• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi manajemen Electronic Co (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem informasi manajemen Electronic Co (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Electronic Commerce

Dalam Upaya Perusahaan Dagang untuk

Meningkatkan Jumlah Pelanggan

Luthfi Hariz 109091000097 TI CH

(2)

Andam (2003 hal.11) mengklasifikasikan e-Commerce menjadi 5 bagian, “… business-to-business (B2B); business-to-business to consumer (B2C); business-to-government (B2G); consumer-to-consumer (C2C); and mobile commerce (m-commerce)”. Andam merupakan seorang pengacara Philipina lulusan cum laude dari sekolah Ekonomi di University of the Philippines.

Berikut ini adalah klasifikasi e-Commerce dan penjelasannya, diantaranya:

 Business to business (B2B), dimana pelaku bisnis, penjual maupun pembeli merupakan organisasi bisnis.

 Business to Consumer (B2C), dalam kasus ini penjual merupakan sebuah organisasi bisnis dan pembelinya adalah pelanggannya.

 Business to Government (B2G), perdagangan antara organisasi bisnis dan sektor publik.

 Consumer to Consumer (C2C), perdagangan antara individu atau konsumen.

 Mobile Commerce (m-commerce), perdagangan yang medianya berupa devices yang bersifat mobile, seperti Handphone, PDA,dll.

Yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini adalah Bussiness to Cunsomer (B2C) e-Commerce yang melibatkan perusahaan/organisasi bisnis dan pelanggannya, dampak positif, resiko dan kendala – kendala yang akan dihadapi perusahaan dalam upaya untuk memperluas pasar dan meningkatkan jumlah pelanggan.

Lallana, Quimbo, & Andam (dikutip dalam Andam, 2003) memberikan pendapat mereka tentang e-Commerce. E-Commerce is the use of electronic communications and digital information processing technology in business transactions to create, transform, and redefine relationships for value creation between or among organizations, and between organizations and individuals. Sedangkan menurut Treese & Stewart (dikutip dalam Gao, 1999) yang merupakan pengarang dari buku yang berjudul Designing Systems for Internet Commerce, e-Commerce adalah “… the use of the global Internet for purchase and sale of goods and services, including service and support after the sale. The Internet may be an efficient mechanism for advertising and distributing product information, but our focus is on enabling complete business transactions.

(3)

berbisnis (jual/beli) produk atau layanan yang dilakukan oleh suatu organisasi, organisasi-individu ataupun organisasi-individu-organisasi-individu yang dilakukan melalui media elektronik, seperti Internet.

Menjelaskan konsep dasar dari e-Commerce, Gao (1999) seorang professor pada Department of Computer Engineering di San Jose State University berpendapat, Internet commerce brings some new technology and new capabilities to business, but the fundamental business problems are those that merchants have faced for hundred - even thousands - of years: you must have something to sell, make it known to potential buyers, accept payment deliver the goods or services, and provide appropriate service after the sale. Hanya saja seperti yang dikatakan oleh para pengarang buku E-Commerce, Fundamentals And Applications, Chan et al. (2001), In a physical or traditional commerce system, transactions take place via contact between humans usually in a physical outlet such as a store. For example, if you want to buy a book, you will go to a physical bookstore and buy the physical book from a salesman. In a pure e-commerce system, transactions take place via electronic means.

Konsep dasar dari e-Commerce sama seperti konsep berdagang yang telah diterapkan beribu-ribu tahun yang lalu, sebuah organisasi/individu harus mempunyai sesuatu untuk dijual, membuat calon

pembeli mengetahui apa yang dijual,

menerima pembayaran lalu mengantarkan barang atau jasa,

dan memberikan layanan yang tepat setelah penjualan.

Namun konsep berdagang tradisional

dalam transaksinya mengharuskan pertemuan antara penjual dan pembeli dalam suatu tempat

yang biasanya disebut toko, atau pasar. Sedangkan dalam e-Commerce proses transaksi murni

dilakukan melalui media elektronik yang dalam hal ini adalah Internet. Dalam kasus

e-Commerce, penjual memiliki sebuah wadah di internet, yaitu website, yang akan dijadikan “toko

online”, website tersebut akan diakses oleh calon pembeli, dan yang akan menjadi calon pembeli

disini adalah seluruh pengguna internet di dunia tanpa melihat jarak dan waktu.

