• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pencemaran Lingkungan II docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pencemaran Lingkungan II docx"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Kelompok

MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR

“PENCEMARAN LINGKUNGAN II”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

YULI FATMAWATI

15.11.016350

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Pencemaran Lingkungan II”. Makalah ini berisikan tentang pencemaran lingkungan II yang isinya lebih rinci mengenai konsep global warming, dampak industri terhadap lingkungan, dan fenomena ekstrim perubahan iklim. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pencamaran lingkungan II.

Sangat saya sadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangannya. Ini karena keterbatasan saya sebagai penulis dan narasumber. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang saya buat ini.

Akhir kata saya sebagai penulis memohon maaf yang sebenar-benarnya jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini yang tidak sesuai di hati pembaca sekalian.

Palangka Raya, 26 November 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 2

BAB II PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Pencemaran Lingkungan... 3

1. Pengertian... 3

2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan... 4

B. Konsep Global Warming... 5

1. Pengertian Global Warming... 5

2. Penyebab Global Warming... 6

3. Tanda-tanda Pemanasan Global (Global Warming)... 11

4. Dampak Pemanasan Global Warming... 13

5. Cara Mencegah Pemanasan Global (Global Warming)... 16

C. Dampak Industri Terhadap Lingkungan... 17

D. Fenomena Ekstrim Perubahan Iklim... 20

1. El Nino... 21

2. La Nina... 22

3. Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina... 24

E. Surah Al-Qur’an mengenai Pencemaran Lingkungan... 25

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 25

B. Saran... 25

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang sekarang ini sangat dikhawatirkan. Hal ini merupakan pembahasan serius yang harus segera di selesaikan karena menyangkut masalah keselamatan, kesehatan dan kehidupan kita sebagai manusia yang tinggal dibumi ini. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air, tanah, dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radiokatif, dan sebagainya.

Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Lingkungan manusia saat ini telah berubah dengan masuknya zat-zat pencemaran ke dalam lingkungan hidup kita semua. Menurut UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi/komponen lain ke dalam lingkungan atau perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.

Salah satu pencemaran lingkungan yang sedang terjadi saat ini yaitu Global Warming. Banyak faktor atau penyebab yang membuat pemanasan global itu sendiri terjadi. Masalah dunia ini belum bisa teratasi, belum ada solusi yang efektif untuk menyelesaikannya. Mungkin sudah banyak penanggulangan yang sudah dilakukan, akan tetapi belum terlalu terlihat hasilnya yang dapat kita rasakan.

B. Rumusan Masalah

(5)

3. Apa yang dimaksud konsep global warming?

4. Apa saja pencemaran lingkungan yang terjadi karena global warming? 5. Bagaimana cara mengatasi global warming?

6. Mengapa industri dapat merusak lingkungan dan apa saja dampak dari industri terhadap lingkungan?

7. Mengapa bisa terjadi fenomena ekstrim perubahan iklim (elnina dan elnino)

C. Tujuan Penulisan

1. Agar lebih memahami mengenai pencemaran lingkungan

2. Agar lebih mengetahui macam-macam dari pencemaran lingkungan 3. Agar lebih mengetahui dan memahami konsep global warming

4. Agar lebih mengerti pencemaran lingkungan yang terjadi karena global warming

5. Agar lebih mengetahui cara mengatasi global warming 6. Agar lebih memahami dampak industri terhadap lingkungan

(6)

BAB II

PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Pencemaran Lingkungan 1. Pengertian

Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari pencemaran dan lingkungan itu sendiri. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Jadi yang dimaksud dengan pencemar ialah bila berpengaruh jelek terhadap lingkungan.

Menurut UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Manusia disekitar kita adalah pula bagian lingkungan hidup kita masing-masing. Oleh karena itu kelakuan manusia, dan dengan demikian kondisi sosial, merupakan pula unsur lingkungan hidup kita. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbalbalik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya.

(7)

pasar-pasar, pen-dangkalan sungai yang penuh kotoran, ataupun sesaknya napas karena asap knalpot ataupun cerobong asap pabrik. Tetapi ada juga yang kurang nampak misalnya terlepasnya gas hidrogen sulfida dari sumber minyak tua. Begitu pula musik yang memekakkan telinga yang keluar dari peralatan elektronik modern. Ion fosfat dalam limbah pabrik merupakan pencemar, tetapi merupakan rabuk yang baik bagi pepohonan.

2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Ada 3 macam pencemaran lingkungan yang ada saat ini, yaitu : 1) Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh CO2 (karbon dioksida) yang berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu). Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.

