• Tidak ada hasil yang ditemukan

tambahan referensi pertemuan iii ek regional ganjil 2014 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tambahan referensi pertemuan iii ek regional ganjil 2014 2015"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI PERTUMBUHAN

GROWTH THEORY

(2)

Teori Pertumbuhan

dlm Pembangunan Ekonomi

1. Mazhab Historis

2. Teori Klasik

3. Teori Neo Klasik

4. Teori Keynesian

5. Teori Schumpeter

(3)

1. MAZHAB HISTORIS

Friedrich List (1789-1846)

Bruno Hilderbrand (1796-1863)

Karl Bucher (1847-1930)

Werner Sombart (1863-1947)

Walt Whiteman Rostow

(4)

Friedrich List (1789-1846)

Sistem Liberalisme yg Laissez Faire (setiap warga

masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya utk melakukan pertukaran dan kegiatan ekonominya) dpt menjamin alokasi sumber daya secara optimal

Perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pd peranan peme rintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan  Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi jika dlm masy ada

kebe basan dlm organisasi politik dan kebebasan perorangan  Perkembangan ekonomi melalui 5 fase yaitu fase primitif,

beternak, pertanian, pertanian dan industri pengolahan (manufacturing), dan akhirnya pertanian, industri

pengolahan dan perdagangan (based on cara produksinya)

List juga berpendpt bhw daerah2 beriklim sedang paling cocok utk pengembangan industri, krn adanya kepadatan penduduk yg sedang yg merupakan pasar yg cukup memadai. Sdg

daerah tropis krg cocok utk industri krn pd umumnya berpenduduk sgt padat dan pertanian msh krg efisien

(5)

Bruno Hilderbrand (1796-1863)

Sebagai kritiknya thd List, Hilderbrand mengatakan

bhw perkembangan ekonomi bkn didasarkan pd “cara

produksi” ataupun “cara komunikasi” but pd “cara

distribusi” yg di gunakan. Oleh krn itu Hilderbrand

mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu :

o Perekonomian Barter (natura)

o Perekonomian Uang

o Perekonomian Kredit

Note

: Hilderbrand tdk menjelaskan proses

perkembangan

(6)

Karl Bucher (1847-1930)

Pendpt Bucher merupakan sintesa dari pendpt List

dan Hilderbrand. Menurut Bucher perkembangan

ekonomi me lalui 3 tahap yaitu :

Produksi utk kebutuhan sendiri (subsisten)

Perekonomian kota dimana pertukaran sdh meluas

Perekonomian nasional dimana peran pedagang

menjadi

(7)

3. Werner Sombart [1863-1947]

Masa Perekonomian Tertutup

Kegiatan manusia utk memenuhi kebutuhan sendiri

• Setiap individu sbg produsen sekaligus sbg konsumen

• Belum ada pertukaran brg dan jasa

Masa Kerajinan dan Pertukangan

Meningkatnya kebutuhan manusia

• Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian

• Timbulnya pertukaran barang dan jasa

(8)

Masa Kapitalis

A. Tingkat Prakapitalis B. Tingkat Kapitalis

1. Kehidupan masyarakat msh statis 1. Kehidupan masyarakat sdh dinamis

2. Bersifat kekeluargaan 2. Bersifat individual

3. Bertumpu pada sektor pertanian 3. Adanya pembagian pekerjaan 4. Bekerja utk memenuhi kebutuhan sendiri 4. Terjadi pertukaran utk

mencari

5. Hidup secara berkelompok keuntungan

C. Tingkat Kapitalisme Raya

1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan

2. Munculnya kaum kapitalis yg memiliki alat produksi 3. Produksi dilakukan secara masal dgn alat modern

4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli

5. Dlm masyarakat terdpt dua kelompok yaitu majikan dan buruh

D. Tingkat Kapitalisme Akhir 1. Munculnya aliran sosialisme

(9)

Walter Whiteman Rostow

[Linear Stage Model] – [1916 – 1979]

Teori pembangunan ekonomi Rostow sgt populer dan paling banyak mendpt komentar dari para akhli.

Teori Rostow pd mulanya merupakan artikel yg dimuat dlm econo mic journal bln Maret 1956 dan kemudian

dikembangkan lbh lanjut dlm buku nya berjudul “The Stage of Economic Growth” thn 1960.

Menurut Todaro, Teori Rostow ini dikelompokkan ke dlm Model Jen jang Linear (Linear Stage Model)

Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dlm 5 tahap yaitu : Masa Masyarakat Tradisional (the

traditional society); Masa Prasyarat utk Tinggal Landas (the preconditions for take of); Masa Tinggal Landas (the take of); Masa Menuju ke Kedewasaan (the drive to maturity); dan Masa Konsumsi Tinggi (the age of high mass

(10)

 Dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tsb adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial dan politik yg terjadi.

 Menurut Rostow pembangunan ekonomi or proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern

merupakan suatu proses yg multi-dimensional.

 Pembangunan ekonomi bkn berarti perubahan struktur

ekonomi su atu negara yg ditunjukkan oleh menurunnya peran sektor pertanian dan peningkatan peran sektor industri saja but sbg suatu proses yg menyebabkan antara lain :

1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan sosial yg pd awal nya berorientasi kpd suatu daerah menjadi

berorientasi ke luar

2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dlm keluar ga yaitu dari banyak anak menjadi keluarga kecil. 3. Perubahan dlm kegiatan investasi masyarakat, dari

melakukan investasi yg tdk produktif (numpuk emas, beli rumah, etc) menjadi investasi yg produktif.

(11)

Masyarakat Tradisional (Traditional Society)

masyarakat yg fungsi produksinya terbatas yg

ditandai oleh cara produksi yg relatif msh primitif

cara hidup masyarakat yg msh sgt dipengaruhi nilai2

yg krg rasional, but kebiasaan tsb telah turun temurun

tingkat produktivitas per pekerja msh rendah, oleh krn

itu sebag besar sumberdaya masyarakat digunakan

utk kegiatan sektor pertanian

struktur sosial bersifat hierarkhis yaitu mobilitas

vertikal angg masy dlm struktur sosial

kemungkinannya sgt kecil shg kedudukan seseorg dlm

masy tdk akan berbeda dgn nenek moyangnya

pusat kekuasaan politik di daerah berada di tangan

tuan tanah shg kebijakan pem pusat selalu

(12)

