu untuk berhenti merokok atau untuk menjauhkan diri dari minuman keras yang berlebihan. Komunikator mengakui bahwa orang dapat dengan mudah kambuh di bawah tekanan, sehingga mereka merancang pesan untuk membantu individu mempertahankan komitmen mereka untuk tidak lagi merokok atau mengonsumsi minuman keras.

Mengubah

Ini mungkin dampak persuasif yang paling penting dan salah satu yang datang paling sering ke terfikirkan ketika kita berpikir tentang persuasi. Komunikasi nyata bisa mengubah sikap. persuasi bisa mempengaruhi sikap dan perilaku sosial. Contohnya : sikap negatif terhadap pernikahan gay sekarang telah berubah secara dramatis. Di Amerika, pasangan gay berhak untuk tinggal di sekitar kehidupan masyarakat yang lain dengan dilindungi oleh hak-hak sipil. Jajak pendapat yang dilakukan juga menunjukkan bahwa mayoritas orang Amerika mendukung pernikahan gay sehingga Mahkamah Agung memutuskan untuk mengesahkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2015 silam. Komunikasi persuasif telah memiliki yang kuat, efek yang diinginkan pada isu-isu ini. Mereka memiliki sikap dan perilaku untuk dipengaruhi. Persuasi adalah suatu proses; perubahan yang lambat. Ini terjadi dari waktu ke waktu, langkah demi langkah, dengan setiap langkah menghitung sebagai contoh dari diri persuasi.

KESIMPULAN

(20)

pandangan dunia yang sudah ada sebelumnya. Namun pesan media sosial dimaksudkan untuk mengubah sikap harus dipahami melalui proses waktu dihormati persuasi.

Persuasi didefinisikan sebagai proses simbolik di mana komunikator mencoba untuk meyakinkan orang lain untuk mengubah sikap mereka sendiri atau perilaku mengenai masalah melalui transmisi pesan, dalam suasana pilihan bebas. Sebuah aspek kunci dari persuasi adalah self-persuasi. Komunikator tidak mengubah pikiran orang; orang tersebutlah yang memutuskan untuk mengubah sikap mereka sendiri atau untuk menolak persuasi. Ada sesuatu yang membebaskan tentang selfpersuasion. Ia mengatakan bahwa kita bebas untuk mengubah hidup kita dengan cara apapun yang kita inginkan. Kita punya kekuatan untuk menjadi apa yang kita ingin menjadi-untuk berhenti merokok, menurunkan berat badan, memodifikasi pola perilaku disfungsional, mengubah jalur karir, atau menemukan cara untuk menjadi pembicara publik yang dinamis. Jelas, kita tidak bisa melakukan semuanya: Ada batas yang ditetapkan oleh kedua keterampilan kognitif dan masyarakat. Tetapi mengatakan bahwa orang akhirnya membujuk sendiri, saya menyarankan agar kita ikut bertanggung jawab jika kita membiarkan diri kita ditipu oleh pembujuk tidak jujur. Saya berpendapat bahwa orang-orang yang mampu melemparkan belenggu pesan berbahaya dan menemukan cara yang positif untuk menjalani kehidupan mereka.

Pengaruh sosial adalah fenomena yang kuat. Hal ini dapat dilihat sebagai sebuah kontinum, dengan paksaan berbaring di satu ujung dan persuasi di sisi lain. Ada tidak selalu

black and white perbedaan antara persuasi dan pemaksaan. Mereka bisa tumpang tindih, seperti dalam situasi melibatkan otoritas, kultus agama, dan tahanan penyiksaan. Namun, dengan definisi yang jelas kami dapat menguraikan paksaan dan persuasi. Pemaksaan terjadi ketika agen pengaruh memberikan ancaman dipercaya beberapa konsekuensi, menghalangi individu dari beberapa ukuran kebebasan atau otonomi, dan upaya untuk mendorong individu untuk bertindak sebaliknya dengan preferensi nya. Persuasi terjadi dalam suasana kebebasan, di mana individu otonom, mampu mengatakan tidak, dan mampu mengubah pikirannya tentang masalah ini. Dalam situasi seperti itu, individu yang bertanggung jawab atas pilihan mereka dan jawab atas keputusan mereka.

