• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II RTPLP IJOBALIT 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II RTPLP IJOBALIT 2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2

bab 2

EVIEW KEBIJAKAN

TERKAIT

Rencana Tata Ruang Wilayah adalah rencana pemanfaatan ruang

wilayah yang disusun untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan serta menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan pengendalian program-program pembangunan wilayah tersebut dalam jangka panjang. Pada suatu kawasan atau wilayah yang telah dimanfaatkan dan dikendalikan, pemanfaatan ruang yang terjadi dengan perkembangan yang ada dapat merubah struktur dan pola pemanfaatan ruang. Perubahan Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang yang dimaksud adalah perubahan strategi dan arahan pengembangan kawasan serta perubahan kebijakan pemanfaatan kawasan lindung; kebijakan pengelolaan kawasan perKelurahanan, perkotaan dan kawasan prioritas, kebijakan pengembangan sistem kegiatan pembangunan dan sistem permukiman perKelurahanan dan; kebijakan pengembangan sistem prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan prasarana pengelolaan lingkungan; tataguna tanah, tataguna air, tataguna udara dan rencana pemanfaatan sumberdaya lainnya.

Rencana tata ruang diperlukan dalam pembangunan daerah agar alokasi pembangunan dapat diarahkan secara tepat sesuai dengan tuntutan perkembangan dan keterbatasan yang ada. Hal ini menuntut konsekuensi bahwa rencana pembangunan daerah yang berujud rencana pengembangan tata ruang dan pengembangan sektoral harus berdampingan dalam perumusan kebijaksanaan, strategi, program dan proyek pembangunan.

(2)

2

Berdasarkan Undang – undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah Kabupaten/ Kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/ Cipta Karya pada tahun 2011 – 2019. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada hari Senin tanggal 21 Juni 2010, kami sepakat untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU/ Cipta Karya pada tahun 2011 – 2019 sebagaimana terlampir.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya. Demikian Program Kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU/ Cipta Karya berkelanjutan.

Bentuk peran serta masyarakat dalam penyusunan tata ruang antara lain (Permendagri No. 9 tahun 1998) :

(3)

2

2. Pemberian masukan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung misalnya melalui surat atau sarana lainnya kepada Bupati, Bappeda atau instansi yang melakukan penyusunan program.

3. Penyelenggaraan konsultasi dapat dilakukan dengan mengundang pihak yang memberikan masukan dan organisasi terkait.

4. Penyusunan program termasuk pembiayaan dapat dilakukan bersama dengan pihak dan organisasi yang memiliki perhatian khusus.

Pelaku yang dilibatkan antara lain :

1. Masyarakat atau forum warga, swasta dan organisasi yang memberikan masukan.

2. Orang per orang atau organisasi terkait atau yang memiliki perhatian khusus.

Rencana dan kebijakan pembangunan yang mempengaruhi perkembangan Kelurahan Ijobalit tidak lepas dari peran rencana dan arah kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok Timur tahun 2011 – 2031, Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur tahun 2008 - 2016 dan Pemerintah Kelurahan Ijobalit melalui Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kelurahan Ijobalit tahun 2012 – 2017. Selain itu juga terdapat perencanaan yang telah disusun oleh masyarakat Kelurahan Ijobalit, khususnya yang bertujuan untuk upaya penanggulangan kemiskinan melalui perencanaan yang terangkum dalam Program Jangka Menengah Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) tahun 2010 – 2018.

Adapun gambaran rencana dan arah kebijakan pembangunan yang berpengaruh langsung terhadap perkembangan Kelurahan Ijobalit adalah sebagai berikut :

2.1. KEDUDUKAN KELURAHAN IJOBALIT TERHADAP KEBIJAKAN

(4)

2

Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk mewujudkan kemandirian kota dalam penyelenggaraan pembangunan yang layak huni, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan Pembangunan Nasional.

