• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Inventory Point of Presence (POP) Menggunakan PHP Framework Codeigniter dan Bootstrap: Studi Kasus PT. Indonesia Comnets Plus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Inventory Point of Presence (POP) Menggunakan PHP Framework Codeigniter dan Bootstrap: Studi Kasus PT. Indonesia Comnets Plus"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Informasi Inventory Point Of Presence (POP)

Menggunakan PHP Framework Codeigniter Dan Bootstrap (studi kasus :

PT. Indonesia Comnets Plus )

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Herpaniel Rumende Mangeka (672014121)

Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1. Pendahuluan

PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PT. PLN (Persero). ICON+ berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan sistem informasi PT. PLN (Persero) dan publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai layanan unggulan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan. Awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PT. PLN akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PT. PLN di Jawa dan Bali.[1]

Hal itu pun membuat aset yang dimiliki oleh ICON+ seperti PoP, rak perangkat, perangkat rectifier, perangkat inverter, perangkat converter, PDH, SDH, baterai dan lainnya juga bertambah dan berganti apabila terjadi kerusakan atau gangguan jaringan yang dialami oleh customer yang kini mencapai ratusan hingga ribuan penambahan dan atau pergantian perangkat dalam setiap bulannya. Seperti hal nya gedung Point Of Presence (PoP) yang merupakan lokasi diletakkan perangkat ICON+ noncustomer. Lokasi tersebut dapat berupa gedung bertingkat dan didalamnya terdapat ruang serta rak perangkat dan perangkat itu sendiri. Aset yang merupakan PoP tersebut tersebar diberbagai daerah untuk menunjung layanan dari ICON+, dengan terus bertambahnya jumlah PoP disetiap daerah Regional Jawa Bali(ROJB) maka dibutuhkanlah sebuah sistem yang dirasa perlu untuk membantu dalam hal pengelolaan segala data serta informasi mengenai PoP.

Oleh karena itu maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang suatu website yang berguna untuk mempermudah karyawan PT. ICON+ dalam fungsi pendataan serta pencarian data terkait Inventory Point Of Presence (PoP) yang merupakan perangkat yang dimiliki oleh perusahaan. Inventory atau persediaan merupakan sejumlah bahan atau barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, bahan mentah maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu[2]. Web ini nantinya akan dapat diakses oleh karyawan PT. ICON+ sendiri yang akan dibagi menjadi Super Admin, Sub Admin dan User. Sehingga saat terdapat penambahan atau pergantian perangkat PoP baru Admin akan lebih mudah dalam melakukan pendataan terkait PoP baru dan User yang merupakan tenaga teknisi lebih mudah dalam pencarian data terkait perangkat PoP apabila terjadi gangguan pada PoP, sehingga tidak diperlukan waktu yang lama yang mencapai dua hingga tiga jam hanya untuk pencarian data terkait PoP yang mengalami kerusakan atau gangguan.

(9)

2. Kajian Pustaka

Penelitian yang membahas mengenai website manajamen aset sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut beberapa pembahasan singkat dari penelitian terdahulu yang segunanya dapat digunakan sebagai kajian dalam melakukan penelitian ini. Kajian yang dimaksud bertujuan untuk melakukan perbandingan dalam hal persamaan dan perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil dari perbandingan ini akan dijadikan sebagai patokan dan pertimbangan untuk penelitian yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui metode serta teknologi yang tepat untuk membuat website manajeman aset ini.

Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar” membahas mengenai sistem pengelolaan aset yang ada pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar yang tidak dikelola dengan baik, sehingga data aset yang sudah berjumlah ratusan bahkan ribuan sudah tidak sanggup lagi dikelola lagi dengan aplikasi sederhana menggunakan Microsoft Excel. Sistem dibuat dengan menggunakan teknologi PHP dan database MySQL. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan dalam hal pengelolaan serta perhitungan jumlah aset rumah sakit yang telah mencapai ribuan dan pencatatan laporan akhir bulan. [4]

Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik Industri Undip” membahas mengenai perancangan sebuah sistem informasi manajemen aset untuk Program Studi Teknik Industri(PSTI) Universitas Diponegoro(UNDIP) dimana belum terdapat sistem untuk mengelola aset PSTI sendiri, karena masih tergabung oleh sistem induk di bagian Umum dan Pengelolaan Aset (UPA) Fakultas Teknik yaitu SIMAK BMN(Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) dan PSTI hanya mengelola data aset jurusan yang dibuat menggunakan Microsoft Excel. Sistem dibuat dengan dengan menggunakan teknologi PHP dan MySQL sebagai database. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan identifikasi proses manajemen aset yang saat ini sedang berjalan di PSTI sehingga menghasilkan sebuah prototype berupa sistem informasi manajemen aset berbasis web untuk pengelolaan serta optimalisasi penelusuran aset PSTI. [5]

