• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritme Trivium Untuk Mengamankan Data Pada Protokol MQTT Menggunakan Perangkat Raspberry Pi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi Algoritme Trivium Untuk Mengamankan Data Pada Protokol MQTT Menggunakan Perangkat Raspberry Pi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

6635

Implementasi Algoritme Trivium Untuk Mengamankan Data Pada

Protokol MQTT Menggunakan Perangkat Raspberry Pi

Alan Maulana Hamid1, Ari Kusyanti2, Adhitya Bhawiyuga3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1alanmaulana@student.ub.ac.id, 2ari.kusyanti@ub.ac.id, 3bhawiyuga@ub.ac.id

Abstrak

Protokol MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) banyak diterapkan pada medium komunikasi wireless pada IoT(Internet of Things). Namun, penggunaan medium wireless memiliki kekurangan yaitu

sangat rentan terhadap penyadapan data (sniffing data). Potensi bahaya dari penyadapan atau sniffing

adalah hilangnya keamanan. Sehingga, dibutuhkan sebuah mekanisme yang dapat mengamankan data, salah satunya menggunakan mekanisme kriptografi. Algoritme Trivium merupakan salah satu algoritme kriptografi enkripsi stream cipher synchronous yang digunakan untuk mengamankan data dan Trivium

telah diuji dan tetapkan sebagai algoritme enkripsi stream cipher oleh ISO/IEC 29192-3:2012. Penulis

menggunakan Raspberry Pi sebagai publisher dan subscriber serta virtual machine sebagai broker. Publisher akan melakukan enkripsi pada data sebelum data dan topik dikirimkan ke broker. Kemudian, broker akan meneruskan data kepada subscriber yang telah berlangganan topik yang sesuai. Setelah

data sampai pada subscriber, data akan didekripsi sehingga menjadi plaintext. Hasil pengujian dalam

penelitian ini antara lain, pertama hasil pengujian keystream terhadap test vector adalah valid. Kedua

pengujian validasi hasil enkripsi dan dekripsi adalah valid. Ketiga hasil pengujian sniffing data pada

Wireshark, data tidak dapat dibaca oleh otoritas yang tidak berhak atas data. Keempat hasil pengujian enam fungsional sistem menunjukkan bahwa seluruh fungsional dapat berjalan dengan baik. Kelima hasil pengujian kinerja rata-rata waktu untuk menghasilkan keystream adalah 0,034886725 detik, proses

enkripsi adalah 0,047045873 detik dan proses dekripsi adalah 0,053834003 detik.

Kata kunci: MQTT, trivium, internet of things, enkripsi, dekripsi, raspberry pi

Abstract

MQTT Protocol (Message Queuing Telemetry Transport) is widely used in wireless communication medium on IOT (Internet of Things). On the other hand, the use of wireless medium has a disadvantage. As an example, the data are highly vurnerable to eavesdropping (sniffing data). The dangerous impact of eavesdropping or sniffing is that the loss of security. Therefore, it is required to have a mechanism to ensure data security. Trivium algorithm is one of the cryptographic synchronous encryption cryptographic algorithms used to secure data and Trivium is tested well and Trivium is assigned as a stream cipher encyption algorithms by ISO/IEC 29192-3; 2012. Raspberry Pi is used as a publisher, subscriber and virtual machine as a broker. Publisher will encrypt the data before the data and topic are sent to the broker. Broker will forward the data to the subscriber that is subscribed. After the data is received by the subscriber, the data will be decrypted into plaintext. Here are the results of the study; keystream result to the vector test is valid, validation result of encyption and decryption is valid, the result of sniffing data of Wireshark shows that the data cannot be read by an unofficial authority, and the result of six functional systems showed that all of the functional work well, the result of the average time to produce keystream is that 0.034886725 seconds, encryption process is that 0.047045873 seconds and decryption process is that 0.053834003 seconds.

Keywords: MQTT, trivium, internet of things, encryption, decryption, raspberry pi

1. PENDAHULUAN

Message Queuing Telemetry Transport

(MQTT) merupakan protokol komunikasi yang

di desain untuk perangkat IoT (Internet of Things). Ada tiga komponen dalam MQTT

pertama yaitu publisher adalah pengirim pesan

(2)

berfungsi sebagai perantara antara publisher dan subscriber dan broker juga bertugas untuk

mengirimkan pesan kepada subscriber yang

telah berlangganan topik sesuai.