(21)

Manipulasi terjadi ketika pembujuk sebuah menyamarkan nya niat, berharap untuk menyesatkan penerima pesan dengan menawan atau jujur pesan. Persuasi jika didefinisikan secara luas, memiliki sejumlah efek pada individu, halus dan terang-terangan mempengaruhi keyakinan, emosi, dan tindakan. Persuasi membantu membentuk, memperkuat, dalam perubahan sikap.

BAB II

SEJARAH DAN ETIKA

(22)

memiliki pelatihan yang luas dalam seni dan etika liberal. Prihatin dengan persyaratan praktis dan etika kehidupan sipil, retorika kuno bercita-cita untuk memperlengkapi orang-orang muda dengan keterampilan dan pengetahuan mereka akan perlu untuk menjadi warga negara dalam masyarakat bebas. Ini, tentu saja, kontras dengan penekanan kontemporer pada persuasi sebagai cara memajukan tujuan diri tertarik dan sinisme tentang orang-orang yang memanfaatkan pidato dalam pelayanan perubahan politik.

Pertama, ikhtisar sejarah membantu kita menghargai asal-usul ide. Mereka mengingatkan kita bahwa kita bukan yang pertama untuk merenungkan persuasi atau menggeluti dengan dilema persuasi. Kedua, pendekatan historis membantu kita untuk melihat kesinambungan dan perubahan. Ini menunjukkan bahwa dilema hari ini dikonsumsi para ulama dahulu kala, sementara pada saat yang sama meminta perhatian khas masalah kehidupan kontemporer. Perspektif etika membantu kita untuk menghargai bagaimana orang bergulat dengan dimensi moral persuasi selama berabad-abad.

Review Sejarah Persuasi

Yunani Kuno: "It’s All Sophos to Me”

Retorika mengacu pada penggunaan argumentasi, bahasa, dan alamat publik untuk mempengaruhi pemirsa. "Jika salah satu kelompok orang dapat dikatakan memiliki retorika ditemukan," James L. Emas dan rekan mencatat, "itu akan menjadi orang-orang Yunani kuno" (Golden, Berquist, & Coleman, 2000, hal. 1). Orang-orang Yunani mencintai pidato publik. Warga sering bertindak sebagai jaksa dan pengacara dalam gugatan yang kejadian sehari-hari di Athena negara kota (Golden et al., 2000). Sejarah retorika dimulai dari meningkatnya minat warga untuk mendapatkan pelatihan dalam retorika, atau seni publik bujukan.

(23)

Kaum Sofis menarik untuk diikuti, tapi tidak semua orang yang mengikuti mereka menyukai apa yang mereka lihat. Plato, filsuf Yunani besar, mencela pekerjaan mereka dalam dialog-dialognya. Menurut Plato, kebenaran adalah nilai tertinggi. Namun Sofis dikorbankan kebenaran di altar persuasi, dalam pandangan Plato. Kaum Sofis, menurutnya, tidak tertarik dalam menemukan kebenaran atau memajukan rasional. Bagi kaum Sofis, mereka melihat persuasi berbeda. Mereka percaya bahwa mereka membentuk pendidikan dasar dengan memberikan pengetahuan yang lebih praktis dari kebenaran "muluk-muluk”.