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian terdahulu masih menggunakan PHP native sebagai back-end dimana penggunaan PHP native tidak memiliki Coding Style Consitence yang akan berdampak pada saat pengembangan aplikasi oleh programmer lain, karena itu akan ada perbedaan penulisan source code program, sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknologi PHP berbasis framework Codeigniter. Penggunaan bahasa pemrograman PHP berbasis framework Codeigniter memiliki kelebihan yang membuat kode program lebih terstruktur dengan adanya fitur MVC ( Model, View, Controller ).

(10)

Framework Codeigniter merupakan kerangka kerja yang menerapkan model MVC ( Model, View, Controller ). Merupakan pengembangan dari bahasa sebelumnya yaitu Small Talk, MVCmemisahkan segala macam kode utama program dengan pengelolaan database. Model merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan database yang berguna untuk melakukan manipulasi data seperti menambah, menghapus, merubah serta mengambil data dari database. View merupakan bagian yang berguna untuk menyajikan tampilan kepada user. Controller digunakan sebagai jembatan antara Model dan View yang berfungsi sebagai pengendali (control).

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan penelitian, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, (4) Penulisan laporan hasil penelitian.

Gambar 1 Tahapan Penelitian [6]

Gambar 1 menampilkan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam perancangan sistem, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap Pertama merupakan Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data. Merupakan tahap dalam merumuskan permasalahan dilakukan dengan mewawancara supervisior PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) divisi Manajemen Aset. Dari hasil wawancara didapatkan : (a) Diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan data aset secara terstruktur (b) Mengoptimalkan waktu pencarian data terkait aset perusahaan yaitu POP (c) Penambahan informasi data aset POP dapat dilakukan langsung oleh pegawai lapangan (teknisi) (d) Sistem ditujukan untuk karyawan PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) yaitu kepala divisi terkait, supervisior divisi terkait, pegawai divisi terkait serta pegawai lapangan(teknisi).

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Implemetasi dan Pengujian Aplikasi,serta

Analisis Hasil Pengujian

(11)
(12)

Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan maka dilakukan perancangan dengan menerapkan model prototype. Prototype Model merupakan proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja(working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis [7]. Gambar mengenai model prototype dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3 Bagan Prototype Model [8]

Tahapan dalam model prototype adalah : (1) Listen To Costumer, (2) Build, (3) Customer Test. Tahap pertama yaitu, Listen to Costumer. Tahap ini dilakukan proses pengambilan data serta mendengarkan permasalahan serta saran dari PT. Indonesia Comnets Plus terkait dengan proses pengerjaan kasus serta pembuatan laporan akhir. Selanjutnya Build, merupakan tahap perancangan serta pembuatan aplikasi yang meliputi pembuatan arsitektur program, pembuatan database, serta pembuatan front-end serta back-end aplikasi dan mock-up aplikasi. Perancangan sistem menggunakan model UML ( Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case diagram, activty diagram, sequence diagram dan class diagram. Tambahan perancangan yang lain yaitu perancangan database meliputi tabel-tabel yang digunakan dalam menyimpan data serta penentuan hubungan relasi database.

(13)

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)

Gambar 4 merupakan use case diagram dari Sistem Informasi Manajemen Aset. Sistem tersebut memiliki 3 aktor yang terlibat, yaitu Super Admin, Sub Admin, serta Karyawan. Aktor Super Admin memiliki hak akses untuk mengelola secara keseluruhan data PoP yang masuk. Aktor Sub Admin juga dapat mengelola data PoP namun tidak mendapatkan hak akses untuk menghapus data PoP. Sedangkan untuk aktor karyawan hanya mendapat hak ases untuk melihat data PoP.

(14)

Gambar 5 merupakan Activity Diagram proses pengelolaan data PoP hingga proses pengarsipan pada Sistem Informasi Manajemen Aset PoP. Tahap pertama teknisi akan melaporkan data yang telah dicatat pada saat dilapangan dan diberikan kepada Admin untuk dilakukan pengelolaan. Pada tahap kedua akan dilakukan verifikasi data PoP dimana pada tahap ini data yang telah diterima akan ditinjau ulang, apabila data tidak lengkap maka akan dikembalikan kepada teknisi untuk dilengkapi kembali. Data PoP yang telah lengkap akan dikelompokkan sesuai dengan tipe PoP. Tahap selanjutnya akan dilakukan pembuatan laporan data PoP, kemudian laporan yang telah dibuat akan diarsipkan.

