• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PEMA SARAN TANAMAN HORTIKULTURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PEMA SARAN TANAMAN HORTIKULTURA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan stau barang yang akan di jual ke masyarakat. Para produsen berhak menentukan kebijaksanaan distribusi yang akan dipilih dan di sesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan.

Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian pasar tersebut bertujuan untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan.

Suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila perusahaan tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan mendapatkan kuntungan yang maksimal.

Pada umumnya, kemacetan dalam mendistribusikan barang-barang dan jasa-jasa akan banyak menimbulkan kesulitaan baik dipihak konsumen maupun produsen. Kesulitan yang akan terjadi di pihak produsen meliputi terganggunya penerimaan penjualan sehingga target penjualan yang telah di tentukan tidak dapat terpenuhi. Hal ini akan menyebabkan arus pendapatan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melangsungkan kontinuitasnya tidak dapat diharapkan. Sedangkan kesulitan yang akan timbul di pihak konsumen akan menyebabkan tendensi harga yang meningkat. Tendensi harga yang meningkat terjadi akibat berkurangnya barang yang ditawarkan di pasar. Oleh karena itu sangatlah tepat apabila perusahaan memahami kebijaksanaan distribusi terutama yang menyangkut pemilihan saluran distribusi dan penentuan distribusi fisik.

Distribusi juga sering dikenal sebagai bagian dari pemasaran. Dimana pemasaran juga diartikan sebagai proses distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.

(2)

 Menurut Winardi (1989) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut : “saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain an yang menyalurkan produk – produk kepada pembeli.”

 Philip Kotler (1997) mengemukakan bahwa : “saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.”

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

Untuk lebih jelasnya mekanisme distribusi dapat dilihat pada gambar 1 :

Gambar 1 : mekanisme distribusi (www.bi.go.idsipukid)

Salah satu distribusi barang adalah distribusi hasil-hasil pertanian yang berupa hasil tanaman hortikultura.

Hortikultura, dalam bahasa asing horticulture, gartenbau atau tainbouw, meliputi tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Merupakan suatu bagian dari

Produsen

Distributor

Sub

distributor/Agen/Gosir

Super market/mini market

Pengecer/Warung

(3)

pertanian umum, yang hasilnya kebanyakan tidak tahan lama, namun dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Hasil hortikultura merupakan barang pasaran sehari-hari, berbeda dengan hasil pertanian yang lain yang merupakan barang pasar timbunan, yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama.

Ruang Lingkup Hortikultura termasuk dalam ilmu Agronomi (bercocok tanam umum) Hortikultura berasal dari kata Hortos : yang berarti Kebun dan Colere : yang berarti mengusahakan (budidaya), jadi Hortikultura merupakan penguasaan khusus meliputi tanaman sayur – sayuran, tanaman hias, dan tanaman buah – buahan yang meliputi aspek ; cara bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit.

Tanaman hias dan bunga potong telah berkembang sejak 1983 di daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Timur, Yang terdiri dari bunga potong, tanaman hias pot, tanaman hias pohon, anggrek, anyelir, mawar, krisan, gladiol, dan lain sebagainya. Tanaman sayuran memegang peranan, penting namun dilihat dari peningkatan eksportnya peranan buah – buahan cukup besar. Sedangkan bunga potong dan tanaman hias terutama dihasilkan pada daerah dataran tinggi kecuali jenis Anggrek dapat dibudidayakan di dataran rendah.

Berdasarkan uraian di muka didapat hal yang layak untuk diketahui dan dipelajari, yaitu bagaimana saluran distribusi pada hasil tanaman hortikultura terjadi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Menstudi dan mempelajari saluran distribusi hasil tanaman hortikultura yang terjadi.

1.3. Ruang Lingkup Permasalahan

Dalam prosesnya selama kegiatan magang berlangsung yang akan dilakukan adalah menstudi kegiatan distribusi hasil tanaman hortikultura yang berlangsung di Dinas Pertanian Kabupaten Karo.

