PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
PEMBANGUNAN AMPL YANG BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN AMPL YANG BERKELANJUTAN
Kebijakan Nasional AMPL-BM di
Kebijakan Nasional AMPL-BM di
Indonesia
Indonesia
Oswar Mungkasa
Latar Belakang
Keberlanjutan pembangunan AMPL menjadi concern bersama dalam layanan AMPL di Indonesia
Kebijakan Nasional AMPL-BM disusun dalam upaya mendorong keberlanjutan pembangunan di Indonesia
Promosi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di daerah telah
dilaksanakan melalui Kelompok Kerja Nasional AMPL melalui program WASPOLA dan bermitra dengan berbagai pihak
Telah diimplementasikan di 62 Kab di 9 Provinsi melalui program
WASPOLA. Telah mulai diadopsi oleh proyek-poyek terkait AMPL (ADB, Unicef, GTZ dll)
Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat
B
erbasis Masyarakat
P
embangunan AMPL dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat
M
enempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam seluruh proses pembangunan
T
ujuan
K
eberlanjutan dan penggunaan yang efektif
Keberlanjutan mencakup;
Aspek sosial, kelembagaan, teknologi, keuangan dan lingkungan Keberlanjutan di tingkat pengguna dan Pemerintah Daerah
Penggunaan Efektif
Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat
P
rinsip-prinsip Umum Kebijakan Nasional AMPL-BM
1. Air Merupakan Benda Sosial dan Benda Ekonomi.
2. Pilihan yang Diinformasikan Sebagai Dasar dalam Pendekatan
Tanggap Kebutuhan
3. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 5. Keberpihakan pada Masyarakat Miskin
6. Peran Perempuan dalam Pengambilan Keputusan
7. Akuntabilitas Proses Pembangunan 8. Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator 9. Peran Aktif Masyarakat
Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Berbasis Masyarakat
D
isusun oleh Kelompok Kerja Nasional AMPL di bawah
koordinasi Bappenas terdiri dari:
Departemen Pekerjaan UmumPihak-pihak Kunci Dalam Pelaks. Kebijakan
Prog/proyek AMPL Daerah
APBD Bantuan Pusat Bantuan Donor
Advokasi
Advokasi Koor
dinasi
Koordinasi dan pendampinga
n
Pelaksanaan Kebijakan Di Daerah
Proses Keseluruhan Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan di
Daerah
Kesepakatan penyusunan Renstra AMPL
Penyusunan dokumen Renstra AMPL
Lokakarya finalisasi Renstra AMPL
Kesepakatan penyusunan Renstra AMPL
Penyusunan dokumen Renstra AMPL
Lokakarya finalisasi Renstra AMPL
Kajian keberhasilan dan kegagalan proyek AMPL Kajian pengelolaan data Kajian investasi AMPL daerah
Self evaluation Kajian keberhasilan dan kegagalan proyek AMPL Kajian pengelolaan data Kajian investasi AMPL daerah
Self evaluation
Lokakrya Diseminasi Kebijakan Lokakrya Diseminasi
Kebijakan Pendam-pinganPendam-pinganPelaksanaan Pelaksanaan
Proses peminatan
Konfirmasi penetapan daerah terpilih Konfirmasi penetapan
daerah terpilih
Lokakarya diseminasi kebijakan
Lokakarya diseminasi kebijakan
Penggalangan dukungan pimpinan daerah
Penggalangan dukungan pimpinan daerah
Penyiapan Kelompok Kerja
AMPL
Penyiapan Kelompok Kerja
AMPL
Pemahaman kebijakan dan identifikasi isu dan permasalahan AMPL
Pemahaman kebijakan dan identifikasi isu dan permasalahan AMPL
Pendalaman Kebijakan
Pendalaman
Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan AMPL
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan AMPL
Penguatan Kapasitas Pokja Lokalatih operasionalisasi kebijakan
Pelatihan penyusunan Renstra AMPL
