• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lahir Sebagai Muhsinin saat Lebaran Untuk melayani dan menjadi orang baik Keutamaan Mengarungi Lautan Ilmu Gudang Buku, Gudang Ilmu Pembaruan Arah Kiblat Cara Enak Ungkapkan Unek-unek Galeri Foto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lahir Sebagai Muhsinin saat Lebaran Untuk melayani dan menjadi orang baik Keutamaan Mengarungi Lautan Ilmu Gudang Buku, Gudang Ilmu Pembaruan Arah Kiblat Cara Enak Ungkapkan Unek-unek Galeri Foto"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B U L E T I N B U L A N A N S U R A U B A I T U L A M I N D E P O K

2010

Karena di bulan Ramadhan ibadah yang sunnah menjadi wajib dan ibadah yang wajib dilipatgandakan pahalanya, sesungguhnya Ramadhan adalah momen untuk meningkatkan ibadah dan menyebarkan kebaikan. Demikian ungkap Drs. Abdul Sattar Gani, MA., pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dan Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Awal bulan suci Ramadhan 1431 H ditandai dengan sholat tarawih pertama di SBA pada malam hari tanggal 9 Agustus, 2010. Namun, shalat tarawih yang

pertama tersebut dilaksanakan lebih larut dari malam-malam berikutnya.

"Hal itu karena menunggu pengumuman pemerintah mengenai penentuan awal bulan Ramadhan," ungkap Pengurus II Surau Baitul Amin, H Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI yang akrab dengan nama sapaan ‘Bang Arie’ itu.

I’tikaf Ramadhan

S e b a g a i m a n a diteladankan oleh Rasulullah SAW, di bulan Ramadhan juga dilaksanakan suluk, atau i'tikaf, di SBA. I’tikaf ini diikuti oleh ratusan jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya (YPDKY) dari berbagai penjuru di Indonesia, bahkan luar negeri seperti Malaysia.

I’tikaf Ramadhan ini dilaksanakan dalam dua tahap yang jumlah keseluruhannya lima belas hari, atau mencakup setengah dari jumlah hari dalam bulan Ramadhan. I’tikaf sendiri mempunyai titik tekan atau fokus pada perenungan tentang Tuhan, introspeksi diri dan apa-apa yang mesti dilakukan di masa

mendatang demi kualitas hidup ukhrawi-duniawi yang lebih baik, sebagaimana dijelaskan oleh Ensiklopedi Tasawuf (Penerbit Angkasa, Bandung).

I’tikaf dilaksanakan sebanyak sebelas kali tiap tahunnya di SBA dan di Surau Darul Amin Medan. Sedangkan di surau-surau lain dalam naungan YPDKY, yakni di Jember, Pekan Baru, Samarinda, Yogya-karta, Mataram,

Padang, Palem-bang, dan Makassar i’tikaf d i l a k s a n a k a n antara satu hingga empat kali sesuai jadwal yang ditetapkan bagi masing-masing

Surau sepanjang tahun 2010 ini.

Silaturrahim dan Berbuat Baik

Di SBA, Ramadhan selalu ditandai dengan banyaknya kegiatan yang bernu-ansa silaturahim. Pertama, tentunya dalam bentuk berbuka puasa bersama. Kebiasaan untuk “makan bareng,” antara jamaah dan anshor (sebutan bagi tim pengelola surau) telah berjalan selama puluhan tahun dan terus dilakukan hingga menjadi tradisi sampai sekarang.

“Banyak jamaah yang ingin berbagi dengan anshor, hingga jumlah hari di bulan Ramadhan tidak mencukupi,” ungkap Bang Arie. Diluar hari-hari pelak-sanaan i’tikaf, para anshor dan Pengurus SBA melaksanakan buka puasa bersama di luar surau.

Ramadhan, Momen

Menyebarkan Kebaikan

Bulan Ramadhan tidak menyurutkan aktivitas di Surau Baitul Amin,

Kecamatan Bojongsari (dahulu disebut Sawangan), Depok. Justru di bulan

penuh berkah itu, semakin banyak aktivitas digelar dibanding bulan-bulan lain.

Disamping kegiatan ibadah seperti tarawih berjamaah dan i’tikaf, ada pula

tradisi untuk meningkatkan silaturahim sepanjang bulan suci ini.

Tgl. Jadwal Sholat Oktober 2010 Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya

Sumber: Lajnah Falakiyah NU

Bang Arie (kanan), tuan rumah buka bersama di hari ke 2 puasa (11/08) menyambut langsung para tamu

Lahir Sebagai Muhsinin

saat Lebaran

Untuk melayani dan

menjadi orang baik

Keutamaan Mengarungi

Lautan Ilmu

Gudang Buku, Gudang Ilmu

Pembaruan Arah Kiblat

Cara Enak Ungkapkan

Unek-unek

(Bersambung ke hal. 5 kol. 2) Diriwayatkan dari Aisyah RA, ''Nabi SAW selalu beritikaf

pada sepuluh hari terakhir

bulan Ramadhan hingga

(2)

Sebulan penuh, umat Islam berlomba-lomba beribadah dan berbuat kebaikan di bulan Ramadhan. Namun terkadang kembali loyo selepas Idul Fitri. “Padahal sesudah Ramadhan kita harus menjadi muhsinin, orang-orang baik,” ungkap Drs. Abdul Sattar Gani, MA., pengajar di fakultas dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Muhsinin itu maknanya adalah orang-orang baik. Muhsinin adalah kata jamak dari kata muhsin, asal katanya adalah ahsana -yuhsinu - ihsana, yang maknanya berbuat baik - kebaikan. Jadi

pengertian muhsinin adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.