Masa Prasyarat Tinggal Landas

(precondition for take of)

masa transisi dimana masy mempersiapkan dirinya

utk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri

(

self sus

tained growth

). Pd tahap ini dan sesdh nya

pertumbuh an ekonomi akan terjadi secara otomatis

tahap prasyarat tinggal landas ini memp 2 corak,

perta

ma

adalah yg dialami oleh negara2 Eropa, Asia,

Timur Tengah, dan Afrika dimana tahap ini dicapai dgn

perom bakan masy tradisional yg sdh lama ada

kedua

, yg dicapai oleh neg2 yg born free spt USA,

Kana da, Australia, Selandia Baru dimana neg2 tsb

mencapai tahap tinggal landas tanpa hrs merombak

sistem masy yg tradisional disebabkan oleh sifat2 dari

masy neg2 tsb yg terdiri dari imigran yg telah memp

sifat2 yg dibutuh kan oleh suatu masy utk tahap

(13)

Tahap Tinggal Landas (the take of)

• pd tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi

• pd awal tahap ini terjadi perubahan yg drastis

dlm masy spt

revolusi politik

, terciptanya

kemajuan yg pesat dlm inovasi or berupa

terbukanya pasar2 baru

• sbg akibat dari perubahan tsb secara teratur akan

tercip ta inovasi2 dan peningkatan investasi

• investasi yg semakin tinggi akan mempercepat

laju per tumbuhan pendapatan nasional dan

melebihi tingkat per tumbuhan penduduk

(14)
(15)

Menurut Rostow ada

3 ciri utama

dari neg2 yg sdh

menca pai

masa tinggal landas

yaitu :

1.

terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 %

atau krg menjadi 10 % dari Produk Nasional Bruto

(Net National Product)

2.

Terjadinya perkembangan satu or bbrp sektor

industri dgn tingkat pertumbuhan yg sgt tinggi

(

leading sectors

)

3.

Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial,

dan ke lembagaan yg bisa menciptakan

perkembangan sektor modern dan

eksternalitas

ekonomi

yg bisa menyebab kan pertumbuhan

(16)

Ada 4 faktor penting yg hrs diperhatikan dlm

men ciptakan sektor pemimpin :

1. Hrs ada kemungkinan utk perluasan pasar

bagi brg2 yg diproduksi yg mempunyai

kemungkinan utk berkembang dgn cepat

2. Dlm sektor tsb hrs dikembangkan tehnik

produk si yg modern dan kapasitas produksi

hrs bisa di perluas

3. Hrs tercipta tabungan dlm masyarakat dan

para pengusaha hrs menanamkan kembali

keuntung an nya utk membiayai pemb sektor

pemimpin

(17)

Tahap Menuju Kekedewasaan

(the drive to maturity)

o Masa dimana masy sdh secara efektif menggunakan

tek nologi modern pd hampir semua kegiatan produksi

o Pd tahap ini sektor pemimpin baru akan muncul meng

gantikan sektor pemimpin lama yg akan mengalami ke

munduran

o Sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh

perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat2 dari

tahap tinggal landas yg terjadi, dan juga oleh kebijak

sanaan pemerintah

o Dlm menganalisis karakteristik tahap menuju

(18)
(19)

Rostow mengemukakan pula karakteristik non

ekonomis dari masy yg tlh mencapai tahap menuju

ke kedewasaan sbb :

1. Struktur dan keakhlian tenaga kerja mengalami

perubah an, peranan sektor industri semakin

penting, sdg kan sektor pertanian menurun

2. Sifat kepemimpinan dlm perusahaan mengalami

peru bahan, peranan manajer profesional

semakin penting dan menggantikan kedudukan

pengusaha pemilik

3. Kritik2 thd industrialisasi mulai muncul sbg

akibat dari ketdkpuasan thd dampak

(20)

Tahap Konsumsi Tinggi

(the age of high mass consumption

)

Pd tahap ini ada 3 macam tujuan masy (neg)

yaitu :

1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke LN

dan ke cendrungan ini bisa berakhir pd

penjajahan thd bangsa lain

2. Menciptakan neg kesejahteraan (welfare state)

dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian

pendapatan yg lebih merata melalui sistem

pajak yg progresif

3. Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi

kebutuh an pokok (sandang, pangan dan papan)

menjadi meli puti pula brg2 konsumsi tahan

(21)

2. TEORI KLASIK (MAZHAB ANALITIS)

Adam Smith (1723-1790)

Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sbg pelopor

pembangunan ekonomi dan kebijakan “

laissez faire

” but juga

merupakan ekonom pertama yg banyak menumpahkan

perhatian kpd masalah pertumbuh an ekonomi.

Dlm bukunya “

An Inquiry into the Nature and Causes of

the Wealth of Nation

” (1776) Smith mengemukakan ttg

proses pertum buhan ekonomi dlm jangka panjang secara

sistematis.

Agar inti dari proses pertumbuhan ekonomi mudah dipahami

Smith membedakan 2 aspek utama pertumbuhan ekonomi

yaitu :

(22)

a. Pertumbuhan Output Total (1)

Menurut Smith ada 3 unsur pokok dari sistem

produksi suatu negara :

1.

Sumberdaya alam yg tersedia or faktor produksi

“tanah”

2.

Sumberdaya insani or jumlah penduduk

3.

Stok barang modal yg ada

SDA yg tersedia merupakan wadah yg paling men

dasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat

Jumlah SDA yg tersedia merupakan “batas

maksimum” bagi pertumbuhan suatu

perekonomian, artinya jika SDA ini blm digunakan

sepenuhnya maka jumlah pen duduk dan stok

(23)

a. Pertumbuhan Output Total (2)

Tetapi pertumbuhan output tsb akan berhenti jika

semua SDA tsb telah digunakan secara penuh

Sumberdaya Insani (

jumlah penduduk

) mempunyai

pe ranan yg

pasif

dlm proses pertumbuhan output,

artinya jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dgn

kebutuh an akan tenaga kerja dari suatu masyarakat

Stok modal

, menurut smith, merupakan unsur

produksi yg secara

aktif

menentukan tingkat output

n peranan nya sgt sentral dlm proses pertumbuhan

output

Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung

pd laju pertumbuhan stok modal sampai batas

maksimum dari SDA

Pengaruh stok modal thd tkt output total bisa secara

(24)

a. Pertumbuhan Output Total (3)

Pengaruh langsung ini maksudnya adalah krn pertambahan modal (sbg input) akan lsg meningkatkan output

Pengaruh tdk langsung maksudnya adalah peningkatan

produktivi tas per kapita yg dimungkinkan oleh krn ada nya spesialisasi dan pembagian kerja yg lbh tinggi

Semakin besar modal, semakin besar kemungkinan dilakukan nya spesialisasi dan pembagian kerja yg pd giliran nya akan meningkat kan produktivitas per kapita

