1. Etiologi dan Faktor Resiko
Sebagian besar kasus “komunitas” pielonefritis adalah karena organisme usus yang masuk ke saluran kemih. Organisme tersebut umumya adalah E. Coli (70-80%) dan Enterococcus facialis. Infeksi yang didapat di rumah sakit mungkin karena koli dan enterococci, serta organisme lain biasa di masyarakat (misalnya Clebsiella spp,
Pseudomona aeruginosa). Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya dicegah oleh aliran kemih yang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masuknya ke kandung kemih.
Berbagai pennyumbatan fisik pada aliran air kemih (misalnya batu ginjal atau
pembesaran prostat) atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal. Infeksi juga bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah
2. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pelonefritis akut Penatalaksanaan Dan Pengobatan Non Medika Mentosa
Istirahat penting selama fase akut. Bila mual-mual dan muntah-muntah perlu
mendapatmakanan parenteral.Pasien dianjurkan minum banyak supaya jumlah diuresis mencapai 2 liter per hari selamafase akut. Keuntungan minum banyak : (a) pertumbuhan mikroorganisme terutama E.colidapat dihambat, (b) mengurangi resiko anuria selama pengobatan dengan
sulfonamide, (c) mikroorganisme banyak diekskresikan selama miksi. Beberapa kerugian minum banyak : (a)pasien tidak istirahat karena sering kencing, (b) mengurangi konsentrasi antibiotika dalamurin sehingga mengurangi efek terapeutik.
Medikamentosa
Terapi ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan memperbaiki kondisi pasien, yaitu berupa terapi suportif dan pemberian antibiotika. Antibiotika yang dipergunakan pada keadaan ini adalah yang bersifat bakterisidal, dan berspektrum luas, yang secara farmakologis mampu mengadakan penetrasi ke jaringan ginjal dan kadarnya didalam urine cukup tinggi. Golongan obat-obat ni adalah: aminoglikosida yang dikombinasikan dengan aminopenisilin (ampisilin atau amoksisilin), aminopenisilin dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam, karboksipenisilin, sefalosporin, atau fluoroquinolone.
Jika dengan pemberian antibiotika itu keadaan klinis membaik, pemberian parenteral diteruskan sampai 1 minggu dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 2 minggu berikutnya. Akan tetapi jika dalam waktu 48-72 jam setelah pemberian antibiotika keadaan klinis tidak menunjukkan perbaikan, mungkin kuman tidak sensitif terhadap antibiotika yang diberikan.
(sumber : medscape)
Gambaran klasik dari pielonefritis akut adalah demam tinggi, disertai menggigil, nyeri didaerah perut dan pinggang, diserta mual dan muntah. Kadang-kadang terdapat gejala iritasi pada buli-buli, yaitu berupa disuri, frekuensi atau urgensi.
Pada pemeriksaan fisis terdapat nyeri pada pinggang dan perut, suara usus melemah seperti ileus paralitik. Pada pemeriksaan darah menunjukkan adanya leukositosis disertai peningkatan LED, urinalisis terdapat piuria, bakteriuria,dan hematuria. Pada pielonefritis akut yang mengenai kedus sisi ginjal terjadi penurunan faal ginjal; dan pada kultur urin terdapta bakteriuria