Menurutnya Ramadhan adalah bulan latihan untuk beribadah lebih baik. Ia mengilustrasikan puasa itu seperti pesawat yang berada di landasan untuk bersiap terbang. “Lebaran itu adalah saat pesawat terbang landas, jadi semua ibadah dan kebaikan tetap dilanjutkan meski tidak Ramadhan,” tambahnya lagi.

Ia kemudian bercerita tentang keuta-maan sholat di Masjidil Haram yang paha-lanya 100 kali jika dibanding di masjid biasa. “Lalu, kalu begitu apa tidak boleh kita sholat di masjid biasa? Kita tetap sholat ‘kan? Begitu juga Ramadhan, kita teruskan ibadah kita di bulan-bulan lain,” paparnya lagi.

Allah itu Maha Pemurah. Ia memberi kesempatan kepada semua hambanya untuk beribadah sebanyak-banyaknya. “Allah sudah menyediakan yang wajib, juga menyediakan sunnah. Ada zakat, Allah juga memberikan infaq dan sodaqoh,” jelas Pak Sattar.

Penyaluran Zakat Door to Door

Di bulan Ramadhan, SBA juga menyalurkan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal. Uniknya, zakat yang disalurkan oleh SBA diantarkan langsung, secara door-to-door kepada para mustahiq sebagaimana yang dilakukan oleh para Sahabat di jaman Rasulullah SAW. Penentuan siapa yang menjadi penerima zakat fitrah, dan juga qurban didasari survai oleh anak surau SBA atau anshor untuk memastikan bahwa zakat dan qurban tersebut benar-benar diterima oleh yang berhak.

“Sejauh ini, zakat kami salurkan ke wilayah Depok dan Tangerang Selatan, secara

door-to-door, sehingga tidak pernah sampai terjadi antrian”, jelas Bang Arie - nama sapaan H. Akhmad Syukran Bestari, Pengurus II SBA. Metode seperti ini dimulai pada tahun 2003, diprakarsai oleh Pimpinan Yayasan saat itu, Sayyidi Syekh H. Iskandar Zulkarnain, SH, MH.

“Beliau ingin zakat ini benar-benar diterima mereka yang membutuhkan, walaupun perlu kerja yang ekstra,” ungkap Bang Arie. Jumlah zakat atau pun daging kurban yang disalurkan SBA termasuk relatif besar, menjangkau sekitar 4.000 hingga 5.000 kepala keluarga.

Sebelum zakat fitrah dibagikan, Bang Arie selaku Pengurus Surau beserta dengan Anshor memanjatkan doa agar zakat yang diberikan para jamaah diterima dengan baik oleh Allah SWT.

Nuansa hablum minannas juga sangat kental di lebaran. Halal bil halal

yang banyak dilakukan oleh muslim di Indonesia, adalah momen bagus silaturrahim. Abdul Sattar Gani yang mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran itu juga mengutip Firman Allah, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisa ayat 1).

Acara silaturahim di hari Idul Fitri juga lazim dijalankan di lingkungan keluarga besar SBA. Saling mengunjungi ke rumah-rumah sesama ikhwan ini berjalan hingga hari ketiga Idul Fitri. Biasanya ada rombongan ke rumah jamaah yang sering membantu Surau. Selain silaturahim, tradisi berkunjung ini juga adalah bentuk penghormatan, layaknya menghargai orang yang lebih tua dengan datang ke tempat tinggal mereka saat lebaran.

Patuh Pada Pemimpin

SBA selalu mengikuti pengumuman pemerintah tentang Hari Raya Idul Fitri. Bang Arie menyampaikan , “Kita harus ikut yang memimpin kita. Ini sesuai dengan Firman Allah di Surat An Nisa ayat 59, yang artinya “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul dan para ulul amri diantara kalian”. Patuhlah kepada pemimpin.”

Hal tersebut sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang taat kepadaku, berarti ia taat kepada Allah. Barang siapa yang durhaka kepadaku, berarti ia telah durhaka kepada Allah. Barang siapa yang taat kepada pemimpin, berarti ia telah taat kepadaku. Barang siapa yang durhaka kepada pemimpin, berarti ia telah durhaka kepadaku." (HR. Muslim 6/13).

Di hari yang Fitri dan berbahagia, Bang Arie selaku Pengurus II Surau Baitul Amin menyampaikan mohon maaf lahir dan batin. “Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan lagi untuk beribadah di bulan Ramadhan berikutnya.” Amiin Ya Robbal Aalamiin.

[NAV] Bang Arie beramah-tamah dengan jamaah usai pelaksanaan

sholat Idul Fitri 1431 Hijriyah di Surau Baitul Amin.

http://facebook.com/mozaiksurau

http://twitter.com/baitulamin

http://blog.baitulamin.org

Idul Fitri menjadi hari merayakan kemenangan, setelah sebulan penuh

mela-wan hawa nafsu. Sebuah deretan hari-hari silaturrahim ke handai taulan.

