8 KAIDAH DIDALAM
M EM AHAM I SUNNAH
Disusun oleh :
Prima Ibnu Firdaus al-M irluny
Disebarkan oleh :
M uqaddimah
facebook melalui group kami t ahun yang lalu dan sekarang kami
buat arsip nya. Agar lebih t ersebar manfaat nya, insya’Allah.
Semoga Allah Subhanahu w a t a’ala menjadikan ini sebagai
ladang amal bagi kami, bagi pembaca dan orang yang mengambil
faidah nya.
8 KAIDAH DIDALAM M EM AHAM I SUNNAH (HADITS)
NABI SHALLALLAHU’ALAIHI W A SALLAM
1
KAIDAH PERTAM A
M emahami Sunnah dengan Tuntunan al-Quran.
Sunnah menafsirkan al-Quran dan menerangkan nya, dalam
art ian bahw a Sunnah bisa merinci apa yang umum dari al-Quran
dan menafsirkan yang masih samar maksudnya, dan
mengkhususkan yang masih umum dan mengikat makna hadit s.
KAIDAH KEDUA
M engumpulkan Hadits - Hadits yang Satu Tema dan Pembahasan Pada Satu Tempat.
Jika jalan - jalan (sanad - sanad) suat u hadit s yang sat u
pembahasan t idak dikumpulkan pada sat u t empat , maka it u bisa
menyebabkan t erjadinya kesalahan dalam memahami
pembahasan dan kont eks hadit s t ersebut yang bisa
mengeluarkan seseorang dari jalan yang benar dan maksud
1
Disarikan dari kit ab 8 Kaidah M em ahami Sunnah karya Syaikh DR.Anis bin
Ahm ad bin Thahir al-Andunisi. Judul asli nya adalah Dhaw aabit h M uhimmah li
agama Islam dari hadit s it u. Padahal orang t ersebut berdalil
dengan hadit s yang Shahih, akan t et api dia t idak mengumpulkan
yang semisalnya dengan hadit s it u dalam sat u bab, menyebabkan
dia t idak sempurna dalam memahami hadit s it u. Bahkan
pemahaman dan gambarnya menyimpang dari m asalah yang dia
bahas, maka dari it u unt uk memahaminya dibut uhkan
mengumpulkan sebagian riw ayat hadit s t ersebut .
KAIDAH KETIGA
Jama' dan Tarjih Diantara Hadits - Hadits yang Tampak Bertentangan.
Jama' yakni mengabungkan hadit s - hadit s yang t ampak
bert ent angan ant ara sat u dengan yang lain. Dan Tarjih yakni
menguat kan suat u hadit s dari hadit s - hadit s yang lain nya, jika
jama' t idak bisa dit empuh.
Pada dasarnya nash - nash diant ara al-Quran dan as-Sunnah yang
shahih t idak ada pert ent angan. sebagaimana firman Allah
menapat kan pert ent angan yang banyak didalamnya." [al-Quran
surat an-Nisaa ayat 82]
Dan kalaupun t erjadi suat u pert ent angan, maka it u semat a -
mat a adalah anggapan kit a saja, bukan hakikat dari nash - nash
t ersebut . Kit ab yang paling bermanfaat yang bisa dijadikan
rujukan dalam m asalah ini adalah : M usykilul Aat saar karya At
h-Thahaw i dan Ta'w iil M ukht alaf al-Hadit s karya Ibnu Qut aibah.
KAIDAH KEEM PAT
M engetahui Nasikh dan M ansukh Suatu Hadits.
Nasikh adalah hadit s yang menghapus hukum dalam sat u hadit s
yang lain nya. Sedangkan M ansukh adalah hadit s yang dihapus
hukumnya.
Nasikh dalam hadit s memang t erjadi, seorang muslim yang
mengamalkan suat u hadit s t anpa menget ahui kalau hadit s it u
mansukh berart i dia t elah t erjat uh kedalam ilmu yang t idak
diperint ahkan syara' unt uk mengamalkan nya, karena kit a t idak
diperint ahkan unt uk mengamalkan hadit s - hadit s yang mansukh.