Spesialisasi dan pembagian kerja ini bisa menghasilkan

pertumbuh an output krn spesialisasi tsb bisa meningkat kan ketrampilan setiap pekerja dlm bidangnya dan pembagian

kerja bisa mengurangi wkt yg hilang pd saat peralihan macam pekerjaan

Namun demikian sebenarnya ada 2 faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu “makin meluasnya pasar” dan “adanya

(25)

a. Pertumbuhan Output Total (4)

Menurut Smith potensi pasar akan bisa dicapai secara

maksimal jika dan hanya jika (if n only if) setiap warga masyarakat diberi kebeba san se-luas2nya utk melakukan pertukaran n kegiatan ekonomi nya

Utk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan

pembenahan dan penghilangan peraturan or UU yg menjadi penghambat kebeba san berusaha dan kegiatan ekonomi, baik antara warga masy di suatu neg maupun antara warga masy antar neg, hal ini menunjuk kan bhw Smith merupakan penganjur laissez faire dan free trade

Tingkat keuntungan yg memadai ini sgt erat hub nya dgn

luas pasar so jika pasar tdk tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tkt ke untungan akan segera merosot n

akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal utk melakukan akumulasi modal

Menurut Adam Smith dlm jangka panjang tkt keuntungan tsb

akan menurunkan dan pd akhirnya akan mencapai tkt

(26)

b. Pertumbuhan Penduduk

o Menurut Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tkt upah yg berlaku lbh tinggi dari tkt upah subsisten yaitu tkt upah yg pas2an utk hidup

o Jika tkt upah di atas tkt subsisten maka org akan kawin pd umur muda, tkt kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat o Sebaliknya jika tkt upah yg berlaku lbh rendah dari tkt upah sub

sisten, maka jumlah penduduk akan menurun

o Tkt upah yg berlaku, menurut Smith, ditentukan oleh tarik-menarik antara kekuatan demand dan supply tenaga kerja o Tkt upah yg tinggi dan meningkat terjadi jika demand tenaga

kerja (DL) tumbuh lbh cepat drpd supply tenaga kerja (SL)

o Sementara itu demand tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tkt output masyarakat

(27)

Kritik terhadap Teori Adam Smith (1)

1. Pembagian Kelas Dlm Masyarakat

Teori Smith ini didasarkan pd lingkungan sosial ekonomi yg berlaku di Inggris dan di bbrp neg Eropa. Teori Smith mengasumsikan

adanya pembagian masyarakat secara tegas yaitu antara gol kapitalis, termsk tuan tanah dan para buruh. Pdhal dlm

kenyataannya seringkali kelas menengah mempunyai peran yg sgt penting dlm msy modern. Dgn kata lain Teori Smith mengabaikan peranan “kelas menengah” dlm mendorong pembangunan

ekonomi.

2. Alasan Menabung

Menurut Smith, org yg dpt menabung adalah para kapitalis, tuan tanah n lintah darat. Ini adalah argumen yg tdk benar sebab

sumber utama tabungan di dlm masyarakat yg maju justru para penerima pendapatan dan bukan kapitalis serta tuan tanah

3. Asumsi Persaingan Sempurna

(28)

Kritik Terhadap Teori Adam Smith (2)

4. Pengabaian Peranan Entrepreneur

Smith agak mengabaikan peranan entrepreneur dlm

pembangunan, pd hal para entrepreneur ini mempunyai

peranan yg sentral dlm pem bangunan. Mereka inilah yg

menciptakan inovasi dan pd akhirnya meng hasilkan

akumulasi modal

5. Asumsi Stasioner

Menurut Smith akhir suatu perekonomian kapitalis adalah

keadaan sta sioner, ini berarti bhw perubahan hanya terjadi di

sekitar titik keseim bangan (equilibrium) tsb. Pdhal dlm

(29)

Teori David Ricardo (1772-1823)

Garis besar proses pertumbuhan dan kesimpulan Ricardo tdk

jauh berbeda dgn Teori Smith krn tema dari proses pertumbuhan eko nomi msh pd perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output.  Selain itu Ricardo juga menganggap bhw jumlah faktor

produksi ta nah (SDA) tdk bisa bertambah shg akhirnya menjadi faktor pembatas dlm proses pertumbuhan suatu masyarakat

Teori Ricardo ini diungkapkan pertama kali dlm bukunya yg berjudul The Principles of Political Economy and Taxation yg diterbitkan pada tahun 1917.

Dgn terbatasnya luas tanah maka pertumbuhan penduduk

(tenaga kerja) akan menurunkan produk marjinal yg kita kenal dgn istilah the law of diminishing returns.

Selama buruh yg dipekerjakan pd tanah tsb bisa menerima tkt upah di atas tkt upah alamiah, maka penduduk (tenaga kerja) akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan lagi

(30)

Ciri-Ciri Perekonomian menurut Ricardo

a. Jumlah tanah terbatas

b. Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau

menurun tergantung pd apakah tkt upah di atas

or di bawah tkt upah minimal (

tingkat upah

alamiah

= natural wage)

c. Akumulasi modal terjadi bila

tingkat

keuntungan yg diperoleh pemilik modal

berada di atas tkt ke untungan minimal

yg

diperlukan utk menarik mere ka melakukan

investasi

(31)

Proses yg telah dijelaskan seblmnya akan berhenti jika tkt upah tu run sampai tkt upah alamiah. Jika tkt upah turun sampai di bawah tkt upah alamiah maka jumlah penduduk (tenaga kerja) menurun n tingkat upah akan naik lagi sampai tkt upah alamiah, pd posisi ini jumlah penduduk konstan

Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja ada

suatu ke tentuan dinamis yg selalu menarik perekonomian ke arah tkt upah minimum, yaitu bekerjanya The Law of

Diminishing Return

Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah cendrung meningkatkan produktivitas

tenaga kerja, artinya bisa memperlambat bekerjanya the law of diminishing returns yg pd gilirannya akan memperlambat pula penurunan tkt hidup ke arah tkt hidup minimal

Inilah inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis)

menurut Ricardo dan proses ini tdk lain adalah proses tarik menarik antara 2 kekuatan dinamis yaitu “the law of

(32)

Sayang nya proses tarik-menarik tsb akhirnya dimenangkan

oleh the law of diminishing return, menurut Ricardo

Keterbatasan faktor roduksi tanah (SDA) akan membatasi

pertum buhan ekonomi suatu negara krn

suatu neg

hanya bisa tumbuh sampai batas yg dimungkinkan

oleh sumberdaya alamnya

Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksploiter

secara penuh maka perekonomian berhenti tumbuh, dan

masyarakat men capai posisi stasionernya dgn ciri2 sbb :

a. Tingkat output konstan

b. Jumlah penduduk konstan

c. Pendapatan per kapita juga menjadi konstan

d. Tingkat upah pd tingkat upah alamiah (minimal)

e. Tingkat keuntungan pd tingkat yg minimal

(33)

Kritik Terhadap Teori Ricardo

1. Pengabaian Pengaruh Kemajuan Teknologi

Ricardo menjelaskan bhw kemajuan teknologi di sektor industri akan mengakibatkan penggantian tenaga kerja. Pd awalnya

kemajuan tek nologi tsb dpt menahan laju berlakunya “the law of diminishing re turns” tetapi akhirnya pengaruh kemajun teknologi tsb habis dan pere konomian menuju kearah stasioner.