Namun, dibalik itu ada satu hal yang kadang dilupakan, Idul Fitri adalah hari

kelahiran kembali seorang muslim menjadi muhsin. Sebuah cerita juga

tentang berbagi kebaikan di Surau Baitul Amin (SBA), Bojongsari, Depok.

Lahir Sebagai Muhsinin di Lebaran

Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org

Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari | Pemimpin Umum H. Tugirin | Pemimpin Redaksi Reza Hoesin | Kontak Redaksi Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email: mozaik@baitulamin.org | Kontak Iklan dan Sirkulasi:

021-97707220, Email: iklan@baitulamin.org

(3)

juga memba-cakan pidato pembekalan

dari Pimpinan YPDKY, H. Abdul Khalik Fajduani, SH., yang mengingatkan bahwa keberadaan para pengurus adalah untuk berubudiyah dengan landasan illahi anta maqshudi wa ridhaka mathlubi, yaitu semata untuk mengharapkan Ridha Allah SWT. Menjadi pengurus semata-mata hanya untuk mengabdi kepada Allah. Para pengurus juga diingatkan kembali bahwa tugasnya semata untuk membantu Pimpi-nan Yayasan dalam mengurus tempat-tempat wirid serta memudahkan jamaah untuk mengamalkan dzikrullah. Selain itu pengurus diharapkan terus menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat sekitar sehingga nama baik yayasan tetap terjaga.

Pimpinan YPDKY juga mengingatkan kembali akan kewajiban para pengurus untuk menjalankan syariat Islam dan mengedepankan akhlakul karimah secara sungguh-sungguh, serta menjalankan Selain SBA, terdapat 10 tempat wirid

lain baik yang berstatus Surau maupun yang masih bertaraf pos dan pos informasi (IOP), yakni Surau Baitul Amin VI Bekasi, Surau Baitul Amin IX Karawang, Pos Cilegon, Pos IIP, Pos Palmerah, Pos Pondok Aren, Pos/Mess Bandara, Pos Penjaringan, IOP Kebon Nanas, dan Pos Serang.

“Hari ini saya melantik Abang-Abang semua untuk melaksanakan tugas mulia, menegakkan dzikirullah. Laksanakanlah tugas ini sebaik-baiknya. Semoga kita memperoleh bantuan Allah SWT. Melak-sanakan Islam yang kaffah dan Insya Allah, Allah SWT bersama kita. Semoga kita berhasil menjalankan tugas. Menjadi kebaikan kita semua dunia dan akhirat,” pesan Bang Dhany, panggilan akrab DR. H. Akhmad Qadri Ramadhany, MM, Ketua Badan Kerjasama Surau (BKS) YPDKY DKI Jakarta dan Banten, saat menyampai-kan sambutannya yang dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pengurus dan diikuti oleh seluruh peserta.

Dalam kesempatan itu, Bang Dhany

perintah Allah SWT; dan menjauhi larangan-nya, juga untuk tidak berprasangka buruk, bergunjing, bertengkar, dengki, sombong, egois, mengeluh, ingkar janji, dan sebagainya. Melakukan yang demikian akan merusak organisasi dan sekaligus merusak dan mencemarkan kemurnian ajaran tarekat, demikian pesan Beliau.

Pimpinan YPDKY juga berpesan agar mulai saat ini, para Pengurus bertekad menjadi orang yang baik hati dan suka berbuat baik dengan fondasi keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Insya Allah, dengan semua ini bisa tercipta masyarakat dzikrullah yang juga baik hati sehingga menjadi khalifatullah fil ardh, khairu ummah dan rahmatan lil ‘aalamin.

Abangda Rahman Moenggah, SH. LLM, yang berprofesi dalam bidang konsultasi hukum, merupakan anggota baru kepengurusan SBA sebagai Pengu-rus III. Sehingga Surau Baitul Amin kini mempunyai kepengurusan yang terdiri dari tiga pengurus, dengan Pimpinan YPDKY sendiri sebagai Pengurus I dan H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI sebagai Pengurus II. Sebagai seorang yang sangat dikenal oleh jamaah dan lingkungan kesurauan, keberadaan Abangda Rahman Moenggah dalam kepengurusan untuk mempererat hubungan kelembagaan Surau dengan pihak-pihak eksternal.

Kepada para Pengurus baru Surau, Pos dan IOP di DKI Jakarta dan Banten, mari kita ucapkan Selamat Bertugas dan Sukses Selalu! [JH]

Laporan Pelantikan Pengurus Baru Surau, Pos dan IOP

di Wilayah DKI Jakarta dan Banten Periode 2010-2013:

Untuk Melayani dan

Menjadi Orang Baik

Bertempat di Surau Baitul Amin (SBA), Sabtu, 28

Agustus 2010 lalu, telah dilantik 42 orang pengurus

Surau dan tempat-tempat wirid (halaqah) dalam

naungan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY)

yang berada kawasan DKI Jakarta dan Banten.

Pesan penting yang disampaikan oleh Pimpinan YPDKY dalam pidato pembekalan pelantikan Pengurus Surau, Pos dan IOP DKI Jakarta dan Banten, tanggal 28 Agustus 2010 lalu, terkait bahaya kesombongan.

Kesombongan inilah yang menjadi akar utama setiap akhlak buruk lainnya dan menjadi pemicu utama setiap kejahatan. Dari kesombongan, merebak sifat-sifat dan sikap-sikap yang secara simultan menciptakan masalah-masalah yang kadang-kadang berkepanjangan. Tidak mungkin seseorang bisa ber-akhlakul karimah bila masih diliputi kesombongan.