KEBIJAKAN TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Berdasarkan Revisi Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2002 menyatakan bahwa terbentuknya sistem perwilayahan dengan pusat pertumbuhan pada masing-masing wilayah pengembangan dan diharapkan berawal dari wilayah yang ditentukan sebagai pusat pertumbuhan tersebut, akan memberikan dampak pertumbuhan terhadap wilayah-wilayah pendukung di satuan wilayah yang bersangkutan.

Secara konseptual strategi tersebut diwujudkan dengan membuat struktur Tata Ruang Wilayah. Dalam membuat struktur tata ruang wilayah Kabupaten Lombok Timur, dikembangkan dengan menentukan Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) sebagai upaya membuat regionalisasi di Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) dengan menekankan kemandirian terhadap wilayah kecamatan di Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan kondisi dan potensi di masing-masing wilayah dan sekaligus telah ditentukannya hirarki seluruh ibu kota kecamatan tersebut maka pada akhirnya dapat dibuat rasionalisasi Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) dan pusatnya beserta prioritas pengembangan dan fungsi kawasan.

Adapun SWP Kabupaten Lombok Timur terbagi menjadi 4 SSWP yaitu :

1. SSWP Utara, pusatnya di Kecamatan Aikmel dengan kecamatan pendukungnya adalah: Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Wanasaba dan Kecamatan Suela

(5)

2

Kecamatan Suralaga, Kecamatan Labuhan Haji dan Kecamatan Pringgasela.

3. SSWP Barat, pusat pengembangan di Kecamatan Terara dengan wilayah pendukung Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Sikur, Sakra, Sakra Barat dan Kecamatan Sakra Timur.

4. SSWP Selatan, dengan pusat di Kecamatan Keruak, dengan wilayah pendukung hanya satu yaitu Kecamatan Jerowaru.

Sedangkan fungsi wilayah pada masing masing pusat SSWP adalah sebagai berikut :

1. SSWP Utara dengan pusat di Kecamatan Aikmel

 Pusat pemerintahan dengan pelayanan skala lokal

 Budidaya Tanaman tahunan pada lahan kering, tanaman semusim

berupa bawang putih, sayuran, dan paprika untuk eksport

 Home industri

 Perdagangan dan jasa

 Wisata alam pegunungan, pantai dan budaya masyarakat  Budidaya perikanan laut

 Peternakan

 Kawasan perlindungan hutan dan mangrove

2. SSWP Tengah dengan pusat di Kecamatan Selong

 Pusat perhubungan dan komunikasi  Pusat pemerintahan

 Pusat kegiatan sosial

 Pusat kegiatan pendidikan tinggi keagamaan dan umum  Pusat pelayanan transportasi skala regional

 Pusat pelayanan kesehatan

 Pusat perdagangan-jasa, khususnya barang sekunder dan barang

tersier

 Pusat pelayanan pariwisata

 Pusat industri kecil/home industri

3. SSWP Barat dengan pusat di Kecamatan Terara

(6)

2

 Wisata budaya (sejarah)

 Pertanian tanaman semusim dan tahunan  Budidaya perikanan laut dan darat

4. SSWP Selatan dengan pusat di Kecamatan Keruak

 Wisata bahari  Peternakan

 Perikanan darat dan laut  Penggaraman

 Pertanian tanaman tahunan

 Kawasan lindung hutan dan mangrove  Pengembangan air bersih

Adanya hierarkhi kota berarti ada keterkaitan suatu kota dengan kota lainnya. Kota yang memiliki hierarkhi lebih tinggi berarti lebih besar pengaruhnya dan jangkauannya serta akan mempengaruhi kota lain yang memiliki hierarkhi lebih rendah. Akan tetapi seiring perkembangan yang ada dan dalam upaya pemerataan pembangunan, maka untuk wilayah Kabupaten Lombok Timur terdapat pengembangan kecamatan baru dari sepuluh kecamatan yang telah ada sebelumnya.