Seseorang t idak boleh t ergesa - gesa dalam masalah ini dan
mengat akan hadit s ini mansukh, kecuali set elah menget ahui dalil
- dalil dan t anda - t anda yang menunjukkan adanya nasakh.
Diant ara kit ab yang bagus unt uk membant u menget ahui
nasikh dan mansukh adalah It t ihaaf Dzaw iir Rusuukh oleh
al-Ju'bari, An-Nasikh w al M ansukh oleh Ibnu al-Jauzi, Al-I't ibar fin
Nasikh w al M ansukh min Akhbaar oleh al-Hazim i.
KAIDAH KELIM A
M engetahui Asbabul W urud Hadits.
Asbabul Wurud yakni Sebab - sebab dat angnya suat u hadit s.
M enget ahui Asbabul Wurud suat u hadit s sangat membant u
dalam memahami maksud Rasulullah dari suat u hadit s. Dan
t ermasuk cara yang baik dalam memahami Sunnah Nabaw iyyah
dat angnya hadit s it u, at au dia barangkali berkait an dengan alasan
at au sebab t ert ent u yang dit egaskan langsung dari nash (t eks)
hadit s it u at au dari kesimpulan makna nya, at au yang dipaham i
dari kondisi ket ika hadit s t ersebut diucapkan oleh Rasulullah
Shallallahu'alaihi w a sallam.
Unt uk menget ahui suat u hadit s dengan pemahaman yang
selamat dan t elit i adalah harus dengan menget ahui sit uasi dan
kondisi yang menyebabkan nash it u diucapkan oleh Nabi. Dan
hadit s it u dat ang sebagai penjelasan bagi kejadian - kejadian
t ersebut dan sebagai t erapi bagi sit uas dan kondisi dari kejadian
it u sehingga akan bisa dit ent ukan dengan jelas dan det ail maksud
dari hadit s it u agar t idak menjadi sasaran bagi dangkalnya
perkiraan at au kit a mengikut i lahiriyah dari hadit s t ersebut yang
t idak dimaksudkan oleh makna nya.
Kit ab yang termasuk yang paling lengkap dalam bidang
ilmu ini -asbabul w urud adalah kit ab al-Bayan w a at -Ta'riif fi
Asbab Wurud al-Hadit s asy-Syarif yang dicet ak dalam t iga jilid
karya Ibnu Hamzah Ad-Dimasyqi.
KAIDAH KEENAM M engetahui Gharibul Hadits.
Gharibul Hadit s yakni kat a - kat a yang sulit dipahami pada t eks
hadit s. Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam adalah orang yang
paling fasih dalam mengucapkan bahasa arab dan beliau
berbicara dengan para Sahabat dengan bahasa Arab yang jelas
dan dikenal. Karena mereka (para Sahabat ) adalah orang Arab
asli yang t idak pernah dimasuki (dipengaruhi) oleh bahasa orang
diluar Arab, maka mereka t idak mengalami kesulit an dalam
memahami yang di inginkan dari lafazh yang dibicarakan oleh
Nabi Shallallahu'alaihi w a sallam. Akan t et api dengan berlalunya
w akt u dan berbaurnya sebagian manusia dengan yang lain, baik
yang arab maupun yang bukan, bahasa yang dipakai sebagian
orang arab menjadi lemah, dan bahasa mereka ada yang
bercampur dengan bahasa orang diluar arab, sert a mereka
semakin jauh dari bahasa arab yang fasih. oleh karena it u banyak
orang yang menemukan kesulit an dalam memahami hadit s -
hadit s Nabi karena mereka t idak menget ahui art i kat a - kat a
dalam hadt s - hadit s t ersebut . Oleh karena it u para ulama bangkit
dan menyusun kit ab unt uk menjelaskan kat a - kat a yang sulit
Diant ara kit ab yang pent ing didalam ilmu Gharib al-Hadit s ini
adalah Gharibul Hadit s oleh Al-Haraw i, Gharibul Hadit s oleh Abu
Ishaq al-Harbi, Gharib ash-Shahihain oleh al-Humaidi dan
an-Nihayah fi Gharibil Hadit s oleh Ibnu At sir dan ini yang paling
lengkap.
KAIDAH KETUJUH
M emahami Sunnah Seperti yang Dipahami Sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam.
