• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILM ANIMASI BUDIDAYA BUAH NAGA KUNING (Selenicerius megalanthus) DI LAHAN GAMBUT Animated Film of Yellow Dragon Fruit (Selenicerius megalanthus) Cultivation in Peatlands

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FILM ANIMASI BUDIDAYA BUAH NAGA KUNING (Selenicerius megalanthus) DI LAHAN GAMBUT Animated Film of Yellow Dragon Fruit (Selenicerius megalanthus) Cultivation in Peatlands"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FILM ANIMASI BUDIDAYA BUAH NAGA KUNING (

Selenicerius megalanthus

) DI

LAHAN GAMBUT

Animated Film of Yellow Dragon Fruit (

Selenicerius megalanthus

) Cultivation in

Peatlands

Walidatush Sholihah

1

*, Annis Aulia Zulfa

2

1 Teknik Komputer Program Diploma IPB, Jl. Kumbang No. 14, Bogor, Indonesia 2 Manajemen Informatika Program Diploma IPB, Jl. Kumbang No. 14, Bogor, Indonesia

*Surel korespondensi: sh.walidah@gmail.com

Abstract. Yellow dragon fruit or Selenicerius megalanthus has yellow skin and white flesh. Yellow dragon fruit is rarely cultivated rather than the red one. This is partly due to the lack of availability of yellow dragon fruit seedlings. Compared to the red dragon fruit, yellow dragon fruit has a sweeter taste and a smaller fruit size. Dragon fruit can grow in peatlands. To popularize yellow dragon fruit and its cultivation ways, an animation film about yellow dragon fruit cultivation was made. Animation means moving images. By using animation, an explanation of the yellow dragon fruit cultivation is expected to be understood more easily and clearly. This animated film can be watched by all ages. Making this animated film consists of five stages: analysis, design, implementation, testing and distribution. This animated film tells the benefits of dragon fruit and its cultivation by using dragon fruit as a character/figure. The process of making this film was starting from storyboard creation, characterization, animation background manufacturing, sound layering, animating and rendering. Software used in this film making are Adobe Illustrator CC, Adobe Flash CC and Adobe After Effect CC. This animated film can be watched freely on Internet media such as Youtube. Thus, information about the benefits of yellow dragon fruit and its cultivation can be obtained by people.

Keywords: animation, cultivation, film, yellow dragon fruit

1.

PENDAHULUAN

Tanaman buah naga dibawa ke Indonesia dari Thailand dalam bentuk stek batang (Jaya, 2010 dalam Octaviani, 2012). Buah naga terdiri dari empat jenis: buah naga putih, buah naga merah, buah naga super merah dan buah naga kuning (Renasari, 2010).Buah naga tumbuh di daerah tropis dan banyak mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa untuk melawan radikal bebas (Sarasmita & Dewi, 2015).

Buah naga kuning atau Selenicerius Megalanthus memiliki kulit berwarna kuning dan daging buah berwarna putih. Buah naga kuning masih jarang dibudidayakan daripada buah naga merah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan bibit buah naga kuning. Dibandingkan dengan buah naga merah, buah naga kuning memiliki rasa lebih manis dan ukuran buah lebih kecil.

Buah naga dapat tumbuh di lahan kering maupun basah. Dengan demikian buah naga dapat tumbuh di lahan gambut. Lahan gambut terdiri dari air dan sisa-sisa tumbuhan serta hewan yang membusuk.

Animasi merupakan gambar bergerak. Kata animasi berasal dari bahasa latin, anima yang berarti hidup atau animare yang berarti meniupkan hidup ke dalam (Ranang et al., 2010). Vaughan (2006) menyatakan bahwa animasi merupakan usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi menggabungkan unsur tulisan, gambar, serta suara. Informasi dengan menggunakan tiga unsur tadi lebih mudah dicerna dibandingkan dengan informasi statis berbentuk tulisan saja.

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu film animasi budidaya buah naga kuning di lahan gambut. Informasinya untuk memasyarakatkan buah naga kuning dan cara budidayanya. Dengan menggunakan animasi, diharapkan penjelasan mengenai budidaya buah naga kuning lebih mudah dimengerti dan lebih jelas. Selain itu, film animasi ini dapat dilihat oleh semua usia.

2.

METODE

(2)

distribusi. Metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Pada tahap analisis dilakukan pengkajian mengenai permasalahan yang ada. Permasalahan yang terjadi adalah belum memasyarakatnya cara budidaya tanaman buah naga di masyarakat terutama buah naga kuning serta luasnya lahan gambut di Indonesia. Lahan gambut di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan adanya film animasi budidaya buah naga kuning di lahan gambut ini diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dalam memahami cara budidaya buah naga kuning.

Gambar 1. Metode Penelitian

Tahap kedua yaitu perancangan. Di tahap ini dilakukan pembuatan storyboard dan penokohan.

Storyboard menggambarkan ide dan alur cerita dari

film. Proses penokohan dilakukan dengan membuat karakter. Membangun dan mengembangkan sebuah karakter tidak hanya masalah menggambar figur karena masing-masing karakter juga harus memiliki bentuk, kepribadian, features dan perilaku tersendiri (Ranang et al., 2010).