Orientasi MPA-PHAST Pelatihan keterampilan fasilitasi Pelatihan CLTS
Penguatan Kapasitas Pokja
Lokalatih operasionalisasi kebijakan
Pelatihan penyusunan Renstra AMPL
Orientasi MPA-PHAST Pelatihan keterampilan fasilitasi Pelatihan CLTS
Road show
Road show Lokakarya operasionalisasi kebijakan
Lokakarya operasionalisasi kebijakan
Pertemuan Koordinasi NasionalPertemuan
Koordinasi Nasional Lokakarya Nasional Lokakarya Nasional Konsolidasi HasilKonsolidasi Hasil
Lokakarya diseminasi kebijakan
Lokakarya diseminasi kebijakan
Pengga-langan dukungan pimpinan daerah
Pengga-langan dukungan pimpinan daerah
Penyiapan Kelompok Kerja
AMPL
Penyiapan Kelompok Kerja
AMPL
Pemahaman kebijakan dan identifikasi isu dan permasalahan AMPL wilayah
Pemahaman kebijakan dan identifikasi isu dan permasalahan AMPL wilayah
Penda-laman Kebijakan
Penda-laman
Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja Pokja untuk dukungan kab/kota
Penyusunan Rencana Kerja Pokja untuk dukungan
kab/kota
Bantuan Teknis, monitoring dan evaluasi
kegiatan kab/kota
Bantuan Teknis, monitoring dan evaluasi
kegiatan kab/kota
Pokja AMPL Kabupaten/Kota
Pokja AMPL Kabupaten/Kota
Pokja AMPL Provinsi Pokja AMPL
Provinsi Lokakarya operasionalisasi kebijakan
Lokakarya operasionalisasi kebijakan
Road show
Road show Kajian/dialog/semi
nar isu-isu AMPL Kajian/dialog/semi
nar isu-isu AMPL
Beberapa Contoh Hasil
6
7 Kab/kota telah memiliki Kelompok Kerja AMPL dampingan WASPOLA dan LK 100 Kabupaten lain dampingan proyek AMPL terkait (Pamsimas, CWSH, WES Unicef dll)
9
Prov telah memiliki Kelompok Kerja AMPL untuk diseminasi dan fasilitasi kebijakan di daerah
5
5 kab/kab telah memiliki Renstra AMPL dan 12 kab lain dampingan WASPOLA dan WES Unicef dalam proses penyelesaian
T
elah mulai adanya perubahan paradigma pembangunan AMPL di daerah dampingan dari pendekatan proyek ke program (advokasi terus menerus masih perlu dilakukan)
T
Contoh Peran POKJA AMPL Ideal di Kabupaten
Kelompok Kerja AMPL
Bupat
Desa yang berminat
mengajukan usulan Pelaksanaan Proyek
Desa-desa potensial calon penerima proyek dari berbagai sumber pembiayaan
(5) usulan persetujuan usulan persetujuan(6)
(3) Pokja AMPL melakukan kajian dan penilaian proposal Koordinasi dengan dinas terkait untuk merespon proposal
(4) Klarifikasi/verivikasi (7) konfirmasi
(1) Sosialisasi, informasi proyek dan persyaratan usulan persetujuan
(8) penguatan kapasitas, monitoring dan pembinaan pasca proyek
(2) Usulan
Kendala Internal Pokja Daerah
P
ergantian pimpinan daerah
P
erubahan struktur di daerah vs Pokja selalu
berganti anggota
P
Peluang
M
enerapkan pendekatan AMPL-BM berarti melakukan
penghematan dana, karena masyarakat ikut
membiayai dan merasa memiliki hasil pembangunan
A
MPL-BM lebih dijamin keberlanjutannya dibandingkan
dengan pembangunan yang berorientasi proyek
D
Tantangan (Ancaman)
P
emahaman yang baik mengenai konsep pembangunan AMPL-BM
vs komitmen alokasi dana APBD untuk mengaplikasikan program
AMPL-BM (belum selalu berbanding lurus)
S
ektor AMPL belum dianggap sepenuhnya sebagai program yang
sexy/menarik dibandingkan dengan infrastruktur lain dengan nilai
besar
A
lokasi dana AMPL di kebanyakan daerah masih diposisikan
sebagai cost bukan sebagai investasi yang akan menghasilkan
nilai sebagai dampak peningkatan produktivitas dengan
ABC Pembangunan AMPL Yang Berkelanjutan
Pengguna
Pengguna
Akademisi
Akademisi
Ormas, LSM