Dalam hal ini yang dimaksud distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil tanaman hortikultura dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.

(4)

Kabupaten Karo Sumatera Utara, sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Berdasarkan suhu udara, ketinggian, kelembapan dan curah hujan daerah ini sangat ideal sebagai daerah pertanian. Jenis hortikultura yang dibudidayakan di daerah ini adalah beragam jenis sayur-sayuran untuk kebutuhan pasar. Jenis tanah di daerah ini juga cenderung tergolong andosol

yang sangat subur.

1.4. Manfaat Kegiatan.

1. Menambah kasanah ilmu tentang pemasaran.

2. Memberikan gambaran secara jelas kepada para pengguna hasil tanaman hortikultura tentang distribusi hasil tanaman hortikultura di Kabupaten Karo.

(5)

2. KERANGKA TEORI

2.1. Distribusi barang dalam pemasaran

Pada dasarnya distribusi adalah bagian dari proses pemasaran. Dalam melakukan pendistribusian pada tanaman hortikultura, maka harus memperhatikan kesegaran tanaman tersebut. Karena dalam perdagangannya tanaman ini harus selalu terlihat segar, agar mendapat nilai jual yang tinggi. Dimana tanaman ini juga dapat disebut sebagai pasaran sehari-hari, karena itu tanaman hortikultura harus dipanen secara terus menerus dan tida berumur panajang, bahkan terkadang hanya dapat dilakukan sekali panen saja.

Pengertian lain dari distribusi ialah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor. Contoh dari kegiatan distribusi adalah penyaluran hasil panen petani ke kota-kota.

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :

1.) Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution / marketing channel).

2.) Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).

(6)

Pedagang perantara (merchant middlema), bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu : pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.

Agen perantara (Agent middle man), tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :

1.) Agen Penunjang

(1) Agen pembelian dan penjulan (2) Agen Pengangkutan

(3) Agen Penyimpanan 2.) Agen Pelengkap

(1) Agen yang membantu dalam bidang financial (2) Agen yang membantu dalam bidang keputusan (3) Agen yang dapat memberikan informasi (4) Agen khusus

Menurut Philip Kotler (1993) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :

(7)

2.) Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai penawaran.

3.) Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.

4.) Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.

5.) Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan pemilikan atau penguasaan bias dilaksanakan.

6.) Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.

7.) Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.

8.) Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.

Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang langka, dilaksanakan dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi. Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi barang industri.

(8)

Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industry ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk non laba (Basu Swasta, 1984).

Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti halnya pupuk itu digolongkan kedalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam produksi pertaniannya. Berikut ini digambarkan beberapa tipe saluran untuk barang konsumsi dan barang industri.

Tipe saluran untuk barang konsumen Saluran 1 : Produsen → Konsumen

Saluran 2 : Produsen → Pedagang eceran → Konsumen

Saluran 3 : Produsen → Grosir → Pedagang eceran → Konsumen

Saluran 4 : Produsen → Agen → Grosir → Pedagang eceran → Konsumen Tipe saluran untuk barang industri

Saluran 1 : Produsen → Pemakai industry

Saluran 2 : Produsen → Distributor industry → Pemakai industry

Saluran 3 : Produsen → agen → distributor industry → pemakai industry Saluran 4 : Produsen → agen → pemakai industry

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam memilih saluran distribusi, factor tersebut antara lain :

1) Jenis barang yang dipasarkan 2) Produsennya

(9)

4) Pasar sasaran

Sistem distribusi bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis distribusi yang dapat dikelompokkan :

1.) Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung kepada konsumen.

2.) Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.

3.) Distribusi tidak langsung. Pada sistem ini produsen tidak langsung menjual hasil produksinya, baik berupa benda ataupun jasa kepada pemakai melainkan melalui perantara.

Tujuan saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran distribusi.