Kenyataannya kenaikan produksi pertanian yg sgt pesat di neg2 maju telah membuktikan bhw Ricardo krg memperhatikan

potensi kemajuan teknologi dlm menahan laju berlakunya the law of diminishing returns dari faktor produksi tanah.

2. Pengertian Yg Salah Tentang Keadaan Stasioner

Pandangan Ricardo bhw neg akan mencapai keadaan stasioner secara otomatis adalah tdk beralasan, krn tdk ada perekonomian yg mencapai keadaan stasioner dgn laba yg meningkat, produksi yg meningkat, dan akumulasi modal terjadi

3. Pengabaian Faktor-Faktor Kelembagaan

Salah satu kelemahan pokok dari Teori Ricardo adalah pengabaian pera nan faktor2 kelembagaan. Faktor2 ini

(34)

4. Teori Ricardo bukan Teori Pertumbuhan

Menurut Schumpeter, Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi “teori distribusi” yg menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal. Bahkan Ricardo

menganggap bhw pangsa utk tanah adalah sangat utama, dan sisanya sbg pangsa tenaga kerja dan modal. Ricardo juga gagal menunjukkan teori distribusi fungsional krn Ricardo tdk

menentukan pangsa dari masing-masing faktor produk si secara terpisah.

5. Pengabaian Suku Bunga

Kelemahan lain dari Teori Ricardo ini adalah pengabaian Suku

(35)

3. Teori NEO KLASIK (Solow-Swan)

Teori pertumbuhan Neo Klasik berkembang sejak tahun 1950

an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis2 mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik

Ekonom yg menjadi perintis dlm mengembangkan teori ini

adalah Robert Solow (Massachussets Institute of Technology = MIT) dan Trevor Swan (Australia National University =

ANU). Solow bahkan memenangkan hadiah Nobel Ekonomi tahun 1987 atas karyanya ttg teori pertumbuhan ekonomi ini

Menurut Teori Neo Klasik, pertumbuhan ekonomi tergantung

kpd pe nyediaan faktor2 produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.

Pandangan ini didasarkan kpd anggapan yg mendasari

analisis Klasik yaitu perekonomian akan tetap mengalami tkt pengerjaan pe nuh (full employment) dan kapasitas

peralatan modal akan tetap se penuhnya digunakan

(36)

Selanjutnya menurut teori Neo Klasik, Rasio-Modal-Output

(Capital Output Ratio = COR) bisa berubah. Dgn kata lain

utk menciptakan sejumlah output tertentu bisa digunakan

jumlah modal yg ber-beda2 dgn bantuan tenaga kerja yg

jumlahnya ber-beda2 pula se suai dgn yg dibutuhkan

Jika lbh banyak modal yg digunakan, maka tenaga kerja yg

dibutuh kan lbh sedikit, sebaliknya jika modal digunakan

lbh sedikit maka lbh banyak tenaga kerja yg digunakan

Dgn adanya “keluwesan” (fleksibilitas) ini maka suatu

perekonomian mempunyai kebebasan yg tak terbatas dlm

menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yg akan

digunakan utk menghasilkan tkt output tertentu.

Sifat pertumbuhan Neo Klasik bisa digambarkan seperti

gambar 3.1. fungsi produksinya ditunjukan oleh I

1

,I

2

dan

seterusnya. Dlm fungsi produksi yg berbentuk demikian,

suatu tingkat output tertentu dpt diciptakan dgn

(37)

Misalnya utk menciptakan output sebesar I

1

, kombinasi

modal dan tenaga kerja yg dpt digunakan antara lain (a). K

3

dgn L

3

, (b). K

2

dgn L

2

, dan (c). K

1

dgn L

1

. Dgn demikian

walaupun jumlah modal berubah tetapi terdpt ke

mungkinan bhw tingkat output tdk mengalami perubahan

Dgn demikian walaupun jumlah modal berubah tetapi

terdpt ke mungkinan bhw tkt output tdk mengalami

perubahan

Di samping itu jumlah output dpt mengalami perubahan

walaupun jumlah modal tetap

Misalnya walaupun jumlah modal tetap sebesar K

3

, jumlah

output dpt diperbesar menjadi I

2

, jika tenaga kerja

digunakan ditambah dari L

3

menjadi L

3

Teori pertumbuhan Neo Klasik ini mempunyai banyak

(38)
(39)

Fungsi Produksi Cobb-Douglas dpt dituliskan dgn cara

a = pertambahan output yg diciptakan oleh pertambahan satu unit modal

b = pertambahan output yg diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja

Nilai Tt, a dan b bisa diestimasi secara empiris, tetapi pd

umumnya nilai a n b ditentukan saja besarnya dgn

menganggap bhw a+b = 1, yg berarti bhw a dan b nilainya

adalah sama dgn produksi batas dari msg2 faktor produksi tsb. Dgn kata lain nilai a dan b ditentukan dgn melihat peranan

tenaga kerja dan modal dlm menciptakan output

(40)
(41)

TEORI PERTUMBUHAN

GROWTH THEORY

(42)

4. Teori Keynesian (Harrod-Domar)

Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua eko

nom sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan R.F.Harrod.

Domar mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1947

dlm jurnal “American Economic Review” sdg Harrod telah

mengemukakan nya pada tahun 1939 dlm Economic Journal.

Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara

sendi ri-sendiri tetapi karena inti teori tsb sama maka skr ini dikenal sbg Te ori Harrod-Domar

Teori Harrod-Domar merupakan perluasan dari analisis Keynes

me ngenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja

Analisis Keynes dianggap krg lengkap krn tdk membicarakan

masalah ekonomi jangka panjang, sementara Teori

Harrod-Domar menganali sis syarat2 yg diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan ber kembang dlm jangka panjang

Dgn kata lain, Teori H-D berusaha menunjukkan syarat yg

(43)

Asumsi

Teori Harrod-Domar :

1.