Medium komunikasi wireless banyak

digunakan dalam penerapan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) pada

IoT. Namun, penggunaan medium wireless

memiliki kekurangan yaitu sangat rentan terhadap penyadapan data (sniffing data).

Potensial bahaya dari penyadapan atau sniffing

adalah hilangnya keamanan. Sehingga, dibutuhkan sebuah mekanisme yang dapat mengamankan data, salah satunya menggunakan mekanisme kriptografi.

Algoritme Trivium merupakan salah satu algoritme kriptografi enkripsi stream cipher synchronous yang dibuat oleh Christophe De

Canni`ere dan Bart Preneel. Trivium telah diuji dan tetapkan sebagai algoritme enkripsi stream cipher oleh ISO/IEC 29192-3:2012. Trivium memiliki 80 bit kunci rahasia (secret key) dan 80

bit Initial Value (IV) yang dapat menghasilkan

kunci (keystream) sebanyak 264 bit yang dapat

digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Trivium didesain khusus untuk perangkat keras yang memiliki daya komputasi rendah namun, tidak mengurangi kecepatan, fleksibilitas dan keamanan dari data yang akan dienkripsi. (Canni`ere & Preneel, 2005).

Pada penelitian yan dilakukan oleh (Mohanty, et al., 2016) yang berjudul “MQTT –

Messaging Queue Telemetry Transport IOT based Messaging Protocol” diperoleh hasil

penelitian yaitu protokol MQTT memiliki waktu respon yang cepat, throughput, penggunaan

sumber daya energi dan bandwith yang rendah

dalam kasus jaringan yang memiliki koneksi tidak stabil (intermitten connectivity).

Kekurangan pada penelitian ini yaitu tidak ada sistem pengamanan data saat dikirimkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mohanty, et al., 2016) tersebut memberikan ide bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang penerapan algoritme Trivium untuk mengamankan data saat dikirimkan oleh

publisher ke broker hingga sampai pada subscriber dengan aman. Diharapkan algortime

Trivium ini dapat menjadi alternatif lain untuk merahasiakan data yang dikirimkan melalui protokol MQTT pada perangkat Raspberry Pi.

2. DASAR TEORI.

2.1 Algoritme Trivium

Algoritme ini dibuat untuk perangkat keras yang memiliki daya komputasi rendah namun tidak mengurangi kecepatan, fleksibilitas dan keamanan dari data yang akan dienkripsi. Trivium ini dapat memiliki initialstate sebanyak

288 bit dan memiliki 80 bit kunci rahasia dan 80 bit Initial Value (IV).

Tabel 1. Notasi pada algoritme Trivium

Notasi Fungsi

(Sm,...,Sn) Keadaan (m-n+1) internalstate

bits

Zt

Bit yang dihasilkan berupa keystream pada

waktu t

+ XOR

. AND

(s1;s2;s3;;s288) internal state

Gambar 1. State Trivium

Gambar 1 merupakan bentuk dari Trivium. Trivium terbentuk dari 3 Non Linear Shift Register. NLFSR pertama terdapat 93 bit. Pada

NLFSR kedua terdapat (177-93) = 84 bit dan NLFSR 3 terdapat (288-178) = 111 bit.

{(𝑆94(𝑆, … , 𝑆1,…,𝑆93177) = (𝐾) = (𝐼𝑉0, … ,0, 𝐾0, … ,0, 𝐼𝑉80, … , 𝐾80, … , IV)0)

(𝑆188, … , 𝑆288) = (0, … ,0, 𝑆285, 1,1,1)

(1)

Persamaan 1 merupakan tahap pengisian nilai

state pada masing-masing shift register. Shift register pertama bit 1 sampai bit 80 akan diisi key dan bit ke 81 sampai bit ke 93 akan diisi 0.