2) Pencemaran Air

Pencemaran air ini disebabkan oleh limbah pertanian. Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air yumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

(8)

Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah organik dan sampah anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :  Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme

dalam tanah)

 Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan

 Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

B. Konsep Global Warming 1. Pengertian Global Warming

Secara umum Global Warming (Pemanasan Global) dapat dikatakan bahwa pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya suhu rata-rata bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan aktivitas manusia sehinffa menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca.

Menurut Sastrawijaya (2009 : 295) “Pemanasan Global adalah fenomena naiknya suhu permukaan bumi akibat dipenuhinya atmosfer bumi oleh gas yang sebagian besar merupakan hasil buangan aktivitas manusia”. Menumpuknya gas tersebut diatmosfer, menghalangi keluarnya panas dari permukaan bumi ke angkasa. Akibatnya panas tersebut terkurung di dekat muka bumi dan meningkatkan suhu permukaan bumi. Meningkatnya suhu ini akan mengubah pola iklim dunia. Misalnya daerah Sahel di Afrika akan menjadi lebih panas dan kering, Banglades dan India akan lebih banyak diserang topan badai dan banjir, sementara daerah-daerah di utara ekuator seperti di Kanada, Soviet, dan Eropa Utara akan makin hangat dan mungkin bisa ditanami tanaman pangan lebih lama.

2. Penyebab Global Warming (Pemanasan Global)

(9)

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini diantaranya adalah :

1) Uap air

Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktifitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.

2) Karbon dioksida (CO2)

(10)

memecah karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbon dioksida di atmosfer, aktifitas manusia yang melepaskan karbon dioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.

3) Nitrous Dioksida (N2O)

Nitrous dioksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrous dioksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilan dari peleburan aluminium. HFCs (Hydrofluorocarbons) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan.

4) Metana

Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbon dioksida. Metana dilepaskan ke atmosfir selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.

5) Cholorofluorocarbon (CFC)

(11)

mengembangkan busa, didalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan microchip (jurnalingkungan. 2011)

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi

terus meningkat. b. Efek Umpan Balik

Ada beberapa efek umpan balik yang dapat menyebabkan pemanasan global diantaranya yaitu :

1) Efek umpan balik karena penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2 (Karbon dioksida), pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

(12)

iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam laporan IPCC. Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap turut berperan dalam menambah pemanasan menurut Laporan Pandangan IPCC.

3) Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es, Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

c. Variasi matahari

(13)

penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh, Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. (wikipedia, 2011)

Menurut (Sutjahjo 2009:6) penyebab utama pemanasan bumi adalah aktivitas manusia walaupun ada penyebab lain yang bersifat alami. Penyebab pemanasan bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia antara lain :

1) Pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit listrik

2) Pembakaran minyak bumi, misalnya untuk kendaraan bermotor 3) Pembakaran gas alam, misalnya untuk keperluan memasak

Akibat dari proses pembakaran itu, karbon dioksida dan gas-gas lainnya terlepas ke atmosfer. Gas-gas-gas tersebut disebut dengan gas-gas rumah kaca yang memenuhi atmosfer semakin banyak maka akan semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas dari sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi. Diperkirakan proses menghangat dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti-ganti dan kurang lebih terjadi selama 4 milyar tahun.

3. Tanda-Tanda pemanasan Global (Global Warming)

Diantara tanda-tanda pemanasan global (Global Warming) adalah : a. Kenaikan suhu permukaan bumi dan berubahnya pola cuaca, yang

(14)

semakin ganasnya angin dan badai, bahkan terjadinya bencana alam. (Notoatmodjo,2007 : 350).

b. Kebakaran hutan besar-besaran

Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.

c. Situs purbakala cepat rusak

Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar.

d. Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.

e. Satelit bergerak lebih cepat

Emisi karbondioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.

f. Hanya yang Terkuat yang Bertahan

(15)

cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.

g. Pelelehan Besar-besaran

Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan. h. Keganjilan di Daerah Kutub

Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih parah di daerah kutub. Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.

i. Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara

Saat pelelehan Kutub Utara memicu masalah pada tanaman dan hewan didataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.

j. Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi

Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebih tinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.

k. Peningkatan Kasus Alergi

(16)

pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari yang bisa memicu alergi (Antonius, 2009).

