• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekuatan Jaringan Informasi Global KJIG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kekuatan Jaringan Informasi Global KJIG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Kekuatan

Jaringan

Informasi

Global

(KJIG)

June 4

4

Peran Teknologi Informasi &

Komunikasi Serta Social Network

dalam Open Government Indonesia

Christiani

Sagala

(2)

1

Peran Teknologi Informasi & Komunikasi Serta

Social

Network

dalam

Open government Indonesia

I.

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Inisiatif

Open government

Partnership (OGP)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut mempengaruhi tata kelola

pemerintahan. Teknologi informasi memungkinkan keterbukaan dan transparansi informasi

sehingga mendukung pemerintahan yang demokratis. Apa yang paling diharapkan dalam

pemerintahan demokratis adalah adanya transparansi dan keterlibatan bersama. Karena

adanya revolusi dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi maka, baik pemerintahan

global maupun pemerintahan Indonesia mengalami perubahan yang cukup berarti untuk

mendorong adanya keterbukaan. Karena itu inisiatif akan pemerintahan yang terbuka pun

lahir dalam gerakan Open government Partnership (OGP) dimana Indonesia menjadi salah

satu dari delapan negara perintis gerakan yang lahir pada bulan September 2011 tersebut.

OGP merupakan international platform untuk mendorong adanya komitmen pemeritahan

yang lebih terbuka, akuntabel, dan responsif kepada masyarakatnya. Inisiatif ini berawal dari

delapan negara dan menjadi 64 negara saat ini. Lewat OGP ini pemerintah dan civil society

dapat bekerja bersama untuk membangun dan melakukan reformasi demi pemerintahan yang

terbuka (open government ).

(3)

2

Negara-negara yang bermitra dalam OGP ini berkolaborasi melampaui batas-batas politik

dan mendekatkan hubungan masyarakat dengan pemerintah untuk bersama sama

menciptakan negara yang lebih baik. Negara yang dicita-citakan OGP adalah negara yang

membawa perbaikan kualitas hidup masyarakatnya melalui pemerintahan yang terbuka,

bersedia mendengar aspirasi masyarakat, partisipatif dan memiliki semangat untuk

memperbaiki diri terus-menerus1. Inisiatif pemerintahan terbuka dalam OGP maupun OGI

merupakan kolaborasi bersama dalam suatu jaringan global dan nasional yang bersinergi

untuk bisa mencapai tujuannya yakni pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana peran teknologi informasi dan komunikasi serta network dalam Open government

Indonesia mempengaruhi pemerintahaan saat ini?

1.3 Kerangka Teori

Social Network analysis

Dalam tulisan ini, teori yang akan menjadi konsep dasar penulisan adalah network analysis.

Network merupakan a set of nodes, points, or locations connected by means of data, voice,

and video communications for the purpose of exchange. Saat ini dengan adanya

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat maka global network

mengalami perubahan bentuk dan struktur, tetapi pada akhirnya perubahan ini mengarah pada

kekuatan dan keluasan jaringan tersebut.

Selanjutnya. Social network analysis (SNA) is the mapping and measuring of relationships

and flows between people, groups, organizations, computers, URLs, and other connected

information/knowledge entities. The nodes in the network are the people and groups while the

links show relationships or flows between the nodes2. Analisis Social network didasarkan

pada asumsi dari pentingnya hubungan antar unit-unit yang berinteraksi. The social network

perspective encompasses theories, models, and applications that are expressed in terms of

relational concepts or processes. Along with growing interest and increased use of network

analysis has come a consensus about the central principles underlying the network

1

Laporan pelaksanaan Open Government Indonesia tahun 2012 2

(4)

3

 Network models focusing on individuals view the network structural environment as providing opportunities for or constraints on individual action

 Network models conceptualize structure (social, economic, political, and so forth) as lasting patterns of relations among actors

Unit analisis dari network analysis bukan individu tetapi entitas yang terdiri dari kumpulan

individu dan hubungan diantara mereka. Metode jaringan fokus pada diad (dua aktor dan

hubungan mereka). Triad (tiga aktor dan hubungan mereka), atau sistem yang lebih besar

(sub-kelompok individu, atau seluruh jaringan)4.