Internet yang menjadi infrastruktur dari E-commerce sendiri memiliki perkembangan

yang sangat pesat, berdasarkan

Internet World Stats

(2010) pengguna Internet didunia sudah

mencapai sekitar

1,966,514,816 yang mencapai peningkatan sebesar 28.7 % dalam dekade terakhir, merupakan angka yang sangat berpotensi.

(4)

dan tempat, dan kemudahan distribusi Internet akan semakin terus berkembang pesat. Hal tersebut lah yang menjadi alasan mengapa Internet merupakan media pemasaran yang efektif.

Selanjutnya Gurãu (dikutip dalam Pour hal.587) yang merupakan salah seorang pengarang buku

Qualitative Market Research: An International Journal berpendapat bahwa , The interactive marketing stage is possible only using the Internet as a CRM strategic channel—which allows real-time, continuous collection, analysis, and use of data to adapt the company’s offer and communication to the individual profile and behaviour of the customer.“ Internet merupakan media paling strategis untuk Customer Relationship Management, sebuah perusahaan/organisasi lebih mudah menganalisa pasar, maupun perilaku pelanggannya dengan menerapkan CRM online. E-Commerce merupakan salah satu kegiatan CRM online yang dapat membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan hubungannya dengan pelanggan.

Gao (1999) menjelaskan bahwa banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika suatu perusahaan/organisasi bisnis berhasil menerapkan e-Commerce, diantaranya:

- Reduced costs to buyers from increased competition on-line

- Reduced costs to suppliers by on-line auction

- Reduced errors, time, and overhead costs information processing

- Reduced inventories, and warehouse

- Increased access to real-time inventory information, speed-up ordering & purchasing processing time

- Easier enter into new markets in an efficient way

- Easily create new markets and get new customers

- Automated business processing

- Cost-effective document transfer

- Reduced time to complete business transactions, speed-up the delivery time

- Reduced business overhead and enhance business management

(5)

pengiriman, perhitungan – perhitungan bisnis yang sudah otomatis dilakukan oleh aplikasi pendukung, dan meningkatkan manajemen bisnis.

Seperti yang juga dikatakan oleh Wong (2010, hal.9) dalam bukunya Internet Marketing

for Beginners, ada 4 poin keuntungan dari toko online,

1. Tidak membutuhkan gedung atau bangunan untuk mengawali bisnis anda.

2. Anda bisa mengelola sendiri toko, tanpa bantuan karyawan.

3. Toko bisa Anda buka selama 24 jam.

4. Toko Anda bisa tembus pasar dunia.

Selain dari keuntungan yang didapatkan, e-Commerce juga memiliki resiko yang bisa terjadi, baik yang diterima oleh perusahaan atau pelanggan. Douglas (n.d.) mengatakan, Since items sold in the Internet may need electronic transactions to complete the purchase, hackers may acquire confidential information about the user from these transactions. Pencurian informasi – informasi rahasia pengguna, seperti nomor kartu kredit dapat saja terjadi, hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian finansial. Kehilangan kesempatan bisnis dari pihak perusahaan karena gangguan pelayanan dan hal – hal non-teknis lainnya, penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Bahkan hingga kehilangan kepercayaan dari pelanggan, karena ada kesalahan – kesalahan non-teknis maupun teknis yang menyebabkan pelanggan merasa tidak puas dengan layanan dari perusahaan tersebut.

Dampak – dampak negatif dari e-Commerce semakin lama semakin dapat diatasi, terutama masalah pencurian informasi kartu kredit. Seperti yang dikatakan oleh Purbo (2001) seorang pakar bidang Teknologi Informasi asal Indonesia, “…sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan”. Begitu juga dengan perusahaan bisnis, dibentuknya e-Commerce selain untuk mempermudah perdagangan juga untuk menghindari dampak negatif yang terjadi di perdagangan secara tradisional. Purbo (2001) menambahkan pendapatnya bahwa, “…e-Commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran”. Namun sistem terbaik apapun tidak akan bisa menjamin 100% dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, begitu juga dengan e-Commerce.