Perekonomian dlm keadaan pengerjaan penuh (

full

em ployment

) dan brg2 modal yg ada dlm

masyarakat digunakan secara penuh

2.

Terdiri dari

dua sektor

yaitu sektor rumahtangga dan

sektor perusahaan, berarti pemerintah dan

perdagang an LN tdk ada

3.

Besarnya

tabungan masyarakat adalah proporsio

nal dgn besarnya pendapatan nasional

, ini

berarti bhw fungsi tabungan dimulai dari titik nol

4.

Kecendrungan utk menabung (marginal propensity to

save = MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio

antara modal-output (capital-output ratio=COR) dan

pertamba han modal-output (Incremental

(44)
(45)

Dlm Teori H-D, fungsi produksinya berbentuk L krn sejumlah

Modal hanya dpt menciptakan suatu tkt output tertentu dpl Modal dan TK tdk substitutif

 Utk menghasilkan output sebesar Q1 diperlukan Modal K1

dan TK L1, dan apabila kombinasi itu berubah maka tkt

output berubah; utk output sebesar Q2 misalnya hanya dpt diciptakan jika stok Modal se besar K2, etc

Menurut H-D setiap perekonomian dpt menyisihkan suatu

proporsi tertentu dari pendpt an nasional nya jika hanya utk mengganti brg- brg modal (gedung2, peralatan, material) yg rusak.

Namun demikian utk menumbuhkan perekonomian tsb

diperlukan investasi2 baru sbg tambahan stok modal.

Jika dianggap bhw ada hubungan ekonomis secara langsung

antara besarnya stok modal (K) dan output total (Y) maka jika Rp 3 Modal diperlukan utk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp 1, setiap tambahan bersih thd stok modal (investasi baru) akan meng akibatkan kenaikan

(46)

 Hubungan tsb dikenal dgn istilah rasio modal-output (COR),

yaitu 3 berbanding 1. Jika kita menetapkan COR = k, rasio kecendrungan menabung (MPS) = s yg merupakan proporsi tetap output total, dan investasi ditentukan oleh tkt

tabungan, maka kita bisa menyusun suatu model pertumnuhan ekonomi yg sederhana sbb :

1. Tabungan (S) merupakan suatu proporsi (s) dari output total (Y), oleh krn nya kita mempunyai persamaan yg sederhana :

S = s.Y ……….. ( I )

2. Investasi (I) didefinisikan sbg perubahan stok modal dan dilambang kan dgn ΔK, maka :

I = ΔK ……….. ( II )

(47)

 K = k atau

 atau K = k.Y ……….….. ( IIa )

3. Akhirnya krn tabungan total (S) hrs sama dgn investasi total (I) maka

S = I ………... ( III )

tetapi dari persamaan ( I ) kita tau bhw S = s.Y dan dari

persamaan ( II ) kita tau bhw I = K = k.Y, oleh krn itu kita bisa menuliskan identitas dari tabungan yg sama dgn investasi pd persamaan IIa itu sbg :

S = s. Y = k. Δ Y = ∆ K = I atau s.Y = k. ΔY

dan akhirnya kita mendptkan :

(48)

Δ Y/Y pd persamaan (IV) menunjukkan tkt pertumbuhan

output (persentase perubahan output)

Persamaan (IV) merupakan persamaan H-D yg

disederhanakan, me nunjukkan bhw tingkat pertumbuhan

output (Δ Y/Y ) ditentukan se cara bersama oleh rasio

tabungan (s) dan rasio modal-output (COR=k)

Secara lbh spesifik persamaan tsb menunjukkan bhw tkt

pertumbuh an output secara positif berhubungan dgn rasio

tabungan, makin tinggi tabungan dan diinvestasikan, makin

tinggi pula output

Sedangkan hubungan antara COR dgn tkt pertumbuhan

output ada lah negatif , makin besar COR makin rendah

tingkat pertumbuhan output

Logika ekonomi dari persamaan (IV) sangat sederhana : jika

ingin tumbuh, perekonomian hrs menabung dan

menginvestasikan suatu proporsi tertentu dari output

totalnya

Semakin banyak tabungan dan kemudian diinvestasikan,

(49)

Tetapi tkt pertumbuhan ekonomi yg nyata sebenarnya

tergantung pd pro duktivitas dari investasi.

Produktivitas investasi yaitu brp banyak tambahan

investasi, bisa dihitung dgn kebalikan dari rasio

modal-output (COR atau k) krn kebalikan ini (1/k) menggambarkan

rasio output-modal atau rasio output-investasi.

Selanjutnya dgn mengalikan tkt investasi baru yaitu: s=I/Y

dgn produk tivitasnya yaitu (1/k) akan menghasilkan tkt

kenaikan output total krn :

s = S/Y dan 1/k bisa dituliskan dgn

maka,

s.1/k = I/Y. ∆Y/I = ΔY/Y

Sbg contoh perhitungan dari tkt pertumbuhan ekonomi

menurut

H-D ini adalah spt berikut :

Y

I

/

(50)

Misalkan rasio modal-output (COR atau k) dari suatu negara adalah 3 dan rasio tabungan adalah 6 persen dari output total. Dgn meng gunakan persamaan (IV) kita akan mendptkan bhw pertumbuhan ekonomi per tahun negara tsb adalah 2 persen.

∆Y/Y = s/k = 6/3 = 2 persen

 Skr jika tingkat tabungan sebesar 15 persen maka

pertumbuhan eko nomi negara tersebut naik dari 2 persen menjadi 5 persen per thn

∆Y/Y = s/k = 15/3 = 5 persen

(51)

Keterbatasan Teori Harrod-Domar (1)

1. MPS dan ICOR tidak konstan

Menurut Teori H-D kecendrungan utk menabung (MPS) dan ICOR di asumsikan konstan pdhal kenyataannya kedua hal tsb

mungkin sekali berubah dlm jangka panjang dan ini berarti memodifikasi persyaratan2 pertumbuhan yg mantap yg diinginkan

2. Proporsi penggunaan Tenaga Kerja dan Modal tdk tetap

(52)

Keterbatasan Teori Harrod-Domar (2)

3. Harga tdk akan tetap konstan

Model Harrod-Domar ini mengabaikan perubahan2 harga pd

umumnya, pdhal perubahan harga selalu terjadi di setiap wkt

dan sebaliknya dpt menstabilkan situasi yg tdk stabil.