Teori Persuasi Pertama

Aristoteles hidup pada abad ke-4 SM dan menulis 170 karya,termasuk buku-buku tentang retorika. Risalahnya "Retorika" dianggap sebagai "pekerjaan yang paling signifikan pada persuasi yang pernah ditulis"(Golden et al, 2000, hal 2). Wawasan Aristoteles adalah bahwa Plato dan Sofis, keduanya memiliki sebuah titik. Plato berpandapat benar, bahwa kebenaran itu penting, dan Sofis juga benar bahwa komunikasi persuasifadalah alat praktis. Kontribusi Aristoteles yang terbesar yakni untuk mengakui bahwa retorika dapat dilihat secara lebih analitis sebagai fenomena yang dapat dijelaskan dengankonsep yang tepat dan dengan menerapkan probabilitas (Golden et al., 2000; McCroskey, 1997). Pelatihan dalam biologi, Aristoteles mengembangkan pendekatan ilmiah pertama yang bersifat bujukan.

Aristoteles mengusulkan bahwa persuasi memiliki tiga bahan utama, yaitu: etos (sifat komunikator), pathos (keadaan emosional penonton), dan logo (pesan argumen). Aristoteles juga mahasiswa awal psikologi, mengakui bahwa pembicaraharus beradaptasi dengan khalayak mereka, dengan mempertimbangkan dalam pidato mereka faktor-faktoryang paling persuasif untuk anggota penonton. Dia dihargai sebagai pengembang argumen yang meyakinkan, yang dapat merangsang perdebatan bijaksana dalam lingkup sipil, yang banyak menemukan kekurangdalam kehidupan publik kontemporer. Aristoteles menganggap etika sebagai komponen penting dari persuasi, meminta perhatian dengan karakter pribadi dari orator danmenyatakan bahwa "kami percaya pria yang baik lebih lengkap dan lebih mudah daripada yang lain."

(24)

Athenakuno, mereka tidak dapat berpartisipasi dalampemerintahan demokratis. Meskipun Aristoteles berkhotbah dengan sangat mengagumkan dan kredibel terhadap etika, tapi mempunyai bintik-bintik buta yang mencerminkanbias dari era di mana dia tinggal.

Kepribadian dan Argumentasi

"Awal Sofis berkeliaran di Yunani kuno memenuhi kebutuhan besar di negara atau kotadan belum berpengalaman dalam demokrasi, mereka mengajarkan warga tentang bagaimana cara untuk berdebat secara efektif, "Dominic A. Infante dan Andrew S. Rancer amati. "Berdebat adalah keterampilan penting untuk kesuksesan"(1996, hal. 319). Seni argumentasi berharga dalam komunikasi, telah jatuh pada masa-masa sulit. Kelas debat tidak lagi diwajibkan.Siswa menerimasedikit pelatihan dalam mengembangkan keyakinan,argumen yang logis. Istilah "argumen" memiliki konotasi negatif, menilai pikiran yang keras kepala, menyenangkan, individu bahkan lebih agresif. Namun keterampilan dalam berdebat adalah kemampuan yang paling penting untuk menumbuhkan pemikiran yang kritis. Hal ini dapat mempertajam pikiran dan membantu orang menghargainilai suara, serta untuk berpikir logis. Keterampilan dalam argumentasi juga dapat menyebabkansukses profesional, sebagai argumen dan diskusi adalah aspek penting dari pekerjaan apa pun yang dapat Anda pikirkan. Keterampilan argumentatif juga dapat membantu negosiatormeredakan konflik interpersonal dan etnis.

Infante dan Rancer (1982) mengembangkan, skala 20-item valid terpercaya untuk menyadapargumentasi. Jika Anda adalah orang yang argumentatif (Yunani kunoretorika akan melihat sebagai sifat positif), Anda akan setuju dengan pernyataan seperti ini:

Saya menikmati argumen yang baik atas isu kontroversial.

Saya memiliki kesenangan, perasaan yang baik ketika saya memenangkansebuah titik dalam argumen.

Saya menganggap argumen tantangan intelektual yang menarik.

Saya menikmati ketika mempertahankan atau menguatkan sudut pandang saya pada suatu masalah.

(25)

lebih mampu (Infante& Rancer, 1996; Rancer, 1998). Menariknya, individu argumentatif kurang antusiasdalam menggunakan kekuasaan mereka untuk mendorong orang lain dalam menerima posisi mereka.