Pada shiftregister kedua dari bit 94 sampai bit

ke 174 akan diisi Initial Value (IV) dan bit ke

175 sampai bit ke 177 akan diisi 0. Pada shift register ketiga pada bit ke 178 sampai bit ke 285

(3)

{

𝑆𝑅1 = 𝑆66+ 𝑆93

𝑆𝑅3= 𝑆243+ 𝑆288

𝑆𝑅2= 𝑆162+ 𝑆177

𝑍𝐼= 𝑆𝑅1+ 𝑆𝑅2+ 𝑆𝑅3

𝑆𝑅1= 𝑆𝑅1+ 𝑆91 . 𝑆92+ 𝑆171

𝑆𝑅2= 𝑆𝑅2+ 𝑆175 . 𝑆176+ 𝑆264

𝑆𝑅3= 𝑆𝑅3+ 𝑆286 . 𝑆287+ 𝑆69

(𝑆1,…,𝑆93) = (𝑆𝑅3, … , 𝑆93)

(𝑆94,…,𝑆177) = (𝑆𝑅1, … , 𝑆177)

(𝑆178,…,𝑆288) = (𝑆𝑅2, … , 𝑆288)

(2)

Persamaan 2 merupakan tahap untuk membuat keystream setelah diulang sebanyak

1152. Setelah mencapai perulangan ke 1153 dan seterusnya keystream (Zi) yang diperoleh dapat

digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.

2.2 Protokol MQTT

Protokol MQTT (Message Queuing Telemtry Transport) didesain oleh IBM

merupakan sebuah protokol yang berjalan pada stack TCP/IP dan memiliki paket data yang

ringan sehingga akan berpengaruh pada penggunaan daya (Lampkin, et al., 2012). Protokol MQTT merupakan protokol yang memakai model komunikasi publish/subscribe, publisher adalah pengirim pesan dan subscriber

adalah penerima pesan. Broker adalah salah satu

komponen dalam MQTT, broker berfungsi

sebagai perantara antara publisher dan subscriber yang telah berlangganan topik

tertentu.

Gambar 2. Sistem Protokol MQTT Gambar 2 merupakan gambar sistem umum protokol MQTT.MQTT memiliki 3 aktor yaitu

publisher, subscriber, broker. Pertama subscriber akan mengirimkan pesan subscribe

topik tertentu ke broker. Publisher akan

mengirimkan data topik dan pesan tertentu ke

broker. Peran broker adalah mengelola koneksi subscriber dan publisher selanjutnya broker

akan mengirimkan pesan ke subscriber yang

telah berlangganan topik yang sesuai.

2.3 Raspberry Pi

Raspberry Pi adalah mini computer yang

memiliki daya rendah. Raspberry Pi juga memungkinkan untuk menghubungkan monitor,

keyboard, mouse dan juga televisi sehingga

dapat terhubung ke Raspberry pi.

Gambar 3. Raspberry Pi 2 Model B board

Sumber : (Kulkarni, et al., 2017) Gambar 3 sebuah board Raspberry Pi

memiliki port USB, HDMI post, port DSI, audio jack, 40 pin GPIO, bluethooth built-in.

Raspberry Pi memiliki sistem operasi yaitu Raspbian, Ubuntu Mate, Pidora, dan Linutop, (Kulkarni, et al., 2017). Pada Raspberry Pi juga mendukung berbagai macam bahasa pemrograman diantaranya C++, Python, SQL, Java Script, PHP dan HTSQL (Query Hyper Text Structured).

3. REKAYASA KEBUTUHAN SISTEM 3.1. Kebutuhan Fungsional

Prosedur pada pengujian ini yaitu melakukan eksekusi setiap fungsional pada program yang telah diimplementasikan, kemudian mengamati hasil dari eksekusi sistem.

Tabel 2. Kebutuhan fungsional sistem

No Fungsi Dekripsi

1 Input nilai suhu dan kelembapan

publisher dapat

menerima masukan data suhu dan kelembapan

2 Menghasilkan

kesytream yang

sesuai dengan test vector

Publisher dan subscriber dapat

menghasilkan

kesytream yang

sesuai dengan test vector

3 Melakukan enkripsi data

plain text (suhu

dan kelembapan)

Publisher dapat

(4)

menjadi cipher text

4 Mengirim topik dan cipher text ke broker

Publisher dapat

melakukan

pengiriman data yang telah dienkripsi ke

broker

5 Melakukan

subscribe topik

ke broker

subscriber dapat

melakukan

pengiriman topik ke

broker

6 Melakukan dekripsi data

cipher text (suhu

dan kelembapan) menjadi plain text

Subcriber dapat

melakukan dekripsi data suhu dan kelembapan dari

publisher.

