• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silva Dwinta Junnisa 22010111110097 Lap.KTI Bab3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silva Dwinta Junnisa 22010111110097 Lap.KTI Bab3"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

45 BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Karakteristik maternal pada ibu bersalin dengan

infeksi HIV:

1. Usia 2. Pendidikan 3. Pekerjaan

4. Jumlah kehamilan 5. Paritas

6. Frekuensi

pemeriksaan antenatal 7. Riwayat penyakit

dahulu

8. Jumlah sel CD4 9. Riwayat penggunaan

ARV

10. Infeksi oportunistik 11. Asal rujukan 12. Cara Persalinan

Luaran Maternal :

1. Perdarahan post partum

2. Infeksi nifas

3. Ketuban pecah dini

4. Prematuritas

5. Kematian maternal

Luaran Neonatal :

1. Asfiksia neonatal

2. Berat badan bayi

3. Evaluasi bayi setelah 18 bulann ( HIV +/-)

4. Kematian neonatal Ibu bersalin

(2)

46

3.2 Kerangka Konsep

3.3 Hipotesis

Terdapat hubungan antara jumlah sel CD4 ibu bersalin dengan infeksi HIV

terhadap luaran maternal dan neonatal di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012

–2014.

Morbiditas

1. Perdarahan post partum 2. Infeksi nifas 3. Ketuban

pecah dini 4. Prematuritas

Morbiditas

1. Asfiksia neonatal 2. Berat badan

bayi Luaran

Maternal

Luaran Neonatal

Mortalitas

Mortalitas Ibu bersalin

dengan infeksi HIV Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Berapapun jumlah CD4 atau apapun stad klinis WHO KO-INFEKSI HIV/TB Penyakit TB aktif, berapapun.

Hubungan jumlah sel CD4 penderita HIV dengan kejadian infeksi herpes simpleks tipe 2 (seropositif IgM HSV-2) tidak

Tali pusat dari bayi pada kehamilan cukup bulan yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSIA Bunda Semarang, Puskesmas Jatingaleh, dan Rumah Bersalin Bidan Isti

Hasil sebaran data normal, dinyatakan dalam bentuk Penderita DM tipe 2 yang. dirawat di RSUP

PENELITIAN GAMBARAN KETEBALAN INTIMA MEDIA ARTERI KAROTIS PADA PASIEN HIV YANG MENDAPAT TERAPI. ANTIRETROVIRAL DI

Sama seperti jumlah CD4, ibu hamil yang mendapatkan penanganan HIV saat usia kandungan masih terimester 1 memiliki jumah CD4 yang lebih tinggi dan menekan timbulnya

Akivasi poliklonal sel B yang non-spesiik tersebut dikatakan merupakan bagian dari perjalanan penyakit infeksi HIV, seiring dengan penurunan jumlah limfosit CD4+.. Bahkan

Awalnya sistem imun dapat mengendalikan infeksi HIV namun dengan perjalanan dari waktu ke waktu HIV akan menimbulkan penurunan jumlah sel limfosit T-CD4 + ,