4. Dampak Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global, yang diperkirakan telah dimulai puluhan tahun yang lalu mempunyai berbagai dampak terhadap bumi kita, di antaranya sebagai berikut :

a. Iklim mulai tidak stabil

Pemanasan global dapat menyababkan kenaikan permukaan air laut akibat pencairan es di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya badai atmosfer, bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Disamping itu, pemanasan global dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan dan siklus hidrologi. Disamping itu dengan tidak stabilnya musim ini juga berdampak kepada penyebaran penyakit seperti demam berdarah. b. Peningkatan Permukaan air laut

Berbagai studi tentang perubahan iklim memperlihatkan telah terjadi kenaikan permukaan air laut sebesar 1 - 2 meter dalam 100 tahun terakhir ini. Menurut IPCC ( intergovernmental climate change ) pada tahun 2010 permukaan air laut akan bertambah 8 – 29 cm.

c. Dampak sosial ekonomi dan politik

(17)

garis batas 12 mil laut dari garis pantai maka sudah barang tentu wilayah Indonesia akan berkurang.

d. Sumber daya air

Perubahan suhu akibat perubahan iklim menyebabkan perubahan curah hujan serta menyebabkan pergeseran vegetasi di daerah hulu sungai, sehingga akan mempengaruhi ketersediaan air dan permukaan tanah. Secara umum di Indonesia, diperkirakan pada tahun 2080 akan terdapat 2 – 3,5 miliar penduduk yang akan mengalami kekurangan air, akibat menurunnya persediaan air tanah.

e. Topan siklon tropis

Koordinator bantuan PBB Jan Egeland mengatakan bahwa topan yang merusak kehidupan orang Amerika dan telah terjadi sejak tahun 1960-an adalah akibat pemanasan global. Pernyataan ini diperkuat oleh sejumlah ilmuan lainnya yang menyatakan bahwa topan siklon tropis terbentuk akibat gejolak di atas laut diakibatkan oleh kenaikan temperatur akibat pemanasan global. Dari Geneva dikabarkan, setelah topan Katrina dan Rita akan muncul pula topan stan di Samudra Atlantik. Untuk wilayah Atlantik, Karibia dan Teluk Meksiko nama-nama topan sepanjang tahun 2005 sudah disusun berdasarkan abjad, mulai dari Arlene hingga Wilma. Ditengahnya ada topan Katrina, Lee, Nate, Ophelia, Philipe, Rita, Stan serta Tammy. f. Kesehatan Masyarakat

(18)

di daerah pegunungan yang berhawa dingin, namun karena pemanasan global berubah menjadi bersuhu panas (Notoatmodjo, 2007 : 353).

Sementara itu menurut (Thompson 2009 : 136) dampak lain dari pemanasan global adalah : pembajiran daerah pesisir karena naiknya tingkat permukaan laut, kekacauan curah hujan yang mempengaruhi pola pemakaian air, dampak terhadap pertanian karena tekanan panas (kemarau), penyebaran penyakit, dan kerusakan ekosistem seperti hancurnya terumbu karang karena air laut yang panas sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati. Naiknya permukaan laut dapat mengakibatkan bencana besar pada mereka yang tinggal di pesisir bahkan bisa menenggelamkan beberapa Negara kepulauan seperti Maladewa.

5. Cara Mencegah Pemanasan Global (Global Warming)

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:

a. Konservasi dan efisiensi energy

Penghematan energi, bukan semata-mata untuk alasan ekonomi seperti Kepres No. 10/2005, tetapi juga untuk alasan konservasi energi. Potensi terbesar untuk penghematan energi adalah di dunia industry, dimana sebagian besar energi yang lain adalah sektor transportasi dan rumah tangga, baik dalam penggunaan listrik maupun bahan bakar lainnya.

b. Eliminasi CFC

Eliminasi CFC sangat diperlukan karena gas-gas tersebut dapat menyumbangkan 20% dari efek rumah kaca pada tahun 2030. Oleh karena itu, harus segera diambil tindakan guna penghapusan penggunaan CFC secara menyeluruh. Penggantian Freon atau CFC dengan gas lain dalam system atau peralatan pendingin udara perlu segera dilakukan.