3.2. Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem ini antara lain :

1. Raspberry Pi 2

Raspbery Pi 2 merupakan mini computer

yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data menggunakan algoritme Trivium.

2. Laptop

Penggunaan laptop pada sistem ini adalah untuk konfigurasi sistem Virtual Machine

(VM). Spesifikasi laptop yang dipakai adalah :

- Model laptop : Lenovo ideapad S410P

- Processor :

Intel(R) Core(TM) i5-42000 CPU @ 1.60GHz

- Installed memory (RAM): 12 GB

- System type : 64-bit

3. Wifiadapter

Wifi adapter digunakan untuk menangkap

sinyal wifi sehingga perangkat Raspberry Pi

2 dapat terkoneksi dengan internet. 4. Micro SD 8 GB

Micro SD 8 GB digunakan untuk media

penyimpanan data dan operating system

untuk Raspberry Pi 2

3.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada penelitian ini perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem ini antara lain:

1. VirtualMachine

Virtual Machine (VM) pada sistem ini

digunakan sebagai virtualisasi broker dan

memiliki spesifikasi sebagai berikut :

- System Operation: Ubuntu Server 16.04 64

bit

- RAM : 512 MB

2. Python

Bahasa pemrograman Python digunakan untuk mengimplementikasn algoritme Trivium pada protokol MQTT menggunakan Raspberry Pi

4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan ini terdapat 3 komponen utama dalam sistem ini yaitu

publisher, subscriber dan broker. Raspberry Pi

digunakan untuk publisher dan subscriber dan virtual machine sebagai broker.

Gambar 4. Diagram alir perancangan sistem Gambar 4 adalah alur dalam memulai perancangan, dimulai dari melakukan konfigurasi pada Raspberry Pi kemudian melakukan konfigurasi pada virtual machine.

Kemudian melakukan implementasi pada algoritme Trivium pada protokol MQTT dan diterapkan pada publisher dan subscriber.

Raspberry Pi bertindak sebagai publisher akan

(5)

sebagai subscriber yang mengirimkan topik ke broker dan juga melakukan dekripsi serta

menampilkan hasil dekripsi. Broker akan

menerima data dari publisher dan juga subscriber kemudian broker juga akan

meneruskan pesan dari publisher ke subscriber

yang berlangganan topik yang sesuai.

4.2 Implementasi

Implementasi sistem dapat digambarkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Gambaran sistem

Gambar 5 adalah gambaran dari sistem yang akan diimplementasikan. Susbcriber melakukan subscribe topik ke broker. Publisher akan

terlebih dahulu melakukan enkripsi data pesan sebelum dikirimkan bersama topik ke broker.

Selanjutnya, broker akan meneruskan data

kepada subscriber yang telah berlangganan topik

yang sesuai. Setelah data sampai pada subscriber

data akan didekripsi sehingga menjadi plaintext

oleh subscriber.

Perangkat Raspberry Pi baik itu publisher

dan subscriber akan melakukan proses untuk

menghasilkan keystream yang akan digunakan

untuk melakukan proses enkripsi oleh publisher

dan dekripsi oleh subscriber.

Gambar 6. Tampilan implementasi command-line interface (CLI) pada publisher

Gambar 6 menunjukkan publisher

mengirimkan data plaintext (suhu dan

kelembapan) ke broker. Namun, data terlebih

dahulu akan diubah ke dalam bentuk biner dan diproses dengan keystream yang telah dihasilkan

oleh sistem menggunakan initial value dan key

hingga menjadi cipher text dalam bentuk biner.

Kemudian dari cipher text dalam bentuk biner

tersebut selanjutnya akan diubah ke dalam bentuk heksa desimal. Data heksa desimal tersebut akan dikirimkan dengan format JSON (JavaScript Object Notation) bersama dengan

topik.