Tahap ketiga yaitu implementasi. Pada tahap ini dilakukan pembuatan background animasi, penataan suara, animating dan rendering. Film animasi budidaya buah naga kuning ini menggunakan lip-sinc. Pekerjaan rekaman dialog dan musik dilakukan sebelum animasi dibuat, karena pengucapan serta ritme musik akan menjadi dasar dari setiap gerak yang dibuat (Ranang et al., 2010)|. Animating merupakan proses pemberian gerakan pada gambar. Rendering merupakan

proses pengkalkulasian dari keseluruhan proses animasi komputer (Ranang et al., 2010)|.

Pada tahap keempat (pengujian) film animasi dilihat apakah sudah sesuai dengan storyboard dan rencana awal.

Pada tahap kelima (distribusi) film didistribusikan ke masyarakat melalui media internet. Situs yang paling sering dilihat adalah situs jejaring sosial. Situs jejaring sosial yang umum dan dapat dilihat kalangan masyarakat adalah youtube.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.

Storyboard

Storyboard film animasi budidaya buah naga kuning terdiri atas 11 scene. Scene pertama menggambarkan lapisan tanah gambut. Tanah gambut tersusun atas serpihan-serpihan tumbuhan yang membusuk. Terkadang ada pula sisa-sisa bangkai yang membusuk. Storyboard scene 1 dapat dilihat pada Gambar 2.

Scene 2 menggambarkan cara-cara agar

(3)

Scene 3 menggambarkan cara lain untuk membuat lahan gambut menjadi kering. Caranya yaitu dengan menambahkan pasir pada permukaan tanah (Gambar 4).

Gambar 4. Scene 3

Scene 4 Setelah dikurangi kadar airnya, maka

lahan gambut dapat ditanami buah naga. Buah naga yang ditanam yaitu buah naga kuning (Gambar 5).

Scene 5 mulai menggambarkan cara

membudidayakan buah naga. Bibit buah naga ditanam pada kedalaman 15-20 cm (Gambar 6).

Scene 6 menggambarkan bibit buah naga

yang sudah ditanam. Bibit buah naga tadi setelah dua minggu akan tumbuh dan memiliki kecambah (Gambar 7).

Gambar 5. Scene 4

Buah naga yang sudah berkecambah perlu untuk dirawat dan disiram. Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari. Proses ini dapat dilihat pada scene 7 (Gambar 8).

Scene 8 menggambarkan proses pertumbuhan

buah naga. Setelah tinggi tunas sekitar 30 cm, tumbuhan buah naga kuning perlu diikat pada sebuah tiang penyangga. Hal ini dilakukan karena batang pohon buah naga tidak cukup kuat.

Storyboard scene 8 dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 6. Scene 5

Gambar 7. Scene 6

Gambar 8. Scene 7

Scene 9 menggambarkan proses pemberian

pupuk pada tumbuhan buah naga kuning. Pemberian pupuk pada tanaman berguna untuk menyuburkan tanaman (Gambar 10).

Scene 10 menggambarkan batang tumbuhan

buah naga kuning terkadang terlalu panjang. Hal ini dapat memberatkan bagian pangkal batangnya. Untuk mengatasi hal ini dapat dengan cara memotong bagian ujung batangnya (Gambar 11).

Scene 11 menggambarkan tumbuhan buah

(4)

Gambar 9. Scene 8

Gambar 10. Scene 9

Gambar 11. Scene 10

Gambar 12. Scene 11

3.2 Penokohan

Tokoh atau karakter yang digunakan dalam film animasi budidaya buah naga kuning ini yaitu buah naga kuning. Pada film ini karakter tersebut akan menjelaskan cara budidaya buah naga kuning. Karakter yang digunakan pada film animasi buah naga kuning dapat dilihat pada Gambar 13. Pembuatan karakter menggunakan aplikasi adobe illustrator. Tools yang digunakan berupa pen tool, rectangle tool dan ellipse tool.

Gambar 13. Karakter buah naga kuning

Kode warna pada karakter buah naga kuning,  Warna kuning pada bagian tubuh karakter:

R: 249 G: 209 B: 80 #: F9D150

 Warna hijau pada duri karakter: R: 136

G: 189 B: 66 #: 88BD42

 Warna coklat pada mata karakter: R: 72

G: 34 B: 19 #: 482213

3.3 Pembuatan

Background

Background merupakan latar belakang.

Gambar background dibuat dengan menggunakan aplikasi adobe illustrator. Background untuk film animasi budidaya buah naga kuning dapat dilihat pada Gambar 14. Suasana yang dibuat pada

background yaitu suasan siang dan malam hari. Film animasi budidaya buah naga kuning menggunakan tiga gambar background. Gambar-gambar (background) saat penanaman benih (Gambar 15), background saat perawatan buah naga kuning (Gambar 16) dan background

(5)

Gambar 14. Proses pembuatan background

Gambar 15. Background saat Penanaman Benih Buah Naga Kuning

Gambar 16. Background saat Perawatan Buah Naga Kuning

Gambar 17. Background saat Pemasangan Tiang Penyangga

3.4 Penataan Suara

Suara merupakan elemen paling penting dalam suatu project multimedia. Pada film animasi budidaya buah naga kuning digunakan suara narator untuk mengisi suara tokoh buah naga. Suara tersebut direkam dengan menggunakan aplikasi audacity. Setelah direkam suara diolah menggunakan aplikasi adobe audition.