Dengan demikian hierarkhi/orde kota di Kabupaten Lombok Timur sampai saat ini adalah :

Kota orde II adalah ibukota Kabupaten Selong;

Kota orde III wilayah perkotaan Kecamatan Masbagik, Terara, Aikmel, Keruak;

Kota orde IV adalah wilayah perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan selain kecamatan diatas, antara lain wilayah Kecamatan Jerowaru, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Montong Gading, Sikur, Pringgasela, Sukamulia, Labuhan Haji, Pringgabaya, Suela, Wanasaba, Sembalun dan wilayah Kecamatan Sambelia.

(7)

2

Kecamatan Labuhan Haji merupakan bagian SSWP Tengah dengan fungsi sebagai pusat perhubungan dan komunikasi, pusat pemerintahan, pusat kegiatan sosial, pusat kegiatan pendidikan tinggi, keagamaan dan umum, pusat pelayanan transportasi skala regional, pusat pelayanan kesehatan, pusat perdagangan-jasa, khususnya barang sekunder dan barang tersier, pusat pelayanan pariwisata, pusat industri kecil/home industri.

Jika dilihat dari fungsi tersebut, maka secara umum arah pemanfaatan ruang wilayah Kecamatan Labuhan Haji adalah sebagai berikut :

 Pengembangan kawasan perumahan

 Jaringan jalan arteri dan lingkungan

 Pengembangan fasilitas perkotaan

 Jaringan drainase Kota Kabupaten

 Pengembangan kawasan pariwisata

Berdasarkan arah pemanfaatan ruang wilayah Kecamatan Terara, maka terdapat arah pemanfaatan yang berpengaruh langsung untuk wilayah Kelurahan Ijobalit, yaitu :

 Pengembangan kawasan perumahan

 Jaringan jalan arteri dan Lingkungan

 Pengembangan fasilitas perkotaan skala kecamatan

 Jaringan Drainase Lingkungan

 Pengembangan Wisata Lembah Hijau dan pantai Maiq Anyir

A. PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap :

a. Perencanaan tata ruang, meliputi : 1. persiapan penyusunan rencana tata ruang;

2. penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan;

3. pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan; 4. perumusan konsepsi rencana tata ruang, dan/atau

5. penetapan rencana tata ruang.

(8)

2

masyarakat dalam perencanaan tata ruang.

Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang meliputi :

a. Masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;

b. Kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sesama unsur masyarakat dalam pemanfaatan ruang;

c. Kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan kearifan local dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;

d. Peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam; dan f. Kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan tata ruang meliputi :

a. Masukan terkait arahan dan/atau peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi;

b. Keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;

c. Pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan

d. Pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

2.2.KEDUDUKAN KELURAHAN IJOBALIT TERHADAP KEBIJAKAN

SEKTORAL DAERAH (RPJMD, SSK (STRATEGI SANITASI KOTA),

RISPAM, RP2KPKP, RPJMDES, PJM PRONANGKIS, DLL)

(9)

2

Agar strategi pembangunan dapat diimplementasikan perlu ditetapkan arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang merupakan arah atau tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang indikator-indikatornya merupakan ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan daerah. Berdasarkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Timur 5 (lima) tahun kedepan; maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang ditetapkan ditampilkan pada tabel berikut.

TABEL 2.1. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2009-2016

No dan bertaqwa yang diarahkan agar mampu mengelola potensi sumberdaya alam daerah yang tersedia dan meraih peluang yang ada bagi peningkatan

pendidikan yang berkualitas yang dilaksanakan sejak usia dini hingga jenjang pendidikan tinggi, dan mengupayakan pelayanan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin

Beragama dan Pemahaman Agama

masyarakat yan sehat sehingga pelayanan kesehatan dan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan yang berkualitas

Meningkatkan kualitas

lingkungan sehat dan budaya hidup sehat.

(10)

2

No

. Strategi

Arah

Kebijakan Kebijakan Umum

Memasyarakatkan olah raga dan mendorong peningkatan prestasi olah raga melalui peningkatan pembinaan olah raga.

