• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemasaran Kemenyan (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemasaran Kemenyan (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan tidak hanya menghasilkan kayu, tetapi juga menghasilkan aneka

ragam benda hayati lainnya berupa hasil hutan bukan kayu antara lain kemenyan,

bambu, rotan, buah-buahan, rumput-rumputan, jamur-jamuran, tanaman obat,

getah-getahan, madu, satwa liar, serta sumber plasma nutfah. Selain ini hutan juga

menghasilkan jasa lingkungan berupa pengatur hidrologis, pembersih udara, jasa

wisata, jasa keindahan dan keunikan serta jasa perburuan.

Kemenyan merupakan salah satu produk hasil hutan bukan kayu yang

telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara. Lebih dari

ribuan tahun, getah kemenyan telah diperdagang-kan di pasaran dunia dan

dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai bahan pengawet, kosmetika, parfum,

obat-obatan, dan digunakan dalam upacara keagamaan. Produksi kemenyan di

Sumatera Utara telah melibatkan lebih dari 18.000 keluarga dalam 100 desa yang

memberikan kontribusi pada pendapatan keluarga sebesar 30-45% atau setara

dengan 144-216 US dollar per tahun. Pendapatan ini tergantung pada

produktivitas kemenyan, di antaranya ditentukan oleh mutu bibit (Pramono dan

Suhendi, 2006).

Pengelolaan hutan kemenyan yang terdapat di Kecamatan Adiankoting

merupakan kearifan lokal masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dan

sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Kearifan ini muncul sebagai

bagian dari cara masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada

guna memenuhi kebutuhan hidup. Dengan keberadaan atau eksistensinya bertahan

sampai sekarang merupakan bukti bahwa sistem pengelolaan hutan kemenyan ini

(2)

selain memiliki manfaat ekologis dan nilai-nilai sosial, juga memiliki potensi dan

prospek yang baik bila dilihat dari aspek ekonomi untuk dikembangkan ke depan.

Namun sampai saat ini masih banyak permasalahan-permasalahan yang

dialami masyarakat. Selain sistem pengelolaannya yang masih bersifat tradisional

dan belum banyak disentuh oleh upaya-upaya pengembangan, dalam hal

pemasaran petani sering kali kurang menikmati hasil dari penjualan getah

kemenyan karena menerima margin keuntungan yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan pelaku pasar (pedagang pengumpul). Selain karena posisi

tawar yang rendah, informasi harga dan pasar yang kurang menjadi penyebabnya.

Disamping itu harga getah kemenyan sering mengalami fluktuasi terutama

menjelang dan sesudah hari raya besar keagamaan.

Kemenyan atau gum benzoin di dalam perdagangan biasa disebut sebagai

“sumatra benzoin”. Kemenyan merupakan “balsamic resin” yang diperoleh dari

hasil pelunakan batang pohon Styrax benzoin Dryand atau Styrax paralleloneurus

Perkins, sedangkan yang dihasilkan dari Styrax tonkinensis Pierre atau

kemungkinan juga dari jenis-jenis lain dikenal dengan nama “siam benzoin”.

Styrax berasal dari bahasa Yunani kuno “storax” yaitu nama yang digunakan

untuk gum/getah yang berbau harum atau juga untuk pohon yang

menghasilkannya. Sedangkan “benzoin” berasal dari bahasa Arab, yaitu “ben”

yang berarti harum dan “zoa” berarti getah jadi benzoin adalah getah yang berbau

harum (Jayusman dkk, 1999).

Apabila pengelolaan hutan kemenyan berhasil ditingkatkan dan

dikembangkan yang ditandai dengan peningkatan kuantitas dan kualitas getah

(3)

kemenyan serta didukung harga penjualan yang baik akan memberikan dampak

positif khususnya terhadap petani kemenyan. Selain akan mengalami peningkatan

pendapatan secara langsung bagi petani kemenyan, dampak yang lebih luas adalah

terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi

daerah. Kondisi kondusif seperti ini pada akhirnya akan mendorong keinginan

masyarakat untuk mengembangkan tanaman kemenyan sebagai sumber mata

pencaharian.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pola pemasaran kemenyan.

2. Mengetahui analisis margin pemasaran kemenyan.

3. Mengetahui strategi prioritas pemasaran kemenyan.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pola

pemasaran kemenyan dan analisis margin pemasaran kemenyan sehingga dapat

digunakan sebagai informasi/masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

untuk pemasaran kemenyan di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Supra pto No... MT Ha

Kegiatan-kegiatan lainnya diluar penelitian pada Pusat Studi/Pusat Kajian tahun anggaran 2011*... Ketersediaan road map /payung penelitian pada Program Studi/Pusat

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Rehabilitasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Kahayan

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Rehabilitasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Kahayan

[r]

Dengan membawa dokumen semua dokumen asli yang diupload pada tahap pemasukan.. dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam

Pada pertemuan ke 10 ini saya akan membahas bagaimana membuat report ke dalam excel , banyak metode yang dapat kita gunakan untuk men-generate suatu repot

Bandar Lampung, 07 September 2016 JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN. SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD)