• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram Live sebagai Media Eksistensi Diri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram Live sebagai Media Eksistensi Diri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1. New Media

New media adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.

(2)

10

Pandangan terhadap New Media dapat berpengaruh positif dan negatif. Berpengaruh positifnya info dari media sangat mudah dan sangat cepat,dapat di akses dimanapun serta mendapatkannya sangatlah murah. Pengaruh negatif new media terhadat manusia adalah info dari media tersebut tanpa batas dan dapat masuknya budaya luar melalui media baru ini,jika tidak di dasarkan kepada ilmu pengetahuan maka akan menimbulkan hal-hal yang negative terhadap masyarakat.

2.1.2. Psikologi Komunikasi, Psikologi Humanisme

Komunikasi dan Psikologi adalah bidang yang saling berkaitan satu sama lain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Komunikasi adalah kegiatan bertukar informasi yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pendapat atau perilaku manusia lainnya. Sementara, perilaku manusia merupakan objek bagi ilmu psikologi. Sehingga, terbentuklah teori psikologi komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi. Banyak teori dalam berbagai konteks komunikasi yang dilatarbelakangi oleh konsepsi psikologi tentang manusia dalam hal ini manusia berlaku sebagai komunikan. Rakhmat (2001:18) mengatakan bahwa konsepsi psikoanalisis melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakan oleh keinginan terpendam (homo volens). Sementara konsepsi behaviorisme1 memandang manusia sebagai makhluk yang digerakan semaunya oleh lingkungan (homo mechanicus). Selanjutnya, komsepso psikologi kognitif melihat manusia sebangai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimulus yang diterimanya (homo sapiens). Teori-teori komunikasi antarpersonal banyak dipengaruhi oleh konsepsi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (homo ludens).

Psikologi humanistik, adalah pendekatan psikologi yang di pelopori oleh tokoh utama yaitu, Abraham Maslow. Humanisme pada zaman renaissance berlaku sebagai usaha untuk membebaskan pikiran rakyak dari beban gereja, dengan pembebasan ini timbul usaha-usaha yang tidak disiplin untuk memperoleh pengetahuan diri sendiri dengan eksentrik dan tidak konversional. Konsep-konsep peimer disumbangkan oleh humanisme renaussance adalah yang berhubungan dengan harga diri dan kebebasan serta kemampuan untuk mengetahui dan

(3)

11

mengekspresikan perasaan kita sendiri, pikiran, pengalaman. Menurut Maslow dan Rogers (dalam Halonen, 2001) psikologi humanistik menekankan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengontrol hidupnya dan tidak dimanipulasi oleh lingkungan. Manusia memiliki potensi yang sangat besar untuk memahami diri sendiri secara sadar dan juga dapat membantu orang lain untuk pemahaman dirinya melalui keramahan, perhatian, dan sportivitas. Menurut Royce dan Moss (dalam Atkinson, 2001), psikologi humanistik berpendapat bahwa kekuatan motivasi yang utama dari seseorang ialah kecenderungan terhadap pertumbuhan dan aktualisasi diri. Manusia memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin, meskipun mungkin menemui halangan dan rintangan dari llingkungan dan masyarakat, secara alamiah manusia cenderung untuk tetap membuktikan atau mewujudkan potensi miliknya.

2.1.3. Eksistensialisme

(4)

12

mengekspresikan keberadaannya; dan seterusnya). Melalui dunianyalah makna eksistensi tampak bagi dirinya dan orang lain (Abidin, 2002).