Meningkatkan Keluarga Kecil Berkualitas dan Sejahtera Meningkatkan Kesetaraan dan keadilan gender serta

perlindungan perempuan dan anak kondusif bagi investasi di daerah sehingga berbagai potensi daerah dapat dimanfaatkan bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan

Membangun sektor pertanian dalam arti luas ke arah

pengembangan sistem

agribisnis dengan memperkuat sub sistem penyuplai sarana prasarana produksi, produksi pertanian dan pasca panen, industri pertanian , dan sub sistem penunjang (pemasaran, permodalan, informasi pasar dan teknologi).

Meningkatkan kesinambungan penyediaan pangan dan gizi masyarakat melalui

produktivitas dan pendistribusian produk pertanian dalam arti luas secara merata industri berbasis pertanian dan perikanan serta

sumberdaya lokal lainnya Membangun Badan Usaha Milik Daerah dan peningkatan peran sektor perdagangan yang diarahkan pada upaya mendukung pemasaran produksi daerah

Meningkatkan peran sektor koperasi dan pariwisata dengan mengembangkan potensi dan peran serta masyarakat

Meningkatkan kualitas

(11)

2

Mengembangkan UMKM yang berorientasi ekspor.

Mengembangkan Ekonomi Perdesaan berbasis BUMDES (Badan Usaha Masyarakat Desa)

Meningkatkan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam usaha perekonomian UMKM infrastruktur irigasi (irigasi teknis, dam/bendungan, embung rakyat dan jaringan irigasi perpipaan).

(12)

2

pemerintah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui

pelibatan secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. saja bagi generasi sekarang ini tetapi juga bagi generasi selanjutnya kualitas dan kelestarian

sumberdaya air, lahan, dan sumberdaya alam dan lingkungan hidup lainnya dengan pelibatan secara luas peran serta masyarakat pemanfaatan tata ruang dengan pelibatan secara luas peran serta masyarakat

Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam

(13)

2

prinsip tata kelola pemerintahan yang organisasi yang ramping, kaya fungsi, dan leksibel, dan merancang regulasi dan

penerapan standar pelayanan minimal dan pilkadus yang langsung, bebas, rahasia, adil dan jujur

Peningkatan kualitas kehidupan berdemokrasi

Meningkatkan etika dan moral budaya politik sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila serta menjunjung nilai-nilai hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan wawasan

(14)

2

Referensi

Dokumen terkait

Jika inflow yang masuk Waduk Kedungombo tidak dapat mencukupi kebutuhan debit rencana, maka sebaiknya perlu pengaturan pada pintu pengatur agar debit yang keluar dapat

a) Masih terdapat peserta didik yang kurang aktif. Pada tindakan pertama masih banyak peserta didik yang kurang memahami bagaimana proses pembelajaran dengan metode Structure

Kaitannya dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis lakukan sekarang yaitu penelitian sebelumnya menganalisis tentang penguasaan reduplikasi bahasa

Untuk mendapatkan perbedaan karakter visual Pura Mandaragiri Semeru Agung sebagai Pura Hindu di luar Bali yang memiliki gaya Arsitektur Bali dilakukan penyandingan dengan

Judul skripsi: Sikap Berbahasa Masyarakat Batak Simalungun di Desa Tonduhan Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun: Kajian Sosiolinguistik. Desa Tonduhan di

Setiap sekolah mengirimkan satu grup nasyid yang terdiri dari maksimal 4 orang laki laki atau perempuan ( tidak boleh campur) dengan acapela5. Lomba nasyid dilaksanakan dengan

Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan metode pengeringan granulator (50°C selama 5 jam, 60°C selama 4 jam, dan 70°C selama 3 jam). Variabel

Beberapa rumusan masalah yang diambil dari latar belakang di atas adalah: Bagaimana merancang aplikasi pesan dengan menerapkan algoritma ELGamal dalam pengamanan