Ciri-ciri orang sangat sombong, menurut Pimpinan YPDKY, adalah marah kalau dikritik, kalau pendapatnya tidak diikuti akan tersinggung. Termasuk menjadi orang yang sombong adalah kalau menghadiri rapat suka datang terlambat karena dengan keterlambatan itu sebenarnya sudah mere-mehkan dan tidak menghargai orang lain. Yang juga termasuk orang yang benar-benar sombong adalah ketika bergunjing membicarakan aib orang lain. Sebab ketika bergunjing, tanpa disadari sebenarnya merasa lebih baik dari orang yang digunjingkan. Kesombongan dalam hal ini sebenarnya tidak ubahnya kesombongan iblis ketika merasa lebih baik dari Adam. Bila demikian halnya, ketika sombong, sebenarnya seseorang telah

menjadi ahli waris iblis. Na’udzu billahi min dzalik!

Maka, sudah seyogyanya mulai saat ini kita membuang jauh-jauh sifat sombong dan menggantinya dengan sifat rendah hati. Untuk itu, kita harus menghindarkan diri dari pertengkaran, perdebatan, gunjing dan akhlak buruk lainnya. Sebaliknya, kita justru harus baik hati, selalu berbuat baik dan

mengu-lurkan tangan, dan jangan menyombongkan diri atau melukai perasaan orang lain. [JH]

Kesombongan Akar

Utama Akhlak Buruk

Berfoto bersama usai pelantikan (28/08). Keceriaan tanda siap melaksanakan tugas. Duduk dari kiri ke kanan: H. Akhmad Syukran Bestari, Hj. Suzie Ayesha KY, H. Akhmad Qadri Ramadhany.

(4)

Secara umum, ilmu agama maupun ilmu umum diperoleh dengan ‘membaca’. Dalam arti luas, membaca dapat berupa berfikir dan merenung, mempelajari alam, juga membaca situasi yang ada di sekitar kita. Dari sudut pandang bahasa, ilmu bermakna pengetahuan atau kejelasan atas sesuatu. Sementara definisi ‘ilmu’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir maupun batin. Dalam buku Ulumul Qu'ran (Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7) karya Ramli Abdul Wahid disebutkan bahwa kata ‘ilmu’ berasal dari bahasa Arab yakni < > yang berasal dari < > yang maknanya adalah ‘mengetahui’ atau ‘pengetahuan’.

Dimensi ilmu memang sangat luas. Sejumlah kalangan membagi ilmu kedalam dua macam; ilmu agama dan ilmu umum, sementara ada yang membe-dakan ilmu ke dalam tiga kelompok. H Abdul Sattar Gani, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, menjelaskan, “Pengelompokan ilmu yang pertama mempelajari tentang keimanan, dan mencakup ‘cara’ mempercayai Tuhan, malaikat sebagaimana dalam rukun iman yang enam. Kesemuanya kita kenal sebagai ilmu akidah.” Sementara itu, pengelompokan ilmu yang kedua berkai-tan dengan ibadah dan pelaksanaannya, mencakup bagaimana cara berwudhu, shalat, memakamkan jenazah dan tata cara pelaksanaan ibadah lainnya, dan disebut sebagai ilmu syariah. “Yang ketiga adalah ilmu muamalat, yang mencakup berbagai hal; mulai dari tata cara jual beli, bergaul dalam masyarakat atau hablum minanaas serta hablum minal alam. Ilmu muamalat ini juga mencakup akhlak, mulai dari akhlak terhadap Allah SWT, manusia dan alam sekitar, bahkan akhlak kepada diri sendiri,” jelas Pak Sattar yang juga mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ).

Empat klasifikasi ilmu Al Ghazali Filosof dan teolog muslim Persia abad Pertengahan, Al Ghazali (450 H – 505 H), membagi ilmu kedalam empat sistem klasifikasi yang berbeda. Pertama, pembagian ilmu menjadi ilmu teoritis dan ilmu praktis. Kedua, pembagian pengeta-huan menjadi ilmu huduri dan ilmu husuli, yang didasarkan atas perbedaan cara-cara mengetahui. Dalam ilmu husuli

dibutuhkan observasi empiris dan rasional, dan pengetahuan yang huduri melibatkan observasi atau pengalaman rohani atau spiritual. Ketiga, pembagian atas ilmu-ilmu

agama (syari’ah) dan intelektual (aqli’yah, gayr al-syari’ah), yang didasarkan atas perbedaan sumber wahyu dan sumber akal. Keempat, pembagian ilmu menjadi

fardhu ain dan fardhu kifayah, yang didasarkan pada perbedaan antara dua macam kewajiban yang berhubungan dengan pencarian pengetahuan. Ilmu

fardhu ain adalah kewajiban kepada setiap orang Islam, dimana setiap aqil baligh

harus mengetahuinya, sementara ilmu

fardu kifayah diwajibkan kepada kesatuan masyarakat Islam secara bersama memi-kul tanggung-jawab untuk menuntutnya.

