LAUNCHING STANDAR FORMAT BAS DAN PUTUSAN MELALUI
WEBSITE BADILAG
Dalam upayameningkatkankualitas SDM dan faktor lain yang menunjang pelaksanaan tugas aparatur Peradilan Agama, khususnya di bidang teknis yustisial peradilan, masih dijumpai dalam pembuatan Berita Acara Sidangdan Format Putusan yang beragam.Perbedaan ini terjadi antara satu produk Pengadilan Agama dengan Pengadilan Agama lain baik penulisan dalam BAS yang dilakukan oleh panitera maupun format putusan oleh majelis hakim, misalnya dalam pokok perkara yang sama antara satu Pengadilan Agama yang satu dengan yang lain tidak sama.
Untukmenunjang pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag MA RI mengakomodasi dan menginventarisasi permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan program penyesunan pembuatan standar Format BAS dan Putusan Pengadilan Agama. Melalui DIPA tahun 2013 DitjenBadilagMA RI telahmelaksanakan penyusunan standarisasi format BAS dan Putusan melalui 5 (lima) mata anggaran kegiatanInventarisasiMasalah BAS dan Format PutusanpadabulanMaret 2013, Penyusunan Draf Awal Naskah Standarisasi BAS dan Format Putusan pada bulan Mei 2013, Seminar / Sosialisasi Standarisasi BAS dan Format Putusan pada bulan September 2013, Finalisasi Naskah Standarisasi BAS dan Format Putusan pada bulan Desember2013, dan Pengesahan Naskah Pedoman Standarisasi BAS dan Format Putusan pada bulan Desember 2013.
Proses pembuatan Standar Format BAS dan Putusan yang melibatkan Ketua PTA, Wakil Ketua PTA, Hakim Tinggi, Ketua PA, Hakim Tingkat Pertama, Pansek PTA, dan Panitera Pengganti dilakukan melalui beberapa tahapan. Dari hasilkonsultasi, pembahasan dan pengkajian Tim Penyusun Standarisai BAS dan Putusan. Naskah akademik selanjutnya disampaikan kebagian pengadaan untuk dicetak menjadi buku yang akan dikirimkan keseluruh Mahkamah Syar’iyah / Pengadilan Agama dan MahkamahSyar’iyah Aceh / PengadilanTinggi Agama di Indonesia. Diharapkan buku tersebut dapat dijadikan pedoman yang dapat mengatasi, mempermudah aparatur fungsional dalam proses penyelesaian perkara di Pengadilan Agama.
DAFTAR ISI
Hal
I. KATA PENGANTAR i
II. LEMBAR PENGESAHAN NASKAH X
III. SK PENYUSUNAN Xi
IV. KATA SAMBUTAN Xii
V. DAFTAR ISI xiii
VI. PEDOMAN UMUM xiv
VII.JENIS BERITA ACARA SIDANG A. SIDANG PERTAMA
9. BAS Pertama Penolakan Panitera Pengganti 25 10. BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi dg Kuasa 34 11. BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi 40 12. BAS Sidang Pertama darden verzet (mediasi) 45
B. SIDANG LANJUTAN
13. BAS lanjutan berhasil damai tanpa akta 50
14. BAS lanjutan Biaya Habis 52
15. BAS lanjutan Cabut Belum Jawab 54
16. BAS lanjutan dengan akta perdamaian 56 17. BAS lanjutan hasil mediasi belum siap jawaban 58 18. BAS lanjutan sepakat memilih mediator 60 19. BAS lanjutan tidak sepakat memilih mediator 63 20. BAS lanjutan, gugatan rekonpensi Lisan 66 21. BAS lanjutan hasil mediasi belum siap jawaban (tertulis) 69 22. BAS lanjutan, jawaban Lisan, pembuktian, tunda putusan 72
23. BAS lanjutan Pembuktian 87
24. BAS lanjutan Decente 94
25. BAS lanjutan tusssenkomst putusan sela 97 26. BAS lanjutan voeging putusan sela 103 27. BAS lanjutan vrijwaring putusan sela 109
28. BAS lanjutan pembuktian verzet 116
29. BAS Lanjutan darden verzet (jawaban) 127 30. BAS lanjutan Sumpah Supletoir Tanpa Sela 131 31. BAS lanjutan pemeriksaan Saksi Ahli 133 32. BAS lanjutan Jawaban-Belum Siap Replik 135 33. BAS lanjutan damai oleh meditor dan cabut perkara 138 34. BAS lanjutan Putus Gugur (P & T tdk hadir) 140
C. SIDANG BACA PUTUSAN
35. BAS Putus PA tidak berwenang (relatif) 142 36. BAS Putus PA tidak berwenang (absolut) 144
37. BAS Putus Verstek 146
39. BAS Putus Gugur 150
40. BAS Putus verstek 152
D. IKRAR TALAK / Eksekusi
41. BA Sita Eksekusi 154
42. BA Eksekusi Lelang 159
43. BAS Ikrar P dan T Hadir 162
44. BAS Ikrar P dan T tidak hadir tunda 6 bulan 164 45. BAS Ikrar P hadir dan T tdk hadir 166
46. BAS Aanmaning P & T hadir 169
47. BAS Aanmaning P & T tidak hadir 171
VIII. JENIS PUTUSAN
A CONTENSIUS / GUGATAN
1. Putusan Kabul Rekonvensi 173
2. Putusan Kabul Verstek 191
3. Putusan Tolak Gugatan 199
4. Putusan Gugur 208
5. Putusan Cabut 212
6. Putusan tidak diterima (niet ontvankelijk ) 216 7. Putusan Verstek tidak diterima (niet ontvankelijk ) 227
8. Putusan Batal Daftar 232
B. VOLUNTAIR / PERMOHONAN
1. Permohonan Kabul 237
2. Penetapan Permohonan Tolak 243
3. Penetapan Gugur 248
4. Penetapanan Cabut 251
5. Penetapan Batal Daftar 254
6. Penetapan Ikrar Talak Lewat 6 bulan 258
7. Penetapan Ikrar Talak 260
KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Alhamdulillah Standar Format Berita Acara Sidang (BAS) dan Format Putusan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah pada hari ini Selasa, tanggal 1 April 2014 sudah dapat diakses oleh segenap aparatur Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di seluruh wilayah Republik Indonesia melalui website Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Penyusunan kedua format ini dirancang agar aparatur Peradilan Agama, khususnya panitera dan hakim memiliki standar yang sama dalam membuat berita acara sidang dan format putusan, sehingga ada keseragama antara panitera dan hakim di satu pengadilan maupun antara satu pengadilan dengan pengadilan lainnya di lingkungan Peradilan Agama dalam memformulasi dan mengkonstruksi berita acara sidang dan putusan.