4. Suku Bunga Berubah

Asumsi bhw suku bunga tdk mengalami perubahan adalah tdk

relevan dgn analisis yg bersangkutan. Suku bunga dpt

(53)

5. Model Dua Sektor Lewis

[Lewis Two Sector Model]

Salah satu model teoritis pembangunan yg paling

terkenal, yg memusatkan perhatian pada transformasi

struktural (structural transformation) suatu

perekonomian subsisten.

Model ini dirumuskan oleh W. Arthur Lewis, salah satu

ekonom besar dan penerima Hadiah Nobel pada perte

ngahan dekade 1950 an, dan kemudian dikembangkan

lebih lanjut oleh John Fei dan Gustav Ranis

Model Dua-Sektor Lewis (Lewis Two Sector Model) ini di

akui sbg teori “umum” yg membahas proses

pembangun an di neg2 Dunia Ketiga yg mengalami

kelebihan penawar an tenaga kerja selama dekade

1960 an dan awal dekade 1970 an

Teori rumusan Lewis ini sampai skr pun msh banyak pe

(54)

Menurut model pembangunan yg diajukan oleh Lewis

perekonomian yg terbelakang terdiri dari dua sektor,

yakni

Pertama

, Sektor Tradisional, yaitu sektor pede

saan subsisten yg kelebihan penduduk dan ditandai

dgn produktivitas marjinal tenaga kerja sama dgn

nol.

Kondisi ini merupakan situasi yg memungkinkan

Lewis utk mendefinisikan kondisi surplus tenaga kerja

(labor surplus) sbg suatu fakta bhw jika sebag tenaga

kerja tsb ditarik dari sektor pertanian, maka sektor itu

tdk akan kehilangan outputnya.

Kedua

, Sektor Industri Perkotaan Modern yg tkt

produk tivitasnya tinggi dan menjadi tempat

penampungan yg di transfer sedikit demi sedikit dari

sektor subsisten.

Perhatian utama model ini diarahkan pada terjadinya

proses pengalihan tenaga kerja, serta pertumbuhan

out put dan penyerapan tenaga kerja di sektor

(55)

Teori perubahan struktural ini fokus pd mekanisme

transformasi struktur ekonomi negara berkembang

dari pertanian pedesaan tradisional ke industri

perkotaan modern

Model ini menyangkut proses transfer tenaga kerja,

pertumbuhan output, dan kesempatan kerja dari

sektor pertanian ke sektor industri.

Proses pertumbuhan berkelanjutan sektor modern

ini akan berlanjut sampai seluruh surplus tenaga

kerja pedesaan diserap di sektor industri baru

Bgm dampak transfer tenaga kerja melalui

urbanisasi thd sektor informal perkotaan ??

Bgm peranan sektor informal thd pertumbuhan

ekonomi perkotaan, terutama peranan pemerintah

thd sektor informal yg menyangkut kebijakan utk

sektor informal ??

(56)

6. Hollies B. Chenery and Syrquin

Teori ini dianggap sbg pengembangan dari Teori

Collin Clark dan Simon Kuznets

Perekonomian akan mengalami transformasi

(konsumsi, produksi dan lapangan kerja) dari

perekonomian yg di dominasi oleh sektor

pertanian menjadi sektor industri dan sektor jasa

Penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery

dan Syrquin mencoba untuk:

Mendokumentasikan secara tepat bagaimana

suatu perekonomian mengalami

perubahan-perubahan yang bersifat struktural

Mengidentifikasikan nilai numerik dari

(57)

Model perubahan struktural dari Hollis B. Chenery

mengenali bbrp ciri proses pembangunan neg

berkembang, termasuk :

pergeseran dari produksi pertanian ke industri

pemupukan modal fisik dan manusia yg

berkelanjutan

perubahan permintaan konsumen dari kebutuhan

dasar ke

berbagai brg dan jasa

pertumbuhan kota dan industri krn migrasi dari

pedesaan

dan pertanian

menurunnya besarnya keluarga dan pertumbuhan

penduduk

Sedang faktor2 yg mempengaruhi proses

pembangunan, adalah termasuk kekayaan dan

besarnya sumber daya, kebijakan dan tujuan

pemerintah, tersedianya modal dan teknologi

(58)

7. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dlm bukunya yg

ber bahasa Jerman pd tahun 1911 yg kemudian diterbitkan dlm bhs Inggris pd tahun 1934 dgn judul “ The Theory of

Economic Development

Kemudian Schumpeter menggambarkan teorinya lbh lanjut ttg

pro ses pembangunan dan faktor utama yg menentukan

pembangunan dlm bukunya yg diterbitkan pd tahun 1939 dgn judul Bussines Cycle.

Salah satu pendpt Schumpeter yg penting yg merupakan

landasan Teori Pembangunan nya adalah keyakinannya bhw sistem kapitalis me merupakan sistem yg paling baik utk menciptakan pembangun an yg pesat

Namun demikian Schumpeter meramalkan secara pesimis bhw

dlm jangka panjang sistem kapitalisme akan mengalami

(59)

Menurut Schumpeter faktor utama yg menyebabkan

perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau wiraswasta (entrepreneur)

Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dgn

adanya inovasi oleh para entrepreneur, dan kemajuan ekonomi tsb diartikan sbg peningkatan output total masyarakat.

Dlm membahas perkembangan ekonomi Schumpeter

membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan ekonomi wa laupun keduanya merupakan sumber peningkatan output masy.

Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan

output masyarakat yg disebabkan oleh semakin banyaknya

jumlah faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi masy tanpa ada nya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri.

Misalnya kenaikan output yg disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubah an teknologi produksi yg lama.

Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yg

dise babkan oleh inovasi yg dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi disi ni berarti perbaikan “teknologi” dlm arti luas,

(60)

Jadi inovasi tsb menyangkut perbaikan kuantitatif dari sistem

ekono mi itu sendiri yg bersumber dari kreativitas para wiraswastanya.

Pembangunan ekonomi berawal pd suatu lingkungan sosial,

politik, dan teknologi yg menunjang kreativitas para wiraswasta.

Adanya lingkungan yg menunjang kreativitas akan menimbulkan

be berapa wiraswasta perintis (pioner) yg mencoba menerapkan ide2 baru dlm kehidupan ekonomi (cara berproduksi baru,

produk baru, bahan mentah dsb)

Mungkin tdk semua perintis tsb akan berhasil dlm melakukan

inovasi but bagi yg berhasil melakukan inovasi tsb akan menimbulkan posisi monopoli bagi pencetusnya

Posisi monopoli ini akan menghasilkan keuntungan di atas

keuntung an normal yg diterima para pengusaha yg tdk berinovasi

Keuntungan monopolistis ini merupakan imbalan bagi para

inovator dan sekaligus juga merupakan rangsangan bagi para calon inovator.