Suara yang sudah siap pakai digabungkan dengan film animasi menggunakan aplikasi adobe premiere. Selain suara narator, pada film ini juga digunakan musik latar. Musik yang dipilih merupakan musik instrumental. Proses pengolahan suara dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Proses Pengolahan Suara

3.5

Animating

Proses animating merupakan proses

memberikan gerakan pada gambar. Animating

dilakukan di aplikasi adobe flash dan adobe after effect. Efek yang digunakan yaitu efek transisi dan

motion. Proses animating dapat dilihat pada

Gambar 19 dan Gambar 20. Gamabr-gambar yang digerakkan terutama gambar tumbuhan agar terlihat hidup.

(6)

Gambar 20. Proses Animating pada Adobe After Effect

3.5

Rendering

Proses rendering film animasi budidaya buah naga kuning dilakukan di aplikasi adobe after effect. Pengaturan pada saat rendering adalah menentukan format ekstensi video. Ekstensi video untuk film animasi buah naga kuning yaitu .AVI.

Rendering disajikan pada Gambar 21.

Gambar 21. Proses rendering

3.6 Pengujian

Film animasi budidaya buah naga kuning diuji melalui pembandingan hasil yang sudah dibuat dengan rencana awal (storyboard). Setiap scene pada film animasi budidaya buah naga kuning dicocokkan dengan storyboard. Hasilnya, film animasi berjalan lancar dan sesuai dengan

storyboard.

3.7 Distribusi

Film animasi budidaya buah naga kuning akan didistribusikan kepada masyarakat melalui internet.

Untuk menonton film animasinya, masyarakat dapat mengakses jejaring sosial youtube. Jejaring ini dipilih untuk pendistribusian karena paling umum dikunjungi masyarakat untuk melihat tayangan atau informasi berupa video.

4.

SIMPULAN

Film animasi budidaya buah naga kuning di lahan gambut dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang budidaya buah ini di lahan gambut. Ekstensi file video film animasi budidaya buah ini adalah .AVI. Film animasi didistribusikan melalui situs jejaring sosial youtube. Film animasi budidaya dapat dilihat semua usia.

5.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian film animasi budidaya buah naga kuning dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Program Diploma IPB yang memberikan dukungan moril dan materil serta kepada keluarga penulis yang dengan sabar mendampingi penulis dalam melakukan penelitian.

6.

DAFTAR PUSTAKA

Octaviani, R.D. (2012). Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga (Hylocereus sp.) serta Budidayanya di Yogyakarta. Skripsi. Bogor: IPB

Ranang, A.S., Basnendar, H. & Asmoro, N.P. (2010).

Animasi kartun. Jakarta: PT Indeks

Renasari, N. (2010). Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red di Wana Bekti Handayani. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Sarasmita, M.A. & Dewi, N.L.P.K. (2015). Kajian potensi kombinasi virgin coconut oil (VCO) dan buah naga

(Hylocereus polyrhizus) sebagai antioksidan alami

dan strategi pemasaran produk spa diversifikasi VCO dan buah naga di Bali. Prosiding Seminar

Nasional Farmasi Jember (h. 1-8). Jember:

Fakultas Farmasi Universitas Jember

Vaughan, T. (2006). Multimedia: Making It Work Ed ke-6. Prabantini, D. (Ed.). Yogyakarta (ID): Andi. Terjemahan dari: Multimedia Making It Work, Sixth Edition.

Gambar

Gambar 2. Scene 1
Gambar 7. Scene 6
Gambar 9. Scene 8
Gambar 15. Background saat Penanaman Benih Buah Naga Kuning
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam kegiatan mengamati pada proses pembelajaran dengan

Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak balita di RSUD Panembahan Senopati Bantul.. Metode

[r]

Kondisi lalu lintas yang dimaksud adalah kepadatan arus lalu lintas yang terjadi yang disebabkan oleh banyaknya volume kendaraan sehingga perlu adanya sebuah

Pada saat yang sama, sebuah tiang memiliki panjang bayangan 5 m, maka tinggi tiang sebenarnya adalah .... Perhatikan

Makna keteladanan yang diharapkan dari pertunjukan Tari Bedhaya Tejaningsih pa- da penobatan raja adalah bentuk perminta- an terhadap masyarakat untuk meneladani seorang

Sebagaimana diatur dalam SDVDO E \DQJ EHUEXQ\L ³VHPXD ELD\D hadhanah dan nafkah anak, menjadi tanggung jawab ayah menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketiga model intervensi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu model penyuluhan dengan ceramah dengan panduan buku dan latihan, model