• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEREKONOMIAN INDONESIA MAKALAH PEREKONOM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEREKONOMIAN INDONESIA MAKALAH PEREKONOM (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 1

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Disusun Oleh :

Muhammad Sholehudin

( 12080694008 )

Iin Setiawati

( 12080694011 )

Dianita Asih Lestari

( 12080694017 )

Intan Permata Dewi

( 12080694022 )

Diana Alfrita

( 12080694029 )

Genis Astari

( 12080694032 )

Linda Tamim Umairoh H.

( 12080694041 )

Ratna Sari

( 12080694057 )

S1 AKUNTANSI 2012 A

FAKULTAS EKONOMI

(2)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah

rencana keuangan tahunan pemerintah Negara Indonesia yang

disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). APBN berisi daftar

sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan

pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31

Desember).

Pendapatan yang diterima oleh suatu negara akan dirinci dan

selanjutnya akan dibuat pengalokasian pada keperluan belanja negara.

Hal tersebut diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan dana

untuk keperluan-keperluan dalam hal pembangunan dan kemajuan

negara. Pengelolaan APBN yang baik akan menjadi kunci

keberhasilan pencapaian kesejahteraan masyarakat negara tersebut.

Untuk itu diperlukan komitmen, konsisten, dan tanggung jawab dari

semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan APBN tersebut.

APBN memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan

perekonomian masyarakat Indonesia. Karena melalui APBN dapat

diketahui arah, tujuan, serta prioritas pembangunan yang sedang dan

akan dilaksanakan oleh pemerintah, misalnya: peningkatan

pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, peningkatan sumber

daya manusia yang akan meningkatkan produktifitas faktor-faktor

produksi. Dengan adanya APBN setiap tindakan negara dapat

(3)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 3

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dan peran APBN?

2. Bagaimana instrumen dan analisis kebijakan fiskal?

3. Apa prinsip-prinsip dalam APBN?

4. Bagaimana struktur dan susunan APBN?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi dan peran APBN di Indonesia.

2. Untuk mengetahui instrumen dan analisis kebijakan fiscal.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam APBN yang

diterapkan di Indonesia.

4. Untuk mengetahui struktur dan susunan APBN negara

Indonesia.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada

pembaca tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN)

(4)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang

disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar

sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan

pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31

Desember). Perubahan APBN dan pertanggungjawaban APBN setiap

tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Setiap tahun pemerintah menyusun APBN. Landasan hukum

serta tata cara penyusunan APBN terdapat di dalam UUD 1945 Pasal

23 ayat 1, 2 dan 3. Pada pasal 23 ayat 1 UUD 1945 disebutkan bahwa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari

pengelolaan keuangan Negara ditetapkan setiap tahun dengan undang

-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk

sebesar-besanya kemakmuran rakyat. Pada pasal 23 ayat 2 disebutkan

bahwa Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja

Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. Pada pasal

23 ayat 3 disebutkan apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang

diusulkan Presiden, pemerintah menjalankan APBN tahun lalu.

Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang,

pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.

Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun

anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan

revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN

untuk mendapatkan persetujuan DPR. Dalam keadaan darurat

(5)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 5 pengeluaran yang belum tersedia anggarannya. Selambatnya 6 bulan

setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU

tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa

Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa

Keuangan.

Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman

pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan yang

dinamis dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan

demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja,

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta pada akhirnya

ditujukan untuk tercapainya masyarakat adil dan makmur material

maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.2 Fungsi dan Peran dari APBN

APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan

pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan

pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi,

meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian,

dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,

alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi

hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu

tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan

negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun

anggaran berikutnya.

 Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja

(6)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 6 pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan

kepada rakyat.

 Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan

kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah

direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat

rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut.

Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan

membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian

miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk

mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan

lancar.

 Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan

pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk

menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara

untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

 Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya

serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.

 Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

 Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan

keseimbangan fundamental perekonomian.

Peran APBN di negara-negara sedang berkembang adalah

sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai

alat untuk mencapai sasaran stabilisasi jangka pendek. Oleh karena itu

besarnya tabungan pemerintah pada suatu tahun sering dianggap

(7)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 7 penerimaan pemerintah mempunyai pengaruh atas pendapatan

nasional. Pengeluaran pemerintah dapat memperbesar pendapatan

nasional (expansionary), tetapi penerimaan pemerintah dapat

mengurangi pendapatan nasional (contractionary).

2.3 Instrumen dan Analisis Kebijakan Fiskal

 Instrumen Kebijakan Fiskal

Pembiayaan fungsional

1. Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat

akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional.

2. Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk

meningkatkan penerimaan pemerintah.