Dimana tools yang akan digunakan untuk melakukan analisis adalah:

 Degree Centrality: jumlah dari koneksi langsung yang dimiliki sebuah node. Apa yang menjadi masalah adalah kemana setiap koneksi ini mengarah dan bagaimana

mereka berhubungan dengan pihak lain yang tidak terkoneksi.

 Closeness Centrality: ukuran dari kedekatan suatu node dengan node lainnya. Pola dari pertalian langsung maupun tidak langsung ini akan memungkinkan setiap node

menghubungi node lainnya lebih cepat dibanding yang lainnya dalam sebuah

jaringan.

3

Wasserman, S. and K. Faust, 1994, Social Network Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.

4

(5)

4

II. PEMBAHASAN

2.1

Open government

Indonesia (OGI)

Open government Indonesia (OGI) adalah sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan

yang lebih terbuka, lebih partisipatif dan lebih inovatif. Open government Indonesia mulai

didirikan pada tanggal 20 September 2011. Hal ini merupakan aplikasi dari komitmen

Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Sebenarnya

upaya ini telah mulai diinisiasi sejak zaman reformasi seperti yang dijelaskan berikut ini5:

Dalam alur disamping dapat

dilihat bagaimana fase-fase

untuk menuju pemerintahan

demokratis dan transparan

terjadi di Indonesia. Hingga

saat ini peran Indonesia sangat

strategis sebagai salah satu

negara ekonomi terbesar di

ASEAN, negara demokratis

dengan masyarakat muslim

terbesar, negara yang menjadi

bagian dari G20. Ditambah

pemerintah dan 7 organisasi masyarakat sipil. Keempatbelas organisasi ini bekerja dalam

kedudukan yang setara dan memiliki suara yang sebanding dalam menentukan arah OGI.

5

(6)

5

Berikut adalah rincian anggota tim inti open government Indonesia

No. Pemerintah Civil Society Organisation

1 Unit Kerja Presiden bidang pengawasan dan pengendalian pembangunan

(UKP-PPP)

Pusat Telaah dan Informasi Regional

(PATTIRO)

2 Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA)

3 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Transparency International Indonesia (TII)

4 Komisi Informasi Pusat (KIP) Gerakan Anti Korupsi Aceh (Gerak Aceh),

5 Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) JARI Indonesia

6 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Kemenpan-RB)

Indonesian Center for Environmental Law

(ICEL)

7 Kementerian Komunikasi dan

Informatika (Kemkominfo)

Komite Pemantau Legislatif Makassar

(KOPEL) Makassar

2.2 Apa yang dilakukan

Open government

Indonesia?

Dalam pelaksanaan programnya, Open government Indonesia (OGI) mendasarkan pada tiga

pilar, yakni transparansi, partisipasi dan inovasi. Saat ini prioritas pemerintah Indonesia

adalah mengenai transparansi dan penyusunan rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

publik.

Maka, pada tahun 2012, tersusunlah 38 rencana aksi OGI, yang merinci komitmen open

government yang akan dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Target dari rencana aksi ini dibuat sangat konkret

dan spesifik untuk kemudian dimonitor secara ketat perkembangan capaiannya. Ke-38

rencana aksi ini dikelompokkan dalam 3 trek, sehingga kemudian Rencana Aksi OGI 2012

disebut sebagai Strategi 3 Trek. Masing-masing trek ini memiliki fokus dan dinamika

tantangan yang berbeda-beda, namun setiap trek saling berkaitan dan melengkapi dengan

lainnya.6

6

(7)

6

Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh Open government Indonesia (OGI) merupakan

bagian dari perwujudan tujuan besar dari Open government Partnership (OGP). Sebagai

inisiatif global, OGP mempunyai 4 (empat) tujuan besar, yaitu: meningkatkan

ketersediaan data tentang penyelenggaraan negara, mendukung partisipasi publik,

mengimplementasikan standar tertinggi atas integritas profesional administrasi publik,

meningkatkan akses atas teknologi baru untuk mendukung keterbukaan dan akuntabilitas.

Dalam implementasinya OGI membaginya dalam tiga trek rencana aksi yang digambarkan

sebagai berikut.