Keutamaan ilmu dalam pandangan Islam

Bagaimana Islam memandang ilmu setidaknya dapat dilihat dari banyaknya kata ‘ilmu’; baik kata akar maupun kata turunannya, di Al Quran. Ada sekitar 800 kali penyebu-tan, diantaranya dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila

dikatakan kepadamu,

‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan

orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu penge-tahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Pentingnya ilmu kiranya menjadikan-nya suatu kewajiban bagi lelaki dan perempuan, bagi muslimin dan muslimat, sebagaimana Hadist yang diriwayat Ibnu Majah.

Kemana mencari ilmu?

Bagaimanakah cara menuntut ilmu yang dianjurkan bagi umat Islam? Antara lain, menurut Pak Sattar, adalah dengan belajar kepada yang memahami tentang suatu ilmu, sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Surat An-Nahl (QS 16:43):

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”

Makna yang dapat dipetik dari sini adalah, bahwa “Umat Islam

seyog-yanya bertanya kepada siapa saja yang kita percaya memiliki ilmu pengetahuan yang bisa kita harapkan memberikan penjelasan,” lanjut H. Abdul Sattar. Orang yang

mempu-nyai ilmu pengetahuan harus jelas latar belakang, atau background-nya, tidak meragukan, dengan sanad yang baik,” jelas beliau.

Dalam mempelajari ilmu, Rasulullah SAW meng-ingatkan agar kita bersikap rendah hati, sebagaimana hadist berikut, “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu (HR. Ath-Thabrani). Semoga kita dapat mengamalkan kesemuanya ini dengan baik. Amin Yaa Rabbal ‘aalamiin.

[RH]

Mozaik mengajak sejenak melirik makna dan pentingnya ilmu dalam kaitannya

dengan wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW melalui Jibril AS, sekitar

15 abad silam.

Keutamaan Mengarungi Lautan Ilmu

(5)

Pengunjung tidak hanya datang dari jamaah saja, melainkan juga masyarakat sekitar terutama anak-anak. “Anak-anak suka membaca disini karena ada komiknya dan ruangannya ber-AC,” tutur Adi Bahtiar, anak surau yang bertugas sebagai pustakawan Perpusba. Begitu juga yang diutarakan Mardian Syah. Siswa SDN 03 Curug ini mengaku sering datang untuk membaca komik favoritnya Captain Tsubasa dan Naruto. Bersama tiga temannya, Mardian datang dua kali seminggu dengan bersepeda.

Berbentuk unik segi enam dimana masing-masing lantai berukuran 75m2,

lantai bawah Perpusba merupakan kantor perpustakaan serta ruang untuk menerima tamu. Ruang baca berada di lantai atas dengan fasilitas berupa proyektor, giant screen, dan sistem audio. Buku-buku yang ada di Perpusba adalah sumbangan dari para jamaah serta keluarga pendiri YPDKY. Koleksi Perpusba kini mencapai 2.800 buku; mulai dari buku agama, pengetahuan umum, teknologi, ekonomi, komik anak anak hingga novel-novel pop, yang jumlahnya terus bertambah. Nah,

bagi yang belum pernah, Ayo, berkunjung ke Perpusba! [ANG]

Kini perpustakaan yang menempati bangunan dua lantai ini juga kerap digunakan sebagai arena rapat, pelatihan, serta pengajian. Perpusba juga berfungsi sebagai ruang konfe-rensi pers Festival Baitul Amin 2010 pada Maret lalu.

Nana, jamaah SBA yang kini menetap di Perth, Australia, mengaku selalu meny-empatkan datang ke Perpusba satu hingga

dua kali seminggu untuk membaca buku dari genre apapun yang tersedia.

“Macam-macam, mulai dari pengembangan diri, keuangan, manajemen. Pokoknya apa saja yang menarik,” tutur sarjana ilmu fisika yang bernama lengkap Siti Munawaroh itu. Biasanya ia membaca dulu sinopsis buku sebelum memutuskan untuk meminjamnya.

Ditanya mengenai buku yang berkesan, gadis yang selalu tampak ceria ini menyebutkan ‘Merencanakan Hidup dan Merencanakan Masa Depan’ karya Marwah Daud Ibrahim dan buku-buku Robert T. Kiyosaki.

“Buku yang pertama tentang bagaimana menyusun masa depan itu

keren karena dia mengajari kita hidup ber-planning dan punya visi. Sedangkan membaca buku Robert Kiyosaki jadi bisa membedakan mana aset mana liabilitas. “Mana hutang yang perlu dan mana yang tidak,” papar perempuan berusia 27 tahun ini sembari tersenyum.

Dalam kesempatan wawancara dengan tim Mozaik, Bang Arie berpesan bahwa, “Dalam

menjalankan ibadah puasa yang paling penting adalah untuk menjadi orang yang baik, mengerjakan hal-hal yang baik, dan m e n j a l a n k a n ibadah. Juga mena-han nafsu, menamena-han amarah, selain haus dan lapar."

Ia melanjutkan, "Di lingkungan Surau, hal ini terasa mudah, karena sepertinya sudah

menjadi keseharian kami untuk melak-sanakan ‘puasa’ dengan menahan tidak hanya makan dan minum, tetapi juga nafsu amarah, disamping melaksanakan ibadah lainnya."

Sejak didirikan Perpusba telah menjadi sarana bagi jamaah Surau Baitul Amin (SBA) dan masyarakat sekitar untuk menambah wawasan di bidang agama maupun umum. Keberadaan Perpusba diprakarsai oleh Ketua Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY), H. Abdul Khalik Fajduani, SH, yang gemar membaca buku.