Dengan diluncurkannya buku pedoman ini, diharapkan akan meminimalisir terjadinya kesalahan dan kesenjangan yang tajam (disparitas) antara aparatur pengadilan di lingkungan peradilan agama dalam menyusun berita acara sidang dan mengkonstruksi putusan. Sehingga Peradilan Agama dapat mewujudkan visi Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan peradilan Indonesia yang agung dengan melaksanakan salah satu misinya untuk memberikan pelayanan hukum kepada pencari keadilan melalui peningkatan kualitas putusan peradilan.
Selaku Direktur Pembinaan Administrasi yang bertanggung jawab langsung dalam penyusunan kedua format tersebut, memandang bahwa sembari menanti diterbitkan/dicetak menjadi sebuah buku dan akan disebarkan/dibagikan ke seluruh peradilan agama se-Indonesia, peluncuran kedua format tersebut harus segera disosialisasikan (up load) melalui media website, tentunya agar dapat diakses oleh seluruh warga Peradilan Agama di seluruh Indonesia.
Selamat mengakses dan semoga bermanfaat. Amin
Jakarta, 1 April 2014 Direktur Pembinaan Administrasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia
Dengan senantiasa mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata`ala, penyusunan Standar Format Berita Acara Sidang (BAS) dan Format Putusan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang disediakan. Penyusunan kedua format tesebut dilatari selain adanya berbagai keinginan dan tuntutan aparat di lingkungan Peradilan Agama agar memiliki standar yang sama dalam membuat berita acara sidang dan format putusan, juga dimaksudkan agar tidak terjadi kesenjangan yang mencolok antara satu pengadilan dengan pengadilan lainnya di lingkungan peradilan agama. Disamping itu secara fakual dalam pelbagai pembinaan teknis (Bintek) acapkali didapatkan penyusunan berita acara dan konstruksi putusan selain menyalahi kaidah hukum dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku, juga menyimpangi pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan agama.
Terbitnya Standar Pedoman Format Berita Acara Sidang (BAS) dan Format Putusan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyyah bertujuan agar para aparatur di lingkungan peradilan agama memiliki standar dan kualitas yang sama khususnya dalam menyusun berita acara sidang dan mengkontruksi putusan pengadilan baik dari sisi bahasa hukum maupun format putusannya. Sungguhpun demikian standar pedoman ini bukan dimaksudkan untuk mengakoptasi atau membelenggu kreatifitas aparatur pengadilan agama, sebab aparatur pengadilan agama diberi keluasan untuk kereatif dalam mengembangkan satandar pedoman ini sesuai dengan kasus perkasus serta sesuai dengan permasalahan hukum yang dihadapi.
Dengan terbitnya buku pedoman ini, diharapkan akan meminimalisir terjadinya kesalahan dan kesenjangan yang tajam (disparitas) antara aparatur pengadilan dalam menyusun berita acara sidang dan mengkonstruksi putusan. Sehingga peradilan agama dapat mewujudkan visi Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan peradilan Indonesia yang agung dengan melaksanakan salah satu misinya untuk memberikan pelayanan hukum kepada pencari peradilan serta meningkatkan kualitas putusan aparatur peradilan.
Atas nama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, saya menyambut baik terbitnya standar pedoman ini, semoga aparatur di lingkungan peradilan agama dapat memedomani standar pedoman ini, dan tentunya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya khususnya dalam meningkatkan kualitas putusan pengadilan agama. Last but not least, tidak ada gading yang tak retak, sungguhpun panitia dan tim penyusun telah berupaya semaksimal mungking untuk menghindari kesalahanan dalam penyusunan standar format ini, namun tentunya kesalahan tersebut tidak bisa dihindari. Oleh karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Jakarta, 10 Februari 2014 Direktur Jenderal
Badan Peradilan Agama
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ; 007/DjA.3/SK/KU/IV/2013
TENTANG
PENUNJUKAN TIM PENYUSUN STANDARISASI
BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN PERADILAN AGAMA
SUSUNAN TIM PENYUSUN
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 29 April 2013
a.n. Direktur Jenderal
Direktur Pembinaan Administrasi
Peradilan Agama
Tukiran, S.H., M.M.