3. Sedang pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi

lewat pengurangan dana yang ada di masyarakat.

 Analisis Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal tahun anggaran 1999/2000 diarahkan pada empat

sasaran utama : (Laporan Bank Indonesia tahun 1999)

1) Menciptakan stimulus fiskal

Guna menciptakan stimulus fiskal dengan sasaran penerimaan

manfaat yang lebih tepat, pemerintah telah mengeluarkan

peraturan-peraturan administratif dan menciptakan mekanisme penyaluran dana

secara transparan (dana JPS).

2) Memperkuat Basis Penerimaan

Upaya memperkuat basis penerimaan ditempuh melalui

(8)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 8 pajak dan bukan pajak, seperti penjualan saham BUMn, penjualan

asset BPPN.

3) Mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan

Upaya untuk menunjang program rekapitalisasi dan penyehatan

perbankan dilakukan dengan memasukkan biaya restruktursiasi

perbankan ke dalam APBN.

4) Mempertahankan Prinsip Pembiayaan Defisit

- Pemerintah tetap memeprtahankan prinsip untuk tidak

menggunakan pembiayaan defisit anggaran dari bank sentral

dan bank-bank di dalam negeri.

- Pemerintah tetap mengupayakan pinjaman dari luar negeri,

yang diperboleh dari lembaga keuangan internasional seperti

bank Dunia, ADB, dan OECF serta sejumlah negara sahabat

secara bilateral, terutama dalam kerangka CGI.

- Dengan menempuh kebijakan fiskal seperti di atas, secara

keseluruhan operasi keuangan pemerintah sampai dengan

Desember 1999 mencapai defisit sebesar Rp 3,2 triliun atau 4%

dari pada PDB.

- Dalam tahun 2002, kebijakan keuangann negara diarahkan

pada upaya untuk mewujudkann ketahanan fiskal yang

berkelanjutan (fiscal sustainability). Untuk itu ada dua langkah

strategis yang tergambar dalam penyusunan APBN 2002,yaitu :

1. Mengupayakan volume dan rasio defisit anggaran

terhadap PDB menurun

2. Menurunkan Rasio posisi utang pemerintah – baik

utang dalam negeri maupun utang luar negeri terhadap

(9)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 9 - Oleh karena itu pemerintah mempersiapkan langkah-langkah

guna meningkatkan pendapatan negara, mengendalikan belanja

negara, dan mengoptimalkan pilihan pembiayaan defisit

anggaran. Langkah-langkah tersebut adalah :

1. Penurunan defisit anggaran diupayakan dengan

meningkatkan penerimaan terutama dengan

mengoptimalkan penghimpunan pajak melalui

perluasan basis pajak dan lebih mengefisienkan

pengeluaran.

2. Disisi pembiayaan, pemerintah berupaya

mengoptimalkan hasil penjualan aset program

restrukturisasi perbankan.

3. Dari penjualan aset program restrukturisasi perbankan

dan privatrisasi, pemerintah menggunakan sebagian

hasilnya untuk mengurangi posisi utang dalam

negeri. (Laporan Bank Indonesia tahun 2001)

- Dengan langkah-langkah kebijakan fiskal seperti di atas, maka

realisasi APBN 2002 mencatat defisit anggaran sebesar Rp

27,67 trilin (1,66% dari PDB) menurun dibandingkan defisit

APBN 2001 sebesar Rp 40,48 triliun (2,72% dari PDB).

2.4 Prinsip – prinsip APBN

APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip :

1. Prinsip anggaran berimbang, yaitu sisi penerimaan sama

dengan sisi pengeluaran, defisit anggaran ditutup bukan dengan

mencetak uang baru, melainkan dengan pinjaman luar negeri.

(10)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 10

 Anggaran dinamis absolut, yaitu peningkatan jumlah tabungan pemerintah dari tahun ke tahun sehingga

kemampuan menggali sumber dalam negeri bagi

pembiayaan pembangunan dapat tercapai.

 Anggaran dinamis relatif, yaitu semakin kecilnya persentase ketergantungan pembiayaan terhadap pinjaman

luar negeri.

3. Prinsip anggaran fungsional, yaitu pinjaman luar negeri hanya

untuk membiayai pengeluaran pembangunan, bukan untuk

membiayai pengeluaran rutin. Semakin dinamis anggaran

dalam pengertian relatif, semakin baik tingkat fungsionalitas

terhadap pinjaman luar negeri.Sejak tahun 1999 tidak lagi

digunakan prinsip anggaran berimbang dalam menyusun

APBN. APBN disusun berdasarkan prinsip anggaran defisit.