Koordinator Perpusba, Ahmad Fakar, mengatakan didirikannya sarana ini diawali dengan tujuan memfasilitasi jamaah untuk

membaca buku-buku karangan Sayyidi Syaikh Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, pendiri YPDKY. Setiap malam wirid; Senin dan Kamis malam, Perpusba juga berfungsi sebagai tempat dilaksanakannya sesi penjelasan mengenai Tarekat Naqsya-bandiyah Al Khalidiyah.

Dalam Wikipedia (http://id.wikipedia.org), perpustakaan diartikan

sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan,

rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Pengertian ini sesuai dengan maksud keberadaan Perpustakaan

Baitul Amin (Perpusba), yang diresmikan pada 18 Agustus 2006.

Gudang Buku, Gudang Ilmu

Perpustakaan Baitul Amin

Mulai buku agama, pengetahuan umum, teknologi, ekonomi, hingga komik anak-anak dan novel-novel ada disini

Gedung Perpusba berbentuk unik bersegi enam ini memiliki koleksi buku 2,800 buah yang terus bertambah. Dilengkapi fasilitas audio visual, Perpusba sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk rapat, konferensi dan tempat berkumpulnya para aktifis muda Youth Club Baitul Amin.

Tertib antri mengambil takjil dalam acara berbuka puasa bersama yang dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah dan makan malam. Acara seperti di kediaman Bang Arie ini merupakan tradisi tahunan setiap bulan Ramadhan yang diselenggarakan di berbagai rumah jamaah SBA secara bergilir.

Ramadhan, Momen...

(6)

Bagi jamaah Surau Baitul Amin (SBA), Depok, suatu hal yang membeda-kan Ramadhan yang baru berlalu dengan tahun-tahun sebelumnya adalah perubahan arah kiblat mengikuti anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini sejalan dengan perintah pendiri Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya (YPDKY) yang mengamanatkan bahwa tarekat yang benar berdiri di atas syariat yang benar. Perubahan ini dituangkan dalam keputusan Pimpinan YPDKY itu diumumkan langsung kepada jamaah oleh Bang Arie, seusai sholat Isya.

Penentuan arah kiblat dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari jamaah SBA yang memiliki kemampuan navigasi, yakni AKBP Agung Wardoyo, seorang anggota Polisi Air dan Udara serta Captain Agung Widodo, yang berprofesi sebagai seorang pilot. Terhadap pertanyaan jamaah tentang sah atau tidaknya sholat yang dulu, Bang Arie menyampaikan, “Sholat tetap sah karena arah yang dulu juga benar, karena didasarkan fiqih yang benar.”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia, Ahmad Izzudin yang mengatakan bahwa bahwa ijtihad ulama mengenai arah kiblat berlaku sesuai penemuan pada zamannya. Sedangkan jika ada penemuan terbaru, yang berlaku adalah ijtihad terbaru.

"Sholat kita selama ini tetap sah. Juga tidak mengurangi rukun sholat. Yang harus kita lakukan mulai saat ini adalah meluruskan arah sholat kita ke arah kiblat yang benar," katanya dalam sebuah kesempatan di Semarang beberapa waktu lalu. [NAV/MFH]

Ketidaktepatan arah kiblat sebena-rnya bukan isu baru. Sejarah mencatat bahwa ahli ilmu falak Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari pernah mengkoreksi arah kiblat beberapa mesjid di Jakarta. Salah satunya adalah mesjid Jembatan Lima yang arah kiblatnya telah diputar 25 derajat ke kanan oleh beliau. Peristiwa tersebut dilakukan oleh tokoh pengem-bang tarekat di Kalimantan Selatan terse-but sepulang menuntut ilmu di tanah Mekkah pada abad 18.

Pelencengan arah kiblat yang ditemukan akhir-akhir ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena adanya perger-akan lempeng tektonik bumi yang mengakibatkan perubahan posisi mesjid. Para ilmuwan menemukan bahwa lempeng teknonik bumi bergerak antara 2 hingga 10 cm per tahun.

Juga dinyatakan dalam QS. An Naml ayat 88,” Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesung-guhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kedua, kiblat mengikuti ijtihad para ulama terdahulu yang berpendapat bahwa arah kiblat adalah menghadap barat, seperti kasus mesjid Jembatan Lima

tersebut di atas. Pendapat ini muncul tanpa dukungan teknologi berdasarkan perkiraan bahwa Indonesia berada di sebelah timur kota Makkah, Arab Saudi. Arah kiblat menghadap ke barat ini bahkan sempat dimuat dalam Fatwa MUI No. 03 Tahun 2010. MUI kemudian meralat fatwa tersebut menjadi arah barat laut.

Tidak Tepat Kiblat, Sholat Tetap Sah Kekeliruan arah kiblat juga pernah terjadi di jaman Rasulullah SAW. Peristiwa ini diriwayatkan oleh Amir bin Rabiah r.a. yang mengatakan, “Kami pernah bersama Nabi SAW pada suatu malam gelap gulita,

sehingga sulit bagi kami untuk menentu-kan arah kiblat, lalu kami sembahyang. Setelah terbit matahari ternyata kami sudah sembahyang bukan ke arah kiblat. Lalu turunlah ayat (QS Al Baqarah 115) yang artinya dimana saja kamu menghadap maka disanalah Wajah Allah” (HR At Turmudzi ).