Gambar 7. Tampilan implementasi command-line interface (CLI) pada subscriber Pada Gambar 7. Data yang dikirim oleh

publisher akan diteruskan oleh broker ke subscriber yang telah berlangganan topik yang

sama. Setelah data dalam heksa desimal diterima oleh subscriber maka data akan diubah menjadi

biner dan didekripsi dengan menggunakan initial value dan key yang sama pada saat proses

enkripsi sehingga menghasilkan plain text biner. Plain text biner tersebut akan diubah ke dalam

bentuk desimal sehingga plain text dapat dibaca

oleh subscriber.

5. PENGUJIAN

Pada pengujian dalam penelitian ini menggunakan beberapa parameter antara lain :

1. Pengujian validasi antara keystream dan test vector.

2. Pengujian validasi hasil enkripsi dan dekripsi.

3. Pengujian fungsional sistem.

4. Pengujian kinerja waktu sistem untuk menghasilkan keystream dan waktu kinerja

sistem pada saat melakukan enkripsi dan dekripsi.

5. Pengujian sniffing data menggunakan

Wireshark.

4.1 Pengujian Test Vector

Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hasil keystream sistem memiliki

yang sesuai dengan test vector yang dibuat oleh

Christophe De Canni`ere dan Bart Preneel. Prosedur pengujian ini, sistem akan meggunakan masukan masing-masing 4 sampel key dan initial value. Keystream yang dihasilkan dari

kombinasi key dan initial value akan diuji

dengan kesesuaian nilai dengan test vector.

Tabel 3. Hasil pengujian testvector

Kombinasi

key dan

initial value

(IV)

Keystream

Sistem

Test Vector

(6)

Key :

Tabel 3 Terdapat kolom key dan initial value, keystream, test vector dan status. Masing-masing

kolom tersebut adalah nilai heksa desimal. Pada kolom key dan initial value akan diproses oleh

sistem menjadi biner dan menghasilkan

keystream biner, kemudian diubah kembali

menjadi heksa desimal. Hasil antara test vector

dan keystream dari sistem memiliki nilai yang

sama atau valid.

4.2. Pengujian Validasi Enkripsi dan Dekripsi

Pada pengujian validasi enkripsi dan dekripsi ini merupakan pengujian untuk mengetahui kesamaan antara data sebelum dienkripsi dengan data seteleh didekripsi.

Tabel 4. Validasi hasil enkripsi

Keystream

Sistem

Plain text Cipher text Status

0x38EB86FF

730D7A9CA 0x313692614708381611 0xEF1486FF730D7A9 Valid

F8DF13A442

0540D 19611667979924668416 0

menjadi data cipher text.

Tabel 5. Validasi hasil dekripsi

Keystream

Sistem

Cipher text

Plain text Status

0x38EB86F

merupakan hasil dari proses dekripsi antara nilai pada kolom keystream sistem dengan cipher text

sehingga menghasilkan nilai plain text kembali.

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh proses dekripsi pada kolom plain text

pada Tabel 5 dengan kolom plain text pada

(7)

4.3 Pengujian Fungsional Sistem

Prosedur pada pengujian ini yaitu melakukan eksekusi setiap fungsional pada program yang telah diimplementasikan, kemudian mengamati hasil dari eksekusi sistem.

Tabel 6. Fungsional sistem

No Fungsi Result Status

1 Masukan nilai suhu dan kelembapan

publisher dapat

melakukan input data suhu dan

kelembapan

Berhasil

2 Menghasilkan

kesytream yang

sesuai dengan

test vector

Publisher dan subscriber

dapat

menghasilkan

kesytream yang

sesuai dengan

test vector

Berhasil

3 Melakukan enkripsi data plain text (suhu dan

kelembapan) menjadi cipher text

Publisher dapat

melakukan dan cipher text

ke broker

Publisher dapat

melakukan pengiriman data yang telah dienkripsi ke

broker

Berhasil

5 Melakukan

subscribe topik

ke broker

subscriber

dapat melakukan pengiriman topik ke broker

Berhasil menjadi plain text

Subcriber dapat

melakukan

4.4 Pengujian Kinerja Waktu Enkripsi Dan Dekripsi

Pada pengujian kinerja waktu sistem akan dibuat beberapa pengujian yaitu pengujian kinerja waktu sistem untuk proses menghasilkan

keystream dan kinerja waktu sistem untuk proses

enkripsi dan dekripsi.