Hasrat utk berinovasi terdorong oleh adanya harapan

(61)

Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu : 1. Diperkenalkannya teknologi baru

2. Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolistis) yg me rupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal

3. Inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya pengusaha2 lain yg meniru teknologi baru tsb  Proses peniruan (imitasi) tsb di atas pd akhirnya akan diikuti

oleh in vestasi (akumulasi modal) oleh para peniru (imitator) tsb.

Proses peniruan ini mempunyai pengaruh berupa :

a) Menurunnya keuntungan monopolistis yg dinikmati oleh para inovator, dan

b) Penyebaran teknologi baru di dlm masy, berarti teknologi tsb tdk lagi menjadi monopoli bagi pencetusnya.

Kesemua proses yg dijelaskan di muka meningkatkan output masy dan secara keseluruhan merupakan proses pembanguan ekonomi.

(62)

Faktor-Faktor Penunjang Inovasi

Schumpeter membedakan inovasi dgn invensi (penemuan),

seseorg yg menemukan mesin uap bisa disebut inventor

(penemu) but bkn inovator. Pengusaha yg mendirikan

perusahaan kereta api adalah inovatornya. Dgn kata lain,

inovasi adalah penerapan pengetahuan teknologi di dunia

ekonomi/komersial/kemasyarakatan. Jadi seorg inovator

blm tentu inventor, atau sebaliknya.

Menurut Schumpeter ada 5 macam kegiatan yg

dimasukkan sbg inovasi yaitu :

1. diperkenalkannya produk baru yg seblm nya tdk ada

2. diperkenalkannya cara berproduksi baru

3. pembukaan daerah-daerah pasar baru

4. penemuan sumber-sumber bahan mentah baru

(63)

Syarat-syarat terjadinya inovasi :

a. harus tersedia cukup calon-calon pelaku inovasi (inovator dan wi ra swasta) di dlm masyarakat

b. harus ada lingkungan sosia, politik, dan teknologi yg bisa merang sang semangat inovasi dan pelaksanaan ide-ide utk berinovasi

Sedang yg dimaksud dgn inovator or entrepreneur adalah org-org yg terjun dlm dunia bisnis yg mempunyai semangat dan keberanian utk menerapkan ide-ide baru menjadi kenyataan.  Seorang inovator or entrepreneur biasanya berani mengambil

resiko usaha krn memang ide-ide baru tsb belum pernah dicoba diterapkan secara ekonomis seblm nya.

Biasanya mereka berani mengambil resiko usaha tsb karena :

a. adanya kemungkinan bagi mereka utk mendptkan keuntungan monopolistis jika usahanya berhasil, dan

(64)

Seorang inovator or entrepreneur menurut Schumpeter, bukanlah sekedar pengusaha or wiraswasta biasa, hanya

mereka yg berani mencoba dan melaksanakan ide-ide baru yg bisa disebut sbg entre preneur, menurut Schumpeter. Dgn

demikian seorang pengusaha yg hanya mengelola secara rutin perusahaannya bukanlah entrepre neur tetapi hanyalah

seorang manajer.

Kunci dlm proses inovasi adalah terdpt nya lingkungan yg menun jang terjadinya inovasi tsb. Menurut Schumpeter,

sistem kapitalis n bebas berusaha, yg didukung oleh lembaga-lembaga sosial politik yg sesuai, merupakan lingkungan yg paling subur bagi timbulnya inovator dan inovasi. Hanya dlm sistem inilah menurut Schumpeter semangat berinovasi paling tinggi.

Selain itu ada 2 faktor lain yg menunjang terlaksananya inovasi yaitu :

1. tersedianya cadangan ide-ide baru secara memadai

2. adanya sistem perkreditan yg bisa menyediakan dana bagi para entrepreneur utk me-realisir ide-ide tsb menjadi

(65)

Cadangan ide-ide baru merupakan hasil-hasil penemuan para

inova tor. Cadangan yg cukup berarti adanya kelompok inovator yg cukup di dlm masyarakat dan adanya lingkungan ilmiah yg menunjang. Disini peranan masyarakat ilmiah yg berkembang dan dinamis yaitu sbg salah satu unsur utama dari lingkungan inovasi

Sistem perkreditan yg menyediakan dana bagi mereka yg tdk

memi liki dana tetapi mempunyai rencana penggunaan dana, juga merupa kan faktor penunjang bagi terwujudnya inovasi.

Tanpa adanya sis tem kredit, hanya mereka yg mempunyai dana lah yg bisa menjadi inovator. Oleh krn itu antara penyedia dana dan calon inovator perlu ada kerjasama.

Berkaitan dgn sistem kapitalis, Schumpeter mengemukakan bbrp

pendpt sbb :

1. sistem kapitalis merupakan sistem yg paling cocok bagi timbulnya inovasi, pembangunan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi. Dgn de mikian maka menurut Schumpeter, bagi

negara-negara yg sdg ber kembang yg berusaha mengejar

(66)

2. Schumpeter berpendpt bhw dlm jangka panjang sistem

kapitalis akan meningkatkan pendapatan per kapita

masyarakat dan sekali gus distribusi pendapatan nya akan lebih merata. Distribusi penda patan yg semakin merata ini

disebabkan oleh adanya inovasi-inovasi yg akan mengarah kpd barang yg dikonsumsi oleh orang ba nyak shg barang-barang ini menjadi melimpah.

3. Menurut Schumpeter bhw dlm jangka panjang sistem

kapitalis akan “runtuh” krn adanya transformasi gradual di dlm sistem tsb menunju kearah sistem yg lebih bersifat sosialistis. Ciri dari sistem kapitalis itu sendiri akan berubah justru krn kesuksesan nya dlm mencapai kemajuan ekonomi dan

(67)
(68)

8. Teori Ketergantungan (Dependencia)

Teori Ketergantungan (Dependencia) ini pertama kali dikembangkan di Amerika Latin pd tahun 1960 an. Menurut para pengikut teori ini, keterbelakangan

(underdevelop ment) negara-negara Amerika Latin terjadi pd saat masyarakat pra kapitalis tsb “tergabung” (incorporated) ke dlm sistem ekonomi dunia kapitalis. Dgn demikian

masyarakat tsb kehilangan otonomi nya dan menjadi daerah “pinggiran” dari daerah-daerah metropo litan yg kapitalis.

