Melastoma affine
Melastoma affine merupakan sinonim dari Melastoma malabathricum
I. Nama Lain
Dalam bahasa Melayu sering disebut senduduk, di Jawa Barat (Sunda) disebut harendong, sedangkan di Jawa Tengah (Jawa) disebut kluruk atau senggani (Heyne, 1987).
Tabel Nama Lain Tumbuhan Melastoma affine
No Nama Daerah Bahasa Negara
1 Senduduk, Sekeduduk, Kenduduk Malay Malaysia
2
Kendudu, Pucuk, Kenduduk Riau
Indonesia
Harendong Sunda
Kluruk, Senggani Jawa
3 Mengkre, Mangre, Bre, Kadu-da Thais Thailand
4
III. Kegunaan
Menurut Hayes (1987), Melastoma affine memiliki beberapa khasiat yaitu : - Untuk menyembuhkan luka : daun ditumbuk dan diletakkan pada luka
kemudian dilabut dengan daun tersebut.
- Menyembuhkan buang air berdarah (disentri) : dipanggang dengan beras ketan, digiling dan dimakan
- Keputihan : sebanyak 2 genggam daun, sepotong jahe dan bangle direbus dalam air dengan seteguk cuka hingga airnya menjadi sepertiga dan diminum setiap hari (bangle dan jahe dapat diganti dengan tiga kuncup bunga cempaka dan tiga buah biji pinang yang tua).
- Di Surabaya, daun-daun tumbuhan ini dijual dalam bentuk puyer yang kasar.
- Tunas-tunas muda dapat dimakan mentah maupun dimasak menjadi sayur (rasa asam)
- Buah Melastoma affine dapat dikonsumsi sebagai panganan Tabel Kegunaan Tumbuhan Melastoma affine :
(Joffry, S. Mohd., et al 2012)
b. Menurut Suku yang telah dilaporkan di seluruh dunia
Suku
Negara
Kegunaan
Gayo and Alas Aceh, Sumatra, Indonesia
terkait dnegan perdarahan gastrointestinal dan nyeri epigastrium
Talang Mamak Riau, Sumatra, Indonesia
Sebagai kompres untuk luka
Malay Machang, Kelantan, Malaysia
Untuk mengobati bibir kering (jus buah)
Gemenceh, Negri Sembilan, Malaysia
Daunnya digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka
Jah Hut Jerantut, Pahang, Malaysia
Akarnya digunakan untuk mengobati diare
Lakher and Pawi Mizoram, India Dekok dari daun digunakan untuk obat diare dan disentri Sundanese Bogor, West Java,
Indonesia
Daunnya digunakan untuk obat sakit gigi dan pasca melahirkan
Didayi Malkangiri, Orissa, India
Daunnya untuk mengobati luka
Manipur, India Daun segar dan kering digunakan untuk mengobati luka dan demam
Naga Tahiti Untuk pengobatan diare dan
disentri. Dekok dari batang dapat untuk obat kumur
(Joffry, S. Mohd., et al 2012)
IV. Aktivitas Farmakologi a. Antibakteri
- Uji Farmakologi yang digunakna: pengenceran agar-disc - Bagian tanaman : daun
- Dosis (mg/kg) atau konsentration (mg/mL) : 0.01, 0.10, 1.00, and 10.00 μg/mL.
1 mL setiap ekstrak dicampur dengan 19 mL media dan dituangkan ke dalam cawan petri. Cakram miselium diinokulasi di tengah media agar
- Pengobatan :
Ekstrak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap C. gloeosporioides. Nilai MIC yang diperoleh untuk semua ekstrak adalah 20,00 μg / mL. Ekstrak juga menghambat sporulasi jamur yang teruji
(Johnny L, Yusuf UK, Nulit R., 2010) 1 Antipiretik
- Pharmacological assay used : In vivo Brewer's yeast- (BY-) induced pyrexia test in rats
- Plant part : Leaves
- Types of extract : Aqueous extract
- Dose (mg/kg) or concentration (mg/mL) : 10%, 50%, and 100% strength concentration (equivalent to the doses of 4.87, 24.35, and 48.7 mg/kg); given subcutaneously
- Observations :
The AMML reduced temperature of pyrexia-induced rats for the first 6 hours after BY administration
(Zakaria ZA, Raden MNRNS, Hanan Kumar G, et al. 2006).
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. Terjemahan Badan Libang Kehutanan. Cetakan I. Jakarta: Koperasi karyawan Departemen Kehutanan.
Joffry, S. Mohd., et al. 2012. Melastoma malabathricum (L.) Smith Ethnomedicinal Uses, Chemical Constituents, and Pharmacological
Properties: A Review. Available online at
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3254175/ [diakses pada tanggal 26 April 2018]
Johnny L, Yusuf UK, Nulit R. 2010. The effect of herbal plant extracts on the growth and sporulation of Colletotrichum gloeosporioides. Journal of Applied Bioscience ; 34:2218–2224
Kasahara, Shin dan Seizaburo Hemmi. 1996. Medicinal Herb Index In Indonesia. Jakarta : PT Eisai Indonesia