Penerimaan dan pengalokasian dana APBN

Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber. Secara

umum yaitu penerimaan pajak yang meliputi pajak penghasilan (PPh),

pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan(PBB), Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),Cukai, danPajak

lainnya, serta Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan

ekspor) merupakan sumber penerimaan utama dari APBN. Selain itu,

penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meliputi penerimaan dari

sumber daya alam, setoran laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak

lainnya, walaupun memberikan kontribusi yang lebih kecil terhadap

total penerimaan anggaran, jumlahnya semakin meningkat secara

signifikan tiap tahunnya, sedangkan dana yang diterima dialokasikan

(11)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 11

2.5 Struktur APBN

APBN terdiri dari sektor pendapatan negara dan belanja negara.

Pendapatan Negara terdiri dari :

1. Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa

yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama satu

tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara

asing yang ada di wilayah negara tersebut.

2. Produk Nasional Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa

yang dihasilkan masyarakat suatu negara selama satu tahun,

termasuk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara

tersebut yang berada di Negara lain.

3. Produk Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang

diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan

(depresiasi).

4. Pendapatan Nasional Neto adalah jumlah seluruh pendapatan

yang diterima masyarakat sebagai balas jasa faktor produksi

selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung

(indirect tax).

5. Pendapatan Perseorangan adalah jumlah pendapatan yang

diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.

6. Pendapatan Bebas adalah pendapatan yang sudah menjadi hak

mutlak bagi penerimanya. Jadi, pendapatan bebas adalah

pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan.

Belanja Negara terdiri dari :

1. Belanja Pemerintah Pusat adalah belanja yang digunakan untuk

kegiatan pembangunan pemerintah pusat yang dilaksanakan baik

(12)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 12 pegawai, belanja barang, subsidi BBM, subsidi non BBM, belanja

hibah dan lain-lain.

2. Belanja Pemerintah Daerah adalah belanja yang digunakan untuk

kegiatan pembangunan daerah yang kemudian akan masuk dalam

APBD daerah yang bersangkutan. Belanja daerah terdiri dari : dana

bagi hasil, DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi

(13)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

APBN adalah daftar sistematis dan terperinci yang memuat

rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun

anggaran. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman

pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan yang

dinamis dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan

demi tercapainya peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja,

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta pada akhirnya

ditujukan untuk tercapainya masyarakat adil dan makmur material

maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,

alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Sedangkan Peran APBN itu sendiri

adalah sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya

sebagai alat untuk mencapai sasaran stabilisasi jangka pendek.

Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

Kebijakan fiskal diarahkan pada empat sasaran utama, yaitu:

Menciptakan stimulus fiskal, Memperkuat Basis Penerimaan,

Mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan, Mempertahankan

Prinsip Pembiayaan Defisit

APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip, yaitu : prinsip

anggaran berimbang, prinsip anggaran dinamis dan, prinsip anggaran

fungsional. Sedangkan Struktur APBN terdiri dari sektor pendapatan

negara dan belanja negara.

(14)

PEREKONOMIAN INDONESIA | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 14

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy,2009, Pereekonomian Indonesia,Jakarta : Erlangga

Anonim.2013.Instrumen dan Analisis Kebijakan

Fiskal.http://tipsmotivasihidup.blogspot.com/2013/02/instrumen-dan-analisis-kebijakan-fiskal.html?m=1 diakses pada tanggal 28 Februari 2014 pukul 15:40

Vortuz.2013.Masalah-masalah Kebijakan Fiskal dan

APBN.http://vortuz.blogspot.com/2013/05/kebijakan-fiskal-dan-apbn.html?m=1

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran dengan model PAKAR digunakan sebagai upaya untuk peningkatan hasil belajar dan karakter bangsa bagi siswa, siswa dapat mempelajari materi, menemukan materi,

Variabel penelitian tersebut adalah variabel Kualitas Hasil Kerja ( ), Kuantitas Hasil Kerja ( ), Ketepatan Waktu Penyelesaian Hasil Kerja ( ), sebagai variabel

Undergraduate Thesis for Sarjana Sastra Degree, English Department, Faculty of Letters, University of Muhammdiyah Purwokerto. This research conducted to reveal the

Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperbolehkan baik secara hukum dan agama untuk menikah lagi, istri kedua menjadi istri yang sah, kedudukan antara istri pertama dan kedua mempunyai

[r]

Kandungan asam amino hidrolisat protein tinta cumi-cumi berbeda dengan hidrolisat protein ikan selar kuning ( Caranx leptolepis ) pada penelitian Hidayat (2005),

TENTANG : JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.. JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA

Selain itu kondisi ekonomi orang tua menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil belajar peserta didik, dengan keadaan ekonomi kurang, biasanya mendapat