58
DAFTAR PUSTAKA
Akanbi, B.O., Bodunrin, O.D., Olayanju, S.(2011). Phytochemical Screening and Antibacterial Activity Of Passiflora edulis. Hygeia Journal for drugs and medicines. 3(1):46-49.
Anonim. (2012). Waspada Kandungan Bahan-bahan Kimia Berbahaya Dalam Kosmetik. http://www.deherba.com/waspada-kandungan-bahan-bahan-kimia-berbahaya-untuk-kosmetik.html. Diakses tanggal 28 Juli 2015.
Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Cetakan kesembilan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 55.
Balsam, M.S., dan Sagarin, E. (1972). Cosmetic Science and Technology Volume I. Edisi Kedua. London: John Wiley and Sons. Halaman 64, 371-376, 388.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 297-307, 321, 325, 333-336.
Depkes RI. (1999). Inventaris Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia . Halaman 141.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 33, 140, 459, 509, 633.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 83, 85, 86, 96, 99-100, 103, 195-196.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes RI. Halaman 57, 551.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1, 10-11.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263-264.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Edisi Ketiga. Bandung: ITB Press. Halaman. 147.
Hermanto, C., Indriani, N.L., Hadiati, S. (2013). Keragaman dan Kekayaan Buah Tropika Nusantara. Jakarta: IAARD Press. Halaman 88-89.
59
Karsinah, R.C. Hutabarat, dan A. Mansyur (2010). Markisa Asam. Jurnal Iptek Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. No.6-Agustus 2010. Halaman 30.
Keithler, W.R. (1956). The Formulation of Cosmetics and Cosmetic Specialities. New York: Drug and Cosmetic Industry. Halaman 153-155.
Rawlins, E.A. (2003). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan belas. London: Bailierre Tindall. Halaman 355.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB, Bandung, Indonesia. Halaman 191-193.
Rowe, R.C., Paul, J.S., dan Marian, E.Q. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi Keenam, London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association. Halaman 75, 155, 442, 449, 742, 592.
Rukmana, R. ( 2003). Usaha Tani Markisa. Yogyakarta: Kanisius.
Senzel, A. (1977). Newburger’s Manual of Cosmetic Analysis. Edisi Kedua. Washington DC: Association of Official Analytical Chemists, Inc. Halaman 50.
Soekarto, S. T. (1981). Penilaian Organoleptik Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Bogor: IPB Press. Halaman 355.
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 8, 11, 90-93, 190-191.
Violalita, F. (2010). Ekstraksi Pigmen Antosianin buah Senduduk (Melastoma malabathricum L) dan Aplikasinya Pada Pangan. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.
Vishwakarma, B., Dwivedi, S., Dubey, K., dan Joshi, H. (2011). Formulation and Evaluation of Herbal Lipstik. International Journal of Drug Discovery & Herbal Research.1(1): 18-19.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press. Halaman 3-5, 122-126.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials. Geneva: WHO. Halaman 26-27.
Young, A. (1974). Practical Cosmetic Science. London: Mills & Boon Limited. Halaman 86.