Loonstra, Brouwers, & Tomic (2007) mengartikan eksistensi diri sebagai kesadaran manusia terhadap tujuan hidup dan dengan sepenuhnya dapat menerima potensi-potensi serta batasan diri secara hakiki. Menurut Abidin (2002), kesadaran manusia pada dasarnya adalah intensionalitas (selalu memiliki maksud atau terarah kepada sesuatu) dan dunia manusia pada dasarnya merupakan hasil penciptaan (pemaknaan) manusia, serta ia hidup dalam dunia yang telah “diciptakan” atau dimaknakannya. Jadi dapat terlihat bahwa saat manusia menyadari potensi yang ia miliki maka manusia tersebut akan menunjukan potensi dirinya pada orang lain agar mendapatkan pengakuan tentang keberadaannya. Adapun pendapat menurut Franz Magnis Suseno (dalam Menalar Tuhan, 2006: 168) “Apa yang membuat eksistensi kita menjadi sesuatu yang berarti, positif, membahagiakan? Penelusuran pertanyaan ini membawa kita pada kesadaran bahwa dalam pengalaman makna kita mangalami diri diiyakan dan dicintai secara mutlak, jadi bahwa eksistensi kita didukung oleh realitas mutlak personal yang ternyata memintai kita, daripadanya kita menerima diri sebagai anugerah.

(5)

13 2.1.4. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal menurut Devito (1989) adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, hal. 30). Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang paling sering kita lakukan dalm kehidupan sehari-hari, contohnya saja dosen saat mengajar dikelas dan direspon langsung oleh mahasiswanya.

(6)

14 sebagai Eksistensi Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Untuk Eksistensi Diri Pada Mahasiswa)”

• Tahun : 2016 • Progdi/Fakultas :

Ilmu Komunikasi/ Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

• Universitas :Sebelas Maret Surakarta

• Permasalahan :

Motif seseorang menggunakan media sosial dan menjadikannya sebagai media eksistensi. kehidupan sehari-hari mahasiswa FISIP UNS. Media sosial menjadi ajang eksistensi mahasiswa untuk mengunggah foto selfie dan berkunjung ke tempat-tempat popoler yang ada di media sosial.

• Nama : Daru Purnomo semakin cepat memperbaiki kinerja media massa. Hadirnya media baru dapat menggubah pola hidup manusia terlebih khusu remaja.

• Metode : Kuantitatif

• Teori : New Media, Usses and Gratification • Hasil Akhir :

(7)

15 • Judul :

“Mempertanyakan Privasi di Era Selebgram: Masih Adakah?” • Tahun : 2016

• Universitas : Kristen Satya Wacana

Instagrammenandai gagasan pentingnya budaya partisipasif dalam era media baru. Instagram kini menjadi forum sarana komunikasi yang terwujud dalam fenomena selebgram. Fenomena yang diangkat adalah hal privasi anak-anak yang dibuat oleh orang tua mereka melalui Instagram dengan melihat data yang dikumpulkan.

• Metode : Deskirptif Kualitatif • Teori : Psikologi Komunikasi • Hasil akhir :

Hasil analisa menunjukan bahwa ada motif dan tujuan orang tua memuat foto anaknya di akun Instagram. Sedangkan dampaknya anak akan kehilangan hak privasinya di dunia maya dan rentan disalahgunakan untuk kejahatan.

(8)

16 2.3 KERANGKA PIKIR

New Media adalah akar dari penelitian ini, seperti yang kita ketahui New Media menyajikan banyak hal yang membantu kehidupan manusia saat ini. Salah satu bagian dari New Media adalah media sosial, media sosial terdiri dari berbagai macam aplikasi yang kita kenal, dan salah satu aplikasi dalam media sosial yang diambil oleh penulis adalah Instagram. Insatgram adalah sebuah aplikasi yang memiliki banyak fitur didalamnya, salah satu fitur yang penulis bahas dalam penelitian ini adalah fitur Instagram live. Lewat fitur Instagram tersebut peneliti ingin melihat bagaimana fitur tersebut digunakan, dan penulis menggunakan teori eksistensi dan komunikasi interpersonal untuk menemukan hasil akhir dari penelitian ini.

New media

Teori Eksistensi

Media Sosial

Instagram

Teori Komunikasi

Interpersonal Instagram Live

Referensi

Dokumen terkait

• Corn stover merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, serta ketersediaannya

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

Buka window Peripheral Device dengan cara mengklik menu Tools –7. Peripheral Devices atau tekan

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

PENGADAAN PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KAMPAR.. TAHUN

Sales.. Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang .. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian