• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DAN TUNJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DAN TUNJA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUB UNG A N A NT A R A D IS IP L IN K E R J A D A N T UNJ A NG A N K INE R J A

D A E R A H D E NG A N K INE R J A A P A R A T UR UNT UK ME ND UK UNG

K E S E J A HT E R A A N S O S IA L D I K A B UP A T E N P O HUW A T O

A bdul R ahmat 1)

dan Mans ur K adir Univers itas Neg eri G orontalo e-mail: abdulrahmat@ ung .ac .id 1)

A B S T R A C T

T he purpos e ofthis s tudy was to determine the relations hip between the D is c ipline of W ork and L oc al P erformanc e A llowanc e with the A dminis trative P erformanc e for s oc ial welfare A tthe D epartment of A gric ulture C rops and F ood S ec urity and the E nvironment A genc y P ohuwato.

T he method us ed in this s tudyare c orrelational s urvey method. T his method was c hos en as a tec hnique des igned to find out how muc h the relations hip between the independent variables (indevendent variable) with the dependent variable ( devendent variable). In this s tudy, there are two independent variables and one dependent variable. T he independent variables namely, labor dis c ipline (X 1) and the R eg ional P erformance A llowanc e ( T K D ) ( X 2) while the dependent variable is the A dminis trative P erformanc e ( Y ).

(2)

hits W ork D is c ipline and performanc e benefits area ( T K D ) jointlyon the performanc e of the apparatus , c omparing the c ount r with r table it is known that 0.811> 0.239, the c orrelation s trength both have quite a s ig nificant effect.

K eyword: D is c ipline, performanc e, andapparatus P E ND A HUL U A N

Is u yang meng emuka dalam peng elolaan adminis tras i publik dewas a ini adalah kepemerintahan yang baik ( good g overnanc e). T untutan g encar yang dilakukan oleh mas yarakat kepada pemerintah untuk melaks anakan penyeleng g araan pemerintahan yang baik adalah s ejalan deng an meningkatnya ting kat peng etahuan mas yarakat, dis amping adanya peng aruh g lobalis as i. S alah s atu kunc i keberhas ilan s uatu org ans ias i dalam us aha penc apaian tujuan s ang at ditentukan oleh kemampuan s erta keterampilan peg awainya dis amping kemampuan untuk mengg erakkan dan meng arahkan bawahan atau peg awai dari pimpinan org anis as i itu s endiri.P erkembang an lingkung an s tratejik Nas ional dan Internas ional yang dihadapi dewas a ini mens yaratkan perubahan paradig ma kepemerintahan pembaruan s is tem kelembag aan dan pening katan kompetens i s umberdaya manus ia dalam penyeleng g araan pemerintahan dan pembang unan bang s a dan dalam hubung an antar bang s a untuk ters eleng g aranya kepemerintahan yang baik (good g overnanc e) .

D ari has il peng amatan menunjukkan bahwa faktor dis iplin merupakan s alah s atu kendala yang dihadapi.D is iplin yang ada tidak timbul dari dalam jiwa s anubari aparatur tetapi hanya karena terpaks a. O leh karena itu s udah waktunya tuntutan g enc ar yang dilakukan oleh mas yarakat kepada pemerintah untuk melaks anakan penyelengg araan pemerintah yang baik adalah s ejalan deng an meningkatnya tingkat peng etahuan mas yarakat dis amping adanya peng aruh g lobalis as i. O leh karena itu tuntutan ters ebut merupakan hal yang wajar dan s udah s eharus nya dires pon oleh pemerintah deng an melakukan perubahan-perubahan yang terarah pada terwujudnya penyeleng g araan pemerintahan yang baik.

P emerintah K abupaten P ohuwato s ebag ai s uatu daerah otonom yang menang ani keg iatan penyeleng g araan pemerintahan, pembang unan dan pelayanan mas yarakat daerah, dituntut untuk memiliki kemampuan teknis adminis trative maupun tekhnis manajerial. Didalam melaks anakan otonomi, meng atur dan meng urus urus an yang menjadi tang g ung jawab daerahnya, harus didukung oleh s umberdaya aparatur yang berkualitas . S alah s atu hambatan yang c ukup s erius yang s ering dihadapi oleh P emerintah daerah dalam pelaks anaan pemerintahan dan pembang unan s erta pemberian pelayanan kepada mas yarakat adalah belum s es uainya kualitas kerja aparatur deng an apa yang diing inkan mas yarakat, kurang ters edianya tenag a manus ia dalam hal ini s umber daya manus ia yang ahli dan s es uai de ng an bidang kerjanya, aparatur bidang teknis mas ih didominas i aparat pendatang dari luar daerah s ehing g a pada hari libur tidak berada ditempat untuk antis ipas i bila s ewaktu-waktu dibutuhkan untuk melayani mas yarakat, lambannya aparatur dalam menang ani tug as -tug as yang dibebankan kepadanya, dan kondis i kapas itas adminis trative peg awai yang tidak memadai.

(3)

memeg ang peranan yang s ang at menentukan dalam penc apaian tujuan org anis as i. A g ar A paratur P emerintah K abupaten P ohuwato mampu menunjukkan kualitas kerja optimal s ekalig us menepis kes an neg atif tentang aparatur pemerintah s elama ini, maka kemampuan aparatur perlu s enantias a diting katkan terutama dalam menyelengg arakan pemerintahan dan pelaks anaan pembang unan yakni deng an meng adakan peng embang an s umberdaya aparatur, mis alnya deng an pendidikan dan pelatihan, meng ikuts ertakan peg awai dalam tug as belajar untuk meng ikuti pendidikan formal, promos i jabatan dan keg iatan lainnya.

B erdas arkan has il peng amatan bahwa dalam mening katkan kinerja aparatur dan dis iplin kerja maka P eg awai Neg eri S ipil pada D inas P e rtanian P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ingkung an Hidup K a bupaten P ohuwato melakukan peng embang an s umberdaya manus ia deng an c ara P endidikan dan P elatihan (D IK L A T ), meng ikuti K eg iatan Non-Diklat, T ug as belajar, dan P romos i. K eempat c ara peng embang an S D M ters ebut adalah merupakan program yang dis eleng g arakan oleh pemerintah, dan bukan s ifatnya mandiri. B erdas arkan analis a yang dilakukan bahwa s elama ini belum pernah dilakukan evaluas i terhadap peg awai yang s udah melakukan peng embang an s umberdaya manus ia, contohnya peg awai yang meng ikuti diklat. E valuas i diklat hanya dalam bentuk s ertifikat dan dilakukan s es aat s etelah peg awai s eles ai meng ikuti diklat, tetapi tidak s etelah peg awai kembali ke ins tans inya.O utc ome dari diklat yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada peng etahuan, s ikap dan prilaku alumni pes erta diklat belum termonitor dan terevaluas i, s ementara peg awai tetap harus bekerja.

B erdas arkan latar belakang mas alah di atas rumus an mas alah penelitian ini adalah: 1) A pakah terdapat hubung an antara dis iplin kerja deng an K inerja A paratur? 2) A pakah terdapat hubung an antara T unjang an K inerja D aerah (T K D) deng an K inerja A paratur? 3) A pakah terdapat hubung an s ec ara bers ama-s ama antara dis iplin kerja dan T unjang an K inerja Daerah ( T K D ) deng an K inerja A paratur untuk mendukung kes ejahteraan s os ial?

B erdas arkan rumus an mas alah di atas , maka penelitian ini dilakukan deng an tujuan: 1) Untuk meng etahui hubung an antara dis iplin kerja deng an tunjang an kinerja aparatur, 2) Untuk meng etahui hubung an antara T unjang an kinerja D aerah (T K D) deng an kinerja aparatur, 3) Untuk meng etahui hubung an s ec ara bers ama-s ama antara dis iplin kerja dan T unjang an K inerja Daerah (T K D) deng an kinerja aparatur untuk mendukung kes ejahteraan s os ial.

Has il penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan praktis dan nyata dalam mening katkan dis iplin kerja dan kinerja aparatur dan menjadi bahan mas ukan bag i para peg awai atau aparatur pemerintah untuk bekerja lebih efis ien g una menc apai tujuan yang telah ditetapkan dalam org anis as i. B ag i D inas P ertanian P erkebunan dan K etahanan P ang an S erta B adan L ingkung an Hidup K abupaten P ohuwato, khus us nya pemimpin dan peg awai atau aparat pemerintah di D inas ters ebut diharapkan dapat dijadikan s ebag ai mas ukan s ehing g a dapat meningkatkan kemampuan aparatur baik kemampuan profes ionalnya, wawas annya, kepemimpinannya s ehing g a akan mening katkan kinerja s eorang aparatur.

D alam penelitian ini ada beberapa tinjauan pus taka yaitu dis iplin kerja, kinerja aparatur pemerintah dan tunjang an kinerja daerah.

(4)

dan J epang . Orang -orang s uks es memiliki s ikap dis iplin dalam menjalankan jadwal yang telah dis us un. S ebaik apapun jadwal yang telah dis us un tidak akan meng has ilkan apapun jika tidak dis iplin deng an pelaks anaannya (S etyaka, H. 2014 : 59). Orang s uks es dis amping dis iplin, meng atur jadwal didas arkan pada : ( 1) fokus dalam aktivitas harian; (2) membuat jadwal aktivitas yang berimbang; ( 3) memiliki fleks ibilitas ; (4) meng urutkan jadwal berdas arkan prioritas ; (5) menyiapkan waktu untuk s antai dan; ( 6) menyediakan waktu untuk beribadah.

D oelhadi, (2001:55) menyatakan bahwa dis iplin kerja pada das arnya dapat diartikan s ebag ai s uatu bentuk ketaatan dari perilaku s es eorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun aturan-aturan tertentu yang berkaitan deng an pekerjaan yang diberlakukan dalam s uatu org anis as i atau perus ahaan. D is iplin kerja karyawan akan membawa dampak pos itif bag i karyawan itu s endiri maupun org anis as i.

D is iplin kerja yang tingg i akan mendorong s es eorang meras a bertang g ung jawab terhadap s eg ala as pek pekerjaannya. Dis iplin kerja dapat dipandang s ebag ai s uatu kondis i yang ada dimana orang berperilaku s ec ara s adar, s uatu kondis i yang teratur, bebas dari perdebatan dan pers elis ihan paha m juga berperilaku yang baik. P embinaan dis iplin s ering dikaitkan pada pemberian hukuman bag i pelang g ar peraturan, G reenberg dan B aron, ( 2003:76) meng uraikan dis iplin s ebag ai s uatu pros es pemberian hukuman melalui pemberian g anjaran yang tidak menyenang kan (s eperti s kors tanpa dibayar) terhadap perilaku yang tidak diing inkan, s edang kan menurut Mathis adan J acks on (2002:81) , dis iplin merupakan bentuk pelatihan yang meneg akkan peraturan-peraturan perus ahaan.

