• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENINGKATAN DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF TERHADAP KADAR PEROKSIDA DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR Study on Increasing The Adsorption Capacity of Activated Carbon to The Peroxide Level by The Addition of The Activator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI PENINGKATAN DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF TERHADAP KADAR PEROKSIDA DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR Study on Increasing The Adsorption Capacity of Activated Carbon to The Peroxide Level by The Addition of The Activator"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BioLink Vol. 1 (2) Januari 2015 p-ISSN: 2356- 458X e-ISSN: 2550-1305

BioLink

Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

STUDI PENINGKATAN DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF TERHADAP

KADAR PEROKSIDA DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR

Study on Increasing The Adsorption Capacity of Activated Carbon to

The Peroxide Level by The Addition of The Activator

Wardatul Husna Irham

Program Studi Farmasi Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa

*Corresponding author: E-mail:una_irham@yahoo.com

Abstrak

Aktifator yang telah berhasil digunakan pada proses aktifasi karbon aktif dari tempurung kelapa adalah Na2CO3, NaCl, HCl, H2SO4dan NaOH. Penambahan aktifator pada arang aktif akan memperbesar luas permukaan arang dengan membuka pori-pori yang tertutup, sehingga dapat meningkatkan daya adsorpsi karbon aktif. Pada proses pembuatan karbon aktif dari arang tempurung kelapa, diperoleh randemen karbon yang cukup tinggi yaitu berkisar 80-81,74% dari berat arang mula-mula dengan kadar air yang diperoleh berkisar 2,2864–3,9489% dan kadar abu sebesar 2,04–3,28%. Hal ini berarti karbon aktif ini dapat digunakan sebagai karbon aktif yang baik, sebab telah memenuhi standar SII kwalitas karbon aktif. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa larutan HCl, NaOH dan Na2CO3 dapat digunakan sebagai aktifator karbon aktif dalam menurunkan kadar peroksida. Penambahan aktifator ini dapat memperbesar luas permukaan karbon yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan. Berdasarkan hasil penelitian, larutan yang terbaik digunakan sebagai aktifator karbon aktif dalam mengadsorpsi peroksida adalah larutan yang bersifat basayaitu sebesar 91,1111 % dari kandungan peroksida awal.

Kata Kunci :Karbon aktif, Aktifator, Peroksida

Abstract

Activator that has been successfully used in the process of activation of activated carbon from coconut shell is Na2CO3, NaCl, HCl, H2SO4 and NaOH. The addition of activator in the activated charcoal will

enlarge the surface area of the charcoal with open pores are closed, so as to increase the adsorption capacity of activated carbon. In the process of making activated carbon from coconut shell charcoal, carbon obtained randemen quite high, ranging from 80 to 81.74 wt% of carbon initially obtained with water content ranging from 2.2864 to 3.9489% and ash content of 2.04 to 3.28%. This means that the active carbon can be used as an activated carbon is good, because it meets the standards SII quality activated carbon. From the results obtained can be seen that the solution of HCl, NaOH and Na2CO3can be

used as an activator of activated carbon in the lower levels of peroxide. The addition of these activators can enlarge the surface area of the carbon that is by breaking the bonds of hydrocarbons or oxidizing surface molecules. Based on the research results, the best solution is used as an activator of activated carbon in adsorbing peroxide is an alkaline solution that is equal to 91.11% of the initial peroxide content.

Keywords :adsorption, activated charcoal, waste, potato skins, concentration

(2)

PENDAHULUAN

Bila tempurung kelapa dipanaskan pada temperatur yang cukup tinggi tanpa berhubungan dengan udara, akan terjadi rangkaian penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang merupakan komponen utama tempurung dan dihasilkan 3 bentuk zat, yaitu : padatan, cair dan gas. Karbon aktif dari arang tempurung kelapa lebih disukai dibandingkan karbon aktif dari bahan lain, karena daya adsorpsinya yang tinggi dan mudah penanganannya. Hal ini disebabkan bentuknya berupa butiran yang keras, tidak mudah hancur menjadi bubuk, sehingga dengan demikian tidak mengotori lingkungan.