Saluran melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan, yaitu mengadakan penggolongan produk dan mendistribusikannya. Penggolongan produk menunjukkan jumlah dari berbagai keperluan produk yang dapat memberikan kepuasan pada pasar. Jadi barang atau jasa merupakan sebagian dari penggolongan produk yang menunjukkan jumlah dari berbagai keperluan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada pasar dan mempunyai tingkat harga tentu.

Kegiatan distribusi, secara ekonomis, merupakan suatu kegiatan ekonomi yang berupaya menambah manfaat atau nilai guna suatu barang melalui proses pemindahan tempat dan pengaturan waktu. Melalui kegiatan inilah suatu produk akan disalurkan pada tempat dan waktu yang tepat.

(10)

Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut : “ Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi “.

Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang seperti didefinisikan dimuka. Hal ini sering pula diistilahkan sebagai manajemen logistik atau logistik pemasaran. Namun demikian, apapun istilah yang digunakan konsep dasarnya adalah sama. Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swasta, 1984) yaitu :

1.)_Penentuan lokasi persediaan dan system penyimpanannya

Kebijaksanaan terhadap lokasi persediaan didasarkan pada strategi yang diinginkan, apakah secara memusat (konsentrasi) ataukah menyebar (dispersi) dipasarnya. Jika perusahaan mengkonsentrasikan persediaannya, maka akan memudahkan dalam mengadakan pengawasan. Selain itu, juga akan meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penanganan barangnya. Namun dari segi lain dapat terjadi bahwa beban pengangkutan akan meningkat dan pengantaran barang kebeberapa segmen pasar akan terlambat. Dan jika perusahan menyebarkan persediaannya kebeberapa lokasi, maka keadaannya akan berlainan, dan merupakan kebalikan dari konsentrasi. Penyimpanan erat kaitannya dengan pergudangan, biasanya perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpan sendiri umumnya menyewa kepada lembaga atau perusahaan lain atau disebut gudang umum. Besarnya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang digunakan.

2.) Sistem penanganan barang

(11)

(2) pengemasan, barang-barang yang ditangani ditempatkan dalam suatu kemasan atau peti kemas baik dari logam, kayu, ataupun bahan yang lain. Biasanya kemasan ini dibuat dalam ukuran-ukuran tertentu sehingga sangat mudah dalam pengangkutannya.

3.) Sistem pengawasan persediaan

Faktor penting yang lain dalam sistem distribusi fisik adalah mengadakan pengawasan secara efektif terhadap komposisi dan besarnya persediaan. Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah meminimumkan jumlah persediaan yang diperlukan, dan meminimumkan fluktuasi dalam persediaan sambil melayani pesanan dari pembeli. Besarnya persediaan sangat ditentukan oleh keseimbangan kebutuhan pasar dengan faktor biaya. Sedangkan permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan analisis ramalan penjualan.

4.) Prosedur memproses pesanan

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk memproses pesanan antara lain : menyelenggarakan kegiatan kantor secara teratur, membuat barang dengan baik, serta menyampaikannya kepada pembeli. Jika perusahaan tidak sanggup atau tidak mampu melaksanakan pesanan, maka ia harus memberitahu kepada pembeli.

5.) Pemilihan metode pengangkutan

Dalam hal ini, rute dan rit pengangkutan merupakan faktor yang penting, dan mempunyai hubungan yang erat dengan pasar atau daerah penjualan, serta lokasi persediaannya. Selain itu fasilitas pengangkutan yang ada juga merupakan faktor penentu.

Fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan sejak pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal tersebut maka fungsi distribusi terbagi atas:

(12)

Fungsi penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.

Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi.Fungsi produksi merupakan hubungan antara input yang berupa sumber daya perusahaan dengan output yang berupa barang dan jasa.

Fungsi produksi terikat pada hukum yang disebut “law of diminishing returns.” Hukum tersebut menjelaskan pertautan antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan.