Individu argumentatif tidak selaluagresif secara verbal. "Ketika individu terlibat dalam argumentatif, mereka menyerangposisi yang lain mengambil atau berpegang pada isu-isu kontroversial, "catatan Rancer."Ketika individu terlibat dalam agresivitas lisan mereka menyerang konsep diridari yang lain, "tambahnya (1998, p. 152). Agresif verbal yakni meliputi penghinaan,ejekan, dan menurunkan universal. Hal ini dapat membuat putus asakomunikator, satu yang kehabisan argumen dan usahauntukseranganpribadi. Apakah Anda tahu orang-orang yang agresifsecaraverbal? Mereka akan cenderungsetuju dengan pernyataan seperti ini:

 Ketika individu sangat keras kepala, saya menggunakan penghinaan untuk sikap keras kepalanya.

 Ketika saya tidak bisa menyanggah posisi orang lain, saya mencoba untuk membuat mereka merasadefensif,demi melemahkan posisi mereka.

 Jika individu Saya mencoba untuk mempengaruhi benar-benar pantas mendapatkannya, saya menyerang karaktermereka.

 Ketika orang tidak akan mengalah pada masalah penting, saya kehilangan, merasa marah dan mengatakan hal-hal yang agak kuat kepada mereka. (Infante & Wigley, 1986, hlm. 64)

Agresivitas verbal mengurangi kredibilitas dan efektivitas komunikasi secara keseluruhan (Infante & Rancer, 1996; Wigley, 1998). Ia menghasilkan destruktif, bukan konstruktif. Daripada membantu atau meyakinkanorang lain, salah satu berakhir menyakiti perasaan mereka atau merasa bersalah diri.

(26)

frekuensiagresi verbal dalam kehidupan sehari-hari dalam politik, seperti yang terlihat dalam kampanye2016 yakni presiden adalah tujuan yang layak.

Ketika peradaban Yunani memberi jalan ke Roma, para utusan yang hilang, tapi tidak meninggalkan pesan. Bangsa Romawi praktis banyak diawetkan peradaban Athena, beradaptasi karya retoris klasik untuk budaya Romawi. Retorika mereka juga menyatakan bahwa pidato adalah suatu kebajikan.

Ketika di Roma, Berbahasa Sebagai Retorika Romawi

Para ulama Romawi yang merayakan seni kefasihan. Meratapi kurangnya orator terampil di Roma kuno, Cicero memuji kebajikan pidato publik.Dia mempertahankan bahwa orator yang ideal harus dididik dalam psikologi emosionalbanding dan harus mampu mengendalikan ekspresi wajah, serta gerakan fisik. Cicero percaya bahwa orator yang idealseorang individu harus mempunyai kebajikan tinggi yang melampaui kepentingan pribadinya, untuk melayani masyarakat yang baik. Retorika Romawi Quintilian setuju, menempatkan premi pada pengembangan prinsip-prinsip moral karena ia terintegrasi pidato dan pendidikanmoral dengan pepatah bahwa warga negara yang ideal adalah "orang baik berbicara dengan baik"(Hogan, 2013, p. 5).

Selama berabad-abad berikutnya, serangkaian acara spektakuler terjadi: musim gugur Kekaisaran Romawi, pertumbuhan Kekristenan, kematian kelam, Italia

Renaissance, dan perang Eropa. Pemikiran retorika memucat dibandingkan dengan peristiwa ini.Meskipun demikian, karya ahli retorika awal selamat dan mempengaruhi politik filsafat generasi berikutnya, termasuk para pendiri Amerika Serikat.

Perkembangan Retorika di Amerika Serikat

Seperti Athena, Amerika pada abad ke-18 adalah surga pembujuk, dengan pedagang, pengacara,politisi, dan editor koran kerajinan argumen untuk membentuk opini publik. Pendiri Amerika dibesarkan di sebuah dunia di mana pendidikan dalam retorika klasik adalahdiduga menjadi prasyarat untuk kepemimpinan politik. Diharapkan bahwa calonpemimpin politik bisa memberikan pesan yangefektif dalam pidato persuasif.

