TRIWULAN III/TAHUN 2014
27
tiga hal untuk direleksikan bersama
TRIWULAN III/TAHUN 2014
26
Kedua, Semangat Nasionalisme.
Menelisik gagasan lahirnya PASKIBRAKA pada tahun 1946, diberharap dapat menumbuhkan rasa bangga kita sebagai putra-putri Indonesia. Ketika itu Mayor (Laut) Husein Mutahar, yang adalah seorang Ajudan Presiden Soekarno diperintahkan untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Saat itu adalah saat akan dirayakannya Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang Pertama, dengan Ibukota Negara di Yogyakarta.
Itulah cikal bakal munculnya gagasan PASKIBRAKA. Dalam benak Mutahar, untuk pengibaran Bendera Pusaka, sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air. karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Saat itu, Mutahar hanya bisa menghadirkan (lima) orang pemuda yaitu 3(lima) orang putra dan 2 (dua) orang putri yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta. 5(Lima) orang tersebut melambangkan Pancasila.
Sejak saat itu sampai tahun 1949, Pengibaran Bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama. Dalam masa kemerdekaan kini, kita bisa menghadirkan
putra-putri yang lebih banyak lagi untuk membentuk Formasi Pengibaran menjadi 3 (tiga) kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu: Pasukan 17 untuk pengiring (pasukan pemandu), Pasukan 8 untuk pembawa bendera (pasukan inti) dan Pasukan 45 sebagai pengawal.
Wakil Gubernur juga berharap kepada Panitia agar menghindarkan diri dari kepentingan sesaat,
sehingga tidak satupun peserta kali ini yang dipulangkan sebelum berakhirnya Diklat, apalagi karena alasan kesehatan. Harapannya agar kegiatan ini dapat mempererat hubungan persaudaraan yang lebih luas sebagai anak bangsa, yang memang harus bangga dengan Bendera Merah Putih sebagai pusakanya.
Ketiga, Indonesia Hari ini.
Saat ini kita boleh bersyukur karena bisa merayakan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekan Bangsa kita dalam alam yang merdeka. Dalam Usia bernegara yang ke -69 ini, tentu masih banyak persoalan yang belum tuntas diselesaikan oleh Pemerintah.
Wakil Gubernur berharap agar calon Paskibraka tidak menjadi generasi yang pesimis. “Kita telah memiliki Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang lahir dari proses eleksi 9 Juli 2014 lalu. Saya berharap, inilah saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan langkah-langkah
revolusioner,” demikian lanjut Wakil
Gubernur.
Untuk diketahui, Paskibraka Tingkat Provinsi NTT merekrut 42 orang dari 21 Kabupaten/kota se-NTT. Masing-masing Kabupaten/Kota diberikan jatah satu orang putera dan satu orang puteri. Sedangkan untuk Paskibraka Tingkat Nasional Nusa Tenggara Timur mengutus empat orang yang akan diberangkatkan ke Jakarta pada tanggal 27 Juli 2014. Mereka adalah :
1. Yoseph ricky hendriques dari SMAK Frateran St. Yohanes asal Kabupaten Sikka.
2. Renike Y. Panie dari SMAN I Lobalain, asal kabupaten
Rote Ndao.
3. Eugenius Tallu Wangu dari SMAK St. Thomas Aguinas, asal Kabupaten Sumba Barat Daya. 4. Elfrida Bui dari SMAN
Herekakae, asal kabupaten Malaka.
Pelaksana kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka Tahun 2014 Provinsi NTT ini memang rutin dan sengaja diselenggarakan, tertama dengan maksud untuk menyiapkan pasukan pengibar bendera merah putih pada Upacara Hari Ulang Tahun RI yang ke-69 nanti. Para peserta akan dibekali dengan materi luar kelas tetapi juga dengan materi kelas seperti : Generasi Muda Bertaqwa, Hankamnas, wawasan Nusantara.