Gambar 6 Class Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP) Gambar 6 merupakan Class Diagram sistem informasi manajemen aset PoP yang menggambarkan proses pengolahan data PoP. Terdapat 4 controller yang mengolah data PoP yaitu controller kelola PoP, controller kelola data Room, controller kelola data Rack, dan controller kelola data perangkat. Kelola data POP akan terhubung dengan class kelola data Room untuk mengambil data, class kelola data Room akan terhubung dengan class kelola data Rack untuk mengambil data, class kelola data Rack terhubung dengan class kelola data perangkat untuk mengambil data.

(15)

Gambar 7 Sequence Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP) Gambar 7 merupakan sequence diagram pada proses penginputan data PoP. Proses penginputan data PoP dilakukan oleh Super Admin melalui user interface form Input_DataPOP_UI. Kelola_DataPOP_Controller berperan sebagai controller yang menghubungkan antara view form dengan database.Database berperan sebagai model yang akan menerima data PoP dari controller yang kemudian akan ditambahkan pada database.

Tahap Ketiga merupakan Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian. Mengimplementasikan aplikasi yang telah dirancang dengan hosting agar dapat diakses secara online, kemudian dilakukan pengujian. Pengujian aplikasi dilakukan oleh pihak PT. Indonesia Comnets Plus(ICON+) yaitu supervisior divisi manajemen aset, karyawan administrasi divisi manajemen aset dan karyawan lapangan(teknisi).

Selanjutnya tahap keempat yaitu Analisis Hasil Pengujian. Tahap ini dilakukan analisis pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan yang diharapkan.

Tahapan terkahir yaitu Penulisan Laporan Hasil Penelitian. Tahap ini dilakukan untuk dokumentasi proses dari tahap awal sampai tahap akhir dalam bentuk tulisan.

4. Hasil dan Pembahasan

Tahap hasil dan pembahasan akan dibahas mengenai penerapan dari tiap perancangan yang telah dibangun. Hasil dari penelitian ini merupakan aplikasi dalam bentuk website yang diimplementasikan menggunakan browser. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa aplikasi ini dirancang dengan menerapkan framework Codeigniter menggunakan metode Model, View, Contoller, berikut hasil dan pembahasan sistem.

(16)

Gambar 7 Halaman BerandaSistem Informasi InventoryPoint Of Presence (POP) Gambar 7 menampilkan halaman beranda dari sistem informasi inventory point of presence (POP) dengan user super admin. Sisi kiri halaman terdapat menu list POP yang telah dibagi berdasarkan Tipe POP dan Area POP. Menu berdasarkan Tipe POP dibagi menjadi 3 tipe, yaitu POP SB, POP BB dan POP D.

Menu POP berdasarkan area adalah menu untuk menampilkan list pop berdasarkan area atau letak wilayah penempatan pop, yaitu Area Barat, Area Timur dan Area Pusat. Terdapat juga kolom search yang dapat digunakan untuk langsung mencari data POP yang ingin diketahui tanpa harus melalui menu tipe pop atau area pop. Halaman beranda juga terdapat grafik batang dan lingkaran yang berguna untuk menampilkan persentase jumlah pop berdasarkan tipe dan area, serta grafik batang yang menunjukkan jumlah perangkat yang terdapat pada seluruh PoP.

Algoritma Program 1. Algoritma Perintah menampilkan Grafik Jumlah PoP

1. Connect to database

2. Select db icon_plus

3. Select Tipe_POP

4. dataJ  merupakan array warna untuk menginisialisasi untuk tiap Tipe dan Area PoP

5. dataT  merupakan array dari Tipe dan Area PoP yang akan diinisialisasikan dengan warna yang berbeda

6. Select Tipe_PoP

7. Count ‘JumlahTipe’ From table Group by Tipe PoP order by JumlahTipe

8. Select Area_PoP

(17)

Algoritma program 1 merupakan Algoritma dalam menampilkan Grafik Jumlah PoP. Baris 1 hingga 2 merupakan langkah untuk menghubungkan aplikasi dengan database terkait. Baris 7 dan 8 langkah untuk mengambil data dari database berdasarakan area dan tipe PoP. Baris 10 merupakan langkah untuk menghitung jumlah PoP dan langkah 12 merupakan langkah untuk menginisialisasi warna untuk tiap jenis PoP.