(27)

berasal dari Cicero dalam upaya memperoleh kesetaraanuntuk wanita (Waggenspack, 2000).

Selama abad ke-20, retorika mengambil giliran yang berbeda, karena menekankankekuatan emosi, psikologi manusia, dan media massa yang semakin meluas. Ditulis setelah kehancuran Perang Dunia II, yang diluncurkan oleh destruktifretorika Adolf Hitler, Kenneth Burke (1950) kurang difokuskan pada tradisi klasikYunani dan Roma dari pada kekuatan abadi simbol dan identifikasiemosional. Digambarkan pada filosofi dan psikoanalisis, ia menunjukkan seberapa baik dan jahat komunikator dapat membujuk orang melalui identifikasi penonton. Orang-orang "menggunakan simbol" makhluk, Burke menekankan, dan ia menyarankanpenonton untuk tidak selalu berperan sebagai penerima pesan yang pasif, tapi bisa bermainperan aktif dalam proses persuasi.Dalam akademisi, Burkemembantu untuk meluncurkan perspektif alternatif yang mengeksplorasi bagaimana retorikadan simbolpersuasidapat digunakan untuk menantang pendirian tersebut.

Didominasi oleh usia media, sesuatu yang tepat bahwa ulama juga telah meneliti komponen retorika komunikasi massa. Marshall McLuhan (1967), menggunakan frase catchy"medium adalah pesan," orang terkejut dan kemudian terpikat olehmereka, mengingatkan pada cara-cara di mana media-televisi, radio, media cetak, lebihpenting daripada isi pidato komunikator. Ulama lainnya, termasuk Jamieson (1988), yang menjelajahi "kefasihan dalam usia elektronik," karena judul tersebut sangat berpengaruh. Kefasihan yang di masa lalu dikaitkan dengan pidato, sekarang berpusat pada pengalaman visual, gigitan suara, dan cerita yang dramatis.

Asal-usul Pendekatan Sosial Ilmiah Studi ilmiah

Sosial persuasi lahir pada tahun 1930 dengan penelitian awal tentang sikap (Allport, 1935). Kegembiraan memabukkan yangdisambut pengembangan teknik pengukuran sikap yang baru, didampingioleh kekhawatiran firasat tentang kekuatan propaganda dan persuasi, jelas dalam Perang Dunia I kampanye propaganda pemerintah dan efek mengganggu dari gerakan sosialdi Jerman yang dieksploitasi komunikasi dengan tujuan untuk merusak.

(28)

mengembangkan iklan Facebook mikro bertarget. Kampanye antirokok menyewapeneliti akademis untuk menyelidiki sikap remaja terhadap merokok, serta pesan yang dirancang untuk dapat mengubah sikap remaja. Kemudian peristiwa ini memanfaatkan pengembangandari pendekatan ilmiah untuk perilaku, teknik-teknik baru untuk mengukur sikap, kemajuandalam statistik, dan pragmatisme Amerika, peneliti awal mampu untuk maju,mengajukan pertanyaan baru dan menemukan jawaban.

Studi Kontemporer Persuasi

Ulama kontemporer pendekatan persuasi dari sudut pandang ilmu sosial. Setelah semua yang dijelaskan, Anda mungkin berpikir persuasi sebagai seni. Ketika seseorangmenyebut kata "persuasi," Anda mungkin berpikir tentang hal-hal seperti "karunia mengobrol,""Manipulasi," atau "rayuan bawah sadar." Anda mungkin merasa bahwa dengan mendekati persuasidari sudut pandang ilmu sosial kontemporer, kita mengurangi daerah untuksesuatu antiseptik. Namun, jauh dari kebenaran, ilmuwan sosial yang penasarantentang fenomena yang sama adalah: misalnya, apa yang membuat seseorang membujuk, apa jenis pesan persuasif yang paling efektif, dan mengapa orang pergibersama dengan rekomendasi yang diajukan oleh bujukan yang kuat.