2.2.Distribusi hasil tanaman hortikultura

Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Pengembangan agribisnis komoditi hortikultura banyak diusahakan saat ini didukung oleh keadaan geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, seperti kondisi lahan yang subur, klimatologi yang baik, serta ketersediaan air yang memadai. Peranan hortikultura tentunya sangat berarti dalam penyerapan tenaga kerja khususnya di daerah pedesaan.

Produk hortikultura terdiri dari jenis tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, tanaman obat. Menurut Studi Penawaran dan Permintaan Komoditas Unggulan Hortikultura dalam Khairina (2006), komoditas hortikultura paling sedikit memiliki tiga peranan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai sumber pendapatan masyarakat, sebagai bahan pangan masyarakat khususnya sumber vitamin (buah-buahan), mineral (sayuran) dan bumbu masak, dan sebagai sumber devisa negara non migas. Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Pengembangan agribisnis komoditi hortikultura banyak diusahakan saat ini didukung oleh keadaan geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, seperti kondisi lahan yang

(13)

Cara memperdagangkan tanaman hortikultur sedikit berbeda dengan hasil pertanian yang lain, pada hasil holtikultura, dalam pendistribusiannya atau perdagangannya yang paling diutamakan adalah kesegarannya. Negara Amerika dan Eropa, perkebunan ini merupakan sumber devisa yang sangat penting dan diusahakan dengan modal yang besar, di Negara Belanda tak segan-segan mengeluarkan uang berjuta-juta untuk membuat rumah-rumah kaca, yang luarnya berpuluh-puluh hektar untuk tempat menanam tanaman hortikultura. Sedangkan di Indonesia sendiri tanaman hortikultura mempunyai aspek social maupun ekonomi, karenanya terdapat dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk pekarangan dan dalam bentuk penanaman khusus

Cara distribusi yang digunakan pada hasil tanaman hortikultura sangat berpengaruh dalam perkembangan pemasaran hasilnya kepada konsumen, jadi sebelum melakukan distribusi maka para produsen harus benar-benar mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para konsumen. Kegiatan distribusi pada hasil tanaman hortikultura keadaan barang biasanya harus dalam keadaan segar, karena barang tersebut langsung dikonsumsi oleh para konsumen.

Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura jarang sekali ada pedagang perantara, karena sifat barangnya yang sangat mudah rusak dan juga gampang layu, maka pada umumnya para petani langsung bertindak sebagai pedagang. Namun untuk beberapa tanaman tertentu ada juga yang mejadi pedagang perantara, ini biasanya dilakukan oleh pedagang besar dan juga pengecer yang langsung membeli dari para petani.

Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura, maka yang berperan sebagai ager penunjang adalah petani, dimana para petani dapat langsung mengangkut barang sendiri dari lahan ke pasar dan dapat langsung dijual kepada pedagang perantara maupun kepada konsumen secara langsung.

Tipe saluran konsumen yang terjadi didistribusi hasil tanaman hortikultura ialah sebagai berikut :

Saluran 1 : Petani → Konsumen

Saluran 2 : Petani → Pedagang Pengecer → Konsumen

Factor-faktor yang dipertimbangkan didalam memilih saluran distribusi adalah : 1) Jenis hasil tanaman yang dipasarkan

2) Petaninya

3) Pasar sasarannya.

(14)

kepada para konsumen. Sedangkan distribusi semi langsung, para petani menjual barang hasil tanaman hortikulturanya melalui para pedagang pengecer.

Dalam kegiatan distribusi ada yang disebut dengan distribusi fisik. Maka dalam kegiatan distribusi hasil tanaman hortikultura ini distribusi fisik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Penentuan lokasi dan penyimpanan barang, biasanya dilakukan apabila barang tersebut akan diekspor atau dikirim ke beberapa kota terdekat yang ada disekitar daerah produksi. Contohnya adalah kentang diekspor ke Malaisya,Singapura,Brunei, USA. Tomat diekspor ke Malaisya dan Singapura. Kubis diekspor ke Malaisya, Singapura, Jepang, Taiwan dan Pakistan. Kubis bunga ke Malaisya, Singapura dan Hongkong. Wortel ke Malaisya, Singapura, Pakistan dan Hongkong. Buncis ke Malaisya, Singapura, Hongkong dan Jepang. Arcis ke Malaisya dan seledri ke Malaisya dan Singapura. Tanaman-tanaman tersebut dapat diekspor karena daya tahannya yang cukup lama dibanding dengan tanaman hortikultura yang lainnya.