PENGESAHAN NASKAH
TENTANG
PEDOMAN FORMAT BERITA ACARA SIDANG (BAS) DAN FORMAT PUTUSAN
PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR’IYAH
TAHUN 2013
Pada hari ini Selasa tanggal 17 Desember Tahun 2013 M, bertepatan tanggal 14 Shafar Tahun 1435 Hijriyah bertempat di Hotel Salak Bogor, Ketua Kamar Peradilan Agama Mahkamah Agung RI mengesahkan Pedoman ketentuan umum pembuatan Format Berita Acara (BAS) dan Format Putusan Pengadilan
Agama/Mahkamah Syar’iyah Direktorat Jenderal Badan Peradilan agama
Mahkamah Agung RI yang terdiri dari 47 (empat puluh tujuh) jenis Format Berita Acara (BAS) dan 8 (delapan) Format Putusan dan 8 (delapan) Format Penetapan, untuk disosialisasikan sebagai pedoman dalam memeriksa, mengadili dan
FORMAT BERITA ACARA SIDANG
Kepala BAS : Memakai huruf kapital (tanpa garis bawah)
Nomor BAS : Setelah kata nomor tidak memakai titik dua penulisan
nomor digit (Nomor 1/Pdt. …./20…./PA/Msy)
Di bawah Nomor BAS
: Untuk sidang pertama ditulis “ Sidang Pertama” untuk
Sidang berikutnya ditulis “ SidangLanjutan” Penulisan
Identitas
: Meliputi nama (nama para pihak memakai huruf capital
awalnya saja ), umur/tanggal lahir, agama, pekerjaan, pendidikan, tempat kediaman. Pada baris kedua dimulai dari ketukan ke 15 (3 tut tab), dalam hal para pihak menggunakan kuasa hukum, identitas kuasa diletakan setelah identitas para pihak.
Penulisan kedudukan para pihak
: Penggugat/Pemohon/Pelawan,Tergugat/Termohon/Terlaw
an penulisan nama Ketua Majelis dan Panitera Pengganti pada kaki BAS menggunakan huruf kapital awalnya saja.
Kata melawan : ditulis (center text) dengan menggunakan huruf kecil.
Susunan majelis yang bersidang
: Dalam BAS pertama dan BAS lanjutan yang ada
pergantian majelis, susunan majelis ditulis secara lengkap nama dan gelar dengan menggunakan huruf kapital awalnya saja. Sedangkan BAS lanjutan yang bukan pergantian majelis ditulis dengan kalimat “Susunan majelis sama dengan susunan majelis sidang yang lalu”,
Renvoi : Renvoi dilakukan dengan cara mencoret dengan
mengunakan satu garis, agar kata/kalimat yang dicoret tetap dapat dibaca. Tanda renvoi menggunakan SCG (Sah Coret Ganti), SC (Sah Coret), ST (Sah Tambah), Z cros. Setiap renvoi berita acara sidang diparaf oleh Ketua Majelis dan Panitera Pengganti diletakkan sebelah kiri sejajar dengan kata atau kalimat yang direnvoi. Setiap renvoi dalam putusan diparaf oleh Ketua Majelis dan Hakim Anggota diletakkan sebelah kiri sejajar dengan kata atau kalimat yang direnvoi.
bersambung termasuk didalamnya Jawaban, Rekonvensi, Replik, Duplik, Rereplik, Reduplik, Alat Bukti, Kesimpulan, menjadi kesatuan dalam BAS dan diberi nomor urut halaman.
Tata Bahasa : Penggunaan bahasa hokum dan bahasa Indonesia
yang baik dan benar;
BAS pertama P dan T tidak hadir dengan kuasa
1 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …..………. dalam perkara ………... antara:
………...., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan*1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………...………
Kota/Kabupaten ………..…….,
dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
………….., advokat/penasehat hukum dari ………….……..,
yang berkantor di ………..,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal …………..……..,
sebagai Pemohon/Penggugat;
melawan
……….., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan*2 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
1
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS pertama P dan T tidak hadir dengan kuasa
2 3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
……… sebagai Panitera Pengganti;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat dan Kuasanya tidak menghadap ke persidangan
sekalipun menurut relaas Nomor ..., tanggal ………. yang
dibacakan di persidangan, Kuasa Pemohon/Penggugat telah dipanggil secara
resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan;
Termohon/Tergugat tidak menghadap ke persidangan sekalipun menurut
relaas Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di
persidangan, Termohon/Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
menghadap ke persidangan;
Selanjutnya Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari ...
tanggal ..., pukul ……..….., untuk memanggil Kuasa
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat serta memerintahkan
Jurusita/Jurusita Pengganti memanggil kembali Kuasa Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat untuk menghadap ke persidangan pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan di atas;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS pertama P dan T tidak hadir
3 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan*1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
………. sebagai Panitera Pengganti;
1
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS pertama P dan T tidak hadir
4 Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat tidak menghadap ke persidangan atau menyuruh
orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya sekalipun menurut relaas
Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di persidangan,
Pemohon/Penggugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap
ke persidangan;
Termohon/Tergugat tidak menghadap ke persidangan atau menyuruh
orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya sekalipun menurut relaas
Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di persidangan,
Pemohon/Penggugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap
ke persidangan;
Selanjutnya Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari ...
tanggal ..., pukul ……..….., untuk memanggil Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat. Jurusita/Jurusita Pengganti diperintahkan memanggil
kembali Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat untuk menghadap ke
persidangan pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan di atas;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS pertama P dan kuasanya tidak hadir
5 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal ……..………. dalam perkara ………... antara:
………., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………...………
Kota/Kabupaten ………..…….,
dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
………….., advokat/penasehat hukum dari ………….……..,
yang berkantor di ………..,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal …………..……..,
sebagai Pemohon/Penggugat;
melawan
………., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan2 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
………….., advokat/penasehat hukum dari ………….……..,
yang berkantor di ………..,
1
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS pertama P dan kuasanya tidak hadir
6 berdasarkan surat kuasa khusus tanggal …………..……..,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
………. sebagai Panitera Pengganti;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis,
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke persidangan;
Pemohon/Penggugat dan Kuasanya tidak menghadap ke persidangan
sekalipun menurut relaas Nomor ..., tanggal ………. yang
dibacakan di persidangan, Kuasa Pemohon/Penggugat telah dipanggil secara
resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan;
Termohon/Tergugat menghadap didampingi Kuasanya;
Oleh karena Pemohon/Penggugat dan Kuasanya tidak hadir, maka
Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari ... tanggal
..., pukul ……..….., untuk memanggil Pemohon/Penggugat serta
Kuasanya. Jurusita/Jurusita Pengganti diperintahkan memanggil kembali
Pemohon/Penggugat dan Kuasanya untuk menghadap sidang pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan di atas, serta memberitahu Termohon/Tergugat
dan Kuasanya untuk hadir kembali pada hari dan tanggal tersebut tanpa
dipanggil lagi;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS pertama T tidak hadir
7 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS pertama T tidak hadir
8 Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat tidak menghadap ke persidangan sekalipun
menurut relaas Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di
persidangan, Termohon/Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
menghadap ke persidangan;
Selanjutnya Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari ...
tanggal ..., pukul ……..….., untuk memanggil Termohon /Tergugat
dan memerintahkan Jurusita/Jurusita Pengganti memanggil kembali Termohon
/Tergugat untuk menghadap ke persidangan pada hari dan tanggal yang telah
ditetapkan di atas serta memberitahu Pemohon/ Penggugat untuk hadir kembali
pada hari dan tanggal tersebut tanpa dipanggil lagi;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS pertama P tidak hadir
9 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari ….
tanggal …………... dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS pertama P tidak hadir
10 Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat tidak menghadap ke persidangan sekalipun
menurut relaas Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di
persidangan, Pemohon/Penggugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
menghadap ke persidangan;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Selanjutnya Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari ...
tanggal ..., pukul ……..….., untuk memanggil Pemohon/Penggugat
dan memerintahkan Jurusita/Jurusita Pengganti memanggil kembali
Pemohon/Penggugat untuk menghadap ke persidangan pada hari dan tanggal
yang telah ditetapkan di atas serta memberitahu Termohon/Tergugat untuk
hadir kembali pada hari dan tanggal tersebut tanpa dipanggil lagi ;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS Pertama P & T Hadir Mediasi (sidang keliling)
11 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/MSy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah………..….. yang
memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang
dilangsungkan di ………..………..…..1, pada hari
…….………. tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan2 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
...………
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
...………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
1
Tempat pelaksanaan sidang, misal, Balai KUA, Balai Kecamatan, dll 2
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 3
BAS Pertama P & T Hadir Mediasi (sidang keliling)
12 3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
……….. .... sebagai Panitera Pengganti;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Selanjutnya Ketua Majelis memeriksa identitas Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, yang ternyata sesuai dengan yang tertera dalam surat
permohonan/gugatan;
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, namun tidak berhasil. Selanjutnya Ketua Majelis
menjelaskan bahwa Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, harus
menempuh proses mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan. Setelah itu Ketua Majelis menjelaskan
tatacara mediasi, lalu Ketua Majelis memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk berunding guna memilih
mediator yang terdaftar di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ...;
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat memilih
Saudara/i. ………. sebagai mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menetapkan mediator tersebut dengan penetapan4 sebagai berikut:
4
BAS Pertama P & T Hadir Mediasi (sidang keliling)
13 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat menyerahkan
kepada majelis untuk menunjuk mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menunjuk Saudara/i. ………….., sebagai mediator dengan penetapan5 sebagai
berikut:
5
BAS Pertama P & T Hadir Mediasi (sidang keliling)
14 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, tidak sepakat memilih
mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk Saudara/i. ………….,
sebagai mediator dengan penetapan6 sebagai berikut:
6
BAS Pertama P & T Hadir Mediasi (sidang keliling)
15 Kemudian Ketua Majelis memerintahkan Panitera Pengganti untuk
menyampaikan penetapan penunjukan mediator tersebut kepada mediator
yang bersangkutan, kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat
untuk menghubungi mediator yang sudah ditunjuk;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda sampai dengan
hari ..., tanggal ....……, pukul ……., guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat untuk mengikuti proses mediasi,
serta memberitahu Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, supaya hadir
kembali dalam sidang yang telah ditetapkan tersebut tanpa dipanggil lagi;7;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda pada hari dan
tanggal yang ditentukan kemudian, guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk mengikuti proses mediasi*8;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
………..