(19)

Emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi) yang bervariasi atau menggantinya dengan bahan bakar dari bahan baku tumbuh-tumbuhan atau biogas. Untuk produksi jumlah panas atau listrik yang sama, gas alam menghasilkan CO2 40% lebih rendah dibandingkan dengan batu bara, dan sekitar 25% lebih rendah daripada minyak. Sehingga dengan menukar sumber bahan bakar dari minyak bumi ke gas alam dan biogas dapat mengurangi emisi CO2. d. Teknologi energy yang dapat diperbaharui (renewable)

Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan mengembangkan suatu teknologi yang dapat menekan emisi penyebab efek rumah kaca, seperti PLTA, pemanas air dengan tenaga matahari, penggunaan tenaga angin dikonversi menjadi listrik maupun penangkapan metana dari tempat sampah dan kotoran manusia atau hewan menjadi energy atau listrik.

e. Reboisasi kehutanan

Untuk menyerap 10% emisi CO2 yang ada di atmosfer saat ini dapat dilakukan dengan tanaman areal seluas Zambia atau Turki, sedangkan untuk menyerap semua emisi tahunan diperlukan menanam seluas Australia (Notoatmodjo, 2007 : 356).

Menurut Sutjahjo (Sutjahjo, 2009 : 6) Tanda pemanasan global dapat diamati dan dirasakan dengan adanya :

1) Pergantian musim yang tidak bisa diprediksi 2) Hujan badai sering terjadi dimana-mana 3) Sering terjadi angin puting beliung

4) Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan 5) Penyakit mewabah dibanyak tempat

6) Terumbu karang memutih

C. Dampak Industri Terhadap Lingkungan

(20)

serta makhluk hidup lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola secara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.

Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Industri adalah merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional kita dapat meningkat, walaupun peningkatannya tersebut belum begitu besar. Selain itu Industri dapat menjadikan indonesia menjadi negara yang tidak bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat penting dalam peekonomian.

Banyak Industri-industri yang dibangun oleh pemerintah kita untuk menyokong perekonomian Indonesia, namun dalam pembangunannya pemerintah dan pihak pengembang tidak memperhatikan lingkungan tempat dimana industri tersebut dibangun, seingga banyak sekali lingkungan-lingkungan sekitar proyek perindustrian tersebut menjadi rusak parah, ini akibat tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam memperhatikan kelestarian lingkungan.

Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:

1. Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.

2. Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.

(21)

4. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih meluas.

5. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.

6. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal disekitar areal perindustrian.

Itulah beberapa masalah-masalah lingkungan yang mungkin akan timbul jika adanya pembangunan sebuah industri disekitar kita. Maka dari itu seharusnya sebelum membangun atau mendirikan sebuah industri yang mungkin dalam skala besar, terlebih dahulu memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan sekitarnya, prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun khusus.

2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai jenis perindustrian yang cocok dan menguntungkan.

3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan.

4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan proyek.

5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan alternatif atau dicarikan jalan untuk kompensasikerugian sepenuhnya.

Demikianlah prinsip-prinsip yang dapat dijalankan sebelum mendirikan ataupun membangun sebuah industri, jika dengan benar-benar dijalankan akan menguntungkan kedua belah pihak baik pemilik industri tersebut ataupun warga yang tinggal disekitar industri tersebut.

(22)

lingkungan, meningkatkan penyakit pada manusia, dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya. Limbah cair industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging ikan dan molusca, terutama bila limbah cair tersebut mengandung racun seperti L As, CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb, atau Zn. Akumulasi racun dalam tubuh pada konsentrasi yang tidak dapat ditoleransi bisa melumpuhkan organ bahkan mematikan fungsi kerja otak.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi masalah industri terhadap lingkungan, yaitu :

1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan.

2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari khawasan permukiman penduduk.

3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.

4. Melakukan penghijauan.

5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan.

6. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

7. Melakukan penyuluhan dan pendidkan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya di sekitar khawasan industri.

D. Fenomena Ekstrim Perubahan Iklim

(23)

Seperti yang acapkali dirasakan sebagian besar penduduk negeri ini, bahwa Indonesia memiliki ratusan zona musim yang berbeda-beda tiap petak wilayahnya. Terkadang bahkan perubahan musim di beberapa wilayah cenderung ekstrim. Hari ini panas terik, kering berkepanjangan, tapi minggu depan langsung hadir hujan deras tak berkesudahan. Perubahan iklim ekstrim yang amat sering terjadi di Indonesia ini akan berubah menjadi bencana mematikan apabila tak mampu dimitigasi dengan baik.