Hadist tersebut diperkuat oleh hadist lain: Muadz bin Jabal r.a. menerangkan: “Kami pernah sholat bersama Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pada hari yang mendung dalam satu perjalanan dengan menghadap ke arah selain qiblat. Tatkala sholat telah ditunaikan maka matahari pun muncul, lalu kami berkata - Wahai Rasu-lullah, kita telah sholat bukan ke arah kiblat. Maka beliau menjawab: Sholatmu telah diterima oleh Allah Azza waJalla kerana haknya.” (HR. Ath-Thabrani).

Dari dalil-dalil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sholat tetap sah walau-pun arah kiblat melenceng atau kurang tepat. Bahkan arah barat laut dalam ralat fatwa MUI pun sebenarnya tidak persis menghadap ke kiblat.[MFH]

Baru-baru ini banyak mesjid di Indonesia menyempurnakan arah kiblat

mengikuti rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Departemen

Agama RI. Hal yang sama juga dilakukan Surau Baitul Amin, Bojongsari,

Depok, pada bulan Ramadhan lalu. Mengapa arah kiblat bisa melenceng?

Apakah sah sholat kita selama ini jika tidak tepat menghadap kiblat?

Pembaruan Arah Kiblat

Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1431 H (10/09/10) di Surau Baitul Amin dengan arah kiblat yang telah disempurnakan.

Sesuai Rekomendasi MUI

(7)

"Tujuan dari Family Gathering ini antara lain silaturahim sesama jamaah, memperkuat kebersamaan keluarga, serta mempertebal keimanan di bulan Ramad-han.” papar Billy Mansyur yang menjadi

lead acara ini bersama Budhi Prajanta. Ia juga mengharapkan terjadinya saling dukung sesama pasangan apabila salah satunya aktif di SBA.

Pada FG kali ini, Ir. Rani Razak Noe’man dari Yayasan Kita & Buah Hati hadir sebagai pembicara. Rani mempre-sentasikan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, baik secara fisik maupun pola pikir dan akibat dari perbedaan itu. Laki laki dan perempuan secara ilmiah dapat dibedakan dari struktur otaknya.

“Perbedaan ini kerap menimbulkan salah paham antara suami dan istri. Ketika terjadi perbedaan pendapat, orang Indonesia umumnya tidak mencari win-win solution, harus ada yang menang dan kalah atau kadang-kadang ribut saja.” kata ibu yang murah senyum itu.

Rani menuturkan agar bisa terjalin hubungan harmonis antara pasangan, yang bisa dilakukan adalah saling respek dan menghargai perbedaan. Kemudian timbulkan rasa nyaman untuk bersama, dan biarkan masing-masing menjadi diri sendiri. Lebih lanjut Rani menyampaikan, dari pemahaman tentang latar belakang perbedaan-perbedaan tadi, akan mem-bantu menjembatani perbedaan pendapat

dan mengurangi perselisihan.

Otak laki laki dan perempuan

Menurut Rani terdapat tujuh perbedaan yang utama antara struktur otak pria dan wanita. Penting untuk diketahui bahwa kendati ukuran otak laki 10% lebih besar dari otak perem-puan, corpus colos-sum atau

sambun-gan antara otak kiri dan kanan pada wanita lebih tebal. Hal ini memungkinkan perempuan untuk bekerja lebih simultan, atau multitasking, mengerjakan sejumlah hal sekaligus. Cortex otak perempuan juga berkembang lebih dulu. Sehingga kemam-puan berfikir peremkemam-puan sekitar 2 tahun lebih matang daripada laki-laki. Perem-puan mampu mengolah suatu informasi sambil menerimanya.

Sedangkan otak laki laki terpusat pada hubungan dan kegiatan spasial. Laki-laki terbiasa menerima baru mengo-lah informasi.

“Namun, suami dan istri harus saling melengkapi, daripada mencari persamaan

dengan mengubah sifat pasangan kita,” ungkap Rani yang menegaskan penting-nya komunikasi.

Dalam pembahasan lain Rani juga menjelaskan tentang cara pengasuhan anak yang baik. Menyediakan waktu, memanggil dengan sebutan baik, mem-berikan pujian, dan menyatakan cinta adalah cara ‘menghipnotis’ buah hati agar tumbuh menjadi manusia unggul.

Family Gathering Ajang Silaturahim Acara FG kali ini diikuti sekitar 30 peserta pasangan suami istri dan berakhir dengan buka puasa bersama. Ditampilkan juga Zalee Redang, seorang peseni boneka tangan asal Kepulauan Riau yang kini menetap di Kuala Lumpur, Malaysia. Berbeda kegiatan sejenis umumnya, FG di SBA mengkombinasikan games dan materi sehingga didapatkan unsur kesenangan dan edukasi yang Islami.

Hal ini diakui oleh salah satu peserta yaitu Merry Marteighianti. Ia sempat mengira acara FG di SBA serupa dengan kegiatan sejenis pada umumnya yang hanya berisi permainan keluarga dan makan-makan.

“Namun ternyata di surau beda sekali. Rasa kekeluargaan yang demikian hangat antar peserta dan panitia. Materi yang disampaikan pun sangat bermanfaat apalagi tentang komunikasi.”, jelas Merry, ibu empat putra ini . Melalui FG ia mengaku tersadarkan bahwa ternyata komunikasi antar anggota keluarga selama ini belum berjalan baik.