7
Paragaraf Pilihan 8
BAS Pertama P hadir dan T1 T2 tidak hadir(darden verzet)
16 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………...………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Terlawan I
2. ………., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan3 ………….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Dijelaskan pekerjaan Pelawan secara jelas dan rinci 2
Dijelaskan pekerjaan Terlawan I secara jelas dan rinci 3
BAS Pertama P hadir dan T1 T2 tidak hadir(darden verzet)
17 Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
……… sebagai Panitera Pengganti;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pelawan, Terlawan I dan Terlawan II dipanggil menghadap ke persidangan;
Pelawan menghadap sendiri;
Terlawan I tidak menghadap ke persidangan sekalipun menurut relaas
Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di persidangan, Terlawan I
telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan;
Terlawan II tidak menghadap ke persidangan sekalipun menurut relaas
Nomor ..., tanggal ………. yang dibacakan di persidangan,
Terlawan II telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke
persidangan;
Selanjutnya Ketua Majelis menunda sidang sampai dengan hari
... tanggal ..., pukul ……..….., untuk memanggil Terlawan I
dan Terlawan II. Jurusita/Jurusita Pengganti diperintahkan memanggil kembali
Terlawan I dan Terlawan II untuk menghadap ke persidangan pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan di atas, serta memberitahu Pelawan untuk hadir
pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan di atas tanpa dipanggil lagi;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
18
BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
19
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Selanjutnya Ketua Majelis memeriksa identitas Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, yang ternyata identitas Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat sesuai dengan yang tertera dalam surat permohonan/
gugatan;
Sebelum pemeriksaan lebih lanjut Pemohon/Penggugat menerangkan
bahwa Pemohon/Penggugat keberatan terhadap Ketua Majelis/ Hakim Anggota
yang bersidang dalam perkara ini dan Pemohon/Penggugat mempunyai bukti
bahwa Ketua Majelis/ Hakim Anggota tersebut mempunyai hubungan
……… (hubungan darah/semenda dengan Termohon/Tergugat atau ada
kepentingan langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang
diperiksa3;
Sebelum pemeriksaan lebih lanjut Termohon/Tergugat menerangkan
bahwa Termohon/Tergugat keberatan terhadap Ketua Majelis/ Hakim Anggota
yang bersidang dalam perkara ini dan Termohon/Tergugat mempunyai bukti
bahwa Ketua Majelis/ Hakim Anggota tersebut mempunyai hubungan keluarga
atau semenda dengan Pemohon/Penggugat/advokat atau ada kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa4;
Kemudian Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk musyawarah
majelis. Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat diperintahkan keluar
ruang sidang. Setelah musyawarah selesai skors dicabut, Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke persidangan;
3
Paragraf Pilihan 4
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
20
Selanjutnya Ketua Majelis mengucapkan penetapan sela sebagai
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ……….. yang memeriksa
dan mengadili pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan sela dalam
permohonan yang diajukan oleh:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan5 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut.
Setelah membaca surat-surat perkara.
Setelah mendengar keterangan Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat.
Menimbang, bahwa Penggugat/Pemohon dalam sidang mengajukan
keberatan terhadap Ketua Majelis/Hakim yang bernama ……….., dengan alasan
bahwa Ketua Majelis/Hakim tersebut mempunyai hubungan ………… (hubungan
5
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 6
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
22
darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/advokat atau ada kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa)7;
Menimbang, bahwa Termohon/Tergugat dalam sidang mengajukan
keberatan terhadap Ketua Majelis/Hakim yang bernama ……….., dengan alasan
bahwa Ketua Majelis/Hakim tersebut mempunyai hubungan ……….. (hubungan
darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/advokat atau ada kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa)8;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan keterangannya tersebut,
Penggugat/Pemohon telah mengajukan alat bukti ……….9
Menimbang, bahwa untuk menguatkan keterangannya tersebut,
Termohon/Tergugat telah mengajukan alat bukti ……….10
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Pemohon/
Penggugat, telah terbukti bahwa Ketua Majelis/Hakim yang bernama ………..,
mempunyai hubungan ……….. (hubungan darah/semenda dengan Termohon/
Tergugat/advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa). Oleh karena itu keberatan yang diajukan
Pemohon/Penggugat cukup beralasan dan dapat dikabulkan11;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Termohon/
Tergugat, telah terbukti bahwa Ketua Majelis/Hakim yang bernama ………..,
mempunyai hubungan ……….. ( hubungan darah/semenda dengan Pemohon/
Penggugat/advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa). Oleh karena itu keberatan yang diajukan
Termohon/Tergugat cukup beralasan dan dapat dikabulkan12;
Memperhatikan Pasal 702 R.Bg/Pasal 374 HIR jo. Pasal 17
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan peraturan
lain yang terkait dengan perkara ini.
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
23
MENETAPKAN
1. Mengabulkan keberatan Pemohon/Penggugat (Termohon/Tergugat).
2. Menyatakan Ketua Majelis/Hakim yang bernama ……….., mempunyai
hubungan ……….. (hubungan darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/
advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa).
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir.
Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan
Majelis Hakim pada hari ..., tanggal...M., bertepatan tanggal
...H, oleh ... sebagai Ketua Majelis,
... dan ... masing-masing sebagai Hakim
Anggota. Penetapan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim
Anggota dan dibantu oleh ……….. sebagai Panitera Pengganti,
dengan dihadiri oleh Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat.