Dalam hal inisiatif baru, OGI melakukan berbagai program inovatif untuk mendorong

transparansi dan keterbukaan pemerintah, yakni melalui:

a) Program kompetisi Open government yang terbuka kepada seluruh instansi atau unit

–unit publik diseluruh Indonesia.

b) Kemudian adanya program Lapor! Yakni Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online

(8)

7

mengadukan layanan publik ataupun kualitas infrastruktur yang tidak memuaskan,

baik melalui website (www.lapor.ukp.go.id) atau melalui SMS ke 1708.

c) Portal Korupedia (www.korupedia.org), portal ini bertujuan untuk memberi kan efek

jera pada koruptor dan meningkatkan akses publik pada vonis terkait kasus korupsi.

d) Film Kita VS Korupsi

e) Suara Pemuda AntiKorupsi (SPEAK).

Keseluruhan gerakan dan program implementasi diatas menggunakan teknologi informasi

dan komunikasi sebagai media salurannya. Pemanfaatan website, social media, smartphone

dengan berbagai aplikasinya akan mendorong masyarakat secara individu maupun kelompok

untuk berpartisipasi langsung dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Upaya partisipasi

dan kontribusi masyarakat ini pada akhirnya akan menjadi masukan, evaluasi dan

pertimbangan dalam upaya perumusan setiap kebijakan dan perbaikan tata kelola

penyelenggaraan pelayanan publik yang berintegritas dan akuntabel.

2.3 Jaringan (

Network

) Dalam Tim Inti

Open government

Indonesia

Dalam pelaksanaannya Open government Indonesia (OGI) memiliki tim inti yang berasal

dari pemerintahan dan tim inti yang berasal dari organisasi masyarakat sipil (Civil Society

Organisation (CSO)). Hal ini dikarenakan inisiatif pemerintahan terbuka dan peningkatan

partisipasi masyarakat harus dikerjakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat,

sehingga CSO yang terlibat diharapkan merupakan representatif dari suara dan aspirasi

masyarakat. Berikut merupakan anggota Tim inti Open government Indonesia (OGI).

Berikut merupakan gambaran sederhana mengenai bentuk network dari Open government

(9)

8

Gambar: Olahan pribadi penulis

Dalam tim inti OGI sendiri terdapat berbagai node yang membentuk jaringan dalam setiap

badan atau lembaga yang merupakan bagian dari tim inti tersebut. Dalam ilustrasi sederhana

ini tampak bahwa organisasi civil society seperti Seknas Fitra, Transparancy International

Indonesia (TII), PATTIRO, ICEL, KOPEL Makassar, dan Jari Indonesia, serta gerakan anti

korupsi Aceh memiliki bentuk jaringan tersendiri yang terdapat juga beberapa dukungan dari

mitra yang sama yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh mitra tersebut, seperti

misalnya International Budget Partnership yang turut mendukung menjadi mitra dari

PATTIRO dan Seknas Fitra. Seknas Fitra juga turut serta mendukung upaya Kopel Makassar

(10)

9

Sedangkan dalam jaringan yang lebih luas lagi hubungan antara berbagai pihak terkait yang

turut masuk dalam jaringan OGP dan OGI diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar: Hasil olahan penulis

2.3 Analisis

Network

Analisis Social network didasarkan pada asumsi dari pentingnya hubungan antar unit-unit

yang berinteraksi. Jadi analisa ini akan menekankan pada hubunan antar node bagaimana

keterkaitan antar node mempengaruhi bentuk sturktur networks itu sendiri. Analisa ini akan

menekankan pada tiga prinsip7 yakni;

 Node dan hubungannya satu sama lain yang saling bergantung, tidak bebas

 Pertalian antara node dapat menjadi saluran untuk pengiriman baik material maupun non material produk.

 Products and persistent patterns of association among nodes create structures that

can define, enable, or restrict the behavior of nodes.

Degree centrality

Dalam analisa mengenai degree centrality yakni mengenai koneksi langsung antar node

dalam jaringan, dari gambaran node dalam network diatas maka dapat dilihat bahwa tim inti

7

(11)

10

open government Indonesia merupakan node yang memiliki direct connections terbanyak.