Karbon aktif adalah arang yang diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai daya serap (adsorpsi) yang tinggi. Saat ini konsumsi karbon aktif dunia mencapai 300.000 ton/tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 10,12 % adalah karbon aktif yang berasal dari arang tempurung kelapa. (Palungkun R.1999). Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorf yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram. Hal ini berhubungan

dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben.

Arang aktif dari limbah bubuk kopi telah berhasil diujicobakan oleh Siti Saleha dan Rosnani Nasution (2000)

sebagai adsorben dalam menurunkan kandungan peroksida pada minyak goreng bekas sampai dengan 46,37 %, yaitu dari kandungan awal perosida 47,358 mg O2/100 g minyak menurun

menjadi 21,961 mg O2/100 g

minyak.Dari hasil pemelitian diatas dapat dikatakan bahwa nilai bilangan peroksida tersebut masih jauh dari standart yang diperbolehkan menurut standart Industri Indonesia yaitu 5,0 mg O2/100 gr minyak.

Mengingat bahwa bilangan peroksida dari hasil penelitian diatas ternyata masih jauh dari standart yang diperolehkan SII, dalam penelitian ini akan dicoba mengadsorpsi kadar peroksida dengan menggunakan adsorben karbon aktif dari tempurung kelapa dengan menambahkan berbagai aktifator. Aktifator yang akan diujicobakan yaitu : Na2CO3, HCl, dan

NaOH. Dari penelitian ini diharapkan dapat menemukan satu jenis aktifator yang efektif untuk menurunkan bilangan peroksida.

METODE PENELITIAN

(3)

Gambar 1. Bagan alir penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Karbon Aktif

Dari proses pembuatan karbon aktif dengan penambahan berbagai aktifator

didapat randemen karbon aktif seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5.. Pembuatan karbon aktif

No Aktifator Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Rendemen (%)

1. HCl 0,1 M 25 20,000 80,000

2. NaOH 0,1 M 25 20,277 81,108

3. Na2CO30,1 M 25 20,446 81,784

Uji kualitas karbon aktif

Setelah dilakukan uji kadar air dan uji kadar abu dari masing-masing karbon

(4)

Tabel 6. Kadar air dan kadar abu

No Aktifator Kadar air (%) Kadar abu (%)

1. HCl 0,1 M 3,9489 3,28

2. NaOH 0,1 M 2,9688 2,04

3. Na2CO30,1 M 2,2864 2,24

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa kadar air dan kadar abu dari masing-masing karbon aktifdiatas memenuhi standar kualitas karbon aktif menurut SII, yaitu : 2-5 %.

Penentuan Kadar Peroksida

Berat peroksida yang terserap dapat dilihat pada tabel 7. Kemudian persentase peroksida yang terserap dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Adsorpsi terhadap peroksida

No Aktifator

Tabel 8. Persentase peroksida yang terserap

Tujuan perlakuan ini adalah untuk mendapatkan jenis aktifator yang optimum untuk karbon aktif yang berfungsi sebagai penyerap peroksida. Aktifator yang digunakan dalam penelitian ini adalah HCl, NaOH dan Na2CO3dengan volume larutan 25 ml dan

waktu kontak yang diberikan selama 30 menit. Dari data yang diperoleh pada tabel 5 dan 6 dapat dilihat bahwa banyaknya peroksida yang terserap oleh karbon aktif yang diaktifkan dengan HCl sebesar 20,0685 mg yaitu sebesar 78,6666 %, sedangkan peroksida yang terserap oleh karbon aktif yang diaktifkan dengan NaOH sebesar 23,2432 mg yaitu sebesar 91,1111 %,dan peroksida yang terserap oleh karbon aktif yang diaktifkan dengan Na2CO3

sebesar 22, 3361 mg yaitu sebesar 87,5556 %. Dari data ini dapat dilihat bahwa karbon aktif yang diaktifkan dengan NaOH dapat menyerap peroksida lebih banyak. Yaitu sebesar 91,1111 % dari kandungan peroksida awal.