Has ibuan ( 2000) menyatakan bahwa dis iplin yang baik menc erminkan bes arnya ras a tang g ung jawab s es eorang terhadap tug as -tug as yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, s emang at kerja, dan terwujudnya tujuan perus ahaan, karyawan, dan mas yarakat. B erdas arkan pendapat beberapa ahli di atas , maka dapat ditarik kes impulan bahwa dis iplin kerja adalah s uatu bentuk perilaku karyawan yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban terhadap peraturan-peraturan org anis as i atau perus ahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang berdas arkan atas kes adaran, kontrol diri, dan motivas i yang kuat dari karyawan untuk mencapai tujuan bers ama.

K edis iplinan munc ul da ri kes adaran tiap-tiap ang g ota kelompok untuk menaati aturan org anis as i. T erbentuknya norma kelompok diikuti deng an s os ialis as i atau peng enalan norma ters ebut pada s eluruh angg ota kelompok, dapat dipas tikan bahwa individu yang dilibatkan dalam pembuatan norma, tidak atau jarang melangg ar norma-norma yang telah dig aris kan dalam kelompok (W alg ito, 2001:12) .

K edua K inerja A paratur P emerintah, is tilah kinerja merupakan terjemahan unjuk kerja atau pres tas i ( K eban, 2004:90). S ementara itu peng ertian kinerja itu s endiri menurut W ibowo ( 2008:99) “B eras al dari peng ertian ‘performanc e’ yang memberikan peng ertian s ebag ai has il kerja atau pres tas i kerja.” Namun, s ebenarnya A ms trong dan B aron menjelas kan bahwa kinerja merupakan has il pekerjaan yang mempunyai hubung an kuat deng an tujuan s trateg is org anis as i, kepuas an kons umen, dan memberikan kontribus i pada ekonomi. A tau deng an kata lain “K inerja adalah s ebag ai has il atau kerja dari s uatu org anis as i yang dilakukan oleh individu yang dapat ditunjukkan s ec ara nyata dan dapat diukur.”

(5)

dan oleh karena itu ada pers entas e yang diberikan kepada karyawan. S ec ara tipikal bag ian yang dibayarkan per tahun merupakan tambahan tunai atas g aji ( S c ott, C lathier dan S rieg el, 1961 dalam D unc an, 2004 : 262).

O s rolf, 1992; dikutip L uthans dan P eters on, 2002 dalam S uwatno H. Dan P rians a, J . ( 2011 : 195) menemukan bahwa a da hubung an s ig nifikan pos itip antara perilaku kog nitip karyawan deng an kinerja dan antara kepribadian deng an kinerja (B arrick dan Mount, 1991); antara emos i deng an kinerja (S taw, S utton dan P elled, 1994). S edang kan untuk peng embang annya adalah c ara untuk memotivas i dan mening katkan keterampilan kerja, termas uk pemberian kons eling pada perilaku karyawan dan menindak lanjuti deng an peng adaan pelatihan.

K inerja s eorang aparat pemerintah daerah adalah c apaian yang diraih s eorang aparat pemerintah daerah dalam pelaks anaan tug as pokoknya, deng an memperhitungkan lima dimens i kinerja yaitu dimens i kuantitas , kualitas , waktu, biaya, dan manfaat ( Muhammad, F . 2008 : 228).

Mohi. E . (2013 : 67) dalam A min Muhammad ( 2013) s uatu pekerjaan yang bis a dis eles aikan oleh s atu orang dalam s atu jam, kalau dibebankan kepada s epuluh orang maka kelarnya bis a s epuluh jam. W alaupun dari s eg i efis iens i benar tapi dari s eg i pengkaderan tidak benar karena tidak mendidik orang -orang atau g eneras i berikutnya untuk berbuat s eperti itu. S iag ian P .S .( 2004 : 211 ) menyatakan tujuan dan harapan individual harus dig abungkan deng an tujuan dan harapan org anis as i, karena s etiap orang akan melakukan interaks i deng an banyak pihak, baik di dalam maupun di luar org anis as i.

K etig aT unjang an K inerja D aerah, manus ia memiliki tujuh s ikap das ar untuk memotivas i dalam melakukan s es uatu, yaitu : ( 1) ras a pamrih. S etiap orang punya pamrih dan hanya terg erak untuk bertindak atau tertarik atau menerima s es uatu jika ada manfaat bag i dirinya; ( 2) ing in diperhatikan. S etiap orang ing in diperhatikan, dideng ar, dipahami s ikapnya dan pendapatnya pada s aat berbic ara; ( 3) ing in diakui. S etiap orang ing in diakui keberadaaanya deng an meminta/dimintai pendapat dan s aran-s aranya; (4) tidak mau dis alahkan. S etiap orang tidak mau dis alahkan dan dipermalukan. Ing in dideng ar alas annya atas s ikap dan has il kerjanya; ( 5) T idak s enang dibantah. P enolakan s etiap orang tidak s enang dibantah, ditentang dan dis ang g ah tentang pendapatnya dan s ikapnya ( membela diri); ( 6) tidak s enang dig urui. S etiap orang tidak s enang dig urui atau didikte dan dis uruh tanpa alas an yang jelas , dan (7) s enang dipuji. S etiap orang s enang dipuji atas s ikap, tindakan, pendapat s erta pres tas i yang telah dic apai atau dilakukannya (W ijaya, C .H. 2014 : 90).

(6)

menyatakan bahwa untuk mempertahankan dan memberikan kepuas an kerja yang ting g i kepada karyawan s ebaiknya meng implementas ikan tig a R , yaitu res pec t ( menghormati), rec og onition (meng akui keberadaan) dan reward ( meng harg ai). R eward atau meng harg ai adalah balas jas a eks tra yang harus diupayakan s etelah res pec t dan rec og nition s ehing g a karyawan meras a bernilai dan mau bekerja keras memperhatikan perus ahaan dan bekerja lembur, walaupun merupakan terkec il dari s eluruh upaya mempertahankan karyawan.

D as ar hukum ini didukung oleh P P Nomor 105 T ahun 2000 T entang P eng elolaan dan P ertangg ung jawaban K euang an D aerah, yaitu pada P as al 29 ayat (2) di mana diatur P eg awai Neg eri S ipil D aerah dapat diberikan tambahan peng has ilan berdas arkan pertimbang an yang obyektif deng an memperhatikan kemampuan keuang an daerah dan memperoleh pers etujuan D P R D s es uai deng an ketentuan peraturan perundang-undang an yang berlaku. L ebih detail lag i di dalam P enjelas an pas al 29 ayat ( 2) diterang kan bahwa tambahan peng has ilan diberikan dalam rang ka pening katan kes ejahteraan peg awai, berdas arkan pres tas i kerja, tempat bertug as , dan kelang kaan profes i. P emberian T K D di P rovins i G orontalo bertujuan untuk meningkatkan motivas i pejabat neg ara, peg awai neg eri s ipil, dan tenag a kontrak untuk bekerja di atas s tandar. Deng an demikian bes aran T K D tidak s elalu s ama s etiap bulannya, melainkan s es uai deng an c apaian kinerja menurut klas ifikas i uraian tug as .

ME T O D E P E NE L IT IA N

L okas i penelitian ini adalah di K antor D inas P ertanian, P erkebunan dan K etahanan P ang an dan B adan L ing kung an Hidup K abupaten P ohuwato . W aktu penelitian dilaks anakan s elama 3 bulan, dimulai dari bulan A g us tus hingg a bulan Oktober 2014.

Metode penelitian yang dig unakan dalam penelitian ini adalah metode s urvei korelas ional.Metode ini dipilih s ebag ai s uatu teknik yang diranc ang untuk meng etahui s eberapa bes ar hubung an antara variabel bebas (inde vendent variable) deng an variabel terikat ( devendent variable) .D alam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan s atu variabel terikat. V ariabel bebas yaitu, dis iplin kerja (X1) dan T unjang an K inerja D aerah ( T K D ) (X2) s edangkan variabel terikat adalah K inerja A paratur (Y ).

D es ain kos telas i antar variable dalam penelitian ini s ebag ai berikut: h py1

py2

Ry12 G ambar 1 :

Dimana Y = K inerja A paratur, X 1= dis iplin kerja, X 2=T unjang an K inerja D aerah (T K D ).

Memperhatikan jenis variabel penelitian yang dipilih yakni ; K inerja A paratur ( Y ), D is iplin K erja (X1) dan T unjang an K inerja D aerah (T K D ) (X2) maka

X1

X2

(7)

peneliti melakukan peng embang an variabel melalui kajian teoritik ketig a variabel untuk s elanjutnya melakukan penyus unan ins trumen penelitian.

A dapun yang menjadi populas i dalam penelitian ini adalah P eg awai D inas yang bertug as di D inas P ertanian, P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ingkung an Hidup yang berjumlah 93 orang yang terdiri dari pejabat s truktural s ebanyak 30 orang dan s taff peg awai 63 orang .

S ampel dalam penelitian ini adalah 93 orang . R inc ian s ampelnya terdiri dari: pejabat s truktural berjumlah 30 orang, yakni: K epala bidang 7 orang ; K epala S eks i/K epala S ub S eks i 19 orang ; dan staf 63 orang s erta S taff peg awai berjumlah 63 orang yang beras al dari s taff s eks i D inas P ertanian P erkebunan K etahanan P ang an dan s taff s ubs eks i B adan L ing kung an Hidup.

P enelitian ini mengg unakan metode penilitian des kriptif dengan pendekatan kuantitatif.P enelitian ini tidak hanya terbatas pada peng umpulan dan penyus unan data tetapi meliputi analis is dan interpretas i data yang telah dikumpulkan dan s eg ala s es uatu dalam penelitian ini ditentukan dari has il peng umpulan data yang menc erminkan keadaan yang s es ung g uhnya di lapang an.

S etelah data dikumpulkan, maka dilanjutkan deng an peng olahan data deng an metode s ebag ai berikut:

1. T abel frek w ens i k ateg orik

T abel frekwens i kateg orik dis ebut jug a tabel data tung g al. K edua V ariabel yang tertera berdas arkan s emua indikator yang telah dituang kan dalam kuis ioner akan dianalis is s ec ara kuantitatif. D ata yang diperoleh dari has il kues ioner adalah data interval yang akan dis ajikan dalam bentuk tabel dis tribus i frekwens i kateg orik frekwens i jawaban dari mas ing -mas ing pertanyaan pada kuis ioner. Untuk mempermudah penulis dalam meng analis is data, maka mengg unakan s tatis tik s ederhana yaitu pers entas e (% ). Menurut Moh. Na z ir ( 2005) peng hitung an data dalam pers en dilakukan deng an rumus s ebag ai berikut:

P = f x 100% N

D imana P = P ers entas e, F = F rekwens i jawaban, N = J umlah R es ponden 2. K oefis ien k orelas i produc t moment

P erhitung annya deng an meng g unakan rumus s ebag ai berikut:

D imana rx y = K oefis ien korelas i produc t moment, n = B anyaknya s ampel, ∑ X = J umlah s eluruh s kor “X ”, ∑ Y = J umlah s eluruh s kor “Y ”, ∑ X Y = J umlah has il kali s kor “X ” dan s kor “Y ”

3. Uji s ig nifik an

Uji s ig nifikan dig unakan untuk menentukan apakah hipotes is diterima atau ditolak. P eng ambilan keputus an meng g unakan angka pembanding t tabel deng an kriteria s ebag ai berikut:

 J ika t hitung > t table H0 ditolak; H1 diterima  J ika t hitung< t table H0 diterima; H1 ditolak.

R umus yang dig unakan adalah: T hitung=

(8)

HA S IL D A N P E MB A H A S A N Has il P enelitian

1. Uji R eliabilitas

Uji c oba ins trumen yang dilakukan pada 93 orang res ponden yang s emuanya merupakan populas i dari penelitian yang dijadikan s ampel penelitian. P eng ujian reliabilitas tiap butir yang dig unakan adalah analis is item/butir. pada lampiran untuk rekapitulas i has il perhitung an di bawah :

(9)

dan c ara g rafik his tog ram. 1) C ara s tatis tik

D eng an pers amaan reg res i s tatis tik pada uji normalitas maka harus diketahui terlebih dahulu melalui nila i kemiringan kurva ( s kewnes s = a3) atau nilai krunc ing an kurva (kurtos is = a4) diperbanding kan deng an nilai Z tabel, deng an ketentuan analis is s ebag ai berikut berdas arkan ketentuan analis is : a) V eriabel ( bebas atau terikat) berdis tribus i normal jika Z hitung ( Z a3 atau Z a4) < Z tabel. b) V ariabel berdis tribus i tidak normal jika Z hitung ( Z a3 atau Z a4) > Z tabel. Untuk meng etahui apakah deng an meng g unakan uji s tatis tik pada dis tribus i normalitas s ebag aimana has il olah data yang dis ajikan berikut ( lihat lampiran uji normalitas ) :

Nilai uji pada variabel D is iplin kerja diketahui Z hitung ( Z a3 atau Z a4) < Z tabel yaitu - 0,757 < 0,495, maka variabel X1 berdis tribus i normal. K emudian, variabel T unjang an K inerja D aerah (T K D ) diketaui Z hitung ( Z a3 atau Z a4) < Z tabel yakni memiliki perbanding an 0, 018 < 0, 495, maka dinyatakan berdis tribus i normal. D an, varibel terikat ( Y ) K inerja A paratur memiliki perbanding an Z hitung ( Z a3 atau Z a4) < Z tabel, yakni 0,052 < 0,495, maka dinyatakan berdis tribus i normal.

2) C ara G rafik His tog ram

C ara g rafik his tog ram dalam menentukan s uatu data berdis tribus i normal atau tidak, c ukup membanding kan antara data riil/nyata deng an g aris kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal s ama s ekali. J ika data riil membentuk g aris kurva c enderung tidak berdis tribus i normal, dan s ebaliknya. C ara g rafik his tog ram lebih s es uai untuk data yang relatif banyak dan tidak c ocok untuk banyak data yang s edikit karena interpretas inya dapat menyes atkan. Untuk meng etahui has il ( deng an bantuan S P S S ) diketahui s ebag aimana berikut ini:

G ambar 2 Has il G rafik His tog ram

(10)

b. Uji Multik olinieritas

Uji ini dimaks udkan untuk mendeteks i g ejala korelas i antara variabel independen yang s atu deng an variabel independen yang lain. P ada model reg res i yang baik s eharus nya tidak terdapat korelas i di antara variabe l independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan deng an 2 c ara yaitu deng an melihat V IF ( V arianc e Inflation F ac tors) dan nilai toleranc e. J ika V IF > 10 dan nilai toleranc e < 0, 10 maka terjadi g ejala Multikolinieritas . Has il olah data s ebag aimana berikut ini:

T abel 4

Has il Uji Multik olenieritas No.

V ariabel Independen

T oleranc e V IF K eterang an 1 Dis iplin K erja 0, 920 1,087 T idak terjadi

Multikolenieritas 2 T unjang an

K inerja D aerah

0, 920 1, 087 T idak terjadi Multikolenieritas S umber: D ata P rimer diolah, 2014.

D ari data tabel ters ebut dapat diketahui bahwa s yarat untuk lolos dari uji multikolinieritas s udah terpenuhi oleh s eluruh variabel independen yang ada, yaitu nilai tolerenc e yang tidak kurang dari 0, 10 dan nilai V IF yang tidak lebih dari 10. Maka dari itu dapat dis impulkan bahwa s eluruh variabel independen yang dig unakan dalam penelitian ini tidak berkorelas i antara variabel independen s atu deng an variabel independen yang lain. S ehing g a dapat dis impulkan tidak terjadi multikolenieritas .

c . Uji Heteros k edas tis itas

Uji Heteros kedas tis itas bertujuan untuk meng uji apakah dalam model reg res i terjadi ketidaks amaan varianc e dari res idual s atu peng amatan ke peng amatan yang lain tetap, atau dis ebut homos kedas tis itas . Model reg res i yang

baik adalah yang homos kedas tis itas , tidak

heteros kedas tis itas .Heteros kedas tis itas ditandai deng an adanya pola tertentu pada g rafik s c atterplot.J ika titik-titik yang ada membentuk s uatu pola tertentu yang teratur (berg elombang) , maka terjadi heterokedas tis itas .J ika tidak ada pola yang jelas , titik-titik menyebar di atas dan di bawah ang ka nol pada s umbu Y , maka tidak terjadi heterokedas tis itas .Maka untuk lebih jelas has il olah data s ebag aimana berikut ini:

(11)

Uji K urv a P eny ebaran P -P lo t

B erdas arkan g rafik has il g ambar di atas dapat dilihat bahwa dis tribus i data tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, s erta ters ebar di atas dan bawah ang ka 0 pada s umbu Y , s ehingg a dapat dis impulkan bahwa pada model reg res i ini tidak terjadi mas alah heteros kedas itas .

3. P eng ujian Hipotes is a. Uji D eterminas i ( Uji R

2 )

Uji determinas i dig unakan untuk meng ukur s eberapa jauh kemampuan model menjelas kan varias i dependen.A pabila nilai koefis ien determinas i dalam model reg res i s emakin kec il ( mendekati nol) berarti s emakin kec il peng aruh terhadap variabel dependennya.Has il koefis ien determinas i ( R

2 dan memprediks i variabel kinerja s ang at terbatas .

b. Uji S imultan ( Uji F )

(12)

dependen (Y ).

T abel 6

Has il Uji S imultan ( Uji F )

N F ( hitung ) F ( tabel) K es impulan

93 0, 044 0,957 P os itif

S umber: D ata primer diolah, 2014.

P ada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdas arkan has il uji s imultan (Uji F ) menunjukan bahwa Fhitung < Fta bel = 0,042 < 0,957 maka has il data ters ebut dapat dinyatakan Ha ditolak. A rtinya, s ec ara s tatis tik daya yang ada dapat membuktikan bahwa s emua variabel yakni variabel (X ) dis iplin kerja dan tunjang an kinerja daerah ( T K D) tidak mempunyai peng aruh s ig nifikan pada variabel ( Y ) yakni kinerja aparatur.

c . Uji P ars ial (Uji t)

Uji pars ial (Uji t) dig unakan untuk meng etahui peng aruh mas ing -mas ing variabel independen te rhadap variabel dependen. K riteria peng ujian yang dig unakan adalah jika p value < 0,05, maka Ha diterima dan jika p value > 0,05, maka Ha ditolak. K emudian, has il olah data S P S S uji pars ial ( uji t) berikut ini:

T abel 7

Has il Uji P ars ial (Uji t)

V ariabel t ( hitung ) t (tabel)

D is iplin K erja 0,239 0, 811

T unjang an K inerja D aerah (T K D )

0, 098 0,922

S umber: D ata primer diolah, 2014.

B erdas arkan tabel di atas dapat dis impulkan bahwa nilai t ( hitung ) pada variabel D is iplin K erja 0,239 deng an nilai probabilitas ( dis amakan deng an nilai t ( tabel)) adalah 0,811 atau 81,1% ( pers amaan koefis iens i determinas i) di atas 5% . D an, nilai t (hitung) pada variabel T unjang an K inerja Daerah adalah 0,098 deng an nilai probabilitas 0,922 atau 92,2% di atas 5% . Hal ini dapat dis impulkan bahwa variabe l D is iplin K erja memiliki nilai t ( hitung ) = 0,239 > 0,05 atau 5% ( pers amaan nilai probabilitas ) , maka Ho ditolak. S edangkan, variabel T unjang an K inerja D aerah memiliki nilai t ( hitung ) = 0,098 > 0,05 atau 5% , maka Ho ditolak. P embahas an

1. Hubung an A ntara D is iplin K erja deng an K inerja A paratur

Hipotes is yang pertama yang diujikan adalah terdapatnya hubung an antara dis iplin kerja deng an kinerja aparatur.Dari has il analis a deng an S P S S V ers i. 17 (lihat lampiran) dapat dijelas kan bahwa F hitung 102.477 lebih bes ar dari F tabel atau jug a nilai s ig nifikans i uji F lebh kec il dari nila i alfa 0,05 yang artinya reg res i mempunyai peng aruh yang s ang at s ig nifikan. S edangkan kons tantanya 22, 519 yang artinya jika variabel dis iplin kerja mening kat s atu point maka variabel kinerja aparatur akan mening kat 22,619 point.

(13)

s ebes ar 0,239 maka r hitung > r tabel s ehingg a dapat dis impulkan adanya peng aruh yang s ang at s ig nifikan, adapun kekutan peng aruh berdas arkan kriteriainterval koefis ien r hitung 0, 811 terg olong kuat yang artinya peng aruh dis iplin kerja terhadap kinerja aparatur terg olong kuat. S edangkan t hitung s ebes ar 0, 957 dan dibanding kan t tabel s ebes ar (0,044) deng an taraf s ig nifikans i ( 0.05) ternyata t hitung > dari t tabel deng an arti hipotes is diterima yang menyatakan adanya peng aruh yang s ig nifikan.

T abel 8

Has il P erhitung an Uji K orelas i P roduc t Moment dan t Hitung N r ( hitung ) t ( Hitung )

S ig nifik ans i 0.05 r tabel t table

93 0,811 0, 957 0,239 0, 044

S umber: D ata primer yang diolah, 2014.

P eng ujian ini menunjukan adanya peng aruh yang s ig nifikan s edang kan kekuatan peng aruhnya s ebes ar 3,1 % hal ini jug a berarti bahwa s emakin baik dis iplin kerja maka kinerja aparatur s emakin baik dalam melaks anakan tug as atau kerja. K ondis i demikian bis a dis ebabkan oleh multifaktor maka bag i pimpinan dalam membang un iklim kerja yang kondus if harus memperhatikan item-item evaluas i lainnya.

2. Hubung an A ntara T unjang an K inerja D aerah ( T K D ) deng an K inerja A p aratur

Hipotes is kedua yang diujikan adalah terdapatnya hubung an T unjang an K inerja Daerah (T K D ) deng an K inerja A paratur. P eng ujian dimaks udkan untuk meng etahui apakah pers amaan reg res i yang diperoleh s ama atau hampir s ama deng an model reg res i berg anda. D ari has il analis a deng an S P S S V ers i. 17 ( lihat lampiran) dapat dijelas kan bahwa F hitung 102.477 lebih bes ar dari F tabel atau jug a nilai s ig nifikans i uji F lebh kec il dari nilai alfa 0,05 yang artinya reg res i mempunyai peng aruh yang s ang at s ig nifikan. S edang kan kons tantanya 22,519 yang artinya jika variabel tunjang an kinerja daerah mening kat s atu point maka variabel kinerja aparatur akan mening kat 22,519 point.

D ari has il perhitung an dapat dis impulkan bahwa koefis ien diterminas i 0, 031 yang artinya T K D dis umbang oleh K inerja A paratur s ebes ar 3, 1 % , melalui model pers amaan reg res inya. K ekuatan peng aruh variabel T unjang an K inerja D aerah (T K D ) terhadap K inerja A paratur, berdas arkan analis is perhitung an korelas i product moment bahwa r hitung nya adalah 0,922 pada taraf s ig nifikans i ( 0.05) harg a r tabel s ebes ar 0,098 maka r hitung > dari r tabel s ehingg a dapat dis impulkan adanya peng aruh s ig nifikan, adapun kekuatan peng aruh berdas arkan kriteria interval koefis ien r hitung 0,922 terg olong kuat yang artinya peng aruh T unjang an K inerja D aerah (T K D ) memiliki peng aruh yang c ukup s ig nifikan. S edang kan t hitung s ebes ar0, 957 dan dibandingkan t tabel s ebes ar ( 0,044) deng an taraf s ignifikans i ( 0.05) ternyata t hitung > dari t tabel deng an arti hipotes is diterima yang menyatakan adanya peng aruh yang s ig nifikan.

T abel 9

Has il P erhitung an Uji K orelas i P roduc t Moment dan t Hitung N r (hitung ) t ( Hitung )

S ig nifik ans i 0.05 r tabel t tabel

93 0, 922 0,957 0,098 0, 044

(14)

P eng ujian ini menunjukan adanya peng aruh yang s ig nifikan s edangkan kekuatan peng aruhnya s ebes ar 3,1 % hal ini jug a berarti bahwa s emakin banyak tunjang an kinerja daerah berarti kinerja aparatur s emakin baik.

3. P eng ujian Hipotes is Hubung an S ec ara B ers ama-s ama A ntara D is iplin K erja d an T unjang an K inerja D aerah ( T K D) deng an K inerja A paratur.

Hipotes is yang ketig a yang diujikan adalah terdapatnya hubung an s ec ara bers ama-s ama antara dis iplin kerja dan T unjang an K inerja D aerah (T K D ) deng an kinerja aparatur.P eng ujian dimaks udkan untuk meng etahui probabilitas keliru, apakah pers amaan reg res i yang diperoleh s ama atau hampir s ama deng an model reg res i berg anda Y = a + bX1+ bX2. Dari has il analis a S P S S V ers i 17 ( L ihat: L ampiran) dapat dijelas kan bahwa F hitung 102,477 lebih bes ar dari F tabel atau jug a nilai s ignifikans i untuk uji F lebh kec il dari nilai alfa 0,05 yang artinya reg res i mempunyai peng aruh yang s ang at s ig nifikan.

D ari has il perhitung an dapat dis impulkan bahwa koefis ien diterminas i 0, 031 yang artinya dis iplin kerja dan tunjang an kinerja daerah (T K D ) deng an kinerja aparatur s ec ara bers ama-s ama s ebes ar 3,1 % , melalui model pers amaan reg res inya. K ekuatan dis iplin kerja dan tunjang an kinerja daerah (T K D ) s ec ara bers ama-s ama terhadap kinerja aparatur, membanding kan antara r hitung deng an r tabel maka diketahui bahwa 0, 811 > 0,239, maka kekuatan korelas i keduanya memiliki c ukup peng aruh yang s ig nifikan.

T abel 10

Has il P erhitung an Uji K orelas i P roduc t Moment dan t Hitung N r ( hitung )

S ig nifik ans i 0.05 r tabel

93 0,811 0, 239

P eng ujian ini menunjukkan adanya peng aruh yang s ang at s ig nifikan s edangkan kekuatan peng aruhnya hanya s ebes ar 3,1 % hal ini jug a berarti bahwa s emakin baik dis iplin kerja dan tunjang an kinerja daerah (T K D) s ec ara bers ama-s ama maka s emakin baik pula kinerja aparatur.

P E NUT UP

B erdas arkan has il dan pembahas an penelitian ini dapat di s impulkan bahwa:

(15)

2. T unjang an K inerja Daerah (T K D) mempunyai peng aruh yang s ig nifikan terhadap K inerja A paratur di Dinas P ertanian P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ing kung an Hidup K abupaten P ohuwato, hal ters ebut dapat dilihat pada perhitung an korelas i product moment bahwa r hitung nya adalah 0, 922 pada taraf s ig nifikans i ( 0.05) harg a r tabel s ebes ar 0, 098 maka r hitung > dari r tabel s ehing g a dapat dis impulkan adanya peng aruh yang s ang at s ig nifikan, adapun kekutan peng aruh berdas arkan kriteria interval koefis ien r hitung 0,922 terg olong kuat yang artinya peng aruh T K D terhadap K inerja A paratur terg olong s ang at kuat. S edang kan t hitung s ebes ar 0, 957 dan dibanding kan t tabel s ebes ar 0, 044 deng an taraf s ig nifikans i ( 0.05) ternyata t hitung > dari t tabel deng an arti hipotes is diterima yang menyatakan adanya peng aruh yang s ang at s ig nifikan

3. Hubung an antara Dis iplin K erja dan T unjang an K inerja D aerah (T K D ) s ec ara bers ama-s ama mempunyai peng aruh yang s ig nifikan terhadap K inerja A paratur di D inas P ertanian P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ing kung an Hidup K abupaten P ohuwato. Hal ters but dapat dilihat pada kekuatan di s iplin kerja dan tunjang an kinerja daerah (T K D ) s ec ara bers ama-s ama terhadap kinerja aparatur, membandingkan antara r hitung deng an r tabel maka diketahui bahwa 0, 811 > 0, 239, maka kekuatan korelas i keduanya memiliki c ukup peng aruh yang s ig nifikan.

S edang kan s aran yang diajukan oleh peneliti adalah s ebag ai berikut:

1. P erlu dibuat s entra-s entra pelatihan kerja upaya pening katan keterampilan P NS s es uai deng an kebutuhan pada D inas P ertanian P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ingkung an Hidup K abupaten P ohuwato. 2. D iharapkan P NS lebih termotivas i lag i untuk mening katkan kinerja mereka

s etelah adanya kedis iplinan dan tunjang an kinerja daerah (T K D ).

3. A g ar terus meningkatkan kinerja yang profes ional s erta berpartis ipas i di dalam peng embang an dan pembang unan org anis as i kedinas an.

4. S alah s atu bentuk keg iatan pembinaan dan peng embang an kerja di D inas P ertanian P erkebunan dan K etahanan P ang an s erta B adan L ing kung an Hidup K abupaten P ohuwato deng an memfas ilitas i s emua kebutuhan guna meningkatkan kes ejahteraan P NS .

D A F T A R P US T A K A

D anim, S . 2006. Motivas i K epemimpinan dan E fektivitas K elompok. J akarta: R ineka C ipta.

D oelhadi, 2001. K erja Dalam Dimens i T injuan P s okolog is .J urnal Ins an 3( 1) : 27-40

D unc an, K . P . dan S moot, T .D . 2004. B alas J as a B erdas arkan K inerja dalam Handbook O f O rg aniz ational P erformanc e A nalis is P erilaku dan Manajemen E ditor C . Merle J ohns on. W illiam K K . R edmon, T homas C . Mawhinne y. J akarta: P T . R ajag rafindo P ers ada.

G reenberg , J ,. B aron, A .2003. B ehavior O rg aniz ations . Ne w J ers ey: P ears on educ ation,Inc .

(16)

K eban, Y eremias T . 2004. E nam D imens i S trategis A dminis tras i P ublik: K ons ep, T eori dan Is u. Y og yakarta: G aya Media.

Mohi, E .M. 2013. L aporan P ertang gung jawaban kepada Mas yarakat G orontalo s etelah 4 T ahun di D P D -R I. G orontalo: P us taka G orontalo.

Muhammad, F . 2008. R einventing L oc al G overnment. J akarta: P T . E lex Media K omputindoK ompas G ramedia.

S etyaka, H. 2014. R ahas ia K ebias aan O rang-O rang S uks es s ejak B ang un P ag i hing g a s ebelum S arapan. Y og yakarta: Diva P res s .

S iag ian P .S . 2004. T eori Motivas i dan A plikas inya.J akarta: P T . R ineka C ipta. S uhars imi A rikunto, 2005. Manajemen P enelitian. J akarta: R ineka C ipta.

S uwatno, H. D an P rians a, D . 2011. Manajemen S D M dalam O rganis as i P ublik dan B is nis . B andung : A lfabeta.

W alg ito, B. 2001. P engantar P s ikolog i Umum. Y og yakarta: UG M. W ibowo. 2008. Manajemen P erubahan. J akarta: R ajawali P res s .

W ijaya, C .S . 2014. 19 Menit Menaklukan Orang -O rang di s ekitar A nda. Immortal P ublis her. Univers itas G adjah Mada. Y og yakarta.

Gambar

Tabel 1  Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja (X
Gambar 2 Hasil Grafik Histogram
Tabel 5 Koefisien Determinasi Disiplin Kerja dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)
Tabel 7  Hasil Uji Parsial (Uji t)

Referensi

Dokumen terkait

Dari kasus endometriosis eksterna dan kasus endometriosis interna yang disertai endometriosis eksterna didapatkan bahwa lokasi utama endometriosis eksterna adalah

Hasil dan temuan dari bentuk-bentuk tuturan yang mengalami pergesaran kesan- tunan positif di atas berhubungan dengan ancaman muka serta skala kesantunan yang menjadi

Hal ini disebabkan karena udang vanamei dapat tumbuh dengan baik dengan sistem polikultur dengan nila merah secara bersamaan dan tidak saling berkompetisi baik pakan

(3) Kendaraan dinas operasional lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, merupakan Kendaraan bermotor dinas milik Pemerintah Kabupaten yang dipergunakan

Trouble shooting AC dapat dideteksi melalui tekanan manifold gauge , diantaranya : (a) refrigerant berkurang disebabkan gas bocor dari beberapa tempat disiklus

Dari hasil penelitian uji daya hambat sabun transparan ekstrak jarak pagar ( Jatropha curcas) terhadap pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes menghasilkan

Akan tetapi jika dilihat nilai rataan antara bagian ruas dan buku, keragaman kekuatan tarik sejajar serat antar jenis bambu dipengaruhi oleh kadar lignin (Gambar

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan berpikir kreatif siswa, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan keterampilan mengajar guru melalui penerapan