Setiap bagian dari pihak yang terlibat dari suatu kelompok, seperti misalnya kelompok

organisasi multilateral dan donor, kelompok universitas, kelompok perusahaan, dll, memiliki

hubungan langsung dengan OGI. Disamping itu, setiap node dari organisasi multilateral,

donor, dan perusahaan multinasional, terhubung juga secara langsung dalam gerakan Open

government Partnership skala global karena gerakan dan jaringan yang dimiliki oleh

masing-masing node tersebut juga berada dalam skala global. Sehingga dalam rencana

implementasi strateginya, pertukaran data dan informasi dalam jaringan ini memiliki titik

tumpu (central) pada tim inti Open government Indonesia yang juga didorong secara

langsung oleh gerakan Open government Partnership secara global, dimana Indonesia

merupakan salah satu inisiator awal gerakan ini. Disamping itu jaringan ini juga dapat

dipengaruhi dari pihak-pihak yang terhubung secara langsung dalam skala global seperti

organisasi multilateral dan donor.

Closeness Centrality

Selanjutnya untuk Closeness Centrality , kita dapat melihat peran lembaga donor, perusahaan

multilateral, dan organisasi multilateral yang memiliki jumlah hubungan langsung yang lebih

dekat dengan tim inti open government Indonesia. Hal ini membuat nodes tersebut memiliki

posisi yang strategis dalam memonitor “information flow” dalam network. Karena nodes ini

memiliki akses yang lebih dekat dengan aktor dalam tim inti tersebut dan memiliki akses

yang strategis dengan aktor skala global lainnya. seperti misalnya International Budget

Partnership dan Ford Foundation karena sumber aliran informasi dan data yang mereka

peroleh lebih banyak dibanding yang lain.

Disamping itu, dalam gambaran network skala besar diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan

nodes yang terdapat dalam suatu kelompok kepentingan tidak digambarkan hubungan antar

node-nya, sehingga antar node dalam suatu kelompok tidak terhubung secara langsung. Oleh

karena itu untuk node yang tidak terkoneksi secara langsung diperlukan pihak penghubung

sehingga pertukaran informasi dan data yang dilakukan menjadi lebih lambat. kecuali bagi

(12)

11

2.4 Bagaimana OGI bergerak?

Dalam implementasinya tim Inti OGI berfungsi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan

strategi OGI, sehingga setiap upaya berangkat dari 6 lembaga pemerintah dan 7 civil society

organisastion (CSO). Selanjutnya disisi lain, inisiatif untuk pemerintahan yang terbuka perlu

ditularkan terus-menerus, maka diperlukan suara forum yang memperkuat dan memperluas

pemahaman akan nilai-nilai dan berbagai praktek keterbukaan pemerintahan. Diharapkan

dengan ini semangat pemerintahan yang tranparan dan akuntabel dapat menyebar dan

mengakar secara luas.

Selanjutnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini mewadahi upaya

menjangkau masyarakat secara luas. Penggunaan internet lewat website dan social media

memungkinkan semua pihak untuk ikut terlibat, penyebaran informasi kepada masyarakt luas

hingga level grassroot. Justru internet merupakan media penyaluran program dan rencana

aksi yang paling banyak dimanfaatkan, seperti rencana aksi LAPOR!, satupemerintah.org

layanan transparansi keuangan kementrian, dll. Website Open government Indonesia

(www.opengovindonesia.org) berisi informasi lengkap tentang definisi dan latar belakang

OGI, detail kegiatan yang telah dan akan dilakukan, dan cara untuk ikut berkontribusi dalam

sekretariat Open government Indonesia. Selain itu, di dalam portal ini juga ada blog

(blog.opengovindonesia.org) yang berisi tulisan dari para pendukung OGI.

Selanjutnya ketika aktor utama sudah memainkan perannya lewat berbagai saluran media

maka diperlukan upaya monitoring dan mekanisme pemantauan yang dikenal dengan istilah

De-Bottlenecking untuk mengetahui upaya yang tidak sesuai dengan target. Diakhir, upaya

(13)

12

ini tidak akan efektif jika tidak di dukung jaringan mitra yang luas. Dalam hal inilah network

memainkan perannya. Dalam kebanyakan aksi strategis dan inisiatif yang mempengaruhi

masyarakat luas, peran network akan mendominasi hasil dari upaya tersebut, semakin

strategis jaringan yang dimiliki maka upaya tersebut semakin efektif dan sukses.

2.5

Implementasinya Pemanfaatan

Network

Dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam

Open government

Indonesia

Saat ini dengan berbagai aksi strategis dan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi, kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam perumusan kebijakan dapat

terjadi. Terbukti dalam perumusan rencana aksi OGI 2014 dimana asas demokrasi dari

rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat benar-benar teraplikasikan dalam perumusan rencana

aksi ini. Partisipasi masyarakat secara luas, cepat, dan langsung dapat dilakukan karena

jaringan dan kekuatan teknologi informasi & komunikasi memberi ruang untuk pemerintah

dan masyarakat bertemu.

Salah satu upaya yang dilakukan OGI adalah dengan program LAPOR!, satupemerintah.org,

dan bahkan rencana aksi OGI 2014. Dalam perumusan Renaksi OGI 2014-2015, untuk

pertama kalinya masyarakat dilibatkan secara langsung melalui Kompetisi Ide SOLUSIMU.

Dimana ide-ide terbaik dimasukkan ke dalam “Rancangan Rencana Aksi OGI”. Sehingga,

masyarakat dapat berpartisipasi secara langsung untuk menilai dan mengawasi proses

perumusan rencana aksi OGI 2014-2015 dengan memberi masukan-masukan melalui website

opengovindonesia.org. Nantinya ketika Renaksi OGI 2014-2015 diimplementasikan,

masyarakat dapat mengawasi secara langsung dan melaporkan hal-hal yang tidak sesuai

dengan Renaksi OGI tersebut melalui Layanan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) di

(14)

13

“Kami mengajak publik (masyarakat) untuk memberikan masukan dalam tahapan kerja perumusan Renaksi OGI 2014 dengan mengunduh Rancangan Awal Renaksi 2014. File

yang berisi masukan dari Anda diharapkan dapat dikirimkan kembali melalui email

network@opengovindonesia.org (Masukan yang kami terima dari Anda akan kami

perbaharui di halaman Rencana Aksi OGI . Selain itu, anda juga dapat secara langsung

memberikan komentar sekaligus membaca Rancangan Awal Renaksi OGI 2014 melalui

fasilitas Google Drive pada tautan berikut: goo.gl/8huOKI.”

Dari contoh implementasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran teknologi informasi

sangat krusial sebagai pemberi ruang bagi masyarakat untuk berbicara dan melakukan

pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.

Apa yang menjadi peran network dalam kasus ini adalah penyebaran informasi, dan

mendorong keterlibatan masyarakat untuk ikut serta dalam pembuatan rancangan renaksi

ini?. Setiap node dalam network dapat membantu proses menyebarkan, mempengaruhi, serta

melibatkan masyarakat secara langsung hingga pada level grassroot sekalipun. Setiap

jaringan yang dimiliki oleh tim inti OGI membantu melakukan aksi mendorong keterlibatan

dan awareness publik akan pemerintahan yang transparan. Disamping itu peran node yang

memiliki closeness centrality seperti International Budget Partnership, World Bank dan Ford

(15)

14

Seperti misalnya OGI bekerja sama dengan World Bank untuk menyusun rencana replikasi

program yang mendorong transparansi sekolah di Filipina: Check My School. Selain itu,

Ford Foundation telah bekerja sama dalam berbagai aktivitas OGI seperti Knowledge Forum

dan proyek percontohan OGI9.

Uraian diatas merupakan salah satu bentuk kolaborsi strategis dari pemerintah dan

masyarakat dengan memanfaatkan website, social media, portal, SMS, google drive, email,

mobile application, dan seluruh tools cyber world yang disediakan oleh OGI untuk

mendorong partisipasi masyarakat, sehingga lebih massive, cepat, luas tanpa terhalang

batasan daerah, dan menjangkau seluruh elemen masyarakat. Sehingga birokrasi yang sulit,

yang selama ini menjadi masalah masyarakat ketika ingin berpartisipasi dan bersuara dapat

diminimaslisir. Hanya saja yang menjadi penghalang dalam sistem ini adalah ketersediaan

infrastruktur jaringan informasi dan komunikasi seperti koneksi internet, signal, serta

ketersediaan teknologi sebagai suatu alat komunikasi seperti handphone, komputer, dll. Hal

ini menjadi perkerjaan bersama yang harus segera diselesaikan. Karena dengan adanya

ketersediaan sarana dan prasarana tersebut maka hambatan masyarakat untuk berpartisipasi

menjadi semakin kecil dan mungkin saja hilang.

III.

KESIMPULAN

 OGI merupakan bentuk eksistensi dan komitmen Indonesia sebagai negara demokratis dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia akan Indonesia.

 Jaringan dalam open government Indonesia berpusat pada tim inti open government Indonesia dengan pihak-pihak seperti NGO Internasional (Hivos, Open budget,

international transparancy,dll) ford foundation, world bank, sebagai aktor yang

berpengaruh besar dalam pelaksanaan dan monitoring the flow of information dalam

jaringan.

 Social network theory mengungkapkan bahwa “More open networks, with many weak ties and social connections, are more likely to introduce new ideas and opportunities

to their members than closed networks with many redundant ties10. Jaringan dari OGI masih tergolong open network karena masih membuka peluang untuk berbagai

pihak bergabung dan terlibat. Sehingga keterbukaan untuk menerima ide dan peluang

baru akan sangat besar kemungkinan untuk terjadi.

9

Open Government Indonesia. 2012. Laporan pelaksanaan Open government Indonesia. Jakarta 10

(16)

15

 Social media tidak hanya digunakan untuk kepentingan membangun relasi, persahabatan, dan kehidupan sehari-hari yang terkesan “santai” tetapi juga dapat

menjadi saluran yang mempengaruhi pemerintah secara langsung, suara dan aspirasi

mereka dapat tersampaikan secara langsung.

 Peran teknologi informasi dan komunikasi serta jaringan pendukung yang dimiliki setiap pihak dalam inisiatif open government Indonesia memampukan partisipasi

masyarakat luas untuk bertemu dalam suatu ruang maya dan bekerja secara bersama

dalam perumusan kebijakan tanpa batasan wilayah dan identitas. Namun diskriminasi

baru terjadi ketika masyarakat tidak memiliki perangkat teknologi tersebut atau

bahkan jaringan untuk dapat mengaksesnya. Karen itu, hal ini merupakan pekerjaan

rumah bagi pemerintah untuk mensukseskan inisiatif keterlibatan publik dengan

pengadaan infrastruktur jaringan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Wasserman, S. and K. Faust, 1994, Social Network Analysis. Cambridge: Cambridge

University Press.

Emilie M, dkk. 2009. Network Analysis for International Relations. IO Foundation

Open government Indonesia. 2012. Laporan pelaksanaan Open government Indonesia

Laporan indepenen implementasi Open government partnership di Indonesia 2012

seknasfitra.org

http://pattiro.org

http://www.opengovpartnership.org/

http://www.opengovpartnership.org/

http://lrs.ed.uiuc.edu/tse-portal/analysis/social-network-analysis/

Gretzel, Ulrike. 2001. SocialNetwork Analysis, A Brief Introduction.

(17)

16

(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait

Comparisons of core-top alkenone-SSTs values with values for modern seawater in the Japan Sea suggest that SSTs estimated from alkenones are reliable. The warm SSTs were probably

1) memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.. Guru belum mendapatkan skor 4 dikarenakan masih ada 1 deskriptor yang belum tampak

Biguanid mempunyai efek penurukan kadar glukosa darah melalui penurunan produksi glukosa di hati ( glukoneogenesis ), meningkatkan penggunaan glukosa di.. jaringan

4.2.1 Pengaruh konsentrasi MSG terhadap waktu kompaksi membran Selulosa Asetat Kompaksi merupakan suatu proses deformasi mekanik pada matriks polimer penyusun membran

Berdasarkan hasil isolasi sampel pus pasien penderita ulkus diabetes pasien rawat inap di RSUD Dr.. Moewardi pada media Mac Conkey, menunjukkan bahwa 12 sampel pus

[r]

Prosedur ini meliputi persiapan ruang triase dan ruang dekontaminasi eksterna; pengambilan sampel swab dan darah; dekontaminasi eksterna mandiri; dekontaminasi eksterna pada

Alpha 8-12 Hz occipital and parietal reduce amplitude with sensory stimulation or mental imagery Beta 12-36 Hz parietal and frontal can increase amplitude during. intense