Pada dasarnya, iklim Indonesia memang berada dalam posisi yang tidak stabil akibat beragam faktor. BNPB mendaftar penyebab utama perubahan musim yang signifikan di beragam wilayah Indonesia akibat dari fenomena berikut: El Nino dan La Nina, sirkulasi monsun Asia-Australia, pertemuan angin antar tropis hingga perubahan suhu permukaan air laut. 1. El Nino

El Nino dapat dijelaskan sebagai fenomena alam tentang meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya. Secara historis El Nino berarti anak laki-laki dalam bahasa Spanyol. Ketika bumi memasuki koridor masa El Nino, maka fenomena Angin Pasat Timur melemah. Angin berbalik arah dan mendorong wilayah potensi hujan ke wilayah Barat. El nino serupa dengan kembarannya La Nina, merupakan fenomena cuaca yang berdampak secara global. Dampak nyata yang dapat dirasakan adalah curah hujan berkurang di wilayah Indonesia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian Utara. Cuaca di Indonesia cenderung dingin dan kering. El Nino akan menyebabkan fenomena Kemarau berkepanjangan tergantung seberapa besar intensitas El Nino tersebut, jika El Nino berada pada skala kuat (Strong El Nino) maka akan berdampak langsung pada bencana kekeringan dan kebakaran hutan.

Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:

(24)

tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.

2) Pembentukan awan

Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut.

3) Terhambatnya pertumbuhan awan

Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.

Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga dapat dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut.

2. La Nina

Selain El Nino, ada pula fenomena La Nina. Dalam bahasa latin Spanyol, La Nina memiliki arti “gadis cilik”. La Nina adalah kebalikan dari El Nino, dimana dalam kondisi La Nina terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan timur garis khatulistiwa, di sekitar laut Pasifik. Akibat global dari La Nina adalah potensi hujan meningkat drastis di sepanjang sisi barat garis khatulistiwa Samudera Pasifik, seperi Indonesia, Malaysia dan Australia sebelah utara.

(25)

Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasanya La Nina ini terjadinya sulit diperdiksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La Nina :

1) Angin di Samudera Pasifik menguat

La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.

2) Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat

Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak.

3) Terjadinya Upwelling

Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindah ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut Upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi secara beriringan. Meskipun demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada El Nino.

3. Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak. Secara umum dampak terjadinya El Nino adalah sebagai berikut:

(26)

3) Berkurangnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara. Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.

4) Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan Barat.

Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam kaitannya dengan cuaca global atau menyeluruh. Sedangkan dampak yang dirasakan di Indonesia sendiri adalah berkurangnya curah hujan yang turun di Indonesia. Hal ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di Indonesia.

Sementara terjadinya La Nina mempunyai dampak yang dapat ditimbulkan berupa berikut ini :

1) Menguatnya angin pasat timur 2) Menguatnya sirkulasi Monsoon

3) Di Wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi berkurang. Hal ini akan menjadikan cuaca menjadi lebih dingin dan juga kering

4) Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yang meliputi Indonesia, Malaysia, dan juga bagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab.

Itulah dampak terjadinya La Nina dalam cuaca global. Selain itu, dampak yang dirasakan oleh negara Indonesia karena adanya La Lina adalah bertambahnya curah hujan yang ada di Indonesia. Dan hal ini sangat berpotensi menyebabkan banjir.

E. Surah Al-Qur’an Mengenai Pencemaran Lingkungan

Ini beberapa Surah Al-Qur’an yang mengenai pencemaran lingkungan :

      

    

Artinya : “Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan." (Qs. Al-Baqarah : 11)

(27)

    

41. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."

Makna dari surah Ar-Rum ayat 41 dan 42 adalah :

1. Informasi dari Allah Swt bahwasanya terjadinya kerusakan di daratan dan lautan adalah akibat ulah tangan manusia

2. Perbuatan jelek itu bersifat merusak dan akan kembali pada yang melakukannya.

3. Yang membuat kerusakan dan ingkar pada Allah akan binasa di dunia dan akhirat

4. Semua musibah pada hakikatnya adalah peringatan dari Allah agar manusia kembali ke jalan yang benar

5. Manusia di amanati oleh Allah untuk menjaga dan melestarikan alam 6. Allah mengutus para nabi dan rosul untuk membimbing manusia dalam

(28)

     

 

Artinya :

56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

57. dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

58. dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

Makna dari Surah Al-A’raf Ayat 56-58 adalah :

Pada ayat 56, Allah SWT melarang siapapun membuat kerusakan dibumi dalam segala bidang. Allah menciptakan bumi dan seisinya ini dengan sebaik-baiknya. Semuanya itu dijadikan Allah SWT untuk dimanfaatkan manusia, tetapi bukan untuk dirusak. Selanjutnya Allah SWT mengingatkan kepada manusia untuk senantiasa berdoa kepadaNya dengan rasa takut jika doanya tidak terkabulkan. Dengan berdoa manusia tidak akan berputus asa, namun sebaliknya akan memperlebar keyakinan, kepasrahan dan keikhlasan. Ingatlah bahwa rahmat Allah SWT itu sangat dekat dengan orang yang berbuat kebajikan.