Kita semua memiliki teori tentang sifat manusia dan tentang persuasi (RoskosEwoldsen, 1997; Stiff, 1994). Kami percaya, bahwa orang pada dasarnya baik, orang tuamemiliki dampak besar pada kepribadian anak-anak, atau orang-orang yang lebih kompetitif dibandingkan wanita.

Kami juga memiliki teori tentang persuasi. Pertimbangkan proposisi ini : 1. Iklan mengeksploitasi orang.

2. Anda tidak dapat membujuk orang dengan menakut-nakuti mereka. 3. Kunci untuk menjadi persuasif adalah daya tarik fisik.

(29)

wajar kalau Anda mulai berpikir tentang hal itu dari sudut pandang yang lain. Orang dapat berargumentasibahwa orang-orang memberikan sentakan rasa takut terhadap mereka untuk memikirkan kembali bahayaperilaku seperti penyalahgunaan obat atau pesta minuman keras. Anda bisa menunjukkan bahwa banding takut memotivasi orang untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari hasil yang berbahaya. Selanjutnya, pernyataan yang ketiga banding fisik adalah kunci untuk dapat membujuk juga dilihatdengan mata kritis. Mungkin pembicara mengubah penonton off karena orang membenciketampanan mereka atau menganggap mereka membuatnya karena tubuh mereka, bukan karena otak mereka.

Pada saat yang sama, ada banyak ilmu sosial dan sains yang berguna sebagai teori yang bisa meramalkan perilaku, menjelaskan tindakan orang-orang, dan menyarankan strategi untuk perubahan sosial. Keindahan penelitian adalah bahwa hal itu memberikan kita dengan tolok ukur untuk mengevaluasikebenarandari nilai ide-ide yang sepintas tampak intuitif yang benar. Ini memungkinkan kita mengetahui cara mendalam untukmempersuasi, selain itu, penelitian menyediakan mekanisme untukmenentukan gagasan persuasi yang akuratm menarik, dan juga memprediksikan tindakan manusia dalam kehidupan sehari- hari.

Para peneliti mempelajari persuasi dengan dua cara. Mereka melakukan percobaan,ataustudi terkontrol yang terjadi dalam pengaturan buatan. Eksperimen memberikan kejelasan tentang bagaiamana sebuah variabel dapat merubah hal yang lainnya. Karena percobaan biasanyadilakukan dalam pengaturan universitas yang melibatkan mahasiswa sebagai komponen utamanya, mereka tidakmemberitahu kami (peneliti) tentang persuasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan kelompok populasi yang beragam.

Karena hal ini, peneliti melakukan survei. Survei biasanya menggunakan studikuesioner penelitian yangmenguji hubungan antara satu faktor (misalnya, paparan media anti rokok)promosi dan lain (misalnya, mengurangi merokok). Survei tidak memperjelas bukti dari sebab-akibat. Dalam contoh sebelumnya, adalah mungkin bahwa orang dapat mengurangi merokok tak lamasetelahkampanye media, tetapi efek mungkin tidak ada hubungannya dengan kampanye. Perokokmungkin telah memutuskan untuk berhenti karena mereka disadap oleh teman mereka atau mereka ingin menyimpan uangpada biaya rokok dan melakukan penghematan.

(30)

yang berguna, meskipun mereka membuat kontribusi yang berbeda (Hovland, 1959).Yang pasti, penelitian ilmiah sosial bukan tanpa masalah. Hal ini cenderung untuk fokus terutamapada siswa kelas menengah. Studi dapat menggunakanmanipulasi buatan rangsangan persuasi dan memeriksa hanya pada efek jangka pendek. Mereka bisa kehilangan beberapa dinamika emosional persuasi dalam tindakan. Meskipun demikian, penelitian telah mulai untuk memperbaiki masalah ini, dan, secara agregat, menghasilkan wawasan tentangproses dan efek persuasi yang sulit untuk mendapatkan melalui modalitas lainnya.