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa larutan HCl, NaOH dan Na2CO3 dapat digunakan sebagai

(5)

yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan. Berdasarkan hasil penelitian, larutan yang terbaik digunakan sebagai aktifator karbon aktif dalam mengadsorpsi peroksida adalah larutan yang bersifat basa

SIMPULAN

Setelah dilakukan pengumpulan data dan pembahasan dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Ada peningkatan daya adsorpsi karbon aktif terhadap kadar peroksida dengan penambahan aktifator. Aktifator yang digunakan adalah HCl, NaOH dan Na2CO3.

Daya adsorpsi karbon aktif tertinggi adalah karbon aktif yang diaktifkan dengan aktifator yang bersifat basa yaitu NaOH. Daya adsorpsi yang diperoleh sebesar 7,6148 mg/g atau sebesar 30,3703 % dengan banyaknya peroksida yang terserap sebesar 91,1111 % dari berat peroksida awal

DAFTAR PUSTAKA

Adlin. Kelapa. 1992, Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Pematang Siantar.

Adlin; Azmi,N. (FMIPA Unsyiah). Seminar PPD 2000. Makalah Hasil Penelitian, Pelunakan Air Sadah Dengan Menggunakan Adsorben Arang Aktif Yang Diaktifkan Dengan Natrium Karbonat. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Proyek Heds. Palembang.

Amiruddin,A. 1993, Kamus Kimia Organik.

Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan. Jakarta.

Cheremissinoff, 1998, Moressi. Carbon

Adsorption Aplication. Ann Arbor Science Publishers Inc. Michigan.

Keenan. leinfelter,W. 1999,Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2. Penerbit Erlangga. Ketaren, S. 1986, Pengantar teknologi Minyak Dan

Lemak Pangan. UI Press. Jakarta.

Nasution,R; Saleha,S. (Universitas Syiah Kuala) Seminar PPD 2000. Makalah Hasil

Sebagai Adsorben Pada Minyak Goreng Bekas. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Proyek Heds. Palembang.

Palungkun,R. 1999, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penerbit Penebar Swadaya.

Sudarmadji, Slamet dkk. 1989, Analisis Bahan Makanan Dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yokyakarta.

Suhardiyono,L. 1989, Tanaman Kelapa (Budidaya dan Pemanfaatannya). Penerbit Kanisius. Sukardjo. 1997, Kimia Fisika. Penerbit Rineka

Cipta. Jakarta.

Underwood. 1989, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.

Widjaya,AP; Darjo,S. 1980,Pembuatan Arang Aktif Dengan Cara Destilasi Kering tempurung II. Komunikasi Balai penelitian Kimia. Bogor. Winarno,FG. 1998, Kimia Pangan Dan Gizi.

Gambar

Tabel 5.. Pembuatan karbon aktif

Referensi

Dokumen terkait

usually written in the 17th century, the short story has grown to encompass a body of work so diverse as to defy easy characterization.. At its most prototypical the

Metode yang dipergunakan dalam studi ini adalah analisis jalur untuk menjelaskan hubungan antara persepsi akademisi dan praktisi, serta analisis isi dipergunakan untuk

1. Perlakuan yang diterapkan kepada subjek penelitian 3. Bahaya yang akan timbul 5. Hak mengundurkan diri. Dan saya mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan atas segala sesuatu

 Setiap komputer akan terhubung pada jalur data (bus) yang berbentuk satu kabel panjang (secara linear).  Jika alamat data sesuai dengan alamat yang dilalui, maka data tersebut

Tempilang pada Hari Selasa tanggal 03 Oktober 2017 Sekitar pukul 00.20 dinihari,  pelaku berhasil ditangkap oleh petugas disertai pengamanan barang bukti berupa 1 buah Hp merk

Pada konsentrasi yang sama yaitu 1 μg/mL ekstrak metanol secang menghambat produksi TNF-α sebesar 31.6%, sementara brazilin, protosappanin A, dan sappanone

Angka kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan perempuan (Sundaru dan Sukamto, 2006). Perbedaan jenis kelamin pada kekerapan asma

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley Arens//Elder/Beasley 22 - 22 - 10 10.. Learning Objective 2 Learning