Gambar 8 Tampilan List Data PoP

Tampilan Menu PoP D pada gambar 8 merupakan halaman untuk menampilkan list data PoP dengan tipe D. List PoP ini dibuat dengan menggunakan tabel agar pegawai administratif dan pegawai lapangan(teknisi) dapat lebih mudah melihat list data PoP. Tabel tersebut memiliki sejumlah atribut, yaitu 1) Kode PoP 2) Nama PoP 3) Alamat PoP 4) Koordinat PoP 5) Cyberkey, cyberkey merupakan kata kunci atau kode layaknya sebuah password yang digunakan oleh teknisi untuk membuka gedung PoP. Tabel bagian action terdapat fitur untuk export informasi PoP tertentu menjadi file excel.

Algoritma Program 2. Algoritma Export Informasi PoP Menjadi File Excel.

Algoritma Program 2 merupakan algoritma yang digunakan dalam proses export informasi data PoP menjadi file excel. Pada algoritma ini user akan memilih salah satu data PoP yang akan di-export. Baris 3 merupakan langkah untuk melakukan pengecekan antara data yang dipilih dengan id dari PoP, apabila data telah sama keseluruhan informasi data dari PoP terpilih dapat di-preview terlebih dahulu sebelum dilakukan export data menjadi file excel.

17

1. Select : i  merupakan data PoP yang akan di-export

2. id  merupakan primary key dari data PoP

(18)

Algoritma Program 3. Algoritma Search DataPoP.

Algoritma Program 3 merupakan algoritma untuk kolom seacrh data PoP. Baris 1 merupakan fungsi untuk menginputkan data yang akan dicari. Baris 2 dan 3 merupakan indeks pertama yang digunakan untuk mencocokan dengan inputan yang dicari, apabila belum cocok maka dilakukan pengecekan dengan indeks selanjutnya hingga indeks terakhir, apabila indeks telah sama dengan indeks data maka akan ditampilkan, apabila hingga indeks terakhir tidak terdapat indeks yang sama maka data tidak ditemukan.

Gambar 9 Tampilan Form Input Data PoP

18

1. Input (search_key) 2. i  1

3. while (array(i)≠ search_key) and (i< array max)do 4. i < i + 1

5. endwhile

6. if (array(i) = search_key = true) 7. then

8. output(i) 9. else

(19)

Gambar 9 merupakan contoh proses penginputan data PoP. Tampilan form input data PoP ini terdapat kode_pop, alamat_pop, koordinat_pop, cyberkey, tipe_pop, area_pop, foto_pop, foto_pop2, keterangan, dan file_pop, tgl_upload, wkt_upload. Tanggal dan waktu upload merupakan tanggal dan waktu ketika proses input data dilakukan.

Algoritma Program 3. AlgoritmaTambah Data PoP

Algoritma Program 3 merupakan algoritma dari fungsi tambah data PoP. Baris 5 dan 6 merupakan ketentuan untuk gambar dan file yang akan diinputkan. Baris 7 hingga 13 merupakan algoritma perulangan yang dilakukan apabila gambar sesuai dengan ketentuan maka gambar dapat diinputkan, apabila gambar yang dipilih tidak sesuai dengan ketentuan maka akan muncul message “ Tipe gambar tidak sesuai ”. Baris 14 hingga 20 merupakan algoritma perulangan yang dilakukan apabila file sesuai dengan ketentuan maka file dapat diinputkan, apabila file yang dipilih tidak sesuai dengan ketentuan maka akan muncul message“ Tipe filetidak sesuai ”.

Metode blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Tujuan Black Box Testing adalah untuk mencari kesalahan/kegagalan dalam sistem, sehingga dapat dilihat apakah sistem yang dibangun sudah sesuai harapan atau kebutuhan[9]. Pengujian dengan metode blackbox ini dilakukan oleh peneliti dan karyawan ICON+.