Hakim Anggota,
tanggal yang ditentukan kemudian guna penggantian Ketua Majelis/Anggota
Majelis dengan Penetapan Majelis Hakim yang baru;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
BAS Lanjutan Tentang Penolakan Hakim
24
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS Pertama Penolakan Panitera
25
BERITA ACARA SIDANG Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah …………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS Pertama Penolakan Panitera
26
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Selanjutnya Ketua Majelis memeriksa identitas Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat, yang ternyata identitas Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat sesuai dengan yang tertera dalam surat permohonan/
gugatan.
Sebelum pemeriksaan lebih lanjut Pemohon/Penggugat menerangkan
bahwa Pemohon/Penggugat keberatan terhadap Panitera Pengganti yang
bersidang dalam perkara ini dan Pemohon/Penggugat mempunyai bukti bahwa
Panitera Pengganti tersebut mempunyai hubungan ……… (hubungan
darah/semenda dengan Termohon/Tergugat atau ada kepentingan langsung
atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa)3;
Sebelum pemeriksaan lebih lanjut Termohon/Tergugat menerangkan
bahwa Termohon/Tergugat keberatan terhadap Panitera Pengganti yang
bersidang dalam perkara ini dan Termohon/Tergugat mempunyai bukti bahwa
Panitera Pengganti tersebut mempunyai hubungan keluarga atau semenda
dengan Pemohon/Penggugat/advokat atau ada kepentingan langsung atau
tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa4;
Kemudian Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk musyawarah
majelis. Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat diperintahkan keluar
ruang sidang. Setelah musyawarah selesai skors dicabut, Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat dipanggil masuk ke persidangan;
Selanjutnya Ketua Majelis mengucapkan penetapan sela sebagai
BAS Pertama Penolakan Panitera
27
PENETAPAN SELA
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy……..
مﯾﺣرﻟا نﻣﺣرﻟا ﷲ مﺳﺑ
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ……….. yang memeriksa
dan mengadili pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan sela dalam
permohonan yang diajukan oleh:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan5 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut.
Setelah membaca surat-surat perkara.
Setelah mendengar keterangan Pemohon/Penggugat dan Termohon/ Tergugat.
Menimbang, bahwa Penggugat/Pemohon dalam sidang mengajukan
keberatan atas Panitera Pengganti yang bernama ……….., dengan alasan
5
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 6
BAS Pertama Penolakan Panitera
28
bahwa Panitera Pengganti tersebut mempunyai hubungan ………… ( hubungan
darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/advokat atau ada kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa)7;
Menimbang, bahwa Termohon/Tergugat dalam sidang mengajukan
keberatan atas Panitera Pengganti yang bernama ……….., dengan alasan
bahwa Panitera Pengganti tersebut mempunyai hubungan ……….. ( hubungan
darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/advokat atau ada kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa)8;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan keterangannya tersebut,
Penggugat/Pemohon telah mengajukan alat bukti ……….9
Menimbang, bahwa untuk menguatkan keterangannya tersebut,
Termohon/Tergugat telah mengajukan alat bukti ……….10
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Pemohon/
Penggugat, telah terbukti bahwa Panitera Pengganti yang bernama ………..,
mempunyai hubungan ……….. (hubungan darah/semenda dengan Termohon/
Tergugat/advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa). Oleh karena itu keberatan yang diajukan
Pemohon/Penggugat cukup beralasan dan dapat dikabulkan11;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan oleh Termohon/
Tergugat, telah terbukti bahwa Panitera Pengganti yang bernama ………..,
mempunyai hubungan ……….. ( hubungan darah/semenda dengan Pemohon/
Penggugat/advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa). Oleh karena itu keberatan yang diajukan
Termohon/Tergugat cukup beralasan dan dapat dikabulkan12;
BAS Pertama Penolakan Panitera
29
Memperhatikan Pasal 702 R.Bg/Pasal 374 HIR jo. Pasal 17
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan peraturan
lain yang terkait dengan perkara ini.
MENETAPKAN
1. Mengabulkan keberatan Pemohon/Penggugat (Termohon/Tergugat).
2. Menyatakan Panitera Pengganti yang bernama ……….., mempunyai
hubungan ……….. (hubungan darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/
advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
perkara yang sedang diperiksa).
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir.
Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan
Majelis Hakim pada hari ..., tanggal...M., bertepatan tanggal
...H, oleh ... sebagai Ketua Majelis,
... dan ... masing-masing sebagai Hakim
Anggota. Penetapan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim
Anggota dan dibantu oleh ……….. sebagai Panitera Pengganti,
dengan dihadiri oleh Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat.
Hakim Anggota,
...
Ketua Majelis,
Meterai
...
Hakim Anggota,
...
Panitera Pengganti,
BAS Pertama Penolakan Panitera
30
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk
penggantian Panitera Pengganti dan memerintahkan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat keluar dari ruang sidang;
Setelah ada penunjukkan Panitera Pengganti yang baru, Ketua Majelis
mencabut skors dan sidang dibuka kembali. Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke persidangan.
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, namun tidak berhasil. Selanjutnya Ketua Majelis
menjelaskan bahwa Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, harus
menempuh proses mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan. Setelah itu Ketua Majelis menjelaskan
tatacara mediasi, lalu Ketua Majelis memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk berunding guna memilih
mediator yang terdaftar di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah. ...;
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat memilih Sdr/i.