Yang terbaik dari penelitian adalah dipandu oleh penetrasiteori, itu membangun pengetahuan, menjelaskan fenomena yang kompleks, dan dapat membantu memecahkan masalah sosial. Tanpa persuasi, orang harus menggunakan cara-cara yang berbeda untuk mendapatkan jalan mereka.Banyak orang yang memiliki kekuatan melakukan kekerasan verbal, ancaman, dan paksaan untuk mencapai kepentingan pribadi dantujuanpolitik. Argumen juga akan direndahkan atau dianggap tidak ada. Persuasi lahir dari pengaruh mendalam peradaban, yaitu dari pidato danargumen. Ia mengatakan bahwa perbedaan pendapat antara orang-orang dapat diselesaikan melalui logika, banding berbasis empati, dan olok-olok kasar dan kekasaran dari diskusi kelompok.

Persuasi memberikan kita mekanisme yang konstruktif untuk memajukan pendapat kita danmencoba untuk mengubah lembaga. Ini menawarkan cara bagi orang yang tidak puas dan tersingkiruntuk mempengaruhi masyarakat. Persuasi menyediakan mekanisme untuk semua orang, namunPersuasi tidak selalu cukup karena menurut Winston Churchill bahwa persuasi merupakan cara terburuk untuk menggunakan pengaruh-kecuali untuk kalangan yangberbeda. Persuasi tidak bersangkut paut dengan kebenaran. Seperti kata Aristoteles komunikasi persuasif dirancang untuk mempengaruhi, bukan mengungkap kebenaran yang universal (Cooper &Nothstine, 1998). Bahkan, bujukan terkadang menyembunyikan kebenaran, menyesatkan, atau hanya bertujuan untuk memenuhi tujuan atau keinginan klien mereka.

Persuasi Dan Etika

(31)

apakah mereka menjadi keuangan, sosial, emosional, atau spiritual.Pencapaian tujuan-uang, prestise, cinta, atau agama mengharuskankita mempengaruhi orang lain dengan cara tertentu di suatu tempat di sepanjang jalan.

Filsuf Jerman Immanuel Kant akan melihat persuasi sebagai tidak bermoral untukalasan yang berbeda: dalam pandangannya, ia menggunakan orang, memperlakukan mereka sebagai sarana untuk pembujuk,bukan sebagai tujuan dihargai dalam diri mereka (Borchert & Stewart, 1986). Hal tersebut melanggar prinsip-prinsip etika, beberapa komunikasi memang palsu, dirancanguntuk memanipulasi orang dengan menarik dasar emosi, atau untuk kepentinganpengirim,bukan penerima. Tetapi yang lain tidak. Beberapa pesan dibuat dengan permohonan yang sangat cerdas,berdasarkan logika dan bukti. Selain itu, tidak semua bujukan memperlakukan orang sebagai alat. Seperti dalam bidang kesehatan biasanya sesuai kebutuhan klien.

Pada ekstrem yang lain adalah filsuf yang berpendapat bahwa persuasi secara fundamentalmoral. Mencatat bahwa orang bebas untuk menerima atau menolak pesan komunikator,pemikir konservatif cenderung untuk merangkul persuasi. Percaya bahwa orang yang cukuprasional untuk membedakan antara kebenaran dan kepalsuan, sarjana libertarian berpendapatbahwamasyarakat terbaik dilayani oleh komunikasi persuasif yang beragam yang menjalankan keseluruhan darisepenuhnya benar untuk benar-benar menyesatkan (Siebert, Peterson, & Schramm, 1956).

Teori Normatif Etik

(32)

harustanyakan apa saja perilaku akan mempromosikan jumlah terbesar dari kebahagiaan untuk semuaorang yang akan berpengaruh

Moralitas dimaksudkan untuk meningkatkan kebahagiaan manusia hidup di bumi. Utilitarianisme dipesan lebih dahulu belas kasih untuk pria dan wanita fana. Namun, sebagai utilitarianisme berada di bawah pengawasan, menjadi jelas bahwa itu berisi kelemahan serius.Pertimbangkan contoh ini. Seorang penjaga dituduh membunuh seorang tahanan di penjara keamanan Tahanan mulai kerusuhan. Penjaga itu tidak bersalah, tetapi jika ia menandatangani konveksi dan menyerah untuk menangkap, kerusuhan akan berhenti. Utilitarian akan mendukung ini pilihan Meskipun pengakuan dan penangkapan mungkin menyebabkan rasa sakit untuk penjaga, itu akanmencegah kerusuhan, yang akan menyebabkan lebih membahayakan banyak orang. Tapi solusi ini tampaknyatidak adil (Rachel, 1986).

Utilitarianisme memberikan sedikit perhatian terhadap nilai-nilai lainseperti keadilan. Misalnya, di arena persuasi, mari kita mengatakan bahwa sebuah perusahaan rokok mempromosikankampanyeantirokok semata-mata untuk mendapatkan PR yang baik. Ini berlangganan aturan bahwaperusahaan harus terlibat dalam tindakan yang mempromosikan citra perusahaan. Utilitarianismeakan mengatakan bahwa kampanye ini secara moral setara dengan kampanye serupa dipromosikanolehkelompok anti-tembakau yang dimotivasi oleh tujuan pro-sosial, tapi tampaknya bahwa kampanye diluncurkan egoisolehperusahaan rokok untuk menjaga citra merek secara moral tersangka, dibandingkan dengan kampanye yang dirancang untuk tujuan tunggal menyelamatkan nyawa.

Teori deontologis Kant. Tulisan-tulisan yang besar abad ke-18 filsuf Jerman Immanuel Kant menawarkan kritik yang menghancurkan dari utilitarianisme yang masih masuk akal hari ini.Menurut Kant, "hanya karena sesuatu memberi banyak orang senang tidakmembuat hal itu benar (Sandel, 2009, hal. 106). Sebuah deontologis atau duty basedteori menekankan tugas moral, kewajiban universal, dan menurut terhadapindividu sebagai tujuan dalam dan dari diri mereka sendiri. Pendekatan deonotological berpendapat bahwa nilai moral suatu tindakan tidak berasal darikonsekuensi itu menghasilkan, tapi di maksud dari mana tindakan tersebut dilakukan (Sandel,2009).

(33)
(34)

Gambar

Gambar 1.3 Media Sosial dan Internet Apakah termasuk demokratisasi persuasif Wacana,
Gambar 1.4 Hewan Higher seperti Kera dan Gorila Bisa Memaksa Peers mereka. Mereka jugadapat terlibat dalam pengaruh sosial yang cukup besar

Referensi

Dokumen terkait

4) Berdasarkan penelitian Rika Dwi Aprianty dan Robert Lambey yang berjudul “ Evaluasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Penerimaan Pajak Bumi

I also almost get nomination as best keyboardist but my score only lost 5 points from school So I can not get the best keyboardist nominees but it does not matter, by getting

Hasil pengujian ini nampaknya tidak dapat mendukung pendapat Wentzel (2002) dan Linquist (1995) yang menyatakan tidak ada pengaruh antara persepsi Keadilan Prosedural

Pengungkapan mengenai kontrak asuransi jiwa menurut PSAK No 36 diungkapkan dalam laporan keuangan melalui Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) termasuk kebijakan

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bahan kajian untuk menjadi bahan ajar keperawatan komunitas dan keluarga, khususnya stimulasi peningkatan tingkat kemandirian

Keaslian penelitian Dari penelusuran pustaka yang telah dilakukan, penelitian tentang peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang

Uji hipotesis dengan analisis uji-t ( Independent Sample T-Test ). Pengukuran efektivitas dengan menggunakan ukuran efek Cohen D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode

Bahwa Penggugat merasa khawatir kalau Tergugat tidak bersedia melunasi hutangnya sebesar Rp 121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah) kepada Penggugat, dan gugatan