2) System penanganan barang, pengemasan yang dilakukan harus sangat hati-hati karena barang-barang hasil tanaman hortikultura sangat gampang rusak. Teurutama pengemasan barang-barang yang akan diekspor keluar negeri harus dengan sangat hati-hati, karena ini sangat menyangkut kepeceyaan pikah luar terhadap barang yang akan kita ekspor dan juga menyangkut pemasukan devisa Negara tentunya. Pengemasan barang ini biasanya dilakukan dengan peti kemas yang terbuat dari kayu, logam dan lain-lain.

3) Pemilihan metode pengangkutan, biasanya yang sangat berpengaruh adalah jarak dari lahan ke pasar atau daerah penjualan.

(15)

3.RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, Jl. Veteran no. 24, Kabanjahe

Waktu pelaksanaan : Tanggal 7 Juni 2010 sampai 31 Agustus 2010, sesuai dengan ketetapan ± 2 bulan atau 60 hari kerja.

3.2. Metode Magang a. Observasi

Secara langsung ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan di Dinas Pertanian yaitu dibagian Pendistribusian

b. Kepustakaan

Yaitu penelusuran teori dengan media cetak dan elektronik yang mendukung hasil pengamatan.

3.3. Materi Magang

a. Mempelajari cara pendistibusian tanaman hortikultura.

(16)

c. Mempelajari sistem distribusi yang berlaku di Dinas Pertanian Kabupaten Karo. d. Mengetahui keputusan- keputusan yang diambil oleh pimpinan dalam

menghadapi masalah yang berhubungan dengan distribusi tanaman hortikultura di Kabupaten Karo.

e. Menganalisis efektifitas pendistribusian tanaman hortikultura yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Karo.

Daftar Pustaka

Satiadirendja, Soeparma. 1969. Holtikultura. Jakarta : c.v. Yasaguna

Ihalauw, Jhon J.O.I, Raharjo, Lianti & Matrutty, Eko S.H.R. 2002. Manajemen Distribusi dan Logistik. Salatiga : Fakultas Ekonomi, Universitas Satya Wacana

Anonim, 1997. Pengertian Distribusi dan Fungsi Distribusi.

Mengerjakantugas.blogspot.com

Anonim, 1997. Pengertian dan Fungsi Distribusi. Devoav.webnode.com

Anonim, 2005. Bitstream. Respository.usu.ac.id

(17)

Gambar

Gambar 1 : mekanisme distribusi (www.bi.go.idsipukid)

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencoba memecahkan permasalahan ini adalah dengan menerapkan metode pengukuran jarak pada deteksi gambar bagian belakang mobil

memiliki jawaban sangat tidak setuju ada 2 orang atau 2,1% dari jumlah.

Untuk bisa membangun brand awareness secara efektif, tidak hanya website perusahaan saja yang dibutuhkan, melainkan harus ada kombinasi dengan tools lain yang

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi, baik Universitas Multimedia Nusantara maupun perguruan tinggi lain, serta masyarakat luas

Pada November, kepolisian melepas tujuh orang Papua terakhir, yang masih ditahan sehubungan dengan insiden ini.. Pada November, pengadilan Manokwari menghukum tiga lelaki

Dalam pasal 282 KUHP ayat 1 sampai ayat 3, tentang pelanggaran kesusilaan dapat dijelaskan sebagai pengaturan tentang tindak pidana kejahatan tentang kesusilaan