Keluarga Agus Widodo mengikuti acara ini dengan tujuan perbaikan dan pembelajaran agar menjadi keluarga unggul. Pria yang akrab disapa Bang Dodo ini menyatakan kegiatan ini, “Luar biasa.”

"Cara yang paling enak untuk menyampaikan unek-unek suami istri. Kalau di rumah sulit untuk menyampai-kan", demikian kesan Hj. Andrea Septi-yani, SH. Harapan Andrea yang berprofesi sebagai notaris ini dari mengikuti acara family gathering, adalah agar komunikasi suami istri lebih terbuka lagi. [ANG-DHY]

Minggu (29/08) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, belasan keluarga yang terdiri

dari orangtua dan anak-anak meramaikan Surau Baitul Amin (SBA),

Bojongsari, Depok. Pagi hari libur di bulan puasa, biasanya para keluarga

tersebut bersantai di rumah. Namun, saat itu mereka terlihat antusias

mengikuti Family Gathering (FG), kegiatan yang ditujukan bagi keluarga

jamaah yang aktif di SBA.

Cara Enak Ungkapkan Unek-unek

Family Gathering SBA

(8)

Jual Kelambu Suluk seharga Rp100.000 s/d Rp 200.000 sesuai pesanan. Hubungi Kak Itoh 081318006906

---Jual Macam-macam Handuk Hubungi: Kak Siti / Bang Eko telp. (021) 94602055, 081229113153

---Melayani pembuatan Company Profile video/cetak. 0817197765, 085781336980, 021-93895967, ajoull@mitrakreatif.com ---Ada yang ingin anda tanyakan kepada tim redaksi Mozaik Surau? Kirimkan email anda ke mozaik@baitulamin.org, atau kunjungi http://media.baitulamin.org dan http://facebook.com/mozaiksurau. Surat dapat dikirimkan ke alamat SBA.

---Siapa tahu ada diantara

iklan baris ini yang bermanfaat untuk anda.

BACA

INI JUGA

Kegiatan Surau Baitul Amin (SBA) Yang Lalu

GALERI FOTO

YCBA juga mengundang Bandara Youth Fasilitator (BYFAST), wadah pemuda aktifis Pos Wirid Bandara.

Berkenaan dengan bulan Ramadhan,

tradisi perayaan HUT RI (17/08/10) di SBA dilaksanakan oleh Youth Club Baitul Amin (YCBA) dengan diskusi, tausiyah dan buka puasa bersama di gedung Perpusba. YCBA yang terbuka bagi aktifis remaja SBA kini mulai aktif kembali dengan menggelar ngumpul bareng setiap Kamis malam di Perpusba.

Pelatihan Anshorman VIII di SBA 6 - 8 Juli 2010 lalu mengaplikasikan metode Simulasi dalam Simulasi. Dengan motode tersebut, tahap konsep, perencanaan, persiapan hingga pelak-saaan dilakukan sepenuhnya oleh seluruh peserta pelatihan yaitu anshor SBA. Mereka mensimulasikan SBA sebagai sebuah negara penyelenggara

event internasional yang dinamakan Crazy Frog Futsal World Cup 2022. Selama pelatihan berlangsung, praktis seluruh tugas anshor di SBA diambil alih oleh para ikhwan - yang dinamakan As-Guard - dibantu kaum ibu.

Ingin bergabung dengan YCBA? Klik aja:

http://www.facebook.com/YouthClub.BaitulAmin

or follow http://twitter.com/YCBaitulAmin Hj. Suzie Ayesha KY (Kak Ujie) memberikan tausiyah

w w w . x a n t e n a v i c i . c o m

Contact Person: Jajang Hernandar 08161312333 Tim Anshor SBA melakukan rapat persiapan ‘Piala Dunia’ Upacara pembukaan oleh wakil ‘4 negara’

Pemain bola tingkat duniapun belum tentu mampu memainkan futsal hasil kreasi Anshor SBA yang memerlukan ‘indera keenam’ ini.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa telah dihasilkan alat peraga pembelajaran matamatika pada materi matriks yang

Pada karya visual kelompok punk lebih banyak terdapat pada stiker, desain kaos, cover album musik, dan hal yang berbau fashion maupun gaya hidup.. ³%XGD\D 9LVXDO 3XQN

komunitas yaitu cerminan dan kesadaran kritis, membangun identitas komunitas, tindakan representasi dan politis, praktek yang berhubungan dengan budaya, asosiasi

49 Ključne besede: elektronsko poslovanje, elektronsko bančništvo, mobilno bančništvo, WAP bančništvo, SMS bančništvo, strategija elektronskega poslovanja, vizija

Seperti sudah disinggung dimuka, komunitas Suku Anak Dalam di Dusun Senami III dalam pembagian harta warisan, jika salah satu dari orang tua meninggal maka sebelum harta

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif persepsi kebermanfaatan (Perceived

Sampah yang masuk ke TPST ini diolah dengan mengomposkan sampah basah dan dijual kembali sampah kering seperti plastik, gelas, dan sebagainya.. Hal ini bertujuan untuk

1.5 Apabila sebuah bidang memuat dua titik berlainan dari sebuah garis, maka bidang itu akan memuat setiap titik pada garis tersebut (garis terkandung dalam bidang