Gambar 8. Grafik rata – rata waktu proses

keystream, enkripsi dan dekripsi

Gambar 8 merupakan hasil pengujian kinerja waktu proses inisialisasi keystream,

enkripsi dan dekripsi yang diperoleh dari 1024 sample pengujian initial value dan key dan

panjang data plain text 128 bit. Berdasarkan

hasil pengujian tersebut rata-rata waktu untuk melakukan proses untuk menghasilkan

keystream adalah 0,034886725 detik. Proses

enkripsi adalah 0,047045873 detik dan proses dekripsi adalah 0,053834003 detik.

4.5 Pengujian Sniffing Data Pada Wireshark Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dikirim oleh

publisher tidak dapat dibaca oleh individu lain

yang tidak memiliki otoritas terhadap data.

Terdapat 2 prosedur pengujian ketika data akan dikirim ke broker. Pertama publisher melakukan

pengiriman dengan data tidak dienkripsi. Kedua adalah melakukan pengiriman data namun data di enkripsi. Setiap prosedur pengujian tersebut akan dilihat bentuk data yang dikirim ke broker

pada aplikasi Wireshark.

Gambar 10.Sniffing data tanpa dienkripsi pada Wireshark

(8)

Gambar 10 dan Gambar 11 adalah hasil data komunikasi antara publisher dan broker sebelum

dienkripsi menggunakan aplikasi Wireshark dengan melakukan filter protokol MQTT. Data yang dikirim adalah data desimal 30, 80. Hasil pada Gambar 10 data yang ditangkap pada

aplikasi Wireshark : suhu:”30”

,kelembapan:”80”. Sedangkan pada Gambar 11 adalah data yang ditangkap pada aplikasi Wireshark : suhu:”1d” , kelembapan:”5e”. Sehingga dengan menggunakan algoritme Trivium data tidak dapat dibaca oleh pihak lain yang tidak memiliki hak atas data.

6. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Algoritme Trivium berhasil

diimplementasikan pada protokol MQTT menggunakan perangkat Raspberry Pi dengan cara, menerapkan algoritme Trivium pada Raspbery Pi (publisher) untuk proses

enkripsi data sebelum data dikirimkan ke

broker dan menerapkan algoritme Trivium

pada Raspberry PI (subscriber) untuk proses

dekripsi data. Pada proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci (key dan initial value) yang sama.

2. Algoritme Trivium pada protokol MQTT menggunakan Raspberry Pi dapat menghasilkan keystream yang sesuai dengan test vector yang berarti bahwa hasil keystream yang dihasilkan oleh sistem valid.

3. Berdasarkan hasil kinerja proses untuk menghasilkan keystream, enkripsi dan

dekripsi pada plaintext 128 bit menggunakan

1024 bit sample initial value dan key

membutuhkan rata-rata waktu 0,034886725 detik untuk proses menghasilkan keystream,

untuk proses enkripsi membutuhkan waktu 0,047045873 detik dan proses dekripsi membutuhkan waktu 0,053834003 detik.

Berikut adalah beberapa saran untuk penelitian selanjutnya antara lain;

1. Pada penelitian ini hanya menggunakan data dummy sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan data asli data yang diperoleh dari sensor.

2. Pada proses pertukaran key dan IV masih

dilakukan secara manual sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat dipadukan menggunakan algoritme lain sehingga

publisher dan subscriber dapat saling

bertukar kunci secara otomatis.

3. Pada penelitian ini hanya mengamankan data pada bagian payload, sehingga untuk

penelitian selanjutnya dapat juga mengamankan seperti topik atau Quality of Services (QoS).

7. DAFTAR PUSTAKA

Buchanan,B., 2014. Trivium. [Online]. Tersedia

di<https://asecuritysite.com/encryption/tr ivium> [diakses pada tanggal 24 april 2018]

Burt , Kaliski., Terry S., Arnold, Schla., Robert , Markowitz., Michael & Yin, Yiquin Lisa.2000. IEEE Standard Specifications for Public-Key Cryptography. [pdf].