………. sebagai mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menetapkan
mediator tersebut dengan penetapan13 sebagai berikut:
13
BAS Pertama Penolakan Panitera
31
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat menyerahkan
kepada Majelis untuk menunjuk mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menunjuk Sdr/i. …….., sebagai mediator dengan penetapan14 sebagai berikut:
14
BAS Pertama Penolakan Panitera
32
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, tidak sepakat memilih
mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk Sdr/i. …………., sebagai
mediator dengan penetapan15 sebagai berikut:
15
BAS Pertama Penolakan Panitera
33
Kemudian Ketua Majelis memerintahkan Panitera Pengganti untuk
menyampaikan penetapan penunjukan mediator tersebut kepada mediator
yang bersangkutan, kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat
untuk menghubungi mediator yang sudah ditunjuk;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda sampai dengan hari
..., tanggal …...……, pukul ………., guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat untuk mengikuti proses mediasi serta
memberitahu Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, supaya menghadap
ke persidangan yang telah ditetapkan tersebut tanpa dipanggil lagi16;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda pada hari dan
tanggal yang ditentukan kemudian, guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk mengikuti proses mediasi17;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
………..
16
Paragraf Pilihan 17
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
34 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………...………
Kota/Kabupaten ………..…….,
dalam hal ini telah memberikan kuasa khusus kepada
………….., advokat/penasehat hukum dari ………….……..,
yang berkantor di ………..,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal …………..……..,
sebagai Pemohon/Penggugat;
melawan
……….., umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan2 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
dalam hal ini telah memberikan kuasa khusus kepada
………….., advokat/penasehat hukum dari ………….……..,
yang berkantor di ………..,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal …………..……..,
sebagai Termohon/Tergugat;
1
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci
2
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
35 Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
2. ... sebagai Hakim Anggota;
3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
………. sebagai Panitera Pengganti;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap didampingi Kuasanya;
Termohon/Tergugat menghadap didampingi Kuasanya;
Selanjutnya Ketua Majelis memeriksa identitas Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat yang ternyata sesuai dengan yang tertera dalam surat
permohonan/gugatan;
Kemudian Ketua Majelis memeriksa identitas kuasa hukum Pemohon/
Penggugat dan kuasa hukum Termohon/Tergugat serta surat kuasanya,
ternyata identitasnya sesuai dengan yang tertera dalam surat permohonan/
gugatan dan surat kuasa telah memenuhi syarat formal;
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, namun tidak berhasil. Selanjutnya Ketua Majelis
menjelaskan bahwa Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, harus
menempuh proses mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008
Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Setelah itu Ketua Majelis
menjelaskan tatacara mediasi, lalu Ketua Majelis memberikan kesempatan
kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk berunding
guna memilih mediator yang terdaftar di Pengadilan Agama/Mahkamah
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
36
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat memilih
Saudara/i. ………. sebagai mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menetapkan mediator tersebut dengan penetapan3 sebagai berikut:
3
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
37 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat menyerahkan
kepada Majelis untuk menunjuk mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menunjuk Saudara/i. …, sebagai mediator dengan penetapan4 sebagai berikut:
4
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
38 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, tidak sepakat memilih
mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk Saudara/i. ………….,
sebagai mediator dengan penetapan5 sebagai berikut:
5
BAS Pertama P dan T hadir mediasi dengan kuasa
39 Kemudian Ketua Majelis memerintahkan Panitera Pengganti untuk
menyampaikan penetapan penunjukan mediator tersebut kepada mediator
yang bersangkutan, kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat
untuk menghubungi mediator yang sudah ditunjuk;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda sampai dengan hari
..., tanggal …...……, pukul ………., guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat untuk mengikuti proses mediasi,
serta memberitahu Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, supaya
menghadap ke persidangan yang telah ditetapkan tersebut tanpa dipanggil lagi6;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda pada hari dan
tanggal yang ditentukan kemudian, guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk mengikuti proses mediasi7;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
………..
6
Paragraf Pilihan
7
BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi
40 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/MSy…
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
...………
pendidikan ..………, tempat kediaman di ………
...………
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan …….………..………
Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
Dijelaskan pekerjaan Pemohon secara jelas dan rinci 2
BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi
41 Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Selanjutnya Ketua Majelis memeriksa identitas Pemohon/Penggugat
dan Termohon/Tergugat, yang ternyata sesuai dengan yang tertera dalam surat
permohonan/gugatan;
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat, namun tidak berhasil. Selanjutnya Ketua Majelis
menjelaskan bahwa Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, harus
menempuh proses mediasi sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan. Setelah itu Ketua Majelis menjelaskan
tatacara mediasi, lalu Ketua Majelis memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk berunding guna memilih
mediator yang terdaftar di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ...;
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat memilih
Saudara/i. ………. sebagai mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menetapkan mediator tersebut dengan penetapan3 sebagai berikut:
3
BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi
42 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, sepakat menyerahkan
kepada majelis untuk menunjuk mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menunjuk Saudara /i. …….., sebagai mediator dengan penetapan4 sebagai berikut:
4
BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi
43 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, tidak sepakat memilih
mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk Saudara/i. ………….,
sebagai mediator dengan penetapan5 sebagai berikut:
5
BAS Pertama P dan T Hadir Mediasi
44 Kemudian Ketua Majelis memerintahkan Panitera Pengganti untuk
menyampaikan penetapan penunjukan mediator tersebut kepada mediator
yang bersangkutan, kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat
untuk menghubungi mediator yang sudah ditunjuk;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda sampai dengan
hari..., tanggal …...……, pukul ………., guna memberikan kesempatan
kepada Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat untuk mengikuti proses
mediasi, serta memberitahu Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk
hadir kembali pada hari dan tanggal tersebut tanpa dipanggil lagi6;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda pada hari dan
tanggal yang ditentukan kemudian, guna memberikan kesempatan kepada
Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat, untuk mengikuti proses mediasi7;
Setelah penundaan sidang tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua
Majelis menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis serta Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
………..