(6)

dibeli oleh pelanggan melalui e-Commerce tidak dapat langsung diterima, karena membutuhkan proses – proses selanjutnya, seperti penyedian stock dan pengiriman. Hal ini menyebabkan pelanggan lebih memilih untuk bertransaksi secara tradisional, karena mereka dapat mencari barang yang diinginkan, membelinya dan keluar dari toko dengan barang yang dicarinya. People love to shop in the mall because it gives them an opportunity to have fun with friends and family. It’s something online stores lack of

(dikutip dari Tokokoo, 2010). Kadang pembeli lebih memilih untuk berbelanja di mall daripada online, karena mereka mempunyai kesempatan untuk bersenang – senang dengan keluarga dan teman-teman mereka, tentu hal seperti ini tidak dijumpai dalam e-Commerce. Physical product, supplier & delivery uncertainty (iFoundries, 2009). Secara fisik seorang pembeli tidak pernah menyentuh barang yang dibelinya, asal barang sebenarnya yang tidak pernah secara pasti diketahui oleh pembeli, dan apakah barang itu akan dikirimkan atau tidak. Maka dari itu sebenarnya e-Commerce dapat berjalan dengan baik apabila adanya kepercayaan dari pelanggan terhadap perusahaan. Tanpa itu, mungkin pelanggan lebih memilih untuk melakukan transaksi jual/beli secara offline, kembali ke tradisional atau mencari pedagang lain yang dipercayainya.

Sebagai perusahaan/organisasi bisnis yang memperdagangkan produk/layanannya kepada customer , merupakan bukan hal yang mudah untuk menerapkan e-Commerce dalam suatu perusahaan. Bisa berhasil, dalam hal ini hubungan antara perusahaan dan pelanggan semakin baik, perusahaan mendapatkan lebih banyak pelanggan atau malah sebaliknya perusahaan kehilangan kepercayaan pelanggan dan satu per satu pelanggan hilang karena tidak adanya persiapan yang baik dari sebuah perusahaan untuk menjalankan e-Commerce tersebut.

3. Pengiriman produk juga harus tepat waktu, supaya pelanggan puas. 4. Pelayanan yang memudahkan konsumen untuk menikmati produk anda. 5. Struktur organisasi bisnis yang baik.

6. Jaringan infrastruktur serta keamanan situweb yang terjaga.

(7)

Selain manajemen, produk, dan layanan yang handal, dalam e-Commerce, website juga menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Menambahkan pendapat Wong, Fazlollahi berpendapat (2002, hal.314), The web site is a central component of B2C Electronic Commerce. Website merupakan komponen utama dalam B2C e-Commerce. Berikut ini adalah 5 hal yang harus dimiliki sebuah website B2C e-Commerce (Miller 2009) :

Reliable hosting, with over 99.99% uptime

A user-friendly look and feel, the result of professional design or template storefront software

A secure payment gateway, integrated with the shopping cart system

A merchant account that accepts multiple payment methods

Contact information to facilitate customer service and a privacy policy.

Website e-Commerce harus memiliki server hosting yang dapat diandalkan dan bisa dibilang hampir tidak pernah ada gangguan, sehingga memungkinkan pelanggan untuk selalu dapat mengakses website dengan baik. Kemudian penampilan dari website tersebut, karena calon pelanggan kita akan melihat dan menilai penampilan dari website pada saat pertama kali mengunjunginya.

Wong (2010 hal.35-36) memperkuat pendapatnya mengenai penampilan dari suatu website e-Commerce adalah suatu hal yang krusial. “...ketika situweb Anda telah berhasil menempati posisi pertama halaman Google. Dan ketika user mulai penasaran untuk mengetahui situweb Anda lebih lanjut. Anda harus memberikan kesan pertama yang menarik minat calon konsumen Anda bukan ? Nah, jadi desain web yang cantik dan professional merupakan salah satu kunci sukses situweb Anda mendapat banyak kunjungan.”