Ini t ermasuk kaidah yang paling pent ing didalam memahami
sunnah (hadit s nabi) supaya orang muslim berpegang dengan
sunnah sepert i berpegangnya salafus shaleh dengan nya dan agar
selamat dari penambahan dan pengurangan agama. M aka yang
paling ut ama dalam menerangkan sunnah adalah hadit s - hadit s
Nabi sendiri, kemudian at sar para salafus shaleh yakni perkat aan
sahabat yang t elah menyaksikan t urun nya al-Quran dan apabila
t erjadi kesalahan pada pemahaman sahabat , maka Jibril
Alahissalam akan t urun kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi w a
sallam unt uk mengoreksi dan meluruskan pemahaman yang
Diant ara kit ab yang banyak menghimpun at sar para salafus
shaleh adalah M ushannaf Abdurrazzaq, M ushannaf Ibnu Abi
Syaibah, Sunan Sa'id bin M anshur, Sunan ad-Darimi, As-Sunan
al-Kubra dan ash-Shaghir karya al-Baihaqi.
KAIDAH KEDELAPAN
M erujuk Kepada Kitab - Kitab Syarah Hadits.
Termasuk hal - hal yang pent ing dalam memahami hadit s - hadit s
Nabi adalah merujuk kekit ab syarah, karena didalam nya t erdapat
penjelasan t ent ang gharib hadit s, nasikh w a mansukh, fiqhul
hadit s dan riw ayat - riw ayat yang t ampak bert entangan, sehingga
seorang t idak bisa unt uk t idak but uh kepada kit ab - kit ab syarah
(penjelasan) hadit s sepert i ini.
Set iap seorang ulama yang lebih dahulu at au dekat masa
hidupnya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam, maka
penjelasan nya akan lebih dekat kepada kebenaran dan lebih
layak unt uk dit erima. Set elah it u kit ab syarah yang mana
penyusun nya memiliki perhat ian t erhadap dalil dalil dengan
menerangkan jalan periw ayat an hadit s yang bermacam macam
penyusun yang paling jauh dari fanat ik madzhab karena bisa saja
hadit s dipalingkan nya dari makna sesuangguhnya kemakna yang
lain nya t anpa disert ai dalil yang kuat .
Diant ara kit ab syarah yang lama dan bisa dipert angung
jaw abkan adalah Syarhus Sunnah oleh Imam al-Baghaw i, Fat hul
Baari oleh Ibnu Rajab, Fat hu Baari Syarah Shahih Bukhari oleh
Ibnu Hajar dan yang lain.
Demikian saja, semoga bermanfaat -
Ditulis :
Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar-Roni al-M irluny Desa M erlung : Rabu, 12 Ramadhan 1433 H / 01 Agustus 2012 M
Di Share di group facebook pada : 2 Agustus 2012 : Pukul 00 : 13
Di Arsipkan pada :
Diantara File yang Sudah Diarsipkan :
1. M utiara Nasehat Dari Para Ulama Jilid 1 (Nasehat no 1 –
200)
2. 10 Faidah Dari Abdullah bin M as’ud
3. 10 Faidah Tentang Canda
4. 10 Faidah Tentang M impi
5. Surat Al-Kahfi : Terjemahan dan Keutamaan nya
Silahkan bergabung bersama kami dihalaman berikut ini : Taman - Taman Para Penuntut Ilmu
ht t ps:/ / w w w .facebook.com / Tam anParaPenunt ut Ilm u?ref=hl
M utiara Nasehat Dari Para Ulama
ht t ps:/ / w w w .facebook.com / pages/ M ut iara-Nasehat -Dari-Para-Ulam a/ 117909378335441?ref=hl
Kumpulan Hadits Shahih dari Enam Kitab Hadits
ht t ps:/ / w w w .facebook.com / ShahihAlKut ubAsSit t ah?ref=hl
Tafsir Al-Qur'an
Shahih al-Bukhari
ht t ps:/ / w w w .facebook.com / pages/ M ajelis-Shahih-Al-Bukhari/ 129792160417548?ref=hl
Jejak Para Ulama
ht t ps:/ / w w w .facebook.com / pages/ Jejak-Para-Ulam a/ 292669534178515?ref=hl
Alamat Blog Kami :