6
Paragaraf Pilihan 7
BAS Sidang Pertama (derden verzet)
45 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/MSy……
Sidang Pertama
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ………….….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal ………. dalam perkara ………. antara:
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan1 ……….….,
pendidikan …………, tempat kediaman di ………,
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ……….………,
Kecamatan ………, Kota/Kabupaten ……….……….,
sebagai sebagai Pelawan;
melawan
.………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan2 ……….….,
pendidikan ………, tempat kediaman di ……….……,
RT. …. RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan ………, Kota/Kabupaten ……….……….,
sebagai Penggugat/Terlawan I;
dan
………, umur …. tahun, agama Islam, pekerjaan3 ……….….,
pendidikan ………, tempat kediaman di ………,
RT. ….RW. …., Kelurahan/Desa ………,
Kecamatan ………, Kota/Kabupaten ………..…….,
sebagai Tergugat/Terlawan II;
Susunan majelis yang bersidang:
1. ... sebagai Ketua Majelis;
1
Dijelaskan pekerjaan Pelawan secara jelas dan rinci 2
Dijelaskan pekerjaan Terlawan I secara jelas dan rinci 3
BAS Sidang Pertama (derden verzet)
46 2. ... sebagai Hakim Anggota;
3. ... sebagai Hakim Anggota; dan dibantu
……… sebagai Panitera Pengganti;
Setelah Ketua Majelis menyatakan sidang dibuka dan terbuka untuk
umum, Pelawan I, Terlawan I dan Terlawan II dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pelawan menghadap sendiri;
Terlawan I menghadap sendiri;
Terlawan II menghadap sendiri;
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pelawan dan Terlawan I serta
Terlawan II, namun tidak berhasil. Selanjutnya Ketua Majelis menjelaskan
bahwa Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II, harus menempuh proses
mediasi sesuai dengan Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan. Setelah itu, Ketua Majelis menjelaskan tatacara mediasi, lalu Ketua
Majelis memberikan kesempatan kepada Pelawan dan Terlawan I serta
Terlawan II, untuk berunding guna memilih mediator yang terdaftar di
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah………..;
Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II, sepakat memilih Saudara/i.
……..………. sebagai mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk
mediator tersebut dengan penetapan4), sebagai berikut:
4
BAS Sidang Pertama (derden verzet)
47 Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II, sepakat menyerahkan
kepada majelis untuk menunjuk mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis
menunjuk Saudara/i. ………, sebagai mediator dengan penetapan5),
sebagai berikut:
5
BAS Sidang Pertama (derden verzet)
48 Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II, tidak sepakat memilih
mediator, dan atas dasar itu Ketua Majelis menunjuk Saudara/i. ………….,
sebagai mediator dengan penetapan6), sebagai berikut:
6
BAS Sidang Pertama (derden verzet)
49 Kemudian Ketua Majelis memerintahkan kepada Pelawan dan
Terlawan I serta Terlawan II, untuk menghubungi mediator yang sudah ditunjuk
dan memerintahkan Panitera Pengganti untuk menyampaikan penetapan
penunjukan mediator tersebut kepada mediator yang bersangkutan;
Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang ditunda sampai dengan
hari..., tanggal …...……, pukul ………., untuk memberikan kesempatan
kepada Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II, untuk mengikuti proses
mediasi, serta memberitahu Pelawan, Terlawan I dan Terlawan II, supaya
menghadap ke persidangan yang telah ditetapkan tersebut tanpa dipanggil
lagi;
Setelah penundaan tersebut diumumkan, selanjutnya Ketua Majelis
menyatakan sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis dan Panitera Pengganti;
Panitera Pengganti
………..
Ketua Majelis
BAS lanjutan damai tanpa akta perdamaian
50 BERITA ACARA SIDANG
Nomor 1/Pdt.G/……/PA/Msy……
Lanjutan
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah…………..….. yang memeriksa
dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di
ruang sidang Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut, pada hari …….
tanggal …………..………. dalam perkara ………... antara:
………, sebagai Pemohon/Penggugat;
melawan
………, sebagai Termohon/Tergugat;
Susunan majelis yang bersidang sama dengan sidang yang lalu;
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis, Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat dipanggil menghadap ke
persidangan;
Pemohon/Penggugat menghadap sendiri;
Termohon/Tergugat menghadap sendiri;
Kemudian Ketua Majelis mendamaikan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat dan ternyata upaya Majelis Hakim tersebut berhasil;
Karena berhasil damai, Pemohon/Penggugat atas persetujuan
Termohon/Tergugat mencabut perkara Nomor……..../Pdt.../.../PA/Msy.... yang
telah diajukan.
Selanjutnya, Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk
musyawarah majelis dan memerintahkan Pemohon/Penggugat dan
Termohon/Tergugat meninggalkan ruang sidang. Setelah musyawarah Majelis
Hakim, skors dicabut, lalu Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat
dipanggil menghadap ke persidangan dan Ketua Majelis menjatuhkan