Setelah memiliki server hosting yang baik, penampilan yang menarik, selanjutnya adalah keamanan dari website tersebut. Security has become a major concern for all enterprises exposing sensitive data and business processes as Web services (Bhatti et.al dalam Pour, 2006). Keamanan yang baik mencegah terjadinya hal – hal buruk seperti cracker (cyber-criminal hacker) yang melakukan penyerangan terhadapat website sehingga berdampak buruk bagi perusahaan maupun pelanggan, contohnya pencurian informasi kartu kredit. Tentunya dengan keamanan yang baik juga membuat pelanggan merasa lebih nyaman berbelanja di website tersebut. Berikutnya adalah sebuah website e-Commerce harus memberikan kemudahan – kemudahan dalam bertransaksi, sehingga tidak membuat kapok pelanggan untuk melakukan transaksi lagi.

(8)

dengan perusahaan tersebut. Disini brand perusahaan yang banyak mempengaruhi, sebuah perusahaan tidak selalu membutuhkan server yang terbaik, penampilan yang paling menarik, untuk mengikat banyak pelanggan dengan e-Commerce. In fact, companies with well-established and trusted brands are already at a distinct advantage when taking their businesses online (Business Development Bank of Canada, 2002). Perusahaan yang sudah mempunyai nama yang besar lalu memulai bisnis e-Commerce nya akan lebih mudah mendapatkan e-Customer (pelanggan online) dibanding perusahaan kecil yang memulai bisnis e-Commerce.

(9)

Bibliography

Wong, J 2010, Internet Marketing for Beginners, Elex Media Komputindo, Jakarta

http://www.suite101.com/content/starting-a-b2c-ecommerce-website-in-a-recession-a121995

http://www.thefreelibrary.com/E-commerce+branding+solutions.+%28E-commerce%29-a083046768

http://ezinearticles.com/?The-Risks-of-E-Commerce-in-Todays-Market&id=4387274

http://www.amazines.com/E-Commerce/article_detail.cfm/508685?articleid=508685

http://tokokoo.com/blog/2010/07/advantages-and-disadvantages-of-e-commerce/

Fazlollahi B 2002, Strategies for eCommerce Success, IRM Press, London http://www.megaupload.com/? d=UK53HHVO

Khosrow-Pour M 2006, Encyclopedia of E-commerce, E-government and Mobile Commerce, Idea Group Reference, Hershey http://www.megaupload.com/?d=2UBUFODK

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dari web service adalah untuk bertukar data antara para pelaku bisnis (misalnya e-commerce atau e-business) dengan waktu yang tepat (real time) lewat internet, dan dengan

E-Commerce Penjualan Ikan Secara Realtime (Go- fish) merupakan aplikasi penjualan ikan yang ditujukan untuk memudahkan pedagang ikan keliling dalam mempromosikan

Kendala yang dihadapi penyidik dalam penegakkan hukum tindak pidana penipuan jual beli online (e-commerce) di Kota Yogyakarta yaitu kesulitan melacak pelaku penipuan jual

Perdagangan yang dilakukan melalui jaringan elektronik ini mempunyai manfaat dan keuntungan, dengan menggunakan e-commerce kita dapat menjual produk secara luas, manfaat

Dewi Shanti Nugrahani, 2011, E-commerce untuk pemasaran produk usaha kecil dan menengah, Diakses 27 September 2015 Jajat Surdrajat, 2011, Penerapan E-commerce dalam menunjang penjualan

Sebenarnya transaksi perdagangan yang dilakukan melalui media E-Commerce tetap dapat dikenakan pajak karena mendatangkan penghasilan bagi para pelaku usaha, satu-satunya hal yang

Sebenarnya transaksi perdagangan yang dilakukan melalui media E- Commerce tetap dapat dikenakan pajak karena mendatangkan penghasilan bagi para pelaku usaha, satu-satunya hal yang

80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang menyatakan: “Setiap Pelaku Usaha yang memperoleh data pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib bertindak sebagai