(29)

mudah menghidupkan orang-orang yang telah mati meskipun yang tersisa hanyalah tulang belulang bahkan sudah manyatu dengan tanah.

Pada ayat 58, Allah menjelaskan bahwa tanah itu ada yang tidak baik dan subur. Seperti kata Ibnu Abbas r.a bahwa orang yang baik sifat dan tabiatnya diumpamakan dengan tanah yang subur, yaitu dapat menerima kebenaran dan memanfaatkan untuk kemaslahatan dirinya maupun orang lain. Sedangkan orang yang buruk sifat/tabitnya itu sama seperti tanah yang tidak subur/ mati yang tidak mau menerima kebenaran dan tidak mau menerima kebenaran dan tidak mendapatkan faedahnya sedikitpun untuk dirinya bahkan akan merusak orang lain.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanasan global adalah suatu peristiwa yang harus kita cegah. Pemanasan global memberi dampak dikehidupan kita baik itu dampak positif atau negatif. Salah satu penyebab dari pemanasan global yang diakibatkan oleh manusia adalah efek rumah kaca. Pemanasan global dapat dikurangi dan dicegah sejak dini dengan menjaga lingkungan tetap lestari dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Apabila pemanasan global itu terus berlanjut maka es yang berada di kutub utara sedikit demi sedikit akan mencair dan yang akhirnya menyebabkan permukaan bumi rata dengan air.

Dengan pesatnya industrialisasi di Indonesia menyebabkan banyak pabrik-pabrik ataupun industri-industri yang ada di Indonesia ini membuat pencemaran lingkungan. Industri yang semakin banyak di Indonesia memang memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia tetapi hal tersebut juga banyak dampak negatifnya bagi lingkungan sekitar pabrik.

(30)

Akhir-akhir ini banyak perubahan iklim yang sangat ekstrim akibat semakin rusaknya lingkungan yang ada di Indonesia. Seperti pencemaran air, udara, dan tanah.

B. Saran

Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi pemanasan global. Dengan cara yang sederhanapun sebenarnya kita telah membantu mengurangi pemanasan global. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke warung yang jaraknya dekat dengan rumah, mematikan listrik yang tidak digunakan dan menanam pohon. Hal-hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan maka akan membuat pemanasan global semakin parah.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Yusuf. 2014. Dampak Industri Terhadap Lingkungan.

http://azizstevani.blogspot.co.id/2014/03/dampak-industri-terhadap-lingkungan.html (Online). Diakses pada tanggal 22 November 2016

Ilmu Geografi. 2016. Proses Terjadinya Elnino dan La Lina, Pengertian dan Dampak. http://ilmugeografi.com/fenomena-alam/proses-terjadinya-el-nino-dan-la-nina (Online). Diakses pada tanggal 25 November 2016 Kurniadi, Rizki. 2012. KOnsep Pemanasan Global (Global Warming).

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/05/konsep-pemanasan-global-global-warming.html (Online). Diakses pada tanggal 27 November 2016

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyampaian informasi kepada masyarakat, sasaran kegiatan UKM, lintas program dan lintas sektor.... Hasil evaluasi

Cukup banyak informasi hasil penelitian yang menjelaskan umur larva semenjak pemijahan ( broadcasting atau brooding ) seperti yang telah dijelaskan di atas pada pembahasan

Berdasarkan kebijakan kebijakan mutu Puskesmas mutu Puskesmas Kecamatan Palmerah Kecamatan Palmerah yaitu berorientasi yaitu berorientasi pada pada kepuasan

Hal ini membuktikan bahwa HO ditolak dan Ha diterima, yakni ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi dan kecerdasan spiritual sangat berpengaruh

Sedangkan penggunaan deiksis persona, penunjuk, dan waktu yang paling dominan dalam novel Sunset Bersama Rosie adalah deiksis waktu khususnya deiksis waktu dengan

Perusahaan jas hujan, PT Trijaya Plastik Utama, dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan ini memproduksi jenis produk yang beragam yaitu 14 produk dengan bahan baku

Dan, Telah diakui banyak kalangan (ilmuan, filosof, sufi dan lain-lain) ghazali merupakan sosok pribadi yang tersohor namanya baik pada zamannya maupun