Daerah-daerah pinggiran ini dijadikan daerah-daerah jajahan dari ne gara-negara metropolitan. Mereka hanya berfungsi sbg produsen - produsen bahan mentah bagi

kebutuhan industri negara-negara metropolitan itu, dan sebaliknya merupakan konsu men barang-barang jadi yg dihasilkan industi-industri di neg-neg metropolitan tsb. Dgn demikian timbul struktur keter gantungan yg

(69)

Dalam Mazhab Ketergantungan ada 2 (dua) aliran yaitu Aliran Marxis serta Neo-Marxis yg diwakili oleh Andre Gunder Frank, Theo tonio Dos Santos, Rudolfo Stavenhagen, Vasconi, Ruy Mauro Marini, dan FH Cordoso, dan

Aliran Non Marxis dipelopori oleh Celso Furtado, Helio Jaguaribe, Anibal Pinto, dan Osvaldo Sunkel.

Aliran Marxis dan Neo-Marxis menggunakan kerangka analisis dari Teori Marx dan Neo-Marxis tentang imprialisme. Aliran ini

juga tdk membedakan secara tajam antara struktur intern dan struktur ekstern, krn kedua struktur tsb pd dasarnya dipandang sbg faktor yg berasal dari sistem kapitalis dunia itu sendiri.

Struktur intern masa kini dari daerah2 pinggiran tsb memang sdh ber abad2 dipengaruhi oleh faktor yg berasal dari luar sitem tsb shg seluruh struktur sistem ini sdh terbuka bagi faktor ekstern. Dpl struk tur intern daerah pinggiran tsb hanya menjadi bagian yg tergantung dari struktur kapitalis dunia.

Selain itu, aliran Marxis dan Neo Marxis ini mengambil perspektif per juangan kelas internasional antara pemilik modal (para

(70)

Utk memperbaiki nasib dan kedudukan mereka, maka kaum proletar dunia perlu mengambil prakarsa dgn menumbangkan kekuasaan gol kelas pemerintah yg hanya menjadi alat dari pusat metropolitan yg jahat. Oleh krn itu menurut aliran Marxis dan

Neo Marxis, resep pem bangunan utk daerah pinggiran adalah revolusi.

Aliran Non Marxis terutama melihat masalah ketergantungan dari perspektif nasional or regional, yaitu kawasan Amerika Latin. Aliran ini dgn tegas membedakan antara keadaan dalam negeri dan luar negeri. Menurut aliran Non Marxis, struktur dan kondisi intern pd umumnya dilihat sbg faktor yg berasal dari sistem itu sendiri, meskipun struktur intern ini di masa lampau or masa kini dipengaru hi oleh faktor2 dari luar negeri.

Oleh krn itu, subyek yg perlu dibangun adalah “bangsa” atau “rakyat dlm suatu negara” atau neg-neg yg termasuk kawasan Ame rika Latin.

Dalam menghadapi tantangan pembangunan maka konsep

(71)

Meskipun Mazhab Ketergantungan ini mula-mula

dikembangkan di Amerika Latin, namun beberapa ekonom dan ilmuwan sosial yg berasal dari kawasan-kawasan lain yg keadaan ekonominya msh ter belakang telah berusaha pula utk menerangkan keterbelakangan ka wasan tsb dgn

menggunakan kerangka analisis Teori Ketergantung an. Misalnya Samir Amin utk kawasan Afrika, Thomas Neiskopf dan Bharat Jhunjhunwala di Asia, dan Sritua Arief dan Adi Sasono di Indonesia

Dari berbagai uraian tsb dpt lah disimpulkan bhw, menurut Teori Ketergantungan, tergabungnya secara paksa (forced incorporated) daerah-daerah pinggiran ke dlm sistem

ekonomi kapitalisme dunia merupakan satu-satunya sebab dari keterbelakangan (under deve lopment) neg-neg sdg berkembang skr ini.

Dgn demikian implikasi dan kesimpulan tsb adalah bhw tanpa kolo nialisme dan integrasi ke dlm sistem ekonomi kapitalisme dunia, neg-neg sdg berkembang skr ini sdh

berhasil mencapai tkt kesejah teraan yg tinggi dan sangat, mungkin sdh dpt mengembangkan in- dustri-industri

(72)

Pada umumnya para sejarawan dan para ekonom maupun ilmuwan sosial yg menggunakan Teori Ketergantungan utk menerangkan ke terbelakangan neg-neg sdg berkembang serta menuding kolonialis me sbg penyebab utama dari

ketergantungan tsb, cendrung utk mengidealkan masyarakat-masyarakat prokolonial.

Sering efisiensi administratif neg-neg pra kolonial terlampau dilebih- lebihkan utk menekankan kemungkinan yg sebenarnya terbuka bagi neg-neg tsb utk mengalami suatu transisi ke

kapitalisme borjuis yg serupa yg telah terjadi di Eropa Barat. Namun hal ini tdk terjadi di masyarakat-masyarakat kolonial krn penetrasi dan kolonialisme barat.

Selain itu Teori Ketergantungan pd umumnya juga

mengabaikan fak tor-faktor intern, spt struktur sosial-budaya dan pola perilaku masya rakat-masyarakat pra kolonial itu.

Dgn menyalahkan kolonialisme dan neo-kolonialisme Barat sbg fak tor utama yg bertanggungjawab atas keterbelakangan

daerah-daerah pinggiran tsb dan atas masalah-masalah besar yg merintangi pembangunan daerah-daerah tsb, maka struktur sosial-budaya ma syarakat-masyarakat pra kolonial ini sbg

(73)

Referensi

Dokumen terkait

PERMEN DIKNAS RI Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan PERMEN DIKNAS RI Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan 5.. PERMEN DIKNAS RI Nomor

Berdasarkan penelitian Badan Amil Zakat Nasional dan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012 potensi Zakat di Indonesia sebesar 217 triliun, khusus untuk Jawa

dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh

Pengukuran terhadap ill- ness perception dapat digambarkan dengan lima dimensi dalam cognitive representation of illness antara lain: (1) Identify (label pasien yang digu­ nakan

1. Hasil belajar matematika siswa rendah, terlihat pada hasil penurunan nilai UN dan peringkat Indonesia dalam ajang PISA yang disebabkan oleh beberapa faktor

Daerah wilayahnya termasuk daerah praja (kasunanan) Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Raden Mas Said atau dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara

Penggunaan media pembelajaran dalam memahami teks sastra tradisional sebagai pedoman yang tepat dalam menunjang pemahaman, wawasan, dan pengalaman kepada siswa

SDM sebelumnya telah diteliti dan menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan. Manajemen Keuangan