19

1. Input : Data PoP  Data Nama PoP, Alamat PoP, Koordinat PoP,Cyberkey Tipe PoP, Area PoP, Gambar and File

(20)

Tabel 1 Hasil Pengujian Black Box

1 Login Username, Password,

Login As benar

Sukses login Sukses login Valid

Username, Password, Login As salah

Gagal login Gagal login Valid

2 Tambah Data PoP

Sukses edit data Sukses edit data Valid

Form *wajib tidak diisi

Gagal edit data Gagal edit data Valid

5 Hapus data PoP dalam daftar

Pilih salah satu data PoP untuk dihapus

Sukses hapus data Sukses hapus data

Valid

Sukses export Sukses export Valid

(21)

Berdasarkan pengujian alfa yang dilakukan oleh peneliti dan karyawan ICON+ pada aplikasi web Sistem Informasi Inventory Point Of Presence(POP) dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan karyawan ICON+, hal ini dapat dilihat dari status setiap fungsi yang valid dan tidak terdapat error.

Compatibility testing merupakan pengujian terhadap aplikasi untuk membuktikan bahwa aplikasi dapat berjalan pada berbagai jenis browser.

Tabel 2 Hasil Compability testing

No. Browser Hasil Keterangan

Berdasarkan Compatibility testing dapat disimpulkan bahwa sistem informasi Inventory Point Of Presence (POP) dapat berjalan sesuai harapan pada Internet Explorer, Mozilla Firefox, Chrome dan Opera. Sistem dapat berjalan dengan baik atau tanpa kendala.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : (1) Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP) dapat dirancang menggunakan teknologi Framework Codeigniter. (2) Sistem informasi yang telah dirancang dapat digunakan untuk membantu proses pencatatan, pendataan, serta pencarian data terkait Point of Presence (PoP). (3) Sistem yang telah dirancang dengan menggunakan teknologi Framework Codeigniter ini dapat digunakan sebagai media atau sarana penyampaian informasi bagi pegawai terkhusus divisi Manajamen Aset PT. Indonesia Comnets Plus. Saran pengembangan yang dapat dilakukan adalah: (1) menerapkan teknologi HTML 5 pada aplikasi perizinan online, agar aplikasi dapat diakses secara multiplatform atau dapat diajalankan pada semua sistem operasi, baik menggunakan komputer maupun piranti mobile. (2) menerapkan teknologi CSS3 agar tampilan dapat menjadi lebih Responsive dan CrossResolution.

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.iconpln.co.id/

(Diakses Pada Tanggal 2 November 2017)

[2] Margaretha. F.,2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan : Investasi dan Sumber Dana Jangka Panjang, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana

[3] Octafian. T.D., 2015. Web Multi E-Commerce Berbasis Framework CodeIgniter. (Online), Vol 5, No.1, (http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/03/D.TRI-TE050115.pdf, diakses tanggal 18 Februari 2017).

(22)

[4] Qalby. N., 2017, Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Pada Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.

[5] Pambudi. G. S, Arvianto. A., 2016. ‘Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik Industri Undip’. Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, September 2016.

[6] Hasibuan, Zainal, A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[7] Fatta, H, A., 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern : Yogyakarta.

[8] Sugiarti, Y., 2013, Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6, Graha Ilmu : Yogyakarta.

[9] Pressman, R. S., (2007). Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi (Buku1). Beizer, B. (1995). Black-Box Testing, Wiley. Yogyakarta:Andi Offset.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian [6]
Gambar 2 Proses Bisnis Aktivasi Jaringan Baru PT. Indonesia Comnets Plus kegitan aktivasi meyebabkan perubahan data konfigurasi fisik jaringan (penarikan kabel baru, penambahan perangkat)
Gambar 3 Bagan Prototype Model  [8]
Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Informasi Inventory Point of Presence (PoP)
+7

Referensi

Dokumen terkait

pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang signifikan terhadap pembentukan nilai suatu variabel atau dengan kata lain setiap item. pertanyaan tersebut dinyatakan

Adapun kekebalan pasif buatan diperoleh dengan imunisasi pasif, yaitu menyuntikkan antibodi dari manusia atau hewan yang telah kebal terhadap suatu penyakit, misalnya

Berdasarkan pengamatan dan data hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL dapat meningkatkan keterampilan membaca

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan status perlindungan jenis ikan secara terbatas berdasarkan nilai budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh

yang lebih luas dari wacana Yahudi di Indonesia, terutama bagaimana Yahudi dipersepsikan dan dikonstruksi di ruang publik. Bukan saja sejarah Yahudi Nusantara serba

Sistem komunikasi taktis militer harus memiliki keamanan yang baik dan tahan terhadap jamming , mampu digunakan dalam sistem jaringan yang komplek ( super network

[r]

Untuk memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup yang disediakan oleh Allah itu, manusia. diberikan sarana kebutuhan yang serba lengkap di bumi, sebagaimana