• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi tidak terlepas dari masalah pengelolaan K3. Berbagai macam upaya dan strategi dibuat oleh perusahaan termasuk membuat program-program berkualitas yang dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Program-program tersebut kemudian diterapkan kepada seluruh pekerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Leading Indicator di PT WIS Consortium Duri, Riau Tahun 2015. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan retrospektif dengan cara observasi dan wawancara. Sampel yang diambil sebanyak 11 dari 11 populasi dengan tekniktotal sampling.

Hasil penelitian Menejemen Risiko, HES Konsultasi dan Komunikasi , HES Inspeksi , Pelatihan dan Pengembangan, Rencana Tanggap Darurat, HES Monitor dan Kontrol Operasional, HES Kampanye dan HES Evaluasi sangat berpengaruh terhadapLagging Indicatoryaitu hari yang terdapat kasus kerja pada tahun 2014 berjumlah 4 kasus dan ditahun 2015 turun menjadi 1. Ditahun 2014 terdapat 5 kasus total insiden yang tercatat kemudian turun menjadi 2 ditahun 2015. Begitu juga dengan Kasus kendaraan bermotor yang tercatat, pada tahun 2014 terdapat 5 kasus dan di tahun 2015 turun menjadi 2, kecelakaan perlengkapan dan alatdi tahun 2014 terdapat 3 kasus dan ditahun 2015 mengalami penurunan menjadi 1, Kasus Pencurian pada tahun 2014 totalnya 4 kasus dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi 2, kasus pertolongan pertama pada tahun 2014 terdapat 12 kasus dan turun ditahun 2015 menjadi 5 kasus, kasus nyaris kecelakaanpada tahun 2014 terdapat 25 kasus dan di tahun 2015 turun menjadi 5 kasus, Observasi bahayayang pada tahun 2014 terdapat 10 kasus kemudian ditahun 2015 mengalami penurunan menjadi 4 kasus, Observasi berprilaku selamat pada tahun 2014 berjumlah 10 kasus dan pada tahun 2015 turun menjadi 2 kasus, Otoritas kerja menjadi berhentipada tahun 2014 berjumlah 5 kasus dan pada tahun 2015 turun menjadi 0 kasus.

Disarankan perlu adanya program pengawasan yang lebih intensif terutama untuk mengatasi permasalahan karyawan yang sering melanggar rambu-rambu di perusahaan agar karyawan lebih disiplin. Saran untuk karyawan, gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan di perusahaan. Hal ini diberlakukan bagi semua karyawan tanpa melihat jabatan/kedudukan di perusahaan.

Kata kunci : Health Environment Safety (HES), Leading Indicator, Lagging Indicator

(2)

iii

ABSTRACT

The high number of accidents that occur can not be separated from management problems K3. Various efforts and strategies are made by companies including making quality programs that can anticipate accidents. Such programs are then applied to all workers.

This study aims to investigate the implementation of the program Leading Indicator in PT WIS Consortium Duri, Riau 2015. This research uses descriptive qualitative method with retrospective design by observation and interviews. Samples taken as many as 11 of the 11 populations with total sampling technique.

Research results of Risk Management, HES Consultation and Communication, HES Inspection, Training and Development, Emergency Response Plan, HES Monitoring and Operational Control, HES Awareness and Campaign, HES Evaluation devastating the Lagging Indicator Days Away From Work Case in 2014 amounted to 4 case and by 2015 dropped to 1. In 2014 there were 5 case of Total Recordable Incidents and then dropped to 2 in the year 2015. Likewise with Recordable MVC, in 2014 there were 5 cases and in 2015 fell to 2, Equipment & Tool Accident in 2014 there were 3 case and 2015 decreased to 1, Theft case in 2014 in total 4 cases and decreased in 2015 to 2, First Aid case in 2014 there were 12 cases and dropped in the year 2015 to 5 cases, Near Miss case in 2014 there were 25 cases and in 2015 fell to 5 cases, Hazard Observation that in 2014 there were 10 cases later in the year 2015 decreased to 4 cases, BBS Observation in 2014 amounted to 10 cases and in 2015 fell to 2 cases, the Stop Work Authority in 2014 amounted to 5 cases and in 2015 fell to 0 cases.

It is suggested the need for more intensive supervision program mainly to solve the problems of employees who frequently violate the signals in the company so that employees are more disciplined and for employees, use thePersonal Protective Equipment (PPE) in accordance with the rules that have been imposed on the company. It is applied to all employees regardless of job title / position in the company.

Keywords : Health Environment Safety (HES), Leading Indicator, Lagging Indicator

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih mengoptimalkan sistem keamanan jaringan di universitas Bina Darma maka Pada penelitian ini penulis akan mengimplementasikan Intrusion Detection System pada

Dokumentasi adalah Metode mencari data dengan hal-hal yang sifatnya tertulis. 24 Teknik tersebut didapat melalui kartu prestasi anak didik, artikel-artikel mengenai

[r]

Sebagai contoh jika seorang pegawai sudah lama dalam satu jabatan atau didepartemen tertentu dan mempunyai prestasi kerja yang sangat baik, tapi ternyata mengalami

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu obyek penelitian (Pada umumnya, obyek penelitian terdahulu adalah karyawan

We address a research location in which cultural capital does not support commercial entrepreneurship, and we identify a group with high social capital, Alutiiq people, whose

Guru harus mampu menjalankan tugasnya sebagai pendidik, yang membimbing peserta didiknya menuju masa depan. Dalam hal ini kompetensi yang harus dimiliki guru agar

Dari rumus (I) dapat ditafsirkan bahwa genotipe yang toleran kekeringan akan memiliki nilai indeks S yang relatif kecil, karena hasil gabah pada kondisi lingkungan tumbuh yang