Tersedia di <

ieeexplore.ieee.org/iel5/9276/29460/0133 5427.pdf > [diakses pada tanggal 1 agustus 2018]

Canni`ere & Preneel, 2005. Trivium Spesification. Belgium: Heverlee.

Islam & Haq, 2016. Authenticated Mode of Trivium. [Pdf]. Tersedia di: <

ieeexplore.ieee.org/document/7429904/ > [diakses pada 12 Februari 2018]

Kulkarni, B.P, Joshi, Aniket V, Jadhav, Vaibhav V, Dhamange & Akshaykumar T, 2017.

IoT Based Home Automation Using Raspberry PI. [Pdf]. Tersedia di : <

ijisset.org/wp-content/uploads/2017/04/ IJISSET-030406.pdf> [Di akses pada 7 Februari 2018]

Lampkin, Valerie., Leong, Weng Tat., Olivera, Leonardo., Rawat , Sweta, Subrahmanyam & Nagesh; Xiang, Rong. 2012. Building Smarter Planet Solutions with MQTT and IBM WebSphere MQ Telemetry. New York:IBM Corp.

Mattern & Floerkemeier, 2010. From the Internet of Computers to the Internet of Things. ETH Zurich: Institute for

Pervasive Computing

Menezes, Alfred J., Oorschot, Paul C. Van, Vanstone & Scott A.1996. A Graduate Course in Applied Cryptography. Version

0.4.Stanford:England

Mohanty, Suvam, Sharma, Sagar & Vishal, Vaibhav. 2016)., 2016. MQTT Messaging Queue Telemetry Transport IOT based Messaging Protocol. [pdf].

(9)

Ramdhansya, Adimas Fiqri, Ariyanto, Endro & Nuha, Hilal Hudan.2014. Implementasi Advanced Encryption Standard (AES) Pada Sistem Kunci Elektronik Kendaraan Berbasis Sistem Operasi Android Dan Mikrokontroler Arduino. Seminar

Nasional Informatika 2014 (semnasIF 2014). Teknik Informatika : Universitas Telkom

Rochman, Rakhmadhany & Heru., 2017. Sistem Kendali Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Protokol MQTT pada smarthome. FILKOM : Universitas

Brawijaya

Sei, Sun, zewu, Wang, Kun, Zhao, Ruichen, Sun & Shuai, Li .2018. Research and Design of Cryptography Cloud Framework. the 3rd IEEE International Conference on Cloud Computing and Big Data Analysis.

Zhengzhou, China

Togan, mihai., feraru, alin, popescu & andrian 2017. Virtual Machine for Encrypted Code Execution. ECAI 2017 -

Gambar

Tabel 1. Notasi pada algoritme Trivium
Gambar  3. Raspberry Pi 2 Model B board
Gambar 4. Diagram alir perancangan sistem
Gambar 7.  Tampilan implementasi command-line interface (CLI) pada subscriber
+3

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Raspberry Pi pada Perangkat Absensi Portable Menggunakan RFID..

Pada Tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan dengan menggunakan raspberry pi sebagai pengendali utama yang berfungsi sebagai pengontrol perangkat color object tracking, yaitu

Pada perancangan server sistem ini akan dibuat dengan menggunakan Raspberry pi, di mana Raspberry pi merupakan komputer papan tunggal (Single Board Circuit/SBC)

Penelitian kami menghasilkan purwarupa sistem peralatan rumah cerdas memanfaatkan mikrokomputer Raspberry pi yang mampu secara pervasive ditemukan oleh peralatan seperti

Pada bagian publisher sebelum pesan dikirim akan dienkripsi terlebih dahulu sehinga pada saat proses pengiriman data yang dikirimkan berupa ciphertext yang tidak dapat

Sistem yang penulis buat menggunakan Face recognition untuk membuka kunci pintu secara otomatis menggunakan Raspberry Pi karena menurut penulis raspberry Pi memiliki pin input-output

Berdasarkan hasil analisis, perancangan dan pengujian kinerja routing protokol OLSR pada Raspberry Pi dalamwireless mesh network, yang telah dijelaskan pada bab

Perancangan sistem keseluruhan berbasis IoT menggunakan protokol MQTT telah diuji dan telah bekerja dengan baik sesuai konsep arsitektur MQTT berupa data yang dikirimkan yaitu data suhu